Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

PERKEMBANGAN FISIKA DALAM PERSPEKTIF ILMU


ALAMIAH MODERN

Dosen Pengampu : Ibu Mahdalina,.S.Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh :
Alfina Maghfirah (212308014)
Nurhayati (212308050)
Shalehah (212308055)
Maria Ulfah Sari (212308032)
Nor Safitri (212308047)

ADMINISTRASI PUBLIK
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) AMUNTAI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas limpahan
dan rahmat Karunia-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Perkembangan
Fisika Dalam Perspektif Ilmu Alamiah Modern” Makalah ini kami susun untuk memenuhi
tugas dari Ibu Mahdalina, S.Pd.I.M.Pd dan untuk menambah pengetahuan tentang bab mata
kuliah ilmu Alamiah Dasar.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini makalah ini sangat jauh dari
kesempumaan oleh karena itu kami selaku penyusun makalah mengharap kesediaan
pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya.

Akhir kata “tiada gading yang tak retak”, maka atas segala kekurangan dalam tulisan ini,
kami mengharap saran-saran dari berbagai pihak Untuk selanjutnya kami juga berharap
semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amuntai, 2 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar belakang………….....................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................2
C. Tujuan masalah…….........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................4
1.1. Pengertian Fisika.............................................................................................5
1.2. Perkembangan Fisika Dalam Perspektif Ilmu Alamiah Modern......................6
1.3. Pengertian Astronomi.....................................................................................7
1.4. Cabang- Cabang Astronomi.............................................................................8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................9


A. Kesimpulan......................................................................................................9
B. B. Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang sebagai hasil perkembangan pola pikir
manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong
manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan
kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi; yakni dorongan
pertama adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya non praktis atau
teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam semesta dan segala
isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science (Ilmu pengetahuan mumi). Sementara
dorongan yang ke-dua adalah dorongan yang sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan
dimanfaatkan untuk meningkatkan tarap hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya disebut
dengan Applied science (Ilmu pengetahuan terapan/teknologi). Kedua dorongan inilah yang
memicu manusia untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan baru yang menjadi titik
awal lahirnya pengetahuan alamiah modern yang semakin berkembang dari zaman ke
zaman.

Makalah ini secara tidak langsung akan membahas tentang bagaimana proses kelahiran
pengetahuan alamiah modern yang menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk dipelajari
lebih lanjut.
B. RUMUSAN MASALAH

Agar dalam menguraikan permasalahan berdasarkan latar belakang


diatas menjadi lebih terarah maka kami membatasi permasalahan
dalam bentuk pertanyaan, yaitu:
1. Apa pengertian Fisika?
2. Bagiamana perkembangan fisika dalam perspektif ilmu alamiah modern?
3. Apa Pengertian astronomi?
4. Sebutkan Cabang cabang astronomi?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pengertian fisika


2. Untuk mengetahui Bagiamana perkembangan fisika dalam perspektif ilmu alamiah
modern.
3. Untuk mengetahui pengertian astronomi
4. Untuk mengetahui cabang-cabang astronomi
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Fisika


Fisika berasal dari bahasa Yunani yaitu fysikós yang berarti alamiah, dan juga kata fýsis yang
berarti alam, jadi fisika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam dalam makna
yang luas. Fisika sering disebut sebagai ilmu paling mendasar, karena setiap ilmu alam
lainnya seperti biologi, kimia, geologi dan lain-lain yang mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika.
Fisika mempelajari segala bentuk gejala alam yang tidak hidup ataupun materi dalam
lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat
materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel kecil bagian yang membentuk
segala materi hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan yang luas.

Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar
bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara
keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau kejadian alam, baik
yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingi Matahari)
maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti gerak elektron mengelilingi inti)
yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi.

Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmu dan teknologi. Kaitan antara fisika dan
disiplin ilmu lain membentuk disiplin ilmu yang baru, misalnya dengan ilmu astronomi
membentuk ilmu astrofisika,dengan biologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatan
membentuk fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan geologi
membentuk geofisika, dan lain-lain.
1.2 Perkembangan Fisika Dalam Perspektif Ilmu
Alamiah Modern.
Ilmu pengetahuan mulai berkembang sejak manusia menggunakan pola pikir. Ilmu
Pengetahuan berkembang setelah adanya pengamatan, pengalaman, dan pemikiran yang
terbatas, kemudian dilengkapi atau disempurnakan oleh mitos. Ilmu pengetahuan yang
diperoleh dengan melalui cara tersebut dimulai pada orang Babilonia. Kemudian ilmu
pengetahuan berkembang setelah manusia menggunakan pengamatan dengan memekai
alat kemudian didasarkan pada rasional. Cara meemperoleh pengetahuan seperti di atas
dipelopori orang-orang Yunani.

1. Astronomi (Perbintangan)
Ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi
dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda
benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang mereka.

a. Masyarakat Tradisional
Seperti kebudayaan kebudayaan lain di dunia, masyarakat asli Indonesia sudah
sejak lama menaruh perhatian pada langit. Keterbatasan pengetahuan membuat
kebanyakan pengamatan dilakukan pengamatan langit digunakan dalam pertanian
dan pelayaran. Dalam masyarakat Jawa misalnya dikenal pranatamangsa, yaitu
peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam, dan umumnya berhubungan
dengan tata letak bintang di langit. Nama-nama asli daerah untuk penyebutan
obyek obyek astronomi juga memperkuat fakta bahwa pengamatan langit telah
dilakukan oleh masyarak tradisional sejak lama. Lintang Waluku adalah sebutan
masyarakat Jawa tradisional untuk menyebut tiga bintang dalam sabuk Orion dan
digunakan sebagai pertanda dimulainya masa tanam. Dalam untuk keperluan
astrologi. Pada tingkatan praktis,gubuk Penceng adalah nama lain untuk rasi Salib
Selatan dan digunakan oleh para nelayan Jawa tradisional menentukan arah selata
Joko Belek adalah sebutan untuk Planet Mars,sementara lintang kemukus adalah
sebutan untuk komet. Sebuah bentangan nebula raksasa dengan fitur gelap
ditengahnya disebut sebagai Bimasakti.

b. Masa Modern Pelaut-pelaut Belanda


Pertama yang mencapai Indonesia pada akhir abad 16 dan awal abad-17 adalah
juga astronom-astronom ulung, seperti Pieter Dirkszoon Keyser dan Frederick de
Houtman. Lebih 150 tahun kemudian setelah era penjelajahan tersebut, misionaris
Belanda kelahiran Jerman yang menaruh perhatian pada bidang astronomi, Johan
Maurits Mohr, mendirikan observatorium pertamanya di Batavia pada 1765. James
Cook, seorang penjelajah Inggris, dan Louis Antoine de Bougainville, seorang
penjelajah Perancis, bahka n pernah mengunjungi Mohr di observatoriumnya
untuk mengamati transit Planet Venus pada 1769 Ilmu astronomi modern makin
berkembang setelah pata tahun 1928, atas kebaikan Karel Albert Rudolf Bosscha,
seorang pengusaha perkebunan teh di daerah Malabar, dipasang beberapa
teleskop besar di Lembang, Jawa Barat, yang menjadi cikal bakal Observatorium
Bosscha, sebagaimana dikenal pada masa kini.

Penelitian astronomi ya dilakukan pada masa koloni diarahkan pada pengamatan


bintang ganda visual dan survei langit di belahan selatan ekuator bumi, karena
pada masa tersebut belum banyak observatorium pengamatan untuk daerah
selatan. Selatan Ekuator.

1.3. Pengertian Astronomi

Pengertian Dasar Astronomi Astronomi, yang secara etimologi berarti “ilmu


bintang” (dari Yunani: dotpo, + vóuoc), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan
dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini
mempelajari asalusul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat
di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka. Selama sebagian
abad ke-20, astronomi dianggap terpilah menjadi astrometri, mekanika langit, dan
astrofisika. Status tinggi sekarang yang dimiliki astrofisika bisa tercermin dalam
nama jurusan universitas dan institut yang dilibatkan di penelitian astronomis:
yang paling tua adalah tanpa kecuali bagian ‘Astronomi’ dan institut, yang paling
baru cenderung memasukkan astrofisika di nama mereka, kadang-kadang
mengeluarkan kata astronomi, untuk menekankan sifat penelitiannya. Selanjutnya,
penelitian astrofisika, secara khususnya astrofisika teoretis, bisa dilakukan oleh
orang yang berlatar belakang ilmu fisika atau matematika daripada astronomi.
Secara umum baik “astronomi” maupun “astrofisika” boleh digunakan untuk
menyebut ilmu yang sama. Apabila hendak merujuk ke definisi-definisi kamus yang
baku, “astronomi” bermakna “penelitian benda-benda langit dan materi di luar
atmosfer Bumi serta sifat-sifat fisika dan kimia benda-benda dan materi tersebut
sedang “astrofisika” adalah cabang dari astronomi yang berurusan dengan
“tingkah laku, sifat-sifat fisika, serta proses-proses dinamis dari bendabenda dan
fenomena-fenomena langit”.Dalam kasus-kasus tertentu, misalnya pada
pembukaan buku The Physical Universe oleh Frank Shu, “astronomi” boleh
dipergunakan untuk sisi kualitatif dari ilmu ini, sedang “astrofisika” untuk sisi
lainnya yang lebih berorientasi fisika. Namun demikian, penelitian-penelitian
astronomi modern kebanyakan berurusan dengan topik-topik yang berkenaan
dengan fisika, sehingga bisa saja kita mengatakan bahwa astronomi modern adalah
astrofisika.
Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda
langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi)
serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya
radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB)). Ilmu ini secara pokok mempelajari
pelbagai sisi dari benda-benda langit seperti asal-usul, sifat fisika/kimia,
meteorologi, dan gerak dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut
menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.

Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertu sebagaimana diketahui dari
artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-
monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania.
Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Cina,
India, dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas
langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi
baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui
penemuan teleskop. Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut
disertakan sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-
cabang ini sangat beragam: dari astrometri, pelayaran berbasis angkasa, astronomi
observasional, sampai dengan penyusunan kalender dan astrologi. Meski
demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan astrofisika.
Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang: astronomi
observasional dan astronomi teoretis. Yang pertama melibatkan pengumpulan
data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis
menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat pada upaya
pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat
benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua
cabang ini bersifat komplementer – astronomi teoretis berusaha untuk
menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi
observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang
dibuat oleh Astronomi teoretis. Astronom-astronom amatir telah dan terus
berperan penting dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan
astronomi salah satu dari hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir
masih memegang peran aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan
fenomena-fenomena sementara.
Astronomi harus dibedakan dari astrologi, yang merupakan kepercayaan bahwa
nasib dan urusan manusia berhubungan dengan letak benda-benda langit seperti
bintang atau rasinya. Memang betul bahwa dua bidang ini memiliki asal-usul yang
sama, namun pada saat ini keduanya sangat berbeda.
1.4 Cabang-Cabang Astroronomi

Terdapat beberapa penelitian, yaitu:

a. Astrometry: penelitian posisi benda di langit dan perubahan posisinya.


b. Kosmologi: penelitian alam semesta secara integral dan evolusinya
c. Fisika galaksi: penelitian struktur dan bagian bagian galaksinya
d. Astronomi ekstra galaksi : penelitian benda langit sebagian besar galaksi) di luar
galaksi bumi.

Pembagian astronomi berdasarkan letak daerah spectrum elektromagnetik yang di


amati adalah :

A.Astronomi optikal: teknik menganalisis caluya pada daerah sekitar panjang


gelombang yang bisa dideteksi oleh mata (sekitar 400-800 rm). Alat yang biasa
dipakai adalah teleskop.

B. Astronomi inframerah berkaitan dengan deteksi radiasi inframmerag.Alat yang


digunakan adalah teleskop ruang angkasa.

C. Astronomi radio: mempelajari fenomena benda angkasa melalui pengukuran


gelombang radio yang dipancarkannya. Pengirimannya hamper mirip dengan yang
dipakai dalam siaran radio.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fisika dalam Bahasa Yunani adalah Physikos artinya alamiah dan physis artinya
Alam fisika adalah ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi
dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang
membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta
sebagai satu kesatuan kosmos.

Kemudian adapun macam-macam Ilmu yang termuat dalam bidang fisika dari
persfektif islam dan ilmu alamiah modern yaitu: ilmu astronomi(perbintangan),
ilmu optik, ilmu alam,serta ilmu mekanik dan lain sebagainya.

B. Saran

Hendaknya penulis dan pembaca sebagai generasi muda harus mengetahui


bagaimana perkembangan Fisika dalam persektip Ilmu Alamiah Modern. Karena
dengan begitu penulis maupun pembaca bisa mengetahui lebih dalam tentang
bagaimana pandangan tentang Fisika dan juga Ilmu Aamiah modern.
DAFTAR PUSTAKA

Mawardi, Nur Hidayah, IAD-ISD-IBD, (Bandung: Pustaka Setia 2002), h 48

Ibnu Mas’ud, Joko Paryono, Ilmu Alamiah Dasar, (Bandung: Puataka Setia 2008),
h151

Ibnu Mas’ud, Joko Paryono, Ilmu Alamiah Dasar, (Bandung: Puataka Setia 2008),
h152

Ibnu Mas’ud, Joko Paryono, Ilmu Alamiah Dasar, (Bandung: Puataka Setia 2008),
h153

Normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html?m=1

Makalah-pengertian-dan-penjelasan-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai