AHMAD SIDIK
Ahmad Sidik
F44110041
ABSTRAK
AHMAD SIDIK. Perencanaan dan Perancangan Saluran Irigasi Terbuka di Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi (Subang, Jawa Barat). Dibimbing oleh PROF. DR.
IR. BUDI INDRA SETIAWAN, M.AGR
Teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang,
dan tepat waktu dengan cara yang efektif, ekonomis, dan efisien. Perencanaan dan
perancangan sistem irigasi yang mengacu pada kondisi kontur lahan dan sistem
pola aliran sangat diperlukan. Sehingga akan berdampak pada peningkatan
produktifitas dan kualitas mutu panen. Penempatan saluran irigasi berdampingan
dengan lokasi jalan usaha tani, dimaksudkan agar memiliki elevasi yang lebih
tinggi dengan lahan pertanian. Perencanaan saluran irigasi sekunder sepanjang
4196.47 m dengan cabang saluran tersier rata-rata memiliki panjang 400-800 m.
Dengan luas lahan pertanian total 343.89 ha yang terdiri dari zone 1, 2 , dan tiga.
Kebutuhan air irigasi dengan menggunakan saluran terbuka dengan penampang
trapesium dan menggunakan metode perancangan Strickler dibutuhkan debit
sebesar 0.6043 m3/det dengan koefisien kebutuhan air tanaman sebesar 1.46
l/det/ha. Hasil perancangan saluran berhasil dilakukan sesuai pada lampiran 3 ,
pada cross section 2 saluran sekunder yang digunakan untuk menampung debit
irigasi sebesar 0.5868 m3/det, k = 35, m = 1, n = 2, b = 1.142 m, y = 0.571 m, v =
0.6 m/det, dan I = 0.0012. Berdasarkan hasil pemodelan menggunakan software
HEC-RAS 4.1 pada saluran irigasi dapat dikatakan aman, dan mampu
menampung debit irigasi sesuai kebutuhan sebesar 0.6043 m3/det dengan input
nilai n (kekasaran manning) sebesar 0.025 dan efisiensi saluran sekunder 90 %
dan saluran tersier 95%.
ABSTRACT
AHMAD SIDIK. Planning and Design Irrigation Open Channel in Central Rice
Research ( Subang , West Java ). Supervised by PROF. DR. IR. BUDI INDRA
SETIAWAN, M.AGR
Irrigation techniques provides water with the right conditions, the right
space, and timely in a way that is effective, economical, and efficient. Planning
and design of irrigation system refers to the contour of the land and the flow
pattern of the system is needed. So it will impact in increase of productivity and
quality of the harvest quality. Placement of irrigation channel adjoining the
location of the farm, intended to have a higher elevation with farmland. The
planning of secondary irrigation channels along the branches 4196.47 m with
tertiary channels have an average 400-800 m length. With an area of 343.89 ha of
agricultural land in total consisting of zone 1, 2, and three. Irrigation water
requirements by using an open channel with trapezoidal cross-section and use the
design method of Strickler required discharge of 0.6043 m3 / s with a coefficient
of crop water 1,46 l / s / ha. The results of channel design successfully done
according to the appendix 3, in cross section two secondary channels are used to
accommodate the irrigation discharge of 0.6043 m3 / s, k = 35, m = 1, n = 2, b =
1,142 m, y = 0,571 m, v = 0,6 m / s, and I = 0,0012. Based on the results of
modeling using HEC-RAS software 4.1 on irrigation channels can be said to be
safe, and able to accommodate discharge of irrigation according to the needs of
0.6043 m3 / sec with input value n (manning roughness) of 0.025 and a efficiency
of secondary channel 90% and 95% of tertiary channels.
AHMAD SIDIK
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
pada
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 ini adalah Perencanaan
dan Perancangan Saluran Irigasi Terbuka di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
(Subang, Jawa barat).
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Beasiswa bidikmisi yang telah selama 4 tahun mendampingi dan
membiayai perkulihan serta uang saku. Semoga terus dapat
dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga mampu menyelamatkan masa
depan anak-anak yang putus sekolah karena biaya.
2. Johan Candra Dinata selaku saudara kandung dan sebagai perwakilan
orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan material tambahan,
dan motivasi dalam segala permasalahan, sehingga penulis dapat
bertahan dan mampu melanjutkan pendidikan sampai sekarang dengan
baik.
3. Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr, selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan bimbingan yang bermanfaat dan
membantu memerikan solusi dari permasalahan selama penelitian
hingga penyusunan skripsi selesai.
4. Muhamad Ridwan, Dhanu Prakoso, Muhammad Risky, Fikri Surya
Andika, dan Achmad Fachrie selaku teman seperjuangan selama
menjalani penelitian dan penyusunan skripsi.
5. Pihak Balai Besar Penelitian Tanaman Padi yang dengan senang hati
memberikan fasilitas dan membantu dalam proses penelitian.
6. Seluruh teman-teman SIL angkatan 48 atas segala dukungan dan
kebersamaannya selama ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
oleh karena itu penulis sangat menghargai saran dan kritik dari pembaca demi
perbaikan di masa yang akan datang.
Ahmad Sidik
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta jaringan irigasi pada lahan pertanian produktif di balai
besar penelitian tanaman padi 13
Lampiran 2 Peta situasi intake tersier, jalan usaha tani, jembatan dan
gorong-gorong pada setiap blok lahan pertanian 14
Lampiran 3 Sistem jarigan irigasi tampak atas 15
Lampiran 4 Hasil perancangan 3D kondisi saluran irigasi sekunder 16
Lampiran 5 Hasil perancangan 3D kondisi saluran irigasi tersier 17
Lampiran 6 Hasil perancangan 3D kondisi intake saluran irigasi
sekunder dan tersier tampak isometric 18
Lampiran 7 Hasil perancangan dimensi saluran irigasi sekunder dan
tersier pada zone 3 19
Lampiran 8 Hasil perancangan dimensi saluran irigasi sekunder dan
tersier pada zone 2 20
Lampiran 9 Hasil perancangan dimensi saluran irigasi sekunder dan
tersier pada zone 1 21
Lampiran 10 Hasil analisis distribusi debit aliran di saluran irigasi
sekunder zone 1 22
Lampiran 11 Hasil analisis HEC-RAS terhadap distribusi kecepatan
aliran pada saluran irigasi sekunder zone 1 23
Lampiran 12 Hasil analisis HEC-RAS terhadap luas penampanag
sepanjang saluran sekunder pada zone 1 24
Lampiran 13 Hasil analisis HEC-RAS terhadap lebar atas saluran
sekunder sepanjang zone 1 25
Lampiran 14 Hasil analisis HEC-RAS terhadap nilai bilangan froude
saluran irigasi sekunder zone 1 26
Lampiran 15 Hasil analisis HEC-RAS terhadap kekuatan aliran pada
saluran irigasi sekunder sepanjang zone 1 27
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, meteran, software
ArcView GIS 3.2, software HEC-RAS 4.1, Autocad, alat penyipat (theodolite),
seperangkat komputer, google earth dan Global Positioning System (GPS). Bahan
yang digunakan yaitu, peta pola aliran, peta jaringan irigasi, data iklim, dan peta
kontur di Balai Penelitian Tanaman Padi.
Metode Penelitian
Perencanaan
Perencanaan saluran irigasi mempertimbangakan beberapa aspek efisiensi
sesuai kondisi dan kebutuhan tanaman. Data yang dibutuhkan meliputi: data
kontur, pola aliran, dan kebutuhan air tanaman. Perencanaan ini meliputi
penempatan atau pemindahan lokasi saluran yang tepat sesuai kontur hasil cut and
fill.
1. Penempatan Saluran
Analisis lokasi saluran irigasi dan penempatan, dilakuan dengan bantuan
peta kontur lokasi. Saluran irigasi diletakan pada daerah-daerah yang memiliki
ketinggian dibandingkan sekitarnya. Sehingga dalam pendistribusian lebih merata
dan mudah untuk dikendalikan sesuai kebutuhan yang diinginkan.
3
Perancangan
Tahapan ini akan menjadi akhir dari penelitian dengan output berupa saran
dan disain akhir dari saluran yang baru dengan mengacu pada aspek-aspek kontur
dan pola aliran.
Perancangan saluran irigasi diawali dengan menghitung kebutuhan air di
lahan yang akan di airi. Pada penelitian ini lahan irigasi dibagi menjadi tiga zone
lahan.
1. Perhitungan luas
Setiap jalur irigasi yang akan dirancang disesuaikan luas lahan yang
akan diairi setiap petak tersier. Sehingga didapatkan nilai A yang akan
digunakan untuk melakukan perhitungan kebutuhan air irigasi selanjutnya.
2. Kebutuhan air irigasi
(1)
keterangan :
Q = Debit rencana (l/det)
NFR = Kebutuhan bersih (netto) air di sawah (l/det/ha)
a = Luas lahan yang akan diairi (ha)
e = Efisiensi irigasi scara keseluruhan
Pada umumnya efisiensi irigasi dapat dibagi sebagai berikut :
- Saluran irigasi tersier = 0.80 (80%)
- Saluran irigasi sekunder = 0.9 x 0.8 = 0.90 (80% - 90%)
- Saluran irigasi induk = 0.9 x 0.9 x 0.8 = 0.95 (90% - 95%)
(Radjulaini, 2009)
3. Menentukan nilai k, m, n
Penentuan nilai k, m, n didasarkan pada nilai debit yang
direncanakan, berikut tabel standart perencanaan saluran terbuka dengan
penampang trapezoidal.
Tabel 1 Panduan perancangan saluran irigasi sekunder dan tersier
Q (m3/det) m n = b/h V (m/det) k
0.00-0.15 1 1 0.25-0.30 35
0.15-0.30 1 1 0.30-0.35 35
0.30-0.40 1 1.5 0.35-0.40 35
0.40-0.50 1 1.5 0.40-0.45 35
0.50-0.75 1 2 0.45-0.50 35
Keterangan :
m = kemiringan talut ( 1 vertikal : m horizonta)
n = perbandingan b (lebar dasar) dengan h (kedalaman aliran) (b/h)
k = koefisien kekasaran Stickler
v = kecepatan rencana (m/det)
(Mawardi E, 2010)
4. Menentukan luas penampang saluran A (m2)
(2)
(3)
Keterangan :
Q = Debit rencana (l/det)
v = Kecepatan aliran rencana (m/det)
4
Mulai
Perencanaan Perancangan
SELESAI
Penempatan saluran irigasi harus mengacu pada kondisi dari suatu lahan
yang akan diairi. Analisis ini diperlukan supaya distribusi irigasi dapat merata dan
sesuai dengan kebutuhan air di petak sawah. Perlu adanya evaluasi terhadap
sistem irigasi yang telah ada, mulai dari penempatan bangunan sampai kondisi
bangunan irigasi. Hasil analisis di lapangan didapatkan bahwa irigasi yang telah
ada terdapat kesalahan dalam penempatan sehingga perlu adanya pemindahan dan
perancangan desain ulang saluran. Berikut merupakan kondisi kontur di lokasi
penelitian dan hasil analisis penempatan saluran baru. Karena perbedaan elevasi
yang cukup tinggi pada daerah irigasi, maka dilakukan pembagian menjadi 3 zone
daerah irigasi. Pada zone 1 memiliki elevasi lahan berkisar antara 27 – 27.5 mdpl,
zone 2 berkisar 27.5 – 28 mdpl dan zone 3 berkisar 28 – 29 mdpl. Garis berwarna
hijau tua merupakan lokasi rencana saluran irigasi sekunder dan warna hijau muda
merupakan hasil rencana penempatan saluran irigasi tersier. Berikut merupak hasil
analisis penempatan saluran irigasi pada tiap zone berdasarkan kondisi kontur
lahan.
7
Legend
Irigasi sekunder
Irigasi tersier
pada saluran sekunder cross section 2 yang digunakan untuk menampung debit
irigasi sebesar 0.5868 m3/det, k = 35, m = 1, n = 2, b = 1.142 m, h = 0.571 m, v =
0.6 m/det, dan I = 0.00117. perhitungan dititik / cross section lainnya dapat
dilakukan dengan langkah yang sama dan kemudian hasil perhitungan direkap
dalam excel.
Dilakukan peniruan kondisi jalur irigasi dan dilakuan input dimensi tiap-tiap
cross section untuk memodelkan fisik dari saluran. Berikut contoh salah satu input
cross section saluran irigasi sekunder pada HEC-RAS.
Gambar 9 input cross section dan hasil analisis HEC-RAS penampang melintang
Hasil analisis HEC-RAS pada penampang melintang diketahui bahwa
saluran mampu menampung debit sesuai kebutuhan rencana sebesar 0.6043
m3/det. Apabila dilihat kondisi saluran potongan memanjang berdasarkan hasil
analisis HEC-RAS pada zone 1 adalah sebagai berikut.
Gambar 12 Contoh penyajian HEC-RAS Rating Curve pada salah satu cross
section
Gambar 13 Tabel hasil analisis HEC-RAS Pada salah satu cross section
Berdasarkan analisis HEC-RAS 4.1 saluran hasil perancangan dapat
dikatakan aman untuk mampu mendistribusikan air irigasi sesuai kebutuhan lahan.
12
DAFTAR PUSTAKA
[DPU] Departemen Pekerjaan Umum. 2010. Standar perencanaan Irigasi Kriteria
Perencanaan bagian Jaringan Irigasi (KP-01). Direktorat Jendral Pengairan
Pekerjaan Umum : Jakarta
Mawardi E, Memed M. 2006. Desain Hidraulik Bendung Tetap untuk Irigasi
Teknis. Alfabeta : Bandung.
Mawardi, Erman. 2010. Desain Hidraulik Bangunan Irigasi. Alfabeta : Bandung.
Radjulaini. 2009. Panduan Perencanaan Sistem Jaringan Irigasi. Universitas
Pendidikan Indonesia : Bandung
Ray K, Joseph B, Sasongko D. 1986. Teknik Sumberdaya Air Jilid 2 Edisi Ketiga.
Erlangga : Jakarta
Lampiran 1 Peta jaringan irigasi pada lahan pertanian produktif di balai besar penelitian tanaman padi
13
Lampiran 2 Peta situasi intake tersier, jalan usaha tani, jembatan dan gorong-gorong pada setiap blok lahan pertanian
14
Lampiran 3 Sistem jarigan irigasi tampak atas
15
Lampiran 4 Hasil perancangan 3D kondisi saluran irigasi sekunder
16
Lampiran 5 Hasil perancangan 3D kondisi saluran irigasi tersier
17
Lampiran 6 Hasil perancangan 3D kondisi intake saluran irigasi sekunder dan tersier tampak isometric
18
Lampiran 7 Hasil perancangan dimensi saluran irigasi sekunder dan tersier pada zone 3
19
Lampiran 8 Hasil perancangan dimensi saluran irigasi sekunder dan tersier pada zone 2
20
Lampiran 9 Hasil perancangan dimensi saluran irigasi sekunder dan tersier pada zone 1
21
Lampiran 10 Hasil analisis distribusi debit aliran di saluran irigasi sekunder zone 1
22
Lampiran 11 Hasil analisis HEC-RAS terhadap distribusi kecepatan aliran pada saluran irigasi sekunder zone 1
23
Lampiran 12 Hasil analisis HEC-RAS terhadap luas penampanag sepanjang saluran sekunder pada zone 1
24
Lampiran 13 Hasil analisis HEC-RAS terhadap lebar atas saluran sekunder sepanjang zone 1
25
Lampiran 14 Hasil analisis HEC-RAS terhadap nilai bilangan froude saluran irigasi sekunder zone 1
26
Lampiran 15 Hasil analisis HEC-RAS terhadap kekuatan aliran pada saluran irigasi sekunder sepanjang zone 1
27
28
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabupaten Grobogan pada tanggal 7 Desember 1993
sebagai anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Mohari dan Ibu Siti
Mutriah (Alm). Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2005 di SD N
Krangganharjo 3. Penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama pada
tahun 2008 di SMP N 3 Purwodadi. Penulis melanjutkan pendidikan menengah
atas pada tahun 2008 di SMA N 1 Purwodadi dan menyelesaikan pada tahun
2011. Penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB)
melalui jalur SNMPTN Undangan di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan,
Fakultas Teknologi Pertanian.
Selama menuntut pendidikan di IPB, penulis aktif di berbagai kegiatan
organisasi dan kepanitiaan seperti menjadi Ketua Komisi II Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian 2012/2013 (Kakom II DPM-F
2012/2013). Ketua kegiatan Lokakarya Fakultas Teknologi Pertanian 2012
(Lokakarya FATETA 2012). Pengalaman kerja selama di IPB antara lain menjadi
asisten praktikum mata kuliah Fisika TPB IPB 2013-2014 dan asisten praktikum
mata kuliah Ilmu Ukur Wilayah Departemen Teknik Mesin dan Biosistem 2013-
2014. Pengajar bimbingan belajar SMP pada lembaga bimbel Al-fatah selama satu
tahun pada tahun 2013.
Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Lapangan (PL) pada tahun 2014 di
Balai Sungai Puslitbang Surakarta dengan judul “pemodelan seri 0 pada bendung
wariori (Manokwari, Papua Barat). Selama menjadi mahasiswa penulis pernah
menjadi mahasiswa prestasi bidikmisi perwakilan IPB pada acara FORBIMNAS
2014. Juara 3 dalam perlombaan statistikaria cabang statistika dasar Departemen
Statistik IPB 2013. Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis mendapatkan
program beasiswa bidikmisi selama 4 tahun dan mendapatkan program beasiswa
PPSDMS Nurul Fikri 2013-2014. Penulis menyelesaikan skripsi dengan judul
“Perencanaan dan Perancangan serta Simulasi Aliran pada Saluran Irigasi di Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi (Subang, Jawa barat)” untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil dn Lingkungan, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir.
Budi Indra Setiawan, M.Agr.