DISUSUN OLEH :
NAMA : AKHMAD RIFANDY
NIM : 213901
DOSEN :
TRILIYANSI RINTUH, S.Pd
Berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT maka sampai saat ini penulis masih
diberikan bimbingan dalam menyusun makalah fiska ini. Semoga Allah SWT akan senantiasa
memberikan kemudahan disetiap kegiatan yang kita lakukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Dasar pada
jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Palangka Raya. Makalah ini berisi tentang
penerapan ilmu Fisika Dasar dengan Teknik Sipil. Makalah ini disusun berdasarkan berbagai
sumber yang di dapat oleh penulis.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu penulis didalam pembuatan makalah, yaitu kepada :
1. Ibu Triliyansi Rintuh, S.Pd selaku dosen mata kuliah Fisika Dasar.
2. Orang tua serta kawan-kawan jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan dorongan
moril dan materil untuk terus menuntut ilmu.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi teman-teman maupun
pembaca lainnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................................ 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
2.1 Dasar Teori .................................................................................................................... 2
2.1.1 Gerak ................................................................................................................ 2
2.1.2 Gravitasi ........................................................................................................... 2
2.1.3 Tekanan Hidrostatis ............................................................................................ 3
2.1.4 Kesetimbangan Benda Tegar ............................................................................... 4
2.1.5 Hukum Archimedes ............................................................................................ 4
2.1.6 Hukum Newton III ............................................................................................. 5
2.2 Penerpan Ilmu Fisika Dunia Kontruksi / Teknik Sipil dan Mampaat nyata Dalam Dunia
Teknik Sipil ................................................................................................................... 6
2.2.1 Penentuan Sistem Pondasi Dan Perhitungan Bangunan Terhadap Gempa Bumi Akibat
Adanya Gerak .................................................................................................... 6
2.2.2 Perhitungan Gaya Dalam Pada Bangunan Yang Terjadi Akibat Gravitasi......... 7
2.2.3 Konsep Tekanan Hidrostatis Dalam Pembangunan Bendungan ....................... 7
2.2.4 Kesetimbangan Benda Tegar Pada Perhitungan Rangka Jembatan.................... 9
2.2.5 Hukum Archimedes Pada Jembatan Ponton ................................................... 10
2.2.6 Hukum III Newton Pada Jembatan ................................................................. 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Teknik sipil merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun atau merenovasi tidak hanya gedung dan
infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk keselamatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan
matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai
peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat
kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah
sebuah hutan menjadi kota besar.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, salah satu ruang lingkup teknik sipil adalah
pengetahuan tentang fisika (dibatasi pada konteks teknik sipil). Dengan demikian,dunia
teknik sipi tak dapat dilepaspisahkan dari beberapa konsep fisika, yang pada dasarnya
dapat dijadikan sebagai acuan analisis. Konsep gerak, gravitasi, hukum Newton III,
kesetimbangan benda tegar, dan tekanan hidrostatis ini menjadi hal yang penting untuk
diketahui dan dipahami oleh seorang insinyur dalam melakukan perencanaan,
perancangan, dan pembangunan berbagai infrastruktur dan lingkungan lainnya yang
masuk dalam ruang lingkup Teknik Sipil.
1
BAB II
2.1.1 GERAK
2.1.2 GRAVITASI
2
pembentukan pasang surut, konveksi alam, aliran fluida yang terjadi
di bawah pengaruh kerapatan gradien dan gravitasi, untuk
memanaskan interior bintang dan planet-planet membentuk suhu yang sangat
tinggi, dan fenomena lain di bumi.
3
Menurut hukum tekanan hidrostatis “Tekanan hidrostatis yang
terletak pada semua titik yang terletak pada suatu bidang datar
dalam suatu jenis zat cair yang sama besarnya sama"
Hukum tekanan hidrostatis berlaku jika zat cair dalam keadaan diam (tidak
mengalir).
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk akibat
pengaruh gaya atau momen gaya. Sebenarnya benda tegar hanyalah suatu
model idealisasi, karena pada dasarnya semua benda akan mengalami
perubahan bentuk apabila dipengaruhi oleha gaya atau momen gaya. Akan
tetapi , karena perubahannya sangat kecil maka pengaruhnya terhadap
kesetimbangan statik dapat diabaikan.
Ahli Fisika yang bernama Archimedes mempelajari hal ini dengan cara
memasukkan dirinya pada bak mandi. Ternyata, ia memperoleh hasil yang
sama dengan hasil percobaanmu, yakni beratnya menjadi lebih ringan ketika di
dalam air. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas (FA). Hukum
Archimedes yang menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke dalam
zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung
(gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya
(dipindahkan) oleh benda tersebut. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
4
Gambar 2.1.5 Hukum Archimedes
- Benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat
cair
- Benda melayang jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis
zat cair.
- Benda tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat
cair.
5
2.2 PENERAPAN ILMU FISIKA DALAM DUNIA KONTRUKSI / TEKNIK SIPIL
Gerak Bangunan Akibat Gerak Tanah : gerakan ini disebabkan oleh adanya
dua atau beberapa macam tanah di bawah bangunan, sehingga reaksi tanah
tidak sama atau merata. Diperlukan untuk menyelidiki tanah sebelum
menentukan sistem pondasi yang akan digunakan. Penyelidikan tanah dapat
berupa sondering, tes laboratorium atau pengeboran untuk menentukan garis
permukaan air pada musim kemarau dan hujan.
6
2.2.2. PERHITUNGAN GAYA DALAM PADA BANGUNAN YANG
TERJADI AKIBAT GRAVITASI
Pada saat ini, ada beberapa metode analisa struktur yang dapat dipakai
untuk menghitung besarnya gaya-gaya dalam yang terjadi akibat beban
gravitasi pada bangunan tinggi. Metode yang umum dipakai selama ini adalah
metode pembebanan langsung, di mana pembebanan diberikan sekaligus
segera setelah proses pembangunan selesai, tanpa memperhatikan proses
pembangunan di lapangan.
7
Gambar 2.2.3 Bendungan
8
tekanan hidrostatis yang menyatakan semakin dalam letak suatu bagian zat
cair, akan semakin besar pula tekanan pada bagian itu.
9
Prinsip Kesetimbangan benda tegar diaplikasikan untuk menghitung
tegangan dan tarikan dari batang batang dari rangka batang jembatan tersebut.
Dalam ilmu teknik sipil , metode analisis gaya gaya batang ini disebut dengan
metode titik buhul (joint).
10
2.2.4. HUKUM III NEWTON PADA JEMBATAN
Pada prinsipnya setiap benda yang memiliki gaya berat akan ada gaya yang
besarnya sama dan berlawanan arah dengan gaya berat tersebut yaitu gaya
normal. Prinsip fisika Hukum III newton tersebut juga berguna dalam
pembangunan struktur jembatan. Hukum aksi reaksi berlaku pada tumpuan
atau perletakan dari jembatan. Setiap gaya aksi yang diberikan oleh beban
kepada tumpuan akan mendapat reaksi yang besarnya sama dari tumpuan
kepada beban tersebut. Sehingga sistem jembatan tetap dalam keadaan statis
(diam). Prinsip fisika aksi reaksi ini berguna untuk menghitung reaksi
perletakan sehingga dapat mengontrol lendutan
nantinya.
pada gambar diatas misalnya, jembatan dibebani oleh gaya aksi yaitu
beratnya sendiri (komponen) dan juga beban hidup(truk) maka masing-masing
ujung jembatan akan memberi reaksi yang besarnya sama namun arahnya
berlawanan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah memelajari relevansi antara Ilmu Fisika dengan Teknik Sipil, maka
dapat disimpulkan bahwa :
4. Relevansi antara Ilmu Fisika dan Teknik Sipil terdapat pada penentuan
sistem podasi dan perhitungan bangunan terhadap gempa Bumi akibat
adanya gerak, perhitungan gaya dalam pada bangunan yang terjadi akibat
gravitasi, konsep tekanan pada pembangunan bendungan, kesetimbangan
benda tegar pada perhitungan rangka jembatan, hukum Archimedes pada
jembatan ponton, hukum III Newton pada jembatan.
12
3.2 SARAN
Karena banyaknya relevansi antara Ilmu Fisika dengan Teknik Sipil, maka
hendaknya semangat dalam pembelajaran Ilmu Fisika ditingkatkan, khusunya
bagi mahasiswa Teknik Sipil. Selain itu, proses pembelajaran Fisika dikelas
sebaiknya dikembangkan lagi, sehingga dalam proses belajar mengajar,
mahasiswa tidak jenuh.
13
DAFTAR PUSTAKA
Yobi. 2014. Relevansi Ilmu Fisika Dan Teknik Sipil. (Online), (http://yobi-
engineering.blogspot.co.id/2015_01_01_archive.html, Diakses pada 18 Oktober 20
14