Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PRODI S1 TEKNIK MESIN

SKOR NILAI :

MAKALAH CBR

INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN TEKNIK


KELOMPOK 9

NAMA MAHASISWA : SUDI SATRIA SILALAHI

RIDO ANDHIKA SITUNGKIR

MUHAMMAD RAIHAN

DOSEN PENGAMPU : BINSAR MARULI TUA PAKPAHAN S.T M. Eng

MATA KULIAH : INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

APRIL 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga tugas Critical Book
Report ini dapat selesai. Makalah ini telah saya susun dengan sebaik mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada Bapak Binsar Maruli TuaPakpahan S.T M.Eng
selaku dosen pengampu mata kuliah ini atas bimbingannya kepada kami dalam proses
penyusunan dan pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah critical book report tentang Instrumentasi san
Pengukuran Teknik ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, April 2021

KELOMPOK 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

a. Rasionalisasi pentingnya CBR.............................................................. 1


b. Tujuan penulisan CBR.......................................................................... 1
c. Manfaat CBR........................................................................................ 1
d. Identitas buku yang direview................................................................ 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ............................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 22

a. Pembahasan isi buku............................................................................. 22


b. Kelebihan dan kekurangan buku.......................................................... 23

BAB IV PENUTUP........................................................................................ 24

A. Kesimpulan...................................................................................... 24
B. Rekomendasi.................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas dan
menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang lain,
mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis.
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang  kita
hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya dari
segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR Instrumentasi dan
Pengukuran Teknik ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus
pada pokok bahasan tentang mata kuliah Psikologi Pendidikan.

B. Tujuan Penulisan CBR


Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang psikologi pendidikan serta
membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topic Instumentasi dan Pengukuran
Teknik. Yang dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan
antar babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.

C. Manfaat CBR
i. Menambah wawasan untuk menentukan buku yang cocok dijadikan sebagai bahan belajar
tentang Instumentasi dan Pengukuran Teknik.
ii. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
dengan ringkasan buku , pembahasan  isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
iii. Melatih Mahasiswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-
buku yang dianalisis tersebut.

D. Identitas Buku
BUKU UTAMA

4
Judul Buku : Instrumen dan Pengukuran Teknik
Penulis : Andy Nugraha, S.T., M.T.
Muhammad Nizar Ramadhan, S.T., M.T.
Penerbit : Universitas Lambung Mangkurat
Tahun Terbit : 2018
Jumlah Halaman : 91

BUKU PEMBANDING
Judul Buku : Instrumentasi Dan Alat Ukur
Penulis : - Poerwanto
- Juliza Hidayati
- Anizar
Penerbit : Graha Ilmu
Tahun Terbit : 2008
Edisi : cetakan pertama
Jumlah Halaman : 126
Kota Terbit : Yogyakarta

5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN BUKU UTAMA


BAB 1 “ INSTRUMENTASI

lnstrumentasi (Instrumentation) merupakan Penggunaan piranti ukur (instrumen) untuk


menentukan harga besaran yang berubah-ubah, yang seringkali pula untuk keperluan
pengemudian besaran yang perlu berada di batas-batas harga tertentu. Semua piranti
(kimia, listrik, hidrolik, magnit, mekanik, optik, pneumatik) yang digunakan untuk:
menguji, mengamati, mengukur, memantau, mengubah, membangkitkan, mencatat,
menera/memelihara, atau mengemudikan sifat-sifat fisik gerakan atau karakteristik lain.

Instrumen (lnstrument) lnstrumen atau piranti ukur merupakan piranti untuk


mengukur harga sesuatu kuantitas selama pengamatan. Piranti itu dapat berupa
instrumen tuding (indicating instument) dan dapat berupa instrumen rekan (recording
instrument).

BAB 2 “ DASAR-DASAR PENGUKURAN”

Standar Panjang
Pada tanggal 14 Oktober 1960, Konferensi Umum ke Sebelas tentang Berat dan Ukuran
(The Eleventh ceneral Conference on Weights and Measures) mengadopsi definisi
meter (satuan panjang) yang terbaru yaitu 1650763,73 panjang gelombang di dalam
ruang hampa udara dari radiasi atom Kripton yang mengalami transisi di antara tingkat
2p10 dan 5d5.
Standar Massa
Satuan massa adalah kilogram, yang didefinisikan oleh massa The lnternational
Prototype Kilogram, terbuat dari platinum-irridium dan disimpan oleh Biro
lnternasional untuk Berat dan Ukuran di dekat Paris.

6
Standar Waktu dan Frekuensi
Di Paris, pada tanggal 13 Oktober 1967, Konferensi Umum ke Tiga Belas tentang Berat
dan Ukuran (The Thirteenth ceneral Conference on Weights and Measures) secara
resmi mengadopsi detik sebagai Satuan Waktu lnternasional, yang didefinisikan sebagai
berikut: Detik adalah jangka waktu 9192631770 periode radiasi atom cesium 133 yang
mengalami transisi di antara dua tingkat yang sangat kecil pada keadaan dasar.

Standar Suhu
Titik nol derajat (juga diberi nama celsius untuk menghormati Anders Celsius, pencipta
skala 100 satuan antara titik uap dan titik beku air) adalah suhu di mana terjadi
keseimbangan antara es murni dengan udara jenuh air murni pada tekanan atmosfer
normal. Hubungan antara nilai derajat Kelvin dan Fahrenheit masing-masing adalah
273,15o dan 32o.

Standar Listrik
Standar listrik internasional ini dimodifikasi menjadi sistem absolut pada tanggal 1
Januari 1948 sebagai berikut: Ohm internasional = 1,00049 ohm absolut

Volt internasional = 1,000330 volt absolut

Ampere internasional = 0,99835 ampere absolut

Konsep Umum Alat Ukur


Secara umurm, konsep alat ukur dapat digambarkan dalam dua kategori pokok, yaitu
Operasi dan daya guna dilihat dari unsur-unsur fungsional sistem alat ukur.

Karakteristik statis dan dinamisnya

Karakteristik Kerja Alat Ukur


Karakteristik efektif alat ukur secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu karakteristik statis dan dinamis. Secara umum karakteristik statis juga
mempengaruhi kualitas pengukuran di bawah kondisi-kondisi dinamis. Dalam
kenyataannya persamaan-persamaan diferensial daya guna dinamis mengabaikan
pengaruh gesekan kering, gerak-balik (blacklash), histerisis, sebaran statistik dan

7
sebagainya, walaupun persamaan-persamaan tersebut mempunyai pengaruh pada
tingkah laku dinamis.

Tentu saja pendekatan ini merupakan perkiraan, namun sangat berguna.


Karakteristik Statis
Karakteristik statis suatu alat ukur adalah karakteristik yang harus diperhatikan apabila
alat tersebut digunakan untuk mengukur suatu kondisi yang tidak berubah karena waktu
atau hanya berubah secara lambat laun.

Karakteristik statis terdiri atas:

a. Kalibrasi.

b. Ketelitian (Akurasi).
c. Ketepatan (Presisi).
d. Kepekaan.
e. Jangkauan (Rangebility).
f. Kesalahan Pengukuran

BAB III TEKNIK PENGUKURAN

Jenis Pengukuran
Pengukuran geometris adalah mencakup ketiga aspek dari geometris yaitu ukuran,
bentuk dan kekasaran permukaan. Lebih terperinci lagi maka jenis pengukuran dapat
dibedakan sebagai berikut:

a. Linear.

b. Sudut atau kemiringan.


c. Kedataran.
d. Kelurusan.
e. Kesikuan.
f. Kekasaran permukaan.

Berdasarkan sifat dari alat ukur maka dikenal 5 macam alat ukur yaitu:

8
1. Alat ukur langsung, yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Hasil
pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut.
2. Alat ukur pembanding, yang mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi. Karena
daerah skala ukurnya terbatas, alat ini hanya digunakan sebagai pembacaan
besarnya selisih suatu dimensi terhadap ukuran standar.
3. Alat ukur standar, yang mampu memberikan atau menunjukkan suatu harga
ukuran tertentu. Digunakan bersama-sama dengan alat ukur pembanding untuk
menentukan dimensi suatu obyek ukur.
4. AIat ukur pembatas (kaliber), yang mampu menunjukkan apakah suatu dimensi
terletak di dalam atau di luar daerah toleransi ukuran.
5. Alat ukur bantu, bukan merupakan alat ukur dalam arti yang sesungguhnya akan
tetapi peranannya adalah penting sekali dalam melaksanakan suatu pengukuran.

Hasil pengukuran yang paling baik dapat dicapai dengan memilih alat ukur dan
cara pengukuran yang tepat tergantung dari kondisi benda ukur dan ketentuan hasil yang
diinginkan. Beberapa cara pengukuran adalah sebagai berikut:

a. Pengukuran langsung.

b. Pengukuran tak langsung.


c. Pengukuran dengan kaliber batas.
d. Pengukuran dengan cara mengandungkan dengan bentuk standar.

BAB IV ALAT UKUR

Standar Pengukuran
Sesuai dengan Undang-Undang No.2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, lndonesia
menganut sistem Sl. Sistem satuan Sl terdiri dari 7 satuan dasar dan 2 satuan tambahan.

Satu meter adalah 1650 × 763,73 × panjang gelombang (garis jingga) radiasi atom
Krypton 86. Definisi ini menggambarkan ketelitian dalam metrologi akan tetapi untuk
pengukuran sehari-hari diperlukan adanya suatu standar di perusahaan. Untuk hal

9
tersebut digunakan seperangkat blok ukur presisi yang dipakai sebagai standar
pembanding.

khrom karbida atau karbida tungsten. Karbida tungsten merupakan yang paling keras

dan mahal. Dapat diperoleh blok ukur laboratorium dengan jaminan ketelitian
untuk panjang nominal 1,5 sampai 25 mm. Blok-blok ini terutama digunakan sebagai
pembanding pengukur teliti untuk mengukur perkakas, pengukur dan die sebagai standar
laboratorium induk untuk mengontrol ukuran selama produksi. Ketelitiannya hanya
berlaku pada 20°C. Dengan menggunakan suatu set yang terdiri dari 88 blok, hampir
sama dimensi antara 1,001 sampai 700 mm dapat diukur langkah imbuh sebesar 0,001
mm.

Mikrometer dan instrumen jangka sorong dapat digunakan untuk mengecek toleransi
bila berkisar antara 0,001 dan 0,0005 mm. Bila diperlukan ketelitian sampai mikron,
diperlukan laboratorium dengan suhu tetap, perlengkapan ukur optik atau elektronik
untuk kalibrasi dan pembandingan blok ukur. Dapat diperoleh pula blok ukur sudut
dengan ketelitian yang menyamai blok ukur presisi. Suatu set yang terdiri dari 16 blok
sudah memungkinkan pengukuran sudut dengan ketelitian satu detik.

Klasifikasi Alat Ukur


Alat ukur adalah perangkat yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi atau sudut.
Beberapa jenis instrumen seperti mistar ukur dapat dibaca langsung, lainnya seperti
kaliper, digunakan untuk memindahkan atau membandingkan ukuran. Untuk mengukur
digunakan berbagai prinsip. Suatu mikrometer misalnya menggunakan prinsip yang
berbeda dengan mistar baja atau kaliper vernir.

Alat Ukur Panjang

 Kaliper Vernir (Vernier Caliper)

 Mikrometer
 Alat Optik

10
Kaliper dan Pembagi
Kaliper digunakan untuk pengukuran kasar, baik untuk bagian luar maupun dalam.
Alat tersebut tidak dapat mengukur langsung dan harus dicocokkan dengan penggaris
baja atau alat ukur lainnya.

Pengukuran Sudut
Cara yang lazim digunakan untuk mengukur sudut adalah dengan busur derajat. Ada
pula alat jenis lain yang memerlukan alat tambahan

Bilah Sinus
Bilah sinus merupakan alat sederhana yang digunakan untuk mengukur sudut dengan
teliti atau untuk menyetel kedudukan benda kerja

BAB V ALAT UKUR KAPASITAS KERJA


a. kemampuan untuk melaksanakan kerja
b. Kapasitas Kapasitas adalah hasil maksimum suatu sistem di dalam suatu periode
tertentu.
c. Ukuran kapasitas adalah banyaknya satuan maksimum yang dapat dihasilkan pada
waktu tertentu
d. Kerja adalah perubahan energi

Di mana:
W = Kerja
El = Menunjukkan energi mula
E2 = Menyatakan energi akhir
Energi adalah kerja adalah hasil maksimum perubahan energi suatu sistem didalam
suatu periode tertentu.
Peralatan/alat ukur kapasitas kerja terdiri dari:
1. Digital Electronic Back Muscle Dynamometer Model KE-D 300
2. Digital Trunk Flexion Dounward Flexibility Test Model W-D 3511
3. Digital Electronic Hand Dynamometer Model ED-D 100
4. Digital Back Hyperextension Meter BD-BO

11
BAB VI ALAT UKUR KELELAHAN OTOT
Istilah lelah dalam bahasa Inggris: Fatique. Dalam ilmu teknik lelah adalah perubahan
yang terjadi dalam bahan yang mengalami tekanan berulang-ulang dan akhirnya
menyebabkan bahan itu retak atau rusak. Lelah merupakan suatu perasaan, dan bagi
setiap orang akan mempunyai arti tersendiri dan sifatnya subyektif.

Kelelahan mempunyai arti yang berbeda-beda, tetapi semua berkenaan dengan


pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh.

Ada dua jenis kelelahan, yaitu:

a. Kelelahan otot .Kelelahan otot merupakan tremor atau


perasaan nyeri pada otot

b. Kelelahan mental
Kelelahan mental ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja akibat
gangguan secara psikis. Faktor penyebab terjadinya kelelahan mental adalah:
• Monotonik
• lntensitas dan lamanya kerja mental dan fisik
• Keadaan lingkungan
• Kekhawatiran dan konflik serta penyakit-penyakit
Pengaruh-pengaruh ini berkumpul dalam tubuh dan mengakibatkan perasaan lelah.
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh menghindari
kerusakan lebih lanjut, sehingga dengan demikian terjadilah pemulihan.

Piranti Ukur Kelelahan Otot

 Whole Body Reaction Tester Model YB – 1000

BAB VII ANTROPOMETRI

Istilah antropometri berasal dari “Antrho” yang berarti manusia dan “Metri” yang berarti
ukuran. Secara umum antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk,

12
ukuran (tinggi, lebar dan sebagainya) berat badan dan lain-lain yang berbeda satu dengan yang
lainnya.

Antropometri ialah pengetahuan yang menyangkut pengukuran tubuh manusia, khususnya


dimensi tubuh. Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:

Antropometri statis
Pengukuran yang dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. Dimensi
yang diukur pada antropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada
permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan
dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam.

Antropometri dinamis
Dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih
kompleks dan lebih sulit diukur

13
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN ISI BUKU
Buku utama terdiri dari 7 bab yang membahas tentang instrumentasi secara keseluruhan
dimulai dari pengenalan tentang instrumentasi sampai pada antropometri.buku ini adalah
bahan ajar untuk pengukuran dan isntumentasi teknik. Buku ini terdiri dari 91 halaman.
Pada Bab 1 buku ini bertujuan untuk Mengetahui definisi istilah-istilah yang sering digunakan
pada bidang instrumentasi dan teknik pengukuran. Mempelajari istilah-istilah yang sering
digunakan pada bidang instrumentasi dan teknik pengukuran serta Memahami konsep dasar
instrumentasi dan teknik pengukuran.
Pada Bab 2 buku ini bertujuan Mengetahui dan memahami standar satuan-satuan pokok.
Mengetahui dan memahami karakteristik kerja alat ukur. Mengetahui dan memahami karakteristik
statis suatu alat ukur. Mengetahui dan memahami karakteristik dinamis suatu alat ukur.
Pada Bab 3 buku ini bertujuan untuk Mengetahui dan memahami satuan besaran standar dan
satuan besaran turunan Mengetahui dan memahami jenis pengukuran. Mengetahui dan
memahami cara pengukuran.
Pada Bab 4 buku ini bertujuan Mengetahui dan memahami klasifikasi alat ukur, Mempelajari
dan dapat menggunakan berbagai macam alat ukur. Dapat mengimplementasikan penggunaan
alat ukur untuk mendukung berbagai jenis kegiatan.
Pada Bab 5 buku ini bertujuan untuk Mengukur kapasitas kerja otot, Mengukur kemampuan
untuk melaksanakan kerja, Mempelajari secara empiris hubungan antara konsumsi oksigen
dengan energi yang dihasilkan tubuh.
Pada bab 6 buku ini bertujuan Mengukur waktu respon dari keseluruhan tubuh, Mengukur
reaksi gerak lambat dan cepat tangan dan keseluruhan tubuh Mendeteksi jumlah ketukan yang
dilakukan oleh jari subyek, Menentukan jumlah ketukan persatuan waktu yang ditampilkan
secara digit.
Pada Bab 7buku ini bertujuan Mampu memahami interaksi antara manusia, mesin,peralatan,
bahan maupun tingkungan kerjanya. Mampu memahami adanya sejumlah keterbatasan dan
kelebihan yang dimiliki manusia. Mampu mengukur data antropometri dan menggunakannya
untuk perancangan/ pengaturan sistem kerja.
Buku utama dan buku pembanding merupakan buku yang memilki kesamaan materi yang di
sajikan namun berbeda versi Karena beda pada tempat diterbitkannya buku tersebut. Oleh
karena itu buku utama dan buku pembanding adalah buku yang sangat bagus untuk dkritik
untuk menentukan dan menilai buku mana yang lebih bagus dan direkomendasikan

14
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
Kelebihan dan kekurangan pada buku utama :
Kelebihan buku utama terdapat pada penyajian materi yang sangat ringkas dan padat untuk
memuat 7 bab tersebut. Buku utama memiliki penyajian yang cukup bagus dari segi tampilan
buku serta penulisan pada buku. Buku ini memiliki bahasa yang ringan dan dilengkapi dengan
gambar dan tabel pendukung sebagai bahan tambahan penjelasan buku
Kelemahan buku utama adalah buku yang belum memiliki identitas terbit secara lengkap.
Identitas buku adalah komponen yang penting dalam sebuah buku.
Kelebihan dan kekurangan pada buku pembanding
Kelebihan buku pembanding adalah penyajian dan tampilan buku yang cukup bagus serta
penyajian buku yang bagus. Selain itu identitas bukunya juga jelas tidak seperti pada buku
utama.
Kekurangan pada buku pembanding terdapat pada bentuk penyajian buku yang biasa aja, isi
pada setiap bab itu sudah bagus namun karna tampilannya kurang menarik dapat
memperlemah minat untuk membaca.

15
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kedua buku yang dibahas dalam makalah ini adalah buku yang membahas topic yang
sama pada setiap babnya. Perbedaan pada kedua buku ini hanya pada penyampaian materi
yang berbeda. Oleh karena itu para pembaca bebas dalam mennetukan buku yang akan
dibaca .
B. REKOMENDASI
Rekomendasi penulis pada pembaca makalah ini dalam menentukan buku yang cocok
dijadikan bacaan adalah buku pembanding namun tidak menutup kemungkinan pada buku
utama dijadikan sebagai bacaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Adi dan Muhammad Nizar Ramadhan.2018. Instrumen dan Pengukuran


Teknik.Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
Hidayati, Juliza dan Poerwanto dan Anizar.2008. Instrumentasi Dan Alat Ukur.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

17

Anda mungkin juga menyukai