Anda di halaman 1dari 6

I.

JUDUL PRAKTIKUM
Screening
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan efisiensi ayakan
III. TEORI
Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik
berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam
skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala
laboratorium.
Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :

 Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).

 Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan


(undersize).

Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran


tertentu dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu
dilakukan pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau
dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang
kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang
yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus.
Pengayakan lebih lazim dalam keadaan kering. Penggunaan screening ini,
biasanya ditempatkan setelah alat size reduction, tapi itu dikembalikan lagi
pada proses pabrik, kapan saatnya pabrik membutuhkan tahap pemisahan
partikel padatan maka disitulah screening akan digunakan.

Sedangkan suatu alat ayakan yang dipakai di industri baik skala kecil
maupun besar dan digunakan untuk memisahkan partikel-partikel solid
menurut ukuran tertentu atau untuk mendapatkan ukuran partikel yang
uniform/seragam berdasarkan alat yang dipakai (tergantung dengan ukuran
partikel yang diinginkan) disebut dengan screen.

Ukuran ayakan

Ukuran yang digunakan dalam pengayakan bisa dinyatakan dengan


mesh maupun mm (metrik). Yang dimaksud mesh adalah jumlah lubang yang
terdapat dalam satu inchi persegi (square inch), sementara jika dinyatakan
dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar material yang
diayak. Ayakan dengan nomor mesh kecil memiliki lubang ayakan yang besar
berarti ukuran partikel yang melewatinya juga berukuran besar. Dan sebaliknya
ayakan dengan nomor mesh besar memiliki lubang ayakan kecil berarti ukuran
partikel yang melewatinya kecil. Tujuan penyusunan ayakan adalah
memisahkan partikel sesuai dengan ukuran partikel masing-masing sehingga
bahan yang lolos ayakan pertama akan tersaring pada ayakan kedua dan
seterusnya hingga partikel itu tidak dapat lagi melewati ayakan dengan nomor
mesh tertentu. Saat pengayakan sebaiknya granul tidak menumpuk pada satu
sisi saja agar kesempatan granul untuk lolos dari ayakan berjalan dengan baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:
 Jenis ayakan  Kecepatan pengayakan
 Cara pengayakan  Ukuran ayakan
 Waktu pengayakan  Sifat bahan yang akan diaya
Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:
 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk
beberapa proses berikutnya.
 Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan
(Primary crushing) atau oversize ke dalam proses pengolahan berikutnya,
sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya
(secondary crushing).
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material
kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan
pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus
mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan materian untuk menerobos


ukuran ayakan adalah :
 Ukuran bukaan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material
yang lolos.
 Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan
memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya
berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.
 Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-
kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak
teratur.
 Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit
akan menyumbat screen.

Perhitungan efisiensi ayakan :

( Xf −XB ) ( XD− Xf ) XD ( 1− XB )
E= ( XD −XB ) ( 1−Xf ) Xf
VI. PROSEDUR PRAKTIKUM
1) Umpankan bahan dalam ayakan dengan mesh tertentu.
2) Bahan diayak selama waktu tertentu.
3) Kumpulkan oversize dan undersize
4) Lakukan analisa ayakan untuk menentukan distribusi ukuran partikel
oversize dan undersize.
5) Hitung efisiensi ayakan.

Anda mungkin juga menyukai