BAB I
PENDAHULUAN
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, merencanakan, membangun, dan merenovasi berbagai
macam gedung dan infrastruktur yang banyak diperlukan masyarakat yang tentu saja
tidak mengabaikan permasalahan lingkungan dan kesosialan hidup manusia. Teknik
sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya,
hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah hutan menjadi sebuah kota besar.
Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang dan waktu yang
sangat beragam. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika adalah sifat yang ada
dalam semua hal. Ilmu fisika dapat digunakan dalam berbagai bidang, salah satunya
adalah bidang teknik sipil.
Ilmu fisika adalah salah satu ilmu penunjang di bidang teknik sipil yang sangat
besar peranannya dalam hal mempelajari sifat-sifat dari berbagai struktur yang
banyak dikembangkan di bidang teknik sipil.
Teknik sipil memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Ketika berbicara tentang
teknik sipil, maka kita tidak akan terlepas dari ilmu pengetahuan penunjang seperti
matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan sosial, hingga komputer yang
memiliki perannya masing-masing dalam bidang teknik sipil. Untuk itu kali ini akan
dibahas relevansi atau hubungan antara Ilmu pengetahuan khususnya Fisika dengan
Ilmu di bidang Teknik sipil.
Peningkatan sarana transportasi sangat diperlukan sejalan dengan semakin
pesatnya pertumbuhan sosial ekonomi pada hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Sehingga pembangunan prasarana transportasi sangat menentukan dalam menunjang
tercapainya program pembangunan yang sudah direncanakan. Pembangunan prasarana
transportasi berupa peningkatan jalan dan jembatan harus sesuai dengan
perkembangan. Ilmu teknik sipil sangat berguna bagi kemaslahatan dan mobilitas
kehidupan manusia, contohnya saja pembangunan jembatan yang dapat
menghubungkan satu pulau dengan pulau lain. Dalam perencanaan dan
pembangunan struktur jembatan ilmu fisika dan ilmu teknik sipil akan saling
melengkapi. Cukup banyak gejala alam yang dapat dianalisa dari pembangunan
sebuah struktur jembatan yang akan dibahas pada makalah ini.
1
TUGAS FISIKA 1
2
TUGAS FISIKA 1
3
TUGAS FISIKA 1
BAB II
TEORI PENUNJANG BIDANG TEKNIK SIPIL
Mekanika adalah ilmu Fisika yang mempelajari keadaan status benda, baik
dalam keadaan diam atau bergerak akibat pengaruh gaya-gaya yang bekerja. ilmu ini
sangat penting perannya dalam sistem analisis kerekayasaan, dan seringkali orang
menyebut bahwa awal dari rekayasa adalah mekanika. ilmu mekanika tergolong ilmu
fisika yang paling tua dibandingkan ilmu-ilmu fisika yang lain.
Sedangkan Mekanika teknik adalah ilmu yang sangat mendasar, hal penting
yang diperlukan dalam mendesain dan merancang mulai dari alat/mesin, transportasi,
bangunan, perlengkapan, furniture. Dalam mekanika teknik kita dapat merancang
suatu alat atau proyek dengan desain terbaik (dalam arti desain yang kuat dan tahan
lama), namun palingefisien/ekonomis.
Mekanika teknik dapat membantu penyusunan yang seharusnya menyajikan
untuk mengurangi resiko kecelakaan yang berhubungan dengan berat
(manusia). Program pemeliharaan dihasilkan dari perhitungan mekanik teknik
secaramendalam setelah mengevaluasi antara perencanaan dan pelaksanaan, karena
biasanya terjadi perbedaan antara desain dan konstruksi pada saat di lapangan.
Dengan seiring perkembangan zaman pada saat sekarang ini, segala
sesuatunya tentunya semakin mengalami perkembangan, segala sesuatunya
sekarang semakin kompleks seperti tampak pada kegiatan riset, pengembangan,
perancangan, konstruksi dan pengoperasian fasilitas-fasilitas produksi. Perkembangan
yang terjadi di dalam bidang Ilmu Teknik inilah yang mendorong munculnya
kesadaran untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap manusia, tempat
kerja, industri dan lingkungan yang tentunya dapat di pelajari di dalam mekanika
teknik.
Oleh karena itu maka mempelajari mekanika teknik ini sangat penting
khususnya bagi yang berhubungan langsung dengan bidang Sipil tentunya. Kita dapat
mengetahui kekuatan dan keseimbangan serta perilaku suatu struktur. Sehingga
dapat menghasilkan suatu kinerja yang aman, tepat dan sesuai tentunya.
Mekanika Teknik mencakup beberapa cabang ilmu yaitu :
Statika, studi benda tidak bergerak
Dinamika, studi benda yang bergerak
Mekanika fluida, pergerakan aliran air
Mekanika tanah, studi pergerakan dan sifat tanah
Mekanika kontinuum, analisa benda bermassa kontinuum
4
TUGAS FISIKA 1
Cakupan mekanika teknik cukup luas, dalam bidang teknik sipil khususnya pada
struktur jembatan cabang ilmu yang dibahas adalah STATIKA. Statika adalah ilmu
gaya yang mempelajari kekuatan dan stabilitas dari struktur dan bagian bagiannya.
Semua gaya adalah setimbang dan gaya-gaya dalam keadaan diam.
2.1.1. GAYA
C. Gaya momen
5
TUGAS FISIKA 1
A. Tumpuan Sendi
B. Tumpuan roll
C. Tumpuan jepit
Contoh sederhananya balok yang ditanamkan di dalam dinding/kolom.
(Mampu menahan gaya vertikal dan horizontal, namun tidak mampu
menahan momen.)
6
TUGAS FISIKA 1
Analisis struktur merupakan ilmu untuk menentukan efek dari beban pada
struktur fisik dan komponennya. Adapun cabang pemakaiannya meliputi analisis
bangunan, jembatan, perkakas, mesin, tanah, dll. Analisis struktur menggabungkan
bidang mekanika teknik, teknik material dan matematika teknik untuk
menghitung deformasi struktur, kekuatan internal, tekanan, reaksi tumpuan,
percepatan, dan stabilitas. Hasil analisis tersebut digunakan untuk memverifikasi
kekuatan struktur yang akan maupun telah dibangun. Dengan demikian analisis
struktur merupakan bagian penting dari desain rekayasa struktur.
Dalam sebuah struktur, ada beberapa hal yang perlu dianalisis antara lain :
7
TUGAS FISIKA 1
Suatu struktur tidak hanya memiliki gaya-gaya yang berasal dari luar. Struktur
juga akan membentuk gayanya sendiri dari dalam. Yang termasuk gaya dalam adalah:
1. Momen lentur
8
TUGAS FISIKA 1
2. Gaya geser
gaya yang tegak lurus terhadap sistem. Balok akan mengalami patah geser
akibat gaya yang tegak lurus bidang. Patah geser lebih berbahaya
dibandingkan Momen lentur.
3. Gaya normal
Gaya yang searah bidang. Balok akan mengalami gaya tekan atau tarik.
Ada gaya yang sejajar balok dan menuju kearah tumpuan maka balok akan
mengalami tekanan, dan apabila ada gaya luar yang sejajar bidang dan
menjauhi tumpuan maka balok mengalami tarikan.
1. Truss
Truss terdiri dari ikatan elemen balok tegangan tarik dan elemen kolom
pendek dan biasanya berbentuk segitiga. Truss bidang disusun dari
elemen-elemen yang berada pada bidang yang sama (2 matra) dan
seringkali digunakan untuk jembatan-jembatan, penopang atap.
Sebaliknya, truss ruang memiliki elemen-elemen yang dapat mengembang
ke dalam tiga matra dan cocok untuk derek dan menara. Kemampuan
bentangnya mulai dari 10 m hingga 125 m. Untuk kasus jembatan di
9
TUGAS FISIKA 1
10
TUGAS FISIKA 1
tenda atau struktur gelembung udara. Pada kasus ini material bekerja
sebagai suatu struktur membran yang dibebankan oleh tegangan tarik
murni. Struktur bidang permukaan bisa juga dibuat dari bahan kaku seperti
beton pratekan atau ferro-semen. Sebagaimana mereka bisa dibentuk
sebagai pelat lipatan, silinder, atau parabola hiperbolik dan disebut pelat
tipis atau cangkang. Struktur ini bekerja menyerupai kabel atau lengkungan
karena mereka pada pokoknya menopang beban-beban dalam bentung
tegangan tarik atau mampatan (tekanan) dengan pembengkokan yang
sangat kecil. Struktur ini rumit dianalisis kecuali dengan bantuan komputer
dengan metode elemen hingga.
11
TUGAS FISIKA 1
dengan menggunakan tulang baja yang jika dipadukan sering disebut dengan beton
bertulang.
1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa, perbedaannya ialah pada
beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini digunakan
pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan,dan sebagainnya.ukuran
agregat kasar dapat sampai 20 cm,namun proporsi agregat yang lebih besar
dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20 persen dari agregat seluruhnya.
2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat kasarnya
diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang
diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung udara waktu
pengadukanbeton berlangsung. Beton semacam ini mempunyai banyak pori
sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
12
TUGAS FISIKA 1
4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan saja
yang bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk
mengencerkan adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan
sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak padat kemudian air
sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan demikian
air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk reaksi dengan
semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan gaya
tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik untuk
membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini
disebut beton bertulang.
6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah batangnya
baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu. batang baja ini
tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang mengeras. Bagian
balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat, namun dapat pula dicetak di tempat
lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih
baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat terbatas.sehingga
sulit menyediakan tempat percetakan perawatan betonnya.
8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume dan
permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi
besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.
9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen
suatu tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.
13
TUGAS FISIKA 1
BAB III
TEORI PENUNJANG ILMU FISIKA
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm³ atau sama dengan 1000 Kg/m³, selain
karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka
massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau
yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif' dalam teknik sipil, konsep massa jenis sangat
berguna untuk menghitung massa dari suatu struktur yang sudah diketahui
dimensinya.
Gaya berat adalah gaya kebawah yang dialami setiap benda yang memiliki
massa. Gaya berat akan terjadi ketika suatu benda yang memiliki massa berada pada
daerah yang dipengaruhi percepatan gravitasi. Galileo menyatakan bahwa benda-
benda yang dijatuhkan di dekat permukaan bumi akan jatuh dengan percepatan yang
sama yaitu g, jika hambatan udara dapat diabaikan. Gaya yang menyebabkan
percepatan ini disebut gaya gravitasi. Maka dapat dikatakan bahwa gaya berat yang
dialami suatu benda adalah hasil kali antara massa benda dan gaya gravitasi.
14
TUGAS FISIKA 1
Setiap benda yang bermassa memiliki massa yang tetap dimana pun benda
tersebut ditempatkan. akan tetapi benda tersebut akan memiliki berat yang berbeda
karena percepatan gravitasi disetiap tempat tidak sama. Sebagai contoh, percepatan
gravitasi g di permukaan bulan kira-kira 1/6 percepatan gravitasi di permukaan bumi.
Sehingga massa 1 Kg di permukaan bumi yang beratnya 9,8 N, ketika berada di
permukaan bulan beratnya menjadi 1,7 N. Gaya gravitasi bekerja pada sebuah benda
ketikabenda tersebut jatuh.
Secara Matematis persamaan gaya berat adalah :
𝑊 = 𝑚𝑔
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s²)
Hukum III Newton menyatakan bahwa jika benda 1 memberikan gaya pada
benda 2 maka pada saat yang sama benda 2 memberikan gaya pada benda 1. Besar
kedua gaya sama tetapi arah kedua gaya berlawanan. Salah satu gaya disebut aksi,
gaya lainnya disebut reaksi.
F (AKSI) = -F (REAKSI)
Tanda negatif menjelaskan arah gaya. F aksi bertanda positif, sedangkan -F
reaksi bertanda negatif. Hal ini menunjukkan bahwa gaya aksi dan gaya reaksi
berlawanan arah.
Lakukan percobaan agar anda lebih memahami hukum III Newton. Jika anda
mempunyai papan luncur, doronglah tembok sambil berdiri di atas papan luncur.
Setelah anda mendorong tembok, papan luncur bergerak mundur menjauhi tembok.
Arah dorongan anda ke depan, arah gerakan papan luncur ke belakang. Hal ini
menunjukan bahwa tembok juga mendorong anda. Ketika anda mendorong tembok,
pada saat yang sama tembok juga mendorong anda. Gaya dorong anda bekerja pada
tembok, sedangkan gaya dorong tembok bekerja pada anda. Besar kedua gaya sama
tetapi berlawanan arah. Anda dapat menyebut salah satu gaya sebagai aksi dan gaya
lain sebagai reaksi.
15
TUGAS FISIKA 1
Setiap benda bermassa, memiliki berat yang berbeda-beda pada tiap tiap
titiknya. Misalkan saja pada suatu balok sederhana. Ketika kita mengangkat balok
sederhana pada bagian ujungnya maka balok yang bermassa tersebut akan lebih
mudah kita angkat dibandingkan ketika kita mengangkat bagian tengah balok
tersebut. Hal tersebutlah yang menggambarakan titik berat. Sehingga titik berat atau
pusat massa dapat diartikan sebagai resultan dari seluruh titik yang berada dalam
sebuah partikel. sebuah titik pada benda di mana massa semua partikel penyusun
benda dianggap terpusat pada titik tersebut.
Setiap benda tegar dianggap tersusun dari banyak partikel di mana jarak antara
setiap partikel sama. Walaupun demikian, untuk mempermudah penurunan rumus
menentukan pusat massa, dibuat penyederhanaan dengan menganggap benda tegar
hanya terdiri dari dua partikel. Kedua partikel ini dapat disebut sistem benda tegar.
Keterangan :
x, y ialah koordinat di sumbu kartesius
W ialah berat partikel (Kg)
16
TUGAS FISIKA 1
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat
pengaruh gaya atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu model
idealisasi, karena pada dasarnya semua benda akan mengalami perubahan bentuk
apabila dipengaruhi oleha gaya atau momen gaya. Akan tetapi , karena perubahannya
sangat kecil maka pengaruhnya terhadap kesetimbangan statik dapat diabaikan.
17
TUGAS FISIKA 1
BAB IV
PEMBAHASAN
Prinsip fisika tentang Gaya Berat dapat digunakan untuk menganalisa beban
yang akan diterima oleh tumpuan pada jembatan. Dalam analisis struktur,
pembebanan adalah hal terpenting sehingga harus dihitung dengan teliti agar tidak
terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan runtuh atau ambruknya jembatan yang
overload.
Pada prinsipnya gaya berat adalah gaya kebawah yang disebabkan gravitasi.
Prinsip gaya berat sangat besar pengaruhnya terhadap struktur. Sebagian besar
analisis pembebanan berasal dari gaya yang arahnya vertikal kebawah. Contohnya
berat dari gelagar beton, lapisan aspal, rangka batang, manusia dan kendaraan.
Sangat banyak prinsip gaya berat yang diaplikasikan ke dalam ilmu sipil khususnya
pembebanan. Analisis beban mati dan beban hidup pada struktur jembatan seperti
gelagar beton atau lapisan aspal permukaan jalan, kendaraan dan manusia.
Analisis beban mati :
Lapisan aspal :
Massa aspal = 11 ton
Gaya berat = 11.000 x 9,8
= 107.800
18
TUGAS FISIKA 1
Pada prinsipnya setiap benda yang memiliki gaya berat akan ada gaya yang
besarnya sama dan berlawanan arah dengan gaya berat tersebut yaitu gaya normal.
Prinsip fisika Hukum III newton tersebut juga berguna dalam pembangunan struktur
jembatan. Hukum aksi reaksi berlaku pada tumpuan atau perletakan dari jembatan.
Setiap gaya aksi yang diberikan oleh beban kepada tumpuan akan mendapat reaksi
yang besarnya sama dari tumpuan kepada beban tersebut. Sehingga sistem jembatan
tetap dalam keadaan statis (diam). Prinsip fisika aksi reaksi ini berguna untuk
menghitung reaksi perletakan sehingga dapat mengontrol lendutan nantinya.
pada gambar disamping misalnya,
jembatan dibebani oleh gaya aksi yaitu
beratnya sendiri (komponen) dan juga beban
hidup(truk) maka masing-masing ujung
jembatan akan memberi reaksi yang besarnya
sama namun arahnya berlawanan.
Momen gaya adalah kemampuan gaya untuk melakukan rotasi. Ketika suatu
titik memiliki jarak yang tegak lurus dengan sebuah gaya , maka pada titik tersebut
akan terjadi momen gaya. Hal ini berlaku pada jembatan. Mengingat bahwa
perletakan sendi dan perletakan roll tidak mampu menahan momen gaya, maka dapat
diibaratkan tumpuan / perletakan adalah sebuah titik. Jadi , apabila ada gaya yang
bekerja terhadap jembatan, tumpuan akan menerima gaya momen.
Prinsip fisika Momen Gaya dapat digunakan pada pembangunan struktur
jembatan untuk dua hal. Yaitu untuk menentukan reaksi perletakan / tumpuan ketika
ada gaya yang tidak simetris dan juga untuk menentukan momen lentur (gaya dalam)
yang terjadi pada jembatan.
prinsip fisika Titik berat lah yang berlaku dalam kasus seperti ini. Beban merata
dapat dianggap sebagai balok homogen yang memiliki koordinat titik berat (x , y).
Karena gaya berat dari beban merata adalah kebawah (akibat gravitasi) maka lengan
momen dapat ditentukan dengan menentukan koordinat titik beratnya pada sumbu x
saja.
19
TUGAS FISIKA 1
20
TUGAS FISIKA 1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Ilmu Fisika adalah ilmu sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.
Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang dan waktu
yang sangat beragam. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika adalah sifat yang
ada dalam semua hal yang sifatnya ilmiah, terbukti dan dapat diterima akal pikiran
manusia. Ilmu fisika dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah
bidang teknik sipil. Begitu banyak relevansi atau analogi antara fisika dengan teknik
sipil, sehingga fisika adalah salah satu mata kuliah terpenting bagi mahasiswa.
Dalam pokok bahasan makalah ini yaitu Jembatan, sudah cukup banyak analogi
atau relevansi ilmu fisika dengan teknik sipil. Prinsip massa jenis dapat mempermudah
kita untuk menghitung massa dari beban jembatan dengan hanya menghitung dimensi
beban tersebut. Prinsip Gaya Berat diaplikasikan dalam perhitungan gaya-gaya yang
bekerja. Prinsip Hukum III newton diaplikasikan untuk menghitung reaksi tumpuan
dan menganalisis momen lentur. Prinsip Momen Gaya dan Titik Berat diaplikasikan
untuk menghitung berapa jarak antar tumpuan. Dan Prinsip Kesetimbangan Benda
Tegar diaplikasikan untuk menghitung gaya-gaya pada rangka batang jembatan.
5.2. SARAN
Sebagai Mahasiswa Teknik sipil, ilmu fisika adalah ilmu yang sangat penting
karena banyak prinsip-prinsip dalam ilmu fisika yang dapat diaplikasikan ke bidang
teknik sipil. Sehingga, kita harus lebih giat dalam mempelajarinya agar ilmu fisika
dapat dikuasai dan dapat diaplikasikan dengan baik kedalam bidang teknik sipil.
Dalam perencanaan dan pembangunan struktur jembatan, pembahasan diatas
bukan merupakan panduan. Karena makalah ini hanya membahas relevansi atau
analogi antara ilmu fisika dan ilmu teknik sipil. Sebaiknya untuk merencanakan dan
membangun struktur jembatan tidak mengikuti prosedur dalam pembahasan makalh
ini.
21
TUGAS FISIKA 1
DAFTAR PUSTAKA
1. http://yobi-engineering.blogspot.com/2015/01/relevansi-ilmu-fisika-teknik-
sipil.html
22