Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

OLEH:
NOVITASARI
1415011113

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
NERACA AIR

A. Pengertian
Neraca air dapat digunakan untuk menghitung besarnya aliran air yang masuk
dan keluar dari sebuah sistem. Sistem tersebut dapat berupa kolom tanah atau
wilayah aliran sungai. Neraca air juga dapat berarti cara suatu organisme
mengatur ketersediaan air dalam tubuhnya pada kondisi kering atau panas.

B. Macam-macam Neraca Air


Model neraca air cukup banyak, namun yang biasa dikenal terdiri dari tiga
model, antara lain:
1. Model neraca air umum
Model ini menggunakan data-data klimatologis dan bermanfaat untuk
mengetahui berlangsungnya bulan-bulan basah (jumlah curah hujan
melebihi kehilangan air untuk penguapan dari permukaan tanah atau
evaporasi maupun penguapan dari sistem tanaman atau transpirasi,
penggabungan keduanya dikenal sebagai evapotranspirasi).

2. Model neraca air lahan


Model ini merupakan penggabungan data-data klimatologis dengan data-
data tanah terutama data kadar air pada Kapasitas Lapang (KL), kadar air
tanah pada Titik Layu Permanen (TLP), dan Air Tersedia (WHC = Water
Holding Capacity). Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup
lembab yang menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh
tanah terhadap gaya tarik gravitasi. Air yang dapat ditahan tanah tersebut
akan terus-menerus diserap akar tanaman atau menguap sehingga tanah
makin lama makin kering. Pada suatu saat akar tanaman tidak lagi
mampu menyerap airmsehingga tanaman menjadi layu. Kandungan air
pada kapasitas lapang diukur pada tegangan 1/3 bar atau 33 kPa atau pF
2,53 atau 346 cm kolom air. Titik layu permanen adalah kondisi kadar air
tanah dimana akar-kar tanaman tidak mampu lagi menyerap air tanah,
sehingga tanaman layu. Tanaman akan tetap layu pada siang atau malam
hari. Kandungan air pada titik layu permanen diukur pada tegangan 15
bar atau 1.500 kPa atau pF 4,18 atau 15.849 cm tinggi kolom air. Air
tersedia adalah banyaknya air yang tersedia bagi tanaman yaitu selisih
antara kapasitas lapang dan titik layu permanen.

3. Model neraca air tanaman


Model ini merupakan penggabungan data klimatologis, data tanah, dan
data tanaman. Neraca air ini dibuat untuk tujuan khusus pada jenis
tanaman tertentu. Data tanaman yang digunakan adalah data koefisien
tanaman pada komponen keluaran dari neraca air. Neraca air adalah
gambaran potensi dan pemanfaatan sumber daya air dalam periode
tertentu. Dari neraca air ini dapat diketahui potensi sumberdaya air yang
masih belum dimanfaatkan dengan optimal. Secara kuantitatif, neraca air
menggambarkan prinsip bahwa selama periode waktu tertentu masukan
air total sama dengan keluaran air total ditambah dengan perubahan air
cadangan (change in storage). Nilai perubahan air cadangan ini dapat
bertanda positif atau negatif (Soewarno, 2000). Konsep neraca air pada
dasarnya menunjukkan keseimbangan antara jumlah air yang masuk ke,
yang tersedia di, dan yang keluar dari sistem (sub sistem) tertentu. Secara
umum persamaan neraca air dirumuskan dengan (Sri Harto Br., 2000).

I = O S
I = masukan (inflow)
O=keluaran(outflow)

Yang dimaksud dengan masukan adalah semua air yang masuk ke dalam
sistem, sedangkan keluaran adalah semua air yang keluar dari sistem.
Perubahan tampungan adalah perbedaan antara jumlah semua kandungan
air (dalam berbagai sub sistem) dalam satu unit waktu yang ditinjau,
yaitu antara waktu terjadinya masukan dan waktu terjadinya keluaran.
Persamaan ini tidak dapat dipisahkan dari konsep dasar yang lainnya
(siklus hidrologi) karena pada hakikatnya, masukan ke dalam sub sistem
yang ada, adalah keluaran dari sub sistem yang lain dalam siklus tersebut.

C. Manfaat Neraca Air


Manfaat secara umum yang dapat diperoleh dari analisis neraca air antara
lain:
1. Digunakan sebagai dasar pembuatan bangunan penyimpanan dan
pembagi air serta saluran-salurannya. Hal ini terjadi jika hasil analisis
neraca air didapat banyak bulan-bulan yang defisit air.
2. Sebagai dasar pembuatan saluran drainase dan teknik pengendalian
banjir. Hal ini terjadi jika hasil analisis neraca air didapat banyak bulan-
bulan yang surplus air.
3. Sebagai dasar pemanfaatan air alam untuk berbagai keperluan pertanian
seperti tanamanan pangan hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga
perikanan.
D. Komponen Neraca Air
Dalam menghitung neraca air ada beberapa komponen yang perlu di
perhatikan,antara lain :
1. Kapasitas menyimpan air (jumlah ruang pori)
2. Infiltrasi Run off
3. Evapotranspirasi
4. Curah hujan
5. Jenis vegetasi

E. Perhitungan
Perkiraan secara kuantitatif dari siklus hidrologi dapat dinyatakan berdasar
prinsip konservasi massa, yang dikenal dengan persamaan neraca air.
Perrsamaan tersebut menggambarkan bahwa di dalam suatu sistem hidrologi
(DAS, waduk, danau, aliran permukaan) dapat dievaluasi air yang masuk dan
yang keluar dari sistem tersebut dalam suatu periode waktu tertentu. Gambar
1.7 menunjukkan imbangan air di suatu danau. Neraca air dapat dinyatakan
dalam interval waktu singkat atau untuk durasi panjang, untuk suatu DAS
atau badan air seperti waduk atau danau. Secara umum persamaan neraca air
dapat ditulis dalam bentuk:


+ + 0 0 = 0.................................................(1.1)

dengan:
P = prespitasi
Qi, Qo = debit aliran masuk dan keluar
Gi, Go = aliran air tanah masuk dan keluar
E = evaporasi
T = evapotranspirasi
= perubahan volume tampungan untuk selang waktu
Semua suku dari persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam volume air (m3)
atau dalam debit (m3/d) atau dalam kedalaman air, yaitu volume air yang
terdistribusi merata pada seluruh DAS atau danau.

1. Imbangan air untuk DAS besar dan durasi panjang


Untuk kondisi tertentu, beberapa suku dari persamaan (1.1) dapat
diabaikan yang tergantung pada sifat daerah yang ditinjau dan periode
hitungan neraca air. Apabila evaluasi dilakukan dalam suatu periode
panjang (misalnya siklus tahunan), variasi tampungan air relatif
seimbang sehingga perubahan tampungan dapat diabaikan. Pada suatu
DAS, dimana tidak ada aliran yang masuk melalui batas DAS maka suku
Qi=0. Dalam suatu DAS dianggap tidak ada transfer air tanah dari satu
DAS ke DAS di dekatnya, sehingga Gi=Go=0. Persamaan (1.1) menjadi:

P E T Q = 0 ........................................................................(1.2)

dengan Q adalah debit sungai, yang merupakan aliran dari DAS ke dalam
sungai. Gambar 1.8 menunjukkan imbangan air di suatu DAS.

2. Imbangan air untuk badan air dalam periode singkat


Pengaruh perubahan kondisi hidrologi di suatu waduk, danau atau sungai
dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan imbangan air untuk
periode waktu sangat singkat, misalnya dalam waktu menitan atau jam-
jaman. Dalam hal ini perubahan tampungan harus diperhitungkan, sedang
evaporasi, prespitasi dan aliran air tanah dapat diabaikan. Bentuk
persamaan imbangan air menjadi:


= 0................................................................................(1.3)

Persamaan (1.3) sering digunakan untuk hitungan penelusuran banjir


(flood routing) di waduk.
3. Imbangan air untuk aliran permukaan
Persamaan imbangan air yang hanya memperhitungkan air permukaan
adalah

P E T I Q SD = 0.............................................................(1.4)

dengan I adalah infiltrasi dan SD adalah tampungan cekungan.


Apabila SD = 0, persamaan (1.4) menjadi:

Q = P E T I ........................................................................(1.5)
Persamaan (1.5) menyatakan bahwa aliran permukaan sama dengan
prespitasi dikurangi kehilangan air yaitu jumlah dari evaporasi,
evaporasitranspirasi dan infiltrasi. Konsep ini merupakan dasar untuk
menghitung limpasan atau debit sungani untuk periode waktu yang relatif
panjang, misalnya debit setengah bulanan atau bulanan.

Dalam memperkirakan debit aliran yang ditimbulkan oleh hujan lebat,


evaporasi dan evapotranspirasi yang terjadi dalam periode waktu singkat
adalah kecil dan dapat diabaikan, sehingga Persamaan (1.5) menjadi:

Q = P I .....................................................................................(1.6)

Persamaan (1.6) digunakan untuk memperkirakan debit (hidrograf) banjir


yang ditimbulkan oleh hujan deras yang terjadi dalam waktu singkat
(hujan jam-jaman atau harian maksimum).

Anda mungkin juga menyukai