Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEMINAR FISIKA

Tentang

INTEGRASI AYAT AL-QURAN DENGAN IPA PADA MATERI

SUHU DAN KALOR

DISUSUN OLEH :

YUNI ZAHARA : 1914080024

Dosen Pembimbing:

Sandijal Putra, S.SI.,M.PFis

JURUSAN TADRIS IPA FISIKA (A)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
2020/1443 H

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
karunia dan petunjuknya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari masa jahiliyah
menuju masa kejayaan islam.

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah


membantu dalam pembuatan makalah ini terutama bapak Sandijal Putra,
S.SI.,M.PFis sebagai pengampu dari matakuliah Seminar Fisika yang telah
membimbing penulis dalam membuat makalah ini yang berjudul “Integrasi Ayat
Al-Quran Dengan Ipa Pada Materi Suhu Dan Kalor. Dalam pembuatan
makalah ini penulis menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan, karena
mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk
kesempurnaan buku yang penulis buat,semoga buku ini dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan bagi kita semua.

Padang, 28 Maret 2022

Yuni zahara

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………..……. 2

DAFTRA ISI……………………………………………………..…… 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................. .... 4

1. Latar belakang………………………………………………….. 4
2. Rumusan masalah......................................................................... 5
3. Tujuan penulisan.......................................................................... 5
4. Manfaaat penelitian……………………………………………... 5

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………… 6

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………….. 7

1. Suhu dan Kalor…………………………………………..………. 7


2. perpindahan Kalor Secara konduksi, konveksi dan radiasi
berdasarkan konsep Fisika………………………………………. 7
3. perpindahan Kalor berdasarkan perspektif Alquran………….…. 9

BAB IV PENUTUP................................................................................... 15

1. Kesimpulan..................................................................................... 15
2. Saran................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika adalah bagian dari pembelajaran ilmu pengetahuan alam,
ilmu yang mempelajari berbagai fenomena alam dan erat hubungannya
dengan fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu konsep fisika
yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah suhu dan kalor
serta perpindahan kalor secara konveksi, radiasi dan konduksi. Misalnya
saja, peristiwa mendidihnya air setelah dipanaskan di atas kompor
berdasarkan tentang materi tersebut yaitu dijelaskan juga didalam Al-
Quran sehingga bias kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari1
Namun pada nyata banyak sekali siswa yang tidak mengetahui
bagaimanakah konsep perpindahan kalor secara perspektif Al-Quran
mereka hanya tau secara teori fisika saja, serta mereka tidak menerapkan
dalam kehidupan sehari hari. Untuk itu dalam menghadapi tersebut maka
perlu adanya pembahasan integrasi ayat Al-Quran dalam Ipa pada materi
suhu dan kalor, kenapa pentingnya integrasi ayat Al-Quran pada materi
suhu dan kalor, Integrasi merupakan suatu kesatuan yang utuh dan
menyatu. Integrasi ayat-ayat Al-Qur‟an bertujuan untuk mengembangkan
wawasan spiritual, membekali peserta didik dengan pengetahuan alam,
karena Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, diawali dengan surat Al-Fatihah
dan diakhiri dengan surat An-Naas, membaca Al-Quran adalah ibadah.2.
Oleh sebab itu dalam kerangka pikir modern, Ilmu dan Agama
bagaikan minyak dan air, walaupun keduanya masing-masing mempunyai
sudut pandang yang berbeda.namun keduanya saling berhubungan3
Pembelajaran IPA diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami

1
P. P. Lestari, “Analisis Konsepsi Dan Perubahan Konseptual Suhu Dan Kalor Pada Siswa
Sma Kelas Unggulan”, Unnes Physics Education Journa (3 maret 2014), 62.
2
Sri Mawaddah, "Beut Ba’da Magrib" Suatu Pembiasaan Bagi Anak-Anak Belajar Al-
Qur’an”, Jurnal Studi Gender dan Islam serta Perlindungan Anak Volume 6 Nomor 1, (Januari-Juni
2017),98
3
Muhammad Mujahidus Dkk, “Pembelajaran IPA Terintegrasi Al-Quran dan Nilai-Nilai
Pesantren”,Journal of Science Education, Vol 2 (1), (2020),82.
4
fenomena-fenomena alam.4 Agar semuannya teratasi yaitu sebagai
solusinya integrasi ayait Al-Quran pada materi suhu dan kalor serta
perpindahan kalor baik berdasarkan konsep fisika maupun berdasarkan Al-
Quran5
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Suhu dan Kalor?
2. Bagaimana perpindahan Kalor Secara konduksi, konveksi dan radiasi
berdasarkan konsep Fisika?
3. Bagaimana perpindahan Kalor berdasarkan perspektif Alquran ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Suhu dan Kalor
2. Untuk mengetahui Bagaimana perpindahan Kalor Secara konduksi,
konveksi dan radiasi berdasarkan konsep Fisika
3. Untuk mengetahui Bagaimana perpindahan Kalor berdasarkan
perspektif Alquran
D. Manfat Penulisan
1. Peserta didik dapat mengetahui suhu dan kalor
2. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah hasil penelitian dapat
memberikan pengetahuan tentang konsep fisika kalor dalam Alquran
3. Manfaat praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah hasil
penelitian dapat memberikan sumbangan tentang pemahaman sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menjelaskan hal-
hal yang terkait dengan konsep fisika kalor dalam Alquran dan dapat
menambah wawasan ke islaman

4
Ida Fitriyati1 DKK, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Penalaran Ilmiah Siswa Sekolah Menengah Pertama”,
Jurnal Pembelajaran Sains Volume 1 Nomor 1, (Agustus 2017),27
5
Azmah Marvavilha, “Model Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran Sains ”, Jurnal
Humanika, Th. XVIII, No. 1. (Maret 2018), 60.
5
BAB II

LANDASAN TEORI

Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda
atau sistem. Suhu di definisikan sebagai suatu besaran fisika yang dimiliki
bersama antara dua benda atau lebih yang berada dalam kesetimbangan termal
(Putra, 2007). Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
sebuah benda (Lakitan, 2002). Bimetal. Perpindahan panas dapat di definisikan
sebagai berpindahnya energi dari satu daerah ke daerah lainnya sebagai akibat dari
beda suhu antara daerah-daerah tersebut dari temperatur fluida yang lebih tinggi
ke fluida lain yang memiliki temperatur lebih rendah.. Kalor yang diterima atau
dilepas oleh suatu benda dapat dihitung dengan rumus berikut.

Perpindahan panas dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan medium


perantaranya. Tiga jenis perpindahan panas tersebut adalah konduksi, konveksi,
dan radiasi. Konduksi berarti energi panas bergerak tanpa disertai pergerakan
permanen medium yang menjadi penghantar panas. Contoh konduksi adalah
rambatan panas pada material logam seperti besi, kawat, dan alumunium.,
Konveksi, adalah perpindahan panas yang terjadi seiring dengan perpindahan zat
perantara atau medum. Contoh dari konveksi adalah pendinginan ruangan dengan
AC dan pemanasan air. Pada level molekular, peningkatan suhu akan berpengaruh
pada peningkatan volume dan juga kerapatan medium. Radiasi adalah
penghantaran energi panas tanpa dibutuhkan penghantar. Panas ditransmisikan
dengan emisi gelombang elektromagnetik. Asas Black adalah hukum yang
menyatakan bahwa untuk semua pertukaran energi panas (kalor), maka kalor yang
diterima materi bersuhu lebih rendah akan sama besar dengan kalor yang dilepas
oleh materi bersuhu lebih tinggi. 6

6
Idawati Supu, “Pengaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas Pada Material Yang
Berbeda “,Jurnal Dinamika, (April 2016), halaman 63- 64
6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Defenisi Suhu dan Kalor


Suhu merupakan derajat panas sebuah benda yang ditunjukkan
oleh besaran. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Ada berbagai
macam termometer untuk mengukur suhu. Yang pertama dan paling sering
dipakai adalah termometer air raksa. Kedua adalah thermometer alkohol
yang digunakan untuk mengukur suhu lebih rendah, yaitu sekitar titik beku
hingga 1300 C. Yang lainnya adalah termoelemen, pirometer optik (untuk
temperatur tinggi), termometer Six Bellani, termostat untuk mengukur
suhu ruangan, termometer diferensial.
Kalor merupakan salah satu bentuk energi atau tenaga yang
berhubungan dengan panas atau suhu suatu benda. Benda yang diberi
kalor suhunya akan naik. Sementara itu, benda yang melepas kalor
suhunya akan turun. Jika benda yang bersuhu lebih tinggi dicampur
dengan benda bersuhu rendah, maka setelah beberapa saat akan dicapai
suhu yang sama. Hal-hal yang mempengaruhi kenaikan suhu suatu benda
 Kenaikan suhu sebanding dengan panas
 Kenaikan suhu berbanding terbalik dengan jumlah air
 Kenaikan suhu bergantung jenis zat7
B. perpindahan Kalor Secara konduksi, konveksi dan radiasi
berdasarkan konsep Fisika
1. Perpindahan Panas Secara Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara tanpa disertai
perpindahan partikelpartikel zat, umumnya melalui zat padat, Misalnya
pada batang logam yang dipanaskan salah satu ujungnya maka ujung
batang yang lain akan ikut panas. Jika kita memegang ujung sebatang
tembaga dan menyentuhkan ujung lainnya ke api, ujung yang anda
pegang akan terasa semakin panas, walaupun tidak ada kontak

7
Idawati Supu, “Pengaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas Pada Material Yang
Berbeda”, Jurnal Dinamika Vol. 07. No. 1, (April 2016), 63
7
langsung dengan api. Panas mencapai ujung yang lebih dingin dengan
konduksi melalui bahan. 8
2. Perpindahan Kalor secara Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai perpindahan
partikelpartikel zat. Terdapat dua jenis konveksi,yaitu konveksi alami
(aliran energi terjadi karena perbedaan massa jenis) dan konveksi
paksa (aliran panas yang dipaksa dialirkan ke tempat yang dituju
dengan alat tertentu. Misalnya, dengan kipas angin. Pada konveksi
alamiah adalah perpindahan panas oleh gerakan massa pada fluida dari
suatu daerah ruang daerah lainnya. Contoh umum meliputi system
pemanas udara panas dan air panas, system pendingin pada mesin
mobil dan aliran darah dalam tubuh. Perpindahan panas konveksi
adalah proses yang sangat kompleks, dan tidak ada persamaan
sederhana untuk mendeskripsikannya. 9
3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Radiasi merupakan proses perpindahan panas dari suatu benda ke
benda lain tanpa melalui medium. Dalam teori radiasi dijelaskan bahwa
panas yang berpindah dari suatu benda ke benda lain dipancarkan melalui
gelombang elektromagnetik sehingga dalam proses perpindahannya tidak
memerlukan medium sama sekali, Energi matahari yang sampai kebumi
terjadi secara radiasi atau pancaran tanpa melalui zat perantara. Pada
umumnya benda yang berpijar memancarkan panas. Pancaran panas itu
sebagian diserap oleh benda dan sebagian dipantulkan.laju pemancaran
kalor oleh permukaan hitam menurut Stefan dinyatakan sebagai
berikut.”energi total yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam
sempurna dalam bentuk radiasi kalor setiap satuan waktu, setiap satuan
luas permukaan, sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak
permukaan itu”. 10
C. perpindahan Kalor berdasarkan perspektif Alquran
8
Legisnal Hakim, “Analisa Teoritis Laju Aliran Kalor Pada Ketel Uap Pipa Api Mini Industri
Tahu Di Tinjau Dari Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh “,Surya Teknika Vol. 1 No. 4,(Juni
2016), 49
9
Defri Irawan, “Studi Eksperimental Perpindahan Kalor Konveksi Fluida Nano
Al2o3/Ethylene Glycol Pada Circular Tube Di Bawah Kondisi Fluks Kalor Konstan”, Mekanika
Volume 11 Nomor 2, ( Maret 2013), 101
8
1. Perpindahan kalor secara Konduksi
QS. Al-kahfi/18: 96

‫ص َدفَ ْي ِن قَا َل ا ْنفُ ُخ ْوا َۗح ٰتّ ٓى اِ َذا َج َعلَ ٗه‬


َّ ‫س ٰاوى بَيْنَ ال‬ َ ‫ٰات ُْونِ ْي ُزبَ َر ا ْل َح ِد ْي ۗ ِد َح ٰتّ ٓى اِ َذا‬
ۗ ‫ي اُ ْف ِر ْغ َعلَ ْي قِ ْط ًرا‬mْٓ ِ‫نَا ًر ۙا قَا َل ٰات ُْون‬

Artinya : Berilah Aku potongan-potongan besi". hingga apabila besi itu


Telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah
Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". hingga apabila besi itu sudah menjadi
(merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah Aku tembaga (yang
mendidih) agar Aku kutuangkan ke atas besi panas itu"

Ayat ini berkaitan dengan tentang perpindahan panas secara konduksi


yang ada pada kata ‫ قطرا عليه أفرغ‬artinya berilah aku tembaga (yang
mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu). Karena tembaga
yang meleleh memiliki panas yang akan berpindah ke besi. Menjelaskan
perjalanan Dzulkarnain yang membangun banguan yang kokoh, dimana
dia berkata “berilah aku potongan potongan besi hingga apabila besi-besi
itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu, dan tiuplah api pada
potongan-potongan besi itu hingga begitu api sudah menyalah dan
berkobar, dan tuangkanlah tembaga yang meleleh pada besi yang
dipanaskan”. Pada besi yang dipanaskan maka tembaga yang di tuangkan
pada besi tersebut akan menyatuh Karena konduksi terjadi pada benda
yang saling bersentuhan dan energinya akan saling berpindah, bahwa titik
leleh besi adalah 1.538˚C, sedangkan titik leleh tembaga yaitu 1.085˚C.

QS. An – Naml/27: 07

‫ب‬ ُ ْ‫اِ ْذ َقا َل م ُْو ٰسى اِل َهْ ل ٖ ِٓه ِا ِّن ْٓي ٰا َنس‬
ٍ ‫ت َنارً ۗا َس ٰا ِت ْي ُك ْم ِّم ْن َها ِب َخ َب ٍر اَ ْو ٰا ِت ْي ُك ْم ِبشِ َها‬
‫س لَّ َعلَّ ُك ْم َتصْ َطلُ ْو َن‬ ٍ ‫َق َب‬
10
Kharis Burhani, “Pengembangan Media Pembelajaran Perpindahan Panas Radiasi
Dengan Variasi Beda Perlakuan Permukaan Spesimen Uji”, Journal of Mechanical Engineering
Learning, (JMEL 3 Februari 2014), 67.
9
Terjemahan: (Ingatlah) ketika Musa Berkata kepada keluarganya:
"Sesungguhnya Aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu
khabar daripadanya, atau Aku membawa kepadamu suluh api supaya
kamu dapat berdiang"

Pada ayat di atas memiliki kaitan perpindahan panas secara


konduksi. Yang ada pada kata ‫هاب ءاتيكم‬m‫ تصطلون لعلكم فبس بش‬yang artinya
Aku membawa kepadamu suluh api (obor) supaya kamu dapat berdiam
(menghangatkan diri). Karena pada saat itu Nabi Musa berkata kepada
keluarganya untuk tetap di tempat, karena pada malam hari itu suhunya
dingin. Nabi Musa akan membawa obor api itu untuk keluarganya agar
dapat menghangatkan diri. Pada obor api yang digunakan disini, terjadi
suatu perpindahan panas antara suhu dingin dan suhu panas. karena
molekul-molekul benda yang panas akan bergerak lebih cepat daripada
molekul-molekul benda yang dingin. sehingga akan memberikan panas
lebih cepat yang bisa menghangatkan tubuh. Allah Swt mengiring Nabi
Musa as ke tempat tersebut melalui jalan yang tidak biasa di lewati oleh
para khafilah dagang. Sampailah dia di sebuah daerah yang bernama Thur
zat yang berada dalam cahaya.

2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi


QS. Al-Baqarah/2 : 164

‫ك الَّتِ ْي تَجْ ِريْ فِى‬ ِ ‫ار َو ْالفُ ْل‬


ِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬ ْ ‫ض َو‬
cِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ ِ ‫اِ َّن فِ ْي خَ ْل‬
‫هّٰللا‬
َ ْ‫اس َو َمٓا اَ ْن َز َل ُ ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء ِم ْن َّم ۤا ٍء فَاَحْ يَا بِ ِه ااْل َر‬
‫ض بَ ْع َد‬ َ َّ‫ْالبَحْ ِر بِ َما يَ ْنفَ ُع الن‬
‫ب ْال ُم َس َّخ ِر بَ ْينَ ال َّس َم ۤا ِء‬ ِ ‫ح َوال َّس َحا‬ِ ‫ْف الر ِّٰي‬ ِ ‫ث فِ ْيهَا ِم ْن ُك ِّل د َۤابَّ ٍة ۖ َّوتَصْ ِري‬ َّ َ‫َموْ تِهَا َوب‬
ٍ ‫ض اَل ٰ ٰي‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَّ ْعقِلُوْ ن‬ ِ ْ‫َوااْل َر‬

Terjemahan: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan


bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di
laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di

10
bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-
tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Pada ayat di atas, berkaitan dengan perpindahan panas secara


konveksi yang bahtera artinya yang ‫تجري في البحر بما ينفع النا س وما أنزل االه‬
‫ من ااسماء من ماء‬kata pada ada yang berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa
air. Pada ayat tersebut memanaskan air laut oleh sinar matahari berupa
energi panas dan sinar infra merah. Pemanasan yang berbeda karena
posisi awan di atas laut, menghasilkan penguapan yang berbeda setiap
tempat dan intensitas hujan yang berbeda. Sehingga menghasilkan
kadar garam yang berbeda. Matahari yang menyebabkan laut dan
samudra yang asing menjadi menguap yang akhirnya turun kembali
menjadi hujan yang membawa berkah. Pada penjelasan di atas,
disimpulkan bahwa kita disuruh mengamati gejala alam yang ada
di jagat raya, karena semua sudah Allah atur termasuk alam beserta
segalah isinya, yang diciptakan oleh Allah dan semua yang ada di
bumi tunduk terhadapnya, dan orang- orang seharusnya mengamati
dan sadar akan ciptaannya.

QS. Al-Takwir/81: 6 ‫َواِ َذا ۡالبِ َحا ُر سُجِّ َرت‬


Terjemahan : Dan apabila lautan dijadikan meluap.

Pada ayat di atas, berkaitan dengan perpindahan panas yang ada pada
kata ‫ سجرت ابحر‬yang artinya lautan dijadikan meluap. Karena pada
suhu yang panas mengakibatkan lautan yang meluap terjadi karena
adanya sinar matahari yang memanas yang mengakibatkan
perbedaan suhu. Kata sujjirat berasal dari kata tasjir dan bermakna
asal menyulut api, mengobarkan api. Sekarang telah diketahui jelas
bahwa air terbentuk dari oksigen dan hydrogen yang keduanya
Musah terbakar. permukaan air. Pada penjelasan di atas, menjelaskan
tentang lempeng bumi yang gerakannya saling berjauhan. Gerakan

11
yang saling berjauhan ini memiliki gerakan yang saling berlawanan
arah dan saling menjauh. Volume air samudra bisa tetap bertahan
hingga kini karena bekerjanya siklus hidrologi, mulai dari penguapan
akibat panas sinar matahari, pembentukan awan, kemudian
menurunkan tetesan-tetesan air hujan kembali ke bumi. Air hujan
ada yang meresap dan tersimpan di dalam tanah sebagai air tanah
untuk keluar kembali lewat mata air. Penjelasan pada ayat ini yaitu
terjadinya lautan yang memanas dikarenakan adanya sinar matahari
yang memanaskan lautan sehingga terjadinya perbedaan suhu di
lautan, suhu yang panas akan mengakibatkan penguapan air dalam
jumlah yang sangat besar, suhu yang panas akan mengakibatkan
sikulasi. Sirkulasi terjadi karena adanya perbedaan kadar garam.
Terjadinya angin akan menyebabkan air lautan bergelombang dan
ombak yang menimbulkan awan hitam dan terjadinya hujan yang
akan meneteskan kembali air di bumi.
3. RADIASI
Qs. Yunus/10 : 05

ۤ ِ ‫س‬
ِ ‫ضيَا ًء َّو ْالقَ َم َر نُوْ رًا َّوقَ َّد َر ٗه َمن‬
‫َاز َل لِتَ ْعلَ ُموْ ا َع َد َد‬ َ ‫هُ َو الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّش ْم‬ 

ِ ‫ق يُفَصِّ ُل ااْل ٰ ٰي‬


َ‫ت لِقَوْ ٍم يَّ ْعلَ ُموْ ن‬ ِّ ۗ ‫ق هّٰللا ُ ٰذلِكَ اِاَّل بِ ْال َح‬
َ َ‫اب َما َخل‬ َ ۗ ‫ال ِّسنِ ْينَ َو ْال ِح َس‬

Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan


bercahaya dan dialah yang metetapkan tempat-tempat orbitnya, agar
kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak.dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
Mengetahui.
Pada ayat tersebut berkaitan dengan perpindahan panas pada
radiasi yang ada pada kata ‫ نورا والقمر ضياء ااشمس‬yang artinya matahari
bersinar dan bulan bercahaya. Karena pada ayat tersebut disebutkan
bahwa matahari bersinar, sinarnya menyinari bumi. Kata besinar
mengandung cahaya dan panas yang dipancarkan tanpa zat perantara.

12
Kata dhiya digunakan pada Alquran untuk melukiskan cahaya benda-
benda yang berasal dari dirinya sendiri. ayat tersebut juga menjelaskan
bahwa jika tidak ada cahaya matahari, maka bulan pun tidak bersinar
dan tidak mempunyai bentuk. Karena bulan adalah yang di tunjuk
dalam ayat tersebut adalah satelit bumi atau bulan yang telah kita
kenal, maka ayat tersebut mengajak bicara kepada kita, penduduk
bumi, pada ayat”agar kalian tahu bilangan tahun dan perhitungan
( waktu).” Pada penjelasan tersebut disimpulkan bahwa manusia dapat
mengetahui pembagian waktu dengan melihat bentuk bulan yang
bermacam-macam dan menjelaskan bahwa jika matahari tidak bersinar
maka bulan juga tidak bersinar dan tidak berbentuk. Pada ahli bahasa
membedakan antara dhau’(sinar) dan nur (cahaya). Sinar adalah
sesuatu yang timbul dari zat yang bersinar, sedangkan cahaya adalah
pantulan dari zat yang lainnya.
QS. Az-Zumar/39: 16-17

‫ف هّٰللا ُ بِ ٖه ِعبَاد َٗه ۗ ٰي ِعبَا ِد فَاتَّقُوْ ِن‬ َ ِ‫ار َو ِم ْن تَحْ تِ ِه ْم ظُلَ ٌل ٰۗذل‬
cُ ‫ك يُ َخ ِّو‬ ِ َّ‫م ظُلَ ٌل ِّمنَ الن‬cْ ‫لَهُ ْم ِّم ْن فَوْ قِ ِه‬ 

Terjemahan : Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan


di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah
mempertakuti hamba-hambaNya dengan azab itu. Maka bertakwalah
kepada-Ku Hai hamba-hamba-Ku
Pada ayat tersebut kata ‫ ظلل تحتهم‬yang artinya di bawah mereka pun
lapisan lapisan dari api. Karena pada lapisan-lapisan api di bumi begitu
panas yang menyala-nyala dan di atas, di bawah dan semua sisi
mereka. Maksud ayat tersebut jenis kerugian mereka mendapatkan
lapisan-lapisan api yang menyalah-nyala, di atas, di bawah dan di
segalah sisi mereka. Adzab pedih yang diberitahukan oleh Allah Swt
ini adalah berita yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Dengannya Allah
membuat gentar hamba-hambanya.
Pada sains menjelaskan bahwa radiasi merupakan perpindahan
panas berupa gelombang elektromagnetik, perpindahan energy yang
sampai ke bumi terjadi secara radiasi atau pancaran tanpa melalui zat
13
perantara. Jadi pada Alquran dan sains ada persamaan yaitu sama-sama
memiliki energy yang dapat dipancarkan ke bumi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada Banyak konsep-konsep fisika yang tertuang di
dalam Alquran di antaranya pada ayat- ayat di atas, menjelaskan
tentang perpindahan panas pada radiasi. Yang dimana konsep fisika
kita ketahui bahwa radiasi merupakan perpindahan energi dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Energi matahari sampai ke bumi
terjadi secara radiasi tanpa adanya zat perantara. Tafsir ilmi
menjelaskan bahwa matahari disebut sebagai dhiya’ karena memiliki
sinar sendiri yang demikian kuat, sehingga menjadi sumber panas yang
dimanfaatkan di bumi. Sedangkan bulan disebut nur karena pada
hakikatnya sinarnya bukan dari darinya sendiri, melainkan sinar
matahari yang dipantulkan. 11

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suhu merupakan derajat panas sebuah benda yang ditunjukkan
oleh besaran. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Ada berbagai

11
Muhammad Sadik Sabry, Tafsir Ilmi (Makassar : Alauddin University Press, 2015) H,91
14
macam termometer untuk mengukur suhu. Yang pertama dan paling sering
dipakai adalah termometer air raksa. Kalor merupakan salah satu bentuk
energi atau tenaga yang berhubungan dengan panas atau suhu suatu benda.
Benda yang diberi kalor suhunya akan naik.
Perpindahan panas secara fisika ada tiga macam, pertama,;
konduksi, konduksi terjadi karena adanya perbedaan suhu pada kedua
benda tersebut dan tidak memiliki zat perantara. Kedua, konveksi,
perpindahan panas dari benda lain melalui zat perantara. Ketiga; radiasi,
radiasi terjadi karena sumber panas yang dipancarkan dari suatu benda
Perpindahan panas berdasarkan perspektif Alquran, dapat dilihat
pada surah dan ayat yang dijelaskan, ada pada kata nar dan dhiya’. Nar
adalah api, dapat mengantarkan panas karena pada api ada energi yang
berpindah secara konduksi. Sedangkan dhiya’ adalah sinar, matahari yang
menyinari alam dan memancarkan panas secara langsung ke bumi.
B. Saran
Semoga setelah pembaca makalah ini dapat mengetahui apa itu
suhu dan kalor serta perpindahan kalor baik secara konsep fisika maupun
berdasarkan ayat Al-Quran, sehingga pembaca dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari serta mengetahui bahwa pembelajaran ipa ini
berhungan dengan ayat Al-Quran

DAFTAR PUSTAKA

Fitriyati Ida 1 DKK, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Ipa Untuk


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dan Penalaran Ilmiah Siswa

15
Sekolah Menengah Pertama”, Jurnal Pembelajaran Sains Volume 1 Nomor 1,
(Agustus 2017)

Hakim Legisnal, “Analisa Teoritis Laju Aliran Kalor Pada Ketel Uap Pipa
Api Mini Industri Tahu Di Tinjau Dari Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh
“,Surya Teknika Vol. 1 No. 4,(Juni 2016)

Irawan Defri, “Studi Eksperimental Perpindahan Kalor Konveksi Fluida


Nano Al2o3/Ethylene Glycol Pada Circular Tube Di Bawah Kondisi Fluks Kalor
Konstan”, Mekanika Volume 11 Nomor 2, ( Maret 2013)

Kharis Burhani, “Pengembangan Media Pembelajaran Perpindahan Panas


Radiasi Dengan Variasi Beda Perlakuan Permukaan Spesimen Uji”, Journal of
Mechanical Engineering Learning, (JMEL 3 Februari 2014)

Mawaddah Sri, "Beut Ba’da Magrib" Suatu Pembiasaan Bagi Anak-Anak


Belajar Al-Qur’an”, Jurnal Studi Gender dan Islam serta Perlindungan Anak
Volume 6 Nomor 1, (Januari-Juni 2017)

Mujahidu Muhammad s Dkk, “Pembelajaran IPA Terintegrasi Al-Quran


dan Nilai-Nilai Pesantren”,Journal of Science Education, Vol 2 (1), (2020)
Marvavilha Azmah, “Model Integrasi Nilai Islam Dalam Pembelajaran Sains ”,
Jurnal Humanika, Th. XVIII, No. 1. (Maret 2018)

P. P. Lestari, “Analisis Konsepsi Dan Perubahan Konseptual Suhu Dan


Kalor Pada Siswa Sma Kelas Unggulan”, Unnes Physics Education Journa (3
maret 2014)

Sabry Muhammad Sadik, Tafsir Ilmi (Makassar : Alauddin University


Press, 2015)

16
Supu Idawati, “Pengaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas Pada Material
Yang Berbeda”, Jurnal Dinamika Vol. 07. No. 1, (April 2016)

17

Anda mungkin juga menyukai