Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN DESAIN JEMBATAN

(Metode Pelaksanaan Konstruksi)

Oleh:
Kelompok:
Tunnel

Anggota
Akhmad Dendi Nosya 1415011009
Evi Renitasari 1415011051
Muhammad Ridho Utomo 1415011105
Novitasari 1415011113
Uun Niatika 1415011145

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
A. Latar Belakang

Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang akan tetapi tingkat
kepentingannya berbeda bagi setiap orang. Jembatan adalah suatu konstruksi
yang berfungsi sebagai penghubung antara satu daerah dengan daerah
lainnya. Melihat pentingnya fungsi dari jembatan, maka pembuatan jembatan
(khususnya yang terbuat dari popsicle stick sebagai bahan utama pembuat
jembatan kami) harus memenuhi berbagai macam standar atau syarat yang
ada. Salah satunya adalah ketahanan jembatan tersebut dalam menahan
beban yang diberikan.

Konstruksi jembatan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek,


seperti jenis material yang digunakan dalam pembuatan jembatan tersebut
(kayu, beton, baja, atau lainnya), bentuk struktur atau rangka jembatan
tersebut, dan sebagainya.

Secara umum, komponen jembatan dibagi menjadi 2 komponen utama, yaitu


bangunan atas dan bangunan bawah. Tiap-tiap komponen utama disusun oleh
beberapa komponen yang terintegrasi menjadi suatu kesatuan sistem.
Tiap-tiap komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mendukung
fungsi jembatan secara keseluruan. Bangunan atas menerima beban secara
langsung dengan tambahan tekanan angin dan berat konstruksinya.

Ada tiga jenis bahan utama yang digunakan dalam konstruksi bangunan ini,
yaitu kayu, baja, dan beton. Bahan-bahan tersebut memiliki
kelebihan-kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bahan-bahan lainnya.
Kelebihan pada kayu yakni ringan, mudah dibuat (untuk jembatannya), dan
relatif terjangkau harganya. Kelebihan pada baja yaitu mempunyai kuat tarik
yang tinggi. Sementara kelebihan pada beton yaitu mempunyai kuat tekan
yang tinggi. Namun, dari ketiga bahan diatas, bahan yang lebih baik untuk
digunakan dalam membangun jembatan adalah kayu karena kayu lebih ringan
bila dibandingkan dengan baja ataupun beton. Ditinjau dari segi struktur,
kayu cukup baik dalam menahan gaya tarik, tekan, dan lentur. Ditinjau dari
arsitektur, jembatan yang menggunakan kayu dalam proses pembuatannya
mempunyai nilai estetika yang lebih tinggi daripada jembatan yang
menggunakan baja dan beton.

Ketersediaan bahan kayu sangat berkaitan erat dengan potensi sumber daya
alam yang dimiliki oleh Indonesia yakni potensi hutan. Indonesia memiliki
hutan yang cukup luas yang akan sangat menunjang dalam proses konstruksi
jembatan yang terbuat dari kayu.

B. Tujuan

Tujuan dari proyek ini adalah agar kita mengetahui bagaimana menganalisa
atau mendesain suatu struktur jembatan yang terbuat dari kayu, oleh karena
itu kita harus dapat memastikan suatu tingkat keamanan agar tidak terjadi
kegagalan jembatan dalam menahan beban yang diberikan. Tujuan yang
hendak dicapai adalah untuk mendapatkan cara penanganan yang efisien dan
efektif dalam pencapaian mutu jembatan yang memenuhi standar.

C. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat jembatan dari
popsicle sticks ini adalah sebagai berikut:
1. Popsicle sticks 200 batang
2. Lem tembak
3. Tembakan lem
4. Kabel terminal
5. Gunting
6. Cutter
7. Kertas
8. Pena
9. Penggaris
D. Prosedur Pekerjaan

Adapun prosedur yang dilakukan untuk membuat jembatan dari popsicle


sticks ini adalah sebagai berikut:
1. Mendesain bentuk jembatan yang akan buat.

2. Merangkai 2 tumpuan atau pondasi berbentuk persegi atau kubus dengan


panjang sisi 1 popsicle stick (11 cm).
3. Merangkai balok gelagar memanjang sepanjang jembatan yang akan
dirangkai.

4. Memasang tiang-tiang jembatan pada bagian atas yang sebelumnya


popsicle sticks telah diukur dan dipotong sesuai tinggi tiang.
5. Memasang balok pengaku pada bagian jembatan yang ditentukan.
6. Membuat kerangka samping kanan berbentuk melengkung ke bawah,
kemudian untuk samping kiri mengikuti samping kanan.
7. Memasang popsicle sticks tegak lurus terhadap kerangka yang
melengkung.

8. Memasang bagian jalan jembatan dengan menyusun popsicle sticks


secara sejajar.
9. Memasang popsicle sticks secara diagonal pada popsicle sticks tegak
lurus tadi.

10. Membersihkan sisa-sisa lem pada rangka jembatan.


E. Evaluasi Pembuatan Jembatan

1. Apakah anda berhasil membuat sebuah jembatan yang dapat


menahan beban selama 1 menit penuh ? Jika tidak, mengapa gagal?
Jawab:
Ya. Jembatan tunnel bridge mampu menahan beban 5 kg selama 1 menit
penuh tanpa bergoyang sedikit pun.
2. Apakah anda memutuskan untuk merevisi desain anda pada saat tahap
konstruksi berlangsung ? Mengapa ?
Jawab:
Tidak. Kami membuat membuat jembatan sesuai dengan yang
direncanakan atau sesuai dengan desain awal.
3. Berapa banyak popsicle stick yang kamu gunakan untuk menyelesaikan
desain jembatan ? Apakah jumlahnya jauh dari rencana anda ? Jika
demikian, apa yang berubah ?
Jawab:
Jumlah popsicle stick yang digunakan dalam pembuatan jembatan ini adalah
183 popsicle stick. Jumlah ini sesuai dengan yang direncanakan yaitu
kurang dari 200 popsicle stick.
4. Apa nilai rata-rata estetika untuk jembatan anda ? Bagaimana jika
dibandingankan dengan seluruh kelompok dikelas ? Apakah desain
elemen jembatan lainnya yang anda sukai ?
Jawab:
Nilai rata-rata estetika untuk jembatan kami adalah 4 dari 5 nilai. Jika
dibanding dengan kelompok lain nilai estetika jembatan kami hampir
sama dengan kelompok lain. Tidak ada, karena jembatan lainnya
memiliki bentuk yang hampir dengan kami.
5. Apakah anda berfikir bahwa seorang insinyur harus menyesuaikan
rencana awal mereka selama pembangunan sistem atau produk ?
mengapa demikian ?
Jawab:
Ya. Karena apabila tidak sesuai dengan rencana awal dapat dikatakan
bahwa perencanaan jembatan tersebut gagal sehingga memerlukan
perencanaan ulang yang menambah biaya pengeluaran pembangunan
jembatan tersebut.
6. Jika anda melakukan pekerjaan itu sekali lagi, bagaimana rencana
perubahan desain anda ? Mengapa ?
Jawab:
Perubahan desain yang akan dilakukan adalah dengan merubah
bagian bawah jalan atau bagian balok gelagar, karena desain
sebelumnya kurang diwujudkan balok gelagarnya sehingga
meminimalisir kekutan jembatan tersebut.
7. Apakah kamu melihat desain atau metode kelompok lain yang kamu
anggap bekerja lebih baik ?
Jawab:
Tidak, karena menurut kami metode yang digunakan oleh kelompok
lain tidak berbeda jauh dengan metode yang kami gunakan. Dan
menurut kami metode yang kami gunakan sudah kami upayakan
sebaik mungkin. Sehinngga kami dapat menghassilkan karya cukup
memuaskan.
8. Menurutmu apakah kamu akan lebih mudah jika menyelesaikan
pembuatan jembatan dengan bekerja sendiri ? Jelaskan!
Jawab:
Tidak. Karena dalam tim kita dapat saling bertukar ide dan pekerjaan
dapat cepat selesai. Selain itu, dalam suatu proyek yang sesungguhnya
untuk mengerjakan suatu proyek perlu tim dimana seperti suatu bidang
satu dan lainnya saling berkaitan.
9. Apa saja hal yang perlu kamu fikirkan sebagai seorang engineer tentang
kegunaan, keselarnatan dan estetika dalarn membangun jembatan yang
nyata ?
Jawab:
Hal-hal yang kami fikirkan sebagai engineeer tantang kegunaan dari
jembatan tersebut, apakah jembatan tersebut berguna atau bermanfaat
bagi penguna jembatan, sehingga kami harus berfikir bagaimana
caranya jembatan tersebut berfungsi sebagai aksesbilitas dan
mobilitas. Sedangkan untuk segi keselamatan kami membangun
jembatan tersebut dengan metode perhitungan struktur yang tepat dan
pemilihan bahan-bahan yang berkualitas. Untuk segi estetika kami
merencanakan suatu desain yang mempunyai nilai estetika tinggi.

F. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai