Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

DESKRIPSI MINERAL

Disusun Oleh :

NAMA : ANDY YANOTTAMA


NIM : F1D114008

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI

2015
I.

DASAR TEORI
Mineral adalah suatu zat padat yang tersusun dari
senyawa kimia yang di bentuk secara alami oleh peristiwaperistiwa anorganik, yang memiliki penempatan atom secara
beraturan dan memiliki sifat kiia dan fisika tertetu.
Pengertian yang jelas mengeneai dari batasan mengenai
mineral oleh beberapa ahli perlu diketahui, meskipun tidak
ada satupun persesuaian umum mengenai definisinya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
1. L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral merupakan benda padat homogen

yang

terbentuk secara anorganik, yang memiliki komposisi


kimia pada batasan terentu, dan tersusun oleh atom-atom
yang teratur.
2. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Miineral adalah bahan padat yang secara struktural
homogen

mempunyai

komposisi

kimia

tertentu,

dan

dibentuk oleh peristiwa anorganik.


3. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu zat atau bahan yang homogen
yang mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam
batas-batas dan memiliki sifat tetap dibentuk di alam dan
bukan hasil suatu kehidupa.
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat
deskripsi tentang suatu mineral tertentu. Setelah identifikasi
di lakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama
mineal

tersebut.

Mineral

dalah

bahan

anorganik

yang

terbentuk secara alamiah, memiliki komposisi mineral yang

tetap dan struktur kristal yang beraturan (Drs. Firdaus, M.Si,


2011).
Di alam ini terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang
telah diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja yang
dijumpai sebagai mineral pembentuk batuan. Mineral-mineral
tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya secara
khusus, antara lain :
1. Kilap
Kilap
sering

juga

disebut

kilapan

merupakan

kenampakan suatu mineral yang ditunjukan dari pantulan


cahaya yang dikenakan padanya. Kilap adalah kualitas
pemantulan cahaya dari suatu mineral. Gejala ini terjadi
pada mineral apabila dijatuhkan cahaya refleksi. Kilap
mineral

dibagi menjadi :
Kilap Logam (Metallic Luster)
Kilap semi logam ( Sub Metalic Lustre)
Kilap Non-Logam (Non-Metallic Luster)

2. Warna
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang
dapat dilihat, akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam
identifikasi mineral karena suatu mineral dapat memiliki
lebih

dari

satu

warna,

tergantung

keanekaragaman

komposisi kimia dan pengotoran padanya.


3. Kekerasan
Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap
suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat
ditetapkan dengan membandingkan suatu mineral dengan
dengan mineral tertentu. Skala kekerasan yang biasa
digunakan ialah skala mohs yang dibuat oleh Friedrich
Mohs dari Jerman atau yang lebih dikenal dengan skala
mohs.

Skala kekerasan Mineral MOHS


Skala Kekerasan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Mineral
Talc
Gypsum
Calcite
Flourite
Apatite
Orthoklase
Quartz
Topaz
Corundum
Diamond

Rums Kimia
H2Mg3 (SiO3)4
CaSO4.2H2O
CaCO3
CaF2
CaF2Ca3 (PO4)2
K Al Si3 O8
SiO2
Al2SiO3O8
Al2O3
C

4. Perawakan
Perawakan mineral dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu
:
a. Perawakan memanjang ( Elongated Habits )
Meniang ( Columnar )
Menjari ( Radiated )
Menyerat ( Fibrous )
Membintang ( Stellated )
Menjarum (Acicular)
Mondok (Equant)
Menjaring (Reticulate)
Membenang (Filliform)
Merabut (Cappilery)
b. Perawakan Mendatar ( Flattened Habbit )
Membilah ( Bladed )
Megginjal ( Reniform )
Stalaktit ( Stalactit )
Memisolit ( Pisolitin )
5. Cerat
Cerat

merupakan

warna

mineral

dalam

bentuk

hancuran (serbuk). Hal ini dapat diperoleh apabila mineral

digoreskan pada bagian yang kasar suatu keping porselen


atau

dapat

dilakukan

dengan

membubuk

mineral

kemudian dilihat warna bubuk tersebut. Cerat dapat


berupa warna asli mineral, dapat pula berbeda.
6. Belahan
Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu
untuk membelah diri pada satu atau lebih pada arah
tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral
yang disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan
dengan palu. Yang dimaksud belah adalah bila mineral kita
pukul tidak akan hancur, tetapi terbelah melalui bidang
belahan yang licin. Sehingga dapat digunakan juga istilah
ada bidang belah atau tanpa bidang belah. Macam-macam
belahan yang perlu kita ketahui yaitu :
Belahan Sempurna ( Perfect )
Apabila mineral mudah terbelah melalui arah
belahannya yang merupakan bidang yang rata dan

sukar pecah selain melalui bidang belahannya.


Belahan Baik ( Good )
Apabila mineral mudah terbelah melalui bidang
belahannya yang rata, tetapi dapat juga terbelah

tidak melalui bidang belahannya .


Belahan Jelas ( Distinct )
Apabila bidang belahan mineral dapat terlihat
jelas,

tetapi

mineral

tersebut

sukar

membelah

melalui bidang belahannya dan tidak rata.


Belahan Tidak Jelas ( Indistinct )
Apabila arah belahan mineral masih terlihat,
tetapi kemungkinan untuk membentuk belahan dan

pecahan sama besar.


Belahan Tidak sempurna ( Imperfect )

Apabila

mineral

belahannya,

dan

sudah
mineral

tidak
akan

terlihat
pecah

arah

dengan

permukaan yang tidak rata.


7. Pecahan
Apabila mineral mendapat tekanan yang melebihi ke
elastisitasannnya, maka mineral tersebut akan pecah.
Pecahan dapat dibagi menjadi :
Earthy
:
Pecahnya mineral hancur

seperti tanah.
Splintery
: Pecahnya mineral menjadi kecil-kecil

dan tajam menyerupai benang atau serabut.


Uneven
: Pecahan kasar dengan permukaan

yang tidak teratur dan ujung-ujungnya runcing


Even
:
Pecahan mineral dengan
permukaan bidang pecahan kecil-kecil dengan

ujung pecahan masi mendekati bidang datar.


Hackly
:
Pecahan dengan permukaan

tidak teratur dan ujung-ujungnya runcing.


Choncoidal :
Pecahan
yang
memperlihakan
bidang

lengkung

pada

pecahan,

seperti

penampang pada botol pecah.


8. Berat Jenis ( spesific Grafity )
Cara untuk menentukan berat jenis yaitu dengan
menimbang

mineral

tersebut

terlebih

dahulu.

penghitungan berat jenis :


Berat di Luar air
Berat jenis =
Berat di Luar air Berat di dalam air

II.

TUJUAN
Tujuan yang ingin di capai pada praktikum ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi suatu mineral.

Rumus

2. Untuk mengetahui dan untuk mendeskripsikan jenisjenis mineral.


III.

ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Kuku Jari Tangan
2. Uang logam
3. Pecahan Kaca
4. Paku Baja
Bahan :
1. 11 jenis Mineral

IV.

PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2. Melakukan identifikasi mineral secara megaskopis/kasat
mata berdasarkan sifat-sifat fisisnya, yaitu :
- Warna
- Bentuk
- Kekerasan
- Tenacity
- Derajat transparan
- Belahan
- Pecahan
- Cerat
- Kilap
3. Menentukan nama mineralnya.
4. Mengisi data pada lembar jawaban.

V.

JKG

VI.

ANALISIS
Pada praktikum kali ini kami akan membahas mengenai
identifikasi mineral. Dengan tujuan untuk mengidentifikasi
suatu mineral, untuk mengetahui dan mendeskripsikan jenisjenis mineral.
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat
deskripsi suatu mineral tertentu. Mengidentifikasi mineral
dapat dilakukan dengan memperhatikan sejumlah sifat kimia
dan sifat fisisnya. Untuk menentukan beberapa sifat unik
mineral

diperlukan

alat-alat

khusus

dengan

teknik-teknik

tertentu. Akan tetapi kebanyakan mineral penyusun batuan


dapat dibedakan satu sama lain hanya dengan pengamatan
sederhana terhadap sifat-sifat fisiknya. Sifat-sifat fisik yang
biasanya diperhatikan adalah kilap, warna, kekerasan, tenacity,
cerat, belahan, pecahan, bentuk, berat jenis, sifat dalam,
kemagnetan, kelistrikan, daya lebur, dan derajat transparan.
Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas
memberi nama mineral tersebut.
Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara
alamiah, memiliki komposisi kimia yang tetap dan struktur

Kristal beraturan. Umumnya mineral berasal dari magma yaitu


batuan

cair

dibawah

permukaan

bumi.

Ketika

magma

mendingin, kristal mineral terbentuk bagaimana dan dimana


magma mendingin menentukan ukuran dari kristal mineral.
Kristal juga dapat terberntuk dari senyawa terlarut dalam
cairan, seperti air. Bila cairan menguap atau perubahan ke gas,
akan meninggalkan mineral seperti kristal. Garam karang atau
garam batu merupakan bentuk dengan cara penguapan.
Umumnya mineral berasal dari magma yaitu batuan cair
dibawah permukaan bumi. Ketika magma mendingin, kristal
mineral terbentuk bagaimana dan dimana magma mendingin
menentukan ukuran dari kristal mineral. Kristal juga dapat
terberntuk dari senyawa terlarut dalam cairan, seperti air. Bila
cairan menguap atau perubahan ke gas, akan meninggalkan
mineral seperti kristal. Garam karang atau garam batu
merupakan bentuk dengan cara penguapan.
Dan pada praktikum ini, yang kami amati adalah nama
mineral, dan sifat fisis yang yang kami identifikasi pada
praktikum ini adalah bentuk, warna, kekerasan, tenacity,
belahan, pecahan, cerat, dan kilap.
Pada pengamatan pertama, kami melakukan identifikasi
pada mineral dengan nomor urut peraga 1 dengan sifat fisik
yang dimiliki yaitu : warnanya yaitu warna segarnya berwana
kelabu dan warna lapuknya berwarna abu-abu, Kekerasannya
diperoleh dengan menggores kuku jari dan diperoleh nilai <
2,5, tenacity mineral ini adalah brittle karena mineralnya
mudah hancur, belahannya tidak sempurna karena tidak
terlihat bidang belahnya tetapi mineral akan pecah dengan
permukaan rata, pecahannya termasuk jenis even karena
menunjukan bidang pecahan yang halus, ceratnya berwarna

abu-abu

karena

saat

mineral

digoreskan

pada

pecahan

porselen warnyanya abu-abu, dan kilapnya termasuk kilap


tanah. Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral tersebut dapat
ditentukan nama dari mineralnya yaitu monthomorillonite.
Pada pengamatan kedua, kami melakukan identifikasi
pada mineral dengan nomor urut peraga 2 dengan sifat fisik
yang dimiliki yaitu : warna segarnya berwarna hijau dan warna
lapuknya

berwarna

coklat,

mineral

ini

memiliki

tingkat

kekerasan > 3 ini dibuktikan dengan pada mineral tersebut


cukup sukar untuk digores dengan menggunakan kuku jari
karena mineral ini memiliki struktur yang cukup keras,
tenacitynya adalah brittle karena mineral ini mudah hancur,
belahannya

tidak

sempurna

karena

tidak

terlihat

arah

belahnya, pecahannya termasuk jenis uneven karena pecahan


tersebut menunjukan bidang pecahan yang kasar, ceratnya
berwarna putih, dan kilapnya termasuk jenis kilap sutera
karena memiliki serat. Untuk keterangan tambahan dari
mineral ini adalah yaitu terletak pada lingkungan mineral
sekunder di zona teroksidasi deposit tembaga. Asal namanya
berasal dari bahasa yunani. Berdasarkan sifat fisik mineral
tersebut dapat ditentukan nama mineralmya yaitu malachite.
Pada pengamatan ketiga, kami melakukan identifikasi
pada mineral dengan nomor urut peraga 3 dengan sifat fisik
yang dimiliki yaitu : warna segarnya berwarna kwarsakarena
warna dalam mineral tersebut berwarna putih susu, warna
lapuknya berwarnaputih, mineral ini memiliki kekerasan>
2,5 ini

buktikan

dengan

menggoreskan

pada

kuku

jari,

tenacitynya adalah brittle, mineralini tidak memiliki bidang


belah, pecahannya termasuk jenis uneven karena pecahan
tersebut menunjukan bidang pecahan yang kasar, ceratnya

berwarna putih,

dan

kilapnya

jenis

kilap tanah.

Untuk

keterangan tambahannya itu : Klasifikasi kimianya adalah


karbonat,

komposisi

kimianya

adalah

Kalsium

karbonat

(CaCO3), berat jenisnya 2,7. Menunjukan karakteristik yang


tidak biasa disebut kelarutan surut dimana ia menjadi kurang
larut dalam air dengan naiknya suhu. Dari hasil identifikasi sifat
fisik mineral tersebut dapat ditentukan nama mineralnya yaitu
calchite.
Pada pengamatan keempat, identifikasi dilakukan pada
mineral dengan nomor urut peraga 4 dengan sifat yang dimiliki
oleh

mineral

ini

yaitu

warna

segarnya

berwarna

putih

sedangkan warna lapuknya berwarna putih kecoklatan, mineral


ini memiliki tingkat kekerasan < 6,5 ini dibuktikan dengan pada
permukaan mineral tersebut sangat sukar digores dengan
menggunakan kuku jari, kuku jari ataupun pecahan kaca
karena mineral ini memiliki struktur yang cukup keras, tenacity
dari mineral ini adalah ductile, mineral ini tidak memiliki bidang
belah,

pecahannya

memperlihatkan

termasuk

gelombang

jenis

yang

concoidal

melengkung,

karena
ceratnya

berwarna putih, dan kilapnya termasuk jenis kilap kaca karena


pada saat diberi cahaya terlihat seperti kaca. Untuk keterangan
tambahan

dari

permukaan

mineral

bumi,

ini

adalah

komponen

umum

penting

dari

ditemukan
batuan

di

beku,

metamorf dan sedimen, bentuk alami dari silikon dioksida


ditemukan dalam berbagai varietas mengesankan dan warna.
Ada

banyak

nama

untuk

varietas

yang

berbeda:

cryptocrystalline varietas kuarsa terdaftar secara terpisah di


bawah kalsedon, dan termasuk batu akik. Dari hasil identifikasi
sifat fisik mineral tersebut dapat ditentukan nama mineralnya
yaitu quartz.

VII.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum identifikasi mineral ini adalah :
1. Mengidentifikasi mineral merupakan kegiatan membuat
suatu deskripsi tentang suatu mineral tertentu. Dalam
mengidentifikasi mineral kita harus melihat berdasarkan
sifat fisiknya seperti yang tertera pada dasar teori dan
beberapa pada hasil
2. Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral pada praktikum
identifikasi mineral dapat ditentukan nama

mineral

yaitu :

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Geologi Dasar. http: // nhycanchayank. blogspot. co.


id/ 2011/ 05/ geologi-dasar.html. (Diakses pada tanggal 8
November 2015)

Anonim. 2013. Sifat-Sifat Fisik Mineral. http: // geografi-geografi.


blogspot.

co.

id/

2013/

05/

sifat-sifat-fisik-mineral.html.

(Diakses pada tanggal 8 November 2015)


Ikhsan. 2013 . Sifat Fisik Mineral. http: // ikhsangeologi. blogspot.
co. id/ 2013/ 04/ v-behaviorurldefaultvmlo.html. (Diakses pada
tanggal 8 November 2015)
Setyobudi, Tri. 2010.

Definisi Mineralogi dan Mineral. https: //

ptbudie.wordpress. com/ 2010/ 12/ 23/definisi-mineralogi-danmineral/. (Diakses pada tanggal 8 November 2015)

Anda mungkin juga menyukai