Anda di halaman 1dari 39

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
3.1. Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal
Komponan lingkungan hidup yang terkena dampak dari kegiatan Pengembangan TPST
Bantargebang (Pembangunan PLTSa) meliputi komponen fisika-kimia, komponen biologi,
komponen sosekbud, dan komponen kesehatan masyarakat. Berikut penjelasan dari masing-
masing komponen lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan pembangunan tersebut.

3.1.1 Komponen Fisik Kimia


1) Iklim
Iklim merupakan keadaan rata-rata udara pada suatu wilayah yang relatif luas dan memiliki
jangka waktu yang lama untuk mengalami perubahan. Secara garis besar iklim dapat
terbentuk karena adanya rotasi dan evolusi bumi serta perbedaan lintang geografi dan
lingkungan fisis. Komponen utama yang mempengaruhi kondisi iklim adalah atmosfer,
hidrosfer, kriosfer, biosfer, dan permukaan tanah. Pada studi Addendum ANDAL RKL RPL
Pengembangan TPST Bantargebang (Pembangunan PLTSa) diperlukan informasi kondisi
iklim yang berada di sekitar tapak kegiatan sebagai acuan kondisi lingkungan awal untuk
memantau dampak lingkungan yang terjadi akibat pengaruh Pengembangan TPST
Bantargebang (Pembangunan PLTSa) tersebut.

Keadaan iklim yang dikaji adalah curah hujan berdasarkan data yang bersumber dari Stasiun
Bendung bekasi periode 2012 sampai dengan 2017.

a) Curah Hujan
Berdasarkan data dari Stasiun Bendung Bekasi (2018) curah hujan sepanjang tahun 2012 -
2017 mencapai titik tertinggi pada bulan Januari tahun 2013 (447 mm) dan titik terendah pada
bulan Juli - Agustus tahun 2012 dan 2015 (0 mm) Berikut data curah hujan bulanan di
berdasarkan data Stasiun Bendung Bekasi tahun 2005 - 2014 dapat dilihat pada tabel berikut
ini :

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-1
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Tabel 3.1Curah Hujan Bulanan (2012 – 2017)

TAHUN JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

2012 209 298 168 95 18 18 0 0 22 0 196 303


2013 447 256 123,5 137 219 87 272 32 64 99 109 440
2014 840 408 218 131 91 99 55 5 0 0 139 113
2015 156 337 165 310 47 8 0 0 12 0 50 110,5
2016 106 248 119 64 193,5 72 116 127 152 243 106 132
2017 243 339 264 213 48 116 28 0 31 81 133 58

Rata-rata 333 314 176 158 103 67 78 27 47 71 122 193


Sumber : Data Sekunder dari Stasiun Bendung Bekasi, 2018

Gambar 3.1 Grafik Curah Hujan Bulanan Rata – Rata (2012-2017)


Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk rata – rata curah hujan di wilayah Kota
Bekasi berdasarkan data stasiun Bendung Bekasi untuk curah hujan tertinggi pada bulan
Januari yaitu sebesar 333mm dan yang terendah adalah pada bulan Agustus yaitu sebesar
27mm.

2) Kualitas Udara dan Kebisingan


 Kualitas Udara
Kualitas udara yang diamati ialah lokasi yang akan menjadi sumber dampak yang
mempengaruhi kualitas udara di sekitar lokasi kegiatan. Kondisi kualitas udara di lokasi
kegiatan dioengaruhi oleh tumpukan sampah dari sanitary landfill dan juga dari aktifitas
kendaraan bermotor seperti truk pengangkut sampah.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-2
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Gambaran mengenai kualitas udara ambient berdasarkan data primer hasil pengukuran
lapangan dan pengujian laboratorium yang dilakukan di enam lokasi, yaitu pada lokasi
pembangunan PLTSa, dekat pintu masuk TPST Bantargebang, di zona IV, Pemukiman desa
cikiwul, pemukiman desa sumurbatu (timur TPST), pemukiman desa Sumurbatu (Selatan
TPST) pada tanggal 04-05 Desember 2017 dan diuji pada tanggal 06-19 Desember 2017,
berikut peta lokasi sampling ditampilkan pada gambar dibawah ini:

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-3
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Gambar 3.2 Peta Lokasi Sampling TPST Bantargebang

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-4
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Berikut adalah gambaran kualitas udara berdasarkan hasil uji laboratoium pada tanggal 06-19
Desember 2017:
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Temperatur, Kelembaban, Arah Angin dan Cuaca
No. Parameter U.A 1 U.A 2 U.A 3 U.A 4 U.A 5 U.A 6
1. Temperatur 31,4 31,5 32.4°C 31.7°C 31.7°C 31.5°C
2. Kelembaban 56%RH 56%RH 47%RH 46%RH 52%RH 56%RH
Arah Angin
3. Timur Timur Timur Timur Timur Timur
Dominan
4. Cuaca Cerah cerah Cerah Cerah Cerah Cerah
Sumber : Data Primer, 2017
Lokasi:  UA.1 di lokasi Pembangunan PLTSa Bantargebang (S: 06°20'56,84" E: 106°59'37,58")
 UA.2 di dekat pintu masuk TPST Bantargebang (Di Pemukiman Kelurahan Ciketing Udik) (S:
06°20'35,76" E: 106°59'52,52")
 UA.3 di utara dekat Zona IV TPST Bantargebang (S: 06°20'35,4" E: 106°59'51,3")
 UA. 4 di Sebelah Utara TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Cikiwul) (S: 06°21'05,53" E:
106°59'50,82")
 UA. 5 di Sebelah Timur TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Sumur Batu) (S: 06°20'58,6"
E: 107°00',00,0")
 UA. 6 di Sebelah Selatan TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Sumur Batu) (S:
06°21'26,8" E: 106°59'48,5")

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Kualitas Udara


Hasil Pengukuran
No. Parameter Satuan Baku Mutu *)
UA.1 UA.2 UA.3 UA.4 UA.5 UA.6
1. Sulfur Dioksida (SO2) μg/Nm3 900 μg/Nm3 63 48 54 36 46 59
2. Nitrogen Dioksida μg/Nm3 400 μg/Nm3
79,6 58,4 62,9 38 54 70
(NO2)
3. Oksidan (O3) μg/Nm3 235 μg/Nm3 62 57 55 55 51 52
4. Karbon Monoksida (CO)μg/Nm3 30.000
1154 852 933 648 983 881
μg/Nm3
5. Debu (TSP) μg/Nm3 - 95 74 76 61 79 66
Sumber : Data Primer, 2017
Baku Mutu: PPRI No. 41 tahun 1999 tentang Pengenadalian Pencemaran Udara.
Lokasi:  UA.1 di lokasi Pembangunan PLTSa Bantargebang (S: 06°20'56,84" E: 106°59'37,58")
 UA.2 di dekat pintu masuk TPST Bantargebang (Di Pemukiman Kelurahan Ciketing Udik) (S:
06°20'35,76" E: 106°59'52,52")
 UA.3 di utara dekat Zona IV TPST Bantargebang (S: 06°20'35,4" E: 106°59'51,3")
 UA. 4 di Sebelah Utara TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Cikiwul) (S: 06°21'05,53" E:
106°59'50,82")
 UA. 5 di Sebelah Timur TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Sumur Batu) (S: 06°20'58,6"
E: 107°00',00,0")
 UA. 6 di Sebelah Selatan TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Sumur Batu) (S:
06°21'26,8" E: 106°59'48,5")

Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa kualitas udara di lokasi lokasi kegiatan masih berada
di bawah baku mutu kualitas lingkungan yang ditetapkan berdasarkan Baku Mutu: PPRI No.
41 tahun 1999 tentang Pengenadalian Pencemaran Udara.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-5
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Sanitary Landfill Zona 1 dan 2 Penghijauan di Sanitary landfill Zona 1 dan 2

Pintu Masuk TPST Bantargebang Penghijauan di TPSP Bantargebang

Lokasi Parkir Alat Berat Pos Timbangan Truk Sampah

Power House Instalasi Pengolahan Air Sampah 3

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-6
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Area Pengomposan Penghijauan di Area Pengomposan

Kantor di Area Pengomposan Instalasi Pengolahan Air Limbah 1

Sanitary Landfill Zona 4 Tempat Pencucian Truk Sampah

Gambar 3.3 Kondisi disekitar Lokasi Kegiatan


Sumber: Dokumentasi Survey, 16 November 2017

 Kebisingan
Kebisingan yang diamati merupakan lokasi yang akan menjadi sumber dampak yang
mempengaruhi tingkat kebisingan di sekitar lokasi kegiatan. Kondisi kebisingan di lokasi
kegiatan disebabkan oleh aktifitas TPST Bantargebang seperti bongkar muat sampah,
pengoprasian alat berat, keluar masuk truk sampah,

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-7
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Berdasarkan data primer yang diperoleh dari hasil pengujian laboratorium yang dilakukan di
enam lokasi, yaitu pada lokasi pembangunan PLTSa, dekat pintu masuk TPST Bantargebang,
di zona IV, Pemukiman desa cikiwul, pemukiman desa sumurbatu (timur TPST), pemukiman
desa Sumurbatu (Selatan TPST) pada tanggal 04-05 Desember 2017 dan diuji pada tanggal
06-19 Desember 2017. Berikut hasil paramaeter kebisingan disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan


Waktu
Kode
Pengukuran Kebisingan Satuan Baku Tingkat *)
Sampel
(WIB)
K.11 10.24 - 10.34 65 dB (A) KEP-48/MENLH/11/1996
K.12 10.57 - 11.07 56 dB (A) Tentang batas syarat kebisingan maksimum yang
K.13 12.04 - 12.14 51 dB (A) diperkenankan untuk :
K.14 12.45 - 12.55 50 dB (A) a. Peruntukan Kawasan
K.15 13.31 - 13.41 49 dB (A) 1. Perumahan dan Pemukiman : 55 dB(A)
K.16 14.15 - 14.25 53 dB (A) 2. Perdagangan dan Jasa : 70 dB(A)
3. Perkantoran dan Perdagangan : 65 dB(A)
4. Ruang Terbuka Hijau : 50 dB(A)
5. Industri : 70 dB(A)
6. Pemerintahan dan Fasilitas
Umum : 60 dB(A)
7. Rekreasi : 70 dB(A)
8. Khusus :
- Bandar Udara
- Stasiun Kereta Api
- Pelabuhan Laut : 70 dB(A)
- Cagar Budaya : 60 dB(A)
b. Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya : 55 dB(A)
2. Sekolah atau sejenisnya : 55 dB(A)
3. Tempat ibadah atau sejenisnya : 55 dB(A)
Sumber : Data Primer, 2017
Baku Mutu: KepmenLH No. 48 tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat kebisingan
Lokasi:  K.11 di lokasi Pembangunan PLTSa Bantargebang (S: 06°20'56,84" E: 106°59'37,58")
 K.12 di dekat pintu masuk TPST Bantargebang (Di Pemukiman Kelurahan Ciketing Udik) (S:
06°20'35,76" E: 106°59'52,52")
 K.13 di utara dekat Zona IV TPST Bantargebang (S: 06°20'35,4" E: 106°59'51,3")
 K.14 di Sebelah Utara TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Cikiwul) (S: 06°21'05,53" E:
106°59'50,82")
 K.15 di Sebelah Timur TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Sumur Batu) (S: 06°20'58,6"
E: 107°00',00,0")
 K.16 di Sebelah Selatan TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Sumur Batu) (S: 06°21'26,8"
E: 106°59'48,5")

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-8
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Baku mutu kebisingan mengacu pada KepmenLH No. 48 tahun 1996 tentang Baku Mutu
Tingkat kebisingan. Berdasarkan hasil pengukuran diatas tampak bahwa secara umum tingkat
kebisingan pada lokasi kegiatan yang diperuntukkan untuk Pemerintahan dan Fasilitas Umum
masih memenuhi baku mutu kecuali di lokasi pembangunan PLTSa, hal ini dapat diakibatkan
karena lokasi PLTSa dekat dengan jalan operasional TPST bantargebang dimana banyak
mobilisasi truk pengangkut sampah di sekitar area tersebut.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-9
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

3) Geomorfologi
Berdasarkan bentuk alam (Landscape) secara umum, geomorfologi wilayah selatan bekasi
termasuk kedalam satuan geomorfologi fluvial yang terletak di bagian selatan dari satuan
geomorfologi pantai, memanjang dari barat ke timur. Satuan ini umumnya merupakan
daerah dengan kelerengan datar hingga lantao dan tidak bergitu terpengaruh oleh proses
interkasi dengan laut. Litologi yang menempati satuan tersebut adalah sebuah endapan
pasir dan lempung yang ditempati rawa-rawa, sebagian lainnya terdiri dari lempung kerikil
(Gravel) yang merupakan hasil transportasi endapan vulkanik. Pola aliran sungainya
adalah sub-paralel hingga paralel. Menurut Holding (1976), kawasan bekasi berada pada
zona 4 dengan potensi gempa sedang. Dengan demikian, topografi di kawasan Bekasi
tersebut cenderung datar, sehingga potensi terjadinya gerakan tanah sangat kecil. Kondisi
loitologi mengindikasikan bahwa kawasan tersebut terdapat tanah/batuan yang relatif
lunak. Arus sungai yang tidak cukup besar menunjukkan bahwa erosi oleh air sungai juga
tidak besar dan sendimentasi intensif.

4) Geologi Teknik
Lokasi TPST Bantargebang berada di sekitar wilayah pengaliran kali cikiwul lapisan tanah
yang terbentuk merupakan lapisan sendimentasi yang belum begitu memadat, tersusun atas
lapisan lanau lempungan dan lanau pasiran. Lapisan sebelah atas, dari permukaan tanah
sampai dengan kedalaman sekitar 5 (lima) m merupakan lapisan lempung/lunau. Jenis
tanah ini dapat diketahui dari analisa distribusi butiran yang menunjukkan kandungan
lempung sebesar 20,30% sampai dengan 55,80%, sedangkan kandungan lunau sebesar
34,79% dan selebihnya adalah pasir. Dari data sondir di dokumen Andal RKL RPL TPST
Bantargebang tahun 2009 diketahui bahwa tekana konus lapisan ini pada kedalaman
mencapai sekitar 10kg/cm2. Konsistensi lapisan lempung termasuk medium stiff,
plastisitas rendah sampai tinggi dengan indeks plastisitas 13,40% samapi dengan 50,70%.
Sifat lempung terlihat cukup kompressible, tercatat indeks kompresi sebesar 0,372 sampai
dengan 0,578 dan berada pada kondisi belum jenuh dengan kadar natural sekitar 28,30%
sampai 50,60%. Shear strength lapisan lempung menunjukkan cukup rendah dengan nilai
kohesi sebesar 0,04 kg/cm2 sampai 0,12 kg/cm2 dengan sudut geser dalam sekitar 1,08 o
sampai 4,03o.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-10
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

5) Hidrogeologi
Kawasan TPST Bantargebang termasuk kedalam cekungan yang disebut sebagai cekungan
air tanah bekasi (Bekasi Groundwater Basin). Soekardi dan Purbohardjo (1975) menarik
batas cekungan mulai dari tangerang – Parung – Depok – dan terus kearah cikarang di
bagian timur sedangkan mathuis (1996) menarik batas cekungan mulai dari Kamal –
Pedongkelan – Serpong – sungai cisadane – Bogor – Cibinong – Cilengsi – Bekasi hingga
ke muara Bekasi.
Berdasarkan peta hidrogeologi regional lembar Jakarta, air tanag di daerah bekasi yang
mendekati pantai mengalir melaluio porositas ruang antar butir dan umumnya didominasi
oleh air tanah payau di atas air tanah tawar. Atas dasar produktifitas akuivernya, kawasan
ini termasuk dalam akifer produktif sedang dengan sebaran luar, keterusan sedang- rendah,
muka air akifer beragam dan dapat sampai jauh dibawah permukaan dan serahan sumur
kurang dari 5m/dt. Akifer produktif yang dijumpai mulai kedalaman sekitar 40m (akifer
tertekan atas), mencapai kedalaman maksimum 150m.

6) Hidrologi
TPST Bantargebang dilalui oleh 2 kali yaitu kali ciasem yang mengalir melalui zona III dan
Zona II dari selatan melalui Kel. Ciketing Udik menuju ke utara melalui Kel. Sumur batu.
Selain kali ciasem, TPST Bantargebang juga dilewati oleh kali Ciketing udik yang mengalir
dari arah barat ke utara melalui landfill zona IV dan Zona V dari Kel. Ciketing udik menuju
Kel. Cikiwul.

Gambar 3.4 Kali Ciketing Udik (Kiri) dan Kali Ciasem (Kanan)
(Sumber: Dokumentasi Survey, 16 November 2017)

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-11
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Lokasi TPST Bantargebang

Kali Ciketing Udik

Kali Ciasem

Gambar 3.5 Peta Aliran Kali Ciketing Udik dan Ciasem TPST Bantargebang

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-12
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

7) Kualitas Air Permukaan


Gambaran mengenai kualitas air permukaan berdasarkan data primer hasil pengukuran
lapangan dan pengujian laboratorium yang dilakukan di dua lokasi, yaitu pada up stream dan
down stream kali Ciketing Udik dan Kali Ciasem. Pengambilan sampel air permukaan
dilakukan tanggal 4 Desember 2017 dan dilakukan analisa di laboratorium pada tanggal 6-19
Desember 2017. Berikut adalah hasil pengukuran kualitas air permukaan:
Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Kualitas Air Permukaan
Hasil
Baku Kali Ciketing Udik Kali CIasem
No Parameter Satuan
Mutu* Up Down Up Down
Stream Stream Stream Stream
A. Fisika
1 Temperatur ** °C Deviasi 3 32,1 31,8 31,7 31,8

2 Residu Terlarut ** mg/L 2000 168 218 1196 1244

3 Residu Tersuspensi ** mg/L 400 20 28 92 128

4 Temperatur ** °C Deviasi 3 32,1 31,8 31,7 31,8


B. Kimia
1 pH ** - 5-9 8,2 8,2 8,1 8,1
2 COD ** mg/L 100 19 30 401 494
3 DO ** mg/L 0 2,3 2,2 2,1 1,9
Total Fosfat, sebagai
4 mg/L 5 0,02 0,03 0,1 0,1
P **
5 NO3, sebagai N ** mg/L 20 0,1 0,1 0,006 0,005
6 Kobalt (Co) ** mg/L 0,2 < 0,018 < 0,018 < 0,018 < 0,018
7 Boron (B) ** mg/L 1 0,1 0,1 0,2 0,2
8 Kadmium (Cd) ** mg/L 0,01 < 0,005 < 0,005 < 0,005 < 0,005
9 Khrom (VI) ** mg/L 0,01 0,004 0,003 0,003 0,006
10 Tembaga (Cu) ** mg/L 0,2 < 0,015 < 0,015 0,02 0,02
11 Timbal (Pb) ** mg/L 1 < 0,020 < 0,020 < 0,020 < 0,020
12 Seng (Zn) ** mg/L 2 < 0,015 < 0,015 0,1 0,1
13 BOD (5 Hari 20°C) mg/L 12 4 13 248 329
C. **Mikrobiologi
1 Koliform Tinja Jml/100 4000 <3 <3 4 15
2 Total colifrom ml
Jml/100 20000 <3 <3 <3 <3
Sumber : Data Primer, 2017 ml
Keterangan : Melebihi baku mutu dicetak tebal
*) = PPRI No. 82 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Air dan Pengendalian Pencemaran Air kelas IV
(Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan keguanaan tersebut)
Lokasi : Up Stream Kali Ciketing Udik
Down Stream Kali Ciketing Udik
Up Stream Kali Ciasem
Down Stream Kali Ciasem
Dari hasil analisa laboratorium diatas dapat diketahui bahwa di kali Ciasem untuk parameter
COD maupun BOD sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan baik upstream maupun
downstream, sedangkan pada kali Ciketing udik parameter yang telah melebihi baku mutu
adalah BOD dengan nilai 13 pada downstream kali Ciketing udik.
ADDENDUM ANDAL RKL-RPL
PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-13
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

8) Kualitas Air Tanah


Air tanah merupakan komponen dari suatu sistem daur hidrologi yang terdiri rangkaian
proses yang saling berkaitan antara proses atmosferik, proses hidrologi permukaan dan
proses hidrologi bawah permukaan. Siklus hidrologi menggambarkan hubungan antara
curah hujan, aliran permukaan, infiltrasi, evapotranspirasi dan air tanah. Sumber air tanah
berasal dari air yang ada di permukaan tanah (air hujan, air danau dan sebagainya)
kemudian meresap ke dalam tanah/akuifer di daerah imbuhan (recharge area) dan mengalir
menuju ke daerah lepasan (discharge area).
Air tanah yang diukur adalah air tanah yang berada di area kantor TPST bantargebang,
berikut hasil pengujian kualitas air tanah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Kualitas Air Tanah
Hasil
No. Parameter Satuan Baku Mutu *)
AT.1 AT.2
A. Fisika
1. Kekeruhan ** Skala NTU 25 0,1 0,3
2. Warna ** Skala TCU 50 10 13
Jumlah zat padat terlarut
3. mg/L 1000 182 822
(TDS) **
Suhu udara ±
4. Suhu ** °C 29,6 28,7
3°C
5. Bau - Tidak Berbau Tidak berbau Tidak berbau
6. Rasa - Tidak Berasa Tidak berasa Tidak berasa
B. Kimia
1. Besi (Fe) mg/L 1,0 <0.019 < 0,019
2. Fluorida (F) mg/L 1,5 0,5 0,4
3. Kesadahan (CaCO3) mg/L 500 108 80
4. Mangan (Mn) mg/L 0,5 0,1 < 0,063
5. Nitrat, sebagai N mg/L 10 2 5
6. Nitrit, sebagai N mg/L 1,0 0,001 0,002
7. pH - 6,5 – 9,0 7,0 7,2
8. Sianida (CN) mg/L 0,1 < 0,002 < 0,002
9. Timbal (Pb) mg/L 0,05
10. Detergen (MBAS) mg/L 0,5 < 0,017 < 0,017
C. Mikrobiologi
1. Total Coliform (MPN) Jml/100 mL 50 0 0
Ket: *) Baku Mutu: = PerMenKes no. 32/2017 tentang standar baku mutu Kesehatan Lingkungan dan
kesehatan Air untuk higiene Sanitasi.
Lokasi: AT.1: Satu (1) titik di lokasi TPST Bantargebang (di lokasi kantor) (S: 06°20'58,22"
E:106°59'36,97")
AT.2: Satu (1) titik di pemukiman desa Ciketing Udik (S: 06°20'57,09" E: 106°59'26,97")

Dari hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa air tanah baik di lokasi TPST Bantargebang
maupun di pemukiman penduduk Kel. Ciketing Udik masih memenuhi baku mutu sesuai
dengan PerMenKes no. 32/2017 tentang standar baku mutu Kesehatan Lingkungan dan
kesehatan Air untuk higiene Sanitasi.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-14
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

9) Kualitas Air Lindi


Pengolahan sampah dengan sistem sanitary landfill terbuka menghasilkan air sampah atau
disebut juga dengan air lindi. Air Lindi adalah cairan yang timbul akibat masuknya air
eksternal ke dalam timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi-materi terlarut,
termasuk materi organik hasil proses dekomposisi secara biologi. Baku mutu tentang air
lindi dini diatur dalam PerMen LHK No. 59 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Lindi Bagi
Usaha dan/ Atau Kegiatan Trempat Pemrosesan Akhir Sampah.

Air lindi di TPST Bantargebang diolah dengan menggunakan Instalasi pengolahan air
sampah atau disebut juga dengan IPAS, terdapat 3 IPAS yang beroperasi di TPST
Bantargebang yaitu IPAS I dan IPAS II yang terletak diantara Zona I, Zona II, Zona IV
dan Zona V. Sedangkan IPAS III Terletak di dekat Zona III. Berdasarkan data primer yang
dilakukan pengambilan sampel pada tanggal 4 Desember 2017 disajikan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.7 Hasil Analisa Air Lindi pada Outlet IPAS III
Baku Hasil
No. Parameter Satuan Mutu Metode
*) L.27
1. pH - 6-9 8,4 SNI 06-6989.11-2004
2. BOD mg/L 150 65 SNI 6989.72:2009
3. COD mg/L 300 92 SNI 6989.2:2009
4. TSS mg/L 100 60 SNI 06-6989.3-2004
APHA 3030E, USEPA
5. Merkuri mg/L 0,005 < 0,001
7470A
APHA 3030E, APHA
6. Kadmium mg/L 0,1 < 0,032
3120B
Sumber : Data Primer, 2017

Dari data sekunder yang diapatkan, hasil pengolahan pada IPAS sudah cukup baik. Berikut
data hasil swapantau IPAS I, II dan III di TPST Bantargebang Periode Januari 2015 sampai
dengan Desember 2015.

Tabel 3.8 Hasil Swapantau IPAS I di TPST Bantargebang Tahun 2015


Minggu I Minggu II Minggu III Mingu IV
Parameter Satuan
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
Januari
Temperature (ºC) 31,4 31,7 31,4 31,7 30,1 30,2 30,5 30,6
pH 8,9 7,1 9,0 7,1 8,9 7,2 9,0 7,2
DO mg/l 0,7 2,2 0,7 2,2 0,7 2,1 0,7 2,1
Conductivity mS / cm 21,3 5,5 21,8 5,1 21,4 5,1 21,6 4,8
COD mg/l O2 7407,1 257,9 7296,4 255,7 7328,6 257,1 7200,0 257,5
NH4 mg/l N 2195,7 140,4 2180,0 142,7 2158,6 142,7 2138,0 142,0
Turbidity ntu 590,0 137,9 592,1 138,6 601,4 137,9 597,5 138,5

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-15
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Minggu I Minggu II Minggu III Mingu IV


Parameter Satuan
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
Salinity mg/l 20369,6 2643,0 20065,2 2621,1 20153,6 2635,7 19800,0 2639,4
Februari
Temperature (ºC) 30,0 30,2 29,9 29,9 30,5 30,5 30,9 31,0
pH 9,0 7,2 8,9 7,2 8,9 7,2 9,0 7,2
DO mg/l 0,7 2,1 0,7 2,1 0,7 2,1 0,7 2,1
Conductivity mS / cm 21,3 5,2 21,5 4,7 21,0 4,5 21,9 5,0
COD mg/l O2 7385,7 253,6 7157,1 255,0 7171,4 260,0 7200,0 259,3
NH4 mg/l N 2165,7 142,7 2114,3 143,6 2111,4 143,9 2168,6 142,9
Turbidity ntu 602,9 138,6 597,1 139,3 599,3 137,9 596,4 137,9
Salinity mg/l 20310,7 2599,1 19682,1 2613,8 19721,4 2665,0 19800,0 2657,7
Maret
Temperature (ºC) 30,1 30,2 29,9 30,0 30,0 30,3 30,0 29,9
pH 8,9 7,2 9,0 7,2 8,9 7,2 8,9 7,2
DO mg/l 0,7 2,1 0,7 2,1 0,7 2,1 0,7 2,1
Conductivity mS / cm 21,8 5,4 21,4 5,0 20,9 5,2 21,6 4,9
COD mg/l O2 7400,0 253,6 7242,9 255,7 7457,1 255,7 7200,0 256,0
NH4 mg/l N 2187,1 141,3 2147,1 142,7 2148,6 141,6 2148,0 141,9
Turbidity ntu 601,4 138,6 599,3 138,6 606,4 137,9 597,5 138,5
Salinity mg/l 20350,0 2599,1 19917,9 2621,1 20507,1 2621,1 19800,0 2624,0
April
Temperature (ºC) 29,9 30,1 30,0 29,9 29,9 29,8 27,1 27,2
pH 9,0 7,2 8,8 7,1 8,9 7,2 8,0 6,4
DO mg/l 0,7 2,1 0,7 2,1 0,7 2,1 0,7 1,9
Conductivity mS / cm 21,2 5,1 20,9 5,2 21,4 4,8 19,4 4,9
COD mg/l O2 7314,3 251,4 7400,0 257,9 7242,9 255,0 6740,0 229,5
NH4 mg/l N 2168,6 142,4 2162,9 138,7 2140,0 140,6 1977,0 126,3
Turbidity ntu 610,0 139,3 605,0 137,1 599,3 138,6 544,0 124,0
Salinity mg/l 20114,3 2577,1 20350,0 2643,0 19917,9 2613,8 18535,0 2352,4
Mei
Temperature (ºC) 30,0 30,1 30,3 30,4 30,0 30,1 30,2 30,2
pH 9,0 7,1 8,9 7,1 8,9 7,2 8,9 7,2
DO mg/l 0,7 1,9 0,7 1,9 0,7 1,9 0,7 2,0
Conductivity mS / cm 21,2 5,2 21,3 5,4 21,2 5,5 21,0 5,3
COD mg/l O2 7400,0 264,3 7414,3 258,6 7485,7 256,4 7350,0 256,0
NH4 mg/l N 2187,1 141,3 2184,3 141,6 2205,7 140,1 2164,0 141,6
Turbidity ntu 608,6 137,1 603,6 137,1 607,1 137,9 607,0 138,0
Salinity mg/l 20350,0 2708,9 20389,3 2650,4 20585,7 2628,4 20212,5 2624,0
Juni
Temperature (ºC) 30,1 30,3 30,0 30,3 30,0 30,3 30,3 30,1
pH 9,0 7,2 8,9 7,1 9,0 7,1 8,9 7,1
DO mg/l 0,7 1,9 0,7 1,9 0,6 1,9 0,7 2,0
Conductivity mS / cm 21,2 5,0 21,2 5,3 21,1 5,0 21,4 5,0
COD mg/l O2 7314,3 253,6 7485,7 260,0 7385,7 257,9 7122,2 267,2
NH4 mg/l N 2168,6 143,1 2205,7 141,6 2172,9 142,0 2170,0 141,0
Turbidity ntu 611,4 138,6 605,0 136,4 616,4 137,9 591,1 136,1
Salinity mg/l 20114,3 2599,1 20585,7 2665,0 20310,7 2643,0 19586,1 2739,0
July
Temperature (ºC) 30,0 30,3 30,3 30,2 30,3 30,1 30,1 30,3
pH 9,0 7,1 8,8 7,1 8,9 7,1 9,0 7,1
DO mg/l 0,7 1,9 0,7 2,0 0,7 2,0 0,6 1,9
Conductivity mS / cm 21,2 4,9 21,1 5,1 21,3 5,0 21,1 5,0
COD mg/l O2 7292,9 252,9 7214,3 265,0 7142,9 265,0 7360,0 263,0
NH4 mg/l N 2168,6 143,1 2165,7 139,4 2168,6 139,9 2179,0 142,1
Turbidity ntu 615,0 138,6 597,1 136,4 592,1 137,1 610,5 136,5
Salinity mg/l 22790,2 3370,6 22544,6 3532,5 22321,4 3532,5 23000,0 3505,8
Agustus

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-16
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Minggu I Minggu II Minggu III Mingu IV


Parameter Satuan
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
Temperature (ºC) 30,1 30,3 30,1 30,3 30,5 30,2 30,1 30,2
pH 8,9 7,1 8,9 7,1 8,7 7,1 8,9 7,2
DO mg/l 0,7 2,0 0,7 1,9 0,7 2,0 0,7 2,0
Conductivity mS / cm 21,0 5,3 20,9 5,0 21,0 5,1 21,2 5,1
COD mg/l O2 7371,4 259,3 7350,0 257,9 7228,6 268,6 7320,0 260,5
NH4 mg/l N 2184,3 140,4 2155,7 140,9 2155,7 139,9 2179,0 141,3
Turbidity ntu 605,7 137,1 619,3 136,4 600,7 132,3 601,0 137,5
Salinity mg/l 20271,4 2657,7 20212,5 2643,0 19878,6 2752,9 20130,0 2670,1
September
Temperature (ºC) 30,0 30,4 30,0 30,4 30,1 30,2 30,1 30,3
pH 8,9 7,1 8,9 7,1 8,9 7,2 8,9 7,2
DO mg/l 0,7 1,9 0,7 1,9 0,7 2,0 0,7 2,0
Conductivity mS / cm 20,9 4,8 20,5 5,4 21,2 5,2 21,2 4,9
COD mg/l O2 7407,1 256,4 7335,7 257,9 7342,9 260,0 7244,4 256,7
NH4 mg/l N 2155,7 140,9 2111,4 138,9 2194,3 141,6 2167,8 143,2
Turbidity ntu 627,9 137,1 613,6 139,6 604,3 137,9 600,6 138,3
Salinity mg/l 20369,6 2628,4 20173,2 2643,0 20192,9 2665,0 19922,2 2630,8
Oktober
Temperature (ºC) 29,9 30,2 30,2 30,2 30,0 30,3 30,1 30,4
pH 9,0 7,1 8,9 7,2 8,9 7,2 8,9 7,1
DO mg/l 0,7 1,9 0,7 2,0 0,7 2,0 0,7 1,9
Conductivity mS / cm 21,1 4,8 21,3 5,0 21,2 5,2 20,9 4,8
COD mg/l O2 7214,3 252,9 7200,0 260,0 7485,7 258,6 7415,0 257,5
NH4 mg/l N 2142,9 143,6 2168,6 141,7 2205,7 141,6 2139,5 140,8
Turbidity ntu 622,9 138,6 597,1 137,9 604,3 137,9 624,0 137,0
Salinity mg/l 19839,3 2591,8 19800,0 2665,0 20585,7 2650,4 20391,3 2639,4
November
Temperature (ºC) 30,0 30,2 30,1 30,2 30,1 30,2 27,2 27,1
pH 9,0 7,1 8,9 7,2 8,9 7,1 8,0 6,4
DO mg/l 0,7 1,9 0,7 1,9 0,7 1,9 0,6 1,8
Conductivity mS / cm 21,3 5,1 21,2 5,1 21,1 4,8 19,1 4,4
COD mg/l O2 7185,7 257,1 7342,9 260,0 7221,4 252,9 6350,0 235,5
NH4 mg/l N 2175,7 141,7 2187,1 141,6 2147,1 141,7 1943,0 127,7
Turbidity ntu 605,7 137,9 607,9 137,9 612,1 137,9 534,5 124,0
Salinity mg/l 19760,7 2635,7 20192,9 2665,0 19858,9 2591,8 17462,5 2413,9
Desember
Temperature (ºC) 30,1 30,2 30,0 30,3 30,1 30,2 30,2 30,2
pH 9,0 7,1 9,0 7,2 8,9 7,1 8,9 7,1
DO mg/l 0,9 2,5 1,1 2,4 0,9 2,5 0,9 2,4
Conductivity mS / cm 21,3 4,8 21,3 5,1 21,1 4,6 21,4 5,0
COD mg/l O2 7250,0 257,9 7371,4 255,0 7228,6 260,0 7245,0 258,5
NH4 mg/l N 2125,7 141,7 2201,4 142,7 2111,4 141,7 2191,0 141,4
Turbidity ntu 616,4 137,9 602,9 138,6 626,4 137,9 598,0 138,0
Salinity mg/l 19937,5 2643,0 20271,4 2613,8 19878,6 2665,0 19923,8 2649,6
Sumber: Hasil Swapantau IPAS I TPST Bantargebang, 2016

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-17
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Tabel 3.9 Hasil Swapantau IPAS II di TPST Bantargebang Tahun 2015


Minggu I Minggu II Minggu III Mingu IV
Parameter Satuan
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
Januari
Temperature (ºC) 31,9 31,2 31,6 30,9 30,1 29,7 30,32 29,87
pH 9,1 7,1 9,1 7,1 9,0 7,0 9,04 6,94
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,629 1,9
Conductivity mS / cm 22,8 4,7 22,0 4,6 22,9 4,6 22,49 5,185
COD mg/l O2 5827,1 265,7 5991,4 270,0 6121,4 268,6 6107,5 271,5
NH4 mg/l N 2650,0 132,1 2650,0 135,0 2614,3 134,3 2635 135,5
Turbidity ntu 654,6 129,7 657,9 129,3 660,3 131,1 664,6 129,5
Salinity mg/l 16024,6 2723,6 16476,4 2767,5 16833,9 2752,9 16795,625 2782,875
Februari
Temperature (ºC) 30,0 29,5 29,5 29,2 30,4 29,9 30,7 30,4
pH 9,0 7,0 8,9 6,9 9,1 7,0 9,0 7,0
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9
Conductivity mS / cm 22,9 4,5 22,3 4,4 22,2 4,5 22,7 4,5
COD mg/l O2 6214,3 269,3 6157,1 272,9 6046,4 271,4 6046,4 268,6
NH4 mg/l N 2607,1 135,0 2628,6 136,4 2628,6 134,3 2642,9 135,0
Turbidity ntu 661,0 132,1 670,0 129,7 668,7 128,7 660,1 130,4
Salinity mg/l 17089,3 2760,2 16932,1 2796,8 16627,7 2782,1 16627,7 2752,9
Maret
Temperature (ºC) 30,0 29,8 29,8 29,3 30,1 29,7 29,76 29,42
pH 8,9 7,0 8,9 6,9 9,0 7,1 8,97 6,94
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,629 1,9
Conductivity mS / cm 23,3 4,6 22,6 4,5 22,7 4,6 22,69 5,185
COD mg/l O2 6214,3 267,9 6139,3 270,7 6196,4 268,6 6107,5 271,5
NH4 mg/l N 2635,7 135,7 2621,4 135,0 2607,1 134,3 2645 134
Turbidity ntu 656,7 132,9 665,1 130,4 660,4 132,1 664,6 129,3
Salinity mg/l 17089,3 2745,5 16883,0 2774,8 17040,2 2752,9 16795,63 2782,875
April
Temperature (ºC) 29,7 29,4 30,2 29,8 29,7 29,4 27,2 27,0
pH 9,0 7,0 8,9 7,0 8,9 7,0 8,0 6,3
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,7
Conductivity mS / cm 21,9 4,5 22,7 4,6 22,6 4,5 21,1 4,3
COD mg/l O2 6232,1 270,0 6103,6 267,9 6139,3 270,7 5575,0 240,5
NH4 mg/l N 2635,7 135,7 2614,3 132,1 2657,1 134,3 2385,0 120,5
Turbidity ntu 640,9 132,1 659,7 131,1 665,1 130,4 587,9 119,2
Salinity mg/l 17138,4 2767,5 16784,8 2745,5 16883,0 2774,8 15331,3 2465,1
Mei
Temperature (ºC) 29,9 29,6 30,4 30,0 30,0 29,8 30,19 29,85
pH 8,9 7,0 8,9 7,0 8,9 7,0 8,89 6,97
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,632 1,905
Conductivity mS / cm 22,2 4,6 23,1 4,6 22,4 4,7 22,35 4,89
COD mg/l O2 6214,3 267,9 6103,6 266,4 6196,4 265,7 6147,5 265,5
NH4 mg/l N 2635,7 135,0 2621,4 133,6 2621,4 134,3 2630 133
Turbidity ntu 641,0 132,9 655,4 131,9 637,6 133,6 657,8 131,3
Salinity mg/l 17089,3 2745,5 16784,8 2730,9 17040,2 2723,6 16905,63 2721,375
Juni
Temperature (ºC) 30,0 29,6 30,1 29,8 30,0 29,5 30,1 29,9
pH 8,9 6,9 8,9 7,0 8,9 6,9 8,9 7,0
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9
Conductivity mS / cm 21,9 4,5 22,4 4,7 22,3 4,5 21,9 4,9
COD mg/l O2 6232,1 270,0 6196,4 265,7 6214,3 269,3 5947,2 263,3
NH4 mg/l N 2650,0 136,4 2621,4 134,3 2614,3 134,3 2633,3 132,8
Turbidity ntu 646,6 132,1 644,7 133,6 649,6 132,1 654,6 129,9
Salinity mg/l 17138,4 2767,5 17040,2 2723,6 17089,3 2760,2 16354,9 2699,2

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-18
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

July
Temperature (ºC) 29,8 29,5 30,3 29,9 30,2 29,8 30,07 29,78
pH 9,0 6,9 8,9 7,0 8,9 7,0 8,91 6,98
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,63 1,93
Conductivity mS / cm 21,9 4,5 22,4 4,6 22,0 4,6 22,22 4,915
COD mg/l O2 6232,1 270,0 5935,7 267,1 5953,6 267,9 6147,5 264,5
NH4 mg/l N 2635,7 135,7 2607,1 132,1 2628,6 133,6 2625 133
Turbidity ntu 641,6 132,1 655,3 129,1 652,3 129,1 651,3 132,3
Salinity mg/l 19475,4 3599,1 18549,1 3561,0 18604,9 3570,5 19210,94 3525,785
Agustus
Temperature (ºC) 30,2 29,8 30,2 29,7 30,7 30,2 30,15 29,8
pH 8,9 7,0 8,9 7,0 8,9 7,0 8,93 6,95
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,7 1,9 0,635 1,89
Conductivity mS / cm 22,6 4,6 22,7 4,6 22,8 4,7 22,37 4,935
COD mg/l O2 6103,6 266,4 6103,6 267,9 5825,0 265,7 6082,5 268
NH4 mg/l N 2607,1 132,9 2600,0 132,1 2621,4 130,0 2620 132,5
Turbidity ntu 646,9 131,9 646,9 131,1 657,6 128,1 649,3 129,6
Salinity mg/l 16784,8 2730,9 16784,8 2745,5 16018,8 2723,6 16726,88 2747
September
Temperature (ºC) 30,1 29,7 30,3 29,9 30,1 29,8 30,0 29,7
pH 8,9 6,9 8,9 7,0 8,9 7,0 9,0 7,0
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9
Conductivity mS / cm 22,7 4,6 21,9 5,0 22,3 4,6 22,2 4,9
COD mg/l O2 6196,4 268,6 6178,6 269,3 6121,4 267,1 6150,0 265,0
NH4 mg/l N 2621,4 132,9 2614,3 130,3 2628,6 134,3 2633,3 133,3
Turbidity ntu 641,1 132,1 647,3 135,7 638,9 132,6 650,8 132,0
Salinity mg/l 17040,2 2752,9 16991,1 2760,2 16833,9 2738,2 16912,5 2716,3
Oktober
Temperature (ºC) 29,7 29,2 30,0 29,7 30,1 29,8 30,13 29,79
pH 9,0 7,0 9,0 7,0 8,9 7,0 8,91 6,93
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,63 1,865
Conductivity mS / cm 21,7 4,4 22,0 4,5 22,5 4,7 22,51 4,935
COD mg/l O2 6350,0 267,9 6046,4 268,6 6196,4 265,7 6200 269
NH4 mg/l N 2614,3 135,7 2621,4 134,3 2635,7 134,3 2565 132,5
Turbidity ntu 647,9 130,7 648,0 133,6 639,7 135,0 637,9 131,5
Salinity mg/l 17462,5 2745,5 16627,7 2752,9 17040,2 2723,6 17050 2757,25
November
Temperature (ºC) 29,9 29,5 30,1 29,8 29,9 29,5 27,0 26,8
pH 8,9 7,0 9,0 7,0 9,0 7,0 8,1 6,4
DO mg/l 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,9 0,6 1,7
Conductivity mS / cm 22,0 4,5 22,3 4,6 22,1 4,5 19,8 4,5
COD mg/l O2 6125,0 270,0 6121,4 267,1 6310,7 270,0 5527,5 239,0
NH4 mg/l N 2614,3 135,0 2628,6 134,3 2621,4 134,3 2350,0 119,5
Turbidity ntu 642,3 132,1 637,4 132,6 648,7 131,4 591,6 119,5
Salinity mg/l 16843,8 2767,5 16833,9 2738,2 17354,5 2767,5 15200,6 2449,8
Desember
Temperature (ºC) 29,9 29,6 29,9 29,7 29,9 29,5 29,96 29,78
pH 8,9 7,0 9,0 7,0 8,9 7,0 8,96 6,99
DO mg/l 0,9 2,4 1,0 2,3 0,9 2,4 0,89 2,38
Conductivity mS / cm 22,0 4,5 22,2 4,6 22,1 4,5 22,06 4,59
COD mg/l O2 6139,3 268,6 6214,3 266,4 6139,3 270,0 6095 267
NH4 mg/l N 2564,3 135,0 2657,1 135,7 2521,4 134,3 2615 134
Turbidity ntu 634,4 132,9 635,3 134,3 635,9 132,1 640,7 132
Salinity mg/l 16883,0 2752,9 17089,3 2730,9 16883,0 2767,5 16761,25 2741,875
Sumber: Hasil Swapantau IPAS II TPST Bantargebang, 2016

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-19
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Tabel 3.10 Hasil Swapantau IPAS III di TPST Bantargebang Tahun 2015
Minggu I Minggu II Minggu III Mingu IV
Parameter Satuan
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
Januari
Temperature (ºC) 32,1 31,8 31,8 31,6 30,1 30,2 30,4 30,5
pH 9,1 7,0 9,1 7,0 8,9 7,0 9,0 7,0
DO mg/l 0,5 2,0 0,5 2,0 0,5 2,1 0,5 2,0
Conductivity mS / cm 21,8 12,2 21,7 12,3 21,5 12,4 21,2 12,6
COD mg/l O2 7457,1 253,6 7385,7 257,9 7171,4 254,3 7195,0 256,0
NH4 mg/l N 2714,3 122,9 2721,4 124,3 2671,4 124,3 2670,0 124,0
Turbidity ntu 645,0 123,4 646,4 120,0 645,0 126,3 642,5 123,7
Salinity mg/l 20507,1 2599,1 20310,7 2643,0 19721,4 2606,4 19786,3 2624,0
Februari
Temperature (ºC) 30,1 30,1 29,7 29,5 30,3 30,5 30,7 30,7
pH 8,9 7,0 8,9 7,1 9,0 7,1 9,0 7,0
DO mg/l 0,5 2,1 0,5 2,1 0,5 2,1 0,5 2,0
Conductivity mS / cm 21,4 12,4 20,7 12,7 20,7 12,7 21,7 12,5
COD mg/l O2 7135,7 255,7 7128,6 248,6 7092,9 247,1 7278,6 257,1
NH4 mg/l N 2671,4 125,0 2642,9 123,6 2614,3 122,1 2700,0 125,0
Turbidity ntu 641,4 126,3 635,0 126,4 637,1 128,1 650,0 122,4
Salinity mg/l 19623,2 2621,1 19603,6 2547,9 19505,4 2533,2 20016,1 2635,7
Maret
Temperature (ºC) 30,2 30,0 29,9 29,7 30,2 30,1 29,7 29,7
pH 8,9 7,0 9,0 7,0 8,9 7,0 8,9 7,1
DO mg/l 0,5 2,0 0,5 2,1 0,5 2,1 0,5 2,0
Conductivity mS / cm 21,9 12,3 21,1 12,5 21,2 12,4 21,3 12,6
COD mg/l O2 7228,6 260,0 7150,0 250,0 7064,3 258,6 7195,0 247,0
NH4 mg/l N 2682,1 125,7 2657,1 124,3 2642,9 123,6 2670,0 125,0
Turbidity ntu 647,9 126,3 640,0 126,7 640,0 127,3 642,5 126,7
Salinity mg/l 19878,6 2665,0 19662,5 2562,5 19426,8 2650,4 19786,3 2531,8
April
Temperature (ºC) 30,0 29,9 29,8 29,9 29,6 29,5 27,2 27,0
pH 8,9 7,0 8,9 7,0 8,9 7,1 8,0 6,3
DO mg/l 0,5 2,1 0,5 2,1 0,5 2,1 0,5 1,8
Conductivity mS / cm 21,1 8,0 21,4 7,4 21,1 6,6 19,9 5,7
COD mg/l O2 7207,1 252,9 7100,0 251,4 7150,0 247,1 6490,0 236,0
NH4 mg/l N 2596,4 126,4 2642,9 124,3 2657,1 125,0 2417,5 113,0
Turbidity ntu 645,7 125,3 643,6 128,7 640,0 127,4 585,5 113,8
Salinity mg/l 19819,6 2591,8 19525,0 2577,1 19662,5 2533,2 17847,5 2419,0
Mei
Temperature (ºC) 30,0 29,9 30,2 30,4 30,1 30,1 30,1 30,0
pH 8,9 7,0 8,9 7,0 8,9 6,9 8,9 7,0
DO mg/l 0,5 2,1 0,5 2,0 0,5 2,1 0,5 2,1
Conductivity mS / cm 21,5 7,8 21,9 6,7 21,9 7,9 21,1 6,6
COD mg/l O2 7228,6 257,1 7192,9 258,6 7250,0 261,4 7135,0 253,0
NH4 mg/l N 2610,7 128,6 2667,9 124,3 2625,0 127,1 2622,5 124,5
Turbidity ntu 647,1 128,1 650,0 126,6 655,7 124,4 640,5 128,1
Salinity mg/l 19878,6 2635,7 19780,4 2650,4 19937,5 2679,6 19621,3 2593,3
Juni
Temperature (ºC) 30,2 30,1 30,3 30,3 30,2 30,1 30,0 30,3
pH 8,9 7,0 8,9 6,9 8,9 7,0 9,0 7,0
DO mg/l 0,5 2,1 0,5 2,0 0,5 2,1 0,5 2,0
Conductivity mS / cm 21,1 7,1 21,9 8,0 20,9 7,8 21,7 7,5
COD mg/l O2 7207,1 255,7 7250,0 261,4 7135,7 252,9 7344,4 248,9
NH4 mg/l N 2596,4 125,7 2625,0 127,1 2617,9 129,3 2591,7 124,4
Turbidity ntu 640,0 127,9 653,6 125,9 638,6 128,4 652,8 128,7
Salinity mg/l 19819,6 2621,1 19937,5 2679,6 19623,2 2591,8 20197,2 2551,1

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-20
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

July
Temperature (ºC) 30,2 30,1 30,1 30,4 30,0 30,3 30,1 30,2
pH 8,9 6,9 8,9 7,1 9,0 7,1 8,9 7,0
DO mg/l 0,5 2,1 0,5 2,0 0,5 2,0 0,5 2,1
Conductivity mS / cm 21,1 8,0 21,8 7,5 21,9 7,5 21,1 7,7
COD mg/l O2 7207,1 252,9 7242,9 248,6 7314,3 248,6 7200,0 254,0
NH4 mg/l N 2596,4 126,4 2621,4 124,3 2600,0 124,3 2615,0 128,0
Turbidity ntu 643,6 128,6 652,1 128,9 653,6 129,0 643,0 128,1
Salinity mg/l 22522,3 3370,6 22633,9 3313,5 22857,1 3313,5 22500,0 3385,8
Agustus
Temperature (ºC) 30,2 30,4 30,4 30,5 30,0 30,5 30,1 30,2
pH 8,9 7,0 8,9 7,0 9,0 7,0 9,0 7,0
DO mg/l 0,5 2,1 0,5 2,1 0,6 2,0 0,5 2,0
Conductivity mS / cm 21,9 7,9 21,4 7,9 21,8 7,5 21,8 7,7
COD mg/l O2 7192,9 255,7 7100,0 251,4 7207,1 247,1 7225,0 253,0
NH4 mg/l N 2635,7 125,7 2642,9 125,7 2642,9 122,1 2620,0 125,5
Turbidity ntu 653,6 128,4 643,6 128,7 654,3 128,7 652,0 127,4
Salinity mg/l 19780,4 2621,1 19525,0 2577,1 19819,6 2533,2 19868,8 2593,3
September
Temperature (ºC) 30,3 30,3 30,3 30,3 30,0 30,1 30,1 30,2
pH 8,9 7,0 8,9 7,0 8,9 7,0 9,0 7,0
DO mg/l 0,5 2,1 0,6 2,1 0,5 2,0 0,5 2,0
Conductivity mS / cm 21,2 7,9 21,2 7,5 22,1 7,7 21,6 8,0
COD mg/l O2 7064,3 252,9 7014,3 262,3 7264,3 255,7 7205,6 252,2
NH4 mg/l N 2642,9 125,7 2542,9 127,1 2614,3 125,7 2611,1 126,1
Turbidity ntu 640,0 128,7 631,4 125,3 658,6 126,7 648,3 126,0
Salinity mg/l 19426,8 2591,8 19289,3 2688,4 19976,8 2621,1 19815,3 2585,3
Oktober
Temperature (ºC) 30,0 29,9 30,1 30,3 30,2 30,2 30,3 30,4
pH 8,9 7,1 9,0 7,0 8,9 6,9 8,9 7,0
DO mg/l 0,6 2,1 0,6 2,0 0,5 2,0 0,5 2,1
Conductivity mS / cm 20,1 7,8 21,8 7,9 22,3 7,9 21,5 7,8
COD mg/l O2 6850,0 257,9 7278,6 258,6 7250,0 261,4 7125,0 257,0
NH4 mg/l N 2589,3 128,6 2600,0 125,7 2628,6 127,1 2600,0 129,3
Turbidity ntu 632,1 129,3 653,6 127,1 656,4 124,4 643,5 127,3
Salinity mg/l 18837,5 2643,0 20016,1 2650,4 19937,5 2679,6 19593,8 2634,3
November
Temperature (ºC) 30,1 30,2 30,1 30,2 30,1 30,2 27,0 27,3
pH 8,9 7,0 8,9 7,0 8,9 7,0 8,1 6,3
DO mg/l 0,5 2,0 0,5 2,0 0,5 2,0 0,5 1,8
Conductivity mS / cm 21,6 7,9 22,1 7,7 21,1 7,9 19,4 7,1
COD mg/l O2 7135,7 260,0 7250,0 258,6 7171,4 254,3 6470,0 232,5
NH4 mg/l N 2600,0 127,9 2614,3 126,4 2607,1 127,1 2340,0 114,5
Turbidity ntu 650,0 125,3 655,0 126,7 640,0 127,4 582,5 113,7
Salinity mg/l 19623,2 2665,0 19937,5 2650,4 19721,4 2606,4 17792,5 2383,1
Desember
Temperature (ºC) 30,2 30,3 30,2 30,1 30,2 30,3 30,2 30,3
pH 8,9 7,0 8,9 6,9 8,8 7,0 8,9 6,9
DO mg/l 1,2 3,2 1,3 3,4 1,3 3,2 1,2 3,2
Conductivity mS / cm 21,6 7,8 22,5 7,9 21,1 7,8 22,3 8,0
COD mg/l O2 7242,9 257,9 7307,1 264,3 7150,0 255,7 7340,0 262,5
NH4 mg/l N 2550,0 128,3 2607,1 127,9 2521,4 127,6 2575,0 127,0
Turbidity ntu 646,4 126,7 654,3 129,9 640,0 128,9 655,0 129,4
Salinity mg/l 19917,9 2643,0 20094,6 2708,9 19662,5 2621,1 20185,0 2690,6
Sumber: Hasil Swapantau IPAS III TPST Bantargebang, 2016

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-21
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

10) Kebauan
Data primer parameter tingkat kebauan dilakukan secara dengan cara pengukuran tingkat
kebauan di lapangan di beberapa titik lokasi yang dianggap mewakili. Pengukuran
parameter kebauan yang diukur adalah Amoniak (NH3). Baku mutu untuk parameter
kebauan disesuaikan dengan Kep. MENLH No. Kep.50/MENLH/11/1996 tentang Baku
mutu tingkat kebauan. Berikut hasil pengukuran kebauan untuk masing masing titik lokasi:

Tabel 3.11 Hasil Pengujian Tingkat Kebauan


Hasil Pengukuran
No. Parameter Satuan Baku Mutu *)
O. 7 O. 8 O. 9 O. 10
1. Amoniak (NH3) Ppm 2,0 0,4 0,4 0,4 0,3

Sumber : Data Primer, 2017


Baku Mutu: Kep. MENLH No. Kep.50/MENLH/11/1996 tentang Baku mutu tingkat kebauan
Lokasi:  O.7 di dekat pintu masuk TPST Bantargebang (Di Pemukiman Kelurahan Ciketing Udik) (S:
06°20'35,76" E: 106°59'52,52")
 O.8 di utara dekat Zona IV TPST Bantargebang (S: 06°20'35,4" E: 106°59'51,3")
 O.9 di Sebelah Timur TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Sumur Batu) (S: 06°20'58,6"
E: 107°00',00,0")
 O.10 di Sebelah Selatan TPST Bantargebang (di Pemukiman kelurahan Sumur Batu) (S: 06°21'26,8"
E: 106°59'48,5")

Berdasarkan data tabel diatas untuk tingkat kebauan dengan parameter amoniak dari keempat
titik sampel yang mewakili masih berada dibawah baku mutu sesuai dengan Kep. MENLH
No. Kep.50/MENLH/11/1996 tentang Baku mutu tingkat kebauan.

11) Kualitas Tanah


Kualitas tanah yang diamati adalah tanah yang berada di TPST Bantargebang diantaranya
Zona I sampai dengan Zona V, pada IPAS dan juga pada lokasi pembangunan PLTSa. Berikut
hasil analisa tanah di TPST Bantargebang:

Tabel 3.12 Hasil Pengujian Kualitas Tanah


Hasil
No. Parameter Satuan
T.28 T.29 T.30 T.31 T.32 T.33 T.34 T.35
1. % Pasir % 50 58 54 51 61 60 54 52
2. % Debu % 22 14 37 17 15 18 22 15
3. % Liat % 28 28 9 32 24 22 23 33
4. pH - 6,3 6,1 6,1 6,3 6,6 5,9 6,2 6,3
Kapasitas Tukar Kation
5. cmol(+)/kg 29,9 47,4 15,5 14,6 18,3 22,4 45,0 43,7
(KTK)
6. C Organik % 2 0,4 0,5 0,5 1,8 0,1 2,3 0,9
7. Phospor (P) mg/kg 24 10,4 14,4 18,5 22,7 21,1 19,2 30,1
8. Kalium (K) cmol(+)/kg 0,3 0,4 0,3 0,3 0,3 0,2 0,3 0,3

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-22
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Hasil
No. Parameter Satuan
T.28 T.29 T.30 T.31 T.32 T.33 T.34 T.35
9. Natrium (Na) cmol(+)/kg 10,7 7,6 8,9 9,7 11,0 4,8 13,2 11,4
10 Kalsium (Ca) cmol(+)/kg 0,8 1,4 1,2 1,2 1,2 1,0 1,2 1,1
11. Magnesium (Mg) cmol(+)/kg 1,8 1,5 1,4 1,6 2,5 2,9 2,5 3,0
Sumber : Data Primer, 2017
Lokasi: T.28 = Landfill Zona 1 (S: 06°20'56,1" E: 106°59'41,4")
T.29 = Landfill Zona II (S: 06°20'51,2" E: 106°59'47,5")
T.30 = Landfill Zona III Sebelah Timur (S: 06°21'13,6" E: 106°59'50,8")
T.31 = Landfill Zona III Sebelah Barat (S: 06°21'11,7" E: 106°59'49,2")
T.32 = Landfill Zona IV (S: 06°20'35,2" E: 106°59'51,2")
T.33 = Landfill Zona V (S: 06°20'42,3" E: 106°59'35,1")
T.34 = Antara IPAS 1 dan IPAS 2 (S: 06°20'43,7" E: 106°59'58,8")
T.35 = Dekat Pembangunan PLTSA (S: 06°21'55,53" E: 106°59'50,82")

12) Lalu Lintas


Akses jalan menuju lokasi TPST Bantargebang adalah Jalan Narogong lalu ke Jalan Pangkalan V.
Ruas Jl. Raya Narogong Raya kondisi eksisting saat ini terdiri atas 4 lajur 2 arah tidak terbagi dari
masing-masing arahnya (4/2 UD). Ruas jalan ini merupakan salah satu jalur alternatif akses yang
menghubungkan Bekasi dengan Cilengsi, Bogor dan sekitarnya. Geometrik lebar badan ruas jalan ini
adalah ±13,00 m dengan kanan dan kiri jalan terdapat bahu jalan, trotoar untuk pejalan kaki dan
saluran dengan lebar berkisar 1,00 m sampai dengan 3,00 m.
JL. NAROGONG
Saluran

Saluran
Trotoar

Jalan

Gambar 3.6 Geometrik Jl. Raya Narogong

Ruas Jl. Pangkalan II kondisi eksisting saat ini terdiri atas 2 lajur 2 arah tidak terbagi dari masing-
masing arahnya (2/2 UD). Secara umum pada ruas jalan ini tidak tersedia sarana prasarana trotoar
untuk pedestrian pejalan kaki, sehingga kondisi ini mengakibatkan terjadinya konflik pejalan kaki
dengan kendaraan pada titik-titik tetentu pada sepanjang ruas jalan ini. Berdasarkan hasil pengukuran
di lapangan lebar jalan ini adalah ± 5,40 m.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-23
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL
JL. PANGKALAN II
2017

Saluran

Saluran
Jalan
Gambar 3.7 Geometrik Jl. Pangkalan V

Hasil simulasi model yang telah dilakukan, maka didapat pembebanan pada jaringan tersebut.
Unjuk kerja saat ini perlu dikaji untuk mengetahui permasalahan kondisi saat ini sehingga
dapat dijadikan dasar untuk menetapkan potensial penanganan dampak Pembangunan PLTSa.
Dari hasil pembebanan lalu lintas yang dilakukan, kinerja jaringan jalan dan kinerja tiap-tiap
ruas jalan untuk kondisi saat ini (eksisting) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.13 Kinerja Ruas Jalan Narogong dan Jalan Pangkalan V


KONDISI EKSISTING
ARAH VOLUME TAHUN 2017
NO. NAMA JALAN
KE KAPASITAS V/C RATIO LOS KECEPATAN
smp/jam smp/jam km/jam
1 Jl. Raya Narogong Utara 2.032 2.442 0,83 D 36,74
Jl. Raya Narogong Selatan 2.272 2.442 0,93 E 31,35
Total 4.304 4.885 0,88 34,05
3 Jl. Pangkalan V Barat 341 950 0,36 B 38,08
Jl. Pangkalan V Timur 447 950 0,43 B 37,52
Total 1.347 1.900 1.200 1.900 0,63

Tabel 3.14 Standar Tingkat Pelayanan Jalan dalam Pengukuran VC Ratio


Tingkat
Karakteristik Batas Lingkup VCR
Pelayanan
 Arus relatif bebas dengan sesekali terhenti
A 0,00 – 0,20
 Kecepatan perjalanan rata-rata > 40 km/jam
 Arus stabil dengan sedikit tundaan
B 0,20 - 0,44
 Kecepatan perjalanan rata-rata > 30 km/jam
 Arus stabil dengan tundaan yang masih dapat diterima
C 0,45 – 0,74
 Kecepatan perjalanan rata-rata > 25 km/jam
 Mendekati arus tidak stabil dengan tundaan yang masih
D dalam toleransi 0,75 – 0,84
 Kecepatan perjalanan rata-rata > 15 km/jam
 Arus tidak stabil
E 0,84 – 1,00
 Kecepatan perjalanan rata-rata < 15 km/jam
 Arus tertahan, kondisi terhambat
F >1,00
 Kecepatan lalu lintas < 10 km/jam

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-24
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

3.1.2 Komponen Biologi


1) Flora
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, jenis flora yang ada di sekitar tapak kegiatan
memiliki keberadaan jenis yang relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil inventarisasi
keberadaan jenis dan tipe vegetasi. Hal tersebut dikarenakan lokasi kegiatan berada di
lingkungan perkotaan. Dari hasil observasi lapangan diketahui terdapat jenis tanaman yang
merupakan vegetasi penghijauan dan estetika yang tersebar di taman-taman, dan pemukiman
warga di sekitar lokasi kegiatan. Berdasarkan hasil observasi di lapangan diperoleh beberapa
jenis flora di sekitar lokasi kegiatan sebagai berikut.
Tabel 3.15 Jenis Flora Yang Terdapat di Sekitar Lokasi Kegiatan
No Nama daerah/ Indonesia Nama Ilmiah
1. Angsana Pterocarpus indicus
2. Beringin Ficus sp
3. Bougenville Bougenvile spectabilis
4. Flamboyan Delonix regia
5. Pucuk Merah Oleina Syzygium
6. Teh-tehan -
7. Mengkudu Morinda citrifolia
8. Kersen Muntingia Calabura
9. Bambu Pagar Bambusa Glaucessens
10. Glodogan Tiang Polialtea longifolia
11. Pepaya Carica papaya
12. Kelapa Sawit Elaeis guineensis
13. Mangga Mangifera indica
14. Dadap Erythrina Christagali
15. Johar Cassia Siamea
16. Tanjung Mimusops Elengi
17. Flamboyan Delonix Regia
18. Akasia Acasia Auliculiformis
19. Palem Raja Oreodoxa Regia
20. Asam Tamarindus Indicus
21. Rumput - rumputan Graminea
22. Teki Cyperus Rotondus
23. Alang - alang Imperata Cylindrica
24. Teki Laut Cyperus Maritima
25. Terung Solanum sp
26. Pace, Seruni Wedelia Biflora
Sumber : Data Primer, 2017

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-25
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Gambar 3.8 Kondisi Flora di Sekitar Lokasi Kegiatan


Sumber: Dokumentasi survey, 22 Desember 2016

2) Fauna
Keberadaan jenis hewan (fauna) di tapak kegiatan dan sekitarnya tergolong rendah. Jenis-
jenis yang ditemukan pada umunya tergolong pada jenis diantaranya yaitu, aves, mamalia,
reptil, amphibi, dan Insecta. Rendahnya keanekaragaman mamalia, reptil maupun amphibia di
lokasi tersebut dikarenakan daya dukung lingkungan daerah tersebut tidak menunjang
kehidupan satwa. Jenis satwa peliharaan juga tergolong relatif sedikit, karena daerah tersebut
merupakan areal perkotaan. Hewan ini lebih banyak ditemukan di pemukiman warga yang
berada di sekitar tapak kegiatan. Jenis fauna yang ditemukan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.16 Jenis Fauna Dominan di Sekitar Lokasi Kegiatan
No Jenis Fauna Nama Ilmiah Keterangan
A Aves
1 Ayam Gallus domestica Bukan merupakan spesies yang
dilindungi, merupakan peliharaan
penduduk untuk di konsumsi dan dijual.
Berdasarkan pengamatan lapang yang
dilakukan jenis ayam yang banyak
terdapat disekitar lokasi studi merupakan
jenis ayam kampung.
B Mamalia
ADDENDUM ANDAL RKL-RPL
PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-26
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

No Jenis Fauna Nama Ilmiah Keterangan


1 Tikus Rattus rattus Bukan merupakan spesies yang
dilindungi, merupakan hewan liar, banyak
ditemukan di pemukiman dan lahan
kosong. Hewan ini merupakan hewan
yang dapat dapat membawa vector
penyakit.
2 Kucing Felix Domestica Bukan merupakan spesies yang
dilindungi, merupakan peliharaan
penduduk untuk hobi dan liar. Merupakan
hewan carnivora.
C Reptilia
1 Kadal Mabouia Bukan merupakan spesies yang
multifasciata dilindungi, merupakan hewan liar. Banyak
ditemukan di semak-semak. Merupakan
hewan carnivora.
D Ampibia
1 Kodok Bufo melanotictus Bukan merupakan spesies yang
dilindungi, merupakan hewan liar. Banyak
ditemukan di rawa. Merupakan hewan
carnivora.
E Serangga / Insecta
1 Lalat Musca domestica Ditemukan pada tumpukan sampah,
terutama pada siang hari, merupakan
bioindikator kebersihan dan vector
penyakit.
2 Nyamuk Culex sp Ditemukan di lokasi sekitar hutan
mangrove dan di pemukiman penduduk
dan kebun/semak. merupakan vector
penyakit.
3 Belalang Oxya sp Ditemukan pada semak semak/bergetasi,
terutama pada siang hari.
Sumber : Data Primer, 2017

3.1.3 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


Pengembangan TPST Bantargebang (Pembangunan PLTSa) terletak pada 3 Kelurahan yaitu
Kel. Ciketing Udik, Kel. Cikiwul dan Kel. Sumur Batu, Kec. Bantargebang, Kota Bekasi,
Jawa Barat. Oleh karena itu, penelaahan komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya
difokuskan di 3 kelurahan tersebut.
1) Kependudukan
Berikut data kependudukan untuk di Kecamatan Bantargebang dapat dilihat pada tabel
berikut.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-27
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Tabel 3.17 Data Kependudukan di Kecamatan Bantargebang Th. 2015

No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Ciketing Udik 14.995 14.004 28.999


2 Sumur Batu 8.040 7.437 15.477
3 Cikiwul 16.174 14.285 30.459
4 Bantargebang 21.547 19.236 40.783
Jumlah 60.756 54.962 115.718
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016

Sementara itu berikut adalah data laju pertumbuhan penduduk menurut jenis kelamin di
kecamatan Bantargebang:
Tabel 3.18 laju pertumbuhan penduduk menurut jenis kelamin di kecamatan
Bantargebang Tahun 2015

No. Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Ciketing Udik 4.538 5.246 4.879


2 Sumur Batu 3.715 3.378 3.553
3 Cikiwul 2.348 2.423 2.383
4 Bantargebang 2.444 2.385 2.416
Jumlah 3.095 3.244 3.166
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016

2) Perekonomian
Perdagangan di Kecamatan Bantargebang didukung oleh keberadaan pasar tradisional,
minimarket dan toko warung kelontong yang jumlahnya cukup banyak. Dari data Kota bekasi
dalam angka tahun 2015, menunjukkan bahwa di Kecamatan Bantargebang terdapat 469 kios,
1028 buah los dan 310 pedagang kaki lima. Selain sektor perdagangan, gambaran melalui
perekonomian juga dilihat dari sektor perbankan dimana berdasarkan statistik daerah
kecamatan bantargebang tahun 2016, di Kecamatan Bantargebang terdapat 4 bank umum dan
4 bank BPR. Gambaran mengenai perekonomian di Kecamatan Bantargebang juga dapat
dilihat dari jumlah hotel, restoran dan warung/ kedai makanan. Berikut jumlah hotel dan
restoran/ kedai makanan disajikan pada tabel dibawah ini:

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-28
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Tabel 3.19 Jumlah Hotel, Restoran dan warung/ kedai makanan di Kecamatan
Bantargebang 2014
Warung/
Restoran/
No. Kelurahan Kedai Hotel
Rumah Makan
Makanan
1 Ciketing Udik 10 - -
2 Sumur Batu 8 - -
3 Cikiwul 15 - -
4 Bantargebang 35 10 3
Jumlah 68 10 3
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016

3) Pendidikan
Berikut data banyaknya penduduk dilihat dari tingkat pendidikan di Kecamatan bantargebang
Tahun 2015:
Tabel 3.20 Data Banyaknya Penduduk Dilihat Dari Tingkat Pendidikan Di Kecamatan
Bantargebang Tahun 2015
Tidak/ Tamat Tamat Tamat
Tamat Tamat
No. Kelurahan Tamat SD/ SLTP/ SLTA/
Akademi Universitas
SD Sederajat Sederajat Sederajat
1 Ciketing Udik - 4.725 4.742 9.277 466 244
2 Sumur Batu 686 987 726 598 45 47
3 Cikiwul * * * * * *
4 Bantargebang 2.650 5.552 6.705 13.415 143 353
Jumlah 3.336 11.264 12.173 23.290 654 644
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016
Ket: * = Data tidak tersedia

Selain tingkat pendidikan, gambaran mengenai kualitas pendidikan juga dapat dilihat melalui
banyaknya sarana pendidikan formal di kecamatan Bantargebang, berikut ditambilkan pada
tabel dibawah ini:

Tabel 3.21 Data Banyaknya Sarana Pendidikan Formal Di Kecamatan Bantargebang


Tahun 2015

No. Tingkatan Negeri Swasta Total


1 SD 16 9 25
2 SMP 2 5 7
3 SLTA 1 - 1
4 SMK 1 3 4
Jumlah 20 17 37
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-29
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Gambaran mengenai pendidikan di Kecamatan Bantargebang juga didapatkan melalui jumlah


murid dan guru. Berikut data jumlah murid dan guru dilihat dari tingkatan pendidikan di
Kecamatan Bantargebang Tahun 2015 disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.22 Berikut Data Jumlah Murid Dan Guru Dilihat Dari Tingkatan Pendidikan
Di Kecamatan Bantargebang Tahun 2015

Negeri Swasta Total


No. Tingkatan
Murid Guru Murid Guru Murid Guru
1 SD 8.579 283 2.709 142 11.288 425
2 SMP 2.146 82 1.616 78 3.762 160
3 SLTA 802 56 - - 802 56
4 SMK 1.484 114 2.373 125 3.857 239
Jumlah 13.011 535 6.698 345 19.709 880
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016

4) Agama
Berikut Jumlah Penduduk berdasarkan Agama untuk Kecamatan Bantargebang dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 3.23 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

No. Kelurahan Islam Protestan Katolik Budha Hindu


1 Ciketing Udik 19.174 133 120 12 15
2 Sumur Batu 13.757 37 41 7 -
3 Cikiwul * * * * *
4 Bantargebang 30.029 392 273 40 73
Jumlah 62.960 562 434 59 88
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016
Ket: * = Data tidak tersedia

Berdasarkan karakteristik agama, mayoritas penduduk di Kecamatan Bantargebang memeluk


agama islam. Sedangkan untuk sarana ibadah disajikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.24 Sarana Ibadah Di Kecamatan Bantargebang

No. Kelurahan Masjid Mushola Gereja Wihara Pura


1 Ciketing Udik 8 35 - - -
2 Sumur Batu 11 25 - - -
3 Cikiwul 6 33 - - -
4 Bantargebang 8 50 - - -
Jumlah 33 143 - - -
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-30
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

5) Budaya/ Sosial Budaya


Budaya/sosial budaya penduduk sekitar lokasi TPST Bantargebang dapat digambarkan
melalui jumlah penduduk berdasarkan agama, kondisi fasilitas tempat peribadatan, keamanan
dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), serta fasilitas umum dan sosial. Kamtibmas meliputi
keberadaan fasilitas keamanan dan fasilitas penanggulangan/ penanganan bencana. Sedangkan
fasilitas umum dan sosial meliputi keberadaan sarana olahraga, sarana budaya dan pariwisata,
sarana hiburan dan rekreasi, fasilitas perhubungan, fasilitas komunikasi, dan fasilitas sosial di
daerah tersebut.

6) Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat terhadap Pengembangan TPST Bantargebang (Pembangunan PLTSa)
yang secara administrasi berada di Kelurahan Ciketing Udik, Kelurahan Cikiwul dan
Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Pengembangan TPST Bantargebang (Pembangunan PLTSa) akan berdampak positif apabila
kegiatan tersebut membawa keuntungan, begitupula sebaliknya akan negatif bila merugikan.
Hal-hal yang positif antara lain meningkatnya perekonomian wilayah, terbukanya kesempatan
kerja dan berusaha. Persepsi negatif disebabkan karena sulitnya penduduk setempat
memperoleh lapangan pekerjaan.

Data primer diperoleh melaluai proses wawancara tatap muka dengan menggunakan
kuesioner yang berstruktur dengan dengan sample sebanyak 44 responden pada 3 kelurahan
yaitu Kel. Ciketing Udik, Kel. Cikiwul dan Kel. Sumur Batu. Jumlah responden ini didapat
menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 15%.

 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Status Dalam Keluarga


Metode sampling dalam kajian sosial ekonomi dan budaya dalam studi ini adalah metode
random aksidental, dimana enumerator tidak memilih jenis kelamin tertentu untuk
diwawancarai. Data hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
diwawancarai berjenis kelamin laki-laki yaitu 27 orang (61%) dan jumlah responden
perempuan sebanyak 17 orang (39%), hal ini terlihat bahwa sebagian besar kepala keluarga
laki-laki. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut ini.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-31
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Tabel 3. 1. Komposisi Jenis Kelamin Responden


Jumlah
Ciketing Udik Cikiwul Sumur Batu
No Jenis Kelamin Responden
N % N % N %
1 Perempuan 6 40 5 33 6 30
2 Laki-laki 9 60 10 67 8 70
Total 15 100 15 100 14 14
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2017
Ket: N = Jumlah Sampel

 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang secara fisik, psikis dan sosial
dalam pembentukan perilakunya. Usia dapat menunjukkan kemampuan seseorang untuk
melakukan tindakan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu usia
merupakan faktor yang mempengaruhi kematangan seseorang dalam melaksanakan fungsi
dan tugas serta peranan sosialnya dalam kehidupan baik di lingkungan keluarga dan
masyarakat. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Jumlah
Ciketing Udik Cikiwul Sumur Batu
No Usia Responden
N % N % N %
1 20-25 Tahun 2 14 - - 1 7
2 26-29 Tahun 4 27 5 33 2 14
3 30-35 Tahun 2 14 3 20 6 44
4 36-39 Tahun 5 33 4 27 2 14
5 40-45 Tahun 1 6 1 6 1 7
6 46-49 Tahun 1 6 2 14 2 14
Total 15 100 15 100 14 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2017
Ket: N = Jumlah Sampel

Hasil survey menunjukkan bahwa responden mayoritas berada pada usia produktif yaitu 21-
45 tahun sebesar 39 orang atau 88 %. Menurut BKKBN tahun 2010 usia produktif yaitu usia
dimana manusia atau penduduk berada dalam keadaan yang mampu mendayagunakan segala
kemmapuan dalam berbagai bidang. Jumlah usia produktif yang cukup besar di wilayah
kajian merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan dan diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi kemajuan daerah tersebut melalui berbagai program yang saling menunjang
dan mendukung dalam pembangunan.

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-32
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Kondisi ini tentunya mempunyai suatu gambaran bahwa responden sudah mencapai usia ideal
bagi seorang atau individu untuk lebih dewasa dan matang dalam hal pandangan dan wawasan
sehingga dapat mengambil suatu tindakan dan atau keputusan yang positif dan negatif.

 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Mata pencarian utama responden relatif homogen yang bersumber dari hasil laut yakni,
didominasi oleh dua pekerjaan utama yaitu buruh dan nelayan. Seseorang yang memiliki
pekerjaan akan cenderung lebih mapan, bergaul dengan banyak orang sehingga bisa
menambah pengetahuannya. Hal ini dikarenakan apabila seseorang sudah mempunyai
pekerjaan yang mapan akan berpengaruh terhadap status sosial yang dimiliki di masyarakat.
Hasil survey mengenai mata pencahaian utama di lokasi studi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 3. Responden Berdasarkan Pekerjaan


Jumlah
Ciketing Udik Cikiwul Sumur Batu
No Mata pencaharian
N % N % N %
1 Pegawai swasta 1 6.6 - - - -
2 Sopir 3 20 4 26.6 3 21.4
3 Pedagang Kelontong 1 6.6 2 14 2 14.2
4 Buruh harian 4 26.6 2 14 4 28.5
5 Pemulung 3 20 3 20 2 14.2
6 Ibu rumah Tangga 2 14 4 26.6 4 28.5
Total 15 100 15 100 14 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2017
Ket: N = Jumlah Sampel

Dari data tersebut diketahui bahwa mata pencaharian utama masyarakat sekitar lokasi
kegiatan mayoritas adalah buruh harian, pemulung dan sopir.

Tabel 3. 4. Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan

Ciketing Udik Cikiwul Sumur Batu


Pekerjaan Sampingan
N % N % N %
Tidak Ada 12 79.4 10 66 11 78.7
Penjual Barang 1 6.6 2 14 2 14.2
Penjual Jasa - - - - - -
Ojek 2 14 3 20 1 7.1
Bengkel - - - - - -
Jumlah 15 100 15 100 14 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2017
Ket: N = Jumlah Sampel

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-33
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Kondisi ini sangat potensial untuk dilibatkan dalam kegiatan yang ada di masyarakat salah
satunya adalah TPST Bantargebang (Pembangunan PLTSa). Bagi penduduk yang mempunyai
pekerjaan kecenderungan untuk berubah ke hal positif akan mudah menerima setiap
perubahan asalkan pada saat akan berlangsungnya satu kegiatan terlebih dahulu
disosialissaikan diajak kerja sama, sehingga akan timbul rasa memiliki.

Rata-rata responden yang menetap di lokasi rencana kegiatan telah cukup lama tinggal di
wilayah tersebut, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. 5. Responden Berdasarkan Lama Tinggal


Ciketing Udik Cikiwul Sumur Batu Jumlah
Lama Tinggal
N % N % N % N %
YA, Sejak Lahir 8 53.3 6 40 7 50 21 47.7
Pindahan/Pendatang 7 46.7 9 60 7 50 23 52.3
Jumlah 15 100 15 100 14 100 44 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2017
Ket: N = Jumlah Sampel

Penempatan tanah dan bangunan di lokasi, sebagian besar responden mengaku telah
menempati lokasi tersebut sejak lahir sebesar 47.7% dan sebagian besar merupakan pendatang
yakni sejumlah 52.3%.

 Pengetahuan Dan Tingkat Kesetujuan Responden Terhadap Kegiatan


Dari 44 responden yang diwawancarai, sebagian besar (97.7%) tidak mengetahui rencana
pengembangan TPST Bantargebang (Pembangunan PLTSa), baik itu di wilayah Ciketing
Udik, Cikiwul dan Sumurbatu. Responden yang mengetahui rencana kegiatan hanya 2.3% dan
keseluruhanya berasal dari Kel. Ciketing Udik.

Tabel 3. 6. Pengetahuan Responden terhadap Kegiatan


Sumur
Apakah Mengetahui Rencana Ciketing Udik Cikiwul Jumlah
Batu
Pembangunan
N % N % N % N %
YA 1 6.6 - - - - 1 2.3
Tidak 14 93.4 15 100 15 100 43 97.7
Jumlah 15 100 15 100 14 100 44 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2017

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-34
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Rencana Kegiatan pengembangan TPST Bantargebang (Pembangunan PLTSa) mendapat


dukungan atau persetujuan dari responden yakni sekitar 36.4%, sedangkan yang menyatakan
tidak setuju sebesar 2.2% dan responden yang menyatakan belum punya pendapat sejumlah
61.4%. Secara rinci respon responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 7. Respon Responden terhadap Kegiatan


Sumur
Apakah Setuju Adanya Ciketing Udik Cikiwul Jumlah
Batu
Pembangunan
N % N % N % N %
Ya Setuju 4 26.6 6 40 6 42.8 16 36.4
Tidak Setuju 1 6.6 - - - - 1 2.2
Belum Punya Pendapat/ Tidak Tahu 10 66.6 9 60 8 57.2 27 61.4
Jumlah 15 100 15 100 14 100 44 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2017

Dari 44 responden yang diwawancara sebesar 36.4% menyatakan kesetujuannya terhadap


rencana kegiatan, tentunya dengan memperhatikan apa yang menjadi masukan, saran dan
harapan warga sekitar lokasi rencana kegiatan yang antara lain, pihak Dinas Lingkungan
Hidup Prov. DKI . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 8. Saran Dan Tanggapan Terhadap Rencana Kegiatan


Sumur
Ciketing Udik Cikiwul Jumlah
Saran Dan Tanggapan Rencana Pembangunan Batu
N % N % N % N %
Mendukung Bila Untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat 4 26.6 - - 1 7.1 5 11.3
Ikut Saja (Tidak Spesifik) 2 13.3 6 40 5 35.7 13 29.5
Pekerja Utamakan Dari Masyarakat Sekitar 3 20 - - 2 14.3 5 11.3
Jangan Mengganggu Tempat Mata Pencaharian Masyarakat 3 20 3 20 4 28.5 10 22.7
Kalau Bisa Proyek Jauh Dari Pemukiman 1 7.1 - - - - 1 2.2
None Answer 2 13.3 6 40 2 14.3 10 22.7
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2017

3.1.4 Komponen Kesehatan Masyarakat


1) Sarana dan Prasarana Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan, baik sarana maupun prasarananya, bertujuan untuk
memberikan layanan secara mudah, merata dan murah kepada masyarakat dengan beberapa
fasilitas seperti rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Adapun fasilitas kesehatan yang ada
di Kecamatan Bantargebang dapat dilihat pada tabel berikut :

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-35
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Tabel 3.25 Jumlah Fasilitas Kesehatan menurut Kelurahan di Kec. Bantargebang


Rumah Puskesmas Rumah
No. Kelurahan Puskesmas Posyandu
Sakit Pembantu Bersalin
Ciketing
1 - - 1 9 -
Udik
2 Sumur Batu - - 1 11 -
3 Cikiwul - - 1 8 -
4 Bantargebang 1 1 - 15 3
Jumlah 1 1 3 43 3
Sumber: Statistik Daerah Kecamatan Bantargebang 2016

Sebagian besar penyakit yang diderita oleh penduduk di Kecamatan Bantargebang adalah
infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Berikut ini adalah tabel data sepuluh penyakit
terbanyak Kecamatan Bantargebang:

Tabel 3.26 Sepuluh Penyakit Terbanyak yang Diderita Penduduk Kecamatan Bantargebang
Tahun 2015
Kecamatan Bantargebang
Peringkat Penyakit Jumlah
1 Penyakit Lainnya 811
2 Infeksi Akut Pernafasan Atas 599
3 Penyakit Pada Sistem Otot Dan Jar. Pengikat 495
4 Penyakit Pulpa Dan Jar. Periapikal 324
5 Penyakit Lain Pada Saluran Pernafasan Atas 300
6 Tonsilitis 289
7 Penyakit Kulit Alergi 278
8 Penyakit Darah Tinggi 266
9 Diare ( Termasuk Tersangka Kolera ) 193
10 Penyakit Kulit Infeksi 166
Sumber: Puskesmas Kecamatan Bantargebang, 2015

2) Kebiasaan Penduduk
Kebiasaan penduduk setempat yang berkaitan dengan aspek kesehatan masyarakat
(lingkungan), berdasarkan hasil survey dan wawancara sebagian besar responden membuang
sampah ke tempat yang telah disediakan, yaitu berupa tong sampah, kemudian diangkut ke
TPS dan selanjutnya dibuang ke TPA. Dalam hal air limbah rumah tangga, responden
membuang limbahnya ke saluran pembuangan limbah rumah tangga yang ada, sedangkan
untuk pembuangan tinja, masyarakat telah menggunakan jamban keluarga secara individu,
berupa septic tank. Masyarakat setempat telah memanfaatkan sarana kesehatan berupa
Posyandu, Puskesmas, dokter praktik dan apotek untuk berobat apabila mereka sakit. Bila

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-36
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

sarana kesehatan di kelurahan setempat dirasakan kurang memadai, mereka merujuk ke


kecamatan hingga ke rumah sakit terdekat di wilayah Kecamatan Bantargebang dan
sekitarnya.

3.2 Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Ada Di Sekitar Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Beserta Dampak Yang Ditimbulkannya Terhadap Lingkungan Hidup
Kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi kegiatan Pengembangan TPST Bantargebang (Pembangunan
PLTSa) yang berada di Kelurahan Ciketing Udik, Kelurahan Cikiwul dan Kelurahan Sumur Batu,
Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat terdiri beberapa jenis kegiatan, yaitu:
a) Perumahan/pemukiman warga yang berada di sekitar lokasi, yaitu Pemukiman Warga Ciketing
Udik, Warga Cikiwul dan Warga Sumur batu.
b) Kegiatan transportasi Jalan Narogong dan Jalan Pangkalan V.
c) Kegiatan Industri serta pergudangan di sebelah barat lokasi kegiatan
d) Kegiatan TPA Sumur Batu milik Pemerintah Kota Bekasi di sebelah timur TPST Bantargebang

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-37
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Tabel 3.1Curah Hujan Bulanan (2005 – 2014) .......................................................................... 2


Tabel 3.2 Jumlah Hari Hujan (2005 – 2014) ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Suhu Rata-Rata Bulanan (2005–2014)........................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Kelembaban Udara di Wilayah (2005–2014) ............. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Data Penyinaran Matahari (%) (2005-2014) .............. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Arah Angin Terbanyak (2005 – 2014)......................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.7 Kecepatan Angin (2004 – 2013)dalam Satuan Knots Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Temperatur, Kelembaban, Arah Angin dan Cuaca ..................... 5
Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Kualitas Udara .............................................................................. 5
Tabel 3.10 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan ..................................................................... 8
Tabel 3.11 Hasil Pengukuran Kualitas Air Permukaan ............................................................ 13
Tabel 3.12 Hasil Pengukuran Kualitas Air Tanah .................................................................... 14
Tabel 3.13 Hasil Analisa Air Lindi pada Outlet IPAS III ........................................................... 15
Tabel 3.14 Hasil Swapantau IPAS I di TPST Bantargebang Tahun 2015 ................................ 15
Tabel 3.15 Hasil Swapantau IPAS II di TPST Bantargebang Tahun 2015 ............................... 18
Tabel 3.16 Hasil Swapantau IPAS III di TPST Bantargebang Tahun 2015 .............................. 20
Tabel 3.17 Hasil Pengujian Tingkat Kebauan .......................................................................... 22
Tabel 3.18 Hasil Pengujian Kualitas Tanah ............................................................................. 22
Tabel 3.19 Kinerja Ruas Jalan Narogong dan Jalan Pangkalan V ........................................... 24
Tabel 3.20 Standar Tingkat Pelayanan Jalan dalam Pengukuran VC Ratio ........................... 24
Tabel 3.21 Jenis Flora Yang Terdapat di Sekitar Lokasi Kegiatan .......................................... 25
Tabel 3.22 Jenis Fauna Dominan di Sekitar Lokasi Kegiatan ................................................. 26
Tabel 3.23 Data Kependudukan di Kecamatan Bantargebang Th. 2015 ............................... 28
Tabel 3.24 laju pertumbuhan penduduk menurut jenis kelamin di kecamatan
Bantargebang Tahun 2015 ...................................................................................................... 28
Tabel 3.25 Jumlah Hotel, Restoran dan warung/ kedai makanan di Kecamatan
Bantargebang 2014 .................................................................................................................. 29
Tabel 3.26 Data Banyaknya Penduduk Dilihat Dari Tingkat Pendidikan Di Kecamatan
Bantargebang Tahun 2015 ..................................................................................................... 29
Tabel 3.27 Data Banyaknya Sarana Pendidikan Formal Di Kecamatan Bantargebang Tahun
2015 .......................................................................................................................................... 29
Tabel 3.28 Berikut Data Jumlah Murid Dan Guru Dilihat Dari Tingkatan Pendidikan Di
Kecamatan Bantargebang Tahun 2015 ................................................................................... 30
Tabel 3.29 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ................................................................ 30
Tabel 3.30 Sarana Ibadah Di Kecamatan Bantargebang ........................................................ 30
Tabel 3.31 Jumlah Fasilitas Kesehatan menurut Kelurahan di Kec. Bantargebang .............. 36
Tabel 3.32 Sepuluh Penyakit Terbanyak yang Diderita Penduduk Kecamatan Bantargebang
Tahun 2015 .............................................................................................................................. 36

Gambar 3.1 Grafik Curah Hujan Bulanan Rata – Rata (2005-2014) ......................................... 2
Gambar 3.2 Grafik Penyinaran Matahari Bulanan Rata-Rata Tahun 2005 - 2014 .............Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.3 Wind Rose Periode Tahun 2005 – 2014 ................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.4 Peta Lokasi Sampling TPST Bantargebang ............................................................ 4
Gambar 3.5 Kondisi disekitar Lokasi Kegiatan......................................................................... 7
Gambar 3.6 Kali Ciketing Udik (Kiri) dan Kali Ciasem (Kanan) .............................................. 11
Gambar 3.7 Peta Aliran Kali Ciketing Udik dan Ciasem TPST Bantargebang ....................... 12
Gambar 3.8 Geometrik Jl. Raya Narogong ............................................................................. 23
ADDENDUM ANDAL RKL-RPL
PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-38
RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 2017

Gambar 3.9 Geometrik Jl. Pangkalan V .................................................................................. 24


Gambar 3.10 Kondisi Flora di Sekitar Lokasi Kegiatan ........................................................... 26

ADDENDUM ANDAL RKL-RPL


PENGEMBANGAN TPST BANTARGEBANG (PEMBANGUNAN PILOT PROJECT PLTSa)
III-39

Anda mungkin juga menyukai