Anda di halaman 1dari 10

E.

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)

1. Identifikasi resiko kecelakaan kerja


a. Pekerjaan Pondasi

Identifikasi resiko
Item
Bahaya Resiko
Bobokan Straus - Terpeleset di sekitar lubang - Meninggal dunia
galian
- Infeksi / tetanus
- Tertimpah material bobokan
- Luka berat
- Terkena peralatan pekerjaan
- Luka ringan
- Tangan terluka akibat ujung
besi hasil bobokan

- Mata terkena serpihan


material bobokan

Bekisting - Tangan tertusuk serpihan - Meninggal dunia


papan dan kayu
- Patah tulang
- Mata /tubuh terkena serpihan
kayu saat pemotongan - Infeksi / tetanus

- Batuk akibat serpihan debu - Luka berat / cacat


kayu permanen

- Tangan dan anggota tubuh - Luka ringan / gores


lain terluka /terpotong akibat
alat pemotong

- Tertimpah material kayu

- Terjatuh saat pemsangan


bekisting

Pembesian - Tubuh tertusuk basi tulangan - Meninggal Dunia

- Terjatuh akibat terinjak - Gangguan


material pendengaran

- Luka gores/lecet
- Wajah / tubuh terkena
serpihan besi saat - Cacat permanen
pemotongan
- Luka Berat
- Tangan / terpotong bar cutter
- Gangguan pernafasan/
- Terjatuh / terpleset saat sesak nafas
pemasangan besi tulangan

- Tertimpa besi tulangan

Pengecoran - Terluka akibat peralatan - Meninggal dunia


kerja
- Infeksi/tetanus
- Tertusuk besi tulangan
- Infeksi kulit
- Terpeleset dan terjatuh
akibat pengecoran - Luka Berat/cacat
permanen
- Vibrator rusak dan
mencederai pekerja - terkilir/patah tulang

Pembongkaran - Tertimpah - Meninggal dunia


Bekisting
- Terjepit - Patah tulang

- Tertusuk paku - Luka berat / cacat


permanen

- Luka ringan / goresan

b. Pekerjaan Kolom

Identifikasi resiko
Item
Bahaya Resiko
Survey / Marking - Terpeleset / terjatuh akibat - Cacat permanen
untuk penanda alat kerja
- Patah tulang
- Tertimpa alat kerja
- Iritasi mata
- Terkena debu saat menandai
marking dengan alat. - Ganguan pernafasan

- Pendarahan / terluka
- Tertusuk material besi
menerus - Patah tulang

- Tertimpah material yang


jatuh dari ketinggian

Bekisting - Tangan tertusuk serpihan - Meninggal dunia


papan dan kayu
- Patah tulang
- Mata /tubuh terkena
serpihan kayu saat - Infeksi / tetanus
pemotongan
- Luka berat / cacat
- Batuk akibat serpihan debu permanen
kayu
- Luka ringan / gores
- Tangan dan anggota tubuh
lain terluka /terpotong
akibat alat pemotong

- Tertimpah material kayu

- Terjatuh saat pemsangan


bekisting

Pembesian - Tubuh Tertusuk besi besi - Meninggal Dunia


tulangan
- Gangguan
- Terjatuh akibat terinjak pendengaran
material kerja
- Luka gores/lecet
- Wajah/tubuh terkena
serpihan dan percikan - Cacat permanen
bunga api dari material saat
pemotongan - Luka Berat

- Tangan/jari terjepit bar - Gangguan pernafasan/


bender sesak nafas

- Tangan/jari terpotong oleh


bar cutter

- Terjatuh/terpeleset saat
pemasangan besi tulangan
diarea kerja
- Tertimpa besi tulangan

- Sling putus

- Menghirup debu besi

- Alat berat ambruk

- Bising

Pengecoran - Terluka akibat peralatan - Meninggal dunia


kerja
- Infeksi/tetanus
- Terpelesetdan terjatuh dari
perancah pada bekisting di - Infeksi kulit
area kerja
- Luka Berat/cacat
- Tertusuk material besi permanen

- Terjatuh akibat pengecoran - terkilir/patah tulang

- Terkena pompa
pengecoran / bucket cor

- Vibrator rusak dan


mencederai pekerja

- Scafolding rusak dan


ambruk menimpa pekerja

c. Pekerjaan Balok dan Pelat

Identifikasi resiko
Item
Bahaya Resiko
Survey / Marking - Terpeleset / terjatuh akibat - Cacat permanen
untuk penanda alat kerja
- Patah tulang
- Tertimpa alat kerja
- Iritasi mata
- Terkena debu saat menandai
marking dengan alat. - Ganguan pernafasan

- Tertusuk material besi - Pendarahan / terluka


menerus
- Patah tulang
- Tertimpah material yang
jatuh dari ketinggian
Bekisting - Tangan tertusuk serpihan - Meninggal dunia
papan dan kayu
- Patah tulang
- Mata /tubuh terkena
serpihan kayu saat - Infeksi / tetanus
pemotongan
- Luka berat / cacat
- Batuk akibat serpihan debu permanen
kayu
- Luka ringan / gores
- Tangan dan anggota tubuh
lain terluka /terpotong
akibat alat pemotong

- Tertimpah material kayu

- Terjatuh saat pemsangan


bekisting

Pembesian - Tubuh Tertusuk besi besi - Meninggal Dunia


tulangan
- Gangguan
- Terjatuh akibat terinjak pendengaran
material kerja
- Luka gores/lecet
- Wajah/tubuh terkena
serpihan dan percikan - Cacat permanen
bunga api dari material saat
pemotongan - Luka Berat

- Tangan/jari terjepit bar - Gangguan pernafasan/


bender sesak nafas

- Tangan/jari terpotong oleh


bar cutter

- Terjatuh/terpeleset saat
pemasangan besi tulangan
diarea kerja

- Tertimpa besi tulangan

- Alat berat ambruk


- Bising

Pengecoran - Terluka akibat peralatan - Meninggal dunia


kerja
- Infeksi/tetanus
- Terpelesetdan terjatuh dari
perancah pada bekisting di - Infeksi kulit
area kerja
- Luka Berat/cacat
- Tertusuk material besi permanen

- Terjatuh akibat pengecoran - terkilir/patah tulang

- Terkena pompa
pengecoran / bucket cor

- Vibrator rusak dan


mencederai pekerja

- Scafolding rusak dan


ambruk menimpa pekerja

d. Pekerjaan Tangga

Identifikasi resiko
Item
Bahaya Resiko
Survey / Marking - Terpeleset / terjatuh akibat - Cacat permanen
untuk penanda alat kerja
- Patah tulang
- Tertimpa alat kerja
- Iritasi mata
- Terkena debu saat menandai
marking dengan alat. - Ganguan pernafasan

- Tertusuk material besi - Pendarahan / terluka


menerus
- Patah tulang
- Tertimpah material yang
jatuh dari ketinggian
Pemasangan - Tertusuk besi support - Meninggal dunia
perancah /
schafolding - Tertimpah schafolding saat - Patah tulang
pemasangan
- Lecet /gores
- Jatuh dari ketinggian
- Luka berat /cacat
permanen

Bekisting - Tangan tertusuk serpihan - Meninggal dunia


papan dan kayu
- Patah tulang
- Mata /tubuh terkena
serpihan kayu saat - Infeksi / tetanus
pemotongan
- Luka berat / cacat
- Batuk akibat serpihan debu permanen
kayu
- Luka ringan / gores
- Tangan dan anggota tubuh
lain terluka /terpotong
akibat alat pemotong

- Tertimpah material kayu

- Terjatuh saat pemsangan


bekisting

Pembesian - Tubuh Tertusuk besi besi - Meninggal Dunia


tulangan
- Gangguan
- Terjatuh akibat terinjak pendengaran
material kerja
- Luka gores/lecet
- Wajah/tubuh terkena
serpihan dan percikan - Cacat permanen
bunga api dari material saat
pemotongan - Luka Berat

- Tangan/jari terjepit bar - Gangguan pernafasan/


bender sesak nafas

- Tangan/jari terpotong oleh


bar cutter
- Terjatuh/terpeleset saat
pemasangan besi tulangan
diarea kerja

- Tertimpa besi tulangan

- Alat berat ambruk


Pengecoran - Terluka akibat peralatan - Meninggal dunia
kerja
- Infeksi/tetanus
- Terpelesetdan terjatuh dari
perancah pada bekisting di - Infeksi kulit
area kerja
- Luka Berat/cacat
- Tertusuk material besi permanen

- Terjatuh akibat pengecoran - terkilir/patah tulang

- Terkena pompa
pengecoran / bucket cor

- Vibrator rusak dan


mencederai pekerja

- Scafolding rusak dan


ambruk menimpa pekerja

2. Pengelolaan risiko kecelakaan kerja


Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang dimulai dari kegiatan
mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko dan mengendalikan risiko.
PERMEN PU No 05/PRT/M/2014 Pasal 19 huruf J tentang Tugas & Tanggung Jawab
Penyedia Jasa:
“Melakukan pengendalian risiko K3 konstruksi, termasuk inspeksi yang meliputi”
1. Tempat kerja
2. Peralatan kerja
3. Cara Kerja
4. Alat Pelindung Kerja
5. Alat Pelindung Diri
6. Rambu-rambu dan
7. Lingkungan kerja konstruksi sesuai RK3K
Risiko dapat dikelola dengan melakukan berbagai teknik dan pilihan teknologi yang
tersedia, biaya, efektivitas dan efesiensi terhadap operasi menyeluruh. Berdasarkan peringkat
risiko kemudian dibuat bentuk-bentuk pengedalian. Adapun resiko yang akan dikelola
adalah:
1) Membuat metode kerja yang matang.
2) Pastikan melakukan Pre Star Briefing sebelum pekerjaan dimulai
3) Pastikan operator dan para pekerja dalam keadaan sehat, tidak sedang dalam
pengaruh alkohol dan obat-obatan.
4) Memakai APD (sepatu safety, rompi, helm, sarung tangan, ear plug) untuk
meminimalisir potensi bahaya
5) Memakai personel yang sesuai dengan keahliannya
6) Pastikan alat yang digunakan sesuai spesifikasi standar
7) Gunakan sarung tangan
8) Selalu fokus saat bekerja
9) Gunakan safety shoes dan sarung tangan yang sesuai standar
10) Perhatikan lingkungan tempat bekerja yang dapat menimbulkan bahaya
tersandung, terperosok, tergelincir dan tertimpa material
11) Koordinasi teknis pengecoran yang baik
12) Lakukan pengecoran sesuai syarat tinggi jatuh beton

3. Pengawasan dan sistem manajemen K3


1) Pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diperkenalkan kepada
setiap orang yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai
melalui induksi K3
2) Menjelaskan rencana kerja, tugas dan tanggung jawab, potensi bahaya yang akan
timbul dan peraturan keselamatan kerja yang berlaku kepada seluruh pekerja
secara sedetail
3) Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri
selama dalam area proyek. Pemberian rambu-rambu keamanan dan kesehatan
kerja selalu ditempatkan pada lokasi yang sesuai.
4) Memastikan area kerja bersih dan aman sebelum mulai bekerja.
5) Memastikan sisa dari pembersihan material dibuang pada tempatnya dan
pemakaian masker
6) Menentukan Titik Evakuasi untuk sarana berkumpul dalam keadaan darurat.
7) Memastikan pemeriksaan oleh Safety control.
8) Memastikan Area Perkerjaan dalam Keadaan aman sebelum bekerja.
9) Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang
dipakai dan yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai