Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FISIKA

APLIKASI ILMU FISIKA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL


“JEMBATAN GANTUNG”
Dosen Pengampu : Dra. Indrayani M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama : 1. Hendra Wijaya 2207210017 (k)
2. Dwi Octa Sintia 2207210033
3. Aiman Azhari 2207210038
4. Mhd. Aziz Takbirullah 2207210041
5. M. Syauqi Sandrio 2207210052
Kelas : A2 Siang Sipil

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023/2024
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"APLIKASI ILMU FISIKA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL“JEMBATAN GANTUNG”".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Medan, 17 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
A. Pengertian Ilmu Fisika dan Teknik Sipil .......................................................................... 2
1. Ilmu Fisika ............................................................................................................ 2
2. Ilmu Teknik Sipil .................................................................................................. 2
B. Jembatan Gantung dalam Ilmu Fisika............................................................................... 3
C. Fungsi Jembatan Gantung ................................................................................................. 3
D. Jenis-jenis Jembatan Gantung ........................................................................................... 4
E. Komponen Jembatan Suspension Bridge .......................................................................... 5
1. Bangunan Atas ...................................................................................................... 5
2. Bangunan Bawah .................................................................................................. 5
BAB III TEORI PENUNJANG ................................................................................................. 6
1. Momen Gaya dan Titik Berat ........................................................................................... 6
2. Kesetimbangan Benda Tegar ............................................................................................ 6
3. Hukum III Newton ............................................................................................................ 7
4. Prinsip Massa Jenis ........................................................................................................... 7
5. Prinsip Gaya Berat ............................................................................................................ 7
6. Gaya Terpusat ................................................................................................................... 7
7. Gesekan Udara .................................................................................................................. 8
8. Gaya Gesek ....................................................................................................................... 8
9. Jembatan Kantilever.......................................................................................................... 8
10. Jembatan Rangka Baja ...................................................................................................... 8
BAB IV LANGKAH KERJA ..................................................................................................... 9
1. Alat dan Bahan .................................................................................................................. 9
2. Proses Pembuatan ............................................................................................................. 9
BAB V PENUTUP....................................................................................................................... 10
1. Kesimpulan ....................................................................................................................... 10

iii
2. Saran ................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Teknik sipil merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi
juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai ruang
lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi,
lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, salah satu ruang lingkup teknik sipil adalah pengetahuan tentang fisika (dibatasi
pada konteks teknik sipil). Dengan demikian,dunia teknik sipi takdapat dilepaspisahkan dari
beberapa konsep fisika, yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai acuan analisis.
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan
seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya..
Ada banyak jenis-jenis jembatan yang ada di Indonesia, tetapi pada makalah ini akan
membahas tentang salah satu jenis jembatan yaitu jembatan gantung (Suspension Bridge).
Jembatan gantung adalah jenis jembatan yang menggunakan tumpuan ketegangan kabel
daripada tumpuan samping. Sebuah jembatan gantung biasanya memiliki kabel utama (kabel
baja atau rantai yang lain) berlabuh di setiap ujung jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke
jembatan berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dari ilmu fisika dan cabang ilmu teknik sipil?
2. Bagaimana penjelasan jembatan gantung dalam ilmu fisika?
3. Apa saja fungsi jembatan gantung?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian jembatan gantung.
2. Mengetahui metode yang digunakan pada konstruksi jembatan gantung.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU FISIKA DAN TEKNIK SIPIL


1. Ilmu Fisika
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam yang
tidak hiddup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi yang
menyertainya. Fisika sering disebut sebagai ilmu paling mendasar karena setiap ilmu alam
lainnya yaitu biologi, kimia,geologi, dan lain-lain mempelajari jenis sistem materi tertentu yang
mematuhi hukum fisika. Fisika jugs berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika
banyak dinyatakan dalam notasi matematis. Matematika yangdigunakan dalam ilmu fisika
biasanya lebih rumit dari pada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainny, ada
wilayah luas penelitian yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis yang
mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.
Tujuan dari mempelajari gejala tersebut untuk memperoleh produk fisika yang bersifat
khas dan dapat menjelaskan gejala alam tersebut. Produk fisika terdiri dari konsep, hukum, dan
teori. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem
materi yang ada. Seperti hokum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai
hukum fisika. Contoh:konsep fisika, misalnya gaya, suhu, kecepatan, momentum, massa jenis,
dan energi. Suatu hukum selalu melibatkan konsep-konsep yang saling berhubungan,contohnya
hukum archimedes yang menyatakan perilaku benda jika berada dalam fluida selalu melibatkan
konsep gaya , percepatan gravitasi, volume, dan massa jenis.
2. Teknik Sipil
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga
mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika,
fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga computer mempunyai peranannya masing-
masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan
pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Cabang-cabang dari ilmu sipil antara lain :
1) Struktural
2) Geoteknik
3) Manajemen Kontruksi

ii
4) Hidrologi
5) Teknik Lingkungan
6) Transportasi
7) Informatika Teknik Sipil
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel didalam dunia kerja.
Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana,
pembangunan/pemeliharaan, prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu
lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung,
minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan,
konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam
muatan ilmu teknik sipil.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan,
tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk
memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat
gempa, banjir.

B. JEMBATAN GANTUNG DALAM ILMU FISIKA


Sistem struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama (main cable) yang memikul
kabel gantung (suspension bridge). Lantai lalu lintas jembatan biasanya tidak terhubungkan
langsung dengan pilar, karena prinsip pemikulan gelagar terletak pada kabel.
Apabila terjadi beban angin dengan intensitas tinggi jembatan dapat ditutup dan arus lalu
lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya mengemudi kendaraan dalam goyangan yang
tinggi. Pemasangan gelagar jembatan gantung dilaksanakan setelah sistem kabel terpasang, dan
kabel sekaligus merupakan bagian dari struktur launching jembatan. Jembatan ini umumnya
digunakan untuk panjang bentang sampai 1400 meter.
Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan tingkat kepentingan yang
berbeda-beda tiap orangnya (Supriyadi, 2000). Menurut Dr. Ir. Bambang Supriyadi, jembatan
bukan hanya kontruksi yang berfungsi menghubungkan suatu tempat ke tempat lain akibat
terhalangnya suatu rintangan, namun jembatan merupakan suatu sistem transportasi, jika
jembatan runtuh maka sistem akan lumpuh.

C. FUNGSI JEMBATAN GANTUNG


Jembatan dibangun untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas
halangan. Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital
dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas
jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

iii
Tujuan utama dibangunnya jembatan gantung dan jalan lingkungan tersebut adalah untuk
memberikan kemudahan pergerakan antardesa serta membuka isolasi daerah yang terpisahkan
sungai.
Steinman (1953), membedakan jembatan gantung menjadi 2 jenis yaitu:
1. Jembatan gantung tanpa pengaku
Jembatan gantung tanpa pengaku hanya digunakan untuk struktur yangsederhana (bukan
untuk struktur yang rumit dan berfungsi untuk menahan bebanyang terlalu berat), karena tidak
adanya pendukung lantai jembatan yang kakuatau kurang memenuhi syarat utntuk
diperhitungkan sebagai struktur kaku/balok menerus.
2. Jembatan gantung dengan pengaku
Jembatan gantung dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung yangkarena kebutuhan
akan persyaratan keamanan dan kenyamanan, memiliki bagianstruktur dengan kekakuatan
tertentu.

D. JENIS-JENIS JEMBATAN GANTUNG


Berikut ini adalah jenis-jenis jembatan gantung yang terdiri dari :
1. Jembatan Suspensi Sederhana (Simple Suspension Bridge)
Jembatan ini termasuk jembatan fleksibel yang didukung oleh kabel suspensi.
2. Underspanned Suspension Bridge
Jembatan jenis ini sangat jarang dibangun karena tidak memiliki kestabilan dikarenakan
kabel utamanya yang berada di bawah jalan jembatan.
3. Stressed Ribbon Bridge
Ini terbentuk karena kabel/pita dikenai kompresi, dengan begitu jembatan ini menjadi
kaku dan tidak bergoyang atau memantul.
4. Suspended Deck Suspension Bridge
Jembatan ini juga disebut jembatan gantung yang paling umum digunakan dari beberapa
jenisnya.
5. Self Anchored Suspension Bridge
Jembatan ini hampir sama dengan jembatan berjenis Suspended Deck Suspension Bridge.

ii
E. KOMPONEN JEMBATAN SUSPENSION BRIDGE
Secara umum jembatan gantung terdiri dari:
1. Bangunan atas terdiri dari:
1) .Lantai jembatan (dek), berfungsi untuk memikul beban lalu lintas yangmelewati
jembatan serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut kegelagar melintang.
2) Gelagar melintang berfungsi sebagai pemikul lantai dan sandaran sertamenyalurkan
beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar memanjang.
3) Gelagar memanjang berfungsi sebagai pemikul gelagar sertamenyalurkan beban dan
gaya-gaya tersebut ke batang penggantung.
4) Batang penggantung berfungsi sebagai pemikul gelagar utama sertamelimpahkan beban-
beban dan gaya-gaya yang bekerja ke kabelutama.
5) Kabel utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang bekerja pada batang
penggantung serta melimpahkan beban dan gaya-gaya tersebut ke menara pemikul dan
blok angkur.
6) Pagar pengaman berfungsi untuk mengamankan pejalan kaki.
7) Kabel ikatan angin berfungsi untuk memikul gaya angin yang bekerja pada bangunan
atas.
8) Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utama,serta menyalurkan
beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur pilar ke pondasi.
2. Bangunan bawah terdiri dari:
1) Blok angkur merupakan tipe gravitasi untuk semua jenis tanah yang berfungsi sebagai
penahan ujung-ujung kabel utama serta menyalurkan gaya-gaya yang dipikulnya ke
pondasi.
2) Pondasi menara dan pondasi angkur berfungsi sebagai pemikul menara dan blok angkur
serta melimpahkan beban dan gaya-gaya yang bekerja ke lapisan tanah pendukung.
Pada dasarnya komponen utama jembatan suspension bridge terdiri atas sistem kabel dan
menara atau tower.

iii
BAB III
TEORI PENUNJANG

Konsep-konsep apa saja yang digunakan dalam pembangunan Jembatan Gantung serta
metode yang digunakan dalam pemasangan jembatan gantung. Berikut data hasil yang telah
kami analisis:
1. Momen Gaya dan Titik Berat
Momen gaya merupakan besar gaya yang diberikan guna memutar benda terhadap suatu
poros tertentu (kecenderungan gaya dalam memutar suatu benda). Saat suatu titik memiliki jarak
tegak lurus dengan gaya, artinya pada titik tersebut dapat berpotensi terjadinya momen gaya.
Karena peletakan sendi dan peletakan roll tidak mampu menahan momen gaya, maka tumpuan
dapat diibaratkan sebagai sebuah titik. Sehingga, apabila ada gaya yang bekerja terhadap
jembatan, maka tumpuan akan menerima momen gaya.
Prinsip momen gaya dimanfaatkan pada pembangunan jembatan untuk dua hal, yaitu:
 Untuk menentukan reaksi tumpuan ketika ada gaya yang tidak simetris.

 Untuk menentukan momen lentur (gaya dalam) yang terjadi pada jembatan.

Prinsip fisika titik beratlah yang akan berlaku dalam kasus seperti ini. Beban merata
dapat dianggap sebagai balok homogen dengan koordinat titik berat (x, y). Karena gaya berat
dari beban merata adalah kebawah (akibat gravitasi), maka lengan momen dapat ditentukan
dengan menentukan koordinat titik beratnya hanya pada sumbu x.
2. Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan benda tegar merupakan kondisi ketika benda-benda berada dalam
keadaan setimbang saat jumlah gaya yang bekerja bernilai nol. Pada aksi reaksi (Hukum Newton
III), gaya aksi yang diberikan oleh beban kepada tumpuan akan dibalas oleh tumpuan dengan
gaya reaksi yang besarnya sama namun arahnya berlawanan, hal tersebut membuktikan bahwa
prinsip kesetimbangan benda tegar teraplikasikan pada pembangunan jembatan.

ii
3. Hukum III Newton
Setiap benda yang memiliki gaya berat pasti memiliki gaya yang besarnya sama dan
berlawanan arah dengan gaya berat tersebut yaitu gaya normal. Prinsip Hukum III Newton
tersebut berguna dalam pembangunan struktur jembatan. Hukum aksi-reaksi berlaku pada
tumpuan jembatan. Setiap gaya aksi yang diterima oleh tumpuan akan mendapat reaksi yang
besarnya sama dari tumpuan kepada beban tersebut. Sehingga sistem jembatan tetap dalam
keadaan diam (statis). Prinsip aksi reaksi ini dimanfaatkan untuk menghitung reaksi peletakan.

4. Prinsip Massa Jenis


Massa jenis digunakan dalam perencanaan dan pembangunan struktur jembatan yang
digunakan untuk mengetahui massa dari komponen struktur yang telah diukur dimensi
volumenya. Teori massa jenis sangat membantu, karena bagian struktur yang volumenya sangat
besar pasti mustahil untuk diukur massanya dengan neraca atau timbangan. Dengan prinsip fisika
massa jenis, seorang perencana cukup menghitung volume dari komponen struktur. Contohnya
menghitung massa lapisan aspal.
5. Prinsip Gaya Berat
Gaya berat dimanfaatkan untuk menganalisis beban yang akan diterima oleh tumpuan
pada jembatan. Prinsip gaya berat sangat besar pengaruhnya terhadap struktur. Sebagian besar
analisis pembebanan berasal dari gaya yang arahnya vertikal kebawah. Contohnya berat dari
gelagar beton dan lapisan aspal.
6. Gaya Terpusat
Akibat berat manusia, berta kendaraan, berat kolom, dan lain-lain.

iii
7. Gesekan Udara
Beban yang diterima jembatan biasanya berasal dari beban kendaraan dan elemen-elemen
struktur jembatan. Namun selain itu, adapula beban lain yang sering diabaikan yaitu beban angin
(gesekan udara). Analisis beban angin jembatan rangka baja adalah sekitar :

8. Gaya Gesek
Tumpuan pada konstruksi jembatan dapat bergerak sehingga dapat menimbulkan gaya
gesekan antar tumpuan rangka jembatan. Pergerakan tumpuan rangka ini biasanya disebabkan
oleh pemuaian ataupun penyusutan dari rangka jembatan akibat adanya perubahan temperatur
(Lapis, J. O., Balamba, S., et al. 2013).
9. Jembatan Kantilever
Bagian kerangka-kerangka yang ada di jembatan kantilever akan meneruskan beban yang
diperolehnya ke ujung penyangga jembatan melalui gabungan antara tegangan dan regangan.
Tegangan muncul akibat adanya pasangan gaya yang arahnya saling mendekati, sedangkan
regangan timbul karena adanya pasangan gaya yang arahnya saling bertolak belakang.

10. Jembatan Rangka Baja


Jembatan rangka baja adalah struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian batang baja
yang dihubungkan satu dengan yang lain. Beban muatan yang dipikul oleh struktur jembatan
akan diuraikan dan disalurkan ke batang–batang baja struktur tersebut, sebagai gaya tekan dan
gaya tarik, melalui titik–titik pertemuan batang.
Kelebihan rangka baja yaitu lebih ringan dibandingkan dengan beton, rangka baja lebih
mudah dibongkar dan dipindahkan, konstruksi rangka baja dapat digunakan kembali,
pemasangan yang relatif mudah, serta rangka baja sudah memiliki ukuran dan mutu tertentu.

ii
BAB IV
LANGKAH KERJA

1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yaitu :
1. Stik es krim
2. Lem tembak
3. Pensil
4. Gunting
5. Penggaris
6. Kertas (untuk desain)
2. Proses Pembuatan
1. Pertama kumpulkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Gamabar atau desain jembatan yang akan kita buat dikertas bersih.
3. Susunlah empat baris stik es krim dan masing-masing baris terdiri dari tiga stik yang
diletakkan melintang, setiap barus harus memiliki panjang yang sama.
4. Potong empat stik menjadi dua bagian, tempatkan setiap potongan di masing-masing
ujung balok rangka di bagian tengah tiga stik es krim yang disusun sebelumnya.
5. Tempelkan tiga stik es krim yang disusun melintang untuk membentuk kerangka.
6. Satukan stik es krim menjadi satu dan tekan dengan kuat sehingga kerangka menempel
satu sama lain.
7. Posisikan stik es krim di sepanjang balok kerangka membentuk huruf W, lalu lem
menggunakan lem tembak dan tunggu hingga kering.
8. Kemudian, ambil stik es krim dan susunlah secara melintang di antara kedua kerangka,
susun stik es krim sampai membentuk jalan yang membentang di sepanjang kerangka.
9. Susun stik dalam formasi memanjang sehingga jalan jembatan membentuk satu bagian
yang utuh.
10. Setelah penopang jalan disusun, gunakan lem tembak untuk menempelkan penopang di
tempatnya.
11. Ukur balok pendukung untuk jalan dan penghubung kerangka.
12. Potong stik es krim sesuai panjangnya, sebagai penopang atau penghubung, lalu di lem.
13. Gabungkan dinding kerangka, pasang balok penopang jalan agar jembatan semakin kuat,
kemudian lem dengan lem tembak.
14. Letakkan jalan diatas penopang.
15. Tambahkan balok pendukung di bagian atas untuk memperkuat jembatan.

iii
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Teori fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam
yang tidak hiddup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi
yang menyertainya.
Teori teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi
juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Jembatan gantung adalah jenis jembatan yang menggunakan tumpuan ketegangan kabel
daripada tumpuan samping. Jembatan gantung terdiri dari bangunan atas dan bangunan bawah,
komponen utama jembatan suspension bridge terdiri atas sistem kabel dan menara.
2. Saran
Sebelum melakukan perkerjakan harus perhatikan alat dan bahannya, agar saat kita
melakukan pekerjaan aman tanpa kendala apapun,

ii
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jembatan_gantung
https://id.wikihow.com/Membuat-Jembatan-dari-Stik-Es-Krim
https://id.scribd.com/document/380572502/jembatan-gantung
https://dokumen.tips/documents/makalah-penerapan-fisika-dalam-bidang-teknik-
sipil.html?page=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jembatan
https://id.scribd.com/document/413940663/Penerapan-Ilmu-Fisika-Dalam-Teknik-Sipil
https://www.academia.edu/20372386/Makalah_fisika_syahrul
https://indonesiabaik.id/infografis/jembatan-gantung-dan-jalan-lingkungan-baru-di-asmat
https://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/18/apa-itu-konstruksi-jembatan-dan-jenis-
jenisnya/#:~:text=Suspension%20Bridge%20artinya%20adalah%20jembatan,pemikulan%20gel
agar%20terletak%20pada%20kabel

iii

Anda mungkin juga menyukai