Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DEFINISI SAINS DARI BERBAGAI PERSPEKTIF

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kemipaan


Dosen Pengampu: Dr. Darmajid, S.Si., M.Si.

Disusun oleh :
1. Rolando Saroeli Gulo 215090400111050
2. Theresia 215090400111059
3. Rico Lambertus 215090400111061
4. Rofikhotul Mujayanah 215090400111063
5. Putra Natanael Yanuanto 215090401111004
6. Roicha Alfi Niswatin 215090401111005
7. Radyandra Dara Diranti 215090401111013
8. Salsabila Nazla Shafakamila 215090401111016
9. Rahma Lathifah 215090401111024
10. Nurin Ni’mah 215090401111027
11.Novita Pratama 215090401111030

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kita semua nikmat iman dan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Defini sains dari berbagai
perspektif” dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Darmajid, S.Si., M.Si.
selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini hingga selesai.
Kami menyadari bahwa makalah ini ditemukan banyak kekurangan serta
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun akan senang hati kami terima untuk membuat makalah semakin baik
lagi untuk menjadi rujukan bahan pembelajaran.

Malang, 08 September 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................III
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Sains Menurut Para Ahli....................................................................3
2.2 Pengertian Sains Secara Umum...........................................................................4
BAB III..........................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8
3.2 Saran....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia ini terdapat berbagai macam benda dan makhluk yang eksis dan
ada terdapat hewan, tumbuhan, manusia, dan makhluk –makhluk lain. Manusia yang
memiliki akal budi dan pikiran yang lebih terkembang tiap zamannya melakukan
suatu gebrakan. Gebrakan ini didorong oleh suatu keharusan mereka untuk
beradaptasi, mencari makan, dan bertahan hidup. Tak khayal semua hal dilakukan
untuk menjadikan kehidupan menjadi lebih baik. Ditemukannya dan dilakukannya
berbagai percobaan dan temuan merupakan awal lahirnya sains atau yang lebih erat
kita sebut dengan Ilmu Pengetahuan.

Ilmu pengetahuan atau sains ini awalnya hanyalah berupa hal-hal dasar seperti
bagaimana api dapat dihidupkan. Namun perkembangan manusia dan zaman yang
berubah membuat sains berubah pula menjadi suatu hal yang luar biasa. Dengan sains
kini orang-orang dapat melakukan hal yang sebelumnya mustahil. Seperti menyelami
dalamnya palung, terbang, mengganti organ tubuh dengan organ yang baru, dan
masih banyak hal luar biasa lainnya yang dapat diciptakan.

Pada awalnya sains berkembang di Yunani yang dimulakan dengan ilmu


pengetahuan yang berkembang dan spekulasi para filsuf. Pada awalnya tidak ada
yang hanya berfokus pada satu bidang seperti biologi saja atau kimia saja. Namun
para filsuf unggul dalam berbagai bidang sehingga disebut sebagai polymath. Sains
berkembang dengan mengembangkan konsep dasar alam semesta hingga pada bagian
yang terkecil yang kita sekarang panggil dengan atom. Dalam perkembangannya dari
zaman ke zaman pula muncul berbagai ide atau gagasan tentang apa itu sains,
bagaimana sains, mengapa dan lain-lain. Perbedaan pendapat ahli dari zaman ke
zaman ini saling melengkapi dan berkontradiksi sehingga terdapat berbagai macam
arti dari sains itu sendiri.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sains menurut para ahli?
2. Apa pengertian sains secara umum?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sains menurut para ahli
2. Untuk mengetahui pengertian sains secara umum

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sains Menurut Para Ahli


Istilah “sains” berasal dari Bahasa Latin “scientia” yang berarti pengetahuan
(Sitiatava Rizema Putra, 2013: 40). Dari pengertian tersebut, sains berarti memiliki
arti yang sangat luas dan setiap individu memiliki pengertian masing-masing
mengenai sains. Luasnya pengertian dan cakupan objek kajian sains, membuat sains
terbagi menjadi dua lingkup besar yaitu social science dan natural science. Social
science di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan ilmu pengetahuan sosial.
Sedangkan, nature science lebih dikenal dengan sebutan ilmu pengetahuan alam.

Ilmu pengetahuan alam juga memiliki artian yang luas. Tidak hanya di
sekolah, kita dapat menemukan ilmu pengetahuan alam dimanapun. Disisi lain,
banyak para ahli mendefinisikan nature science menurut pandangannya masing-
masing. Sukamto, dkk. (dalam Sitiatava Rizema Putra, 2013: 40) berpendapat bahwa
sains merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai
pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan
memiliki sikap. Dari definisi tersebut kita dapat melihat bahwa sains memiliki cara
sistematis dalam melihat alam yang bertujuan untuk menguasai banyak hal salah
satunya adalah penemuan konsep terbaru dari science.

Carin dan Sund (1989: 4) menyatakan bahwa “Science is the system of


knowing about the universe through data collected by observation and controlled
experimentation.” Menurutnya science merupakan proses pencarian ilmu
pengetahuan melalui metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan
observasi dan eksperimen. Menurut kamus bahasa (Abdurrahman R Effendi dan Gina
Puspita 2007), sains adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematik) yang boleh
diuji atau dibuktikan kebenarannya. Pengertian tersebut mengatakan bahwa sains juga

3
memiliki proses yang diatur sedemikian rupa sehingga memiliki kejelasan yang
sistematik.

Di dalam dunia pendidikan, praktek sains telah banyak dilakukan, dari masa
SD, SMP, SMA, maupun jenjang perguruan tinggi. Hal ini menandakan bahwa sains
sangat diperlukan untuk zaman yang semakin berkembang. Kuslan Stone (1994),
menyatakan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk
mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Menurut definisi tersebut, sains
selalu berkembang dan mengikuti perkembangan zaman dikarenakan proses sains
tidak dapat dipisahkan dengan produk yang dapat dimanfaatkan untuk kemudian hari.
Disisi lain pengertian saains menurut Menurut Hardy dan Fleer (1996) sains
sendiri bisa dibedakan menjadi empat fungsi yang utama, di mana yaitu sains sebagai
sebuah proses, sains sebagai kumpulan berbagai macam pengetahuan, sains sebagai
cara untuk bisa mengenal dunia, serta sains yang bersifat sebagai kumpulan nilai-
nilai. Sedangkan Menurut Doran R (1998) sains merupakan sebuah proses
pembelajaran yang haruslah dilakukan oleh para siswa dengan cara aktif, bukan
hanya dilakukan pada mereka sendiri. Menurut Wigner sains sendiri merupakan
sebuah tempat penyimpanan atau gudang pengetahuan mengenai gejala-gejala
tentang alam, di mana juga terdapat cakupan berbagai macam pengetahuan mengenai
dunia secara alamiah yang bisa diperoleh dari interaksi inderawi dengan dunia itu.
Proses sains dapat didefinisikan sebagai kegiatan pemecahan masalah yang
dilakukan melalui metode ilmiah yang terdiri atas sikap sains atau sikap ilmiah
(Scientific attitudes) dan metode ilmiah (Scientific Method).Menurut Robert B. Sund
(1973: 2), sains merupakan suatu tubuh pengetahuan (body of knowledge) dan proses
penemuan pengetahuan. Dengan demikian, pada hakekatnya sains merupakan suatu
produk dan proses. Produk sains meliputi fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum.
Proses sains meliputi cara-cara memperoleh, mengembangkan dan menerapkan
pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara berfikir, cara memecahkan masalah, dan
cara bersikap. Sains dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas
pengamatan eksperimen dan induksi.

4
Dalam sains dicari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang mendasar
yang mungkin kemudian hari dapat ditetapkan pada kegunaan praktis. Menurut Gill
menyatakan bahwa sains adalah sekumpulan nilai-nilai dan prinsip yang dapat
menjadi petunjuk pengembangan kurikulum dalam sains (Gill dalam Galib, 2003:
3).Menurut Bachtiar Rifai menyatakan bahwa sains didefinisikan sebagai
pengetahuan sistematis tentang interaksi sebab dan akibat (Bachtiar Rifai dalam
Uswatun Khasanah, 2007: 19).Menurut Hidayat dan Sutrisna menyatakan bahwa
sains adalah upaya untuk mencari pengetahuan untuk memahami fenomena alam atau
mencoba menerangkan fenomena alam (Hidayat dan Sutrisna dalam Uswatun
Khasanah, 2007: 19).

Secara konseptual terdapat sejumlah pengertian dan batasan sains yang


dikemukakan oleh para ahli. Amien (2002), mendefinisikan sains sebagai bidang ilmu
alamiah, dengan ruang lingkup zat dan energi, baik yang terdapat pada mahluk hidup
maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam (natural science) seperti
fisika, kimia dan biologi. Sedangkan James Conant dalam Holton dan Roller (2000),
mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang
berhubungan satu sama lain, yang tumbuh sebagai hasil serangkaian percobaan dan
pengamatan serta dapat diamati dan diujicoba lebih lanjut. Senada dengan Conant,
Fisher (2003) mengartikan sains sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh
dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan pada pengamatan dengan
penuh ketelitian.

Sains menurut Titus  (1959:78) mengandung  tiga  definisi  yaitu Sains


sebagai sejumlah disiplin ilmu, Sains sebagai sekumpulan   pengetahuan, dan Sains
sebagai  metode-metode.  Selain itu ia juga menyampaikan bahwa  sains merupakan
suatu  rangkaian  konsep-konsep   yang   berkaitan   dan berkembang dari hasil
eksperimen dan observasi. Sedangkan Menurut Mariana & Praginda (2009) sains
adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang

5
dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri dengan proses
observasi (empiris) secara terus-menerus yang melibatkan operasi mental, dengan
dilandasi sikap ingintahu, keteguhan hati, ketekunan, dan dapat diuji kembali
kebenarannya untuk mengungkapkan rahasia alam semesta.

Beberapa ahli  meliputi (Norm G Lederman et al., 2002), (Bell, 2008), (Abd-
El-Khalick,  Bell,  &  Lederman,  1998), (Jiang  &  Mccomas,  2014),
(Sumranwanich  & Yuenyong, 2014), (Settlage& Southerland, 2012), (Temel, Şen, &
Özcan, 2017), (Chen, 2006), dan (Giancoli, 2014) memandang sains dari hakikatnya.
Berdasarkan paparan beberapa theorist tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
hakikat sains memiliki aspek-aspek, yaitu Empiricalbased, yang artinya sains
merupakan pengetahuan  ilmiah didasarkan pada data/bukti  yang didapat   dari  
observasi   dengan   panca   indera   dan/atau   percobaan. Tentative, yang artinya
sains bukan merupakan sesuatu yang mutlak  kebenarannya  dan  tanpa  kesalahan,
tetapi dapat  berubah  (disempurnakan)  dengan  bukti  pengamatan  baru  dan
dengan reinterpretasi pengamatan  yang  ada. Theories  and  law, yang artinya Sains
merupakan ilmu pengetahuan yang disertai dengan hukum yang menggambarkan
hubungan,  pengamatan,  persepsi  dari  fenomena  alam  yang biasanya  disertai
dengan rumus   matematis,   sedangkan   teori   adalah   penjelasan   untuk   fenomena
alam   dan mekanisme  hubungan  antara  fenomena  alam. Sosiocultural
embeddedness, sains adalah   hasil usaha   manusia,   sehinggaproses  
mendapatkannya   dapat dipengaruhi olehmasyarakat dan budaya dimana
dipraktekkan, kemudian sistem nilai dan budaya akan mempengaruhi apa dan
bagaimana ilmu pengetahuan dilakukan, ditafsirkan, dan   diterima. Creativity, yang
artinya sains merupakan suatu pengetahuan ilmiah yang tercipta   dari   imajinasi  
manusia, kreativitas dan penalaran logis sehingga akan terus berkembang.

6
2.2 Pengertian Sains Secara Umum
Secara umum, sains dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan. Fisher (dalam
Hayat, 2018) Sains dalam bahasa inggris science berasal dari bahasa latin, yaitu
scientia yang berarti (1) pengetahuan (knowlegde); (2) pengetahuan, pengertian,
faham yang benar dan mendalam. Sains adalah suatu cara untuk memperoleh
pengetahuan baru yang berupa produk ilmiah dan sikap ilmiah melalui suatu kegiatan
yang disebut proses ilmiah (Hayat, MS., 2018).
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara
sistematis, dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, dan
prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sains juga dapat diartikan
sebagai pengetahuan tentang suatu bidang, yang disusun secara bersistem, menurut
metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu dan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat
diukur, dan dapat dibuktikan (Noviyanto, Dedi, 2017). Berdasarkan Webster New
Collegiate Dictionary, definisi sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pembelajaran dan pembuktian, atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran
umum dari hukum hukum alam yang terjadi yang didapatkan dan dibuktikan melalui
metode ilmiah (Sitiatava dalam Noviyanto, Dedi, 2017).
Dalam arti sempit, sains adalah disiplin ilmu yang terdiri dari physical
sciences (ilmu fisik) yang meliputi ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi,
meteorologi, dan fisika dan life sciences (ilmu biologi) yang meliputi biologi
(anatomi, fisiologi, zoologi, sitologi, embriologi, dan mikrobiologi) (Widowati, Asri,
2008). Sains merupakan suatu kebutuhan yang dicari manusia karena memberikan
suatu cara berpikir sebagai suatu struktur pengetahuan yang utuh. Secara khusus,
sains menggunakan suatu pendekatan empiris untuk mencari penjelasan alami tentang
fenomena yang diamati di alam semesta (Rintayati Peduk, dan Sulistya, 2011).

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sains adalah ilmu yang mempelajari tentang kejadian alam, baik berupa
manusia maupun lingkungan sekitar yang memiliki berbagai tahap dalam
pelaksanaannya, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga memiliki struktur yang
teratur dan sistematik yang akhirnya dapat menghasilkan pengetahuan dan produk
yang terus mengalami perkembangan setiap harinya, baik berupa teknologi maupun
ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu kehidupan manusia
kedepannya. Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa sains
adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan baru yang berupa produk ilmiah
dan sikap ilmiah melalui suatu kegiatanyang disebut proses ilmiah.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah di atas terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami menerima
segala masukan dan kritik yang membangun tentang pembahasan makalah di atas.
Kami berharap makalah di atas dapat membantu pembaca dalam memahami Definisi
Sains Dari Berbagai Perspektif.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hayat, Muhammad Syaipul. 2018.


https://osf.io/3zy85/download#:~:text=Berdasarkan%20definisi%20dari
%20para%20ahli,yang%20disebut%20sebagai%20proses%20ilmiah

Rintayati, Petuk dan Sulistya Partomo Putro. 2011. Meningkatkan Aktivitas Belajar
(Active Learning) Siswa Berkarakter Cerdas dengan Pendekatan Sains
Teknologi (STM).
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/82/54

Myori, H., 2021. Pengertian Sains : Definisi, Tujuan, Ciri-ciri, Batasan dan Hakikat
- Adam Muiz. [online] Adam Muiz. Available at:
<https://adammuiz.com/pengertian-sains/?amp>

Widowati, a., 2008. View of PEMBENTUKAN PENGETAHUAN SAINS,


TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT DALAM PANDANGAN PENDIDIKAN
IPA | EDUCARE. [online] Jurnal.fkip.unla.ac.id. Available at:
<http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/article/view/11/11> [Accessed
8 September 2021].

Saepudin, Asep. 2011. PEMBELAJARAN SAINS PADA PROGRAM


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Jurnal Teknodik Vol. XV, Nomor 2, Hal.
213-226.

Rintayati, Peduk dan Putro, S P. 2011. MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR


(active learning) SISWA BERKARAKTER CERDAS DENGAN
PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI (STM). Volume 2, Nomor 2. Hal 1-24.

Anda mungkin juga menyukai