Disusun Oleh :
Kelompok 1
Nama : 1. Hendra Wijaya 2207210017 (k)
2. Dwi Octa Sintia 2207210033
3. Aiman Azhari 2207210038
4. Mhd. Aziz Takbirullah 2207210041
5. M. Syauqi Sandrio 2207210052
Kelas : A2 Siang Sipil
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023/2024
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"APLIKASI ILMU FISIKA DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL“JEMBATAN GANTUNG”".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2. Saran ................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teknik sipil merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi
juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai ruang
lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi,
lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Seperti telah dijelaskan
sebelumnya, salah satu ruang lingkup teknik sipil adalah pengetahuan tentang fisika (dibatasi
pada konteks teknik sipil). Dengan demikian,dunia teknik sipi takdapat dilepaspisahkan dari
beberapa konsep fisika, yang pada dasarnya dapat dijadikan sebagai acuan analisis.
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan
seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya..
Ada banyak jenis-jenis jembatan yang ada di Indonesia, tetapi pada makalah ini akan
membahas tentang salah satu jenis jembatan yaitu jembatan gantung (Suspension Bridge).
Jembatan gantung adalah jenis jembatan yang menggunakan tumpuan ketegangan kabel
daripada tumpuan samping. Sebuah jembatan gantung biasanya memiliki kabel utama (kabel
baja atau rantai yang lain) berlabuh di setiap ujung jembatan. Setiap beban yang diterapkan ke
jembatan berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dari ilmu fisika dan cabang ilmu teknik sipil?
2. Bagaimana penjelasan jembatan gantung dalam ilmu fisika?
3. Apa saja fungsi jembatan gantung?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian jembatan gantung.
2. Mengetahui metode yang digunakan pada konstruksi jembatan gantung.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
ii
4) Hidrologi
5) Teknik Lingkungan
6) Transportasi
7) Informatika Teknik Sipil
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel didalam dunia kerja.
Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana,
pembangunan/pemeliharaan, prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu
lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung,
minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan,
konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam
muatan ilmu teknik sipil.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan,
tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk
memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat
gempa, banjir.
iii
Tujuan utama dibangunnya jembatan gantung dan jalan lingkungan tersebut adalah untuk
memberikan kemudahan pergerakan antardesa serta membuka isolasi daerah yang terpisahkan
sungai.
Steinman (1953), membedakan jembatan gantung menjadi 2 jenis yaitu:
1. Jembatan gantung tanpa pengaku
Jembatan gantung tanpa pengaku hanya digunakan untuk struktur yangsederhana (bukan
untuk struktur yang rumit dan berfungsi untuk menahan bebanyang terlalu berat), karena tidak
adanya pendukung lantai jembatan yang kakuatau kurang memenuhi syarat utntuk
diperhitungkan sebagai struktur kaku/balok menerus.
2. Jembatan gantung dengan pengaku
Jembatan gantung dengan pengaku adalah tipe jembatan gantung yangkarena kebutuhan
akan persyaratan keamanan dan kenyamanan, memiliki bagianstruktur dengan kekakuatan
tertentu.
ii
E. KOMPONEN JEMBATAN SUSPENSION BRIDGE
Secara umum jembatan gantung terdiri dari:
1. Bangunan atas terdiri dari:
1) .Lantai jembatan (dek), berfungsi untuk memikul beban lalu lintas yangmelewati
jembatan serta menyalurkan beban dan gaya-gaya tersebut kegelagar melintang.
2) Gelagar melintang berfungsi sebagai pemikul lantai dan sandaran sertamenyalurkan
beban dan gaya-gaya tersebut ke gelagar memanjang.
3) Gelagar memanjang berfungsi sebagai pemikul gelagar sertamenyalurkan beban dan
gaya-gaya tersebut ke batang penggantung.
4) Batang penggantung berfungsi sebagai pemikul gelagar utama sertamelimpahkan beban-
beban dan gaya-gaya yang bekerja ke kabelutama.
5) Kabel utama berfungsi sebagai pemikul beban dan gaya-gaya yang bekerja pada batang
penggantung serta melimpahkan beban dan gaya-gaya tersebut ke menara pemikul dan
blok angkur.
6) Pagar pengaman berfungsi untuk mengamankan pejalan kaki.
7) Kabel ikatan angin berfungsi untuk memikul gaya angin yang bekerja pada bangunan
atas.
8) Menara berfungsi sebagai penumpu kabel utama dan gelagar utama,serta menyalurkan
beban dan gaya-gaya bekerja melalui struktur pilar ke pondasi.
2. Bangunan bawah terdiri dari:
1) Blok angkur merupakan tipe gravitasi untuk semua jenis tanah yang berfungsi sebagai
penahan ujung-ujung kabel utama serta menyalurkan gaya-gaya yang dipikulnya ke
pondasi.
2) Pondasi menara dan pondasi angkur berfungsi sebagai pemikul menara dan blok angkur
serta melimpahkan beban dan gaya-gaya yang bekerja ke lapisan tanah pendukung.
Pada dasarnya komponen utama jembatan suspension bridge terdiri atas sistem kabel dan
menara atau tower.
iii
BAB III
TEORI PENUNJANG
Konsep-konsep apa saja yang digunakan dalam pembangunan Jembatan Gantung serta
metode yang digunakan dalam pemasangan jembatan gantung. Berikut data hasil yang telah
kami analisis:
1. Momen Gaya dan Titik Berat
Momen gaya merupakan besar gaya yang diberikan guna memutar benda terhadap suatu
poros tertentu (kecenderungan gaya dalam memutar suatu benda). Saat suatu titik memiliki jarak
tegak lurus dengan gaya, artinya pada titik tersebut dapat berpotensi terjadinya momen gaya.
Karena peletakan sendi dan peletakan roll tidak mampu menahan momen gaya, maka tumpuan
dapat diibaratkan sebagai sebuah titik. Sehingga, apabila ada gaya yang bekerja terhadap
jembatan, maka tumpuan akan menerima momen gaya.
Prinsip momen gaya dimanfaatkan pada pembangunan jembatan untuk dua hal, yaitu:
Untuk menentukan reaksi tumpuan ketika ada gaya yang tidak simetris.
Untuk menentukan momen lentur (gaya dalam) yang terjadi pada jembatan.
Prinsip fisika titik beratlah yang akan berlaku dalam kasus seperti ini. Beban merata
dapat dianggap sebagai balok homogen dengan koordinat titik berat (x, y). Karena gaya berat
dari beban merata adalah kebawah (akibat gravitasi), maka lengan momen dapat ditentukan
dengan menentukan koordinat titik beratnya hanya pada sumbu x.
2. Kesetimbangan Benda Tegar
Kesetimbangan benda tegar merupakan kondisi ketika benda-benda berada dalam
keadaan setimbang saat jumlah gaya yang bekerja bernilai nol. Pada aksi reaksi (Hukum Newton
III), gaya aksi yang diberikan oleh beban kepada tumpuan akan dibalas oleh tumpuan dengan
gaya reaksi yang besarnya sama namun arahnya berlawanan, hal tersebut membuktikan bahwa
prinsip kesetimbangan benda tegar teraplikasikan pada pembangunan jembatan.
ii
3. Hukum III Newton
Setiap benda yang memiliki gaya berat pasti memiliki gaya yang besarnya sama dan
berlawanan arah dengan gaya berat tersebut yaitu gaya normal. Prinsip Hukum III Newton
tersebut berguna dalam pembangunan struktur jembatan. Hukum aksi-reaksi berlaku pada
tumpuan jembatan. Setiap gaya aksi yang diterima oleh tumpuan akan mendapat reaksi yang
besarnya sama dari tumpuan kepada beban tersebut. Sehingga sistem jembatan tetap dalam
keadaan diam (statis). Prinsip aksi reaksi ini dimanfaatkan untuk menghitung reaksi peletakan.
iii
7. Gesekan Udara
Beban yang diterima jembatan biasanya berasal dari beban kendaraan dan elemen-elemen
struktur jembatan. Namun selain itu, adapula beban lain yang sering diabaikan yaitu beban angin
(gesekan udara). Analisis beban angin jembatan rangka baja adalah sekitar :
8. Gaya Gesek
Tumpuan pada konstruksi jembatan dapat bergerak sehingga dapat menimbulkan gaya
gesekan antar tumpuan rangka jembatan. Pergerakan tumpuan rangka ini biasanya disebabkan
oleh pemuaian ataupun penyusutan dari rangka jembatan akibat adanya perubahan temperatur
(Lapis, J. O., Balamba, S., et al. 2013).
9. Jembatan Kantilever
Bagian kerangka-kerangka yang ada di jembatan kantilever akan meneruskan beban yang
diperolehnya ke ujung penyangga jembatan melalui gabungan antara tegangan dan regangan.
Tegangan muncul akibat adanya pasangan gaya yang arahnya saling mendekati, sedangkan
regangan timbul karena adanya pasangan gaya yang arahnya saling bertolak belakang.
ii
BAB IV
LANGKAH KERJA
iii
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Teori fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam
yang tidak hiddup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi
yang menyertainya.
Teori teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi
juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Jembatan gantung adalah jenis jembatan yang menggunakan tumpuan ketegangan kabel
daripada tumpuan samping. Jembatan gantung terdiri dari bangunan atas dan bangunan bawah,
komponen utama jembatan suspension bridge terdiri atas sistem kabel dan menara.
2. Saran
Sebelum melakukan perkerjakan harus perhatikan alat dan bahannya, agar saat kita
melakukan pekerjaan aman tanpa kendala apapun,
ii
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jembatan_gantung
https://id.wikihow.com/Membuat-Jembatan-dari-Stik-Es-Krim
https://id.scribd.com/document/380572502/jembatan-gantung
https://dokumen.tips/documents/makalah-penerapan-fisika-dalam-bidang-teknik-
sipil.html?page=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jembatan
https://id.scribd.com/document/413940663/Penerapan-Ilmu-Fisika-Dalam-Teknik-Sipil
https://www.academia.edu/20372386/Makalah_fisika_syahrul
https://indonesiabaik.id/infografis/jembatan-gantung-dan-jalan-lingkungan-baru-di-asmat
https://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/18/apa-itu-konstruksi-jembatan-dan-jenis-
jenisnya/#:~:text=Suspension%20Bridge%20artinya%20adalah%20jembatan,pemikulan%20gel
agar%20terletak%20pada%20kabel
iii