Dosen Pengampu:
Dr. Ir. RUMILLA HARAHAP, M.T
SARRA RAHMADANI, S.T., M.Eng
Disusun Oleh
KELOMPOK 4:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunia-Nya Critical Journal
Review ini dapat dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bangunan Air dan Irigasi. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan tugas ini dan kepada teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian tugas ini.
Critical Journal Review ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bangunan Air
dan Irigasi yang diampu oleh dosen Dr.Ir. Rumilla Harahap, M.T dan Sarra Rahmadani, ST,
M.Eng. Critical Book Review ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan mahasiswa
dalam mencari jurnal sebagai referensi ataupun belajar menilai kelebihan ataupun kelemahan
suatu jurnal.
Critical Journal Review ini masih jauh dari yang diharapkan, oleh sebab itu kami sebagai
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dalam penyempurnaan Critical
Journal Review ini pada masa yang akan datang. Semoga Critical Journal Review ini dapat
memenuhi harapan sebagai tugas dalam pembelajaran dan juga dapat membantu pembaca.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
A. Kelebihan Jurnal......................................................................................................... 10
B. Kelemahan Jurnal....................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 12
B. Saran ................................................................................................................ 12
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan salah satu leading sector dalam perekonomian Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan cukup tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan
domestik bruto (PDB) Indonesia yang mencapai 14,43 persen, satu tingkat dibawah sektor
industri pengolahan yakni sebesar 23,69 persen pada tahun 2013. Selain dalam pembentukan
PDB, sektor pertanian juga berperan dalam penerimaan devisa, penyerapan tenaga kerja,
penyedia bahan baku industri dan penyedia pangan.
Kondisi jaringan irigasi saat ini di lapangan banyak yang mengalami kerusakan, baik
akibat umur bangunan, kesesuaian lahan yang kurang tepat, kurang optimalnya operasi dan
pemeliharaan maupun karena masih kurangnya peran serta petani dan stakeholder lainnya
dalam pengelolaan irigasi. Hal tersebut menyebabkan perlunya revitalisasi dan optimasi
jaringan irigasi. Selain itu, ketersediaan air baik secara kualitas maupun kuantitas semakin
menurun, sementara kebutuhan semakin meningkat, sehingga penggunaan air di berbagai
aspek kehidupan harus seefisien mungkin. Bangunan irigasi (antara lain bangunan bagi,
bangunan bagi sadap) sebagai bagian dari prasarana jaringan irigasi merupakan sarana
pembagi air yang utama dan bagian penting pada pembagian air dalam operasi jaringan
irigasi yaitu dalam pengukuran dan pengaturan debit air pada jaringan irigasi, mulai dari hulu
saluran primer (intake) hingga bangunan bagi dan bangunan sadap tersier.
4
B. Tujuan
C. Manfaat
file:///C:/Users/User/Downloads/73776-ID-peningkatan-
Download
produksi-padi-melalui-penera.pdf
Volume dan
(Vol 4 No 2, Desember 2016); halaman 107-122
Halaman
Reviewer Kelompok 4
5
2. Jurnal II
KAJIAN BANGUNAN BAGI SADAP PROPORSIONAL
Judul Jurnal
BENTUK NUMBAK DI LABORATORIUM
Download file:///C:/Users/User/Downloads/83-199-1-SM.pdf
Volume dan
Vol.8, No.1, Mei 2013
Halaman
Reviewer Kelompok 4
6
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. Ringkasan Jurnal I
Tujuan: Sebagian besar penggunaan bangunan bagi dan atau sadap di lapangan dilengkapi
dengan pintu pembagi dan pengatur, sebagian lagi menggunakan pintu pembagi yang sekaligus
sebagai pengukur. Jika tidak, maka bangunan ini akan dilengkapi dengan bangunan ukur di
belakangnya. Akan tetapi kondisi bangunan irigasi yang ada saat ini sebagian besar dalam
kondisi rusak, terutama bangunan pengatur, pembagi dan pengukurnya, maka skalian untuk
menggantinya dibuat bangunan bagi yang dapat membagi debit secara proporsional.
Selain itu, untuk daerah yang terpencil dan sangat jauh dari jangkauan petugas pengatur air,
bangunan bagi sadap proporsional ini sangat membantu operasi pembagian air irigasi. Tata letak
dari bangunan bagi sadap ini bisa dibuat 2 alternatif, yaitu bentuk menyamping dan bentuk
numbak. Bentuk menyamping mempunyai kelemahan yaitu kecepatan datang kearah lurus
menjadi lebih besar daripada ke arah samping, sehingga jika diterapkan sistem proporsional
kurang akurat. Sedangkan bentuk numbak mempunyai kelebihan yaitu kecepatan datang aliran
untuk setiap bangunan adalah sama. Bentuk bangunan numbak dibangun pada saluran sekunder
dan subsekunder.
Subjek : subjek penelitian pada jurnal ini adalah bangunan bagi atau sadap
Teknik : Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian (penilaian) yang digunakan
yaitu observasi.
Hasil Penelitian: Validasi hidrolis ini dilakukan untuk menguji kinerja bangunan debit
proporsional yang terdapat dalam KP-04 (Direktorat Irigasi dan Rawa, 2010). Bentuk bangunan
ini didasarkan pada konsep dalam literatur Kraatz dan Mahajan (1975). Dalam KP-04 (Direktorat
Irigasi dan Rawa, 2010), model bangunan bagi ini adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.
Bangunan bagi tersebut didesain membagi debit ke 3 saluran dengan proporsi 1:2:1. Validasi
dilakukan di laboratorium Hidrolika Balai Irigasi dengan menggunakan model bersakala panjang
1:4.
7
Hasil perhitungan model bangunan bagi proporsional skala 1:4 Dimensi prototype Hc : 0.3 m
(tinggi aliran kritis di atas ambang) Hc-b : 0.6 m (tinggi sill) b : 2.4 m (lebar bangunan) Debit
(Triangular weir) q : 0.297966 m2/s (Q/b) C : 0.409389 Q : 0.715119 m3/s (715.1194 ltr/det).
Skala untuk model Lr : 0.25 (1:4) Qr : 0.03125 (1:32) Hc : 0.075 m Hc-b : 0.15 m b : 0.60
m Q : 22.35 liter/detik.
Pengujian hidrolis menggunakan pengukur debit berupa alat ukur thompson yang
dipasang pada tiap lengan bangunan bagi proporsional. Pengujian ini dikondisikan menggunakan
aliran bebas. Pengujian tersebut dapat dilihat pada gambar 5 dan hasil pengujian tersebut dapat
dilihat pada tabel 2.
8
B. Ringkasan Jurnal II
Metode, metode analisis yang digunakan adalah model fungsinya probit dan produksi
stokastik perbatasan dan fungsi biaya perbatasan.
9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Journal
1. Jurnal I
Pada journal yang di review kelebihan journal ini adalah:
Pada proposional atau bagian dari bab 1 s/d 4 dijelas kan dengan terperinci.
Pada bab pendahuluan dijelaskan maksud dan tujuan penulis membuat journal
diatas.
Pada abstrak yang berada di atas pendahuluan penulis memaparkan gambaran
umum yang diteliti, maksud dan tujuan yang diteliti serta manfaat pembaca jika
membaca journal yang ditulis.
Bahasa dan kosakata yang digunakan dalam jurnal tidak rumit, sederhana, efektif
dan telah sesuai dengan EYD sehingga pembaca mudah memahami materi yang
dipaparkan.
Dilengkapi dengan gambar-gambar dan tabel penjelas sehingga jurnal tidak
tampak monoton ketika dibaca dan mempermudah pembaca dalam
membayangkan atau mengidentifikasi langsung situasi yang dimaksud dalam
materi yang dipaparkan.
Materi – materi yang terdapat dalam setiap babnya memiliki keterkaitan.
Perataan yang digunakan untuk penysusunan jurnal sudah bagus, dimana telah
menggunakan perataan kiri dan kanan.
Tanda baca yang digunakan sudah bagus dan tepat pemakaiannya.
2. Jurnal II
Pada bab pendahuluan dijelaskan maksud dan tujuan penulis membuat journal
diatas.
Pada abstrak yang berada di atas pendahuluan penulis memaparkan gambaran
umum yang diteliti, maksud dan tujuan yang diteliti serta manfaat pembaca jika
membaca journal yang ditulis.
10
Perataan yang digunakan untuk penysusunan jurnal sudah bagus, dimana telah
menggunakan perataan kiri dan kanan
Bahasa dan kosakata yang digunakan dalam jurnal tidak rumit, sederhana, efektif
dan telah sesuai dengan EYD sehingga pembaca mudah memahami materi yang
dipaparkan.
Dilengkapi dengan gambar-gambar dan tabel penjelas sehingga jurnal tidak
tampak monoton ketika dibaca dan mempermudah pembaca dalam
membayangkan atau mengidentifikasi langsung situasi yang dimaksud dalam
materi yang dipaparkan.
B. Kelemahan Journal
1. Jurnal I
Pada jurnal I tidak ditemukan kelemahan yang fatal. Karena jurnal ini memuat isi yang
tersusun rapid an memiliki informasi yang cukup jelas. Tetapi pada penggunaan bahasa, ada
beberapa kalimat yang sulit untuk dimengerti, tetapi tidak secara keseluruhan melainkan
hanya beberapa kalimat saja.
2. Jurnal II
Pada jurnal yang ke-II ini ada cukup banyak kelemehan yang dimiliki, diantaranya yaitu:
Pada proposional atau bagian dari bab 1 s/d 4 tidak dijelas kan dengan terperinci.
Selain itu, pada jurnal yang ke-II ini, tidak mecantumkan waktu dan tempat
penelitian.
Penjelasan materi terutama pada kajian pustaka tidak dijelaskan dengan terperinci.
Materi – materi yang terdapat dalam setiap babnya tidak memiliki keterkaitan
yang lebih meyakinkan ke bab lainnya.
Tanda-tanda baca yang digunakan, pada beberapa kalimat masih ada yang tidak
tepat.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah selesai membaca dan mereview jurnal, maka kesimpulan yang dapat kami
ambil adalah bahwa jurnal utama lebih bagus dari jurnal kedua. Karena jurnal pertama
memiliki struktur pembahasan yang jelas, bahasa yang disesuaikan dengan EYD, materi
yang dicakup luas sehingga memudahkan pembaca dalam mencari info.
Sedangkan jurnal kedua, materi yang dicakup sudah jelas. Tetapi secara struktural
masih belum lengkap. Dimana tidak dijelaskan waktu dan lokasi penelitian kemudian
metode penelitiannya.
Namun secara keseluruhan, kedua jurnal ini layak untuk dibaca karena memiliki
informas yang dapat menambah wawasan pembaca. Selain itu bahasa yang digunakan
pada kedua jurnal ini adalah bahasa yang mudah untuk dimengerti.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mencari jurnal referensi.
Dan kami mengetahui makalah kami belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki makalah kami kedepannya.
12