Anda di halaman 1dari 4

%Material Retained vs Size of Opening

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Terigu
Tapioka
T. Beras

Material Retained (%)

Garam
T. Kc Hijau

Size of Opening (mm)

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Modulus Kehalusan (fineness Modulus)


Modulus kehalusan butir (fineness modulus) adalah suatu indeks yang dipakai

untuk ukuran kehalusan atau kekasaran butir-butir agregat. Selain itu FM (fineness
modulus) juga dapat untuk mencari nilai perbandingan berat antara pasir dan kerikil,
bila dibuat campuran beton. Modulus halus butir agregat dari campuran pasir dan
kerikil untuk bahan pembuat beton berkisar antara 5,0 sampai 6,5.
Modulus kehalusan butir (FM) didefinisikan sebagai jumlah persen komulatif
sisa saringan diatas ayakan No. 100 (150 m) dibagi seratus. Makin besar nilai
modulus halus menunjukkan bahwa makin besar butirbutir agregatnya. Modulus
halus butir agregat halus berkisar antara 1,5 3,8 (SNI 03 1750 - 1990).
Sistem klasifikasi ini ditetapkan oleh D. A. Abrams untuk beton tetapi dapat
pula digunakan untuk penentuan performansi alat penggiling biji-bijian (Henderson,
1961). Modulus kehalusan diartikan sebagai jumlah berat bahan yang tertahan
disetiap ayakan dibagi dengan 100. Ayakan-ayakan yang digunakan dalam satu set ini
adalah berukuran 3/8 inci, 4 mesh, 8 mesh, 14 mesh, 28 mesh, 48 mesh, dan 100
mesh. Setelah diketahui nilai modulus kehalusannya makadiameter bahan dapat dicari
dengan menggunakan rumus :
D = 0,0041 (2) FM
Alat yang digunakan adalah saringan Tyler dengan ukuran ayakan mesh.
Satuan Mesh adalah banyaknya lubang setiap 1 inchi2. Patokan ukuran lubang adalah
saringan 200 mesh dan setiap lubang merupakan 2 atau 1.414 kali besar lubang dari
saringan terdahulu. Mesin untuk menggoyangkan ayakan disebut Ro-tap. Mesin ini
mempunyai gerakan goyang tertentu dan dapat disesuaikan dngan waktu penggunaan.
Derajat kehalusan (Fineness Modulus) dan indeks keseragaman menunjukkan
keseragaman hasil giling atau penyebaran fraksi halus dan kasar dalam hasil giling.
Derajat kehalusan adalah jmlah berat fraksi yang tertahan pada setiap saringan dibagi
100. (Dhimas Kholis 2011)

Berbagai jenis alat pengayak yang dapat digunakan dalam proses sortasi
bahan pangan, diklasifikasikan dalam dua bagian besar :
1. Ayakan dengan celah yang berubah-ubah (Screen Apeture) seperti : roller
screen(Pemutar),belt screen (kabel kawat atau ban),belt and roller (ban dan
pemutar), screw (baling-baling).
2. Ayakan dengan celah tetap, seperti : Stationary (bersifat seimbang/tidak
berubah),vibratory (bergetar),rotary atau gyratory (berputar) dan reciprocutting
(timbale balik).
Untuk memisahkan bahan-bahan yang telah dihancurkan berdasarkan
keseragaman ukuran partikel-partikel bahan dilakukan dengan pengayakan dengan
menggunakan standar ayakan.
Pengayak (screen) dengan berbagai desain telah digunakan secara luas pada
proses pemisahan bahan pangan berdasarkan ukuran yang terdapat padamesin-mesin
sortasi, tetapi pengayak juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisahan
kontaminan yang berbeda ukurannya dari bahan baku.
2.2

Mekanisme Pengayakan
Untuk

menganalisis

hasil

penghancuran

bahan-bahan

dilakukan

denganayakan standar yang disusun secara seri dalam satu tumbukan, pada bagian
bawahdari tumbukan susunan ayakan ditempatkan pan sebagai penampung produk
akhir.Penyusunan ayakan dimulai dari ayakan yang mempunyai ukuran mesh
kawatlebih besar sampai ke ukuran mesh yang lebih kecil.Penyaringan dengan lubang
tetap tipe ini merupakan lapisan yang bersifat permanen dengan badan pengayakan
yang terdiri dari lubang-lubang dengan bentuk dan ukuran yang tetap.
Berbagai jenis bahan yang digunkan untuk pengayak seperti ini tergantung
pada aplikasinya misalnya lembaran logam berlobang, susunan kawat-kawat
membentuk lubang-lubang dengan berbagaiukuran kain, dan tenunan sutra.
Pergerakan bahan pangan diatas pengayak dapatdihasilkan oleh pergerakan berputar
atau gerakan dari rangka yang menyangga badan pengayak. Penyaring jenis ini dalam
penggunaanya secara umum yaituuntuk sortasi bahan untuk dua grup tipe : badan
datar ( flat ) dan tipe drum. Penyusunan ayakan dimulai dari ayakan yang mempunyai
ukuran meshkawat lebih besar sampai keukuran mesh yang lebih kecil, ukuran mesh

yangdigunakan dalam percobaan ini disusun dari mulai ukuran5 mesh, 10 mesh, 18
mesh, 35 mesh, 60 mesh, 120 mesh, 230 mesh, 325 mesh, dan pan. Pengayak yang
digunakan jenis ini bentuknya sederhana, banyak ditemukan di areal pertanian.

Anda mungkin juga menyukai