Anda di halaman 1dari 2

Pengecilan ukuran merupakan usaha untuk mengurangi ukuran bahan dengan kerja

mekanis, membaginya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Penggunaan proses


penghancuran yang paling luas di bidang industri pangan adalah penggilingan butiran-
butiran gandum menjadi tepung. Dalam proses pemecahan biasa mengaplikasikan berbagai
macam gaya pemecahan diantaranya, gaya pukul, gaya sobek dan gaya tekan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemecahan yaitu faktor dari bahan diantaranya varietas, kekerasan,
struktur mekanis dan kadar air. Faktor dari alat pemecah yaitu kontruksi alat, operasi dan
kinerja alat (Kartasapoetra, 1994). Dalam industri pengolahan hasil pertanian proses
penggilingan merupakan proses yang paling banyak dilakukan. Mekanisme terjadinya
pemecahan bahan disebabkan karena adanya tekanan pada bahan. Pada titik kritis, tekanan
yang diberikan akan diserap oleh bahan sebagai energi penekan, sehingga mengakibatkan
bahan pecah, pecahnya bahan akan mengikuti bidang belahan sesuai dengan sifat bahan.
Pengayakan adalah pemisahan partikel-partikel secara mekanis berdasarkanukuran, dan
hanya dapat dilakukan pada partikel yang relatif berukuran kasar. Pengayakan merupakan
pemisahan berbagai campuran partikel padatan yangmempunyai berbagai ukuran bahan
dengan menggunakan ayakan. pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuranmesin
kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diametermesin akan lolos dan
bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahanpada permukaan kawat ayakan
(Resmisari, 2006). Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran
yangseragam dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilinganulang
(Resmisari, 2006).
Modulus kehalusan menyatakan tingkat kehalusan, atau menunjukkan besar dan kecilnya
ukuranpertikel tepung yang dihasilkan. Nilai modulus kehalusan yang besar, maka tepung
yang dihasilkanmempunyai partikel kasar. Nilai modulus kehalusan dipengaruhi oleh
banyaknya bahan yang tertinggalpada ayakan. Semakin besar ukuran partikel bahan maka
jumlah partikel yang tertinggal semakin banyak sehingga modulus kehalusan maka semakin
besar (Rizal, 2013). Diameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel
berukuran besar (> 5 mm) dapat diukur secara langsung dengan menggunakan mikrometer
standar. Ukuran partikel yang sangat halus diukur dengan menggunakan ukuran ayakan
standar.
Pada praktikum kali ini bahan yang digunakan adalah 200 gram beras, kemudian digiling
atau dihaluskan dengan perlakuan waktu berbeda beda pada setiap kelompok. Selanjutnya
tepung diayak pada ayakan berbagai seri, yaitu seri 10 sampai 100 mesh menggunakan alat
skipshaker. Tujuan utama pengayakan adalah secara bertingkat tersebut adalah untuk
mendapatkan tepung pada berbagai tingkat kehalusan, juga nilai modulus kehalusan dari
tiap mesh. Pada tiap-tiap hasil pengayakan juga dilakukan penimbangan massa tepung
yang lolos. Dari hasil praktikum yang didapatkan kelompok 1 yang melakukan
penggilingan selama 10 detik menghasilkan tepung dengan derajat kehalusan tertinggi
dengan nilai 2,73611 mm dan diameter tepung terkecil 0,0273 mm. Sedangkan pada
kelompok empat melakukan penggilingan paling lama yaitu 90 detik menghasilkan
derajat kehalusan terendah yaitu 0,389 mm dan nilai pada diameter tepung 0,0542 mm.
Jadi semakin lama waktu penggilingan maka diduga semakin halus tepung yang
dihaluskan

Anda mungkin juga menyukai