BAB I . PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
1. Mengulas isi sebuah buku sehingga memperdalam ilmu mengenai isi dari setiap
buku yang dibaca.
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dar sebuah buku.
1|Page
ESTIMASI BIAYA
1. Dituntut untuk membaca kedua buku tersebut secara teliti. Dari situ kita
dapat melihat perbandingan dari kedua buku tersebut. Secara tidak langsung
pengetahuan kita terhadap materi yang kita bahas akan bertambah.Karena
cakupan ilmu bahan kontruksi awalnya berasal dari teori, setelah itu
pemahaman langsung dilapangan.
2. Kita jadi mampu menganalisa buku, karena dengan meresensi suatu buku,kita
dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut. Sekaligus
memberi masukan kita juga dapat membandingkan serta menghubungkan
buku dengan buku yang lain.
3. Kita dapat mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problem yang muncul
pada sebuah buku.
2|Page
ESTIMASI BIAYA
Buku pembanding I
1. Judul : ANALISA UPAH DAN BAHAN
2. Pengarang : Redaksi Bumi Aksara
3. Penerbit : PT Bumi Aksara
4. Kota terbit : Jakarta
5. Halaman : 163 Halaman
6. Tahun terbit : 2014
Buku pembanding II
3|Page
ESTIMASI BIAYA
Dalam pelaksanan ini terdapat beberapa nama nama pejabat yang memgang
pernan penting antara lain :
Perencana bisa dikatakan apa bila seorang arsitek mendapat pekerjaan untuk
merencanakan sesuatu bangunan , ia segera melakukan tindakan sebagai berikut
;
Jika hal tersebut telah diketahui , maka dimulai dengan rencana persiapan
terdiri dari gambar gambar denah tampak muka dan penamoang yang diperlukan
.
4|Page
ESTIMASI BIAYA
Daftar analisa upah dan bahan dilihat dari beberapa faktor antara lain :
Penggalian tanah
Galian secara besar ialah pekerjaan tanah untuk saluran pembuangan air ,
saluran pengairan , pemindahan sungai dll .
Penimbunan tanah
5|Page
ESTIMASI BIAYA
Karena kita tahu bahwa setiap pemborong akan mengajukan anggaran biaya
mereka masing masing , maka kita harus berusahan membuat suatu perhitungan
seteliti mungkin . sehingga diharapkan nanti penawaran kita mendekati atau
melebihi sedikit dari anggaran yang telah dibuat oleh direksi . gambar gambar
bestek kita itu harus diperhatikan dan teliti benar benar ukurannya kita mulai
dengan menghitung banyaknya tiap macam pekerjaan sesuai dengan susunan
pekerjaan . yang kita periksa adlah :
1. Denah
2. Penampang / potongan
3. Pandangan
4. Gambar penjelas
5. Gambar situasi
a. Dari gambar denah , kita dapat mengetahui ukuran panjang dan lebar
b. Dari gamabr penampang / potongan dapat diketahui ukuran tinggi dan
lebar
c. Dari gambar pandangan , dapat diketahui bidang bidang mana yang
terletak dimuka dan dibelakang seta penjelasan keadaan
d. Sedangkan pada gambar penjelasan kita dapat membaca ukuran
dengan lebih jeals dan dapat mempermudah pekerjaan
e. Gambar d=siruasi untuk menunjukan keadaan sekitar tempat diman
bangunan itu didirikan
Setelah segala sesuatunya jelas bagi kita , kita dapat mengajukan
pertanyaan tetkala diadakan anwijzing kepada direksi .
6|Page
ESTIMASI BIAYA
g. Pekerjaan mengecat
h. Pekerjaan gantungan dan kunci
i. Pekerjaan instalasi - instalasi listrik
- instalasi air
a. Idzin bangunan
b. Pembuatan jalan masuk ke jalan umum
c. Pembuatan riol riol kotoran dari kamar mandi dan kakus kesaluran
pembuangan kotoran
Hal hal yang harus diperhatikan dalam perbaikan dan perwatan rumah dan
gedung :
- Periksalah gedung gedung , rumah rumah atau bangunan lain yang akan
diperbaiki dengan seksama
- Bagaimana keadaan bangunan yang kita periksa itu apakah rusak berat
atau rusak ringan
- Menurut skets bagian bagian bangunan yang rusak
- Menaksir bagian bagian yang turut rusak
Ad.1 meneliti dengan seksama artinya kita memeriksa bagian yang rusak
dengan segala kemungkinan , dengan secermat mungkin , misalnya kalu
perlu kita ketok bagian bagian konstruksi kayu yang rusak itu
7|Page
ESTIMASI BIAYA
Ad.2 rusak berat artinya bagian yang rusakk terpaksa harus diganti
seleruhnya atau rusak ringan yang artinya rusak itu tidak perlu diganti
seleurhnya
Ad.3 kalau perlu atau kalau diminta , perlu kita buat sket bagian yang
rusak
8|Page
ESTIMASI BIAYA
9|Page
ESTIMASI BIAYA
10 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
11 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
375 X 60 = 22.500 m.
22.500 3
𝑋 ⁄4 𝑚3
2𝐿
1 𝑎 2.250 3
𝑘3 = 𝐿𝑠 𝑥 𝑋 ⁄4
11 250 2𝐿
2 (1 + 15ℎ)30 𝑎 𝑎
𝑘2 = 𝑥 𝑋 𝑋 = (1 + 15)𝑋
60 375 375
𝑎
K = k1 + k2 [p + x (1 + 15)] 375
12 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
𝑎 250
I (datar) = I X (mh + ½ b) X , di mana : q =
𝑞 𝑋
Biaya mengangkut
ℎ ℎ+2𝑚ℎ+2 𝑏 𝑎
I (tegak) = I X n X X 𝑋
3 𝑏+2 𝑚ℎ+𝑏 𝑞
Rp
Jika mempergunakan batang kelapa atau kayu hutan, untuk upah tukang
diambil setengah dari analisis ini : hanya untuk upah pekerja dan mandor
dihitung penuh.
13 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
F.1. 1m3 peerjaan kayu secara kasar untuk rangka tidak dengan alas tiang
penahan model peti, perancah – perancah sementara, bangsal – bangsal dari
kayu bulat, gelagar – gelagar, jembatan, balok – balok penyandung, balok –
balok lantai, gantungan – gantungan langit – langit :
5 pekerja ………………………………………….. “ “
Rp
Catatan :
N.B. Dalam analisis ini telah terhitung upah menggergaji sampai 14 m 2 tiap
m3.Jika menggunakan batang kelapa di hitung ¼ dan jika menggunakan kayu
hutan 1/3 a ½ dari analisis, ini hanya yang mengenai jumlah tukang – tukang,
jumlah mandor dan pekerja tidak berubah.
14 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
Dalam analisi ini telah berikut dihitung upah menggergaji atau membelah.
Rp
5 pekerja ………………………………………… “ “
Rp
15 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
3.6 Pasangan
A. Dinding tembok yang berat, alas dan pasangan tinggi (landhoofd) dari
jembatan, kaki dari rongga tiang tembok yang besar dan lain – lain
daripada batu; tiang tembok yang tipis, pasangan turap dari tepi dan
dasar (saluran), koper dan lain daipada batu belah begitu pua alas dan
pelin daripada batu belah dalam bangunan perumahan.
B. Jikalau tiang tembok dan pasangan pinggiran jembatan sangat tinggi,
misalnya 6 m atau lebih, boleh dipakai pasang daripada batu belah macam
B.
C. Tiang tembok yang tipis untuk jembatan daripada bata, juga alas pelin
dan dinding tembok sampai 2 m tinggi antara lain tembok sandaran.
D. Dinding tembok dari bangunan dengan pasangan batu muka dan dinding
dari pasangan ½ bata yang lebih dari jembatan memakai rongga beton,
pasangan tumpuan (baut).
E. Rongga – rongga (gewelf)
F. Kolom dan pasangan bingkai dalam bangunan.
3.7 Beton
Campuran beton itu tergantung daripada sifat bahan – bahan yang akan
dipergunakan. Untuk pekerjaan – pekerjaan yang penting harus dipastikan
lebih dulu sifat – sifat tersebut dengan mengadakan percobaan – percobaan.
Csmpuran beton : 3 ½ bagian berangkal, 1 bagian kapur batu 1 bagian
semen, 1 bagian pasir.
1 m3 berangkal
16 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
5 pekerja …………………………………………………… “ “
Rp
a. Diatas bidang – bidang yang tak rata dan dinding tembok yang lama dan
telah dikupas, rata – rata tebalnya setelah kering 15 mm, untuk ini tiap m2
dianggap memerlukan 0,018 m3 perekat.
b. Di atas bidang – bidang dinding tembok yang biasa dan rata, setelah kering
tebalnya 10 mm untuk ini diperlukan 0,012 m3 perekat.
c. Di atas dinding tembok yang rata benar, lantai beton dan pekerjaan –
pekerjaan yang tidak seberapa pentingnya, kalau kemungkinan cerahnya
siar-tegak dari bahan batu yang dipakai dalam pasangan itu tidak menjadi
halangan, tebalnya 6 mm, untuk ini diperlukan tiap – tiap m2 0,088 m3
perekat.
Rp
17 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
9 pekerja …………………………………………………………. “ “
Rp
18 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
Dua kali mengecat dasar dan dua kali mengecat yang berwarna mutiara.
K4 + K6 + K 7 = K 4 + K 6 + K 5
Tiap 10 m2diperlukan :
Rp
Jika memakai cat yang telah jadi perlu dihitung tiap – tiap
K3 =2 kg cat
K4 = 1,7 kg cat
K5 = 2,2 kg cat
K6 = 1,3 kg cat
K7 = 3,5 kg cat
19 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
K8 =3 kg cat
K9 = 4,25 kg cat
K 10 = 6,43 kg cat
3.11 TAMBAHAN
I. Pekerjaan Kayu
a. Kayu yang diserut ± kayu hilang
b. Kayu gergajian biasa ± 10% kayu hilang
20 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
21 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
2.Biaya alat-alat: Alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini ialah: shovel,
forklift, kran-karan pengangkat, traktor,pita berjalan(conveyor), derek-derek,
jalan sementara, juga alat-alat tangan seperti: singkup, cangkul, gergaji, palu,
kapak, dan lain-lain.
3.Biaya tidak terduga dan keuntungan: dapat diambil sebagai persentase dari
upah buruh dan penyediaan alat-alat.
22 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
4.4 GALIAN.
Menggali dengan tangan:
Bila jarak angkat naik menjadi 1,80 m maka hasil kerja turun 5%sampai
10% tiap jamnya, juga jarak angkat yang turun akan menaikkan hasil kerja
tiap jamnya dengan 5% sampai 10%.
Menggali dengan alat berat :
Dalam penggalian tanah untuk gudang bawah tanah hendaknya dipakai
power shovell atau dragline scrapper..
Menimbun kembali:
Memadatkan timbunan memakan waktu ¼ nya atau ½ nya dari jumlah
waktu tiap satuan volume.Bila pemadatan digiling maka waktu lebih lama
lagi.
Menyebar dan memadatkan tanah:
Biasanya tanah dipadatkan slapis demi selapis dengan tebal
15cm.Pemadatan kadang-kadang memerlukan 6 sampai 15 balik dengan
sheepfoot roller.
Menggali batuan:
Untuk menghitung volumenya biasanya dihitung sebelu dibongkar yaitu
pada keadaan asalnya bukan setelah dibongkar.
1.Jenis tanah, memancang tiang pada lumpur, tanah liat lebih mudah daripada
memancang pada tanah pasir, kerikil, atau tanah cadas lunak.
2.Jenis tiang
3.Ukuran dan beratnya tiang
4.Dalamnya pemancangan
5.Jarak dari tiang pancang ke tiang pancang lainnya
6.Cara pemancangan
7.Alat pancang yang dipergunakan.
23 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
24 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
FOB : Freight On Board, artinya harga alat berat sampai dinaikkan di atas
kapal untuk dibawa ke Indonesia.
CIF : Cost Insurance and Freight, artinya selain harga alat berat itu sendiri
termasuk assuransi angkutan laut atau udara dan temasuk daya angkutan.
Sedang C&F artinya Cost and Freight tidak termasuk assuransi.Jadi harga-
harga di atas belum termasuk pajak dan bea masuk
Full Landed Cost: Harga alat berat setelah sampai di Indonesia, artinya
semua sudah dibayar termasuk assuransi, angkutan, bea masuk, pajak,
dan lain-lain.
25 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
GALIAN.
Galian secara besar ialah pekerjaan tanah untuk saluran pembuangan air ,
saluran pengairan , pemindahan sungai dll (Menurut buku utama)
Dalam penggalian tanahdiperlukanbeberapacara : Menggali dengan
tangan,Menggali dengan alat berat ,Menimbun kembali, Menyebar dan
memadatkan tanah, Menggali batuan, mengganggali diperlukan
pemahaman mengenai kondisi tanah yang akan menjadi tempat
perletakan bangunan. (Menurut buku pembanding)
Kesimpulan : Dalam menghitung volume galian untuk pemasangan fondasi
memanfaatkan luas penampang galian tergantung pada jenis tanah secara
khusus terhadap sudut longsor tanah yang diperuntukkanolehbeberapacara
: Menggali dengan tangan,Menggali dengan alat berat ,Menimbun kembali,
Menyebar dan memadatkan tanah, Menggali batuan, mengganggali
diperlukan pemahaman mengenai kondisi tanah yang akan menjadi
tempat perletakan bangunan.SehinggaUmumnya pembayaran pekerjaan
26 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
galian tanah didasarkan atas unit price atau harga satuan pekerjaan
setiap m3 dan jenis tanah yang digali misalnya, tanah lunak, tanah keras,
tanah cadas.
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemahaman sebuah Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses
utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab pertanyaan “ berapa besar
biaya yang harus disediakan untuk sebuah bangunan?”. Tingkat ketepatan biaya
sebuah bangunan ditentukan oleh berbagai faktor baik itu faktor dari dalam
seperti tingkat kompleksitas bangunan, lokasi proyek, ketersediaan alat. Maupun
faktor sari luar seperti faktor ekonomi, faktor keamanan, dan lain – lain. Tidak
hanya itu estimasi juga dilakukan dengan terlebih dahulu dengan mempelajari
gambar rencana dan spesifikasinya. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
menghitung biaya bangunan.
Sehingga bedasarkan pengertian bahkan fungsi dari
kegiatanestimasitersebut, berdasarkan setiap materi yang terdapat dalam buku
tersebut dapat disimpulkan bahwa. Buku utama lebih unggul dibandingkan
dengan buku yang kedua jika, dilihat dari isi kedua buku yang dibandingkan.
Buku pertama sangat mudah dipahami dan bisa digunakan sebagai materi
pembelajaran mahasiswa yang berhubungan dengan kegiatanestimasi. Bukan
hanya itu saja, dari segi pembahasaan buku utama, lebih mengutama
pemahaman pembaca, yang disampaikan secara permisalan.
27 | P a g e
ESTIMASI BIAYA
Saran
Dari setiap kesimpulan yang dapat kita ambil, kita dapat memberikan suatu
saran bagi setiap pembaca, maupun pembuat buku, yang berdasarkan isi dari
setiap teori dan pemahaman saya terhadap kedua buku tersebut, sehingga
terciptanya critical book review ini . Bahwa Keterampilan dalam membangun
sebuah bangunanbukanhanya harus memperhatikan kostruksinya dan bahan
bangunan tersebut maupun peraturan yang ada,
melainkanestimasibiayabangunan. Karena didalam ilmuestimasi memerlukan
pemahaman yang lebih baik itu secara teoritis maupun analitys, yang senantiasa
akan digunakan. Hendaknya setiapbukulebihmengutamakanpemahaman para
pembacadengancarapenjelasansetiapmateridenganketerangan yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Mukomoko.” Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan”. Tangerang: Gaya
Media Pratama
Bumi Aksara , Redaksi.” ANALISA UPAH DAN BAHAN”. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sastraatmadja, A.Soedrajat. “Analisa Anggaran Biaya pelaksanaan “.Bandung:
Nova
28 | P a g e