Skor Nilai :
Zevy D. Maran
MEDAN
APRIL,20- 2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-
Nya Kepada Kami, sehingga Critical Book Report ini dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan Kami dalam menyusun Critical Book Report ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Alat dan Pengukuran Teknik dan Critical Book Report ini juga
dapat digunakan menjadi bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan
pembelajaran.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen yang mengajar mata
kuliah Alat dan Pengukuran Teknik, karena telah membantu penulis dalam penyelesaian
critical book report ini, serta kepada semua pihak yang turut andil dalam membantu dalam
penyelesaian critical book report ini, sehingga critical book report ini bisa diselesaikan dengan
tepat waktu.
Kami menyadari bahwa critical book ini masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu
kami ingin kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang sifat nya membangun,
demi penyempurnaan critical book ini dikemudian hari. Semoga critical book ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikuam Wr. Wb
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Bab III.........................................................................................................................
B. Bab IV........................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................................................
B. Rekomendasi...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Mikrometer dalam
Mikrometer dalam (inside micrometer) dipakai pada pengukuran diameter dalam suatu
benda, misalnya diameter block silinder mesin. Terdapat dua jenis micrometer dalam yakni
mikrometer dalam pengukuran dua titk dan mikrometer dalam pengukuran tiga titik.
1. Mikrometer dalam pengukur dua titik
Mikrometer dalam pengukuran dua titik memiliki ketelitian 0,01mm. Tingkat
pengukuran sebuah micrometer dalam pengukuran dua titik ialah 25mm. Bila
disambungkan dengan alat bantu tongkat ukuran tertentu dalam dapat diperoleh
batas ukur sampai 1500mm.
2. Mikrometer dalam pengukur tiga titik
Mikrometer dalam pengukur tiga titik memiliki tingkat ketelitian yang kebih tinggi dari
micrometer dalam model dua titik. Tingkat ketelitiannya mencapai 0,005mm.
C. Mikrometer kedalaman
Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur kedalaman lubang, coakan. Agar diperoleh
hasil pengukuran yang tepat, ujing ukur harus menyentuh bagian terdalam lubang yang
diukur. Landasan micrometer ini harus tepat berada pada permukaan lubang komponen.
5. Dial Indikator
Dial indicator digunakan untuk mengukur atau memeriksa kerataan, kesejajaran,
kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan, dan ketirusan dari suatu benda. Dial
indicator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hingga mencapai 0,0005mm.
Konstruksi sebuah alat dial indicator terdiri dari jam ukur (dial gauge) yang dilengkapi sebuah
alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Skala
dan outer ring dial indicator dapat berputar keangka 0 agar lurus dengan penunjuk.
Penghitung putaran jam ukur berfungsi menghitung jumlah putaran dari penunjuk. Ukuran
yang dapat dibaca oleh sebuah dial indicator ditentukan oleh besar garis tengahnya,
kemampuan putaran, dan jarak pembagian garis ukuran. Pada indicatzor jarak pembagian
garis ukurannya berbeda-beda seperti 0,0005mm, 0,002mm, 0,001mm.
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalh keadaan permukaan
benda yang diukur harus bersih, posisi spindle dial (ujung perabah) tegal lurus pada
permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukurannya yang digunakan.
6. Cylinder Dial Gauge
Cylinder gauge termasuk dalam jenis alat ukur yang menggunakan jam ukur (dial gauge).
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lain secara
teliti. Diameter daerah pengukuran yang dapat di jangkau oleh cylinder dial gauge berkisar
antara 50mm sampai dengan 300mm. Konstruksi alat ini terdiri dari sebuah jam ukur dan
pada ujung lain terdapat runcing pengukur (measuring point). Adapun komponen lain adalah
cincin pengganti (replacement washer) dan batang pengganti (replacement rod). Kedua
komponen ini baik cincin pengganti, maupun batang pengganti, telah memiliki spesifikasi
ukuran tertentu. Sebab itu, kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen ini
sangat membantu atau mempermudah kita dalam pekerjaan pengukuran itu sendiri.
Langkah pertama pengukuran dengan cylinder dial gauge adalah mengukur diameter
silinder jangka sorong untuk mengetahui ukuran dari silinder dan untuk pemilihan spesifikasi
ukuran cincin pengganti dan batang pengganti. Selanjutnya, lihat angka dibelakang koma
jangka sorong apakah lebih besaratau lebih kecil dari0,5mm. misalnya setelah dilakukan
pengukuranhasil akhir pengukurannya diketahui diameter silinder adalah 52,86mm, maka
pilihan untuk batang pengganti adalah 3mm. bila hasil pengukuranini adalah 52,22mm, maka
alternative pilihan batang pengganti adalah ukuran 50mm dan cincin pengganti 2mm.
Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pada pengukuran pertama cincin pengganti 3mm dan
batang pengganti 50mm, maka langkah selanjutnya adalah kalibrasi cylinder dial gauge
dengan menggunakan micrometer luar. Caranya adalah micrometer luar diset pada ukuran
52,86 mm. tempatkan batang pengganti dan runcing pengukur ke dalam micrometer luar
tersebut dan dial gauge dari aat ini di set pada nol ke jarum penunjuknya.
Cylinder dial gauge dimasukkan ke dalam silinder yang hendak di ukur, gerakan cylinder
dial gauge secara perlahan-lahan sampai diperoleh hasil angka pengukuran terkecil 0,03 mm.
hal ini berarti diameter silinder yang di ukur tersebur 0,03 mm lebih kecil dari 52,86mm.
dengan demikian diameter silinder adalah 52,83mm (52,86-0,03mm).
7. Feeler Gauge
Feeler gauge atau disebut thicknes gauge, yang merupakan alat ukur yang sering
digunakan dibengkel otomotif, terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki
presisi ukuran sampai 0,01 mm. Umumnya feeler gauge memiliki ketebalan antara 0,05
mm sampai 1,00 mm. Besarnya ketebalan setiap lembar plat baja telah tercantum pada
bodi bilah feeler gauge. Fungsi feeler gauge adalah untuk mengukur celah (gap) antara
dua bagian.
Komponen yang sering diukur dengan menggunakan feeler gauge antara lain celah
katup, celah bantalan (bearing), celaah samping ring piston, dan sebagainya. Cara
menggunakan feeler gauge sangat mudah, yaitu dengan menyisipkan bilah atau lembar
feeler gauge ukuran tertentu di antara dua komponen yang akan diukur. Bila feeler feeler
gauge terasa mudah masuk dan keluar, hal tersebut menunjukkan bahwa ukuran celah
tersebut masih belum sesuai.
Gantilah lembar feeler gauge dengan ukuran yang berbeda hingga dirasakan adanya
hambatan berupa gesekan antara lembar feeler gauge dengan sisi komponen yang diukur
saat ditarik keluar. Ukuran tebal feeler gauge sama besar dengan celah diantara dua
komponen tersebut.
Pasang tutup radiator yang sudah dilepas dari radiator pada alat radiator cap tester.
Berikan tekanan sambil diperhatikan pada tekanan antara 0,75-1,05 kg/𝑐𝑚2 katup
tekan pada tutup radiator telah membuka.
Katup tekan yang tidak terbuka menunjukkan ada kerusakan pada katubnya.
13. Hydrometer
Hidrometer adalah alat ukur untuk mengukur berat jenis elektrolit dalam aki. Untuk
mengukur berat jenis baterai, masukkan hydrometer kedalam sel baterai. Lalu hisaplah
elektrolit kedalam tabung gelas hydrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung
gelas.
Berat jenis elektrolit yang diijinkan untuk aki antara 1,220-1,290. Bila aki dalam
keadaan isi penuh, berat jenisnya harus 1,26 sampai 1,28 pada suhu 200 C. Jika ditemukan
berat jenis elektrolit dari hasil pengukuran kurang dari 1,220, maka hal yang perlu
diperhatikan adalh aki perlu diisi atau distrom sampai penuh. Namun, bila berat jenis aki
melebihi batas maksimum berat jenis atau diatas 1,290 maka tambahkan air suling untuk
menurunkan berat jenis aki sampai kondisi normal.
14. Injector Tester
Injektor tester adalah alat untuk menguji pengabutan bahan bakar oleh
injector/nozzle pada motor diesel. Komponen dari injector tester terdiri atas manometer
penunjuk tekanan. Pompa plunyer bahan bakar,tuas pompa, pipa penyambung, keran
oenutup, dan tempat bahan bakar solar. Terdapat jenis injector yang peyetelan tekananya
dilakukan dengan menambah atau mengurangi plat tipis (shim) didalam injector.
Sedangkan pada jenis injector lain, penyetelan dapat dilakukan secara langsung dengan
menyetel skrup pengatur tekanan. Penyetelan tekanan yang kurang tepat akan
menghasikan pembakaran yang tidak sempurna serta pembentukan asap yang kurang
normal.
Hasil penyemprotan bahan bakar yang baik tidak akan meninggalkan sisa penyemprot
dalam bentuk tetesan atau bosar pada lubung injector. Untuk mengetahui apakah jarum
injector bener-bener penutup pada dudukannya sehingga tidak terjadi kebocoran,
dilakukan tes kebocoran injector. Bersihkan ujung injector dari sisa bahan bakar.Pompa
tekanan injector tester sampai 10 Bar dibawah tekanan penyemprotan standar pabrik dan
tahan tekanan itu 10 detik, Ingat! Perhatikan kondisi ujung injector dari kebocoran bahan
bakar.
15. Toe Gauge
Roda depan mobil antara kiri dan kanan sebetulnya tidak sejajar. Ada selisih jarak
antar roda bagian depan (antarroda depan) dengan bagian belakangnya. Jarak (antarroda
depan) bagian depan lebih pendek dari jarak antarroda bagian belakang disebut toe in.
Sebaliknya, Jika jarak bagian depan lebih panjang disebut toe out. Selisih perbedaan
biasanya antara 2-5mm.
Pengukuran perbedaan jarak bagian depan dan bagin belakang roda depan
menggunakan toe-in gauge.
16. Alat Ukur Tekanan Kompresi (Compression tester)
Alat ini dibuat untuk mengukur tekanan kompresi dalam silinder. Jenisnya dibedakan
menjadi pengukur tekanan kompresi motor bensin dan pengukur tekanan kompresi
motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi menunjukkan besar tekanan kompresi
silinder ketika dilakukan pengukuran. Didalam monometer terdapat jarum penunjuk dan
sekala tekanan kompresi dalam beberapa satuan ukur.
17. Coil Spring Tester
Coil spring tester digunakan untuk mengetes tekanan pegas coil dengan ukuran
tertentu seperti pegas katup dan pegas kopling. Konstruksi alat terdiri dari landasan,
pembaca skala ukuran tegangan pegas, Skala ukuran panjang katup yang ditekan,bdan
batang penekan. Pegas koil yang biasa diukur tegangannya adalah pegas klep (valve
spring), dan pegas kopling.
Cara penggunaan coil spring tester:
1. Amperemeter
Kegunaan amperemeter yaitu mengukur besar arus listrik pada jaringan atau instalasi
kelistrikan. Pemakaian ampermeter yang benar adalah dihubungkan secara seri dengan
rangkaian yang hendak diukur arusnya. Tahanan dalam ampermeter sangat kecil sehingga
apabila dihubungkan secara parallel pada pengukuran arus listrik akan terjadi hubungan
singkat yang mengakibatkan rusaknya alat ampermeter.
Tidak dibenarkan menghubungkan langsung terminal positif aki dengan salah satu kabel
terminal ampermeter dan menghubungkan kabel terminal ampermeter lain dengan terminal
negative aki (dihubungkan secara parallel). Penyambungan secara langsung ini akan
mengakibatkan terjadinya hubungan singkat yang menyebabkan kerusakan pada
amperemeter.
2. Voltmeter
Volmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang
mengalir dalam sebuah rangkaian listrik pada sebuah sumber arus seperti aki, generator,
alternator,dan sebagainya. Terminal positif voltmeter dihubungkan dengan sumber arus
listrik, sedangkan terminal negative dihubungkan dengan massa atau terminal negative.
3. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan atau tahanan suatu komponen. Pengukuran
hambatan ini dilakukan pada saat mesin mati, dalam keadaan tanpa arus listrik, atau sumber
arus listriknya sudah diputuskan. Pemakaian yang lama ohmmeter akan membuat
baterainya menjadi lemah dan mengakibatkan pembacaan pengukuran menjadi tidak tepat.
Sebab itu, Ketika dipakai untuk mengukur tahanan suatu rangkaian komponen listrik atau
lainnya, terlebih dahulu melakukan kalibrasi ohmmeter.
4. Multitester (AVO)
Multitester atau multimeter sering disebut avo meter yang merupakan singkatan dari
Amper Volt dan Ohmmeter. Avo meter adalah alat ukur elektrik yang berfungsi untuk
mengukur kuat arus listrik, tegangan dan tahanan dari rangkaian kelistrikan, dan hubungan
singkat komponen sistem kelistrikan dengan menggabungkan fungsi alat amperemeter,
voltmeter dan ohmmeter dalam sebuah alat, maka akan membantu mekanik dalam kerja-
kerja sistem kelistrikan.
Multimeter merupakan alat ukur yang peka terhadap medan magnet. Dengan demikian,
multimeter tidak boleh disimpan dalam suatu lapangan magnit yang kuat karena dapat
mengurangi sensivitas alat ukur. Baterai yang telah habis yang dibiarkan tinggal dalam alat
multimeter dapat menyebabkan masuknya elektrolot kedalam komponen sehingga
menyebabkan kerusakan.
Secara umum ketika hendak menggunakan multimeter terlebih dahulu selector
diarahkan pada pilihan jenis pengukuran yang akan dilakukan misalnya tahanan (ꭥ), arus (A),
Voltase (V) dan sesuaikan dengan pilihan range nilai pengukuran tiap-tiap jenis pengukuran
misalnya 25V, 50V, 250mA, X1ꭥ, X10ꭥ, lalu kalibrasi agar alat menunjukan ukuran hasil
pengukuran dengan tepat. Selanjutnya pembaca hasil pengukuran Pada skala ukur
disesuaikan dengan pilihan pengukuran yang diarahkan selector.
5. Timing Light
Timing light berfungsi untuk mengetahui saat pengapian pada motor bensin.
Penggunaan timing light untuk mengetahui derajat saat pengapian dalam servis kendaraan
dilakukan setelah penyetelan sudut dwell atau penyetelan celah platina. Agar bola lampu
timing light awet atau tidak cepat rusak, maka disarankan agar tidak terlalu lama menyalakan
lampu timing saat pemeriksaan derajat pengapian.
6. Tacho-Dwell Tester
Alat ini berfungsi untuk menghitung putaran mesin, mengukur besar sudut dwell; sebagai
voltmeter, dan sebagai contact point test untuk mengetahui kondisi platina.
Pengukuran sudut dwell adalah pengukuran yang dibentuk selama platina menutup.
Besar sudut dwell setiap jenis mobil ditentukan oleh jumlah silinder mobil tersebut. Sebagai
contoh sudut dwell untuk mobil 3 silinder sebesar 60 ± 2 derajat engkol, mobil dengan 4
silinder sebesar 52 ± 2 derajat engkol, mobil 6 silinder sebesar 41 ± 2 derajat engkol. Untuk
penyetelan sudut dwell yang tepat dapat merujuk pada buku manual servis tiap-tiap jenis
kendaraan.
7. Tune-Up Tester
Tune-up tester adalah alat untuk memeriksa braker pint, sudut dwell, kecepatan putaran
mesin, voltase alternator, dan kevakuman dari intake manifold. Terdapat beberapa tipe
engine tune up tester yang disesuaikan dengan fungsi masing-masing unit pengukuran.
a. Pengukuran Kevakuman (vacuum gauge)
Vakum gauge pada tune up tester dimaksudkan untuk mengukur kevakuman
intake manifold yang berasal dari karburator. Pada prinsipnya kevakuman dari intake
manifold yang dimanfaatkan melalui selang yang dihubungkan dengan unit vakum
advancer, digunakan untuk menyesuaikan waktu pengapian pada saat mesin sedang
diakselerasi. Kevakuman pada mobil dapat distel dengan memutar skrup idle mixture
karburator.
b. Mengukur Rpm
Pasang kabel tune up tester pada terminal (+) dan (-) aki, pasang juga kabel tune
up tester lain pada terminal (-) koil pengapian. Putar selector tune up tester pada
penunjuk rpm. Baca hasil pengukuran rpm kendaraan. Pada rpm rendah, lampu
indicator L tune up tester akan menyala. Apabila rpm kendaraan tinggi, maka lampu H
yang menyala.
c. Mengukur tegangan pengisian alternator
Untuk mengukur tegangan output pengisian alternator, putar selector pada volt.
Jarum penunjuk tune up tester akan bergerak sampai menunjukkan angka voltase
tertentu. Tegangan pengisian yang berasal dari alternator dipakai untuk mengisi
kembali tegangan aki agar tetap penuh.
d. Pemeriksaan kontak platina (breaker point)
Pemeriksaan kontak platina dilakukan pada saat mesin mati dan kunci kontak
posisi ON. Selector tune up tester diarahkan pada poit. Bila kontak platina pada kondisi
tertutup dan hubungkan point tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK)
di kiri. Apabila point tidak baik, maka jarum berada di luar daerah hijau.
e. Pemeriksaan sudut dwell dan sudut pengapian
Selain menggunakan tacho-dwell tester, sudut dwell juga dapat diperiksa dengan
menggunakan tune up tester. Untuk Mengukur dwell angle, putar selector pada dwell.
Pasang kabel warna merah pada (+) aki atau sumber arus, dan warna hitam pada (-)
atau pada massa bodi. Sambungkan kabel hijau pada terminal (-) koil.
Setelah penyetelan dwell, Pemeriksaan putaran idle selanjutnya adalah waktu
pengapian.
BAB III
PEMBAHASAN
b. Pembahasan Bab IV
Menurut Buku 1 Avo meter adalah alat ukur elektrik yang berfungsi untuk mengukur kuat
arus listrik, tegangan dan tahanan dari rangkaian kelistrikan, dan hubungan singkat
komponen sistem kelistrikan dengan menggabungkan fungsi alat amperemeter, voltmeter
dan ohmmeter dalam sebuah alat, maka akan membantu mekanik dalam kerja-kerja sistem
kelistrikan.
Menurut Buku 2 Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik,
arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum,
sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi
seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang
menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt),
dan O(ohm).
B. Kelebihan dan kekurangan Buku
1. Dari Tampilan Buku : tampilan bukunya sesuai dengan gambar yang ada pada tampilan
tersebut sehingga mempermudah seseorang dalam mencarinya namun pada tampilan
buku tulisan judul buku sangat besar sehingga didalam penulisan judul ada huruf yang
tidak tertera didalam judul buku tersebut.
2. Dari aspek penulisan buku : buku ini cukup bagus didalam penulisannya, setiap warna
kalimatnya pun pas tida hitam kali sehingga mempermudah dalam membacanya dan
tidak terlalu bosan namun ada sebagian pada setiap baris, jika baris tersebut diakhiri
tanda koma spasinya terlalu jauh.
3. Dari aspek Isi Buku : dalam buku ini pembahasannya lumayan lengkap dan juga sangat
banyak sekali macam-macam alat ukur yang dibahas dalam buku ini dan juga setiap
macam alat ukur dilengkapi dengan gambar sehingga menambah pengetahuan bagi
mahasiswa, yang tadinya tidak tahu sekarang menjadi tahu namun didalam buku ini
tidak semua alat ukur dijelaskan cara membacanya dan juga ada sedik terdapat
kesalahan didalam mencetak buku tsb.
4. Dari aspek tata Bahasa : Buku ini mudah dipahami oleh pembaca
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat ukur (measuring tool) dalam otomotif dibedakan menjadi dua yakni alat ukur elektrik
dan alat ukur mekanik. Alat ukur elektrik digunakan untuk mengukur besar arus, tegangan,
tahanan, dan rangkaian sistem kelistrikan otomotif. Alat ukur mekanik berfungsi untuk
mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen seperti panjang, lebar,
tinggi, kerataan dan sebagainya. Dalam penggunaan pembacaan hasil pengukuran dengan
menggunakan alat ukur mekanik dapat langsung dibaca pada skala alat ukurnya atau dengan
bantuan alat ukur lain yang memiliki skala ukur.
Alat-alat ukur elektrik yang digunakan pada bengkel otomotip antara lain ampermeter,
voltmeter, ohmmeter , avometer, tachometer, timing light, tune up engine, dan sebagainya.
Alat-alat ukur kelistrikan ini membantu mekanik memeriksa dan menganalisa rangkaian
sistem kelistrikan pada kendaraan.
B. Rekomendasi
Menurut saya buku ini sangat cocok di jadikan bahan tambah pelajaran bagi mahasiswa
karena didalam buku ini cuku lengkap penjelasannya, sehingga menambah pengetahuan
dan wawasan bagi mahasiswa mengenai mata kuliah alat dan pengukuran otomotif.
DAFTAR PUSTAKA