STUDI LITERATUR
1
2
dengan VIM adalah rongga udara dalam campuran (%); Gmm adalah berat jenis
campuran maksimum setelah pemadatan (gr/cc); Gmb adalah berat jenis bulk
campuran setelah pemadatan (gr/cc)
c. Voids Mineral Aggregate (VMA) besar, sehingga film aspal dapat dibuat
tebal. Jika VMA dan VIM kecil serta kadar aspal tinggi kemungkinan
terjadinya bleeding besar. Untuk mencapai VMA yang besar ini
dipergunakan agregat bergradasi senjang.
Nilai VMA dalam campuran aspal dapat ditentukan menggunakan rumus
sebagai berikut:
100(𝐺𝑠𝑏 − 𝐺𝑚𝑏 ) + 𝐺𝑚𝑏 . 𝑃𝑏
𝑉𝑀𝐴 =
𝐺𝑠𝑏
Dengan VMA adalah rongga udara pada mineral agregat (%) ; Gmb adalah
berat jenis bulk campuran setelah pemadatan (gr/cc); Gsb adalah berat jenis bulk
dari total agregat (gr/cc); dan Pb adalah presentase kadar aspal terhadap berat total
campuran (%)
aspal akan bersifat elastis, tetapi jika pembebanannya terjadi dalam jangka
waktu yang lambat maka sifat aspal menjadi plastis (viscous).
c. Penerapan
Menurut Natalia dkk (2002), Pentingnya karakteristik reologi
mengacu pada viskositas sebagai fungsi suhu. Komposisi kimiawi, reologi
dan sifat fisik-kimia aspal dipengaruhi oleh peningkatan suhu. Oleh karena
itu, salah satu karakteristik kurva reologi dasar untuk aspal adalah
viskositas sebagai fungsi suhu. Hubungan antara viskositas dan suhu
adalah sifat penting dari pengikat aspal, karena ini menetapkan suhu yang
diperlukan saat menangani pengikat selama produksi dan aplikasi
campuran aspal.
Studi reologi juga menyiratkan studi dan evaluasi pengaruh durasi
beban atau gaya geser. Diperlukan untuk menerapkan gaya tinggi pada
rentang tertentu untuk memperoleh pengukuran viskositas dan regangan.
Karakterisasi reologi dari pengikat aspal meliputi studi regangan dan
aliran bahan padat atau cair, dan dengan analogi maka kategori elastis dan
kental ditetapkan. Karakterisasi ini, seperti disebutkan sebelumnya,
dilakukan dengan menggunakan alat dynamic shear rheometer (DSR)
yang menerapkan regangan osilasi pada sampel dan pengukuran akibatnya
regangan yang dihasilkan. Alat ini mirip dengan geometri jarum kerucut.
Controlled Stress Rheometer (CSR) digunakan untuk menentukan
sifat reologi suhu rendah dari aspal yang diperoleh dari campuran yang
dipadatkan di laboratorium dan di lapangan. Viskositas aspal berhubungan
dengan modulus resilien, viskositas campuran, modulus statik, kekakuan,
regangan rekahan, energi rekahan, dan tegangan runtuh pada campuran
yang dibuat menggunakan prosedur pengujian tegangan tidak langsung,
tegangan dinamis, statik, dan tegangan konstan.
4
(a) (b)
Gambar. (a) Alat CSR dan (b) Alat DSR
menyebabkan sakit kepala, pusing, mual dan muntah, serta batuk dan
kesulitan bernapas. Tingkat yang lebih tinggi dapat menyebabkan
syok, kejang, koma dan kematian, maka dari perlunya pemakaian
peralatan K3 seperti masker maupun sarung tangan untuk menghindari
suatu resiko yang membahayakan.