Tujuan
Parikel ini dikelompokan sebagai oversize atau partikel plus.Operasi pemisahannya dilakukan dengan
melewatkan partikel-partikeldi atas ayakan atau screen yang memiliki lubang dengan ukuran
tertentu.Pengayakan dilakukan dengan alat yang disebut ayakan atau screenseperti; grizzly yang terbuat dari
batang-batang sejajar atau plat berlubang,atau anyaman kawat berlubang.
Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukurantertentu dan seragam. Untuk memperoleh
ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itudijatuhkan atau
dilemparkan ke permukaan pengayak.
Adapun tujuan dilakukannya proses pengayakan dalam PengolahanBahan Galian, antara lain:
1) Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa proses berikutnya
2) Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan(primary crushing) atau oversize
ke dalam proses
pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing)
Jenis-jenis pengayakan
1. Berdasarkan bahannya
1) Dry screen adalah suatu proses pengayakan yang membutuhkan feeddalam kondisi kering.
2) Wet screen adalah suatu proses pengayakan yang membutuhkan feeddalam kondisi basah
1) Stasioner screen
2) Dinamik screen
Parallel Rod Screen➔terbuat dari steel bars, kayu atau cast iron. Contohnya Grizzly;
Punched Plate➔dibuat dari belt conveyor atau plat baja;
Woven Wire Screen➔terbuat dari kawat yang dianyam, berupa baja, tembaga, monel
atau alloy-alloy lainnya.
Ayakan Girasi (Gyrating Screens) atau Reciproacating Screens
Reciprocating screen adalah Ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang panjang (20-
200 Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran. Separasi ini biasa digunakan untuk :
• Material yang halus
• Material yang kering
• Ukuran kecil (light) yaitu sekitar 10 sampai 20 µm, dan terkadang sampai 40 µm.
Reciprocating Screens terdiri dari sebuah : Gyratory horizontal yang bergerak pada ujung umpan dari
screen yang tegak lurus dengan bantuan dari poros yang berputar secara tidak teratur. Perputaran poros
tersebut sebesar 1000 rev/min. Gerakan memutar pada ujung feed dengan cepat menebarkan material-
material melintang ke seluruh lebar dari permukaan Screen. Gerakan memutar ini juga menyusun
material-material tersebut berdasarkan perbedaan mesh. Selama material-material tersebut melewati
permukaan dari screen, akan terjadi pereduksiaan jumlah pada ujung pemberhentian (ujung alat). Reduksi
ini membantu memisahkan material-material yang diistilahkan ‘near mesh particles’.
Tujuan yang ingin diperoleh dari proses classifiying,diantaranya tujuan tersebut adalah :
hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan bermacam-macam ukuran jatuh
bebas di dalam suatu media atau fluida (udara atau air), makasetiap partikel akan menerima
gaya berat dan gaya gesek dari media. Pada saatkecepatan gerak partikel menjadi rendah
(tenang atau laminer), ukuran partikelyang besar-besar mengendap lebih dahulu, kemudian
diikuti oleh ukuran-ukuranyang lebih kecil, sedang yang terhalus (antara lain slimes) akan tidak
sempatmengendap
Dalam sizing classifier diperlukan penambahan air disamping air yang telah ada dalam
suspensi. Sizing classifier ini menggunakan kondisi free settling yaitu pengendapan dari
material secara individu yang mengendap secara langsung/tanpa hambatan dari material
lain. Classifier dibagi menjai dua macam yaitu: settling cone dan mechanical classifier.
Pada sizing classfier karena menggunakan udara maka classifier ini sering disebut
dengan pneumatic classifier. Kebanyakan penggunaan classifier ini adalah untuk
menghilangkan debu-debu dengan menggunakan hembusan udara yang dilengkapi dengan
alat pengumpul debu/kotoran.
Cyclone Classifier
Cyclone Classifier banyak digunakan untuk klasifikasi kering dalam industri proses, seperti
proses mineral, pengolahan makanan, daur ulang sumber daya dan teknik kimia (Saphiro
dan Galperin, 2005; Hirajima et al., 2010; Karunakumari et al., 2005).
Pengklasifikasi udara statis memiliki keuntungan dari investasi yang rendah, konsumsi energi
operasional yang rendah, dan kemampuan beradaptasi yang baik untuk lingkungan yang
sangat keras. Namun, efisiensi klasifikasi mereka selalu rendah menggunakan teknologi
dengan level saat ini (Altun et al., 2016; Yardi, 2005; Lai et al., 2009). Lai dkk. (2009)
Prinsip kerja dari alat ini adalah umpan dimasukkan kedalam kotak penampung umpan.
Kemudian dengan menggunakan pompa air, larutanumpan dipompa keatas spiral. Mineral
berat akan keluar dari hydrocylone melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan
keluar dari pipa bagianatas.Umpan memasuki saluran spiral dalam bentuk campuran yang
hampirhomogen. Ketika larutan air beserta umpan mengalir mengelilingi jalur spiral,
pemisahan terjadi pada bidang vertikal. Pemisahan biasanya terjadi sebagaihasil perpaduan
dari Hindered Settling dan Interstitial Trickling . Gaya Bagnol juga memberikan kontribusi
yang besar. Hasilnya adalah partikel-partikelyang berat akan mengalir pada daerah dengan
kecepatan rendah, pada sisi dalam dari bidang spiral, sedangkan partikel-partikel yang
ringan akanmengalir pada daerah dengan kecepatan tinggi, pada sisi luar bidang spiral
RAKE CLASSIFIER
Rake Classifier terdiri dari tangki persegi panjang dengan dasar miring/miring. Tangki
dilengkapi dengan garu bergerak (garu bolak-balik). Umpan dalam bentuk suspensi (slurry)
dimasukkan terus menerus di dekat bagian tengah tangki. Ujung bawah tangki memiliki
bendung pelimpah (discharge weir) dari mana butiran halus yang tidak mengendap keluar
bersama cairan luapan. Bahan berat (partikel kasar) tenggelam ke dasar tangki. Penggaruk
mengikis padatan yang mengendap ke atas di sepanjang bagian bawah tangki menuju
bagian atas tangki untuk dibuang dari saluran pembuangan pasir. Penggaruk reciprocating
menjaga bubur dalam agitasi terus menerus. Waktu penggarukan diatur sedemikian rupa
sehingga butiran halus tidak memiliki waktu untuk mengendap dan tetap berada di dekat
permukaan bubur, sedangkan partikel berat memiliki waktu untuk mengendap.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Sizing merupakan proses pengklasifikasian material karena perbedaanukuran dan berat jenis
atau dapat juga dikatakan sebagai penyeragaman butir. Sizing dapat pula diartikan sebagai
proses pemisahan campuran partikel menjadikelompok-kelompok partikel yang berukuran sama
atau menjadi kelompok partikel yang mempunyai kisaran ukuran minimum dan maksimum
tertentu.
Sedangkan dalam klasifikasi adalah proses pengelompokkan material yang mendasarkan pada
kecepatan jatuh material dalam suatu media (air atau udara), dipengaruhi oleh densitas, volume
dan bentuk material, sehingga hasilnya tidak seragam. Alatuntuk melakukan classifying disebut
classifier.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Jaksen M dan Erlina Margaretty. 2015. Peralatan Industri Proses.Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang
.Moechtar. 1990. Farmasi Fisika. UGM Press.Yogyakarta
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. “Operasi Teknik Kimia”. Alih Bahasa
.Swinkels JJM. 1985. Sources of Starch, its Chemistry and Physics. Di dalam:Starch Conversion Technology. Van
Beynum GMA, Roels A, editor. New York : Marcel Dekker.
http://vvhavgod.blogspot.com/2011/02/pengolahan-bahan-galian.html
Zhanpeng Sun, Guogang Sun, Peiying Peng, Qinggang Liu, Xinqi Yu,
A new static cyclonic classifier: Flow characteristics, performance evaluation and industrial applications,
Volume 145,
2019,