Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK RIVIEW

NAMA MAHASISWA:
HERIANTO PANJAITAN NIM :5183122012

DOSEN PENGAMPU : Dr.YUNIARTO MUDJISUSTYO,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
September 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya tugas
critical book report ELEMEN MESIN ini bisa kami selesaikan tepat waktu.

Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan terimakasih kepada Dosen mata kuliah
ELEMEN MESIN yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan tugas critical book ini dengan baik. saya juga bertermakasih kepada rekan-
rekan mahasiswa yang lainnya telah memberiakan masukan dan saran-saran sampai selesai
penyusunan tugas ini.

Saya telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini.
Namun saya menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu
saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat yang membangun dari pembaca demi
sempurnanya tugas ini.

Kiranya tugas ini bermamfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita.Akhir kata
saya mengucapkan terimakasih.

Medan

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ 2

DAFTAR ISI ............................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 4

1.1 Rasinalisasi pentingnya cbr .................................................. 4


1.2 Tujuan ............................................................................. 4
1.3 Manfaat ............................................................................. 4
1.4 Identitas buku ........................................................................ 4

BAB II RINGKASAN ISI BUKU

Kopling Tetap .................................................................................. 5

Macam-macam kopling tetap ............................................................ 5

Hal-hal penting dalam perencanaan kopling tetap ............................. 6

Kopling kaku ...................................................................................... 7

Kopling karet ..................................................................................... 8

Kopling fluida .................................................................................... 9

BAB III PEMBAHASAN

A. Kelemahan buku yang di riview ............................................ 11


B. Kelebihan buku yang di riview .............................................. 11

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan ............................................................................. 12
2. Saran ....................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Terkadang kita selalu mencari buku yang mudah dipahami,dan menarik perhatian dari setiap
pembaca. Baik dari segi tampilan sampul, gaya bahasa, ataupun gambar yang mendukung dari
setiap buku.Oleh karena itu penulis membuat critical book review. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi khusunya buku kepemimpinan.

B. Tujuan penulisan CBR


Sehingga para mahasiswa dapat lebih detail meringkas isi buku, sehingga dapat
menghubungkan isi buku dengan buku-buku yang relevan. Melatih mahasiswa lebih kritis dan
berani berargumentasi berdasarkan teori dari buku. Melatih mahasiswa dapat mengambil
keputusan, dan menyatakan ungkapan pengetahuannya dari buku yang di riview.

C. Manfaat CBR
1. Untuk menambah wawasan tentang teknik otomotif dasar
2. Untuk lebih memahami tentang kekurangan dan kelebihan dari suatu buku
3. Untuk membiasakan berpikir logis
D. Identitas Buku
Judul buku : DASAR PERENCANAAN DAN PEMILIHAN ELEMEN MESIN

Pengarang : SULARSO & KYOKATSU SUGA

Penerbit : PT . Pradnya Paramita

Kota terbit : Bandung

Tahun terbit : 2013

Ukuran buku : 24 x 10 cm

ISBN : 979-408-126-4

4
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari
poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran
inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan elemen
mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan dengan teratur
dan seefisien mungkin.

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan
daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana
sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda sumbunya.
Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan
pembongkaran.

Macam-macam kopling tetap

Kopling kaku

1. Kopling bus
2. Kopling flens kaku
3. Kopling flens tempa
4. Kopling luwes

Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu poros yang
terdiri atas:
1. Kopling flens luwes
2. Kopling karet ban
3. Kopling karet bintang
4. Kopling gigi
5. Kopling rantai
6. Kopling universal

5
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar, terdiri
dari:
1. Kopling universal hook
2. Kopling universal kecepatan tetap
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan membentuk sudut
yang cukup besar.

Kopling Fluida

Untuk perencanaan sebuah kopling kita harus memperhatikan kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas
2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
3. Kopling harus sederhana dan ringan
4. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:


1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

6
Kopling Kaku
Kopling kaku adalah unit kopling yang menyatukan dua jenis poros yang tidak
mengizinkan terjadinya perubahan posisi kedua poros atau terlepas, disengaja atau tidak
disengaja, ketika beroperasi. Kopling kaku merupakan pilihan yang tepat ketika kedua poros
ingin dihubungkan dengan pengaturan posisi yang stabil dan presisi. Kopling ini merupakan
kopling dengan usia pakai yang paling tinggi selama batasan torsi, RPM, dan beban dari poros
dan kopling tidak dilampaui atit.
Kopling karet
Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui koplingflens kaku,
memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua sumbu poros yang saling dihubungkan
dapat menjadi satu garis lurus. Selain itu, getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan
daya antara mesin penggerakdan yang digerakkan tidak dapat diredam, sehingga dapat

7
memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik. untuk menghindari kesulitan-
kesulitan diatas dapat dipergunakan kopling karet ban.
Kopling ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang dihubungkannya tidak
benar-benar lurus. Kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan getaran yang terjadi pada
transmisi. Meskipun terjadi kesalahan pada pemasangan poros, dalam batas-batas tertentu seperti
gambar di bawah ini.

Gambar 3.47 Daerah kesalahan yang diperbolehkan pada kopling karet ban.

Kopling ini masih dapat meneruskan daya dengan halus.pemasangan dan pelepasan juga dapat
dilakukan dengan mudahkarena hubungan dilakukan dengan jepitan baut pada ban karetnya.
variasi beban dapat pula diserap oleh ban karet, sedangkan hubungan listrik antara kedua poros
dapat di cegah pada gambar dibawah ini memperlihatkan susunan ban karet yang umum di pakai

Gambar 3.48 susunan kopling karet ban.

Karena keuntungannya demikian banyak, pemakain kopling ini semakin luas. Meskipun
harganya agak lebih tinggi dibandingkan dengan kopling flens kaku, namun keuntungan yang
diperoleh dari segi-segi lain lebih besar.

Kopling fluida

Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. kopling ini
disebut kopling fluida, dimana antara kedua poros tidak terdapat hubungan mekanis. Kopling
fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya besar. keuntungan dari
kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling
diteruskan. demikian pada pembebanan lebih, penggerak mulanya tidak akan terkena momen
yang melebihi batas kemampuan.

8
Gambar 3.49 Bagan kopling fluida

Umur mesin dan peralatan yang dihubungkan akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan
pemakaian kopling tetapbiasa diameter poros juga dapat diambil lebih kecil. startdapat dilakukan
lebih mudah dan percepat dapat berlangsung dengan halus, karena kopling dapat diatur
sedemikian rupa hingga penggerak mula diputar terlebih dahulu sampai mencapai momen
maksimumnya dan baru setelah itu momen diteruskan kepada poros yang di gerakan.

Jika beberapa kopling fluida dipakai untuk menghubungkan beberapa penggerak mula
secara serentak, distribusi beban yang merata di antara mesin-mesin penggerak mula tersebut
dapat diperoleh dengan mudah. Penggerak mula yang umumnya dipakai adalah motor induksi.
motor ini digolongkan atas 2 tipe menurut rotornya yaitu: motor dengan lilitan,dan motor dengan
sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing(squirrel cage), dan
sangkar bajing khusus.Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak didalam sirkit aliran
minyak, serta kopling kembar yang merup[akan gabungan antara dua kopling fluida dengan
sirkit aliran minyak yang terpisah.

Gambar 3.50 Macam-macam kopling fluida

9
Momen yang diteruskan dikendalikan dengan mengatur jumlah minyak didalam sirkit, dan pada
kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi sebagian dari sirkirt aliran
fluida dengan plat penghalang. Cara yang terakhir ini dipakai padakopling dengan kapasitas
besar dan mesin berputaran tinggi. Gangguan pada sistem kopling relatif kecil.salah satu
penyetelan yang dilakukan hanya pada gerak bebas kopling. bila gerak kerja pedal kopling telah
terlalu dalam, periksa kondisi pelat kopling, bila sudah terlalu tipis, ganti pelat kopling.

10
BAB III PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku yang di riview

Dilihat dari aspek isi buku, (1)Di dalam buku terdapat tujuan umum dan tujuan khusus
pembelajaran di setiap bab sehingga tampak jelas pokok bahasan setiap bab.(2)Terdapat
rangkuman di setiap akhir bab sehingga dapat memudahkan kita memahami pokok bahasan
dalam bab tersebut.(3) Terdapat evaluasi di setiap akhir bab sehingga dapat melatih kita dalam
menjawab soal-soal. Adanya daftar.(4) Adanya tabel-tabel dan diagram yang mempermudah kita
dalam memahami pokok bahasan. (5) Terdapat gambar-gambar yang dapat menjelaskan suatu
keadaan sehingga menjadikannya nyata. Dari aspek tata bahasa, buku ini menggunakan bahasa
yang baik, tidak bertele-tele sehingga lebih mudah untuk memahami isi buku.

B. Kelemahan Buku yang di riview

Dilihat dari aspek tampilan buku, pada sampul depan atau cover depan perpaduan warna
kurang menarik atau kurang cocok. Dilihat dari aspek tata letak, tata tulis, dan font, buku ini
masih banyak kesalahan dalam hal pengetikan.Dilihat dari aspek isi buku, (1) kurangnya
penjelasan dari beberapa ahli.(2) kurangnya contoh dalam setiap pokok bahasan.Dilihat dari
aspek tata bahasa, buku ini tidak memiliki kekurangan atau dapat dikatakan sempurna dalam
aspek tata bahasa

11
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan buku ini bisa menjadi dasar untuk memperdalam ilmu tentang elemen mesin
dibidang otomotif, dan juga dapat diaplikasikan langsung dilingkungan maupun kehidupan
sehari-hari. Dengan memahami hal-hal mengenai ilmu elemen mesin, tentunya sangatlah
membantu kita dalam setiap bidang kemampuan kita dari yang sebelumnya menjadi ilmu yang
lebih efektif dan luar biasa lagi kedepannya.

B. Saran

Saya sebagai penulis mengucapkan terimakasih kepada pembaca makalah CBR yang telah
berkenan membaca makalah ini, khususnya mahasiswa/wi yang mempelajari makalah
ini.Mungkin makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak ditemukan
kesalahan.Maka dari itu saya selaku penulis makalah ini memohon maaf sebesar-besarnya dan
juga memohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun agar kedepannya dapat lebih
bagus lagi di dalam membuat CBR.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kiyokatsu Suga dan Sularso. (1997). Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta :
PT Pradnya Paramitha

Boy Isma Putra dkk. (2008). Elemen Mesin untuk Industri. Jakarta : Graha Ilmu

13

Anda mungkin juga menyukai