Laporan Observasi
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan
yang diampu oleh
Dr. Dra. Rina Marina Masri, MP
Disusun oleh :
Kelompok 7
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A Kajian Teori......................................................................................................3
B.3.4 Fasilitas....................................................................................................21
B.3.6 Layanan....................................................................................................23
2
B.3.7 Hasil Observasi........................................................................................23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................42
3.2 Saran.............................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................43
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
3
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk,bimbingan dan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan laporan praktek
kunjungan lapangan di PDAM Tirtawening Kota Bandung Cabang Dago Pakar
dalam mata kuliah Rekayasa Lingkungan dalam konsep penyediaan, pengolahan,
pendistribusian air , yang dilakukan di PDAM Tirtawening Kota Bandung, Dago
Pakar.
Penyusun
BAB I
4
PENDAHULUAN
Air bersih di Indonesia dikelola oleh badan resmi yang disebut dengan
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan badan khusus yang
mengelola air kotor atau air sungai yang layak untuk diolah menjadi air bersih
yang layak pakai dan layak untuk diminum. PDAM tersebar di beberapa
daerah di Indonesia dengan tingkat pencemaran air yang berbeda, menjadi
topik yang menuai tanda tanya apakah air yang dihasilkan benar-benar layak
dan bagaimana proses pengolahan dari air tercemar menjadi air bersih
merupakan topik yang kami kaji dalam laporan ini.
5
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu air minum dan air bersih
2. Untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air minum
3. Untuk mengetahui kebutuhan air minum manusia
4. Untuk mengetahui apa itu PDAM
5. Untuk mengetahui struktur organisasi PDAM kota Bandung
6. Untuk mengetahui pengolahan air minum di PDAM kota Bandung
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti sebuah alur
yang dinamakan siklus hidrologi. Air yang berada di permukaan menguap ke
langit, kemudian berkondensasi dan turun kembali dalam bentuk air melalui
hujan. Air dapat dibagi ke dalam empat kelompok berdasarkan sumbernya,
yaitu air laut, air atmosfir, air permukaan, dan air tanah (Sutrisno dan
Suciastuti 1987). Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna,
dan bau, yang terdiri dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi.
Air memiliki beberapa ciri dari segi fisik, kimia, dan biologi yang dapat
mengukur tingkat mutu dari air tersebut. Ciri-ciri fisik yang utama dari air
adalah keseluruhan bahan padat, kekeruhan, warna, rasa dan bau, serta suhu.
Ciri-ciri kimiawi air dapat diketahui melalui pengujian seperti tingkat
keasaman, kandungan logam, anion-kation terlarut, alkalinitas, kesadahan,
hantaran, dan konsentrasi karbon dioksida. Sedangkan ciri-ciri biologi air
merupakan keberadaan organisme mikro dalam air tersebut. Organisme mikro
yang terdapat di dalam air sekarang ini disebut binatang, tumbuhan, dan
protista. Organisme mikro yang paling dikenal adalah bakteri (Linsley dan
Franzini 1979). Dalam sebuah sistem penyediaan air bersih, yang pertama kali
perlu diperhatikan ialah bagaimana kualitas dari air yang akan dikonsumsi.
7
Secara kualitas, air bersih harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, dan
biologi.
Air yang benar-benar tersedia bagi keperluan manusia hanya 0,62 %, meliputi
air yang terdapat di danau, sungai dan air tanah. Jika ditinjau dari segi
kualitas, air yang memadai bagi konsumsi manusia hanya 0,003 % dari
seluruh air yang ada (sumber : Effendi,2003).
Dalam Peraturan Menteri No 416 Tahun 1990 yang dimaksud dengan air
meliputi:
a. Air adalah air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian
umum.
b. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
c. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak.
8
d. Air kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk
olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan.
e. Air Pemandian Umum adalah air yang digunakan pada tempat pemandian
umum tidak termasuk pemandian untuk pengobatan tradisional dan kolam
renang yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan.
1. Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum.
2. Sampel Air adalah air yang diambil sebagai contoh yang digunakan untuk
keperluan pemeriksaan laboratorium.
3. Pengelola Penyediaan Air Minum adalah Badan Usaha yang mengelola air
minum untuk keperluan masyarakat.
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air
minum
9
Sedangkan Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2001, Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga
tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukkannya untuk menjamin
agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya. Klasifikasi mutu air di
Indonesia ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas sebagai berikut ini.
1. kelas satu, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut;
10
Berdasarkan Kepuktusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri terdapat pengertian mengenai air bersih. Yaitu air
yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi
persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Secara tidak langsung
definisi tersebut diartikan bahwa dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-
hari manusia amat tergantung pada air, karena air dipergunakan pula untuk
mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain sebagainya. Manfaat lain
dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat transportasi, dan lain
sebagainya.
Lalu apa saja yang menjadi persyaratan air minum tersebut layak
dikonsumsi. Berikut ini adalah beberapa syaratnya sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan.
1. Persyaratan Fisik
Syarat fisik air layak konsumsi yang ketiga adalah rasanya tawar. Secara
fisika air dapat dirasakan oleh lidah kita, jika air yang kita minum terasa tawar
maka air tersebut baik untuk dikonsumsi. Namun, apabila air tersebut
memiliki rasa seperti asam, pahit, manis, dan asin itu menunjukkan air
tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang
11
larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan dari kandungan asam organic
maupun anorganik.
Persyaratan fisik lainnya adalah tidak berbau, air yang baik memiliki ciri
tidak berbau saat dicium baik dari kejauhan maupun dari dekat. Air yang
berbau busuk berarti mengandung bahan organik yang sedang mengalami
dekomposisi atau penguraian oleh mikoorganisme lain. Kemudian air yang
layak dikonsumsi adalah air yang memiliki temperature yang normal. Suhu air
sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat
kimia yang ada pada saluran atau pipa, yang dapat membahayakan kesehatan
dan menghambat pertumbuhan mikro organisme. Dan syarat fisik yang
terakhir supaya air layak dikonsumsi adalah tidak mengandung zat padatan.
2. Persyaratan Kimia
12
maksimal yang terkandung dalam air adalah 0,1 mg/l. Selain besi kandungan
alumunium juga tidak boleh terdapat dalam air, batas maksimal adalah 0,2
mg/l. Masih ada lagi unsur kimia lainnya yang tidak boleh terkandung dalam
air yaitu zat organik, sulfat, nitrat dan nitrit. Karena apabila air mengandung
unsur-unsur kimia di atas sudah dapat dipastikan bahwa air tersebut tidak
layak konsumsi, sedangkan yang layak konsumsi adalah yang tidak
mengandung semua itu.
3. Persyaratan Mikrobiologi
Syarat air layak konsumsi berdasarkan mikrobioogi adalah air yang tidak
mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri
pathogen penyebab penyakit.
Jika kesemua syarat di atas telah dipenuhi maka air tersebut layak
dikonsumsi untuk diminum. Air bersih yang diupayakan oleh pemerintah
melalui kerjasama antara BPPSPAM dan PDAM telah memenuhi syarat-syarat
di atas. Jadi anda tidak perlu khawatir untuk menggunakan air dari PDAM
yang anda langgani tersebut untuk diolah dijadikan air minum. Karena air
tersebut sudah memenuhi syarat air minum, sehingga layak dikonsumsi.
(sumber: http://air-minum.org)
Air tawar adalah hal yang paling penting untuk kesejahteraan kita. Seperti
mesin raksasa atau darah di tubuh kita, air bekerja siang dan malam. Siklus air
dan ekosistem yang melekat adalah faktor utama bagi kehidupan planet ini.
Dalam kehidupan manusia air tawar digunakan untuk minum, mengolah
13
makanan, mandi, energi, transportasi, pertanian, industri, dan rekreasi.
14
B. Temuan / Hasil Penelitian
Metode kegiatan yang kami lakukan adalah dengan survei lapangan atau
observasi lapangan atau kunjungan lapangan.
1. Studi Pustaka
15
Yaitu teknik pengumpulan data dengan menganalisa hasil
penelitian yang berhubungan dengan PDAM Tirtawening Kota Bandung
Cabang Dago Pakar dan berita terkini mengenai perkembangan PDAM
Tirtawening Kota Bandung Cabang Dago Pakar pada media massa dalam
internet sebagai pendukung informasi yang berhubungan dengan kegiatan
observasi ini.
2. Observasi
Yaitu pengamatan terhadap setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran. Pengamatan ini dilakukan dengan indra penglihatan yang
berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Obervasi dilakukan
dengan mengunjungi langsung tempat sehingga data yang diperoleh
adalah data yang autentik, metode ini diharapkan dapat menunjukan
keobjektifan data yang sebenarnya tanpa ada manipulasi.
3. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung
kepada nara sumber, dari jawaban yang diberikan narasumber kemudian
dicatat atau direkam, pihak yang diwawancarai adalah pihak dari bagian
keuangan, bagian SDM dan bagian pelayanan dari PDAM Tirtawening
Kota Bandung Cabang Dago Pakar yaitu Bapak Tri
16
B.2.5 Sejarah PDAM Tirtawening Kota Bandung
Pada tahun 1940 terdapat sembilan mata air dan sebelas buah sumur antesis
dengan tiap debit air mencapai + 196 liter/detik. Jumlah penduduk saat itu
mencapai + 240.000 jiwa dengan prosentase pelayanan mencapai + 40 %.
17
Pada tahun 1967 perusahaan mengalami perubahan organisasi lagi, dimana
perusahaan air minum kemudian berdiri sendiri dan disebut Dinas Teknik
Penyehatan, termasuk didalamnya bagian riel. Struktur organisasi ini
berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 8364/64 tanggal 15
juni 1967.
Pada tahun 1980 dengan telah selesainya studi kelayakan dan perencanaan
detail pengembangan air Kota Bandung mulai dirasakan fisik pengembangan
Asia (ADB) berupa loan sebesar 11,5 juta dollar AS (Loan 195-INOSF) dan
kemudian ditambah lagi dengan loan 401 SF sebesar 8 juta dollar AS.
Disamping itu diperoleh pula dana dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 15,2
Milyar. Pada saat itu kondisi air minum Kota Bandung, yaitu dengan luas Kota
+ 8098 Ha dan jumlah penduduk + 1.400.000 jiwa terdapat sumber air sepuluh
buah mata air, panjang pipa terpasang + 484,884 km. Prioritas pelayanan +
18
23,5 % dengan jumlah pelanggan 47.000 sambungan terpasang. Hasil yang
dicapai pada Proyek Tahap I yang dapat diselesaikan pada awal tahun 1982
meliputi :
1. Pembuatan 22 buah sumur produksi
2. Pembuatan 44 buah sumur observasi dan sumur pengetesan
3. Pembuatan tiga buah bak penampungan air, yaitu :
a. R.9 Cikutra berkapasitas 11.000 m³, melayani daerah Bandung Timur
dengan debit + 280 liter/detik.
b. R.10 Cipedes, berkapasitas 3.000 m³, melayani daerah Bandung Utara
dengan debit + 172 liter/detik.
c. R.11 Ledeng berkapasitas 3.000 m³, melayani daerah Bandung Barat
dengan debit + 172 liter/detik.
4. Pengadaan dan pemasangan pipa trasmisi dan distribusi sepanjang + 450
km, dengan diameter 80 m s/d 1000 m di seluruh daerah pelayanan ( Bandung
Utara, Timur, Tengah/Selatan dan Barat ).
5. Pemasangan kran umum sebanyak + 200 buah dan MCK + 35 buah di
daerah-daerah yang diperkirakan kurang mampu berlangganan dan/atau
daerah yang belum memungkinkan untuk diberikan pelayanan langsung ke
rumah-rumah.
6. Pengadaan 13.000 buah mata air.
Walaupun secara umum Proyek Tahap I boleh dikatakan berhasil baik dalam
sasaran peningkatan pelayanan air minum Kota Bandung maupun dalam
pengembangannya. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah
langganan yang dapat dilayani oleh PDAM Kota Bandung yang saat itu
mencapai + 76.000 langganan aktif, namun walaupun demikian sasaran utama
tidak tercapai, dari target prosentase pelayanan + 61 % hanya bias terlayani
sebesar + 42 % saja, keadaan seperti ini disebabkan oleh peningkatan
penduduk yang bertambah dengan pesat dan pemukiman yang harus dilayani
air bersihnya terus berkembang.Pada periode transisi ini dengan segala dana
yang ada PDAM terus meningkatkan pelayanan air minum untuk masyarakat
Kota Bandung antara lain pemasangan pipa-pipa tertier dan sambungan rumah
serta perakitan meteran air, akan tetapi masih banyak calon pelanggan yang
tidak terlayani. Oleh karena itu agar kebutuhan air minum Kota Bandung
dapat terpenuhi, maka Proyek Tahap II harus segera terealisir. Rencana Proyek
Air Minum Tahap II ini meliputi penambahan :
1. Sumber Air :Air tanah dalam/mata air/sungai Cikandung/Sungai
Cigulung ditampung di Reservoir Pakar dan Pengembangan Pengolahan
Sungai Cisangkuy.
19
2. Debit : + 1.200 liter/detik
3. Pelayanan :Target yang harus dicapai sampai akhir Pelita IV sebesar 75%
4. Pelanggan : 1.286.000 orang
5. Distribusi : Permintaan Air Bersih dari daerah diluar Wilayah Kota
Bandung (+ 550.000 orang).
VISI :
Terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan air minum
dan air limbah yang berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan.
MISI :
1. Memberikan pelayanan dan kemanfaatan umum kepada
seluruh masyarakat melalui pelayanan air minum dan air
limbah yang berwawasan lingkungan.
20
2. Mewujudkan pengelolaan keuangan perusahaan secara
mandiri melalui pendapatan yang diperoleh dari masyarakat
dan dikembalikan lagi kepada masyarakat guna
meningkatkan pelayanan dan penyediaan air minum
maupun sarana air limbah.
3. Meningkatkan pengolahan kualitas air minum dan air
limbah yang sesuai dengan standar kesehatan dan
lingkungan.
4. Mewujudkan penambahan cakupan pelayanan air minum
dan air limbah yang disesuaikan dengan pertambahan
penduduk kota Bandung.
Pengertian :
Tirta = Air , Daya = Kekuatan, Tenaga, Yang menyebabkan sesuatu
bergerak, Marta = Kehidupan, Utama = Utama, Baik
Filosofi :
Tuhan menciptakan air untuk memenuhi kebutuhan semua mahluk
hidup. Air memiliki peranan yang sangat penting karena 60% kandungan
di dalam tubuh manusia adalah air sehingga air menjadi unsur utama
dalam kehidupan manusia agar dapat berdaya dan teurs berkarya.
21
Memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah
Daerah di bidang air minum dan air limbah dalam rangka menunjang
pembangunan dengan menetapkan prinsip perusahaan.
22
23
B. 2.7 Fasilitas
1. Kualitas Air PDAM
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah ada, disimpulkan bahwa : Dari uji
fisika maka air sampel sudah memenuhi sebagai air bersih sedangkan dari uji
kimia ada beberapa sampel yang tidak memenuhi standar kualitas air bersih.
24
Kuantitas air yang dimaksud adalah besarnya debit air yang keluar dari
kran masing-masing pengguna air bersih PDAM. Melalui data teknis kita
biasa mengambil keterangan tentang kuantitas yang tertahankan oleh PDAM.
Unsur yang berpengaruh penting dalam data teknis mengenai kuantitas air
PDAM yaitu persentase air yang tidak dipertanggungjawabkan, persentase air
yang dipertanggungjawabkan, efektivitas kemampuan mesin produksi maupun
distribusi.
3. Kontinuitas Air PDAM
Hasil konsultasi dengan Kabag Humas PDAM Tirtawening Kota Bandung
Cabang Dago Pakar, yaitu:
Distribusi air dibuka selama 24 jam, akan tetapi akan ditutup apabila ada
perbaikan, gangguan pada pipa dan rutinitas membersihkan pipa. Perbaikan-
perbaikan pipa berupa :
a. PDAM Tirtawening Kota Bandung Cabang Dago Pakar, memperbaiki pipa-
pipa pelanggan, perbulan perbaikan-perbaikannya yaitu :
- Perbaikan pipa ¾ inch berlangsung selama 5 menit langsung di tempat.
Perbaikan tersebut selama sebulan ada 10 perbaikan di 1 tempat.
- Perbaikan pipa 2 inch langsung di tempat. Perbaikan tersebut selama
sebulan ada 5 perbaikan di 1 tempat.
- Perbaikan pipa 4 inch langsung di tempat. Perbaikan tersebut selama
sebulan ada 2 perbaikan di 1 tempat.
- Perbaikan pipa 2 inch berlangsung selama 1 jam langsung di tempat.
Perbaikan tersebut selama sebulan ada 5 perbaikan.
b. Pengurasan reservoir dilakukan per 1,5 bulan pada siang hari selama 3 jam
mulai dari jam 10 pagi sampai jam 13 siang.
c. Pembersihan pipa primer dilakukan satu bulan sekali.
d. PDAM melakukan Wash out. Satu proses wash out dilakukan selama 3 jam
terjadi di malam hari. Kegiatan ini dimulai dari jam 20.00 sampai jam
24.00.
B. 2.8 Program Pemberdayaan
25
3. Memelihara kualitas serta mutu pelayanan
12. Mendirikan suatu forum umum pendapat, saran, dan kritik dari
masyarakat
13. Memperbaiki sistem penilaian kerja
15. Menetapkan strategi bisnis baru yang lebih efisien dan efektif
B. 2.10 Layanan
1. Pemasangan sambungan baru tepat waktu sesuai jadwal yang dijanjikan
2. Air yang disalurkan sudah terjamin jumlah dan tekanan yang cukup
26
B. 2.11 Hasil Observasi
1. Bangunan Intake
27
Bangunan intake ini berfungsi sebagai bangunan pertama untuk masuknya
air dari sumber air. Pada umumnya, sumber air untuk pengolahan air bersih,
diambil dari sungai. Pada bangunan intake ini biasanya terdapat bar screen
yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam air.
Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan
dipompa ke bangunan selanjutnya, yaitu WTP – Water Treatment Plant.
Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah
bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4
bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.
Nah, sekarang kita bahas satu per satu bagian-bagian ini.
a) Aerator
28
Untuk mereaksikan air dengan udara ( O2 ) yang bertujuan untuk
mengubah Fe ( besi ) terlarut dalam air menjadi senyawa Fe padat. Proses aerasi
dapat memperluas permukaan kontak air dengan udara sehingga mempercepat
pengendapan Fe terlarut.
1) Suhu
2) Tekanan
3) Katalis
5) Konsentrasi berlebih
29
V0 diupayakan sekecil mengkin agar lebih kecil dari V1. Jika V0 = Vs maka tidak
ada padatan yang terendapkan.
c) Sand Filter
30
d. Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit
flokulasi. Unit ini ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya
adalah dengan dilakukan pengadukan lambat (slow mixing).
31
Proses Flokulasi Partikel Koloid
e. Sedimentasi
32
Proses Sedimentasi
d. Filtrasi
33
Unit Filtrasi
34
pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu
reservoir.
35
Tangki tempat Absorpsi chlor
3. Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air
masuk ke dalam reservoir.
Reservoir merupakan bak penampung akhir setelah air melalui proses back
wash di dalam sand filter.
36
diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang
menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit, atau gunung.
37
Proses Pengolahan Air Bersih
38
4. Perencanaan
Seluruh proses perencanan dikerjakan dengan bantuan teknologi, yaitu
menggunakan computer. Setiap akhir bulan diadakan evaluasi hasil
perencanaan. Proses pengerjaanya cukup rumit dan mendetail. Masalah tehnik
yang penting
Keterangan:
1. kadar Fe di daerah Bandung kususnya di daerah Dago Pakar cukup
rendah karena berada di daerah perbukitan.
2. pasir yang digunakan dalam proses penyaringan adalah pasir kuarsa
karena sifat pasir kuarsa seperti spon (berpori-pori tetapi mudah hancur)
Kesimpulan
System pengolahan air di PDAM Tirtawening Kota Bandung Cabang
Dago Pakar, menggunakan cara fisik dan kimia dengan 2 metode pemanfaatan
air yaitu pada air yang perlu pengolahan dengan air yang tidak perlu
pengolahan sehingga langsung didistribusikan ke konsumen. Berkaitan dengan
berbagai macam hal sosial kemasyarakatan, PDAM Tirtawening Kota
Bandung Cabang Dago Pakar, menemui hambatan yang sifatnya mencakup
masalah social, dalam rangka pengembangan daerah di Sleman dan kondisi
geografis daerah Sleman pada khususnya. Sehingga pencapaian baku mutu
qualitas air perlu adanya penanganan berkala karena sifatnya adalah public
consumer.
39
Sumber Air Baku PDAM Kota Bandung pada saat ini memanfaatkan 3 Sumber
Air yaitu :
1. Air Permukaan
a. Sungai Cisangkuy, debit yang diambil + 1400 l/dtk diolah di Instalasi
Pengolahan Badaksinga dari rencana ± 1800 l/dtk
b. Sungai Cikapundung, debit yang diambil + 840 l/dtk, 200 l/dtk diolah di
Instalasi Pengolahan Badaksinga, 600 l/dtl diolah di Instalasi Pengolahan
Dago Pakar dan 40 l/dtk diolah di Mini Plant Dago Pakar
c. Sungai Cibeureum, debit yang diambil 40 l/dtk diolah di Mini
Treatment Cibeureum
d. Sungai Cipanjalu, debit yang diambil ± 20 l/dtk diolah di Mini
Treatment Cipanjalu
2. Mata Air
40
Sumber air ini diambil dari beberapa mata air di daerah Bandung Utara
dengan total debit 190 l/dtk dan diolah di Resevoir XI Ledeng. Ada pun Mata Air-
Mata Air tersebut adalah :
a. Mata air Cigentur I
b. Mata air Cigentur II
c. Mata air Ciliang
d. Mata Air Cilaki
e. Mata air Ciwangun
f. Mata air Cisalada I & II
g. Mata air Cicariuk
h. Mata air Cibadak
i. Mata air Cirateun
j. Mata air Cikendi
k. Mata air Ciasahan
l. Mata air Legok Baygon
m. Mata air Citalaga
n. Mata air Panyairan
o. Mata air Ciwangi
3. Air Tanah
Untuk pengolahan air baku yang berasal dari air tanah dalam digunakan
sistem aerasi, filtrasi dan desinfektanuntuk membunuh bakteri digunakan
gaschlorkaporit. Kualitas air baku ini pada umumnya memiliki kandungan Fe dan
Mn diatas standar yang ditetapkan. Air tanah ini sebagian dimanfaatkan untuk
membantu daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan dari Instalasi Induk
PDAM. Jumlah sumur air tanah dalam PDAM ada 32 buah dengan sistem
pendistribusian secara langsung ke konsumen dengan melalui proses.
41
%, hal ini disebabkan semakin meningkatnya kebutuhan air minum dari tahun ke
tahun.
42
Tarif Air Minum Tarif Air Minum ditentukan berdasarkan Peraturan Walikota
diantaranya :
b. Air PDAM rasanya tidak enak ( berbeda dari air biasa ) / bau kaporit
43
c. Pasokan air tersendat
a. Pipa tertanam di bawah aspal akibat pelebaran jalan sehingga sulit dilakukan
pengecekan pipa dan banyak pipa yang rusak akibat tekanan berlebihan dari
kendaraan yang lewat.
b. Pipa rusak / bocor akibat akar pohon yang diotanam di atas pipa.
C.2.1.1 Maksud
44
timbulnya dampak penting yang akan dapat berkembang menjadi isu lingkungan
atau isu sosial yang merugikan berbagai pihak yang berkepentingan.
Dengan adanya RKL dan RPL ini maka setiap dampak penting yang
ditimbulkan oleh kegiatan dapat terkendali dan teredam hingga tidak berkembang
menjadi isu lingkungan regional, nasional atau bahkan menjadi isu lingkungan
internasional.
C.2.1.2 Tujuan
45
Dengan demikian pengelolaan dampak penting akibat kegiatan maupun
pengelolaan dampak yang sudah direncanakan (mitigated impact) senantiasa
terpantau dan terkendali sehingga dapat memenuhi ketentuan baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan oleh pemerintah.
46
proyek akan dapat memberikan harapan baru bagi masyarakat di sekitar lokasi
proyek untuk dapat memperbaiki kehidupannya.
b. Sumber Dampak
Penyiapan lahan.
Laju erosi terkendali sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Reboisasi dan
Rehabilitasi Kementerian Kehutanan No. 041/Kpts/V/1998 (<15 ton/ha/tahun).
47
Mengendalikan aliran permukaan yang berasal dari hujan, misalnya
membuat parit untuk mengarahkan aliran air hujan menuju catch pond.
Area rawan erosi di segmen jalan akses, area tapak sumur dan area
PDAM Tirtawening Kota Bandung Cabang Dago Pakar.
b. Sumber Dampak
Penyiapan lahan.
48
Program pengelolaan lingkungan yang perlu diterapkan untuk mencegah
atau menanggulangi dampak yang akan terjadi melalui pendekatan teknologi,
diantaranya:
b. Sumber Dampak
49
Program pengelolaan lingkungan yang perlu diterapkan untuk mencegah
atau menanggulangi dampak yang akan terjadi melalui pendekatan teknologi,
diantaranya:
50
f. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
b. Sumber Dampak
Jumlah dan proporsi tenaga kerja lokal yang dapat diserap oleh kegiatan
tahap konstruksi.
51
Periode pengelolaan lingkungan hidup akan dilaksanakan selama
kegiatan tahap pengelolaan air.
b. Sumber Dampak
52
Selama tahap pengelolaan air berlangsung.
53
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2) sedimentasi
3) filtrasi
4) desinfeksi
sehingga kualitas hasil PDAM Tirtawening Kota Bandung Cabang Dago Pakar
relative sama berdasarkan standart baku mutu air.
54
3.2. Saran
55
LAMPIRAN
56
Gambar ketika kelompok kami didepan gerbang PDAM kota bandung cabang
dago pakar
57
Gambar anggota kelompok kami
58
Surat izin kelompok kami dari Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia untuk melakukan observasi ke PDAM kota
Bandung
59
Curiculum Vitae
DATA PRIBADI
Nama : Azmi Baharudin Yusuf
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung/13 april 1998
Umur : 20 Tahun
Tinggi/Berat Badan : 160cm/55 Kg
Alamat : Sukabumi, jawa barat
Email : azmiby5@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
SD : SDIT Adzkia Cikiray Sukabumi
SMP : SMPN 1 Cisaat Sukabumi
SMA : SMAN 1 Cibadak Sukabumi
S1 : Universitas Pendidikan Indonesia
60