DISUSUN OLEH :
NIM : 5193550027
DOSEN PENGAMPU:
SITI ZULFA YUSNI ST.M.Si
TEKNIK LINGKUNGAN
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas critical jurnal review mata kuliah
Teknik Lingkungan. Saya ucapkan terimah kasih tak terhingga kepada Dosen pengampu .
Mata kuliah Konstruksi Bangunan yang memberi kontribusi besar kepada saya , mahasiswa
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas critical jurnal review mata kuliahTeknik
Lingkungan. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Oleh karena itu saya menerima segala saran dan kritik yang membangun agar saya dapat
A. Pendahuluan.......................................................................................................3
B. Deskripsi isi jurnal.............................................................................................3
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR
Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i
ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua atau lebih jurnal dengan tema yang
sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnalyang sudah baik
untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal
tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat
suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar
untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa
saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebu
B. Tujuan penulisan CJR
C. Manfaat CJR
Jurnal 2
Judul Artikel :Kajian study kelembagaan kebijakan serta oprasional pengelolaan IPAL
(instalasi pengolahan air limbah) jalan jelawat kota Samarinda.
Vol dan No : Vol. 7 No. 2
Jurnal 3
Tujuan pengolahan air limbah adalah untuk memperbaiki kualitas air limbah, mengurangi
BOD, COD dan partikel tercampur menghilangkan bahan nutrisi dan komponen beracun,
menghilangkan zat tersuspensi, mendekomposisi zat organic, menghilangkan mikroorganisme
pathogen. Namun sejalan dengan perkembangannya tujuan pengolahan air limbah sekarang ini juga
terkait dengan aspek estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan secara alamiah
maupun dengan bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan
bantuan kolam stabilisasi. Sedangkan pengolahan air limbah dengan bantuan peralatan biasanya
dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pada umumnya, sebelum dilakukan
pengolahan terhadap air limbah, bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah mengendap
atau bahan bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Bahan tersuspensi yang berukuran besar
biasanya dilakukan screening (penyaringan) dan bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat
disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Dalam IPAL ini terdapat tangki pembusukan
yang merupakan sarana paling bermanfaat dan memuaskan diantara unit sarana pembuangan tinja dan
2 limbah cair yang lain yang menggunakan system aliran air, yang digunakan untuk menangkap
buangan dari rumah perorangan , kelompok rumah kecil, atau kantor yang terletak di luar jangkauan
system saluran limbah cair. Adapun bagian yang lain yaitu bak kontrol, bak pengendap (settler), bak
Anaerobic Baffled Reactor (ABR), dan bak Anaerobic Filter atau Biofilter.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perlu dikelola dengan baik agar dapat beroperasi
secara optimum sehingga air limbah yang diolah dapat sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan.
Kelembagaan pengelola IPAL perlu dibentuk agar pengelola IPAL dapat ditangani dengan baik dan
terstruktur. Dalam kelembagaan tersebut dibuat standart operasi pengolahan air limbah tata cara
perawatan dan perbaikan IPAL, pengambilan sample dan melakukan pelaporan secara
berkala.Sumber daya manusia menjadi aspek penting lainnya dalam pengelolaan IPAL. Perlu adanya
SDM yang memahami teknis operasional IPAL, teknik pengambilan sampel dan memahami aspek
administrasi pelaporan dan evaluasi kinerja IPAL. Pada pengoperasiannya IPAL membutuhkan
perawatan rutin penggunaan bahan kimia, melakukan uji kualitas air limbah dan perbaikan ringan
lainnya.
B. DESKRIPSI ISI JURNAL
Jurnal 1
Air limbah rumah tangga merupakan sumber utama pencemar bagian air di daerah
perkotaan dan diperkirakan 50 —75% dari bebar› organic sungai berasal dari limbah ini. Akibat
pembuangan air limbah yang tidak pada tempatnya akan menimbulkan berbagai macam
penyakit saluran pencemaan dan penyakit lainnya.
Kondisi pelayanan umum pengelolaan air limbah di Indonesia pada umumnya masih
rendah. Dari data yang ada baik secara kualitas dan kuantitas pelayanan di bidang pengelolaan
air limbah rumah tangga tidak meningkat secara berarti sejak tahun 1980, sehingga tidak dapat
inengejar atau seimbang dengan kebutuhan air bersih rumah tangga yang terus meningkat
akibat laju pertumbuhan pendudUJ. iklCnurut Yayasan Dian Desa pada tahun 1999, hanya
52% saja rumah tangga yang rne‹vpunyai akses terhadap fasilitas air limbah dan 78% dari
jumlah tersebut berada di daerah perkotaan.
Demikian pula yang terjadi di kota Balikpapan. Sebagai kota yang berkembang karena
memiliki daya tarik pengembangan usaha, menjadikannya sebagai kota yang terbuka,
mudah dan menarik untuk didatangi,
sehingga pertuITibuban penduduk bertambah dengan pesat. Hal ini memberi dampak bagi
kepadaian penduduk dan F.etersediaan sarana prasarana kota. Pemerintah Kota Balikpapan,
untuk mcrgantisipasi kondisi tersebut, melalui program P3kT yaitu dengan KUDP
(Kaliiiiani‹an Urban Development Projects yang disponsori Bank Dunia, mengadakan
pembenahan infrastruktur kotanya yang berlangsung mulai tahun 1995 sampai tahun
2000.
Jurnal 2
Pekerjaan pembangunan Interseptor Air Limbah dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah) Jalan Jelawat. Program ini merupakan Implementasi dari rencana garis besar
(outline plan) system pembuangan air limbah domestic untuk Kota Samarinda. Ditjen Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum melalui Proyek Penyehatan Lingkungan Permukiman
(PLP) Kalimantan Timur telah melaksanakan pemasangan konstruksi jaringan pipa induk di
lokasi jalan Jelawat sepanjang 700 m. Paket pembangunan Interseptor Air Limbah dan
IPAL jalan Jelawat ini adalah untuk memfungsikan pipa induk yang telah terpasang tersebut
dengan perubahan system penanganan air limbah yang direncanakan semula menjadi
sederhana, yaitu system Interseptor mengingat keterbatasan dana yang tersedia.
Akan tetapi, saat ini instalasi tidak dapat berfungsi maksimal dikarenakan tidak berjalannya
pengelolaan tehadap IPAL tersebut dan kurang terkoordinirnya kelembagaan yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan manajemen IPAL Jelawat. Berdasarkan hal
tesebut, perlu dilakukan kajian yang lebih Konprehensif terhadap kelembagaan pengelolaan
IPAL Jelawat sehingga pengelolaan IPAL Jelawat dapat difungsikan secara lebih
maksimal.
Jurnal 3
Salah satu permasalahan lingkungan yang perlu diatasi di Kota Surabaya adalah air limbah.
Masuknya air limbah langsung ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu menyebabkan pencemaran
pada badan air yang berakibat pada menurunnya kualitas badan air.
Pengolahan air limbah domestik merupakan salah satu persyaratan kesehatan perumahan
dalam Kepmenkes No. 892 Tahun 1999. Salah satu aspeknya yaitu air limbah yang berasal dari
rumah tidak boleh mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan
tanah.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara untuk mengolah air limbah sehingga tidak berdampak
buruk bagi lingkungan maupun kesehatan. Salah satu pendekatan dalam mengolah air limbah
domestik adalah cara terpadu menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal.
Sistem pengolahan yang dilakukan adalah air limbah dikumpulkan dan diolah secara bersama-
sama (kolektif) sebelum dibuang ke air permukaan. Air limbah dari setiap sumbernya terhubung
melalui jaringan pipa pengumpul kemudian disalurkan melalui pipa pembawa menuju instalasi
pengolahan bersama atau terpusat (Kepmen.LH No. 112 Tahun 2003).
Proses pembangunan IPAL komunal dilakukan melalui konsep pembangunan berbasis
masyarakat, di mana masyarakat dilibatkan dalam setiap tahapan pembangunan mulai dari
perencanaan, pengambilan keputusan, pembangunan, pengoperasian dan perawatan. Dalam
pembangunan dan pengoperasian sarana pengolahan air limbah, biasanya dibentuk lembaga
pengelola di tingkat masyarakat yang beranggotakan masyarakat pengguna layanan (Afandi,
2013).
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam jurnal yang pertama, Penelitian terhadap kinerja pengelolaan air limbah dengan
IPAL Margasari ini dilakukan melalui penila an terhadap pelayanan fasilitas jaringan IPAL dan
pengolahan air limbah, yang berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan diperoleh
hasil sebagai berikut:
a. Kemampuan Kapasitas Pelayanan
Pembangunan IPAL Margasari yang merupakan pilot project dari Pemerintah
untuk masyarakat, dimaksudkan untuk memberikan contoh rwata dalam rangka mendidik
masyarak.at untuk berperilaku kehidupan yang sehat, terutama. dalam hal pembuangan air
Motor dan kotoran manusia, dengan sasaran perumahan penduduk yang berperighasilan
menengah ke bawah.
b. Jangkauan Pelayanaan
Jangkauan pelayanan pada IPAL Margasari ini dpat dibagi dalam 3 Zona pelayanan
yaitu Zona I: Kawasan antara Jalan Pandan Sari, Jalan Semoi dengan Jalan Letjen.
Suprapto. Zona II: Kawasan sekitar Jalan Pandan Wangi dan Jalan Pandan Arum., Zona
III: Kawasan sekitar Jalan Sepaku. Berdasarkan hasil pengamatan maka penggunaan lahan
pada zona tersebut adalah pada zona I, 51,84% adalah kawasan jasa/perdagangan, 34,31 %
adalah kawasan permukiman, sisanya adalah rawa/tanah kosong. Zona II, 31,44% adalah
kawasan pedagangan dan jasa yaitu kompleks Pasar Pandansari, 36,60% kawasan
permukiman dan 31,96% merupakan rawa/tanah kosong. Zona III, 93,75% adalah kawasan
permukiman dan sisanya 6,25% adalah rawa pantai. Selanjutnya pada Zona I, 54%
merupakan bangunan permanen yang terbuat dari pasangan batu, sedangkan pada Zona II
dan III pada umumnya merupakan bangunan semi permanen dengan konstruksi terbuat
dari kayu. Dengan jumlah rumah tangga yang terlayani jaringan IPAL ini yaitu sebanyak
1.200 rumah, berarti sudah 75% kawasan permukiman di kelurahan Margasari yang
terlayani fasilitasi ini.
c. Sistem Pelayanan Pelanggan Cara Penyambungan.
Cara penyambungan bagi calon pelanggan adalah pertama calon pelanggan mengisi formulir
permohonan penyambungan, yang dapat diperoleh pada Unit Pelayanan Pelanggan di Kantor
UPT IPAL Margasari Balikpapan, kemudian petugas IPAL Margasari akan melakukan
peninjauan ke rumah pemohon untuk melihat kondisi dan kedudukan bangunan. Setelah
berdasarkan evaluasi memungkinkan untuk dilakukan penyambungan, pemohon diharuskan
membuat perjanjian dengan Pengelola mengenai hak dan kewajiban yang harus dipenuhinya.
Penyambungan pipa pembuangan dari rumah tangga dilakukan pada saluran pembungan dari
kamar mandi,WC dan dapur. Yang perlu menjadi perhatian dalam penyambungan pipa jaringan
air limbah kota dengan IPAL ini adalah teknis penyambungannya mulai dari rumah, jaringan
penghubung sampai ke instalasi pengolahan air limbah.
d. Kualitas Pengolahan IPAL
Desain pengolahan IPAL dirancang dengan memperhatikan karakteristik air limbah yang
berada di wilayah pelayanan khususriya untuk parameter utama biokimia (Biological Oxygen
Demand/BOD), limbah padat terlarut {Suspencled Solid7SS), dan jumlah kandungan bakteri
Califormi dengan target kualitas air buangan {effiuent) yang sudah tidak mehcemari lingkungan,
yaitu < 25 mg/lt untuk BOD dan SS, serta <50 MPN per 100 ml untuk Coliform. Berdasarkan
pengamatan pada umumnya rata-rata kualitas air limbah yang masuk IPAL adalah 350 mg/It
untuk BOD< 340 mg/It untuk SS dan 500 MPN per 100 ml untuk Coliform, sehingga bila
pemanfaatan IPAL dimaksimalkan hingga 800 m hari maka beban pencemaran lingkungan yang
mampu dikurangi adalah sebesar 220 kg/It per hari untuk BOD dan 252 kg/lt per hari untuk SS
serta 450 x 10 MPN/It per hari
Dalam jurnal yang kedua, Sistem penanganan air limbah yang diterapkan merupakan
modifikasi dari rencana sebelumnya (outline plan sistem penanggulangan air limbah kota
Samarinda) dengan perubahan sistem penanganan air limbah yang direncanakan semula
menjadi lebih sederhana yaitu sistem interceptor (CSP) mengingat keterbatasan dana yang
tersedia yang kemudian secara bertahap dikembangkan menjadi sistem sambungan
langsung melalui jaringan perpipaan. Gambaran Umum Daerah Pelayanan IPAL Jelawat di
mana kawasan Permukiman Jalan Jelawat Samarinda merupakan daerah pemukiman yang
cukup padat dengan angka kepadatan rata-rata 265 jiwa per HA.
Pekerjaan pembangunan Interseptor Air Limbah dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah) Jalan Jelawat. Program ini merupakan Implementasi dari rencana garis besar
(outline plan) system pembuangan air limbah domestic untuk Kota Samarinda. Ditjen Cipta
Karya Departemen Pekerjaan Umum melalui Proyek Penyehatan Lingkungan Permukiman
(PLP) Kalimantan Timur telah melaksanakan pemasangan konstruksi jaringan pipa induk di
lokasi jalan Jelawat sepanjang 700 m. Paket pembangunan Interseptor Air Limbah dan
IPAL jalan Jelawat ini adalah untuk memfungsikan pipa induk yang telah terpasang tersebut
dengan perubahan system penanganan air limbah yang direncanakan semula menjadi
sederhana, yaitu system Interseptor mengingat keterbatasan dana yang tersedia.Akan tetapi,
saat ini instalasi tidak dapat berfungsi maksimal dikarenakan tidak berjalannya pengelolaan
tehadap IPAL tersebut dan kurang terkoordinirnya kelembagaan yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan dan manajemen IPAL Jelawat. Berdasarkan hal tesebut, perlu
dilakukan kajian yang lebih Konprehensif terhadap kelembagaan pengelolaan IPAL Jelawat
sehingga pengelolaan IPAL Jelawat dapat difungsikan secara lebih maksimal.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan pengolahan air limbah adalah untuk memperbaiki kualitas air limbah, mengurangi
BOD, COD dan partikel tercampur menghilangkan bahan nutrisi dan komponen beracun,
menghilangkan zat tersuspensi, mendekomposisi zat organic, menghilangkan mikroorganisme
pathogen. Namun sejalan dengan perkembangannya tujuan pengolahan air limbah sekarang
ini juga terkait dengan aspek estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan
secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Pengolahan air limbah secara alamiah
biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi. Sedangkan pengolahan air limbah
dengan bantuan peralatan biasanya dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan terhadap air limbah, bahan-bahan tersuspensi
berukuran besar dan mudah mengendap atau bahanbahan yang terapung disisihkan terlebih
dahulu. Bahan tersuspensi yang berukuran besar biasanya dilakukan screening (penyaringan)
dan bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses
pengendapan.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perlu dikelola dengan baik agar dapat
beroperasi secara optimum sehingga air limbah yang diolah dapat sesuai dengan baku mutu
yang ditetapkan. Kelembagaan pengelola IPAL perlu dibentuk agar pengelola IPAL dapat
ditangani dengan baik dan terstruktur. Dalam kelembagaan tersebut dibuat standart operasi
pengolahan air limbah tata cara perawatan dan perbaikan IPAL, pengambilan sample dan
melakukan pelaporan secara berkala.Sumber daya manusia menjadi aspek penting lainnya
dalam pengelolaan IPAL. Perlu adanya SDM yang memahami teknis operasional IPAL,
teknik pengambilan sampel dan memahami aspek administrasi pelaporan dan evaluasi kinerja
IPAL. Pada pengoperasiannya IPAL membutuhkan perawatan rutin penggunaan bahan kimia,
melakukan uji kualitas air limbah dan perbaikan ringan lainnya.
B. Saran
Saran saya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perlu dikelola dengan baik agar dapat
beroperasi secara optimum sehingga air limbah yang diolah dapat sesuai dengan baku mutu
yang ditetapkan.
Daftar Pustaka
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jurnal.ugm.a
c.id/JML/article/download/18607/11900&ved=2ahUKEwiiqdXQrsLsAhUHfSs
KHRsjC5gQFjABegQIChAB&usg=AOvVaw2tgN5sa2vvVr1ykNpYvSSY
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.untag-
sby.ac.id/index.php/EXTRAPOLASI/article/download/967/859&ved=2ahUKE
wiDyIGMsMLsAhWVXSsKHQuQD-
sQFjABegQICxAH&usg=AOvVaw38q0KBAf47uV2tL-
PO6pqf&cshid=1603169615288
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://e-
journal.unair.ac.id/JKL/article/download/10190/5790&ved=2ahUKEwi87IKksc
LsAhVrH7cAHZjvA1UQFjAAegQIERAB&usg=AOvVaw3_60EB8W-
ibBNsDnA3HKT_