Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENERAPAN FISIKA

FISIKA TERAPAN
“KAPAL SELAM”

Oleh:

NAMA : Anjlina Muhammad Adul

NIM : ACB 118 033

Dosen Pengampu : Saulim DT. Hutahaean., S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah berjudul "
Kapal Selam " ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu media pembelajaran.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga dapat dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu saya harap kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
kliping ini.

Palangka Raya, 29 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Corona virus atau disebut COVID-19 tengah mewabah di tanah air sejak bulan akhir

Februari 2020. Beranjak dari adanya kasus ini pemerintah memberlakukan beberapa

kebijakan kepada seluruh masyarakat dengan melarang masyarakat keluar rumah untuk

memutus rantai penyebaran virus. Sebagaimana yang telah diinformasikan melalui berbagai

media, bahwa virus corona dapat menular melalui kontak fisik dengan gejala yang sangat

mirip dengan penyakit- penyakit ringan yang sangat familiar terhadap warga Indonesia

maupun dunia.

Pencegahan awal penyebaran COVID-19 dilakukan dengan cara pengecekan suhu

tubuh. Hal ini telah dilakukan oleh pemerintah pada beberapa pintu masuk tempat-tempat

umum dan perbelanjaan, karena disinyalir merupakan lokasi yang sangat berpotensi dalam

menularkan COVID-19. Pengecekan suhu tubuh yang dilakukan oleh petugas umumnya

menggunakan thermo gun.

Thermo gun merupakan salah satu jenis sensor suhu berbasis inframerah tanpa harus

bersentuhan dengan objek yang diukur suhunya. Sensor suhu pada umumnya dibagi

menjadi dua jenis yaitu analog dan digital. Berdasarkan cara pengukurannya sensor suhu

ada yang bersifat contact dan contactless. Pengukuran suhu tubuh menggunakan sensor

suhu contact dilakukan dengan cara menempelkan sensor pada bagian tubuh manusia, di

antaranya adalah ketiak atau mulut manusia. Kemudian, sensor akan membaca suhu tubuh

manusia dalam selang waktu tertentu setelah ditempelkan. Baik sensor analog ataupun

1
digital memiliki prinsip kerja yang hampir sama meskipun sensor digital lebih unggul

karena kemudahannya dalam membaca nilai sensor, namun respons sensor untuk membaca

suhu adalah sama. Sensor suhu contact memerlukan selang waktu tertentu untuk dapat

menunjukkan suhu tubuh manusia, selain itu metode kontak rentan dengan risiko penularan

penyakit dari satu orang ke orang lainnya.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang medis, semakin banyak jenis sensor

yang menawarkan keunggulan-keunggulan tertentu, di antaranya adalah sensor suhu

contactless yang bekerja dengan menembakkan sinar infrared pada obyek yang diukur,

kemudian suhu objek tersebut ditampilkan pada display sensor yang telah disediakan. Pada

awalnya sensor jenis ini digunakan untuk membaca panas mesin industri maupun benda

lainnya. Munculnya sensor suhu contactless di bidang medis merupakan terobosan baru dan

menjadi alasan mengapa pada jaman sekarang lebih marak digunakan, terutama untuk

pengukuran suhu tubuh manusia pada masa pandemi virus corona.

Salah satu perusahaan yang memproduksi sensor suhu contactless adalah Melexis atau

bisa disebut contactless infrared temperature sensor. Sensor ini bekerja dengan prinsip

sinar infrared, karena pada dasarnya setiap benda memiliki gelombang infrared yang

berbeda sesuai suhu yang dipancarkan oleh benda tersebut. Selain suhu objek sensor ini

mampu mendeteksi suhu ambient (suhu ruangan).

Meluncurnya contactless termometer atau biasa disebut thermo gun tentunya

berbanding terbalik dengan harga yang ditawarkan oleh industri penghasil termometer

ini, harga yang dipatok untuk dapat memiliki termometer ini berada pada kisaran Rp

500.000,00 – Rp 1.500.000,00. Bukan harga yang murah jika dibandingkan dengan

termometer digital yang dijual di pasaran dengan harga yang tidak sampai menyentuh harga

2
thermo gun.

Oleh karena itu penelitian terhadap contactless thermometer telah dilakukan oleh

beberapa peneliti untuk membuat sistem yang lebih efisien dan memiliki nilai akurasi serta

tingkat presisi yang mendekati thermo gun buatan pabrik, Ritha dan Alfi (2016) merancang

temperature monitoring system menggunakan sensor suhu infrared yang terdiri dari dua

sistem, yaitu sistem sensor dan sistem monitor. Sistem sensor menggunakan MLX90614

dan sistem monitor menggunakan LCD 12x6 dengan sambungan port I2C. Kedua sistem

menggunakan Arduino R3 sebagai main controller dan modul RF 433Mhz sebagai protokol

komunikasi antara dua sistem tersebut, sistem sensor sebagai transmitter (Tx) dan sistem

monitor sebagai receiver (Rx). Pada penelitian ini perbandingan suhu antara alat dan alat

bantu termogun rata – rata sekitar 2,58°C, posisi alat yang bersifat fixed mengharuskan alat

untuk memantau suhu pada satu titik saja. Selain itu penulis berpendapat jika adanya

perubahan nilai sensor pada saat transisi pengiriman data sehingga ada kemungkinan data

yang sampai tidak sesuai dengan data yang ditampilkan.

Meilia dan Gusti (2019) melakukan penelitian mengenai non-contact thermometer

berbasis inframerah sebagai cara untuk mencegah penyebaran bakteri stafilokokus dan VRE.

Pada penelitian ini dirancang sebuah termometer infrared menggunakan sensor MLX90614

dan Arduino Nano V3 sebagai main controller, untuk menampilkan data digunakan LCD

OLED 128x64 serta dilengkapi dengan indikator dan buzzer yang terhubung dengan main

controller. Pada penelitian ini telah menghasilkan sistem yeng lebih efisien dan memiliki

tingkat presisi dan akurasi diatas 96%, namun catu daya yang digunakan masih

memanfaatkan kabel yang tersambung dengan laptop sehingga dalam implementasinya

kurang efisien dan tidak fleksibel jika objek yang akan diukur tidak dapat dijangkau oleh

3
kabel.

Berdasarkan beberapa kelemahan yang ditemukan pada penelitian diatas, maka saya

memulai penelitian untuk membuat rancang bangun untuk menutupi beberapa kelemahan

terhadap penelitian terdahulu, dan tentunya dengan harga yang lebih dapat dijangkau oleh

masyarakat. Rancang bangun pada penelitian ini menggunakan Arduino Nano V3 sebagai

sistem kontrol utama sistem, sensor MLX90615 sebagai sensor suhu infrared, LCD OLED

126x64 sebagai penampil nilai sensor. Perancangan sistem menggunakan casing untuk

menempatkan semua komponen menjadi satu kesatuan agar lebih fleksibel untuk

menyesuaikan sudut objek yang akan diukur nilai suhunya, selain itu casing yang

digunakan berbahan dasar PLA yang ramah lingkungan. Rancang bangun juga dilengkapi

dengan baterai Lipo 3.7 volt 7500mAh dan module charger TP4056 untuk pengisian baterai

yang kompatibel dengan microUSB agar alat dapat digunakan secara fleksibel dan tidak

bergantung pada kabel.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Fisika Terapan ?
2. Apa yang dimaksud Hukum Archimedes ?
3. Bagaimana Prinsip Hukum Archimedes ?
4. Bagaimana Penerapan Hukum Archimedes ?
5. Apakah yang dimaksud Kapal Selam ?
6. Bagaimana cara kerja Kapal Selam ?

C. Tujuan Makalah
Adapun Tujuan yang kami maksudkan dalam Makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa yang dimaksud Fisika Terapan
2. Mengetahui apa Hukum Archimedes

4
3. Mengetahui apa itu kapal selam
4. Mengetahui cara kerja kapal selam

D. Manfaat Makalah
Manfaat yang bisa diambil dari penulisan makalah ini adalah :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang fisika terapan serta penerapannya


dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang tentang hukum Archimedes serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menambah informasi dan pengetahuan tentang kapal selam dan prinsip kerja
kapal selam.
4. Memberikan informasi tentang pembuatan kapal selam sederhana.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Fisika Terapan
Ilmu fisika dapat diterapkan dalam kehidupan untuk digunakan manusia. Ilmu fisika
akan berguna bagi manusia apabila sudah diwujubkan dalam bentuk hasil teknologi.
Beberapa konsep fisika dapat tergabung dalam satu bentuk peralatan sebagi hasil teknologi.
Dalam arti ada peralatan yang hanya menggunakan satu konsep fisika dan ada yang lebih dari
satu konsep fisika. Ilmu fisika akan mendasari perkembangan peralatan yang digunakan
manusia. Penemuan-penemuan terbaru dalam bidang fisika akan memperbaiki teknologi
yang sudah ada.

5
Ilmu fisika terapan sendiri mempunyai arti sebagai suatu bidang ilmu yang
berhubungan dengan ilmu fisika yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari. Ilmu
fisika sangat mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia.Banyak orang yang
beranggapan bahwa Fisika hanya sekedar ilmu biasa yang hanya mempelajari ilmu alam
tanpa ada penerapannya. Terutama masih banyak orang yang beranggapan bahwa Fisika
hanya mempelajari rumus. Dan tak sedikit yang  tidak menyadari bahwa banyak peristiwa
bahkan hal-hal yang sangat dekat dengan kita melibatkan ilmu Fisika. Bahkan Fisika
merupakan ilmu dasar yang sangat dibutuhkan oleh cabang ilmu-ilmu lain. Mengapa Fisika
sangat penting dalam kehidupan kita? Tentu karena banyak peristiwa dalam kehidupan kita
yang melibatkan ilmu Fisika baik kita sadari maupun tan.pa kita sadari. Semakin kita
memahami Fisika kita akan mengetahui bahwa Fisika mempunyai cakupan yang luas.

Aktifitas manusia dalam kehidupan tidak lepas dari gejala atau fenomena alam.
Disadari maupun tidak disadari dalam aktifitas manusia selalu berhadapan dengan fenomena
alam. Kebanyakan manusia dalam melakukan aktifitasnya tidak memperhatikan gejala alam
yang terjadi. Manusia memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai.Salah satu dari ilmu fisika yang akan dibahas dalam makalah ini adalah “Kapal
Selam”, yang menjadi pertanyaan kita adalah Bagaimana bisa kapal selam dapat diposisikan
dalam keadaan terapung, melayang dan tenggelam di dalam air? Bagaimana cara kerja kapal
selam itu sebenarnya? Hal-hal inilah yang akan dibahas dalam makalah kali ini.

Anda tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung
di permukaan air, atau batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep terapung,
melayang, atau tenggelamnya suatu benda di dalam fluida, kali pertama diteliti oleh
Archimedes.

B. Hukum Archimedes
Ilmu fisika banyak mempelajari tentang hukum-hukum fisika yang berhubungan
dengan teori fisika. Salah satu hukum fisika yaitu Hukum Archimedhes. Hukum Archimedes
diambil dari nama penemunya yaitu Archimedes (287-212 SM) yang berasal dari
Italia.Hukum Archimedes. Hukum Archimedes menyatakan bahwa: “Ketika sebuah benda
tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberi, di mana besarnya
gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yangdipindahkan”.

6
Gambar 2.2 (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html)

Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam


fluida, akan mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan
sebagai berikut.

.................................... ( rumus 2.1 )

Keterangan : FA = gaya ke atas (N),

ρf = massa jenis fluida (kg/m3),

Vf= volume fluida yang dipindahkan (m3), dan

g = percepatan gravitasi (m/s2).

Dapat dilihat bahwa besarnya gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida
bergantung pada massa jenis fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan percepatan
gravitasi Bumi. Anda telah mengetahui bahwa suatu benda yang berada di dalam fluida dapat
terapung, melayang, atau tenggelam.

C. Prinsip Hukum Archimedes

1. Terapung

7
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda
lebih kecil daripada massa jenis fluida (ρ b< ρf). Massa jenis benda yang terapung dalam
fluida memenuhi persamaan berikut.

Atau

Keterangan : Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3),

Vb = volume benda (m3),

hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),

hb = tinggi benda (m),

ρb = massa jenis benda (kg/m3), dan

ρf = massa jenis fluida (kg/m3).

Daya apung (bouyancy) ada 3 macam, yaitu :


1) Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda mengapung.
2) Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda tenggelam.
3) Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang.
4) Bouyancy adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam penyelaman. Selama
bergerak dalam air dengan scuba, penyelam harus mempertahankan posisi neutral
bouyancy.
(http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/rezpector/Makalah/fisika/meng
enai/hukum/archimedes.htm)

2. Melayang

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda
sama dengan massa jenis fluida (ρb= ρf).

8
3. Tenggelam

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda
lebih besar daripada massa jenis fluida (ρb> ρf).

Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang di dalam fluida tersebut,
berat benda akan menjadi.

atau ................( rumus 2.3 )

Keterangan : wbf = berat benda dalam fluida (N), dan

w = berat benda di udara (N).

Konsep Melayang, Tenggelam dan Terapung.


Kapankah suatu benda dapat terapung, tenggelam dan melayang ?
1) Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.
(miskonsepsi).
2) Benda dapat melayang bila massa jenis bsenda sama dengan massa jenis zat cair.
(konsepsi ilmiah).
3) Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.
(konsepsi ilmiah).
4) Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh volume benda. (miskonsepsi).
5) Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh berat dan massa benda.

Penerapan hukum archimedes dapat kita lihat dari pembuatan kapal selam dan
cara kerja kapal selam. Karena kapal selam menggunakan prinsip Hukum Archimedes.

D. Pengertian Kapal Selam


Kapal selam adalah kapal laut yang dapat berada dalam tiga keadaan, yaitu
mengapung, melayang, dan tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai dengan cara
mengatur banyaknya air dan udara dalam badan kapal selam. Kapal selam adalah kapal yang
bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan

9
militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun
jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan
militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas
di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.Jerman memiliki kapal selam yang populer
dengan sebutan U-Boat yang merupakan ringkasan bagi Unterseeboot, mulai ditugaskan dalam
Perang Dunia I sebagai sistem senjata yang mematikan bagi Angkatan Laut lawan terlebih-lebih pada
Perang Dunia II. Sehingga terkenal dengan sebutan U-Class. Selain Jerman, negara yang populer
menggunakan kapal selam sebagai kekuatan utama Angkatan Laut adalah Uni Soviet/Rusia.

Gambar 2.4
Akibatnya, kapal selam mulai tenggelam. Katup akan ditutup jika kapal selam telah
mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan tersebut, kapal selam dalam keadaan
melayang. Jika katup udara pada rongga dibuka kembali, volume air dalam rongga akan
bertambah sehingga kapal selam akan tenggelam. Jika kapal selam akan muncul ke
permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar sehingga rongga hanya
terisi udara. Dengan demikian, kapal selam mengalami gaya apung sama dengan berat kapal
selam. Akibatnya, kapal selam akan naik ke permukaan dan mengapung.
Di zaman sekarang ini kapal selam masih menjadi salah satu arsenal tempur yang
masih ditakuti. Kemampuan kapal selam yang bisa menyerang secara diam – diam sehingga
sulit terdeteksi lawan, kemudian menghilang dengan cepat. Berikut ini beberapa tipe kapal
selam baik yang bertenaga diesel maupun nuklir. Urusan kapal selam memang dua negara

10
ini, Amerika dan Rusia memang masih yang terbaik, karena mereka punya segalanya, baik
teknologi maupun pendanaan.
E. Cara Kerja Kapal Selam
Kapal selam bekerja dengan menggunakan kemampuan mengapung.
Sebuah kapal selam atau kapal memindahkan air berat sama dengan berat kapal.
Perpindahan air menciptakan gaya ke atas, berlawanan dengan tarikan gravitasi, yang disebut
gaya apung. Kapal selam mengendalikan daya apung, sehingga mereka bisa tenggelam
atau permukaan, dengan mengontrol jumlah air dalam tangki pemberat. Salah satu
cara untuk kapal selam untuk bergerak maju adalah dengan menggunakan baling-
baling,tapi ada trik untuk gerakan ini. Ketika baling-baling berputar, itu juga dapat
memutar kapal selam, membawa pergi setiap gerakan maju. Tanpa menstabilkan
sirip, kapal selam hanya akan menjadi sebuah tabung berputar.Sirip yang menstabilkan
menolak  berputar dengan menambahkan gaya gesekan, membatalkan luar gerakan
berputar,yang memungkinkan untuk mendorong baling-baling kapal selam maju. Kapal
selam juga dapat bergerak mundur dengan mengubah arah yang baling-baling berputar.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu fisika terapan sendiri dapat diartikan sebagai suatu bidang ilmu yang
berhubungan dengan ilmu fisika yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari – hari. Ilmu

11
fisika sangat mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia.Ilmu fisika terapan
sangat berperan dalam kehidupan sehari – hari manusia.

Kapal selam telah digunakan untuk kepentingan peperangan sejak dahulu kala. Awal
mula pembuatannya pun adalah untuk kepentingan perang atau militer. Sampai saat ini kapal
selam militer paling banyak diproduksi dibandingkan dengan kapal selam nonmiliter.

Berdasarkan jenis mesin yang digunakan, kapal selam terbagi dua yaitu kapal selam
menggunakan mesin diesel dan kapal selam nuklir. Kapal selam nuklir biasanya lebih banyak
digunakan untuk kepentingan militer, karena bisa membawa reaktor nuklir ataupun senjata
nuklir di dalamnya. Terlepas dari fungsinya untuk kepentingan militer, kapal selam juga
dapat digunakan untuk kepentingan penelitian alam bawah laut dan untuk kepentingan
pariwisata.

B. Saran
1. Penulisan makalah harus menggunakan prosedur pembuatan makalah yang baik dan
benar.

2. Bahasa yang digunakan dalam pembuatan makalah harus menggunakan bahasa yang
baku dan penggunaan EYD yang benar.

3. Dalam penyusunan makalah kita harus teliti terhadap kalimat perkalimat dari
pendahuluan sampai penutup.

4. Materi yang diambil dari internet, alamat website artikel materi harus dicantumkan pada
bagian daftar pustaka.

5. Pengurutan setiap BAB dalam makalah harus terurut dan tertata dengan rapi.

DAFTAR PUSTAKA

1) http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/catatan/dedes/kapal/selam.htm ,
diakses pada tanggal 31 Agustus 2013.

12
2) http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/Penerapan/Hukum/Archimedes/Pe
mbelajaran/Fisika.htm, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013.
3) http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/rezpector/Makalah/fisika/mengenai/
hukum/archimedes.htm, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013.
4) http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/Kapal/selam/Wikipedia/bahasa/Ind
onesia,/ensiklopedia/bebas.htm, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013.
5) http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/Archimedes//Wikipedia/bahasa/Ind
onesia,/ensiklopedia/bebas.htm, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013.
6) http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/fisika/dan/lingkungannya/Mengapa/
Kapal/Selam/Bisa/Mengapung/dan/Tenggelam.htm, diakses pada tanggal 31 Agustus
2013.
7) http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/Mengetahui/Cara/Kerja/Kapal/Sela
m.htm, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013.
8) http://ARTIKEL/FISIKA/TERAPAN/kumpulan/data/infodiah/Prinsip/Kerja/Kapal/Selam
/Fisika/Fluida/Statis.htm, diakses pada tanggal 31 Agustus 2013.

13

Anda mungkin juga menyukai