Disusun oleh:
Nama : Farisa
NPM : 1904101010112
Dosen:
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat beserta hidayah-
Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan kepada saya sehingga saya mampu
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
Saya telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi karena adanya berbagai keterbatasan
maka tidak menutup kemungkinan dalam makalah ini terdapat kesalahan maupun
kekurangan. Untuk itu, saya mengharapkan kepada semua pihak yang membaca agar bersedia
memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurna nya penyusunan makalah
saya dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori 2
2.1.1 Gerak.....................................................................................................................2
2.1.2 Gravitasi................................................................................................................2
2.1.3 Tekanan Hidrostatis................................................................................................3
2.1.4 Kesetimbangan Benda Tegar....................................................................................3
2.1.5 Hukum Archimedes................................................................................................3
2.1.6 Hukum Newton III..................................................................................................4
2.2 Keterkaitan Ilmu Fisika Dengan Teknik Sipil5
2.2.1 Penentuan Sistem Pondasi Dan Perhitungan Bangunan Terhadap Gempa Bumi Akibat
Adanya Gerak.........................................................................................................5
2.2.2 Perhitungan Gaya Dalam Pada Bangunan Yang Terjadi Akibat Gravitasi...........5
2.2.3 Konsep Tekanan Hidrostatis Dalam Pembangunan Bendungan .........................6
2.2.4 Kesetimbangan Benda Tegar Pada Perhitungan Rangka Jembatan.....................7
2.2.5 Hukum Archimedes Pada Jembatan Ponton........................................................8
2.2.6 Hukum III Newton Pada Jembatan......................................................................8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 GERAK
Dalam fisika, gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu benda
terhadap waktu. Gerak biasanya digambarkan dalam
hal kecepatan, percepatan, perpindahan, dan waktu. Gerak diamati dengan
melampirkan kerangka acuan untuk tubuh dan mengukur perubahan dalam
posisi relatif terhadap yang lain kerangka acuan.
Mekanika merupakan cabang ilmu fisika tertua yang mempelajari gerak
benda-benda. Jika kita membahas tentang gerak, maka kita berhadapan dengan
bagian dari mekanika, yaitu kinematika. Selanjutnya, jika gerak dihubungkan
dengan gaya yang berkaitan dengannya dan sifat-sifat benda yang bergerak,
maka dikenal istilah kinematika.
Mekanika secara fundamental didasarkan pada tiga Hukum Newton tentang
Gerak. Hukum-hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya dan gerak
yang bekerja pada benda. Mekanika pertama kali disusun oleh Sir Isaac
Newton dalam karyanya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica,
pertama kali diterbitkan pada tanggal 5 Juli 1687
2.1.2 GRAVITASI
Ahli Fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan cara
memasukkan dirinya pada bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil yang
sama dengan hasil percobaanmu, yakni beratnya menjadi lebih ringan ketika di
dalam air. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas (FA). Hukum
Archimedes yang menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke dalam
zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung
(gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya
(dipindahkan) oleh benda tersebut. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
- Benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat
cair
- Benda melayang jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis
zat cair.
- Benda tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat
cair.
Gambar 3. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga
digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Kebanyakan bendungan juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Gambar 5 Jembatan
Pada prinsipnya setiap benda yang memiliki gaya berat akan ada gaya yang
besarnya sama dan berlawanan arah dengan gaya berat tersebut yaitu gaya
normal. Prinsip fisika Hukum III newton tersebut juga berguna dalam
pembangunan struktur jembatan. Hukum aksi reaksi berlaku pada tumpuan
atau perletakan dari jembatan. Setiap gaya aksi yang diberikan oleh beban
kepada tumpuan akan mendapat reaksi yang besarnya sama dari tumpuan
kepada beban tersebut. Sehingga sistem jembatan tetap dalam keadaan statis
(diam). Prinsip fisika aksi reaksi ini berguna untuk menghitung reaksi
perletakan sehingga dapat mengontrol lendutan
nantinya.
Gambar 8 Jembatan
Pada gambar diatas misalnya, jembatan dibebani oleh gaya aksi yaitu
beratnya sendiri (komponen) dan juga beban hidup(truk) maka masing-masing
ujung jembatan akan memberi reaksi yang besarnya sama namun arahnya
berlawanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah memelajari relevansi antara Ilmu Fisika dengan Teknik Sipil, maka
dapat disimpulkan bahwa :
4. Keterkaitan antara Ilmu Fisika dan Teknik Sipil terdapat pada penentuan
sistem pondasi dan perhitungan bangunan terhadap gempa Bumi akibat
adanya gerak, perhitungan gaya dalam pada bangunan yang terjadi akibat
gravitasi, konsep tekanan pada pembangunan bendungan, kesetimbangan
benda tegar pada perhitungan rangka jembatan, hukum Archimedes pada
jembatan ponton, hukum III Newton pada jembatan.
3.2 SARAN
Karena banyaknya relevansi antara Ilmu Fisika dengan Teknik Sipil, maka
hendaknya semangat dalam pembelajaran Ilmu Fisika ditingkatkan, khusunya
bagi mahasiswa Teknik Sipil.
DAFTAR PUSTAKA