Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171 .

MODUL PRAKTIKUM
PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
ACARA I: KOMINUSI (CRUSHING)
PEMBAWA ACARA: ASWAD ALMUQARAM dan JAMES
CHRISTOFORUS

LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2022

1
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171 .

A. Pendahuluan

Tahap pertama pada pengolahan bijih adalah mengecilkan ukuran bijih dengan
peremukan dan penggerusan yang lebih dikenal dengan sebutan kominusi. Tujuannya
disamping mempersiapkan ukuran yang tepat untuk proses konsentrasi, juga sekaligus
membebaskan mineral berharga dari gangue mineral.
Operasi peremukan dilakukan bertahap yaitu peremukan tahap pertama
(menggunakan Jaw Crusher, Gyratory Crusher), peremukan tahap kedua (alat: Cone
Crusher, Roll Crusher) dan peremukan tahap ketiga (menggunakan Cone Crusher). Ketiga
tahapan tersebut tidak harus dilakukan semua, tergantung keadaan bijih yang akan diremuk.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah:


1. Memahami mekanisme peremukkan dan cara kerja alat remuk.

C. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:


1. Jaw Crusher
2. Roll Crusher
3. Palu Geologi
4. Neraca Ohaus
5. Kuas cat (gagang Panjang)
6. Baju lab
7. Modul
8. Sieving
9. Sarung tangan
10. Sepatu (menutupi mata kaki)
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Sampel batuan
2. Plastic cetik

D. Prosedur Percobaan

2
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171 .

Perocbaan peremukan batuan (Crushing) dilakukan dengan dua tahap, yaitu:


1.2.1 Primary Crushing
Primary Crushing adalah tahapan reduksi ukuran yang berupa peremukan batuan
secara kasar oleh mesin peremuk (Crusher) primer. Prosedur percobaan peremukan batuan
primer menggunakan Jaw Crusher adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
2. Memecahkan sampel-sampel batuan berukuran Boulder hingga memungkinkan untuk
menjadi umpan pada Jaw Cusher menggunakan palu.
3. Mengukur diameter rata-rata ukuran Feed menggunakan alat ukur panjang/penggaris
(pengukuran dilakukan sebanyak 3-5 kali pada feed dengan ukuran terkecil-terbesar).
4. Menimbang berat feed sebelum dimasukkan pada Jaw Crusher.
5. Mengukur ukuran Gape dan Setting pada Jaw Crusher.
6. Menyalakan Jaw Crusher.
7. Meremukan (Crushing) batuan beku menggunakan Jaw Crusher.
8. Mengeluarkan produk/hasil peremukan primer oleh jaw crusher.
9. Menimbang sampel yang dikeluarkan dari jaw crusher
10. Melakukan sieving menggunakan ayakan 4, 10, 16 dan 40
11. Menimbang kembali material yang sudah diayak
12. Mencatat hasil pengukuran dan memasukan sampel hasil percobaan kedalam
kantong sampel.
13. Memberikan label dan keterangan hasil percobaan.
14. Membersihkan alat-alat yang digunakan dalam percobaan.
1.2.2 Secondary Crushing
Secondary crushing adalah tahapan reduksi ukuran yang berupa peremukan batuan
secara lebih halus oleh mesin peremuk (Crusher) sekunder. Mesin peremuk sekunder berupa
Double Roll Crusher. Prosedur percobaan peremukan batuan sekunder menggunakan Double
Roll Crusher adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan ( Feed berasal
dari hasil peremukan primer oleh Jaw Crusher).
2. Mengukur dimensi Gape pada Double Roll Crusher.
3. Menyalakan Double Roll Crusher.
4. Mengukur diameter material yang telah diolah pada Jaw Crusher.
5. Memasukan feed (hasil peremukan primer) pada Double Roll Crusher.

3
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171 .

6. Mengeluarkan material yang telah diremukan dari alat peremuk yaitu Double Roll
Crusher.
7. Menimbang sampel yang dikeluarkan dari double roll
8. Melakukan sieving menggunakan ayakan ukuran 16, 40,75, dan 100
9. Menimbang berat material yang sudah diayak
10. Mencatat hasil percobaan.
11. Membersihkan alat-alat yang digunakan dalam percobaan.

E. DAFTAR PUSTAKA

Gupta, A & Yan , D.S., 2006, Mineral Processing Design and Operations, An
Introdusction, Elsevier, Amsterdam.

Kelly, E.G & Spottiswood, D.J., 1982, Introduction to Mineral Processing, John Wiley
& Son Inc. New York

Pryor, E.J., 1965, Mineral Processing (3th Edition), Elsevier Applied Science Publisher,
London.

F. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan crushing.
2. Jelaskan istilah-istilah berikut:
a. Gape
b. Setting
c. Angel of dip
3. Jelaskan mekanisme remuknya material.
4. jelaskan yang dimaksud dengan Choke crushing dan arrested
crushing dan berikan contoh alatnya.
5. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas crusher.
6. Sebutkan dan gambarkan bagian-bagian jaw crusher dan Double
crusher
7. Jelaskan perbedaan antara primary crushing dan secondary crusher.

4
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM ANALISIS DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
Gedung Jurusan Geologi Lt. 3 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Kampus 2, Jl. Poros Malino Km. 6, Bontomarannu, Gowa. 92171 .

8. Jelaskan jenis-jenis ayakan dan faktor-faktor apa saja yang


mempengaruhi proses pengayakan.
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduction ratio dan limiting
reduction dan faktor yang mempengaruhi besarnya reduction ratio.
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai P80
11. Apa yang kalian ketahui tentang komunis dan apa tujuan dilakukan
komunis
12. PT X akan melakukan proses kominusi terhadap batubara yang
mereka miliki. Batubara berukuran 15cm yang kemudian dilakukan
tahap primary crushing dengan umpan sebanyak 48ton
menghasilakn ukuran 4.5cm. dilanjtkan dengan tahapan secondary
crushing yang menghasilkan ukuran 0.95cm. produk ini kemudian
diayak menggunakan dengan ayakan Y didapatkan berat tertahan
sebesar 2.850kg dan berat yang lolos 45 ton. Hitunglah:
a. RR pada primary crishing
b. RR pada secondary crishing
c. Recovery
d. Persentasi berat oversize
e. Persentase berat undrsize

NOTE : DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL DISERTAKAN DAFTAR PUSTAKA


MINIMAL 8 HALAMAN

Anda mungkin juga menyukai