I. TUJUAN PERCOBAAN
Memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran fraksi-fraksi yang diinginkan dari suatu
DASAR TEORI
Pengayakan (sieving) meruapakan salah satu metode pemisahan sesuai dengan ukuran yang
dikehendaki. Pengayakan biasanay dilakukan terhadap material yang telah mengalami proses
penghancuran (grinding). Partikel yang lolos melalui ukuran saring tertentu disebut sebagai
undersize dan partikel yang tertahan diatas saringan tertentu diatas saringan disebut oversize.
Bebarapa ayakan yang sering digunakan atara lain :
Grizzly, merupakan jenis ayakan dimana material yang diayak mengikuti aliran pada posisi
kemiringan tertentu.
Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring, digerakkan
pada frekuensi 1000 7000 Hertz. Satuan kapasitas tinggi dengan efisiensi pemisahan yang
(100 400 Hz) dengan waktu yang lebih lama, lebih linier dan tajam.
Recipracating screen, ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakan mengoyangkan,
Diameter partikel
Diameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel berukuran besar (> 5
mm) dapat diukur secara langsung dengan menggunakan mikrometer standar. Ukuran partikel yang
sangat halus diukur dengan menggunakan ukuran ayakan standar. Ukuran ayakan dapat dinyatakan
dengan dua cara, yaitu dengan ukuran mesh (jumlah lubang dalam inchi kuadrat) dan dengan
ukuran actual dari bukaan ayakan dengan ukuran partikel besar ( dalam mm atau inchi). Ada
beberapa standar dalam penggunaan ukuran ayakan tetapi yang penting adalah memperoleh standar
tertentu dalam penentuan ukuran partikel yang kita kehendaki. Tabel dibawah ini menunjukkan
daftar nomor mesh yang bersesuaian untuk ayakan baku tyler.
Table 1. Ayakan tyler
Ukuran
Inchi
Millimeter
0,263
6,680
0,185
4,699
0,131
3,327
0,093
2,362
10
0,065
1,651
14
0,046
1,168
20
0,0328
0,833
28
0,023
0,0589
35
0,0164
0,417
48
0,0116
0,295
65
0,0082
0,208
100
0,0058
0,147
150
0,0041
0,104
200
0,0029
0,074
270
0,0021
0,053
400
0,0015
0,083
mesh
Diameter rata-rata partikel antar ayakan berdasarkan ayakan tyler, missal partikel lolos
melalui ayakan 150 mesh tetapi tertahan pada 200 mesh dituliskan 150+200 mesh. Berikut ini tabel
diameter partikel rata-rata penentuan ayakan tyler.
Tabel 2. Diameter partikel rata-rata berdasarkan ayakan tyler.
Ukuran ayakan
Diameter partikel Dp
(mesh)
(inchi)
-10+14
0,0555
-14+20
0,0394
-20+28
0,0280
-28+35
0,0198
-35+48
0,0140
-48+65
0,0099
-65+100
0,0070
-100+150
0,0050
-150+200
0,0035
Secara umum tujuan daro size reduction atau pemecah atau pengecilan ukuran adalah
sebagai berikut :
1.
2.
Kompresi tekanan)
Impak (pukulan)
Atrisi (gesekan)
Pemotongan
Kompresi umumnya digunakan utnuk pemecahan kasar zat padat keras, dengan
menghasilkan relatif sedikit halusan. Pukulan menghasilkan hasil yang berukuran kasar, sedang dan
halus.
Berdasarkan ukuran zat padat yang akan dikecilkan (umpan), maka peralatan pemecah atau
pengecilan ukuran dibedakan atas :
1. Pemecah kasar, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran umpan antara 2 sampai 96 inchi
2. Pemecah antara, yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran 1 sampai 3 inchi
3. Pemecah halus , yaitu menghasilkan padatan dengan ukuran 0,25 sampai 0,5 inchi
Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses
pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di
bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang
yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih
lazim dalam keadaan kering (McCabe, 1999, halaman 386).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
1. Jenis ayakan
2. Cara pengayakan
3. Kecepatan pengayakan]
4. Ukuran ayakan
5. Waktu pengayakan
6. Sifat bahan yang akan diayak
Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:
Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa proses
berikutnya.
Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primary crushing)
atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan kembali
proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).
Stationary screen
Dynamic screen.
= Xi . Dp Mean
= Diameter rata-rata
= Fraksi massa
=Diamaeter rata-rata antar ayakan
V. DATA PENGAMATAN
ayakan +
Mesh
2.00
1.40
1.00
0.63
0.355
0.200
Pan
Berat
Ayakan
329.56
305.5
297.72
251.96
232.556
213.373
194.623
Sampel
(Kecepatan 40 Hz)
(Kecepatan 60 Hz)
(gram) 80
Hz
10 Menit
15 Menit
25 Menit
10 Menit
15 Menit
25 Menit
25 Menit
374.28
337.73
514.98
435.81
252.29
213.65
194.76
375.19
334.92
477.56
465.71
260.65
215.21
194.98
329.56
314.01
374.12
344.814
418.94
326.98
216.75
719.64
370.08
331.59
256.75
236.602
214.21
194.80
590.27
469.91
353.23
261.32
239.03
214.95
194.93
667.37
382.67
335.52
281.69
244.81
216.45
195.88
329.56
311.85
313.67
298.11
437.83
400.09
233.85
Total
1825.292
2323.5
2324.22
2325.17
2323.67
2323.64
2324.39
2324.96
Mesh
Berat
Ayakan
Sampel
(Kecepatan 40 Hz)
(Kecepatan 60 Hz)
(gram) 80
Hz
10 Menit
15 Menit
25 Menit
10 Menit
15 Menit
25 Menit
25 Menit
2.00
1.40
1.00
0.63
0.355
0.200
Pan
329.56
305.5
297.72
251.96
232.556
213.373
194.623
44.72
32.23
217.26
183.85
19.734
0.277
0.137
45.63
29.42
179.84
213.75
28.094
1.837
0.357
0
8.51
76.5
92.85
186.384
113.607
22.27
390.08
64.58
33.87
4.79
4.046
0.837
0.177
260.71
164.41
55.51
9.36
6.474
1.577
0.307
337.81
77.17
37.8
29.73
12.254
3.077
1.257
0
6.35
15.96
46.15
205.274
186.717
39.227
Total
1825.292
498.208
498.928
499.978
498.38
498.348
499.098
499.668
VI. PERHITUNGAN
Massa
Fraksi
Dpi Mean
Fraksi Kumulatif
X1 . Dpi Mean
Percobaan 1
Waktu 10 menit,Frekuensi Getaran 40 Hz
Dpi ( 1 ) + Dpi(2)
2
No
Dpi ( mm )
Massa X (gr)
Fraksi Xi
1.
2
3
4
5
6
7
3.00
2.00
1.40
1.00
0.630
0.355
0.200
0
8.51
76.5
92.85
186.384
113.607
22.27
0
0.0897
0.0646
0.4360
0.3690
0.0396
0.0005
Dpi Mean
(mm)
2.5
1.7
1.2
0.815
0.49
0.275
Fraksi
Kumulatif
1.000
0.9103
0.9354
0.564
0.631
0.9604
0.9995
Xi.Dpi Mean
(mm)
0
0.22425
0.10982
0.5232
0.3007
0.0194
0.0001
Pan
Total
499.978
0.0002
0.156
0.9998
0.00002
498.208
1.1775
Fraksi
Kumulatif
1.000
0.90855
0.94104
0.63955
0.57159
0.9437
0.99632
Xi.Dpi Mean
(mm)
0
0.228625
0.10023
0.43254
0.34915
0.02758
0.00101
No
Dpi ( mm )
Massa X (gr)
Fraksi Xi
1.
2
3
4
5
6
7
3.00
2.00
1.40
1.00
0.630
0.355
0.200
Pan
45.63
29.42
179.84
213.75
28.094
1.837
0
0.09145
0.05896
0.36045
0.42841
0.05630
0.00368
Dpi Mean
(mm)
2.5
1.7
1.2
0.815
0.49
0.275
0.357
0.0007
0.156
0.9993
0.00010
498.208
1.000
1.139235
Dpi Mean
(mm)
-
Fraksi
Kumulatif
-
Xi.Dpi Mean
(mm)
-
2.5
0.9998
Total
Dpw
Percobaan 3
No
Dpi ( mm )
Massa X (gr)
Fraksi Xi
1.
3.00
2.00
3
4
5
6
7
1.40
1.00
0.630
0.355
0.200
Pan
8.51
76.5
92.85
186.384
113.607
0.10170
0.1530
0.1857
0.3727
0.2272
1.7
1.2
0.815
0.49
0.275
0.9828
0.68298
0.6441
0.2714
0.0442
0.0289
0.1836
0.1513
0.1836
0.0630
22.127
0.0442
0.156
0.0069
0.0044
499.978
1.000
0.6148
Total
Dpw
Percobaan 4
Fraksi
Kumulatif
1.000
Xi.Dpi Mean
(mm)
-
2.5
0.2174
1.9565
0.1295
0.0679
0.0096
0.0081
0.0016
1.7
1.2
0.815
0.49
0.275
0.8705
0.9321
0.9904
0.9919
0.9984
0.2202
0.0815
0.0078
0.0040
0.0004
0.177
0.0003
0.156
0.9997
0.00005
498.38
1.000
2.2705
Dpi Mean
(mm)
-
Fraksi
Kumulatif
1.000
Xi.Dpi Mean
(mm)
-
2.5
0.4769
1.3078
No
Dpi ( mm )
Massa X (gr)
Fraksi Xi
1.
3.00
2.00
390.08
0
0.7826
3
4
5
6
7
1.40
1.00
0.630
0.355
0.200
Pan
64.58
33.87
4.79
4.046
0.837
Total
Dpw
Percobaan 5
No
Dpi ( mm )
Massa X (gr)
Fraksi Xi
1.
3.00
2.00
260.71
0
0.5231
3
4
5
6
7
1.40
1.00
0.630
0.355
0.200
Pan
164.41
55.51
9.36
6.474
1.577
0.3299
0.1113
0.0187
0.0129
0.0031
1.7
1.2
0.815
0.49
0.275
0.6701
0.8887
0.9813
0.99871
0.9969
0.5608
0.1336
0.0152
0.0063
0.0008
0.307
0.0006
0.156
0.9994
0.00009
498.348
1.000
2.0245
Dpi Mean
(mm)
-
Fraksi
Kumulatif
1.000
Xi.Dpi Mean
(mm)
-
2.5
0.3229
1.692
Total
Dpw
Percobaan 6
No
Dpi ( mm )
Massa X (gr)
Fraksi Xi
1.
3.00
2.00
337.81
0
0.6768
3
4
5
6
7
1.40
1.00
0.630
0.355
0.200
Pan
Total
Dpw
77.17
37.8
29.73
12.254
3.077
0.1546
0.0595
0.0245
0.0061
0.0061
1.7
1.2
0.815
0.49
0.275
0.1683
0.0926
0.0331
0.0086
0.0025
0.263
0.091
0.048
0.012
0.002
1.257
0.0025
0.156
0.0004
0.0003
499.098
1.000
2.1083
Dpi Mean
(mm)
-
Fraksi
Kumulatif
-
Xi.Dpi Mean
(mm)
-
2.5
1.000
Percobaan 7
No
Dpi ( mm )
Massa X (gr)
Fraksi Xi
1.
3.00
2.00
3
4
5
6
7
1.40
1.00
0.630
0.355
0.200
Pan
6.35
15.96
46.15
205.274
186.717
0.0127
0.0319
0.0923
0.4108
0.3736
1.7
1.2
0.815
0.49
0.275
0.9871
0.9552
0.8629
0.4521
0.0785
0.0216
0.0383
0.0752
0.2023
0.1037
39.227
0.0785
0.156
0.0122
0.0079
499.668
1.000
0.449
Total
Dpw
Data Pengamatan
Nilai Dpw percobaan 1 sampai 7
Percobaan
1
2
3
Kecepatan (Hz)
40
40
40
60
60
60
80
Waktu (Menit)
10
15
25
10
15
25
25
Dpw (mm)
1,1775
1,1392
0.6148
2,2705
2,0245
2,1083
0,449
2.5
2.0
2.2701
1.7666
1.5
DPw (mm)
1.0
10 menit
0.5
0.4489
0.0
35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
Frekuensi Ayakan
2.5
2.02
2
1.5
DPw (mm)
1.14
15 menit
0.5
0
35
40
45
50
55
60
65
Frekuensi Ayakan
2.5
2.11
2
1.5
DPw (mm)
1
0.5
Dpw
0.61
0.45
0
35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
Frekuensi Ayakan
Gb. 3 Grafik Hubungan Frekuensi Ayakan (Hertz) terhadap DPw (mm) 25 menit
DISUSUN OLEH :
KELOMPOk I :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Amalia Rahmah
Dwi Septiani
Juwita Arrahma Wijayanti
Novianita
Trisna Dewi
Vonni Fanni Dillah
KELAS
: 3 KIA
INSTRUKTUR
(061540421594)
(061540421598)
(061540421604)
(061540421608)
(061540421612)
(061540421616)
TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
2016/2017
GAMBAR ALAT
didapatkan diameter rata-rata partikel dari sampel yang digunakan. Adapun sampel yang digunakan
adalah pasir yang telah dikeringkan terlebih dahulu di oven. Hal ini bertujuan supaya kandungan air
dalam pasir hilang dan tidak menyumbat lubang-lubang pada ayakan.
Pada percobaan kali ini dilakukan variasi waktu maupun frekuensi getarannya, yakni t =
10, 15, 25 menit dan 40, 60, 80 Hertz. Mekanisme gerakan atau getaran yang ditimbulkan oleh
vibrator menyebabkan material bergerak-gerak diatas permukaan ayakan, berdesak-desakan melalui
lubang ayakan kemudian terbagi menjadi fraksi-fraksi permukaan ayakan atau melalui pergeseran
material yang diayak. Semakin besar ukuran mesh pada ayakan maka semakin kecil diameter
partikel yang lolos. Dimana pengayakan ini dipengaruhi oleh bentuk lubang ayakan, celah dan
interval ayakan, ukuran partikel, kapasitas ayakan dan keefektifan dan variabel dalam proses
pengayakan.
Pada frekuensi getaran 40 dan 80 Hertz, getaran yang ditimbulkan cukup kuat, tetapi pada
frekuensi 60 Hertz getarannya lemah yang mana seharusnya semakin tinggi frekuensi yang
digunakan semakin kuat getaran yang dihasilkan. Perlakuan dari variasi waktu yang digunakan
menunjukkan semakin lama waktu, maka semakin banyak partikel yang lolos dari lubang ayakan
yang lebih besar, sehingga akan didapatkan diameter rata-rata partikel material dari perhitungan
jumlah partikel yang lolos dari ayakan dimana hal ini menunjukkan bahwa semakin besar frekuensi
getaran dan waktu yang digunakan maka semakin kecil diameter rata-rata partikel (Dpw) yang
dihasilkan.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1
Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin kuat getaran yang dihasilkan sehingga
2
3
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Satuan Operasi. 2016. Penuntun Praktikum Satuan Operasi. Politeknik
Negeri Sriwijaya: Palembang
McCabe, W. L., et.al. 1993. Unit Operation of Chemical Engineering 5th Edition. McGraw