Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN TANAH

(SIEVE ANL)
Di Laboratorium Mekanika Tanah JTS FT UM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Praktik Mekanika Tanah
yang dibina oleh Bapak M. Musthofa Al Ansyorie, S.Pd., M.Pd.

Oleh Kelompok 1 :

1. Felda Nahdah Erfarras (220522706187)


2. Mochammad Renno Ardyansyah (220522710892)
3. Muhammad Hafiz Sidiq (220522704525)
4. Muhammad Rio Revaldi Roni S (220522703139)
5. Nadiyah Reizah Putri (220522704525)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA DAN
PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
September 2022
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
memberikan banyak nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga
proses pembuatan laporan praktikum pengujian tanah “Sieve Analysis” ini dapat
penulis laksanakan dengan baik. Penulis berharap laporan praktikum ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan dari Tuhan Yang Maha Esa karuniai kepada kami
sehingga laporan praktikum ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui jurnal maupun melalui media internet.

Penulis menyadari banyak pihak yang membantu dan berkontribusi dalam


terselesaikannya laporan praktikum ini. Dengan demikian penulis ucapkan terima
kasih dengan ketulusan hati kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
selama menyusun laporan praktikum ini, yakni kepada:
1. Bapak M. Musthofa Al Ansyorie, S.Pd., M.Pd, selaku dosen mata kuliah
praktik pengujian tanah.
2. Rekan - rekan satu kelompok atas kerjasamanya dalam menyusun laporan ini.

Demikianlah laporan praktikum ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada laporan
ini, kami mohon maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa memuat laporan praktikum yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Malang, September 2022

Penulis

2
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH .................................................................. 4
A. Maksud Pengujian .............................................................................................. 4
B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 4
C. Prosedur Percobaan ............................................................................................ 4
D. Dasar Teori ......................................................................................................... 5
E. Perhitungan dan Penggambaran Tabel ............................................................... 6
F. Perawatan ............................................................................................................ 6
G. Hasil Pengujian .................................................................................................. 7
H. Kesimpulan......................................................................................................... 7
I. Dokumentasi Pengujian ....................................................................................... 8
J. Catatan ................................................................................................................. 8

3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH

A. Maksud Pengujian
Pengujian ini untuk mengetahiu ukuran butir dan susunan butir (gradasi) tanah
yang tertahan saringan No. 200.

B. Alat dan Bahan


1. Mesin pengguncang saringan (Sieve Shaker)
2. Saringan
3. Timbangan Ketelitian 0.01 gram
4. Talam

C. Prosedur Percobaan
1. Membersihkan masing-masing saringan yang akan digunakan, kemudian
timbang masing-masing saringan tersebut dan susun sesuai standart yang
dipakai.
2. Meletakkan susunan saringan diatas alat pengguncang.
3. Mengeringkan benda uji dalam oven dengan temperatur 60 oC sampai dapat
digemburkan, atau dengan panas matahari , kemudian tumbuk dengan palu
karet agar butirannya tidak hancur.
4. Memasukkan benda uji kedalam susunan saringan kemudian ditutup.
5. mengencangkan penjepit susunan saringan.
6. Menghidupkan motor penggerak mesin pengguncang selama 10-15 menit.
7. Setelah melakukan pengguncangan selama 10-15 menit, mesin pengguncang
dimatikan, birakan selama 5 menit untuk memberi kesenpatan debu-debu
agar mengendap.
8. Menimbang berat masing-masing saringan beserta benda uji yang tertahan di
dalamnya demikian pula halnya dengan pan.

4
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

D. Dasar Teori
Tanah adalah material terbentuk dari himpunan mineral, bahan
organik/anorganik, dan endapan yang relatif lepas. Deposit tanah dapat terdiri
atas butiran-butiran dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran. Ikatan antara
butiran tanah disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida-oksida yang
mengendap diantara butiranbutiran.

Partikel tanah dapat dibagi menjadi dua kelompok utama:


 Butiran Kasar :
Kerikil (gravel) dan Pasir (sand)
Golongan ini terdiri dari pecahan batu dengan berbagai ukuran dan bentuk
butiran batu kerikil. Butiran batu kerikil biasanya terdiri dari pecahan batu,
atau terdiri dari suatu macam zat mineral tertentu, seperti kwartz.
 Butiran Halus :
a. Lanau (silt)
Lanau merupakan peralihan lempung dan pasir halus. Lanau
memperlihatkan sifat kurang plastis, lebih mudah di tembus air daripada
lempung, serta adanya sifat dilatasi yang tidak terdapat pada lempung.
Dilatasi adalah gejala perubahan isi apabila diubah bentuknya. Lanau
sebagaimana dengan pasir, menunjukkan sifat “quick” apabila diguncang
atau digetarkan.
b. Lempung (clay)
Lempung terdiri dari butiran yang sangat kecil dan menujukkan sifat-sifat
kohesi dan plastis. Kohesi menunjukkan kenyataan bahwa bagian-bagian
bahan itu melekat satu sama lain. Plastisitas adalah sifat yang
memungkinkan bentuk bahan itu dapat diubah-ubah tanpa adanya
perubahan isi atau dapat kembali ke bentuk asalnya tanpa terjadi retak-
retakan atau terpecah-pecah.

5
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

Pengambilan contoh tanah dilapangan untuk pengujian dilaboratorium terdiri


dari :
a. Contoh tanah permukaan diperlukan untuk tanah uji laboratorium, yang
menggunakan tanah permukaan sebagai contoh tanah terganggu (misal uji
pemadatan).
b. Contoh tanah dari pekerjaan boring
c. Contoh tanah tak terganggu (undistrub)
d. Contoh tanah diambil untuk melindungi struktur asli tanah tersebut.
e. Contoh tanah ini dibawa ke laboratorium dalam tempat tertutup, sehingga
kadar airnya tidak berubah.
f. Contoh tanah terganggu (disturb)

E. Perhitungan dan Penggambaran Tabel


1. Berat Sar. Kosong = C gram
2. Berat Sar. + Tanah = D gram.
3. Berat Tanah tertahan = berat sampel yang lolos dari saringan no.
200 = C – D gr.
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
4. Prosentase tanah yang tertahan = 𝑋 100%
𝐶

5. Kumulatif persen tanah yang tertahan = Jumlah+ Prosentase tanah diatasnya


6. Kumlatif tanah lolos = ( 100 - % Kumulatif tanah tertahan)
7. Grafik dapat digambarkan pada table

F. Perawatan
1. Setelah alat selesai dipakai, segera bersihkan alat-alat tersebut dengan
menggunakan sikat yang halus dan ditiup dengan kompresor.
2. Kemudian, lumasi oli bagian-bagian yang bergerak secara berkala.
3. Kencangkan baut-baut alat yang kendur.
4. Apabila goncangan yang terjadi terlalu keras dan berisik, putar sedikit tiang
penggantung agar posisinya segaris dengan sentrik. Atur ruang kosong
antara sentrik dan coakan alas pengguncang agar tidak terlalu rapat lalu
oleskan stempet secukupnya.

6
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

G. Hasil Pengujian
Berat Sampel = 1 kilogram atau 1000 gram
%
Berat Berat Kum %
Dia Brt. Sar Kumulatif
No. Sar. Tnh. Tnh. Kumlatif
Saringan + Tanah Tnh
Kosong Tertahan Tertahan Tnh Lolos
Tertahan
A B C D E F G H

3/8 9,525 551,5 551,50 0,00 0,00 0,00 100,00


4 4,750 433,00 433,10 0,10 0,10 0,01 99,99
10 2,000 419,50 461,50 42,00 42,10 4,43 95,57
20 0,850 418,00 557,00 139,00 181,10 19,04 80,96
30 0,600 416,00 542,80 126,80 307,90 32,37 67,63
40 0,425 410,50 482,00 71,50 379,40 39,89 60,11
50 0,300 405,00 473,20 68,20 447,60 47,06 52,94
100 0,150 388,00 588,00 200,00 647,60 68,09 31,91
200 0,075 376,00 579,50 203,50 851,10 89,49 10,51
Pan 0,000 454,00 554,00 100,00 951,10 100,00 0,00
Jumlah 915,10

H. Kesimpulan
Berdasarkan dari pengujian yang telah kami lakukan, maka didapat kesimpulan
bahwa tanah pada kedalam 1 meter di bawah permukaan bumi memiliki
kehalusan yang cukup tinggi. Diketauhi pada tabel, nilai kehalusan tertinggi
terletak pada saringan No. 200 dengan nilai 203,5 dan No. 100 dengan nilai 200
Namun, setelah melalui perhitungan, persentase berat tanah yang lolos saringan
No. 200 sebesar 10,51%. Dari persentase tersebut menunjukkan bahwa tanah
yang kami uji tidak termasuk golongan tanah berbutir halus menurut USCS
karena persentase tanah lolos dari saringan No. 200 kurang dari 50%. Hal ini
menunjukkan bahwa tanah yang telah diuji merupakan tanah berbutir kasar
meskipun secara kasat mata memiliki tekstur yang halus.

7
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

I. Dokumentasi Pengujian

Gambar 1. Tanah 1 kilogram Gambar 2. Saringan

Gambar 3. Menimbang Saringan Gambar 4. Proses Pengguncangan

J. Catatan
Sample tanah yang di uji adalah kedalaman 1 meter di bawah permukaan bumi,
saat penimbangan tanah menggunakan timbangan manual dikarenakan sample
tanah melebihi 1 kg. Hasil dari penimbangan bisa saja tidak akurat karena
banyak nya tanah-tanah yang menempel pada tempat dan berterbangan.

Anda mungkin juga menyukai