Disusun Oleh :
(kelompok 5)
Cucu Sintawati (21030802211145)
Dian Annisa (21030802221108)
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat waktu. Tidak lupa shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada baginda Rasulullah SAW.
Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen
yang telah membimbing kami. Adapun disusunnya makalah ini untuk memenuhi
tugas mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar dengan judul materi “Perkembangan
Fisika dalam Presepektif Ilmu Alamiah Modern dan Islam”
17 Oktober 2002
Penulis
ii
DAFTRA ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTRA ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Fisika.....................................................................................................3
B. Fisika dalam Presepektif Ilmu Alamiah Modern..................................................6
C. Fisika dalam Presepektif Islam............................................................................12
BAB III PENUTUP........................................................................................................17
A. Kesimpulan............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengapa kita perlu belajar fisika? Ada dua alasan. Pertama, fisika adalah
salah satu ilmu yang paling dasar dari ilmu pengetahuan. Ilmuwan dari segala
disiplin ilmu memanfaatkan ide-ide dari fisika, mulai dari ahli kimia yang
mempelajari struktur molekul sampai ahli paleontologi yang berusaha
merekonstruksi bagaimana dinasourus berjalan. Fisika juga merupakan dasar dari
semua ilmu rekayasa dan teknologi. Tidak ada insinyur yang dapat merancang
alat-alat praktis tanpa terlebih dahulu mengerti prinsip-prinsip dasar yang
digunakan. Untuk merancang sebuah pesawat antariksa atau sebuah perangkap
tikus yang lebih baik, maka Anda harus mengerti hukum-hukum dasar fisika.
Selain itu, kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lain membentuk disiplin ilmu
yang baru, misalnya ilmu astronomi membentuk ilmu astrofisika, dengan biologi
membentuk ilmu biofisika, dengan ilmu kesehatan membentuk fisika medis,
dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi membentuk
geofisika, dan lain-lain. Tetapi ada alasan lain. Mempelajari fisika merupakan
suatu petualangan. Anda akan menemukan bahwa ilmu ini begitu menantang,
kadang-kadang membuat frustasi, sewaktu-waktu menyakitkan, dan seringkali
bermanfaat dan memberikan kepuasan batin.
Fisika akan menarik rasa estetis seperti halnya intelektualitas Anda.
Pengertian tentang dunia fisika yang kita miliki saat ini dibangun di atas pondasi
yang diletakan oleh ilmuwan-ilmuan besar seperti Galileo, Newton, Maxwell, dan
Einstein, dan pengaruh mereka telah berkembang jauh melewati batas dari ilmu
fisika itu sendiri dan mempengaruhi secara mendalam cara hidup dan berpikir
kita. Anda dapat merasakan kesenangan dengan temuan-temuan mereka ketika
Anda belajar menggunakan fisika untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
praktis dan untuk mendapatkan wawasan tentang fenomena sehari-hari. Jika Anda
iv
pernah bertanya mengapa langit berwarna biru, bagaimana gelombang radio dapat
merambat dalam ruang hampa, atau bagaimana satelit tetap berada pada orbitnya,
Anda akan dapat menemukan jawabannya dengan menggunakan dasar-dasar
fisika. Pada Bab ini, kita akan mempelajari konsep dasar fisika sebagai ilmu
pengetahuan. 37Fisika berasal dari kata Yunani yang berarti “alam” karena fisika
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala,
kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-bedna di alam tersebut. Gejala-
gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indera kita, misalnya
penglihatan, menemukan optik atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran
tentang bunyi, panas juga dapat dirasakan (perasaan).
Jadi makalah ini akan mengulas tentang bagaimana pandangan islam
terhadap pengetahuan fisika serta fisika dalam dunia modern, lkemudian nantinya
akan diberikan sudut pandangan bahwa sebenarnya fisika merupakan salah satu
ilmu yang Allah singgung dalam Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Berdsarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini ialah :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fisika
Kata Fisika berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘fysikos‘ yang memiliki arti
alam. Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala
dan sifat yang ada pada benda-benda di alam. Gejala-gejala tersebut dimulai dari
penginderaan kita, misalnya sendiri seperti dari indera penglihatan yang bisa
menemukan tentang cahaya atau optika. Lalu ada indera pendengaran yang bisa
menemukan tentang bunyi, ada juga indera peraba atau sentuhan yang bisa
menemukan tentang panas. Adapun menurut salah satu ahli Fisika merupakan
cabang dari ilmu sains yang fokus untuk mwmpelajari mengenai berbagai gejala
alam yang memiliki keterkaitan antara energi dan gaya (Suhandi, 20011).
vi
Fisika menurut KBBI merupakan suatu ilmu tentang energi dan zat
(termasuk seperti cahaya, bunyi dan panas). Seperti yang diketahui secara umum
bahwa zat terdiri atas tiga jenis yaitu zat cair, padat serta gas. Semua zat itu bisa
dipelajari di dalam ilmu fisika. Selain tentang zat, ilmu fisika juga mempelajari
tentang energi, terdapat banyak sekali jenis energi yang ada di alam semesta ini.
Menurut ilmu fisika termodinamika, energi sendiri tidak bisa diciptakan mau pun
dimusnahkan, mereka hanya bisa merubah bentuknya.
Secara umum sendiri, fisika bisa diartikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari zat atau materi yang diliputi dengan komposisi, sifat fisik, energi
yang dihasilkan, serta perubahannya. Berdasarkan hal tersebut kita sudah bisa
melihat gambarannya bahwa bidang dari suatu kajian ilmu fisika merupakan
semua materi yang terdapat di alam semesta ini. Oleh itu fisika juga dikenal
sebagai ilmu alam. Hukum dasar, teori bahkan semua percobaan untuk ilmu fisika
selalu saja berkaitan dengan berbagai macam materi atau zat yang ada di dalam
alam semesta mulai dari yang kasat mata hingga yang tidak tampak oleh kasat
mata.
vii
berdasarkan logika mengenai sebab dan akibatnya (Herbert Druxes, 1984). Fisika
adalah salah satu disiplin akademik paling tua, mungkin yang tertua melalui
astronomi yang juga termasuk di dalamnya. Lebih dari dua milenia, fisika menjadi
bagian dari Ilmu Alam bersama dengan kimia, biologi, dan cabang tertentu
matematika, tetapi ketika munculnya revolusi ilmiah pada abad ke-17, ilmu alam
berkembang sebagai program penelitian sendiri. Fisika berkembang dengan
banyak spesialisasi bidang ilmu lain, seperti biofisika dan kimia kuantum, dan
batasan fisiknya tidak didefinisikan dengan jelas. Ilmu baru dalam fisika
terkadang digunakan untuk menjelaskan mekanisme dasar sains lainnya serta
membuka jalan area penelitian lainnya seperti matematika dan filsafat. Fisika juga
merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan sains yang fokus mempelajari seputar
sifat dan fenomena alam serta interaksi didalamnya seperti materi, energi, dan
perubahan zat baik yang sifatnya mikroskopis hingga makroskopis.
viii
teknologi yang sudah ada. Baik disadari maupun tidak pada hakikatnya setiap
manusia membutuhkan ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan teknologi
agar dapat menjalani kehidupan ini secara harmonis. Dimana perkembangan
teknologi itu tentu merupakan implikasi dari ilmu fisika yang telah di pelajari oleh
para pakar yang ahli di bidangnya. Mempelajari fisika mempunyai banyak
manfaat. Tanpa adanya ilmu fisika semua peralatan canggih yang dapat
meringankan pekerjaan manusia tidak dapat terwujud.
Demikianlah fisika didefinisikan sebagai proses benda-benda alam yang
akan dapat berubah artinya benda mati. (Biologi mempelajari benda-benda hidup).
Maka dapat disimpulkan bahwa “fisika” adalah ilmu pengetahuan yang tujuannya
mempelajari bagian-bagian dari alam dan interaksi antara bagian tersebut. Fisika
mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat
makroskopis maupun yang bersifat mikroskopis. Makroskopis yaitu benda-benda
yang ukurannya besar dapat dilihat dengan alat-alat yang ada saat ini; alam yang
besar ini termasuk benda-benda yang sangat besar dengan jarak antara 2 benda
juga besar kali, misalnya bulan, matahari, bumi dan lain-lain. Mikroskopis adalah
benda-benda kecil sekali dengan jarak antara benda tersebut sangat kecil, benda-
benda mikro ini tak dapat dilihat dengan alat-alat biasa.
Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang tertua karena dimulai
dari pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-benda langit, bagaimana
lintasannya, periodenya, usianya dan lain-lain. Ilmu yang mempelajari gerak
benda ini disebut mekanika. Bidang ilmu ini dimulai kira-kira berabad-abad yang
lalu, mekanika berkembang pada zamannya Galileo dan Newton. Galileo
merumuskan hukum-hukum benda-benda jatuh, Newton mempelajari gerak benda
pada umumnya, termasuk planet-planet pada sistem tata surya. Hukum Newton
adalah dasar dari mekanika.
ix
1. Teori-teori
b. Teori Cupernicus
x
berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara keduanya.
2. Cabang-cabang Fisika
b. Fisika kuantum adalah adalah cabang dasar ilmu Fisika yang berhubungan
dengan atom maupun subatom.
c. Elektronika adalah cabang ilmu Fisika yang mempelajari aliran elektron atau
partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, semikonduktor, dan
peralatan elektronik lainnya.
f. Fisika Optik (Geometri) adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya
xi
g. Fisika medis adalah cabang ilmu Fisika yang berhubungan dengan bidang
kedokteran. Pada Fisika medis, meliputi beberapa hal diantaranya: biomekanika
mempelajari gaya dan hukum fluida dalam tubuh; biooptik mempelajari mata dan
penggunaan alat optik; dan biolistrik mempelajari sistem listrik pada sel hidup.
2. Astronomi (perbintangan)
a. Astronomi di Indonesia
xii
mangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya
berhubungan dengan tata letak bintang di langit. Nama-nama asli daerah untuk
penyebutan obyek-obyek astronomi juga memperkuat fakta bahwa pengamatan
langit telah dilakukan oleh masyarakat tradisional sejak lama. Lintang Waluku
adalah sebutan masyarakat Jawa tradisional untuk menyebut tiga bintang dalam
sabuk Orion dan digunakan sebagai pertanda dimulainya masa tanam. Gubuk
Penceng adalah nama lain untuk rasi Salib Selatan dan digunakan oleh para
nelayan Jawa tradisional dalam menentukan arah selatan, Joko Belek adalah
sebutan untuk Planet Mars, sementara lintang kemukus adalah sebutan untuk
komet. Sebuah bentangan nebula raksasa dengan fitur gelap di tengahnya disebut
sebagai Bimasakti.
xiii
Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan, bukan berarti penelitian
astronomi terhenti, karena penelitian astronomi masih dilakukan dan mulai adanya
rintisan astronom pribumi. Untuk membuka jalan kemajuan astronomi di
Indonesia, pada tahun 1959, secara resmi dibuka Pendidikan Astronomi di Institut
Teknologi Bandung. Pendidikan Astronomi di Indonesia secara formal dilakukan
di Departemen Astronomi, Institut Teknologi Bandung. Departemen Astronomi
berada dalam lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA) dan secara langsung terkait dengan penelitian dan pengamatan di
Observatorium Bosscha.
xiv
Sejumlah buku bernama kitab al-Anwa,memberi kita bukti yang cukup
tentang keluasan ilmu pengetahuan arab. Observatorium telah timbul di mana
mana, di bawah khalifah Al-Ma'mun, lingkaran bumi telah diukur dengan
ketepatan hasil yang mengagumkan, karya-karyanya telah dikumpulkan paling
dahulu adalah yang berhubungan dengan air surut, air pasang, fajar, senjakala
pelangi, lingkaran cahaya di sekeliling matahari dan bulan.
Ilmu Alam Ilmu alam (bahasa Inggris: natural science; atau ilmu
pengetahuan alam) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun
ilmu di mana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang
pasti dan umum, berlaku kapan pun di mana pun.
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya
adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan
kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa
Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan
mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak
dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint"
(Agus. S. 2003: 11).
xv
Cara arab adalah sangat unik dan ajaib para pengarang mulai mempelajari ilmu-
ilmu mereka dengan dengan mempersiapkan kamus-kamus dengan menggolong
golongkan istilah-istilah teknis, yang didapatkan dalam bahasa mereka sendiri.
Dengan kesabaran yang luar biasa, mereka membongkar semua kitab puisi dan
prosa untuk mengumpulkan istilah-istilah dengan kutipan yang berguna di dalam
masing masing cabangnya sebagaimana anatomi (ilmu urai tubuh), zoologi (ilmu
tumbuh-tumbuhan), astronomi,dll.
Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya
dan interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala
optis. Kata optik berasal dari bahasa Latin ortukń, yang berarti tampilan. Bidang
optika biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, inframerah dan ultraviolet,
tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik, gejala yang sama juga
terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain dari radiasi
elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel muatan
(charged beam). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian dari
keelektromagnetan.
Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait
dengan beberapa bidang optika hingga mekanika kuantum. Dalam prakteknya,
kebanyakan dari gejala optis dapat dihitung dengan menggunakan sifat
elektromagnetik dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.
Bidang optika memiliki identitas, masyarakat, dan konferensinya sendiri.
Aspek keilmuannya sering disebut ilmu optik atau fisika optik. Ilmu optik terapan
sering disebut rekayasa optik. Aplikasi dari rekayasa optik yang terkait khusus
dengan sistem iluminasi (iluminasi) disebut rekayasa pencahayaan. Setiap disiplin
cenderung sedikit berbeda dalam aplikasi, keterampilan teknis, fokus, dan afiliasi
profesionalnya.
Inovasi lebih baru dalam rekayasa optik sering dikategorikan sebagai
fotonika atau optoelektronika. Batas-batas antara bidang ini dan "optik" sering
tidak jelas, dan istilah yang digunakan berbeda di berbagai belahan dunia dan
xvi
dalam berbagai bidang industri. Ilmu ini terutama berutang budi kepada orang-
orang islam. Kita mempunyai buku tentang sinar-sinar oleh Al-Kindi yang telah
jauh lebih maju dari pada pengetahuan Greek tentang kaca-kaca pembakar. Ibnu
Al-Haitam (Alhazen, 965 M), yang telah mengikutinya, patut dihadiahi suatu
kemasyuran terakhir. Al-kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Biruni, dll, yang
merupakan wakil wakil dari ilmu islam, tidak menyerahkan tempat mereka
seorang pun di dalam sejarah dunia tentang ilmu-ilmu.
5). Meneralogi, Ilmu Mekanik, (Pesawat)
Ini telah menarik perhatian orang terpelajar, kedua-duanya dari segi
pandangan kedokteran. Untuk membedakan batu-batu berharga, ilmu tersebut
banyak dicari oleh para raja dan orang kaya lainnya. Karya-karya Al Biruni dapat
dipergunakan di dalam lapangan ini. Ibnu Firnas (wafat tahun 888 M) telah
menemukan suatu alat, yang dengan alat itu, dia terbang pada suatu jarak yang
jauh, dia meninggal dunia di dalam suatu kecelakaan, dia tidak meninggalkan
pengganti untuk meneruskan dan menyempurnakan pekerjaannya. Yang lain-lain
telah menciptakan alat-alat mekanis untuk mengembangkan perahu-perahu yang
ditenggelamkan.
Ilmu fisika adalah ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan
prilakunya dalam ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan.
Sebagai ilmu sains, tujuan fisika adalah memahami bagaimana alam semesta
bekerja (Sindi Wulan Aprilia, 2021) Sama halnya dengan matematika, fisika juga
merupakan salah satu mata pelajaran yang menghantui para siswa karena fisika
identic dengan rumus-rumusnya yang banyak. Sama seperti ilmu sains lainnya
juga, ilmu fisika juga banyak dijelaskan di dalam ayat-ayat al-Qur’an.
Berikut beberapa ilmu fisika yang dijelaskan dalam al-Qur’an, yakni di antaranya:
1. Gejala Fisis
xvii
Gejala fisis merupakan suatu objek pengamatan yang diamati tanpa
menggunakan alat bantu, yaitu menggunakan alat indra penglihatan langsung dan
pengamatan dengan menggunakan alat bantu (alat laboratorium). Gejala fisis
dalam fisika digunakan untuk menyelesaikan permasalahan, menemukan sesuatu
yang menarik dan berguna, menerapkan pengetahuan dalam kehidupan yang
nyata, dan mempertentangkan ide-ide baru.
. ِاَّن ِفْي َخ ْلِق الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َو اْخ ِتاَل ِف اَّلْيِل َو الَّنَهاِر ٰاَل ٰي ٍت ُاِّلوِلى اَاْلْلَباِۙب
Ayat di atas dapat diambil makna bahwa alam semesta yang senantiasa berproses
tanpa henti dan menyajikan banyak sekali gejala dalam seluruh dimensi ruang dan
waktu yang terus berkembang. Rotasi bumi yang telah dijelaskan oleh para
ilmuwan membawa suatu dampak pada sisi-sisi bumi yang berbeda pada saat-saat
tertentu mengalami keadaan gelap dan pada saat-saat lain mengalami terang. Hal
ini disebabkan karena pada saat-saat tertentu posisi permukaan bumi mengalami
perubahan terhadap posisi matahari sebagai sumber cahaya bagi bumi.
َفآَل ُاْقِس ُم ِبالَّش َفِق َو اَّلْيِل َو َم ا َو َس َۙق َو اْلَقَم ِر ِاَذ ا اَّتَس َۙق
Artinya: “Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja, demi
malam dan apa yang diselubunginya, demi bulan apabila jadi purnama.” (QS al-
Insyiqaq: 16-18).
Allah menunjukkan gejala fisis yang diartikan sebagai perumpamaan
antara lain bahwa terdapat tiga tahap yang harus dilalui manusia, yaitu pertama,
adanya ketidaktahuan manusia seperti melihat dalam kegelapan malam. Kedua,
adanya keragu-raguan manusia seperti kepekaan melihat cahaya merah di waktu
senja. Ketiga, ditunjukkan-Nya gejala fisis serta penjelasan secara nyata dan
membawa isyarat keindahan dan keagungan-Nya.
xviii
2). Usaha dan Energi
Dalam ilmu fisika, usaha adalah besarnya energi atau gaya yang diberikan untuk
memindahkan atau menggerakkan suatu benda atau objek.
Rumus usaha adalah:
W = F.s dimana W = usaha
(J), F = gaya (N), dan
s = perpindahan (m).
Energi dibagi menjadi tiga macam, yaitu energi kinetik, energi mekanik,
dan energi potensial. Hubungan antara energi dan usaha adalah ketika melakukan
usaha harus memiliki energi dan setiap benda yang memiliki energi akan
cenderung melakukan usaha. Contoh orang yang berlari akan mendapatkan energi
dari makanan yang dikonsumsinya.
. َوِفى اَاْلْر ِض ِقَطٌع ُّم َتٰج ِو ٰر ٌت َّوَج ّٰن ٌت ِّم ْن َاْع َناٍب َّو َزْر ٌع َّو َنِخ ْيٌل ِص ْنَو اٌن َّوَغْيُر ِص ْنَو اٍن ُّيْس ٰق ى ِبَم ۤا ٍء َّواِح ٍۙد
َّو ُنَفِّض ُل َبْع َضَها َع ٰل ى َبْع ٍض ِفى اُاْلُكِۗل ِاَّن ِفْي ٰذ ِلَك ٰاَل ٰي ٍت ِّلَقْو ٍم َّيْع ِقُلْو َن
xix
3. Getaran
Frekuensi, yaitu jumlah getaran yang melewati titik tertentu dalam satu
detik.
t = waktu (s).
n = jumlah getaran.
َو َلَقْد َص َّر ْفَنا ِفْي ٰهَذ ا اْلُقْر ٰا ِن ِللَّناِس ِم ْن ُك ِّل َم َثٍۗل َو َك اَن اِاْل ْنَس اُن َاْكَثَر َش ْي ٍء َج َد اًل
xx
Ayat diatas merupakan pernyataan Allah yang mengingatkan kita dengan
berbagai perumpamaan yang berulang-ulang. Apabila diperluas makna ayat
diatas dengan gejala fisis bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan
materi selalu bergerak secara berulang-ulang. Gerak berulang dalam ruang
berdimensi satu disebut getaran.
4. Elastisitas
Dari beberapa penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa fisika menjadi
salah satu ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia, yang dimana
kita senantisa berdampingan dengan fisika dan alam semesta yang tidak lepas
dengan ajaran islam yang berlandaskan al-Qur’an dan hadis juga ijtihad para
ulama. Sebagai umat muslim patutnya kita mengetahui tentang ilmu fisika
juga ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Karena sesungguhnya antara ilmu agama
dan ilmu pengetahuan itu haruslah seimbang.
xxi
xxii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
xxiv