Anda di halaman 1dari 28

ESTIMASI BIAYA

BAB I . PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG CRITICAL BOOK REVIEW.


Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses utama dalam proyek
konstruksi untuk menjawab pertanyaan “ berapa besar biaya yang harus
disediakan untuk sebuah bangunan. Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan
ditentukan oleh berbagai faktor baik itu faktor dari dalam seperti tingkat
kompleksitas bangunan, lokasi proyek, ketersediaan alat. Maupun faktor dari
luar seperti faktor ekonomi, faktor keamanan, dan lain – lain. Tidak hanya itu
estimasi juga dilakukan dengan terlebih dahulu dengan mempelajari gambar
rencana dan spesifikasinya. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
menghitung biaya bangunan. Oleh karena itu, penulis tergerak hatinya untuk
dapat memberikan kemudahan bagi pembaca dalam memahami isi sebuah buku
terkhusus buku yang berkaitan dengan estiamasi baiya atau anggaran biaya
sebuah bangunan.
1.2 ALASAN PEMBUATAN CRITICAL BOOK REVIEW.
Dalam pembuatan critical book refort, kita dituntut untuk bisa memahami
seluruh isi dari buku,baik dari buku ringkasan maupun buku pembandingan nya.
Sehingga kita dapat memberi pendapat mengenai kedua buku tersebut baik dari
segi kelebihan maupun kekurangan nya. Sehingga alasan dari pembuatan critical
book riview ini ialah untuk melatih pemahaman kita terhadap materi perkuliahan
yang akan dilaksanakan dan juga mengembangkan budaya membaca , berfikir
sistematis dan kritis dan mengeksperesikan pendapat . Terutama bagi ilmu
struktur kayu, yang bukan hanya mengandal dari dosen, melainkan inisiatif kita
dalam pemahaman materi tersebut.

1.3. TUJUAN CRITICAL BOOK REVIEW.

Critical book review ini bertujuan :

1. Mengulas isi sebuah buku sehingga memperdalam ilmu mengenai isi dari setiap
buku yang dibaca.
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dar sebuah buku.

1|Page
ESTIMASI BIAYA

3. Untuk mengasah/melatih kemampuan menganalisis buku, karena dengan


meresensi suatu buku,kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.Sekaligus memberi masukan, kita juga dapat membandingkan serta
menghubungkan buku dengan buku yang lain.
4. Membandingkan isi buku pada keadaan nyata dan lingkungan sekitar.
1.4.MAMFAAT CRITICAL BOOK REVIEW.

Mamfaat critical book review ini adalah sebagai berikut:

1. Dituntut untuk membaca kedua buku tersebut secara teliti. Dari situ kita
dapat melihat perbandingan dari kedua buku tersebut. Secara tidak langsung
pengetahuan kita terhadap materi yang kita bahas akan bertambah.Karena
cakupan ilmu bahan kontruksi awalnya berasal dari teori, setelah itu
pemahaman langsung dilapangan.
2. Kita jadi mampu menganalisa buku, karena dengan meresensi suatu buku,kita
dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut. Sekaligus
memberi masukan kita juga dapat membandingkan serta menghubungkan
buku dengan buku yang lain.
3. Kita dapat mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problem yang muncul
pada sebuah buku.

1.5. IDENTITAS CRITICAL BOOK REVIEW.


 Buku Utama
1. Judul buku : Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan
2. Pengarang : Ir.J.A.Mukomoko
3. Penerbit : Gaya Media Pratama
4. Tahun terbit : 1985
5. Prefesian :1978 , 1985 , 2011
6. Kota terbit : Tangerang
7. Tebal buku : 389 (non cover)
8. Ukuran : 14.5 x 21.5 cm

2|Page
ESTIMASI BIAYA

 Buku pembanding I
1. Judul : ANALISA UPAH DAN BAHAN
2. Pengarang : Redaksi Bumi Aksara
3. Penerbit : PT Bumi Aksara
4. Kota terbit : Jakarta
5. Halaman : 163 Halaman
6. Tahun terbit : 2014
 Buku pembanding II

1. Judul buku : Analisa Anggaran Biaya pelaksanaan

2. Pengarang : Ir.A.Soedrajat Sastraatmadja


3. Penerbit : Nova
4. Kota Terbit : Bandung
5. Tebal Buku : 302 halaman

1.6.RUANG LINGKUP ISI CRITICAL BOOK REVIEW .

- Orang orang yang memegang peranan dalam pelaksanaan pekerjaan


bangunan
- Rencana syarat syarat dan tatacara pelaksanaan
- R.A.B pengukuran
- R.A.B pengairan
- Onderhoud
- B.O.W
- Hitung Volume Pekerjaan
- Mengangkat, Menurunkan Dan Mengangkut Bahan
- Galian
- Pemancangan Tiang Dan Konstruksi Penguat
- Pekerjaan Beton
- Konstruksi Batu & Batu Bata
- Konstruksi Kayu
- Biaya Operasi Alat-Alat Berat

3|Page
ESTIMASI BIAYA

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku Utama


Pengertian anggaran biaya : yang dimaksud dengan rencan anggaran biaya
adalah merencanakan sesuatu bangunan dalam bentuk dan faedah dalam
penggunaannya , beserta besar biaya yang diperlukan dan susunan pelaksanaan
dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan kerja dalam bidang teknik .

Dalam pelaksanan ini terdapat beberapa nama nama pejabat yang memgang
pernan penting antara lain :

- PRINCIPAL atau orang yang memberi pekerjaan


- PENASEHAT atau ADVISER
- DIREKSI atau PENGAWAS / PENGURUS
- PEMBORONG atau ANNEMER
- PELAKSANA atau UITVOEDER

Perencana bisa dikatakan apa bila seorang arsitek mendapat pekerjaan untuk
merencanakan sesuatu bangunan , ia segera melakukan tindakan sebagai berikut
;

I. Mengetahui tujuan bangunan itu


II. Melihat letak tempat bangunan itu
III. Mengetahui syarat bangunan dari instansi pemerintah yang
bersangkutan
IV. Melihat keadaan tanah
V. Syarat arsitektur yang dikehendaki
VI. Besar dan perlengkapan bangunan
VII. Uang yang tersedia
VIII. Situasi terhdap keadaan disekitarnya .

Jika hal tersebut telah diketahui , maka dimulai dengan rencana persiapan
terdiri dari gambar gambar denah tampak muka dan penamoang yang diperlukan
.

Menyusun anggaran biaya dilihat dari beberapa faktor antara lain :

4|Page
ESTIMASI BIAYA

- Harga bahan bahan setempat


- Harga upah pekerja / tukang setempat
- Keamanan ditempat pekerjaan
- Transport material ketempat pekerjaan

Gambar skema untuk harga satuan bangunan

Daftar analisa upah dan bahan dilihat dari beberapa faktor antara lain :

Penggalian tanah

Dalam menetukan harga harga suatu satuan harus diadakan perbedaan


antara galian tanah jumlah besar dan kecil . mengenai yang terakhir ini pada
umumnya ialah pekerjaan pekerjaan penggalian yang terdapat pada pembuatan
jembatan dan bangunan .

Galian secara besar ialah pekerjaan tanah untuk saluran pembuangan air ,
saluran pengairan , pemindahan sungai dll .

Penimbunan tanah

Dimana dikatakan penimbunan tanah , maka harus diperhatikan bahwa


lebar dasar dan tingginya berhubunga dengan biaya pengangkutan tanahnya ,
begitu pula dengan biaya untuk pencabutan hak .

5|Page
ESTIMASI BIAYA

2.1 Langkah langkah membaca gambar bestek

Karena kita tahu bahwa setiap pemborong akan mengajukan anggaran biaya
mereka masing masing , maka kita harus berusahan membuat suatu perhitungan
seteliti mungkin . sehingga diharapkan nanti penawaran kita mendekati atau
melebihi sedikit dari anggaran yang telah dibuat oleh direksi . gambar gambar
bestek kita itu harus diperhatikan dan teliti benar benar ukurannya kita mulai
dengan menghitung banyaknya tiap macam pekerjaan sesuai dengan susunan
pekerjaan . yang kita periksa adlah :

1. Denah
2. Penampang / potongan
3. Pandangan
4. Gambar penjelas
5. Gambar situasi
a. Dari gambar denah , kita dapat mengetahui ukuran panjang dan lebar
b. Dari gamabr penampang / potongan dapat diketahui ukuran tinggi dan
lebar
c. Dari gambar pandangan , dapat diketahui bidang bidang mana yang
terletak dimuka dan dibelakang seta penjelasan keadaan
d. Sedangkan pada gambar penjelasan kita dapat membaca ukuran
dengan lebih jeals dan dapat mempermudah pekerjaan
e. Gambar d=siruasi untuk menunjukan keadaan sekitar tempat diman
bangunan itu didirikan
Setelah segala sesuatunya jelas bagi kita , kita dapat mengajukan
pertanyaan tetkala diadakan anwijzing kepada direksi .

Hal hal yang harus dihitung dalam mengestimasi antara lain :

a. Menghitung pekerjaan tanah


b. Menghitung pekerjaan tembok
c. Pekerjaan kayu
d. Pekerjaan atap
e. Pekerjaan langit langit / plafon
f. Pekerjaan lantai

6|Page
ESTIMASI BIAYA

g. Pekerjaan mengecat
h. Pekerjaan gantungan dan kunci
i. Pekerjaan instalasi - instalasi listrik
- instalasi air

j. pekerjaan lain lain

untuk keperluan ini dipungut bayaran :

a. Idzin bangunan
b. Pembuatan jalan masuk ke jalan umum
c. Pembuatan riol riol kotoran dari kamar mandi dan kakus kesaluran
pembuangan kotoran

Sesudah surat izin bangunan diterima , maka pekerjaan bangunan dapatlah


dimulai . petugas rooilijin akan datang memeriksa apakah bangunan itu
dibangun dengan peraturan rooiwezen . demikian selanjutnya tiap pekerjaan
tahap demi tahap harus dilaporkan antara lain :

- Setelah selesai galian tanah


- Setelah selesai pasangan pondasi
- Setelah selesai pasangan trastraam
- Setelah selesai pasangan bata rata denagn kuda kuda
- Setelah psangan atap hingga selesai .

Hal hal yang harus diperhatikan dalam perbaikan dan perwatan rumah dan
gedung :
- Periksalah gedung gedung , rumah rumah atau bangunan lain yang akan
diperbaiki dengan seksama
- Bagaimana keadaan bangunan yang kita periksa itu apakah rusak berat
atau rusak ringan
- Menurut skets bagian bagian bangunan yang rusak
- Menaksir bagian bagian yang turut rusak
Ad.1 meneliti dengan seksama artinya kita memeriksa bagian yang rusak
dengan segala kemungkinan , dengan secermat mungkin , misalnya kalu
perlu kita ketok bagian bagian konstruksi kayu yang rusak itu

7|Page
ESTIMASI BIAYA

Ad.2 rusak berat artinya bagian yang rusakk terpaksa harus diganti
seleruhnya atau rusak ringan yang artinya rusak itu tidak perlu diganti
seleurhnya
Ad.3 kalau perlu atau kalau diminta , perlu kita buat sket bagian yang
rusak

Contoh perhitungan RAB ( Rencana Anggaran Biaya )

8|Page
ESTIMASI BIAYA

9|Page
ESTIMASI BIAYA

Contoh Gambar Bestek

10 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

BAB III RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING

3.1 PENGGALIAN TANAH

Untuk menentukan harga – harga satuan, harus diadakan perbedaan


antara galian tanah jumlah besar dan kecil, mengenai yang terakhir ini pada
umumnya ialah pekerjaan – pekerjaan penggalian yang terdapat pada
pembuatan – pembuatan jembatan – jembatan dan bangunan, misalnya parit,
alas untuk jembatan, tiang – tiang tembok, alas dari dinding – dinding tembok
dan lain – lain, yang dalam pada itu banyak tanah galian pada asasnya hanya
sedikit saja.

Penggalian tanah itu dapat dibagi dalam :

I. Menggali tanah dan memuat dalam alat – alat pengangkutan yang


ditempatkan sebaik – baiknya oleh penggali, biasanya mereka lebih
menyukai keranjang dari bamboo (pengki), biasanya berisikan
1/150 @ 1/160 m3.
II. Pengangkutan tanah yang telah dimuat dari tempat penggalian ke
tempat penimbunan,dengan periode rata – rata dikerjakan dalam 6
¼ jam atau 375 menit.
III. Andaikata menggali dan memuat tanah itu dapat dilakukan dalam p
menit, maka harga dari sub I menjadi :
𝑝 𝑎
𝑘1 = 𝑋𝑎=𝑃𝑋
375 375

Untuk Menghitung biaya – biaya pengankutan, maka banyak tanah menurut


profil galian diperbanyak dengan satu koefisien x.
Untuk mengangkut 1 m3 tanah dihitung rata – rata memerlukan 30 kali
berjalan, untuk tiap – tiap berjalan diperlukan beberapa menit, tergantung
daripada cepatnya bergerak, jarak datar atau tegak diantara titik – titik
berat tempat penggalian dan pembuangan .
Dengan anggapan bahwa dua orang pekerja selama 6 ½ jam bekerja tiap
hari (waktu istirahat tidak terhitung) menjalankan sebuah lori yang berisi ¾
m3 dengan kecepatan 60 m per menit. Maka:

11 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

375 X 60 = 22.500 m.

Jadi tiap hari diangkut :

22.500 3
𝑋 ⁄4 𝑚3
2𝐿

Jikalau dihitung 50 % untuk untuk semua biaya tambahan dan upah


pekerja a, maka biaya pengangkutan 1 lori tiap – tiap hari 3/2 X 2 a = 3 a dan
biaya per m3menjadi :

1 𝑎 2.250 3
𝑘3 = 𝐿𝑠 𝑥 𝑋 ⁄4
11 250 2𝐿

3.2 PENIMBUNAN TANAH

Di mana dikatakan tempat penimbunan tanah maka harus diperhatikan,


bahwa penetapan lebar dasar dan tingginya berhubungan dengan biaya
pengangkutan tanahnya begitu pula untuk biaya pencabutan hak ( atas tanah
itu ).

Maka harga dari sub II menjadi :

2 (1 + 15ℎ)30 𝑎 𝑎
𝑘2 = 𝑥 𝑋 𝑋 = (1 + 15)𝑋
60 375 375

Jumlah biaya tiap m3 yang harus dibayar kepada pekerja menjadi :

𝑎
K = k1 + k2 [p + x (1 + 15)] 375

Untuk pengangktuan memakai alat – alat pengangkutan yang dapat


dipindah – pindahkan dari lori, dilayani oleh pekerja, penjelasan di bawah ini
dapat dibuat sebagai pedoman.

12 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

Biaya penggalian I dan mengangkutnya sampai rata bahan dan sampai ke


tempat penimbunan tiada berhubungan dengan h, oleh karena itu dapat
diabaikan.

Jadi biaya mengangkut

𝑎 250
I (datar) = I X (mh + ½ b) X , di mana : q =
𝑞 𝑋

Biaya mengangkut

ℎ ℎ+2𝑚ℎ+2 𝑏 𝑎
I (tegak) = I X n X X 𝑋
3 𝑏+2 𝑚ℎ+𝑏 𝑞

Biaya pencabutan hak = (b – mh) X e

Jadi jumlah biaya adalah L

3.3 PEKERJAAN PANCANG DAN TIANG BERSEKRUP

E.1. Sebuah tiang pancang dicincin dan dilancipkan :

0,25 tukang kayu ……………………………………….. @ Rp Rp

0,025 kepala tukang …………………………………….. “ “

0,1 pekerja ……………………………………………. “ “

0,005 mandor …………………………………………… “ “

Rp

Jika mempergunakan batang kelapa atau kayu hutan, untuk upah tukang
diambil setengah dari analisis ini : hanya untuk upah pekerja dan mandor
dihitung penuh.

13 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

3.4 PEKERJAAN KAYU


I. Alas Jembatan

F.1. 1m3 peerjaan kayu secara kasar untuk rangka tidak dengan alas tiang
penahan model peti, perancah – perancah sementara, bangsal – bangsal dari
kayu bulat, gelagar – gelagar, jembatan, balok – balok penyandung, balok –
balok lantai, gantungan – gantungan langit – langit :

15 tukang kayu ……………………………………… @ Rp Rp

1,5 kepala tukang …………………………………… “ “

5 pekerja ………………………………………….. “ “

0,25 mandor ………………………………………….. “ “

Rp

Catatan :

N.B. Dalam analisis ini telah terhitung upah menggergaji sampai 14 m 2 tiap
m3.Jika menggunakan batang kelapa di hitung ¼ dan jika menggunakan kayu
hutan 1/3 a ½ dari analisis, ini hanya yang mengenai jumlah tukang – tukang,
jumlah mandor dan pekerja tidak berubah.

1 m2 lantai lapisan atas dari jembatan, terdiri dari potongan – potongan


kayu yang berukuran 20 x 20 x 6 cm, dipasang berdiri, dicepit oleh tulang
pengapit yang berukuran 15 x 6 cm sepanjang jembatan dan melintang oleh
balok sanding, diberi besi siku – siku No. 145, dipasangkan memakai sekrup
kayu sebanyak 6 buah tiap meter panjang, potongan potongan kayu tadi
dimasak di dalam campuran ter – Swedia dan ter – arang, memasangnya
dengan campuran tersebut ditambah dengan kapur :

2,4 tilam kaki ………………………………………………… @ Rp Rp

0,24 kepala tukang ……………………………………………. “ “

0,8 pekerja …………………………………………………… “ “

14 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

0,04 mandor ………………………………………………….. “ “

0,07 m3 kayu jadi (terhitung dengan tapak gergaji dan 10 % untuk

Kayu terbuang) ………………………………………… “ “

Dalam analisi ini telah berikut dihitung upah menggergaji atau membelah.

Untuk memasak dan memasang tiap m2 masih harus ditambah dengan :

2,5 kg ter – arang ………………………………………… @ Rp Rp

2,5 kg ter-Swedia ……………………………………….. “ “

0,0025m3 kapur ………………………………………………… “ “

0,6 pekerja ……………………………………………… “ “

0,03 mandor ……………………………………………… “ “

2,5 kg paku ……………………………………………… “ “

Rp

3.5 PEKERJAAN MENEMBOK DAN KONSTRUKSI BATU


I. Timbrisan dan pasangan batu kosong.

G.1. 1m3 timbrisan dari batu karang atau batu belah

1,2 m3 batu karang atau batu belah ……………….. @ Rp Rp

5 pekerja ………………………………………… “ “

0,25 mandor ……………………………………….. “ “

Rp

15 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

3.6 Pasangan

Pasangan itu dibagi atas 6 macam :

A. Dinding tembok yang berat, alas dan pasangan tinggi (landhoofd) dari
jembatan, kaki dari rongga tiang tembok yang besar dan lain – lain
daripada batu; tiang tembok yang tipis, pasangan turap dari tepi dan
dasar (saluran), koper dan lain daipada batu belah begitu pua alas dan
pelin daripada batu belah dalam bangunan perumahan.
B. Jikalau tiang tembok dan pasangan pinggiran jembatan sangat tinggi,
misalnya 6 m atau lebih, boleh dipakai pasang daripada batu belah macam
B.
C. Tiang tembok yang tipis untuk jembatan daripada bata, juga alas pelin
dan dinding tembok sampai 2 m tinggi antara lain tembok sandaran.
D. Dinding tembok dari bangunan dengan pasangan batu muka dan dinding
dari pasangan ½ bata yang lebih dari jembatan memakai rongga beton,
pasangan tumpuan (baut).
E. Rongga – rongga (gewelf)
F. Kolom dan pasangan bingkai dalam bangunan.

3.7 Beton
Campuran beton itu tergantung daripada sifat bahan – bahan yang akan
dipergunakan. Untuk pekerjaan – pekerjaan yang penting harus dipastikan
lebih dulu sifat – sifat tersebut dengan mengadakan percobaan – percobaan.
Csmpuran beton : 3 ½ bagian berangkal, 1 bagian kapur batu 1 bagian
semen, 1 bagian pasir.

1 m3 berangkal

0,286 m3 kapur batu ………………………………………….. @ Rp


Rp

0,286 m3 semen ………………………………………………… “ “

16 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

0,286 m3 pasir …………………………………………………. “ “

0,5 tukang batu ……………………………………………… “ “

0,05 kepala tukang …………………………………………… “ “

5 pekerja …………………………………………………… “ “

0,25 mandor ………………………………………………….. “ “

Rp

3.8 Pekerjaan molester, menyiar dan mengapur

Plesteran itu dapat dibuat dalam beberapa macam :

a. Diatas bidang – bidang yang tak rata dan dinding tembok yang lama dan
telah dikupas, rata – rata tebalnya setelah kering 15 mm, untuk ini tiap m2
dianggap memerlukan 0,018 m3 perekat.
b. Di atas bidang – bidang dinding tembok yang biasa dan rata, setelah kering
tebalnya 10 mm untuk ini diperlukan 0,012 m3 perekat.
c. Di atas dinding tembok yang rata benar, lantai beton dan pekerjaan –
pekerjaan yang tidak seberapa pentingnya, kalau kemungkinan cerahnya
siar-tegak dari bahan batu yang dipakai dalam pasangan itu tidak menjadi
halangan, tebalnya 6 mm, untuk ini diperlukan tiap – tiap m2 0,088 m3
perekat.

1m2 plesteran setebal 15 mm (0,018 m3) perekat misalnya pasangan dari


batu belah :

0,2 tukang batu …………………………………………….. @ Rp Rp

0,02 kepala tukang ………………………………………….. “ “

0,4 pekerja …………………………………………………. “ “

0,02 mandor ………………………………………………… “ “

Rp

17 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

3.9 PEKERJAAN MENEMPA

Dapat dibagi atas 3 macam :

a. Pekerjaan yang kasar.


Angkur tembok, baut duri, besi begel, sandaran jembatan, pelat
sambungan atau pelat turutan dari gelegar besi, kelos besi, pasak, baut
sekrup dan beugel sekrup, alat – alat besi untuk pagar kawat duri, alat – alat
besi untuk pintu air, pintu besi untuk penjara, kamar ruang.

b. Pekerjaan yang sedang.


Alat – alat besi untuk balok latir dalam kadang, sandaran jembatan yang
dibuat indah, pagar besi yang dibuat indah, lubang cahaya, pekerjaan las
dari sumbu engsel, gerendel – gerendel yang kasar, sepatu dan cincin untuk
tiap pemancang.
Untuk besi yang terbuang dihitung 15%.

c. Pekerjaan yang halus.


Engsel – engsel dan kunci – kunci yang kecil pompa, rantau dan jendela,
kunci – kunci dengan anak – kuncinya, selanjutnya semua benda yang
berkonstruksi sulit.
Untuk besi yang terbuang dihitung 30%.
100 kg pekerjaan menempa, macam a (pekerjaan kasar) :

110 kg besi …………………………………………………………… @ Rp Rp

9 tukang besi ……………………………………………………… “ “

3 kepala tukang ………………………………………………….. “ “

9 pekerja …………………………………………………………. “ “

10 kg arang batu atau 30 kg arang kayu ………………………… “ “

Rp

18 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

3.10 PEKERJAAN MENGECAT DAN MENGETER

Dua kali mengecat dasar dan dua kali mengecat yang berwarna mutiara.

K4 + K6 + K 7 = K 4 + K 6 + K 5

Tiap 10 m2diperlukan :

3,93 kg putih seng …………………………………………… @ Rp Rp

0,008 kg biru Berlin ………………………………………….. “ “

0,009 kg hitam gading ………………………………………… “ “

1,32 lt. minyak cat masak …………………………………….. “ “

Rp

Untuk menghitung luas bidang cat dipakai koefisien sebagai berikut :

a. Pintu dan jendela kelam a. 2 X luasnya.


b. Tingkap cahaya dan jendela kaca 1 X luas luarnya
c. Pintu kaca 1,2 X luas luarnya
d. Pintu dan jendela panel 2,4 X luas luarnya
e. Jendela dan pintu jalusi 2,4 X luas luarnya

Sirkulasi Dir. B.O.W. do. 28 – 6 – 1912

Jika memakai cat yang telah jadi perlu dihitung tiap – tiap

10 m2 an. K 2 = 1,6 kg cat

K3 =2 kg cat

K4 = 1,7 kg cat

K5 = 2,2 kg cat

K6 = 1,3 kg cat

K7 = 3,5 kg cat

19 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

K8 =3 kg cat

K9 = 4,25 kg cat

K 10 = 6,43 kg cat

3.11 TAMBAHAN

Analisis ini dihimpun berdasarkan keterangan – keterangan dari beberapa


Jawatan, tentang pemakaian analisis di bawah ini tidak diharuskan, bahkan perlu
untuk diuji terlebih dahulu.

I. Pekerjaan Kayu
a. Kayu yang diserut ± kayu hilang
b. Kayu gergajian biasa ± 10% kayu hilang

II. Pekerjaan Tembokan


a. Untuk pasangan kami memakai perekat :
1 Pc : 2 pasir untuk legas penahan air, dan pasangan lain – lain yang harus
“ Waterdicht”.
b. Untuk perekat biasa 1 kp : 1 semen merah : 2 ps tentang menghitung
banyaknya bahan per m3 perekat dianggap telah cukup diketahui.
c. Untuk zichtsteen (pas. Batu muka) kami ambil untuk upah bekerja 1 ¼ X G
26, untuk bahan batu tetap sebagai analysa yang lain – lain (1,3m3)
walaupun barangkali lebih berat 1,3 a 1,5m3 batu kali.

20 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

BAB IV RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING II


4.1 Rencana Anggaran Biaya

Estimasi dilakukan dengan lebih dulu mempelajari gambar rencana dan


spesifikasi. Berdasarkan gambar dapat diketahui kebutuhan material, baik itu
kuantitas atau kualitas materian yang digunakan. Tingkat ketepatan biaya
sebuah bangunan dipengaruhi oleh faktor dari dalam proyek seperti tingkat
kompleksitas bangunan, ketersediaan alat, lokasi proyek, sistem perusahaan.
Dan faktor luar proyek antara lain faktor ekonomi, keamanan publik, faktor
sosial, dan faktor politik. Estimator adalah sebutan untuk seseorang yang
berprofesi khusus dalam pembuatan anggaran biaya proyek.
 Jenis – jenis Estimasi :
1. Estimasi Kelayakan
2. Estimasi Konseptual
3. Estimasi Detail
 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat estimasi secara detail :
 Akuisisi dokumen kontrak
 Kaji ulang dokumen dan keadaan proyek
 Menghadiri rapat penjelasan
 Menentukan penawaran
 Pertimbangkan strategi penawaran
 Pertimbangkan daftar harga dari para penyalur material
 Membangun strategi konstruksi, perencanaan, dan penjadwalan
 Persyaratan jaminan, asuransi, dan biaya
 Mempersiakan penelaahan atas spesifikasi dan kuantitas

 Adapun tahap – tahap dalam menyusun anggaran biaya :


1. Melakuakan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan
pasar untuk menyediakan bahan/material konstruksi secara kontinu.

21 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

2. Melakuakn pengumpualan data tentang upah pekerja yang berlaku di


daerah lokasi proyek atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan
dari luar daerah lokasi proyek.
3. Melakukan perhitungan analisis bahan dan upah dengan menggunakan
analisis yang diyakini baik oleh si pembuat anggaran.
4. Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan
hasil analisis satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan.
5. Membuat rekapitulasi.
4.2 Hitung Volume Pekerjaan
Dalam menghitung volume bangunan pengetahuan yang diperlukan
oleh seorang estimator ialah ilmu matematika sederhana seperti
menghitung luas dan volume dari bangunan dengan berbagai bentuk
benda, selain itu kemampuan untuk menguasai gambar struktur
perencanaan dan menginterpretasikan gambar – gambar struktur.
Prinsip utama dalam menghitung volume pekerjaan ialah selama
pekerjaan itu berbeda maka harus dipisahkan, hal ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang akurat dalam kalkulasi biaya bangunan.
4.3 MENGANGKAT, MENURUNKAN DAN MENGANGKUT BAHAN
Pekerjaan yang dilakukan adalah: menurunan, mengangkat, menimbun,
dan mengangkut.Biaya untuk pekerjaan ini dapat dibagi empat, yaitu:

1.Upah buruh: biasanya biaya dikeluarkan untuk menurunkan, mengangkat, dan


menimbun atau menyusun di tempat penyimpanan, juga termasuk upah
operator alat berat untuk mengangkat, menurunkan, supir truck, mandor dan
sebagainya.

2.Biaya alat-alat: Alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini ialah: shovel,
forklift, kran-karan pengangkat, traktor,pita berjalan(conveyor), derek-derek,
jalan sementara, juga alat-alat tangan seperti: singkup, cangkul, gergaji, palu,
kapak, dan lain-lain.

3.Biaya tidak terduga dan keuntungan: dapat diambil sebagai persentase dari
upah buruh dan penyediaan alat-alat.

22 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

4.4 GALIAN.
 Menggali dengan tangan:
Bila jarak angkat naik menjadi 1,80 m maka hasil kerja turun 5%sampai
10% tiap jamnya, juga jarak angkat yang turun akan menaikkan hasil kerja
tiap jamnya dengan 5% sampai 10%.
 Menggali dengan alat berat :
Dalam penggalian tanah untuk gudang bawah tanah hendaknya dipakai
power shovell atau dragline scrapper..
 Menimbun kembali:
Memadatkan timbunan memakan waktu ¼ nya atau ½ nya dari jumlah
waktu tiap satuan volume.Bila pemadatan digiling maka waktu lebih lama
lagi.
 Menyebar dan memadatkan tanah:
Biasanya tanah dipadatkan slapis demi selapis dengan tebal
15cm.Pemadatan kadang-kadang memerlukan 6 sampai 15 balik dengan
sheepfoot roller.
 Menggali batuan:
Untuk menghitung volumenya biasanya dihitung sebelu dibongkar yaitu
pada keadaan asalnya bukan setelah dibongkar.

4.5 PEMANCANGAN TIANG DAN KONSTRUKSI PENGUAT.


Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran biaya pemancangan:

1.Jenis tanah, memancang tiang pada lumpur, tanah liat lebih mudah daripada
memancang pada tanah pasir, kerikil, atau tanah cadas lunak.
2.Jenis tiang
3.Ukuran dan beratnya tiang
4.Dalamnya pemancangan
5.Jarak dari tiang pancang ke tiang pancang lainnya
6.Cara pemancangan
7.Alat pancang yang dipergunakan.

23 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

8.Pekerjaan-pekerjaan tambahan lain seperti memotong kepala tiang,


menyambung tiang pancang, meluruskan tiang, mencabut kembali tiang.
9.Keterampilan buruh dan besarnya upah.
4.6 PEKERJAAN BETON

Pekerjaan konstruksi beton dapat dibagi dalam beberapa bagian:

1.penggalian, dihitung dalam 𝑚3

2.Kayu cetakan (bekisting) dihitung dalam 𝑚2

3.Beton dihitung dalam 𝑚3

4.Penulangan , dihitung dalam ton atau kg

5.Pekerjaan penyelesaian dalam 𝑚2

6.Pekerjaan pembasahan/pemeliharaan beton setelah dicor.

4.7 KONSTRUKSI BATU & BATU BATA.

 Batu bataBiasanya para estimator menghitung jumlah kebutuhan batu


bata berdasarkan banyaknya batu bata tiap 𝑚2 untuk tebal ½, 1, 2, 3 atau
4 batu, tapi dapat juga berdasarkan banyaknya batu bata tiap 𝑚3 .
 Mortar atau spesi:Bahan mortar yang diperlukan untuk 1000 buah batu
bata tergantung dari ukuran batu bata dan tebalnya mortar dan jenis
campurannya.Kebanyakan mortar terdiri dari campuran-campuran,
semen, kapur, pasir, tras, dan air.Kadang-kadang zat pewarna
ditambahkan untuk keindahan.Pasir hendaknya bersih dan butirannya
keras, beratnya sekitar 1550 kg/𝑚3 .

24 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

4.7 KONSTRUKSI KAYU


Kayu dibeli untuk suatu pekerjaan harus dilebihkan volumenya dari 5% sampai
40% karena adanya pemotongan-pemotongan.Bahan-bahan yang tak dapat
dipisahkan dari pekerjaan konstruksi kayu ialah: perekat, paku, baut, sekrup-
sekrup, engsel-engsel, kunci-kunci, dan lain sebagainya. Konstruksi kayu ringan-
Pekerjaan kasar:

Yang termasuk dalam pekerjaan ini ialah gudang-gudang kecil, perumahan,


rumah sampai 3 tingkat, di mana penampang kayu yang dipergunakan kurang
dari 258 cm2 dan jarang tebalnya kayu melebihi 5cm-7,5cm, kecuali beberapa
buah ambang, tiang-tiang dan balok pemikul.

4.9 BIAYA OPERASI ALAT-ALAT BERAT


Bila kita meminta penawaran harga alat-alat berat dari para agen yang
menjual alat-alat berat, biasanya ereka akan menawarkan dengan harga:

 FOB : Freight On Board, artinya harga alat berat sampai dinaikkan di atas
kapal untuk dibawa ke Indonesia.
 CIF : Cost Insurance and Freight, artinya selain harga alat berat itu sendiri
termasuk assuransi angkutan laut atau udara dan temasuk daya angkutan.
 Sedang C&F artinya Cost and Freight tidak termasuk assuransi.Jadi harga-
harga di atas belum termasuk pajak dan bea masuk
 Full Landed Cost: Harga alat berat setelah sampai di Indonesia, artinya
semua sudah dibayar termasuk assuransi, angkutan, bea masuk, pajak,
dan lain-lain.

4.10 KONSTRUKSI BAJA

 Menghitung biaya:Termasuk dalam pekerjaan ini ialah menghitung biaya


pembikinan yaitu memotong dan mengelas serta membuat lobang-lobang
bau, yang keduanya ialah biaya mendirikan konstruksi baja tersebut.

25 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

BAB V .PEMBAHASAN ( MEMBANDINGKAN ).

Rencana Anggaran Biaya

 Pengertian anggaran biaya : yang dimaksud dengan rencan anggaran biaya


adalah merencanakan sesuatu bangunan dalam bentuk dan faedah dalam
penggunaannya , beserta besar biaya yang diperlukan dan susunan
pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun pelaksanaan kerja dalam
bidang teknik. . (Menurut buku utama)
 Estimasi dilakukan dengan lebih dulu mempelajari gambar rencana dan
spesifikasi. Berdasarkan gambar dapat diketahui kebutuhan material, baik
itu kuantitas atau kualitas materian yang digunakan. (Menurut buku
pembanding).
 Keimpulan : Bahwa Estimasiadalahpembuatan anggaran biaya proyek
dilakukan dengan lebih dulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi,
Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan dipengaruhi oleh faktor dari
dalam proyek seperti tingkat kompleksitas bangunan, ketersediaan alat,
lokasi proyek, sistem perusahaan. Yang dilakukanolehseorang estimator.
Estimator adalah sebutan untuk seseorang yang berprofesi khusus dalam
pembuatan anggaran biaya proyek.

GALIAN.

 Galian secara besar ialah pekerjaan tanah untuk saluran pembuangan air ,
saluran pengairan , pemindahan sungai dll (Menurut buku utama)
 Dalam penggalian tanahdiperlukanbeberapacara : Menggali dengan
tangan,Menggali dengan alat berat ,Menimbun kembali, Menyebar dan
memadatkan tanah, Menggali batuan, mengganggali diperlukan
pemahaman mengenai kondisi tanah yang akan menjadi tempat
perletakan bangunan. (Menurut buku pembanding)
 Kesimpulan : Dalam menghitung volume galian untuk pemasangan fondasi
memanfaatkan luas penampang galian tergantung pada jenis tanah secara
khusus terhadap sudut longsor tanah yang diperuntukkanolehbeberapacara
: Menggali dengan tangan,Menggali dengan alat berat ,Menimbun kembali,
Menyebar dan memadatkan tanah, Menggali batuan, mengganggali
diperlukan pemahaman mengenai kondisi tanah yang akan menjadi
tempat perletakan bangunan.SehinggaUmumnya pembayaran pekerjaan

26 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

galian tanah didasarkan atas unit price atau harga satuan pekerjaan
setiap m3 dan jenis tanah yang digali misalnya, tanah lunak, tanah keras,
tanah cadas.

Selebihnya saya tidak menemukan keselarasan antar ke 3 buah buku


tersebut dikarenakan judul buku secara harfiah memiliki makna yang berbeda
dalam tujuan sang penulis dalam menuliskan buku tersebut

BAB VI PENUTUP

Kesimpulan
Dari pemahaman sebuah Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses
utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab pertanyaan “ berapa besar
biaya yang harus disediakan untuk sebuah bangunan?”. Tingkat ketepatan biaya
sebuah bangunan ditentukan oleh berbagai faktor baik itu faktor dari dalam
seperti tingkat kompleksitas bangunan, lokasi proyek, ketersediaan alat. Maupun
faktor sari luar seperti faktor ekonomi, faktor keamanan, dan lain – lain. Tidak
hanya itu estimasi juga dilakukan dengan terlebih dahulu dengan mempelajari
gambar rencana dan spesifikasinya. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
menghitung biaya bangunan.
Sehingga bedasarkan pengertian bahkan fungsi dari
kegiatanestimasitersebut, berdasarkan setiap materi yang terdapat dalam buku
tersebut dapat disimpulkan bahwa. Buku utama lebih unggul dibandingkan
dengan buku yang kedua jika, dilihat dari isi kedua buku yang dibandingkan.
Buku pertama sangat mudah dipahami dan bisa digunakan sebagai materi
pembelajaran mahasiswa yang berhubungan dengan kegiatanestimasi. Bukan
hanya itu saja, dari segi pembahasaan buku utama, lebih mengutama
pemahaman pembaca, yang disampaikan secara permisalan.

27 | P a g e
ESTIMASI BIAYA

Saran
Dari setiap kesimpulan yang dapat kita ambil, kita dapat memberikan suatu
saran bagi setiap pembaca, maupun pembuat buku, yang berdasarkan isi dari
setiap teori dan pemahaman saya terhadap kedua buku tersebut, sehingga
terciptanya critical book review ini . Bahwa Keterampilan dalam membangun
sebuah bangunanbukanhanya harus memperhatikan kostruksinya dan bahan
bangunan tersebut maupun peraturan yang ada,
melainkanestimasibiayabangunan. Karena didalam ilmuestimasi memerlukan
pemahaman yang lebih baik itu secara teoritis maupun analitys, yang senantiasa
akan digunakan. Hendaknya setiapbukulebihmengutamakanpemahaman para
pembacadengancarapenjelasansetiapmateridenganketerangan yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA
Mukomoko.” Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan”. Tangerang: Gaya
Media Pratama
Bumi Aksara , Redaksi.” ANALISA UPAH DAN BAHAN”. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sastraatmadja, A.Soedrajat. “Analisa Anggaran Biaya pelaksanaan “.Bandung:
Nova

28 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai