SKOR NILAI:
DOSEN PENGAMPU
Edo Barlian, S.T., M.T.
STRUKTUR KAYU
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat m enyelesaikan critical book report
dengan judul Kayu sebagai bahan bangunan. Critical book report ini saya buat guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Struktur Kayu, semoga critical book report ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
Saya menyadari bahwa critical book report ini masih jau h dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf
dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.
Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical book report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.
RONAL STEPAN H
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.Terkadang
kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita.Misalnya dari segi analisis bahasa ,
pembahasan tentang struktur kayu.Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada pokok bahasa tentang struktur
kayu.
B. Tujuan Penulisan
1. Agar mampu meringkas isi buku
2. Agar mampu membandingkan buku dengan buku-bukulain
3. Mampu mengkontruksi buku (cover, layout, dan tatabahasa)
C. Manfaat CBR
Dapat kritis dalam menganalisis informasi, menghargai, pendapat,adaptif terhadap perubahan,
komunikatifdalam penyampaian informasi dan bertanggung jawab.
4
A. IDENTITAS BUKU
▪ Edisi : Kesepuluh
▪ ISBN : 979-413-061-3
5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
RINGKASAN BUKU SETIAP BAB
11
3.5 Konstruksi Jendela
3.5.1 Kosen Jendela
Fungsi kosen ialah sebagai rangka pemegang daun jendela, tempat daun/sayap jendela melekat
dan menggantung. Ukuran-ukran kosen ditentukan oleh syarat-syarat peraturan bangunan nasioanal
dan syarat kosntruktif disamping juga dari segi-segi arsitektonis. Tinggi minimal kosen jendela ialah
50 cm, lebar kosen disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk jendela lazim digunakan kayu mutu kelas I
atau II yang berukuran.
5/10 5/12 5/14 5/15 cm
6/10 6/12 6/14 6/15 cm
7/12 cm
4.2 Paku
Paku berdiameter kecil lebih baik dari pada yang besar. Sebaliknya kepadatan kayu juga jangan
terlalu besar untuk menjaga jangan sampai kayu pecah. Banyaknya paku yaitu:
𝑃
N=
𝑁𝑝𝑎𝑘𝑢
4.3 Baut
4.3.1 Baut biasa
Sambungan dengan baut hanya boleh digunakan pada bangunan-bangunan sederhana. Sambungan
dengan baut dinilai sebagai lemah dan tidak boleh disamakan dan digunakan bersama dengan
sambungan jenis lain. Jangan menggunakan baut tanpa cincin yang cocok.
13
4.3.3 Sekrup Kunci
Kekuatan sekrup kunci dapat dihitung sebagai berikut:
Kekuatan satu sekrup (dalam kg) = 40 . a . d
Kekuatan sekrup terhadap pencabut = 30 . s . d
4.3.4 Baut perentang
Karena baut perentang sering digunakan bersama kabel kawat baja, maka harus memperhatikan pengikat
kabel kawat baja yang baik.
4.6 Perekat
Yang dimaksud dengan istilah perekat, dan penggunaan perekat untuk pembuatan konstruksi
berlapis majemuk dengan perekat, ialah kosntruksi kayu yang menggunakan papan-papan tipis, yang
direkatkan dengan seratnya sejajat dengan perekat, sehingga merupakan balok yang berukuran besar.
BAB V KONSTRUKSI KAYU MENURUT PERHITUNGAN
5.Konstruksi kayu Menurut Perhitungan
Sampai awal abad ke-20 cara pembangunan kayu yang dilakukan oleh tukang kayu masih
menguasai konstruksi atap dari kayu. Konstruksi kayu menurut perhitungan yanh berdasarkan ilmu itu
14
mula-mula hanya memasuki bidang bangunan baja (konstruksi dan besi) dan bangunan beton
bertulang. Baru kemudian menangani dan menggunakan bangunan kayu.
Yang mennetukan dalam konstruksi kayu menurut perhiungan ialah perkembangan pelbagai
cara menyambunga dan menghubungkan kayu secara baru, yang memungkinkan penggunaan bahan
bangunan dan pekerjaan yang lebih kecil dan penggunaan mesin bor serta mesin frais yang lebih
sederhana untuk menyambung bagian-bagian kayu.
Dengan perlengkapan statika dan ilmu kekuatan/ilmu gaya, dengan pengetahuan mantap tentang
sifat-sifat bahan bangunan kayu yang dicapai dalam berbagai percobaan, dan dengan bantuan
bahan/alat sambungan-sambungan kayu modern, maka konstruksi kayu menurut perhitungan,
terutama dalam konstruksi atap, dapat bersaing ketat melawan bangunan baja/besi maupun bangunan
beton bertulangan.
5.1. kasau
Dalam bahasa statika suatu kasau merupakan suatu balok tunggal yang miring. Penentuan gaya-
gaya yang timbul kita perlukan untuk penentuan ukuran-ukuran kasau.
Pada perhitungan harus diperhatikan terutama cara dan konstruksi tumpuan dan jurusan gaya-
gaya yang bekerja pada balok itu.
Reaksi tumpuan:
𝑃. 𝑏 𝑃. 𝑎
RA = dan RB =
𝐼 𝐼
5.2 Peran
5.2.1 Balok tunggal
a. penentuan gaya-gaya luar
𝑃. 𝑎 . 𝑏
Mmax =
𝐼
𝑞. 𝑙 𝑃
R A = RB =
2 2
𝑞 .𝐼2
Mmax =
8
𝑞 .𝑥 (𝐼−𝑥) 𝑞 .𝑥 .𝑥 ′
Mx = =
2 2
Untuk pemakuannya berlaku bagi semua tipe konstruksi badan papan miring rumus sebagai
berikut:
100 . 𝑄 . √2
n=
𝑒 . 𝑁1
17
makin berkurang. Jembatan kayu hanya masih digunakan kalau yang diperlukan sebuah jembatan
darurat dengan lebar bentang kecil atau jembatan bagi orang berjalan.
Dalam merencanakan, pelaksanaan dan pemeliharaan jembatan dari kayu perlu diperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
- Arsitektonis baik, bentuk dan konstruksi dipertimbangkan sesuai dengan pelbagai
pembebanan kayu yang diperkenankan. Juga ketepatan statis bentuk jembatan yang dipilih.
- Sambungan-sambungan baik dengan titik potong sumbu berat, tanpa kelebihan
pembebanan setempat pada kayu, meskipun jembatan menerima beban yang tidak
diseimbang.
- Sambungan-sambungan sesedrhana mungkin dengan sedikit mungkin bagian besi/baja.
- Kalau tidak digunakan baut pasak khusus atau pasak cincin, hindari sambungan tarik
miring. Batang tarik sedapat mungkin dibuat dalam bentuk papan pengapit dan perhatikan
adanya kayu muka yang cukup.
- Bagian-bagian yang mendapat beban statis, jangan dismabung dengan baut, kecuali baut
klem dengan garis-garis minimal ½” (12mm) dan cincin seperlunya yang cukup besar.
- Semua rangka/batang dari kayu harus kena udara, jangan menanam balok didalam tanah
atau beton. Dalam konstruksi rangka perlu diperhatikan, jangan sampai terjadi genangan-
genangan air.
- Gigi dan takika hendaknya dilindunngi dari curah hujan. Pen dan lobang hanya boleh
digunakan, kalau air tidak berkumpul dalam lobang. Kepala (ujung-ujung) kayu diberi
bahan/obat anti pembusuk atau kool-teer sebelum dipasang.
- Konstruksi yang letaknya horizontal perlu mendapatkan peninggian secukupnya.
19
7.2 Konstruksi Panggung Bangunan Dari Kayu
Konstuksi panggung bangunan dari kayu ini digunakan untuk pekerjaan bangunan. Panggung
bagunan merupakan bangunan bantuan. Digunakan untuk membangun/memperbaiki bangunan dan
biasanya didirikan secara darurat. Tiang panggung bangunan dari kayu harus dibersihkan dari kulit
dan pada bagian yang terkecil minimal bergaris-tengah 7 cm. kalau yang digunakan batang-batang
panjang, maka panjang tekuk hendaknya diperkecil dengan menerapkan bagian-bagian penguat.
20
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
A. KELEBIHAN BUKU
- Menjelaskan isi materi dengan jelas,sehingga tahu asal dari mana dapat rumusnya.
- Turunan rumus yang jelas sehingga dapat dimengerti.
- Dari aspek tata bahasa,buku ini cukup mudah dipahami walaupun ada
beberapa kata yang sulit dicerna.
- Menjelaskan rumus dengan jelas.
B. KEKURANGAN BUKU
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sifat utama kayu yang dapat dipergunakan
untuk mengenal kayu, yaitu sifat fisik (disebut juga sifat kasar atau sifat
makroskopis) dan sifat struktur (disebut juga sifat mikroskopis). Secara obyektif,
sifat struktur atau mikroskopis lebih dapat diandalkan dari pada sifat fisik atau
makroskopis dalam mengenal atau menentukan suatu jenis kayu. Namun untuk
mendapatkan hasil yang lebih dapat dipercaya, akan lebih baik bila kedua sifat
ini dapat dipergunakan secara bersama-sama, karena sifat fisik akan mendukung
sifat struktur dalam menentukan jenis. Kegiatan untuk menentukan suatu jenis
kayu, secara teknis menjadi sangat penting dalam rangka menentukan rencana
penggunaannya, serta untuk kepentingan transaksi jual-beli atau perdagangan
kayu. Secara teoritis, metoda pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu
mudah dipelajari sebagai suatu pengetahuan. Namun demikian, keterampilan
teknis pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu hanya akan diperoleh
melalui proses latihan yang rutin, berulang-ulang dan terus menerus.
Kelengkapan koleksi kayu akan sangat membantu proses peningkatan
kemampuan dan ketrampilan dalam pengenalan jenis kayu..
B. SARAN
Kayu memiliki sifat dekoratif menarik karena memiliki corak yang indah
pada bidang tangensialnya,oleh karena itu cocok untuk tujuan dekoratif, selain itu
beberapa jenis kayu juga memiliki kemampuan untuk dipergunakan dalam bidang
konstruksi bangunan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23