Pt-T-18-2002-C
Daftar isi
Daftar isi
Pendahuluan
1
Ruang lingkup
Acuan Normatif
Petunjuk teknis
Perencanaan sarana air bersih dan PLP di pondok pesantren
Pendahuluan
Perencanaan sarana air bersih dan PLP di pesantren dimaksudkan sebagai pegangan bagi
perencana dan pelaksana yang bergerak dalam pengelolaan pesantren.
Petunjuk teknis ini merupakan kajian baru dalam pengelolaan sarana air bersih, sampah,
MCK, drainase dan air limbah di pondok pesantren. Petunjuk teknis ini berisi kriteria
perencanaan sarana air bersih dan PLP meliputi: penentuan kebutuhan minimum sarana,
pemilihan teknologi dan kapasitas layanan.
Petunjuk teknis ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar dalam perencanaan penyediaan
sarana air bersih dan PLP di pondok pesantren.
Ruang lingkup
Petunjuk teknis ini mencakup ketentuan-ketentuan umum dan teknis perencanaan sarana air
bersih dan PLP di pondok pesantren meliputi:
1)
(1)
(2)
(3)
Air bersih
kebutuhan air menurut jenis sarana
penentuan teknologi pengelolaan air bersih
kapasitas pelayanan
2) Persampahan
(1) penentuan timbulan sampah
(2) pemilihan teknologi sampah
3) MCK
(1) penentuan teknologi
(2) kapasitas pelayanan
4) Drainase
(1) perencanaan drainase
(2) penentuan teknologi pengelolaan drainase
5) Air limbah
(1) penentuan jenis air limbah
(2) penentuan teknologi pengolahan air limbah
2
Acuan normatif
1)
2)
3)
SK SNI S 04 1993 03
Spesifikasi sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan
Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan
Perkiraan air
(L/org/hr)
75 85
95 110
75 85
95 120
Gambar 1
Saringan Pasir Sederhana
Gambar 2
Model Instalasi Saringan Pasir Sederhana
Jika kekeruhannya lebih kecil dari 50 NTU maka dapat dilakukan pengolahan dengan
proses saringan pasir lambat atau jika kekeruhannya lebih besar dari 50 NTU maka
dapat diolah menggunakan saringan pasir lambat yang dilengkapi dengan bak
sedimentasi (insert gambar SPL)
Gambar 3
Tampak Atas Saringan Pasir Lambat
Gambar 4
Potongan Instalasi Saringan Pasir Lambat
Jika air baku keruh atau koloid dapat dilakukan proses pengolahan dengan Tipe
Cikapayang (insert gambar)
Gambar 5
Instalasi Pengolahan Air Tipe Cikapayang
Gambar 6
Proses Penjernihan Air Tipe Cikapayang
Jika posisi sumber air terletak di bawah daerah pelayanan maka untuk menaikkan
sumber air tersebut digunakan pompa hidran, kemudian cara pengolahannya dapat
dilakukan seperti pada sumber air permukaan yang dialirkan langsung.
Gambar 7
Pompa Hidrolik Ram
Gambar 8
Model Instalasi Hidrolik Ram
Jika sumber air hanya berpotensi dari air tanah maka penyediaan air bersih dapat dilakukan
dengan 2 alternatif:
Jika kualitas air baku sudah memenuhi persyaratan air bersih, maka air dapat digunakan
secara langsung.
Jika kualitas air bersih keruh, mengandung besi dan mangan, maka dapat digunakan
teknologi saringan pasir sederhana.
Pemilihan sistem penyediaan air bersih selain PDAM dapat dilihat pada gambar 1.
Alat
Komposter komunal
Tungku pembakaran
Gerobak
Jumlah
2 20 unit
1 unit
1 unit
Tabel 3
Kebutuhan alat untuk santri > 1000 orang
No
1
2
3
Alat
Pengomposan skala lingkungan
Tungku pembakaran
Gerobak
Gambar 9
Tungku Pembakaran Sampah
Jumlah
1 unit
1 unit
1 unit
Gambar 10
Insinerator Kapasitas
Gambar 11
Komposter Komunal
6
MCK
Mandi, Cuci, Kakus (MCK) adalah aktifitas manusia yang dilakukan pada lokasi tertentu.
MCK lebih banyak ditujukan untun meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
memperbaiki kondisi sanitasi lingkungan permukiman.
a Dasar-dasar perencanaan MCK
- Lokasi, bangunan MCK pada pesantren dapat ditempatkan menyatu dengan asrama,
fasilitas pendidikan dan mesjid.
Tata letak, bangunan MCK untuk santri laki-laki dan perempuan diletakkan secara
terpisah.
b Kapasitas layanan
- Semua ruanga harus dapat melayani kebutuhan pada waktu (jam) yang paling sibuk
- Luas ruangan disediakan harus memenuhi persyaratan matra ruang.
Fasilitas yang dibutuhkan untuk menyehatkan lingkungan pesantren diantaranya:
6.1 Ruang mandi
- Ukuran luas ruang minimum 1,85 m2 = (1,7 m x 1,1 m)
Tinggi dinding:
Gambar 12
Denah MCK Pondok Pesantren
6.4 Peturasan (urinior)
Peturasan adalah tempat buang air kecil untuk pria
- Ukuran ruang minimum 3 x 1,5 m, mempunyai 4 5 buah peturasan
- Dilengkapi dengan kran dan saluran air buangan
6.5 Tempat wudlu
Pondok pesantren dilengkapi dengan tempat wudlu para santri yang terpisah untuk wanita
dan pria, biasanya letaknya bersatu dengan mesjid.
- Luas ruang minimal 2 x 1 m
- Bak penampung air
Untuk penyediaan sarana MCK yang memadai, perencanaan kebutuhan ruang dapat
ditentukan sebagai berikut:
Tabel 4
Perhitungan kebutuhan MCK
berdasarkan kapasitas layanan dan jumlah santri
Jenis Sarana/
Dimensi
100 santri
(Unit)
10
8
16
9
4
Layanan
1000 santri
(Unit)
100
80
160
90
40
3000 santri
(Unit)
300
240
480
270
120
Untuk penanganan air hujan di pesantren sebaiknya dengan menggunakan pipa porus dan
sumur resapan air hujan. Hal tersebut dimaksudkan sebagai imbuhan terhadap air tanah.
7.1 Perencanaan drainase
Dalam merencanakan drainase terlebih dahulu harus dihitung debit air yang akan dialirkan
dengan menggunakan rumus:
Q = 0,00278 x C x I x A
dengan:
Q
= debit rencana (dalam m3/detik)
0,00278
= angka konversi
C
= koefisien limpasan
I
= intensitas curah hujan dalam mm/detik
A
= luas daerah tangkapan hujan dalam Ha
Harga koefisien limpasan
KONDISI
Daerah Perumahan
Tidak begitu rapat
Kerapatan sedang
Sangat sedang
Daerah taman & rekreasi
Daerah industri
Daerah perdagangan
20 rmh/ha
20 60 rmh/ha
60 160 rmh/ha
Harga C
0,25 1,40
0,40 0,70
0,70 0,80
0,20 0,30
0,80 0,90
0,90 0,95
Sedangkan besarnya saluran drainase dapat dihitung dengan menggunakan rumus Manning
seperti berikut:
I
2/3
Q = --- x R
x
n
1/2
S
x A
Dengan:
Q
A
R
N
S
Type Saluran
Saluran beton
Saluran batu kali/belah
Saluran tanpa perkerasan
Sungai
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Luas
Bidang
Tanah
2
(m )
20
30
40
50
60
70
80
90
100
200
300
400
500
Keterangan:
C
R
Kh
Lempung Kelanauan
3
2
Kv = 0.480 (m /m hr)
Drencana (m)
0.8
1
1.2
1
*
*
1
1
*
1
1
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
2
7
4
3
10
7
5
14
9
6
17
12
8
= 0,85
= 63,80
= 63,80
= Kv,
Pasir Kasar
3
2
Kv = 8.640 (m /m hr)
Drencana (m)
0.8
1
1.2
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
1
*
*
1
1
*
1
1
1
2
1
1
2
1
1
6
4
2
9
6
4
12
8
6
16
10
7
Gambar 13
Sumur Resapan Air Hujan
Air limbah yang berasal dari kamar mandi, kakus, ruang cuci, peturasan dan kran atau
pancuran untuk wudlu dapat dikelola sebagai berikut:
- Jika di wilayah pesantren sudah masuk pelayanan pipa air kotor, maka pesantren tidak
perlu menyediakan sarana pengelolaan air kotor.
- tapi bila pesantren belum terlayani oleh pipa air kotor, maka pesantren harus
menyediakan sarana pengolahan air limbah dengan pemilihan alternatif pengolahan
sebagai berikut:
8.1 Air limbah non kakus
Air limbah yang berasal dari air cuci, kran atau pancuran dan peturasan diolah dengan IPAL
non kakus, berupa biofilter sistim hybrid, adapun jumlah dari instalasi yang harus dipasang:
- untuk pesantren dengan jumlah santri sampai 100 orang menggunakan biofilter hibrid
sebanyak 1 unit yang berkapasitas 11 m3
- untuk pesantren dengan jumlah santri sampai 1000 orang diperlukan biofilter hibrid
sebanyak 10 unit yang berkapasitas 11 m3
- untuk pesantren dengan jumlah santri sampai 3000 orang diperlukan biofilter hibrid
sebanyak 10 unit yang berkapasitas 25 m3
8.2
Tabel 7
Kebutuhan cubluk kembar pondok pesantren
100 orang
Unit
4
Kap
4,2 m3
Gambar 14
Penampang sumur resapan
Gambar 15
Pemasangan instalasi sumur resapan
Gambar 16
Penampang drainase ramah lingkungan
Gambar 17
Cubluk kembar
Gambar 18
Penampang cubluk kembar
Gambar 19
Tampak atas tabung cubluk
Efluen dan tangki septik masih mengandung jasad-jasad renik dan zat-zat organik, maka
perlu pengolahan lebih lanjut berupa bidang resapan.
Keuntungan penggunaan tangki septik dengan bidang resapan adalah dapat menurunkan
polutan organik sebesar 80 90 %.
Tabel 8
Kebutuhan tangki septik dan bidang resapan pondok pesantren
Unit
1
100 orang
Kap.
L. Bid.
Res.
48,6 m3 168 m2
48,6
m3
Upflow
Unit
Kap
2
3,6
m2
Tangki septik
Unit
Kap
10
48,6
m3
Upflow
Unit
Kap
20
Gambar 20
Penampang Upflow
3,6
m2
Tangki septik
Unit
Kap
10
100
m3
Upflow
Unit
Kap
20
100
m3
100 orang
Unit
Kap.
1
21,6 m3
Gambar 21
Biofilter tipe Joukasho
Gambar 22
Penampang Joukasho
Gambar 23
Biofilter dengan Pasangan Bata
Gambar 24
Penampang Biofilter Pasangan Bata