BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN KERJA PRAKTIK
IV-1
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Mulai dari pemasangan peracah, pembuatan dan instalasi bekisting, pembuatan dan
instalasi tulangan, sampai pada pengecoran hingga pembongkaran bekisting.Yang diakibatkan
keterlambatan kedatangan material kelokasi yang diakibatkan arus lalu lintas yang padat dan
faktor cuaca yang tidak kondusif yang menghambat proses pekerjaan.
IV-3
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Pada pelakaksanaan pekerjaan bored pile, tanah terlebih dahulu dilubangi, dengan
ukuran diameter sesuai desain, dengan menggunakan alat bor, lubang pada akhir pengeboran
dibersihkan kemudian diisi dengan pembesian/penulangan dan selanjutnya dicor beton
menggunakan pipa tremie. Pada umunya daya dukung tiang bor lebih tinggi dari pada daya
dukung tiang pancang. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan pekerjaan bored
pile yaitu :
Urutan pengeboran titik tiang harus ditetapkan sedemikian agar gerakan/ manuver
peralatan bor tidak terganggu oleh tiang bor yang telah selesai.
Selama proses pengeboran pada umumnya akan dihasilkan lumpur hasil
pengeboran. Oleh karena itu, lumpur tersebut harus dapat dipindahkan ke tempat
tertentu agar lokasi tetap bersih dan tidak menghambat jalannya pekerjaan.
Sistem pengecorannya menggunakan sistem tremi, untuk menghindari terjadinya
segregasi.
Pemasangan pondasi bore pile ke dalam tanah dilakukan dengan cara mengebor tanah
terlebih dahulu, yang kemudian diisi tulangan yang telah dirangkai dan dicor beton. Apabila
tanah mengandung air, maka dibutuhkan pipa besi atau yang biasa disebut dengan temporary
casing untuk menahan dinding lubang agar tidak terjadi kelongsoran, dan pipa ini akan
dikeluarkan pada waktu pengecoran beton.
IV-4
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Mulai
Persiapan
Mengatur Peralatan
Instalasi Casing Tidak Baik
Menetapkan Lokasi Pile
Baik
Tidak Baik
Baik
Pengecoran
Selesai
IV-5
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
1. Umum
Pekerjaan pengeboran mengunakan alat hydraulic rotary drill rigs. Lubang bor
akan distabilkan menggunakan temporary casing dengan panjang 6 meter.
Penambahan panjang biasa dilakukan dengan pengelasan jika keruntuhan tanah masih
terjadi diatas lapisan atas dan apabila diperlukan cairan pengeboran akan ditambahkan
setelah pengeboran melewati ujung casing. Casing sementara akan menahan lapisan
tanah bagian atas yang tidak stabil.
IV-6
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
atau area pekerjaan dan dilakukan pengecekan kondisi alat berat agar dipastikan dapat
melayani kebutuhan pekerjaan.
a. Tanah dibor menggunakan alat hydraulic drilling rig, untuk tanah permukaan keras
digunakan mata bor jenis core barrel. Setelah lapisan permukaan tanah keras telah
hancur, mata bor diganti dengan jenis auger untuk memperdalam titik pengeboran
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4.4 Jenis-Jenis Mata Bor : Core Barrel (a), Auger (b),
Soil Bucket (c), Cleaning Bucket (d)
IV-7
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
b. Setelah itu memasang temporary casing yang memiliki panjang 6 meter. Dan
memeriksa keakuratan dan kelurusan posisi casing menggunakan waterpass lalu
setelah didapatkan kelurusan yang diisyaratkan, casing didorong masuk ke dalam
lubang bored pile sampai pada cut off level top ground dan dilakukan kalibrasi
koordinat oleh tim surveyor untuk memastikan lubang bored pile tidak
menyimpang dari posisi yang telah ditentukan. Casing digunakan untuk mencegah
terjadinya longsor pada dinding di sekitar lubang pengeboran.
IV-8
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
c. Setelah casing terpasang lalu lubang bor diisi dengan menggunakan cairan polimer
yang berguna untuk menstabilkan lubang atau menjaga kelongsoran dinding
lubang bor pada bagian bawah. Dan di lanjutkan dengan pengeboran hingga
kedalaman rencana.
IV-9
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
5. Pemasangan Tulangan
a. Pertama tulangan akan dirakit terlebih dahulu, dimana jumlah, tipe, dan ukuran
besi yang digunakan akan disesuaikan berdasarkan gambar dan spesifikasi. Batas
panjang maksimum tulangan yakni 12 meter sehingga untuk merakit tulangan
IV-10
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
bored pile akan dibagi sesuai dengan kedalaman tiang yang diisyaratkan.
Penyambungan stage tulangan harus memiliki panjang penyaluran atau overlap
minimum sebesar 40 kali diameter tulangan (40D).
IV-11
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
IV-12
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
6. Pengecoran
a. Sebelum melakukan pengecoran, rangkain pipa tremie harus dirakit terlebih dahulu
sesuai dengan kedalam bored pile.
IV-13
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
‘
Gambar 4.14 Pipa Tremie
Beton segar yang digunakan harus diuji slump dan suhu terlebih dahulu, sesuai
dengan syarat mutu yang direncanakan. Nilai slump beton yang digunakan pada
pekerjaan ini yaitu 18 ± 2 cm. Mutu beton K-350, benda uji disediakan masing-
masing 3 sampel uji silinder untuk umur 7 dan 28 hari yang digunakan untuk
menguji kuat tekan beton.
IV-14
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
b. Setelah itu beton yang ada di dalam truk mixer dituang kedalam lubang bore pile
melalui pipa tremie. Setelah campuran beton dalam truck mixer telah habis,
dilakukan pengukuran kedalaman untuk menentukan seberapa panjang pipa tremie
yang harus dilepas dengan menjaga syarat pipa tremie yang masuk ke dalam beton.
IV-15
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
IV-16
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Mulai
Persiapan
Pelakuan Pilehead
Pembesian
Tidak
Pemasangan Bekisting
Pemeriksaan Besi
& Bekisting
Ya
Pengecoran
Curing Beton
Bongkar Formwork
Timbunan Kembali
Selesai
a. Gambar denah, menggambarkan posisi pile cap terhadap sumbu bangunan lengkap
dengan ukuran pile cap dan diameternya.
b. Gambar potongan harus menginformasikan ukuran, elevasi dan mutu beton yang
dipakai yaitu K-350
c. Gambar pembesian pile cap harus menginformasikan jenis, jumlah dan diameter
besi serta jarak besi baik besi utama maupun besi pembagi
IV-18
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Pemancangan sheet pile dilakukan untuk menahan tekanan tanah pada sekeliling
area pile cap dengan menggunakan sheet pile FSP tipe III. Pada setiap pekerjaan pile cap
dilakukan pemancangan sheet pile dengan menggunakan excavibro. Kedalaman sheet pile
yang tertanam adalah 3 m dan sebagai penahan tekanan tanah aktif 3 m jadi total panjang
sheet pile yang digunakan adalah 6 m.
IV-19
Gambar 4.21 Proses Pemancangan Sheet Pile
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Setelah sheet pile terpasang dengan benar pada posisi yang ditentukan maka
dilakukan penggalian struktur pilecap pada kedalaman yang telah ditentukan
menggunakan excavator. Pada proses penggalian harus dilakukan dengan hati-hati karena
ada pondasi bored pile yang sudah terpasang.
Menentukan dan menandai posisi koordinat elveasi dan presesi lokasi pile cap oleh
surveyor. Menentukan dan menandai lokasi, elevasi, dan presisi lokasi bekisting dan lean
concrete. Setelah itu memberikan tanda batas area kerja dan pengecoran lantai kerja pile
cap dengan menggunakan beton K-125.
IV-20
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Sebelum dipasang batang tulangan hasil pabrikasi harus dibersihkan dari lumpur,
serpihan yang mudah lepas, dan bahan asing lainnya yang merusak ikatan. Kemudian
batang tulangan harus di tempatkan pada kedudukan semestinya sehingga tetap kokoh saat
dicor. Batang tulangan harus diikat pada setiap besi/tulangan yang diperkuat. Untuk detail
pemasangan pile cap dapat dilihat di shop drawing pada request yang diajukan.
Dari hasil analisis struktur, akan diperoleh besarnya reaksi perletakan untuk proses
perhitungan struktur bawah (pile cap dan pondasi bore pile), selain itu dari hasil analisis
struktur juga akan diperoleh besarnya tegangan dan gayagaya dalam yang terjadi pada
elemen shell. Perhitungan dilakukan oleh konsultan dengan memperkirakan beban mati,
beban hidup, beban gempa dan angin serta dengan memperhitungkan safety factor dari
pelaksanaan proyek ini. Oleh karena itu, jumlah tulangan, dimensi serta kualitas dari
tulangan sangatlah diperhatikan guna menciptakan daya dukung yang sesuai dengan
spesifikasi proyek ini.
IV-21
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
a. Bekisting harus dipasang di titik-titik yang ditentukan oleh surveyor dan pastikan
untuk kelurusan dan bekisting yang dipasang harus memudahkan dalam
pembongkaran. Penyambungan antara panel bekisting dalam posisi horizontal dan
vertikal harus rata untuk menghasilkan bentuk beton yang sesuai.
b. Bekisting yang terpasang menggunakan alat dengan kapasitas cukup untuk mengambil
dari lokasi pengampungan bahan ke lokasi pile cap.
c. Bekisting dipasang diatas lantai kerja.
d. Bekisting yang terpasang harus sesuai dengan panel yang difabrikasi.
e. Antar panel disambung dengan kayu dan pipabaja diameter 1,5 m.
f. Salah satu bekisting panel ditentukan oleh kedalaman beton.
IV-22
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
g. Untuk menahan berat beton selama proses pengecoran, bekisting ditahan oleh
separator yang terhubung dengan bekisting dan terikat pada besi utama.
h. Separator yang dipasang harus dipastikan tidak ada perubahan bentuk (deformasi)
selama proses menuangkan beton.
i. Separator dipasangkan ke bekisting yang ditahan oleh pipa baja.
j. Jarak separator harus disesuaikan dengan lokasi dan kedalaman beton yang
dituangkan.
k. Pastikan semua pembesian sesuai marking dalam baris dan memiliki selimut beton,
serta sudah tersedia “beton decking” yang mencukupi.
l. Setelah bekisting pile cap ditutup, semua alat bantu perkuatan seperti Tie Rod, Form
Tie, pipa baja dan alat bantu lainnya terpasang.
m. Pastikan elevasi dinding bekisting pile cap tidak turun, gunakan bantuan waterpas dan
peralatan.
n. Setelah bekisting dipasang dengan benar, buatlah sipatan (atau ditandai dengan paku)
sampai batas/ketinggian pengecoran didalam dinding bekisting pile cap. Untuk detail
bekisting dapat dilihat di shop drawing pada request yang diajukan.
IV-23
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
8. Pengecoran Beton
Pengecoran pile ini menggunakan mutu beton K-350 dan dalam pengambilan
benda uji mengikuti volume pengecoran dengan mengacu pada truck mixer, dan umur
pengetesan benda uji dilakukan pada umur 7 hari dan umur 28 hari.
A. Penuangan beton
Untuk mendapatkan hasil beton yang baik maka cara penuangan harus benar
yaitu:
a. Pengecoran harus continue sejak pengecoran dimulai sampai mencapai siar
pelaksanaan (sambungan) yang ditetapkan.
b. Beton harus dituang dan sedekat mungkin dengan bagian yang dicor. Jika diperlukan
meralatan beton, harus dilakukan dengan sekop dan bukan membuat beton mengalir.
c. Beton tidak dituangkan ke dalam bekisting dengan jarak yang tinggi (maksimum 2 m)
karena akan mengakibatkan segregasi. Apabila tinggi lebih dari 2 m, maka harus
memakai talang / corong/ tremie.
IV-24
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
d. Pengecoran harus dimulai dari sudut-sudut bekisting dan dari level terendah jika
permukaannya miring.
e. Beton harus dituang pada tumpukan beton sebelum (overlapping) dan bukan jauh
darinya.
f. Beton harus dicor dalam lapisan-lapisan datar, dan tiap lapisan harus dipadatkan
sebelum lapisan dibawahnya mengeras. Untuk pengecoran dinding yang tebal sekali,
dimana cara lapisan-lapisan horizontal akan menyebabkan terjadinya sambungan
dingin (cold joint) pada beton, pengecoran harus dilakukan dengan ketinggian penuh
yang akan membuat kemiringan pada permukaan beton.
g. Beton tidak boleh dicor pada saat hujan lebat tanpa penutup diatasnya, karena air hujan
akan menyebabkan turunnya mutu beton.
B. Pemadatan
Disamping cara penuangan yang benar, cara pemadatan yang benar juga
merupakan hal penting guna mencapai hasil mutu beton yang baik. Cara pemadatan
dengan vibrator yang benar yaitu:
a. Besarnya kepala vibrator harus disesuaikan dengan jenis struktur beton yang akan
dicor dan jarak antar tulangan terkecil.
IV-25
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
b. Vibrator harus dapat dimasukkan kedalam jaringan/anyaman besi beton dan harus
diusahakan sedikit mungkin menempelkan vibrator pada besi. Menggetarkan besi
beton dapat mengakibatkan mutu beton yang jelek, dimana terjadi pengumpulan
pasir disekitar besi, bahkan apabila besi digetarkan terus menerus akan berakibat
lebih kritis karena getaran ini merambat kebeton sampingnya yang sudah mulai
mengeras, sehingga mengakibatkan retak atau terjadinya rongga antar besi dan
beton. Rongga ini akan mengakibatkan bahaya korosi pada tulangan.
c. Tidak boleh meletakkan kepala vibrator terlalu lama dalam beton karena akan
menyebabkan segregasi dan bleeding terutama untuk beton dengan slump tinggi.
Lama penggetaran cukup antara 10 sampai 15 menit.
d. Kepala vibrator jangan terlalu dekat dengan bekisting, karena apabila bekisting
tergetar akan terbentuk lapisan pasir lepas dan juga dapat merusakkan bekisting.
Jarak minimal ke bekisting adalah 10 cm
e. Beton tidak boleh digetarkan berulang-ulang pada tempat yang sama karena dapat
mengakibatkan rongga-rongga udara didalam betonnya.
f. Vibrator harus dimasukkan kedalam beton yang belum terpadatkan secara tepat
dan dicabut pelan-pelan. Kecepatan memasukkan vibrator diperlukan agar tidak
sempat terjadi pemadatan awal pada beton lapisan atas sehingga menyulitkan
lolosnya udara dan air yang terperangkap dibawahnya. Sedangkan pencabutan
harus dilakukan pelan-pelan untuk memberikan kesempatan vibrator menyalurkan
secara penuh energy pemadatan pada beton. Kecepatan pencabutan berkisar antara
4 sampai 8 detik.
g. Lapisan beton harus dicor secara rata sejak permulaan untuk memudahkan
pengaturan system pemadatan dengan vibrator.
h. Untuk pengecoran struktur beton yang tinggi dan lebar, tiap lapisan beton yang
paling efisien adalah 50 cm. Apabila tiap lapisan dibuat tebal akan meyulitkan
udara dan air yang terperangkap keluar keatas karena tekanan beton terlalu berat.
IV-26
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Apabila lapisan terlalu tipis, tekanan beton tidak dapat mengimbangi pekerjaan
vibrator.
i. Untuk menyambung lapisan bawah dengan lapisan atas, vibrator harus dimasukkan
sebagian (kira-kira 10 sampai 15 cm) kedalam lapisan dibawahnya agar tercipta
lekatan monolit, padat dan menyatu.
j. Pada pengecoran plat beton yang tipis, vibrator boleh dimasukkan kedalam beton
secara miring. Dalam hal ini vibrator akan menyentuh besi tulangan, tetapi harus
diusahkan sedikit dan secepat mungkin.
9. Perawatan beton
Untuk menjaga agar proses hidrasi beton dapat berlangsung dengan sempurna
maka diperlukan curing untuk menjaga kelembabannya. Lama curing sekitar 7 hari
berturut-turut mulai hari kedua setelah pengecoran. Curing dapat dilakukan dengan cara
menyemprotkan air dan menutup permukaan beton dengan geotekstile.
IV-27
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Setelah konstruksi pile cap dan kolom tahap 1, pekerjaan pengerukan akan
dilakukan pelepasan tiang penyangga dan sheet pile. Pekerjaan persiapan untuk mengisi
ulang termasuk pengambilan sampel bahan pengurukan, pembersihan area pengurukan
dan penandaan untuk lapisan backfill. Material yang digunakan sebagai timbunan adalah
sirtu yang telah disetujui oleh konsultan pengawas. Sebelum pekerjaan pengurukan,
material sirtu yang telah sesuai akan dikirimkan dan disimpan di site.
Setelah penimbunan kembali sampai top elevasi pile cap, pelepasan dukungan baja
akan dilakukan dengan menggunakan alat penangkat seperti mobile crane. Selama
IV-29
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
pencabutan H beam, tali (baja) harus digunakan sehingga mencegah balok H menyenggol
dengan pagar sementara dan pekerjaan lainnya.
Penimbunan pada bekas galian pile cap terus dilakukan sampai mencapai elevasi
tanah yang direncanakan setelah pembongkaran dukungan baja. Timbunan sirtu dan
pemadatan akan dilakukan setiap lapisan 30 cm sampai tanah padat dan diuji
kepadatannya dengan metode test sand cone.
Setelah penimbunan kembali, sheet pile akan ditarik keluar dengan menggunakan
mesin sheet piling. Selama proses penarikan sheet pile, flagman harus memberikan
komando untuk memantau jarak antara peralatan dan kolom beton. Dan jarak dengan
pagar sementara juga harus dipantau oleh petugas sinyal selama aktivitas. Bahan sheet pile
yang ditarik keluar akan dimobilisasi ke lokasi pekerjaan pilecap berikutnya.
IV-30
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Persiapan
Pemasangan Perancah
Pemasangan Besi
Pemasangan Bekisting
Pengecoran
Pembongkaran Bekisting
Curing
Selesai
IV-31
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Setelah pengecoran pile cap selesai maka mulai dipersiapkan untuk penyetelan pier
kolom. Adapun metodologi pekerjaan kolom meliputi:
1. Persiapan
2. Pemasangan Perancah
a. Pekerjaan perancah atau scaffolding harus dibangun di atas dasar kekuatan yang
cukup untuk membawa muatan tanpa penurunan yang berarti.
b. LC / Slipper menggunakan baja atau beton untuk digunakan sebagai support /
landasan scafolding
IV-32
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
c. Daya dukung yang dibutuhkan harus dihitung terlebih dahulu pada masing-masing
kolom, dan uji bantalan pelat atau yang setara dilakukan untuk menentukan daya
dukung tanah yang ada. Jika tidak cukup untuk mempertahankan beban, lapisan
bawah tanah harus diganti dengan bahan keras ataupun tumpukan kayu untuk
memenuhi daya dukung yang dibutuhkan.
d. Support frame longitudinal dipasang pada plat steel t= 9mm, dan kedua frame
harus dihubungkan dengan braces horizontal untuk menstabilkan struktur
e. Setuap permukaan horizontal / vertikal shoring dan perancah yang dekat dengan
jalan lalu lintas harus dikelilingi dan diamankan sepenuhnya oleh lembaran plastic
atau safety net untuk menghindari material / peralatan jatuh ke area jalan selama
masa konstruksi.
f. Flagmen ditugaskan untuk control lalu lintas selama perakitan dan pembongkaran
perancah di area jalan lalu lintas.
g. Stabilitas perancah harus dihitung terlebih dahulu untuk menghindari penurunan
tanah tak terduga selama pengecoran beton
IV-33
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Sebelum dipasang batang tulangan hasil pabrikasi harus dibersihkan dari lumpur,
serpihan yang mudah lepas, dan bahan asing lainnya yang merusak ikatan. Kemudian
batang tulangan harus di tempatkan pada kedudukan semestinya sehingga tetap kokoh saat
dicor. Batang tulangan harus diikat pada setiap besi/tulangan yang diperkuat.
IV-34
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Sistem Bekisting kolom yang digunakan pada proyek ini adalah system climbing sehingga
perlu didetailkan menegenai rencana pekerjaan kolom. Hal-hal yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut
Bekisting harus dipasang di titik-titik yang ditentukan oleh surveyor dan pastikan
untuk kelurusan dan bekisting yang dipasang harus memudahka dalam
pembongkarannya. Penyambungan antara panel bekisting dalam posisi horizontal dan
vertical harus rata untuk menghasilkan bentuk beton yang sesuai.
Bekisting yang terpasang menggunakan alat crane untuk mengambil dari lokasi
penampungan bahan ke lokasi kolom
Bekisting dipasang diatas lantai kerja
Bekisting yang terpasang harus sesuai dengan panel yang fabrikasi
IV-35
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Dalam pelaksanaan ada beberapa hal yang harus diperhatkan dalam pekerjaan bekisting ,
diantaranya adalah :
- Tahap Pabrikasi
Bekisting harus kokoh/kuat
Berat bekisting harus dibawah kemampuan alat angkut
Ketelitian ukuran(siku,lurus dan dimensi tepat)
Mudah untuk penyetelan dan pemasangan
- Tahap Penyetelan
IV-36
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Pengecoran Pile ini menggunakan mutu beton (K-400) dan umur pengetesan benda uji
dilakukan pada umur 7 hari dan umur 28 hari.
IV-37
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
6. Pengecoran Beton
Pengecoran pile ini menggunakan mutu beton K-350 dan dalam pengambilan benda uji
mengikuti volume pengecoran dengan mengacu pada truck mixer, dan umur pengetesan benda
uji dilakukan pada umur 7 hari dan umur 28 hari.
IV-38
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
d. Pengecoran harus dimulai dari sudut-sudut bekisting dan dari level terendah jika
permukaannya miring.
e. Beton harus dituang pada tumpukan beton sebelum (overlapping) dan bukan jauh darinya.
f. Beton harus dicor dalam lapisan-lapisan datar, dan tiap lapisan harus dipadatkan sebelum
lapisan dibawahnya mengeras. Untuk pengecoran dinding yang panjang sekali, dimana
cara lapisan-lapisan horizontal akan menyebabkan terjadinga sambungan dingin (cold
joint) pada beton, pengecoran harus dilakukan dengan ketinggian penuh yang akan
membuat kemiringan pada permukaan beton.
g. Beton tidak boleh dicor pada saat hujan lebat tanpa penutup diatasnya, karena air hujan
akan menyebabkan turunnya mutu beton.
B. Pemadatan
Disamping cara penuangan yang benar, cara pemadatan yang benar juga merupakan faktor
penting guna mencapai hasil mutu beton yang baik. Cara pemadatan dengan vibrator yang
benar yaitu:
a. Besarnya kepala vibrator harus disesuaikan dengan jenis struktur beton yang akan dicor
dan jarak antar tulangan terkecil.
b. Vibrator harus dapat dimasukkan kedalam jaringan/anyaman besi beton dan harus
diusahakan sedikit mungkin menempelkan vibrator pada besi. Menggetarkan besi beton
dapat mengakibatkan mutu beton yang jelek, dimana terjadi pengumpulan pasir disekitar
besi, bahkan apabila besi digetarkan terus menerus akan berakibat lebih kritis karena
getaran ini merambat kebeton sampingnya yang sudah mulai mengeras, sehingga
mengakibatkan retak atau terjadinya rongga antar besi dan beton. Rongga ini akan
mengakibatkan bahaya korosi pada tulangan.
c. Tidak boleh meletakkan kepala vibrator terlalu lama dalam beton karena akan
menyebabkan segregasi dan bleeding terutama untuk beton dengan slump tinggi. Lama
penggetaran cukup antara 10 sampai 15 menit.
IV-39
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
d. Kepala vibrator jangan terlalu dekat dengan bekisting, karena apabila bekisting tergetar
akan terbentuk lapisan pasir lepas dan juga dapat merusakkan bekisting. Jarak minimal ke
bekisting adalah 10 cm
e. Beton tidak boleh digetarkan berulang-ulang pada tempat yang sama karena dapat
mengakibatkan rongga-rongga udara didalam betonnya.
f. Vibrator harus dimasukkan kedalam beton yang belum terpadatkan secara tepat dan
dicabut pelan-pelan. Kecepatan memasukkan vibrator diperlukan agar tidak sempat terjadi
pemadatan awal pada beton lapisan atas sehingga menyulitkan lolosnya udara dan air yang
terperangkap dibawahnya. Sedangkan pencabutan harus dilakukan pelan-pelan untuk
memberikan kesempatan vibrator menyalurkan secara penuh energy pemadatan pada
beton. Kecepatan pencabutan berkisar antara 4 sampai 8 detik.
g. Lapisan beton harus dicor secara rata sejak permulaan untuk memudahkan pengaturan
system pemadatan dengan vibrator.
h. Untuk pengecoran struktur beton yang tinggi dan lebar, tiap lapisan beton yang paling
efisien adalah 50 cm. Apabila tiap lapisan dibuat tebal akan meyulitkan udara dan air yang
terperangkap keluar keatas karena tekanan beton terlalu berat. Apabila lapisan terlalu tipis,
tekanan beton tidak dapat mengimbangi pekerjaan vibrator.
i. Untuk menyambung lapisan bawah dengan lapisan atas, vibrator harus dimasukkan
sebagian (kira-kira 10 sampai 15 cm) kedalam lapisan dibawahnya agar tercipta lekatan
monolit, padat dan menyatu.
j. Pada pengecoran plat beton yang tipis, vibrator boleh dimasukkan kedalam beton secara
miring. Dalam hal ini vibrator akan menyentuh besi tulangan, tetapi harus diusahkan
sedikit dan secepat mungkin.
7. Perawatan beton
Untuk menjaga agar proses hidrasi beton dapat berlangsung dengan sempurna
maka diperlukan curing untuk menjaga kelembabannya. Lama curing sekitar 7 hari
IV-40
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
berturut-turut mulai hari kedua setelah pengecoran. Curing dapat dilakukan dengan cara
menyemprotkan air dan menutup permukaan beton dengan geotekstile.
8. Pembongkaran bekisting
Bekisting harus dibongkar perlahan tanpa adanya goyangan atau goncangan,
setelah beton cukup mampu menahan beban selama pembongkaran tidak merusak beton.
Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati dan beton telah mencapai umurnya dan
harus mendapatkan persetujuan dari konsultan.
IV-41
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
1 Digunakan untuk
mengebor lapisan tanah
untuk membuat tiang bora
tau bore pile dan
mengangkat tanah yang
sudah dibor.
IV-42
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Truck Mixer
IV-43
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Excavator
Digunakan untuk
memindahkan material
hasil galian dari lokasi
5
quary ke lokasi proyek.
IV-44
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Concrete Pump
Digunakan untuk
memasang sheet pile
dengan cara sheet pile
digetarkan.
Excavibro
IV-45
LAPORAN KERJA PRAKTIK
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Proyek Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani
PT. Bosowa Marga Nusantara. Tbk
Jl. Andi Pangerang Pettarani Rappocini Makassar 90222
Tanggal 25 Februari s/d 24 April 2019
Pada bulan Februari 2019 tepatnya pada ujung zona 2 proyek (P33 – P36) sampai zona
3 (P37-74) terdapat pipa PDAM dibawah median jalan sehingga pihak kontraktor
mengusulkan relokasi pipa PDAM dan menunda kegiatan konstruksi pada daerah tersebut
Relokasi pipa PDAM ini diperkirakan berlangsung selama 1 bulan dan memakan
biaya 1,6 Milyar Rupiah. Juga diturunkan beberapa surveyor dari pihak PDAM dan dari
pihak konsultan membuat desain rencana relokasi pipa tersebut menjauhi median.
Pada ruas kiri Jalan Pettarani tepatnya dekat P18 terdapat kerusakan sehingga
menimbulkan keluhan beberapa pengguna jalan akibat jalan yang berlubang yang
disebabkan oleh getaran yang dihasilkan konstruksi dan tes PDA selama masa konstruksi.
Oleh karena itu dari pihak kontraktor memberikan usulan untuk menutupi lubang di jalanan
dengan plat baja.
Ditemui pula beberapa kendala dimana seperti pada P6 dan P9, setelah dilakukan uji
PDA dan PIT ditemukan bahwa jumlah bored pile kurang untuk menahan beban. Oleh
karena itu, hal ini dilaporkan kepada konstultan untuk mengubah gambar teknis dengan
menambahkan jumlah borpile dan mengubah bentuk dan dimensi pilecap sesuai dengan
penambahan borpile yang direncanakan
IV-46