(SIEVE ANL)
Di Laboratorium Mekanika Tanah JTS FT UM
Oleh Kelompok 1 :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah
memberikan banyak nikmat, terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga
proses pembuatan laporan praktikum pengujian tanah “Sieve Analysis” ini dapat
penulis laksanakan dengan baik. Penulis berharap laporan praktikum ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan dari Tuhan Yang Maha Esa karuniai kepada kami
sehingga laporan praktikum ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui jurnal maupun melalui media internet.
Demikianlah laporan praktikum ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada laporan
ini, kami mohon maaf. Penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa memuat laporan praktikum yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.
Penulis
2
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang
DAFTAR ISI
3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang
A. Maksud Pengujian
Pengujian ini untuk mengetahiu ukuran butir dan susunan butir (gradasi) tanah
yang tertahan saringan No. 200.
C. Prosedur Percobaan
1. Membersihkan masing-masing saringan yang akan digunakan, kemudian
timbang masing-masing saringan tersebut dan susun sesuai standart yang
dipakai.
2. Meletakkan susunan saringan diatas alat pengguncang.
3. Mengeringkan benda uji dalam oven dengan temperatur 60 oC sampai dapat
digemburkan, atau dengan panas matahari , kemudian tumbuk dengan palu
karet agar butirannya tidak hancur.
4. Memasukkan benda uji kedalam susunan saringan kemudian ditutup.
5. mengencangkan penjepit susunan saringan.
6. Menghidupkan motor penggerak mesin pengguncang selama 10-15 menit.
7. Setelah melakukan pengguncangan selama 10-15 menit, mesin pengguncang
dimatikan, birakan selama 5 menit untuk memberi kesenpatan debu-debu
agar mengendap.
8. Menimbang berat masing-masing saringan beserta benda uji yang tertahan di
dalamnya demikian pula halnya dengan pan.
4
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang
D. Dasar Teori
Tanah adalah material terbentuk dari himpunan mineral, bahan
organik/anorganik, dan endapan yang relatif lepas. Deposit tanah dapat terdiri
atas butiran-butiran dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran. Ikatan antara
butiran tanah disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida-oksida yang
mengendap diantara butiranbutiran.
5
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang
F. Perawatan
1. Setelah alat selesai dipakai, segera bersihkan alat-alat tersebut dengan
menggunakan sikat yang halus dan ditiup dengan kompresor.
2. Kemudian, lumasi oli bagian-bagian yang bergerak secara berkala.
3. Kencangkan baut-baut alat yang kendur.
4. Apabila goncangan yang terjadi terlalu keras dan berisik, putar sedikit tiang
penggantung agar posisinya segaris dengan sentrik. Atur ruang kosong
antara sentrik dan coakan alas pengguncang agar tidak terlalu rapat lalu
oleskan stempet secukupnya.
6
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang
G. Hasil Pengujian
Berat Sampel = 1 kilogram atau 1000 gram
%
Berat Berat Kum %
Dia Brt. Sar Kumulatif
No. Sar. Tnh. Tnh. Kumlatif
Saringan + Tanah Tnh
Kosong Tertahan Tertahan Tnh Lolos
Tertahan
A B C D E F G H
H. Kesimpulan
Berdasarkan dari pengujian yang telah kami lakukan, maka didapat kesimpulan
bahwa tanah pada kedalam 1 meter di bawah permukaan bumi memiliki
kehalusan yang cukup tinggi. Diketauhi pada tabel, nilai kehalusan tertinggi
terletak pada saringan No. 200 dengan nilai 203,5 dan No. 100 dengan nilai 200
Namun, setelah melalui perhitungan, persentase berat tanah yang lolos saringan
No. 200 sebesar 10,51%. Dari persentase tersebut menunjukkan bahwa tanah
yang kami uji tidak termasuk golongan tanah berbutir halus menurut USCS
karena persentase tanah lolos dari saringan No. 200 kurang dari 50%. Hal ini
menunjukkan bahwa tanah yang telah diuji merupakan tanah berbutir kasar
meskipun secara kasat mata memiliki tekstur yang halus.
7
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang
I. Dokumentasi Pengujian
J. Catatan
Sample tanah yang di uji adalah kedalaman 1 meter di bawah permukaan bumi,
saat penimbangan tanah menggunakan timbangan manual dikarenakan sample
tanah melebihi 1 kg. Hasil dari penimbangan bisa saja tidak akurat karena
banyak nya tanah-tanah yang menempel pada tempat dan berterbangan.