Anda di halaman 1dari 3

LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
Alamat: Gedung D9 Lantai 1 Kampus UM Jl. Semarang 5 Malang Telp./Fax (0341) 587082

C. Uji Kadar Lumpur Agregat Kasar


1.1 Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dilakukannya pengujian ini yaitu untuk menentukan persentase (%) kadar
lumpur yang terkandung dalam agregat halus yang bertujuan untuk menentukan
apakah agregat tersebut baik atau tidak untuk digunakan dalam campuran beton.

1.3 Dasar Teori


Beton merupakan salahsatu bagian penting dalam suatu bangunan. Secara
sederhana beton terdiri dari agregat kasar, halus, dan bahan pengikat berupa semen
portland. Untuk menciptakan mutu beton yang bagus maka komposisi yang terkandung
dalam beton itu sendiri harus optimal, salah satunya agregat halus atau yang sering kita
sebut dengan pasir yang bagus. Salah satu faktor yang menurunkan kekuatan beton
yaitu adanya lumpur dalam agregat. Kadar lumpur yang berlebih dalam agregat dapat
menurunkan kekuatan beton. Sehingga mutu beton yang telah direncakan akan tidak
terpenuhi.
Oleh karena itu dibuatlah suatu kesepakatan persentase (%) maksimum kadar
lumpur dalam suatu agregat, untuk menilai apakah agregat tersebut baik atau tidak
untuk digunakan dalam campuran beton. Maka dilakukan pengujian kadar lumpur pada
agregat kasar sebelum digunakan.

1.4 Alat dan Bahan


No Alat Fungsi Gambar
1. Cawan Sebagai tempat wadah
benda uji.
LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
Alamat: Gedung D9 Lantai 1 Kampus UM Jl. Semarang 5 Malang Telp./Fax (0341) 587082

2. Timbangan Untuk menimbang berat


benda uji.

3. Oven Untuk mengeringkan


benda uji sampai
beratnya tetap.

4. Ayakan Digunakan untuk


menyaring lumpur yang
ada pada agregat yang
diuji.

4. Agregat Kasar Sebagai benda uji

1.5 Prosedur Praktikum


1. Kerikil yang telah kering oven ditimbang seberat W1 gram, lalu dimasukkan ke dalam
ayakan No 200.
2. Kerikil dalam ayakan tersebut lalu dicuci pada air yang mengalir (air dari kran) sampai
benar-benar jernih. Cara pencuciannya seperti orang yang mencuci beras pada air yang
mengalir, dan pada saat pencucian kerikil tak boleh ditekan-tekan dengan tangan.
3. Cawan yang akan dipakai sebagai wadah kerikil ditimbang = W2 gram.
4. Kerikil yang telah dicuci bersih dimasukkan ke dalam cawan lalu dikeringkan
menggunakan oven pada suhu + 110oC selama 24 jam.
LABORATORIUM TEKNOLOGI BETON
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
Alamat: Gedung D9 Lantai 1 Kampus UM Jl. Semarang 5 Malang Telp./Fax (0341) 587082

5. Setelah itu kerikil dalam cawan dikeluarkan dari oven lalu ditimbang; berat kerikil
kering oven dan cawan ditimbang = W3 gram.
6. Kadar lumpur = (W3-W2)/W1 x 100% = .........%

1.6 Data dan Perhitungan


Kadar lumpur = (W3-W2)/W1 x 100% = .........%

Anda mungkin juga menyukai