Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171.

MODUL PRAKTIKUM
PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
ACARA V: FLOTASI BATUBARA

LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2021
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171.

A. Pendahuluan

Flotasi didefinisikan sebagai suatu teknik pengolahan mineral berdasarkan sifat

fisika dan kimia permukaan mineral. Dalam proses flotasi mineral, sampel akan

bercampur dengan air dan membentuk slurry sedangkan udara akan membentuk

suatu gelembung, kemudian karena sifat hidrofobisitas mineral yang berbeda, maka

mineral yang memiliki sifat hidrofobik akan naik kepermukaan sel flotasi (Palabiyik,

2018).

Flotasi bisa menjadi proses yang sangat efisien untuk pemisahan mineral

padatan dan pengolahan air limbah. Namun demikian, flotasi sangat dipengaruhi oleh

sifat permukaan mineral itu sendiri. Kondisi utama agar proses flotasi berlangsung

dengan baik yaitu adanya partikel-partikel tertentu menempel pada gelembung udara

kemudian bersama-sama naik ke permukaan. Ukuran partikel menjadi salah satu

faktor yang menentukan proses flotasi dapat berlangsung dengan baik karena ukuran

partikel dapat menentukan keterapungan (floatability) dari suatu partikel (Drzymala,

2007). Selain itu, jenis reagen dalam flotasi juga mempengaruhi proses flotasi, reagen

kimia digunakan untuk menciptakan suatu kondisi agar proses flotasi berlangsung

dengan baik dan mineral yang diiinginkan dapat terapungkan sebagai konsentrat.

Flotasi merupakan proses selektif dan dapat digunakan untuk memisahkan bijih

tertentu yang bersifat kompleks seperti timbal-seng, tembaga-seng, dll. Awal flotasi

dikembangkan untuk memisahkan sulfida dari tembaga, timah, dan seng. Bidang

flotasi kini telah diperluas sehingga telah mencakup platinum, nikel, dan emas, serta

mineral oksida, seperti hematit dan kasiterit, mineral oksida, seperti malasit dan

kerusit, dan mineral non- logam seperti fluorit, fosfat, dan batubara (Wills dan Munn,

2006).
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah:


1. Memahami prinsip kerja dari alat flotasi
2. Menganalisis perubahan kadar abu pada batubara

C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:

1. Alat Flotasi
2. Gelas kimia.
3. Saringan
4. Baskom
5. Cawan
6. Pipet Tetes
7. Sarung Tangan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Sampel batubara
2. Minyak diesel
3. Minyak pinus
4. Minyak kelapa
5. Kantong sampel
6. Tissue (yang besar)
7. Sabun (Sunlight)

D. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan dari praktikum flotasi ini adalah:


1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum
2. Timbang umpan batubara sebanyak 100 gram
3. Masukkan air ke dalam baskom sebanyak 10 liter.
4. Masukkan sampel batubara ke dalam baskom yang berisi air dan tambahkan
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171.

reagen minyak pinus, minyak kelapa, dan minyak diesel yang telah ditakar
sebelumnya dan aduk hingga merata.
5. Masukkan reagen minyak pinus sebanyak 20 ml, minyak kelapa 15,5 ml, dan
minyak diesel 5,5 ml ke dalam baskom.
6. Masukkan pulp kedalam alat flotasi dan melakukan percobaan selama 15 menit
7. Masukkan konsentrat dan tailling ke dalam kantong sampel dan bersihkan alat
yang telah digunakan.
8. Mengeringkan konsentrat dan tailing
9. Preparasi sampel untuk analisis abu
10. Hitung persentase penurunan kadar abu

E. TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode flotasi


2. Jelaskan jenis-jenis reagen flotasi dan contohnya
3. Gambarkan skematik proses flotasi dan jelaskan gambar tersebut
4. Carilah jurnal yang menjelaskan tentang ukuran butir yang paling efektif
digunakan dalam flotasi. (Lampirkan Jurnal)
5. Jelaskan kelebihan serta kekurangan metode flotasi
6. Jelaskan perbedaan flotasi batubara dan bijih

F. DAFTAR PUSTAKA

Drzymala J. 2007. Mineral processing: Foundations of theory and practice in


minerallurgy. Wroclaw: Wroclaw University of Technology. p. 508.
Palabiyik, E.N. 2018. Pre-concentration of lateritic nickel ore from new caledonia.
Master’s thesis. Lulea University Of Technology.
Wills, B.A dan Tim Napier-Munn. 2006. An Introduction to The Practical Aspects
of Ore Treatment and Mineral Recovery 7th edition: Mineral Processing
Technology. Elsevier Science & Technology Books. p.444.

Anda mungkin juga menyukai