Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL JOURNAL REVIEW

INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN TEKNIK

Nama Mahasiswa : Gillardoni

NIM/Prodi : 5201121006 / Pendidikan Teknik Mesin

Mata Kuliah : Instrumentasi dan pengukuran Teknik

Dosen Pengampu : Binsar Maruli Tua Pakpahan, S.T., M.Eng.

PROGRAM – S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas berkatnya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas CRITICAL JOURNAL REVIEW ini disusun
untuk membahas materi mata kuliah Instrumentasi dan pengukuran Teknik yang
penyajinya berdasarkan pengamatan dari satu sumber yaitu jurnal Nasional

Penulis menyadari bahwa critical journal Review ini memiliki banyak kekurangan
.Untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat menulis diharapkan untuk
menyempurnakan laporan ini sehingga menjadi lebih sempurna , baik, dan bermanfaat

Saya ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa penambah
pengetahuan pembaca.

Medan, 19 Maret 2021

Gillardoni
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. .1

DAFTAR ISI............................................................................................................................. .2

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................3

A. Latar Belakang .....................................................................................................3


B. Tujuan Penulisan ................................................................................................3
C. Manfaat Penulisan ...............................................................................................3
D. Identitas Journal ..................................................................................................4
E. Identitas journal pembanding…………………………………………………...5

BAB II RINGKASAN ISI JOURNAL ........................................................................6

A. Landasan Teori..............................................................................................6
B. Metode penelitian .......................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................. 8

A. Kelebihan Journal ………................................................................................... 9


B. Kekurangan Journal………………......................................................................9

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................10

A. Kesimpulan .........................................................................................................11
B. Saran………. .....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................13


BAB I

PENDAHALUAN

A. LATAR BELAKANG

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama
buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka
mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema
yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang
sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i
dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang
baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau
langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut

B. TUJUAN
Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu
referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun
pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi
bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata
kuliah Instrumentasi dan pengukuran Teknik pada Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin di Universitas Negeri Medan.

C. MANFAAT
• Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah
jurnal atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
• Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
• Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.
• Mengetahui kualitas jurnal dengan membandingkan terhadap karya dari penulis
yang sama atau penulis lainnya.
• Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi jurnal.

D. IDENTITAS JOURNAL

Judul : KALIBRASI JANGKA SORONG NONIUS (VERNIER


CALLIPER) BERDASARKAN STANDAR JIS B 7507 DI
LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS RIAU

Penulis : Nahrul Amani dan Dodi Sofyan Arief

Volume Nomor : Vol 2 Oktober 2015

Jumlah halaman : 7

Tahun Terbit : 2015

E. IDENTITAS JOURNAL PEMBANDING

Judul : KALIBRASI MIKROMETER SEKRUP EKSTERNAL DENGAN


MENGACU PADA STANDAR JIS B 7502 – 1994 DI
LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS RIAU

Penulis : Andry Kurnia dan Dodi Sofyan Arief

Website : andry.kurnia90@gmail.com

Volume Nomor : Vol 2 Nomor2Oktober 2015

Jumlah halaman : 9

Tahun terbit : 2015


BAB II

RINGKASAN ISI JOURNAL

JOURNAL UTAMA

Pendahuluan

Setiap Alat Ukur sebelum digunakan atau setelah digunakan pada periode tertentu (6
bulan atau 12 bulan), harus dilakukan kalibrasi sesuai standar nasional ataupun
internasional [1]. Alat ukur merupakan ujung tombak dalam kualitas produk yang
dihasilkan, karena langsung berhubungan dengan proses, sehingga perlu dipelihara
untuk mendapatkan umur (life time) yang panjang. Jangka sorong nonius sangat banyak
digunakan baik di laboratorium pengukuran maupun produksi. Mengingat pentingnya
hal tersebut maka penulis melakukan kalibrasi jangka sorong nonius untuk mengetahui
nilai koreksi/penyimpangan serta nilai ketidakpastian pengukurannya.
Dalam penelitian ini jangka sorong nonius yang digunakan memiliki
kercermatan 0,02 mm dan kapasitas ukur 200 mm. Alat ukur standar yang
digunakan untuk mengkalibrasi jangka sorong nonius adalah blok ukur (gauge
block) kualitas (grade) 1 dengan kapasitas ukur 1 mm hingga 100 mm.
Kalibrasi jangka sorong nonius ini mengacu pada standar JIS B 7507 – 1993 :
Vernier, dial and digital calipers. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai
koreksi/kesalahan dan nilai ketidakpastian pengukuran alat jangka sorong
nonius yang ada di laboratorium pengukuran jurusan teknik mesin Universitas
Riau.
Metrologi adalah teknologi dan kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran dimana
didalamnya terdapat kegiatan kalibrasi. Definisi pengukuran dalam arti luas adalah
membandingkan suatu besaran dengan besaran standar [2]. Kalibrasi adalah suatu
kegiatan untuk menentukan kebenaran kovensional nilai penunjukkan alat ukur dan
bahan ukur. Pelaksanaan kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur dan
bahan ukur yang akan dikalibrasi terhadap sandar ukurnya yang mampu telusur
(traceable) kestandar nasional dan atau internasional. Kalibrasi bertujuan untuk
menentukan deviasi kebenaran konvensinal nilai penunjukkan suatu alat ukur, atau
deviasi dimensi nominal yang seharusnya suatu bahan ukur. Nilai deviasi akan
menunjukkan kualitas alat ukur, semakin kecil nilai deviasinya maka semakin baik pula
kualitas alat ukur tersebut. Setiap pengukuran pasti mengandung kesalahan (error).
Kesalahan tersebut ditimbulkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah operator,
instrumen ukur, kondisi lingkungan, obyek ukur, metode pengukuran [2]. Hasil
pengukuran harus mencantumkan suatu perkiraan yang menggambarkan seberapa besar
kesalahan yang mungkin terjadi, dalam batas-batas kemungkinan yang wajar.
Ketidakpastian pengukuran adalah proses mengaitkan sesuatu angka secara empirik dan
obyektif pada sifat-difat obyek atau kejadian nyata sedemikian rupa sehingga angka tadi
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian tersebut. Metode
untuk menghitung ketidakpastian pengukuran telah dibuat oleh berbagai lembaga,
namun yang digunakan sebagai acuan internasional adalah dokumen yang dikeluarkan
oleh Oganisasi Standarisasi Internasoanal (ISO)[3].

METODE PENELITIAN

Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:

Gambar 1. Diagram alir penelitian

Alat dan Bahan


Prosedur untuk mengkalibrasi jangka sorong nonius mengacu pada standar
JIS B 7507-1993 : Vernier, dial and digital calipers. Adapun alat ukur dan
bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Blok ukur (gauge block) kualitas (grade) 1 dengan rentang ukur 1 mm
hingga 100 mm dan sertifikatnya digunakan sebagai alat ukur standar untuk
mengkalibrasi jangka sorong nonius.
2. Dua unit Jangka sorong nonius dengan kecermatan 0,02 mm dan kapasitas
ukur 0 hingga 200 mm yang digunakan sebagai objek ukur (Unit Under
Test).
3. Meja rata digunakan sebagai alat ukur bantu pada saat melakukan
pengukuran dimensi blok ukur (gauge block).
4. Waterpass digunakan untuk mengukur atau memposisikan meja rata dalam
posisi rata.
5. Thermohygrometer digunakan untuk mengukur temperatur dan kelembaban
ruangan kalibrasi, temperatur blok ukur dan temperatur jangka sorong.
6. Vaselin digunakan untuk melumasi alat ukur agar tidak korosi.
7. Tissu pembersih dipergunakan untuk membersihkan alat ukur dari kotoran.
8. Alkohol sebagai cairan pembersih.
9. Sarung tangan.
10. Lembar kerja.

Kondisi Ruangan Kalibrasi


1. Kondisi ruangan kalibrasi harus berada pada temperatur 20±1 oC.
2. Kelembaban ruangan kalibrasi berkisar diantara 55 — 60 %.
3. Ruangan kalibrasi harus bersih bebas dari partikel debu.
4. Ruangan kalibrasi harus dihindarkan dari mesin atau keadaan yang
menimbulkan getaran besar, yang diperbolehkan antara (1 - 30 Hz).
5. Pencahayaan dalam ruangan kalibrasi menggunakan lampu yang mempunyai
kekuatan cahaya 100 Lux [4].

Persiapan Kalibrasi
1. Periksa kesejajaran permukaan mulut ukur dengan cara merapatkan kedua permukaan
mulut ukur.
2. Cek gerak rahang ukur jangka sorong harus meluncur dengan baik pada batang
ukurnya .
3. Bersihkan jangka sorong, blok ukur dan aksesorisnya serta meja rata dari kotoran
atau debu yang menempel menggunakan alkohol/wash bensin dengan kapas lalu dilap
sampai mengkilap.
4. Kondisikan jangka sorong dan blok ukur pada temperatur ruangan laboratorium 21 ±
1 °C dan kelembaban
50 - 60 % selama minimal 24 jam sampai keduanya memiliki temperatur dan
kelembaban yang sama dengan temperatur dan kelembaban ruangan kalibrasi.
5. Catat tanggal mulai pengkondisian jangka sorong pada lembar kerja.

Prosedur Kalibrasi
1. Masukkan blok ukur diantara kedua permukaan ukur untuk pengukuran eksternal,
ukur dari pangkal sampai ujung blok ukur, dan dapatkan dimensi blok ukur dari
pembacaan jangka sorong.
2. Lakukan kalibrasi untuk pengukuran eksternal dengan 10 titik pengamatan dalam
interval 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% sampai 100% dari
kapasitas maksimum jangka sorong.
3. Pada saat mengukur miringkan jangka sorong, sehingga bidang skala nonius hampir
sejajar dengan bidang pandangan.
4. Pengukuran dilakukan pada 10 posisi, minimal 3 kali pengukuran.
5. Catat hasil pengukuran dari setiap posisi pada lembar kerja.
6. Hitung mampu ulang (repeatability) setiap titik pengamatan dengan persamaan
berikut :
b = L maks - L min
Keterangan :
b = Mampu ulang (repeatability) L maks = Nilai tertinggi dari
pembacaan
jangka sorong
L min = Nilai terendah dari pembacaan
jangka sorong

7. Hitung nilai rata-rata hasil pengukuran dari setiap titik pengamatan dengan
persamaan berikut :
Σ Li
L̄ =
n

Keterangan :
L̄ = Nilai rata-rata pembacaan jangka
sorong
Li = Data pembacaan jangka sorong
n = Jumlah rangkaian pengamatan
8. Hitung kesalahan dari setiap titik pengamatan dengan persamaan berikut ini :
E = L̄ — L
Keterangan :
E = Kesalahan
L = Pembacaan standar
L̄ = Nilai rata-rata pembacaan jangka
sorong
Evaluasi dari perhitungan kesalahan tersebut dengan tabel persyaratan berdasarkan standar
JIS B 7507 – 1993
JOURNAL PEMBANDING
Pendahuluan
Mikrometer sekrup eksternal merupakan salah satu peralatan intrumentasi yang berfungsi
mengukur diameter luar suatu benda [1]. Mikrometer sekrup eksternal merupakan alat ukur
panjang yang ketelitian pengukurannya sangat teliti karena memiliki ketelitian 0,01 mm dan
digunakan pada praktikum metrologi industri Teknik Mesin Universitas Riau. Untuk
mendapatkan hasil yang akurat dalam pengukuran, maka alat-alat instrumentasi dalam hal ini
mikrometer sekrup eksternal perlu dikalibrasi secara berkala. Kalibrasi merupakan
serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur
dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standard ukurannya yang mampu
telusur ke standard nasional untuk satuan ukuran maupun internasional [1].
Adapun tujuan dari tugas akhir ini antara lain adalah :
a. Melakukan metode kalibrasi pada mikrometer sekrup eksternal Fowler 0 sampai dengan
25 mm kecermatan 0,01 mm yang ada di Laboratorium Pengukuran Teknik Mesin
Universitas Riau.
b. Menentukan faktor koreksi alat ukur mikrometer sekrup eksternal Fowler 0 sampai dengan
25 mm kecermatan 0,01 mm yang ada di Laboratorium Pengukuran Teknik Mesin
Universitas Riau.
c. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) kalibrasi mikrometer sekrup eksternal
Fowler 0 sampai dengan 25 mm kecermatan 0,01 mm untuk referensi praktikum mata kuliah
metrologi industri.
Di Laboratorium Pengukuran Teknik Mesin Universitas Riau memiliki mikrometer sekrup
eksternal Fowler 0 sampai dengan 25 mm kecermatan 0,01 mm yang digunakan oleh mahasiswa
sebagai salah satu alat praktikum mata kuliah metrologi industri. Dengan bertambahnya umur
komponen dan alat berubah karena temperatur atau pemakaian terus-menerus maka akan
mengakibatkan degradasi kinerja mikrometer eksternal (drift). Untuk itu penulis melakukan
kalibrasi pada mikrometer sekrup eksternal Fowler 0 sampai dengan 25 mm kecermatan 0,01 mm
dengan mengacu pada standar JIS B 7502 – 1994 : Micrometer callipers.
Alat ukur linier langsung yang juga termasuk alat ukur presisi adalah mikrometer.
Mikrometer inipun mempunyai bentuk yang bermacam- macam yang disesuaikan dengan bentuk
dari benda ukur. , tipe dari mikrometer ada tiga macam yaitu:
1. mikrometer internal
2. mikrometer eksternal
3. mikrometer kedalaman
Meskipun mikrometer ini terbagi dalam tiga tipe yang masing-masing tipe mempunyai bermacam-
macam bentuk, akan tetapi komponen-komponen penting dan prinsip baca skalanya pada
umumnya sama [2].
Gambar 1 Bagian-bagian Umum Mikrometer Eksternal

Blok ukur yang dalam bahasa inggris dikenal dengan berbagai nama, yaitu: Gauge Block,
End Gauge, Slip Gauge, Jo Gauge atau Johannsen Gauge, adalah merupakan alat ukur
standar. Karena kehalusan dan kerataan muka ukurnya, dua atau lebih blok ukur dapat disusun
sedemikian rupa sehingga dapat bersatu dengan kuat. Hal ini disebabkan oleh tekanan udara
luar pada ruang yang relatif hampa di antara ke dua permukaan yang menyatu dan diperkuat
oleh daya adhesi.
Blok ukur biasanya dibuat dari baja karbon tinggi, baja paduan atau karbida logam. Jenis
baja, yang setelah mengalami proses perlakuan panas (heat treatment) akan mempunyai sifat-
sifat penting yang harus dipunyai oleh suatu alat ukur standar, yaitu :
1. Tahan aus
2. Tahan korosi
3. Koefisien muai
4. Kestabilan dimensi yang baik [3]

Gambar 2 Satu Set Blok Ukur

Kata ketidakpastian berarti suatu keraguan, dan dengan demikian pengertian ketidak pastian
dalam arti yang luas adalah suatu pengukuran dimana validitas dan ketepatan hasilnya masih
diragukan. Berdasarkan “International Vocabulary Of Basic and General Terms in Metrology”,
pengukuran didefinisikan sebagai sederetan operasi yang mempunyai objek untuk ditentukan nilai
kuantitasnya [3]. Untuk mengevalusi masing- masing sumber ketidakpastian tersebut diperlukan
analisa dengan menggunakan dua type yaitu :
1. Type A
Type A dievaluasi dengan menggunakan metode statistik yang baku untuk menganalisis satu
himpunan atau sejumlah himpunan pengukuran.
1. Type B
Type B dievaluasi dengan cara selain statistik pada jumlah pengamatan. Ketidakpastian ini
mencakup kesalahan- kesalahan sistematik [4].
Evaluasi ketidakpastian baku tipe B diperoleh dengan cara selain analisis statistik dari
serangkaian pengamatan
yang biasanyadidasarkan pada justifikasi ilmiah menggunakan semua informasi
relevan yang tersedia, yang dapat meliputi :
1. Data pengukuran sebelumnya;
2. Spesifikasi pabrik;
3. Data yang diberikan dalam sertifikat atau laporan lainnya;
4. Ketidakpastian yang diberikan untuk data acuan yang diambil dari data book [4].

METODE PENELITIAN
Prosedur Penelitian
Untuk mencapai sasaran yang diinginkan maka diperlukan metodologi dan berbagai
pendekatan terkait dengan hal-hal yang akan dikaji, dimana hal-hal tersebut akan dijelaskan pada
diagram flow chart gambar berikut ini.

Gambar 3 Flow Chart Penelitian Tahapan-tahapan pengerjaan yang


dilakuakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah Sebgai Berikut:

1. Studi Literatur
Studi literatur meliputi proses pengumpulan informasi dan referensi yang membahas
tentang materi kalibrasi mikrometer baik dari buku, jurnal, media internet dan diskusi dengan
dosen dan teman-teman teknik mesin.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Setelah mengumpulkan informasi dan referensi tentang kalibrasi selanjutnya adalah
persiapan alat dan bahan untuk proses kalibrasi mikrometer sekrup eksternal.
3. Kalibrasi Mikrometer
Kalibrasi mikrometer meliputi :
a. Standar Acuan JIS B 7502 – 1994
b. Persiapan Kalibrasi
c. Pelaksanaan Kalibrasi
d. Rekaman Data

4. Pengolahan dan Analisis


Rekaman data yang terlah didapatkan dari proses pembandingan selanjutnya di olah dan
di analisis.

Peralatan dan Bahan


Adapun Peralatan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Blok ukur
2. Mikrometer sekrup eksternal
Tiga buah mikrometer sekrup eksternal Fowler kapasitas 0-25 mm dengan kecermatan 0,01
mm.
3. Meja rata yang kokoh
Meja rata berfungsi sebagai meja landasan saat pengukuran agar terhindar dari geteran karna
permukaan yang tidak rata.
4. Water pas
Water pas berfungsi untuk menyetel landasan dari meja rata.
5. Thermohygrometer Thermohygrometer digunakan untuk
mengukur temperatur dan kelembaban ruangan pada saat pengukuran.
6. Holder Mikrometer
Holder mikrometer digunakan untuk menjepit mikrometer pada bagian rangka agar
menghindari getaran saat pengukuran.
7. Kunci penyetel
Kunci penyetel berfungsi untuk menyetel posisi nol pada skala tetap mikrometer.
8. Optikal Plat dan Optikal Parallel Optikal plat berfungsi untuk mengukur
kerataan dari permukaan mulut ukur dan poros ukur mikrometer. Optikal parallel berfungsi untuk
mengukur kesejajaran mulut ukur dengan poros ukur dari mikrometer.

Bahan
Adapun bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Alkohol
Alkohol digunakan untuk mencuci mulut ukur, poros ukur, dan blok ukur dari kotoran dan
debu.
2. Lap Pembersih digunakan untuk membersihkan sisa-sisa wash bensin setelah pencucian.
3. Lembar kerja
Lembar kerja digunakan untuk mencatat setiap harga pengukuran yang didapat.
4. Sarung tangan
Sarung tangan wajib digunakan pada saat pengukuran untuk menghindari perpindahan
temperatur tubuh operator ke alat ukur dan bahan ukur.
5. Vasline
Vasline berfungsi untuk mencegah karat pada mulut ukur mikrometer dan blok ukur,
digunakan setelah proses pengukuran selesai dengan cara mengoleskan pada bagian tersebut.

Prosedur Penelitian
Proses kalibrasi mikrometer yang meliputi proses:
1. Acuan standar adalah referensi yang di gunakan untuk proses kalibrasi mikrometer yaitu
JIS B 7502 – 1994 : Micrometer caliper.
2. Persiapan kalibrasi adalah proses yang dilakukan untuk persiapan sebelum kalibrasi
mikrometer dilakukan.
a. Stabilisasi ruangan pengukuran ±12 jam meninggalkan ruangan dengan keadaan AC
menyala pada temperatur 20°C.
b. Stel meja rata dengan menggunakan water pas.
c. Sebelum mikrometer dikalibrasi, pastikan mulut ukurnya sejajar / rata, dengan cara
pengamatan langsung.
d. Bersihkan mulut ukur mikrometer dari kotoran atau debu yang menempel
menggunakan alkohol dengan lap pembersih kemudian lap sampai mengkilap.
e. Set mikrometer pada posisi nol.
f. Bersihkan blok ukur dengan bahan yang sama.
g. Susun blok ukur sesuai stepnya yaitu 2.5, 5, 8, 10, 13, 15, 18, 20, 22,5 dan 25 mm.
h. Bila tidak tersedia blok ukur dengan ukuran tersebut maka dapat melakukan wringing
i. Cek kerataan mulut ukur (permukaan micrometer) dengan cara letakkan dengan hati-hati
optical plat tepat pada permukaan ukur mikrometer
BAB III

PEMBAHASAN

KELEBIHAN JOURNAL

Pada jurnal utama yang berjudul ― KALIBRASI JANGKA SORONG NONIUS


(VERNIER CALLIPER) BERDASARKAN STANDAR JIS B 7507 DI LABORATORIUM
PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU ‖ yang di tulis oleh Nahrul Amani,
Dodi Sofyan Arief saya sebagai seorang penulis makalah ini dan mereview jurnal tersebut
menemukan beberapa kelebihan mulai dari tata bahasa yang mudah di mengerti, penjelasan yang
rinci, metode penelitian yang di gunakan. Dan juga jurnal ini memiliki keunggulan yang
memberatahu cara mengkalibrasi jangka sorong yang baik dan benar agar benda yang di ukur
dengan jangkas sorong tersebut mendapat ukuran yang presisi.
Pada jurnal kedua yang perjudul ― KALIBRASI MIKROMETER SEKRUP EKSTERNAL
DENGAN MENGACU PADA STANDAR JIS B 7502-1994 DI LABORATORIUM
PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU ‖ yang ditulis oleh Andry Kurnia,
Dodi Sofyan Arief juga terdapat beberapa kelebihan jurnal tersebut mulai dari bahasa yang
digunakan hampir sama, serta gambar alat ukur juga di cantumkan dalam jurnal ini, penjelasan
hasil penelitian yang menggunakan tabel juga banyak, metode yang di gunakan juga
tercantumkan, jurnal ini juga menjelaskan cara mengkalibrasi alat ukur mikrometer sekrup
dengan baik dan benar agar alat ukur tersebut terawat dan menghasilkan ukuran yang presisi jika
di gunakan.

KELEMAHAN JOURNAL

Pada jurnal utama yang saya review terdapat beberapa kelemahan yaitu, dari segi tabel
yang terlalu sedikit menginformasikan hasil dari penelitian, dan tidak ada pencantuman gambar
alat ukur yang di kaliberasi pada jurnal ini, selain itu gambar objek ukurnya berupa blok ukur
juga tidak di cantumkan gambarnya. Sedangkan pada jurnal kedua yang saya review penjelasan
tentang tabel tabel pada jurnal itu tidak ada penjelsannya hanya berupa rumus menghitungnya
saja.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Kalibrasi


adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran kovensional nilai penunjukkan alat ukur dan
bahan ukur. Pelaksanaan kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur dan bahan
ukur yang akan dikalibrasi terhadap sandar ukurnya yang mampu telusur (traceable) kestandar
nasional dan atau internasional. Setiap Alat Ukur sebelum digunakan atau setelah digunakan
pada periode tertentu (6 bulan atau 12 bulan), harus dilakukan kalibrasi sesuai standar nasional
ataupun internasional. Alat ukur merupakan ujung tombak dalam kualitas produk yang
dihasilkan, karena langsung berhubungan dengan proses, sehingga perlu dipelihara untuk
mendapatkan umur (life time) yang panjang. Alat ukur yang terawat akan menghasilkan hasil
ukuran yang presisi.

Saran

Saya sebagai penulis dari tugas CJR ini yang mereview kedua jurnal diatas dengan cara
membanding kedua jurnal tersebut untuk mencari kelebihan dan kelemahan dari kedua jurnal
terbut. Tugas CJR ini tidak bermaksud untuk menyudutkan hasil karya siapapun atau
menyinggung hasil karya orang. Dan saya sebagai penulis tugas CJR ini menyarankan agar
melengkapi segala kekurangan dan memenuhinya agar suatu karya dapat memiliki kualitas yang
tinggi. Kedua jurnal ini juga sangat bermanfaat di bidang keteknikan terutama dalam bidang alat
ukur. Dengan mengkaliberasi alat ukur kita sebagai pengoperasi alat ukur akan mendapatkan
hasil ukuran yang presisi tanpa ada ketidakpastian.
DAFTAR PUSTAKA

Sudji, Munadi. 1988. Dasar-dasar Metrologi Industri, Pengukuran Linear. Jakarta: DIKTI.

Rochim, Taufiq. 2006. Spesifikasi, Metrologi & Kontrol Kualitas Geometrik 2. Bandung:
ITB.

Modul Pelatihan Teknisi Kalibrasi Laboratorium. Balai Besar Bahan dan Barang
Teknik (B4T), Bandung, 2010.

Çelebioglu, Hassan Emrah. 2005. ―Developing a Computer Program for


Evaluating Uncertainty of Some Typical Dimensional Measuring and Gauging
Devices”. Thesis Master. Middle East Technical University.

KAN/BSN. Model Matematis dan Budged ketidakpastian Pengukuran Untuk


Laboratorium Kalibrasi. Komite Akreditasi Nasional. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai