Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENERAPAN FISIKA

FISIKA TERAPAN
“FENOMENA GUNUNG ES”

Oleh:

NAMA : Anjlina Muhammad Adul

NIM : ACB 118 033

Dosen Pengampu : Saulim DT. Hutahaean., S.Pd., M.Pd

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul "
Fenomena Gunung Es " ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga dapat dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu saya harap kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
kliping ini.

Palangka Raya, 29 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat.........................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Pengertian Fisika..............................................................................................2
B. Manfaat Mempelajari Fisika............................................................................3
C. Contoh Kejadian Fisika Di Sekitar Kita..........................................................4
BAB III : PENUTUP..........................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................9
B. Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kita sering kurang menyadari bahwa fisika sangat erat hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari. Padahal banyak contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Penemuan-
penemuan oleh para penemu terkenal juga kebanyakan dari bidang fisika. Penemuan
merekapun berguna dalam kehidupan kita.ilmu fisika juga menjadi semacam dasar bagi
teknologi yang terus berkembang. Peralataan elektronik yang sering dipakai juga didasari
oleh konsep fisika.
Aktifitas manusia dalam kehidupan tidak lepas dari gejala atau fenomena alam.
Disadari maupun tidak disadari dalam aktifitas manusia selalu berhadapan dengan fenomena
alam. Kebanyakan manusia dalam melakukan aktifitasnya tidak memperhatikan gejala alam
yang terjadi. Manusia memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai. Pada fenomena alam terdapat fenomena fisis. Manusia kurang memperhatikan
fenomena fisis yang terjadi dalam aktifitasnya kecuali fenomena fisis sesuai dengan tujuan
kegiatan atau fenomena fisis itu langka bagi mereka. Fenomena fisis yaitu kejadian kejadian
yang didalamnya terdapat variabel fisis. Yang dimaksud variabel fisis adalah variabel-
variabel yang dapat dinyatakan secara kuantitatif atau dinyatakan dalam angka angka.
Fenomena fisis dipelajari dalam ilmu fisika. Pada pembelajaran ilmu fisika kita mempelajari
variabel fisis yang terdapat pada kejadian alam. Maka dari itu ilmu fisika sangatlah penting
bagi kita serta bermanfaat bagi kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kejadian fisika yang terjadi di sekitar kita ?
2. Bagaimana penerapan fisika dalam fenomena gunung es ?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Dapat mengetahui kejadian fisika yang terjadi di sekitar kita
2. Dapat menerapkan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari
3. Dapat mengetahuai penerapan fisika dalam fenomena gunung es

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fisika
Makna secara luas, fisika adalah ilmu tentang alam. Hal ini merujuk pada
kata fisika yang berasal dari bahasa Yunani yaitu φυσικός (fysikós) yang mempunyai arti
“alamiah”, dan φύσις (fýsis) yang mempunyai arti “alam”. Dalam kajian tentang alam, fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para
fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat
beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua
sistem materi. Dimana sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika, misalnya
Hukum Kekekalan Energi, Hukum Pemantulan Gelombang, Hukum Newton, dan lain-lain.
Fisika sering disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu alam lainnya
(kimia, biologi, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang
mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul  dan zat kimia yang
dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang
dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti elektronika, termodinamika dan mekanika kuantum.

Ilmu fisika merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan ilmu matematika. Teori fisika
banyak dinyatakan dalam notasi matematis. Ilmu matematika yang digunakan dalam fisika
biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya.
Perbedaan antara fisika dan matematika adalah fisika berkaitan dengan dunia material,
sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan
dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas
penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang
mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.

2
B. Manfaat Mempelajari Fisika
Sudah merupakan hal yang sering kita dengar mengenai pernyataann sebagian orang
atau mungkin sebagian besar orang beranggapan bahwa fisika itu sulit. Mereka beraggapan
bahwa fisika itu merupakan ilmu yang  penuh dengan rumus dan hitungan matematis tingkat
tinggi. Sehingga mengakibatkan tidak semua orang dapat belajar fisika dengan baik. Bahkan
fisika sering pula dianggap sebagai momoknya pelajaran. Keadaan ini hampir sama dengan
anggapan pada matematika.

Akan tetapi terlepas dari semua anggapan di atas, ada sesuatu yang lebih penting
untuk kita pikirkan. Yaitu tentang apa untungnya kita belajar fisika, dan apa ruginya jika kita
tidak mau belajar fisika. Padahal baik disadari maupun tidak pada hakikatnya setiap manusia
membutuhkan ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan teknologi agar dapat
menjalani kehidupan ini secara harmonis. Dimana perkembangan teknologi itu tentu
merupakan implikasi dari ilmu fisika yang telah di pelajari oleh para pakar yang ahli di
bidangnya.

Mempelajari fisika mempunyai banyak manfaat. Mulai awal dipelajarinya ilmu fisika,
fisika telah  terbukti mampu membantu memudahkan manusia dalam menjalani aktivitas
kehidupan sehari-hari. Ada beberapa manfaat mempelajari fisika antara lain:

 Fisika berperan besar dalam penemuan-penemuan teknologi.


 Melalui fisika dapat menyingkap rahasia alam.
 Fisika berada di depan dalam perkembangan teknologi.
 Fisika sebagai ilmu dasar yang mempunyai andil dalam pengembangan ilmu-ilmu lain.
 Fisika melatih kita untuk berpikir logis dan sistematis.

3
C. Contoh Kejadian Fisika Di Sekitar Kita
FENOMENA GUNUNG ES

Kata-kata “fenomena gunung es” sering kita dengar dan kita baca di media massa. Dalam
arti kiasan, fenomena gunung es diartikan sebagai jauh lebih banyaknya data yang tidak
diketahui dibandingkan dengan data yang diketahui. Misalnya, seorang pengamat berkata, “kasus
korupsi adalah fenomena gunung es.” Artinya, kasus korupsi yang ketahuan dan diusut oleh
KPK jumlahnya hanya sedikit, sedangkan kasus yang belum terungkap jauh lebih banyak dan
masih tersembunyi. Makna seperti ini memang sesuai dengan gunung es yang sebenarnya.
Perhatikan kembali gambar gunung es di atas. Volume total es tersebut sebenarnya sangat besar,
namun hanya sedikit yang tampak di atas permukaan laut sebagai gunung, sisanya tak nampak,
terendam di bawah permukaan laut.

Pada kesempatan ini kita akan membahas fenomena gunung es dari kacamata fisika.
Nanti kita akan hitung berapa persen es yang mengapung sebagai gunung dan berapa persen es
yang terendam di dalam air. Fenomena gunung es berhubungan dengan proses mengapung, yang
dalam ilmu fisika dipelajari dalam topik Fluida Statis.

Telah familiar di otak kita bahwa proses mengapung terjadi ketika massa jenis benda
lebih kecil daripada massa jenis air. Ketika benda telah mengapung, selalu ada bagian benda
yang muncul di atas permukaan air dan bagian sisanya terendam di dalam air. Selalu seperti itu.
Tidak pernah ada benda mengapung dengan kondisi 100% berada di permukaan air. Persentase
benda yang terendam di dalam air tergantung dari perbandingan massa jenis benda tersebut

4
dengan massa jenis air. Semakin besar massa jenis benda, maka semakin besar pula persentase
bagian benda itu yang terendam di dalam air.

Kita ambil contoh kayu. Massa jenis kayu lebih kecil daripada massa jenis air, sehingga
kayu terapung di air. Akan tetapi, massa jenis kayu tidak terlalu jauh berbeda dengan massa jenis
air sehingga ketika kayu mengapung, banyak bagiannya yang terendam di dalam air. Lain halnya
dengan gabus (styrofoam) yang bermassa jenis sangat kecil. Ketika styrofoam mengapung,
hampir semua bagiannya muncul di atas permukaan air.

Kayu Mengapung: Banyaknya bagian yang terendam

Gabus Mangapung: Hanya sedikit bagian yang terendam

Kita tahu bahwa ketika suatu benda dicelupkan ke dalam air di sebuah wadah, maka
permukaan air itu akan naik. Hal ini terjadi karena sebagian dari volume air digantikan oleh
volume benda. Jadi, volume air yang naik sama dengan volume benda yang tercelup.
5
Permukaan air naik jika benda yang dicelupkan ke dalamnya

Sekarang mari kita telaah proses pengapungan lebih dalam. Setiap benda memiliki gaya
berat yang arahnya selalu ke bawah (pusat bumi). Ketika benda terapung dan diam di permukaan
air, gaya berat tetap bekerja pada benda sehingga seharusnya benda bergerak turun ke dasar air
akibat dari gaya berat ini. Karena pada kenyataannya benda tersebut tetap diam terapung di
permukaan air, maka PASTI ada gaya lain yang bekerja pada benda tersebut. Gaya lain ini
PASTI mengarah ke atas untuk mengimbangi gaya berat benda, dan gaya lain tersebut PASTI
dikerjakan oleh air.

Benda stabil mengapung: Gaya apung = berat benda

Jadi, air selalu mengerjakan suatu gaya yang arahnya ke atas terhadap semua benda yang
dicelupkan ke dalam air tersebut. Selain disebut sebagai Gaya Apung, gaya ini juga sering
disebut sebagai Gaya Archimedes karena pertama kali diformulasikan oleh Archimedes, seorang
ilmuwan Yunani kuno yang hidup tahun 287 – 212 SM.

6
Archimedes

Dari hasil analisisnya, Archimedes menyatakan bahwa besar gaya apung yang diterima
oleh suatu benda sama dengan berat air yang naik akibat tercelupnya benda tersebut. Dengan
mengacu pada teori fundamental ini, mari sekarang kita simak formulasi besar gaya apung
tersebut.

Nah, setelah kita dapat persamaan Gaya Apung, sekarang kita hubungkan dengan benda
yang telah mengapung dan diam di permukaan air. ketika hal ini terjadi, gaya apung = gaya berat
benda, sehingga

7
Persamaan terakhir di atas itu menggambarkan bahwa perbandingan antara volume benda
yang terendam dan volume benda seluruhnya dapat diketahui dari perbandingan antara massa
jenis benda dan massa jenis air. Gunung es umumnya ditemukan di laut. Dari data yang ada,
diketahui bahwa massa jenis es adalah 920 kg/m3 sedangkan massa jenis air laut adalah 1.026
kg/m3. Berdasarkan data ini, kita dapat mengetahui berapa persen es yang terendam di dalam air
laut.

Perhitungan di atas memberikan hasil 0,9. Berarti, es yang terendam di dalam laut adalah
sebesar 90% dan yang tampak di atas permukaan laut sebagai gunung es hanya sebesar 10%.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa setiap hari di dalam kehidupan kita selalu
ada unsur fisika. Oleh karena itu kita harus bisa memanfaatkan ilmu fisika dalam kehidupan
sehari hari agar kehidapan menjadi llebih mudah.

B. Saran
Semoga makalah ini bias bermanfaat kepada para pembaca, dan apabila ada kesalah
dalam makalah diharap para pembaca dapat membearkannya.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang saya peroleh hubungannya dengan
makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.

9
DAFTAR PUSTAKA

 http://nandaamalianoor.blogspot.co.id/2014/02/makalah-manfaat-fisika-dalam-kehidupan.html
 http://nkhoeriyah.blogspot.co.id/2014/03/makalah-manfaat-fisika-dalam-kehidupan.html
 http://www.pakmono.com/2015/08/pengertian-konduktor-dan-isolator.html
 http://www.guruipa.com/2016/02/pengertian-dan-macam-macam-jenis-katrol-katrol-tetap-katrol-
bergerak-katrol-bebas-katrol-ganda-beserta-contoh-soal-katrol.html
 http://www.guruipa.com/2016/02/macam-macam-jenis-tuas-atau-pengungkit-dan-contohnya-
lengkap.html
 https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120930172106AAf318n
 http://informasitips.com/cara-konversi-suhu-dari-celcius-ke-reamur-fahrenheit-dan-kelvin
 http://fisikazone.com/lensa-cembung/
 http://fisikazone.com/lensa-cekung/
 http://www.informasi-pendidikan.com/2014/12/pengertian-lensa-jenis-lensa-dan.html
 http://majalaremaja.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-gaya-magnet-dan-gaya-mesin.html
 http://www.ilmusiana.com/2015/08/gaya-gesek-pengertian-dan-contoh.html
 http://www.elsmandagiri.com/fxbab4/2_gaya_gravitasi.html
 https://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2010/03/gerak-lurus-beraturan-glb.html
 https://mediabelajaronline.blogspot.co.id/2010/03/gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb.html
 http://fisikasmasmk.blogspot.co.id/2011/10/gerak-vertikal.html

10

Anda mungkin juga menyukai