PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian dapat di pisahkan antara partikel
lolos ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal di ayakan (butiran kasar). Ukuran butiran
tertentu yang masih dapat melintasi ayakan dinyatakan sebagai butiran batas (N. Handra
2016).
Pada proses pengayakan khususnya batubara jarang ditemui alat untuk melakukan
proses pengayakan untuk mencari persentase ukuran partikel batubara. Adapun alat yang
ada di pasaran khususnya alat sieve shaker untuk pengayakan batubara memiliki harga jual
yang cukup tinggi yaitu berkisaran Rp.7.000.000 sampai Rp.12.000.000 untuk skala
laboratorium.
Pada alat sieve shaker ini mempunyai kelemahan di bagian waktu kerja seperti belum
diketahui putaran dari alat dan jumlah persen partikel yang lolos untuk pengujian butir
batubara, sedangkan dari alat sizing yang juga alat pengayakan untuk mendapatkan
persentasi butir dapat mengoptimalkan kecepatan putar untuk memperoleh persen butir
Teknologi Pengayakan
partikel yang diinginkan. Metode ini memiliki dua teknik yang dapat diaplikasikan dalam
pembuatan sediaan farmasi, yaitu teknik pengayakan manual dan teknik pengayakan
mekanik. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik pengayakan manual dan teknik
pengayakan mekanik.
Pada pengayakan manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan, umumnya dengan
bantuan sebilah kayu atau sebilah bahan sintetis atau dengan sikat. Beberapa farmakope
memuat spesifikasi ayakan denagn lebar lubang tertentu. Sekelompok partikel dikatakan
memiliki tingkat kehalusan tertentu jika seluruh partikel dapat melintasi lebar lubang yang
sesuai (tanpa sisa di ayakan). Dengan demikian ada batasan maksimal ukuran
partikel. Teknik pemisahan ini merupakan teknik manual, teknik ini dapat dilakukan untuk
campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari
atas perbedaan ukuran partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki
ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh, contoh
ayakan dapat dilihat pada Gambar 1. Sebagai contoh sederhana kita dapat lakukan
pemisahan pasir dari sebuah campuran pasir dan batu kerikil, menggunakan ayakan yang
Teknik pengayakan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan dalam pembuatan suatu
sediaan farmasi. Untuk mendapatkan ukuran partikel yang diinginkan maka terdapat
beberapa standar ayakan yang biasanya digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi.
Standar ayakan yang akan dibahas kali ini adalah Standar Amerika, Standar Tyler dan
Mengayak adalah metode yang paling umum digunakan untuk mengukur distribusi
ukuran partikel karena murah , sederhana , dan cepat dengan variasi yang sedikit antara
para operator. Meskipun limit bawah dari pemakaian biasanya diperkirakan sebesar 50
mikron, ayakan mikromesh dapat digunakan untuk memperpanjang batas bawah sampai 10
mikron.( Kurniawan, Dhadhang W. dkk., 2012). Dalam skala industri khususnya dalam
1. Grizly, merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran
2. Vibrating Screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring digerakkan
pada frekuensi 100-7000 Hz. Ayakan jenis ini mempunyai kapasitas tinggi, dengan efisiensi
pemisahan yang baik, yang digunakan untuk range yang luas dari ukuran partikel.
3. Oscillating screen, ayakan dinamis pada frekuensiyang lebih rendah dari vibrating screen
4. Revolving screen, ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi pada kecepatan rendah
10-20 rpm. Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material yang relatif kasar,
Analisis ayakan adalah mengayak dan menggetarkan contoh tanah melalui satu set ayakan
di mana lubang-lubang ayakan tersebut makin kecil secara berurutan. Untuk standar ayakan
Unified (USCS).
Kerikil (ukuran batas - lebih besar dari 4,75 mm) = 0%. Pasir (ukuran batas - 4,75 mm
sampai dengan 0,075 mm) = persentase butiran yang lebih halus dari 4,75 mm - persentase
butiran yang lebih halus dari 0,075 mm =100-62 = 3 8%. Lanau dan lempung (ukuran
PENUTUP
Alat sizing yang digunakan untuk memisahkan ukuran batuan dengan menggunakan
bahan yang digunakan untuk pembuatan alat sizing adalah rantang yang dimodifikasi
menjadi ayakan dengan rangka menggunakan baja ringan dan penggerak motor listrik dari
dinamo mesin parut, ukuran ayakan yang digunakan yaitu 70 mm, 50 mm, 30 mm, 5 mm, 2
mm.
persen lolos pada butiran batubara dengan pengujian 3 sampel. pada sampel 1 waktu
yang digunakan untuk pengayakan selama 5 menit dengan banyak putaran Fulley 530
dengan kecepatan 106 rpm dan 1,7 Hz. Sampel 2 waktu pengayakan selama 10 menit
dengan bayak putaran fulley 1060 dengan kecepatan 106 rpm dan 1,7 Hz. Sampel 3
waktu pengayakan selama 15 menit dengan bayak putaran fulley 1590 dengan
Riko Ervil,dkk,“Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi”,Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang. 2013.
Braja M Das 1995 Jilid 1, Prinsip-prinsip rekayasa geoteknis “Buku Mekanika Tanah”