Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

MK.KONSTRUKSI
BANGUNAN

Skor Nilai:

KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


(Zulkifli Matondang, 2012)

NAMA MAHASISWA : ANDRI SAPUTRA NABABAN


NIM : 5182250006
DOSEN PENGAMPU : IRMA NOVRIANTY, ST., M.Ds.
MATA KULIAH : KONSTRUKSI BANGUNAN

PRODI S1TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2019

1
D. Identitas Jurnal Yang Direview
JURNAL I:
1. Judul : ANALISIS PERBANDINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
DENGAN RANGKA ATAP KAYU TERHADAP MUTU, BIAYA DAN WAKTU
2. Edisi :I
3. Pengarang : Sherly Anggun Rahayu
4. Penerbit : Jurnal Profil
5. Kota Terbit : Bangka Belitung
6. Tahun Terbit : 2015
7. ISSN : 2067-1192
8. Volume :3
BUKU II:
1. Judul : BAJA RINGAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIPENGGANTI
KAYU PADA STRUKTUR RANGKA KUDA-KUDA DITINJAU DARI SEGI
KONSTRUKSI
2.Edisi :2
3.Pengarang : Fajar Nugroho
4.Penerbit : Jurnal Momentum
5.Kota Terbit : Padang
6.Tahun Terbit : 2014
7.ISSN : 1693-752X
8. Volume : 16

2
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

A . Ringkasan Jurnal 1
ABSTRAK
Konstruksi rangka atap adalah bagian atas dari suatu bangunan yang
merupakan struktur rangka batang yang diletakkan pada sebuah bidang dan saling
dihubungkan dengan sendi pada ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian
bangunan yang terdiri dari segitiga- segitiga. Permasalahan konstruksi rangka atap
tergantung pada jenis bahan material strukturnya, bentuk dan luas ruang yang harus
dilindungi, serta lapisan penutupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
mutu rangka atap baja ringan dan rangka kayu, menghitung besaran biaya
pemasangan rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu dan membandingkan
waktu (efisiensi) pengerjaan rangka baja ringan dan rangka kayu. dimana analisis
mutu dilakukan pengujian dilaboratorium yang meliputi uji kuat tarik untuk material
baja ringan benda uji dibuat menjadi spesimen berdasarkan standar ASTM A370-03a
kemudian untuk material kayu benda uji dibuat menjadi spesimen berdasarkan
standar SNI-03-3399-1994, analisis biaya menggunakan harga satuan pekerjaan
(HSP) berdasarkan APBN tahun 2014 yang akan digunakan dalam pembuatan
rencana anggaran biaya dan analisis waktu pengerjaan dilakukan dengan cara
penyebaran kuesioner kemudian diolah menggunakan metode statistik deskripsi.
Berdasarkan hasil analisis, mutu kuat tarik baja ringan dan kayu didapat nilai kuat
tarik material baja ringan sampel profil C 7,7/0,75, didapatlah hasil rata-rata dimana
σ yield (Tegangan Leleh) = 542,80 MPa dan U maks (Tegangan Maksimum) =
544,01 MPa, sampel profil U tebal 0,45, didapatlah hasil rata-rata dimana σ yield
(Tegangan Leleh) = 200,82 MPa dan U maks (Tegangan Maksimum) = 440,26 MPa
dan nilai kuat tarik material kayu Sampel Kayu Menggeris, didapatlah hasil rata-rata
dimana Kuat tarik rata- rata adalah 338,8 MPa, Sampel Kayu Nyato, didapatlah hasil
rata-rata dimana Kuat tarik rata-rata adalah 157,7 MPa dapat disimpulkan bahwa dari
hasil pengujian mutu kuat tarik material baja ringan lebih baik dari pada material
kayu. Hasil biaya pemasangan rangka atap baja ringan dan rangka atap kayu

3
didapatlah kesimpulan dimana biaya pemasangan rangka atap baja ringan lebih
murah dengan total biaya Rp. 17.660.845,00 dari pada rangka atap kayu dengan total
biaya19.941.324,00. Dan untuk analisis waktu untuk pemasangan rangka atap baja
ringan dan rangka atap kayu didapat lah kesimpulan bahwa bahwa pemasangan
rangka atap kayu lebih banyak membutuhkan pekerja dan waktu pemasangan lebih
lama, dari pada pemasangan rangka atap baja ringan. Dimana pemasangan rangka
atap baja ringan dibutuhkan 3,4 pekerja (OH) dan 3,9 hari lama
Jurnal Fropil Vol 3 Nomor 2 Juli-Desember 2015
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 117
waktu pemasangan, sedangkan untuk mengerjakan rangka atap kayu 99 m²,
dibutuhkan 3,8 pekerja (OH) dan 5,8 hari lama waktu pemasangan.

PENDAHULUAN
Atap adalah suatu bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, hujan, angin, debu
dan untuk keperluan perlindungan. Dalam kedudukannya sebagai bagian paling atas
dari suatu konstruksi bangunan rumah hunian maupun gedung, atap erat kaitannya
dengan konstruksi rangka atap atau kuda-kuda. dimana susunan rangka batang yang
berfungsi menerima beban oleh bobot sendiri, yaitu beban kuda-kuda dan bahan
pelapis berarah vertikal kemudian meneruskannya pada kolom dan pondasi, serta
dapat berfungsi untuk menahan tekanan angin muatan yang berarah horizontal pada
gevel (Felix yap, 2001)
LANDASAN TEORI
Konstruksi Rangka Atap
Konstruksi rangka atap adalah bagian atas dari suatu bangunan yang
merupakan struktur rangka batang yang diletakkan pada sebuah bidang dan saling
dihubungkan dengan sendi pada ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian
bangunan yang terdiri dari segitiga-segitiga. Permasalahan konstruksi rangka atap
tergantung pada jenis bahan material strukturnya, bentuk dan luas ruang yang harus
dilindungi, serta lapisan penutupnya. Pengaruh lingkungan luar seperti panas (sinar
matahari), cuaca (air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan dari kebakaran

4
(petir dan bunga api) terhadap konstruksi atap, mengharuskan kita untuk berfikir
bijak dalam menentukan pilihan jenis bahan material pembuatan struktur rangka
atap pagar konstruksi rangka atap tersebut memenuhi kebutuhan terhadap
keamanan dan kenyamanan serta keindahan suatu bangunan.
a. Konstruksi rangka atap baja ringan
Konstruksi rangka atap baja ringan adalah konstruksi atap yang strukturnya tidak
jauh berbeda dengan konstruksi rangka atap kayu, hanya saja bahan pembuatnya dari
bahan baja ringan atau sering disebut truss. Rangka atap (kuda- kuda) baja ringan
atau yang biasa disebut truss adalah rangka yang terbuat dari bahan baja lapis
Zincalume dengan kandungan alumunium, zinc, dan silikon.
b. Konstruksi rangka atap kayu
Konstruksi rangka atap kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai penahan
beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dari panas matahari, angin
dan air hujan, yang strukturnya terbuat dari rangka kayu. Kayu berasal dari berbagai
jenis pohon memiliki sifat-sifat umum, yaitu sifat yang menyebabkan kayu selalu
dibutuhkan. Sifat-sifat utama tersebut ialah kayu bisa digunakan untuk konstruksi
atap. Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses, mempunyai sifat-sifat
spesifik yaitu sifat elastic, ulet mempunyai ketahanan terhadap pembebanan yang
tegak lurus dengan seratnya. Sifat-sifat ini tidak dipunyai oleh bahan-bahan baja,
beton, atau bahan-bahan lain yang bisa dibuat oleh manusia. (Iswanto, 2007)

Analisis Mutu Rangka Atap Baja Ringan dan Rangka Atap Kayu
a. Pengujian Kuat Tarik Material Baja Ringan (Cold from steel)
Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui kekuatan tarik pada material.
Material yang digunakan pada penelitian ini adalah baja ringan. Kekuatan tarik
sendiri adalah kekuatan baja ringan untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
menarik baja ringan. Dimana sampel atau
benda uji dibentuk sesuai dengan Standar ASTM A370-03a. Mesin yang digunakan
untuk mengetahui kuat tarik baja ringan adalah Universal Testing Machine (UTM),
kemudian Data yang didapat berupa perubahan panjang dan perubahan beban yang
selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik tegangan-regangan. Besarnya benda uji

5
harus memenuhi ketentuan, yaitu besarnya beban maksimum sampai benda uji
mengalami putus. (Wei Wen Yu, 2000)
Cara menghitung kuat tarik benda uji profil baja ringan:
1. Tegangan leleh:
2. Tegangan maksimum:
Keterangan : Fyield = gaya saat leleh (N) Fmaks = gaya saat maksimum (N) A = luas
penampang benda uji (mm)

Perhitungan Besaran Biaya Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan dan Rangka
Atap Kayu
a. Perhitungan Biaya Atap dari Baja Ringan
Perhitungan besaran biaya untuk pekerjaan rangka atap baja ringan, hanya
meliputi perhitungan dari besar biaya dari materialnya saja. Sedangkan untuk
perhitungan tenaga kerja tidak diperhitungkan mengingat sejauh ini belum ada
peraturan atau standarisasi untuk pekerjaan pemasangan atap baja ringan tidak
seperti pekerjaan rangka atap kayu yang sudah mempunyai SNI, sedangkan untuk
pekerjaan atap baja ringan biasanya besarnya biaya untuk pekerjaan itu telah

6
Ringkasan Jurnal II:
A.Konstruksi Atap

Abstrak
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan
konstruksi kayu khususnya sebagai struktur rangka kuda-kuda dan rangka atap sudah mulai
digantikan dengan konstruksi baja ringan. Saat ini material kayu yang bagus kualitasnya
semakin susah didapat dan harganya pun semakin mahal. Kehadiran baja ringan merupakan
sebuah inovasi baru yang memberikan solusi untuk pembuatan rangka kuda-kuda dan rangka
atap. Rangka baja ringan terdiri dari profil yang bervariasi bentuk dan ukurannya sesuai
fungsi masing-masing dalam struktur rangka kuda-kuda dan rangka atap. Ketebalan material
baja ringan berkisar antara 0,4 – 1 mm. Pada penelitian ini, bangunan yang dijadikan sebagai
objek penelitian adalah bangunan rumah tinggal sederhana dengan bentuk atap pelana. Pada
bangunan ini terdapat dua tipe kuda-kuda yaitu kuda-kuda dengan bentangan 8,5 m dan 7,5
m. Perhitungan struktur rangka kuda-kuda kayu dilakukan secara manual berdasarkan Tata
Cara Perencanaan Struktur Kayu untuk Bangunan Gedung : SNI-5 -2002. Dari hasil
perhitungan struktur rangka kuda-kuda kayu diperoleh dimensi untuk batang tarik dan
batang tekan adalah kayu ukuran 6/12. Sedangkan untuk perhitungan struktur rangka kuda-
kuda baja ringan dilakukan dengan menggunakan program komputer SAP 2000. Profil baja
ringan yang digunakan pada kuda-kuda adalah profil C dengan ukuran 75 mm x 38 mm dan
tebal 0,75 mm.

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa suatu
perubahan bagi dunia konstruksi, khususnya di Indonesia. Kita telah mengenal
adanya konstruksi kayu, konstruksi beton, konstruksi baja dan beberapa waktu
belakangan ini, muncul konstruksi baja ringan. Dalam perencanaan suatu bangunan,
harus dipikirkan secara baik konstruksi yang akan digunakan karena masing-masing
konstruksi mempunyai karakteristik yang berbeda. Saat ini penggunaan konstruksi
kayu khususnya sebagai struktur rangka kuda-kuda dan rangka atap sudah mulai
digantikan dengan konstruksi baja ringan. Baja ringan merupakan baja mutu tinggi
yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional.
Baja ringan termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel).

7
Sifat-Sifat Kayu
1. Sifat Mekanis
Sifat mekanis kayu dapat diartikan sebagai kemampuan kayu untuk menahan
atau melawan beban yang bekerja dari luar yang mempunyai kecenderungan untuk
mengubah bentuk kayu.
2. Sifat Higroskopis
Kayu mempunyai sifat higroskopis yaitu dapat menyerap atau melepaskan air.
3. Sifat Fisik
Sifat fisik kayu dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain : kandungan air,
pengaruh temperature, sifat-sifat listrik, kepadatan (density), cacat-cacat kayu
2.4. Perencanaan Struktur Kayu (Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Struktur Kayu
untuk Bangunan Gedung : SNI-5 -2002) 1. Beban dan Kombinasi Pembebanan a.
Beban nominal Beban nominal yang harus ditinjau adalah sebagai berikut : beban
mati (D), beban hidup (L), beban hidup di atap, beban hujan (H), beban angin (W),
beban gempa (E). b. Kombinasi pembebanan Untuk perhitungan struktur dalam
penelitian ini digunakan kombinasi pembebanan yaitu : 1,2 D + 1,6 (La atau H) + (0,5
L atau 0,8 W) (2.1) c. Beban lainnya Pengaruh struktural akibat beban yang
ditimbulkan oleh fluida (F), tanah (S), genangan air (P) dan temperatur (T) harus
ditinjau dalam perencanaan dengan menggunakan faktor beban : 1,3 F ; 1,6 S ; 1,2 P
dan 1,2 T. 2. Perencanaan Keadaan Batas Komponen struktur beserta sambungannya
harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak melampaui keadaan batas pada
saat struktur tersebut memikul beban rencana yang bekerja. 3. Tahanan Rencana
Tahanan rencana harus sama dengan atau melebihi beban terfaktor (Ru) : Ru ≤ λ  R’
4. Perlemahan Akibat Alat Penyambung Sumarni (2007: 58) membuat daftar
perlemahan batang dari jenis-jenis alat penyambung antara lain : a. Sambungan
dengan paku : 10 – 15 % b. Sambungan dengan baut + gigi: 20 – 25 % c. Sambungan

8
dengan pelat kokot atau pasak cincin : 20 % d. Sambungan dengan pasak dari kayu:
30 % e. Sambungan dengan perekat/lem : 0 %

2.5. Rangka Kuda-Kuda Kayu


Pada konstruksi kuda-kuda, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah
daerah sambungan, karena pada daerah tersebut merupakan titik terlemah. Untuk itu
sebaiknya harus diselidiki apakah tegangan yang timbul pada tiap-tiap batang telah
memenuhi syarat, artinya tegangan yang timbul harus lebih kecil dari tegangan yang
diizinkan. Begel-begel (alat bantu sambungan) yang dipasang pada sambungan
konstruksi kuda- kuda kayu sangat berguna untuk membuat sambungan pada titik
buhul agar menjadi mantap kedudukannya. Dengan demikian diharapkan tidak
terdapat perubahan akibat pergeseran kedudukan rangka batang pada sambungan.
Pada konstruksi kuda-kuda kayu untuk statikanya dianggap sebagai konstruksi statis
tertentu yaitu ditumpu pada tumpuan sendi dan rol.
2.6.Rangka Kuda-Kuda Baja Ringan
Baja ringan adalah jenis baja yang terbuat dari logam campuran yang terdiri
atas beberapa unsur metal, dibentuk setelah dingin dengan memproses kembali
komposisi atom dan molekulnya, sehingga menjadi baja yang lebih ringan dan
fleksibel. Bahan baja yang dipakai adalah baja mutu tinggi (high tension steel).

9
BAB III
PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ISI
Konstruksi Bangunan Atap dalam jurnal dikatakan bahwa Konstruksi rangka
atap adalah bagian atas dari suatu bangunan yang merupakan struktur rangka batang
yang diletakkan pada sebuah bidang dan saling dihubungkan dengan sendi pada
ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dari segitiga-
segitiga
Pada jurnal kedua kontruksi atap dikatakan terdiri dari sifat mekanis, sifat
higroskopis,dan sifat fisik dan struktur kayu dalam perencanaan kuda kuda rangka atap dan
juga baja ringan.
B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku
1.Pada jurnal 1 didalam nya mengandung pendahuluan yang dapat menjelaskan
awal tujuan manfaat dan latar belakang dari jurnal begitu juga dengan jurnal 2
juga memiliki awal pendahuluan dalam jurnal nya, jurnal 1 memiliki abstrak
yang penulis anggap merupakan sebuah latar belakang dari pembuatan
penelitina jurnal tersebut namun bedanya dengan jurnal 2 memiliki abstrak
dan juga membahas latar belakang artinya memperbanyak penjelasan dan
sumber masalah . Dan kedua jurnal juga membahas tujuan penelitian yang
merencanakan struktur dan rancangan atap pada konstruksi bangunan.
2. Kesesuaian kajian teori dari kedua jurnal terletak pada kajian struktur dan
rangka atap namun pada jurnal pertama sekaligus membahas rancangan
anggaran biaya dalam konstruksi atap.
3.Metode penelitian dalam kedua jurnal dalam penyelesaian penelitian ini sangat
melibatkan banyak metode dari jurnal 1 yang memperjelas dengan adanya
perhitungan menggunakan manual dan menterakan nya dalam penjelasan
table begitu juga hal nya dengan jurnal 2 memiliki metode penyelesaian
matematika dan tebel mempermudah penjelasan dalam teori penelitian.

10
4. Kesesuain penelitian terlihat sesuai dalam perencanaan atap menggunakan baja
ringan sangat baik dan tahan lama yang berbeda terletak pada anggaran biaya
pada jurnal 2 dikatakan bahwa penggunaan kayu lebih irit biaya karena
sampai sekarang masih banyak digunakan banyak orang.
5. Masih banyak metode penelitian yang mungkin saja orang banyak belum
mengerti namun dari metode sekaraang pada jurnal 1 dan 2 penulis sudah
mengerti dan memungkinkan bahwa jurnal ini sudah baik untuk bagi orang
yang menggunakan jurnal ini sebagai metode belajar dan sumber penelitian.
6. Keunggulan pada jurnal 1 adalah ketepatan pembahasan yang inti dengan
sedikit penjelasan namun mencakup banyak hal beda dengan jurnal 2 yang
lebih bertele tele, sumber gambar dan table yang memperjelas gambaran hasil
penelitian memudahkan pemahaman yang dimiliki kedua jurnal . Kekurangan
pada jurnal 1 hanya terletak pada ketidak adaan nya bahasa inggris yang
mungkin saja diperlukan beberapa orang yang mahir bahasa inggris. Pada
jurnal 2 kelemahannya hanya pada kekurangan teliti pada latar belakang .
7.Dari penyelesaian penelitian tersebut saya memiliki sedikir ide yakni untuk
menambahkan metode penelitian berupa sample pengerjaan anggaran biaya
supaya lebih memahami lebih bagus mana bahan yang harus digunakan dan
struktur mana yang diminati.

11
BAB IV
PENUTUP
A . KESIMPULAN
Dari analisis mutu kuat tarik yang didapat, disimpulkan bahwa material baja
ringan memiliki mutu yang baik dari pada mutu material kayu.
Dari analisis biaya bahwa struktur rangka kayu masih lebih banyak diminati
dikarenakan irit biaya.
Kesimpulan dari penyelesaian tugas ini bahwa jurnal 1 lebih baik untuk
dijadikan referensi atau sumber bahan ajar, dan kedua jurnal ini memang berkaitan
materi namun ada yang memiliki kekurangan dan kelebihan. Kesimpulan Materi bahwa
Atap merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pembuatan bangunan. Selain berfungsi sebagai penutup ruangan, atap juga dapat
memperindah rumah penghuninya.
B . SARAN
Saya mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas Critical Jurnal Review ini masih
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki,
oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun supaya
pembuatan tugas Critical Jurnal ini akan jadi lebih sempurna .

12
13

Anda mungkin juga menyukai