OLEH :
(1923716032)
VI TPIPP B
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Sistem Penyediaan Air Bersih ini.
laporan ini merupakan laporan perencanaan dan perhitungan sistem penyediaan air bersih.
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Sistem Penyediaan Air Bersih
Penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada bapak Indra Lasmana, ST., MT selaku dosen mata kuliah
Seistem Penyediaan Air Bersih dan kepada semua teman – teman kelas maupun teman – teman
saya tau laporan ini, masih banyak kekurangan untuk itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi memperbaiki laporan ini untuk menuju kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata, saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca mengenai
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga ketersediaan air
bersih sangatlah penting. Dalam keseharian air dimanfaatkan tidak hanya terbatas untuk
keperluan rumah tangga, tetapi juga untuk fasilitas umum, sosial dan ekonomi.
baik dalam segi kepadatan, sosial maupun ekonomi, sehingga kebutuhan dan permintaan
air bersih karena masyarakat yang sebelumnya dapat memperoleh air bersih dari sumur
gali, menjadi kesulitan akibat lahan yang terbatas. Selain itu faktor kondisi alam juga
mempengaruhi akses air bersih. Pada daerah tertentu air bersih sulit didapatkan karena
kondisi kontur dan tanahnya. Salah satu cara untuk memperoleh air bersih adalah dengan
Dalam upaya penyediaan air bersih, jaringan distribusi merupakan hal yang penting
karena jaringan distribusi inilah yang menyalurkan air dari instalasi produksi menuju
penduduknya yang semakin bertambah maka kebutuhan air bersih pada kelurahan ini
juga semakin besar. Dengan beragam aktivitas yang ada membuat pelayanan air bersih
iii
harus sesui dengan karakteristik pemakaian dan kebutuhan air bersih yang beragam. Oleh
sebab itu di rencakananlah sistem jaringan air bersih untuk memenuhi permintaan –
1) Berapa kebutuhan air bersih yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
2) Bagaimana merencanakan sistem jaringan air bersih di Kelurahan Kayu Putih, Kec.
1) Untuk mengetahui kebutuhan air bersih dalam rentang waktu selama 25 tahun ke
2) Sebagai bahan pustaka bagi pembaca dalam mempelajari dan memahami teori
terhadap kebutuhan dan pemakaian air bersih bagi makhluk hidup, khususnya
manusia.
1) Daerah penelitian ini difokuskan hanya pada Kelurahan Kayu putih, Kecamatan
iv
2) Menghitung jumlah penduduk untuk 25 tahun ke depan dengan menggunakan metode
v
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air bersih adalah air yang memenuhi kualitas air (Standar Kualitas Air Bersih) yang
telah ditentukan (badan resmi pemerintah) sehingga jika digunakan tidak berbahaya atau
menggangu kesehatan terhadap para pemakai (konsumen) dan tidak merusak peralatan
dalam menggunakannya. Aliran air dalam suatu aliran dapat berupa aliran saluran terbuka
maupun aliran pipa. Kedua jenis aliran tersebut sama dalam banyak hal namun berbeda
dalam satu hal yaitu aliran terbuka harus memiliki permukaan bebas, sedangkan aliran pipa
tertutup tidak demikian karena harus mengisi seluruh aliran, permukaan bebas di pengaruhi
oleh tekanan udara. Aliran pipa yang terkurung dalam saluran tertutup tidak terpengaruh
langsung oleh tekanan udara kecuali tekanan hidrolik. Saluran terbuka adalah saluran yang
mengalir dengan suatu permukaan bebas. Menurut asalnya saluran ini dapat di golongkan
Saluran tertutup/ saluran pipa adalah saluran yang biasanya berpenampang lingkaran
dan digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Fluida yang
dialirkan melalui pipa biasa merupakan zat cair/ gas dan tekanan bisa lebih besar/ kecil dari
tekanan atmosfer. Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh maka aliran tersebut termasuk
Penyediaan air dalam jumlah yang cukup, baik untuk keperluan domestic atau
kegiatan lainnya tidak hanya mempunyai arti terpenuhinya permintaan dan kebutuhan itu
vi
sendiri. Tetapi lebih jauh dari itu akan mendukung kemungkinan masyarakat untuk hidup
higenis. Bahkan penggunaan air untuk tujuan kesehatan pada dasarnya merupakan alasan
utama pengembangan suatu sistem penyediaan air minum. (Babbit. Water Supply
Engineering, 1989).
Menurut Lowa (1983) dalam Bartholdy, 2009. Mengatakan bahwa air bersih
adalah air yang memenuhi syarat kualitas air (standar kualitas air bersih) yang telah
ditentukan (Badan Resmi/ Pemerintah) sehingga jika digunakan tidak berbahaya atau
Air bersih juga merupakan air yang digunakan untuk kebutuhan sehari – hari yang
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagian batasannya air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan yang dimaksud adalah segi kualitas air yang
meliputi kualitas fisik, kimia, biologis, dan radiologis. Sehingga bila di konsumsi
Sumber daya air merupakan sumber daya fisik dan dalam pengembangannya
tidak terlepas dari sumber daya lainnya, karena sumber daya air tersusun dari
beberapa unsur didalamnya merupakan kesatuan yang tidak terpisah. Dari hal diatas
terlihat bahwa sumber daya air potensial di Indonesia saat ini diperkirakan baru
vii
Seperti telah di ketahui bahwa sumber air merupakan bagian dari suatu siklus
air yaitu siklus yang selalu kontinu antara air laut dan daratan yang berlangsung terus
menerus. Tetapi siklus air ini tidak merata karena melihat perbedaan besar dari tahun
ke tahun, dari musim ke musim yang berikutnya juga dari wilayah ke wilayah yang
sirkulasi air ini juga di pengaruhi oleh kondisi meteorology yaitu suhu, tekanan
atmosfir, angin, dan kondisi topografi. Secara umum sumber air dapat dikategorikan :
Air hujan merupakan penyumbliman awal/ uap air menjadi air murni yang
ketika turun dan melalui udara akan melalui benda – benda yang terdapat di
udara, diantara benda – benda yang terlarut dari udara tersebut adalah : gas O2,
Co2, N2, juga zat – zat renik dan debu. Dalam keadaan murni, air hujan sangat
bersih, tetapi setelah mencapai permukaan bumi, air hujan tidak murni lagi karena
ada pengotoran udara yang disebabkan oleh pengotoran industry/ debu dan lain
sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan jangan dimulai pada saat hujan
2) Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada
Dibandingkan dengan sumber lain air permukaan merupakan sumber air yang
tercemar berat. Keadaan ini terutama berlaku bagi tempat – tempat yang dekat
dengan tempat tinggal penduduk. Hampir semua air buangan dan sisa kegiatan
manusia dilimpahkan kepada air atau dicuci dengan air, dan pada waktunya akan
dibuang ke dalam badan air permukaan. Disamping manusia, flora dan fauna juga
viii
turut mengambil bagian dalam mengotori air permukaan, misalnya batang –
batang kayu, daun – daun, tinja dan lain – lain. Jadi, dapat dipahami bahwa air
permukaan merupakan badan air yang mudah sekali dicemari terutama oleh
kegiatan manusia. Oleh karena itu, mutu air permukaan perlu mendapatkan
perhatian yang seksama kalau air permukaan akan dipakai sebagai bahan bakar air
bersih. Beberapa sumber air yang termasuk ke dalam kelompok air permukaan
adalah air yang berasal dari sungai, danau, laut, lautan, dan sebagainya
(Kusnoputanto, 1986).
3) Air Tanah
Jumlah air di bumi relative konstan, tetapi air tidak diam, melainkan
bersirkulasi akibat pengaruh cuaca sehingga terjadi suatu siklus yaitu siklus
hidrologi. Pada proses tersebut air hujan jatuh ke permukaan bumi. Air hujan
tersebut ada yang mengalir masuk ke permukaan da nada juga yang meresap ke
dalam tanah sehingga menjadi air tanah yang baik yang dangkal maupun yang
dalam (Slamet, 2009) air tanah mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses –
proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjalananya ke bawah
tanah membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan dengan
air permukaan. Secara praktis air tanah adalah air bebas polutan karena berada di
bawah permukaan tanah. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa air tanah
ix
Terjadi karena daya proses peresapan air permukaan tanah, lumpur akan
tertahan demikian pula dengan sebagian bakteri sehingga air tanah akan
jernih. Air tanah dangkal akan terdapat pada kedalaman 15 meter. Air tanah
ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber air minum melalui sumur – sumur
dangkal. Dari segi kualitas agak baik sedangkat kuantitasnya kurang cukup
Terdapat pada lapisan rapat air pertama dan kedalaman 100 – 300 meter.
Ditinjau dari segi kualitas pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal
4) Mata Air
Pemerintah 1990. Pedoman ini juga memperhatikan standar kualitas air bersih yang
ada pada lembaga PBB agar air dapat digunakan untuk kebutuhan minum, masak,
mandi, dan sebagainya, maka air harus memenuhi syarat kualitas yang di tentukan
x
1) Tidak berbahaya bagi yang memakai terutama manusia
1) Syarat Fisik
Menyangkut keadaan fisik yang dapat langsung dilihat dan dirasakan. Air yang
berkualitas harus :
a) Tidak berbau
b) Tidak berasa
c) Tidak berwarna
e) Syarat kimia
Menyangkut senyawa zat – zat kimia yang terkandung didalmnya dan batas –
a) Tidak boleh mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, misalnya
b) Tidak boleh melampaui kadar dosis yang ditentukan dalam standar kualitas air
Didalam air selain mungkin terkandung bahwa kimia yang berbahaya ataupun
fisiknya kurang baik juga dapat pula mengandung bakteri – bakteri penyakit yang
xi
mengetahui apakah air tercemari dengan bakteri penyakit, maka umumnya
pemeriksaan air dilakukan dengan “Caliform Test” yaitu tes terhadap air apakah
mengandung bakteri coli dan air yang baik bila dalam 100 ml air tidak terdapat
3) Syarat Radiologi
Tidak mengandung unsur radiologi seperti uranium. Disamping hal tersebut perlu
diperhatikan secara khusus adalah pH air (derajat keasaman air), air bersifat netral
a) pH < 7, maka :
- Air bersifat asam, dimana air akan agresif dan dapat menyebabkan
misalnya besi.
- Air yang pHnya rendah dapat menggunakan pipa yang tidak dapat
b) pH > 7, maka :
xii
Kebutuhan air bersih yang diperlukan suatu daerah ditentukan berdasarkan dua
Air bersih digunakan bukan saja di rumah tangga tapi juga untuk kegiatan –
kegiatan lain, tergantung dari kebutuhannya. Tentu saja pemanfaatan air bersih ini
e) Pariwisata/ Rekreasi : taman, kolam renang, air mancur, kebun binatang, dan
sebagainya.
berkelanjutan. Sedangkan kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih waktu
pelayanan ataupun hal – hal yang berhubungan dengan peningkatan kondisi social
xiii
Dalam analisis kebutuhan air bersih, kebutuhan air yang diperhitungkan
meliputi kebutuhan air domestic dan kebutuhan air non domestic (Direktorat Jendral
karakteristik daerah, ukuran kota, sistem senitasi yang digunakan, sistem operasi dan
pemeliharaan, tekanan air dalam pipa, kualitas air, pengunaan materi air, tingkat
ekonomi masyarakat dan harga air. Selain itu juga terdabat beberapa faktor lain yang
mempengaruhi kebutuhan air bersih seperti jumlah penduduk, fasilitas air bersih, dan
Jumlah Rumah
NO. Kategori Wilayah Jumlah Penduduk (Jiwa)
(Buah)
1. Kota Metropolitan >1.000.000 >200.000
2. Kota Besar 500.000 – 1.000.000 100.000 – 200.000
3. Kota Sedang 100.000 – 500.000 20.000 – 100.000
4. Kota Kecil 10.000 – 100.000 2.000 – 20.000
5. Desa 3.000 – 10.000 600 – 2.000
Sumber : Dapartemen Pekerjaan Umum dan Prasarana Wilayah Badan Pengembangan SDM Pusat
xiv
. (%)
1. Kota Metropolitan 190 100
2. Kota Besar 170 100
3. Kota Sedang 150 100
4. Kota Kecil 130 80
5. Desa 100 80
Sumber : Dapartemen Pekerjaan Umum dan Prasarana Wilayah Badan Pengembangan SDM Pusat
Tabel 2.3. Kebutuhan Air Bersih Kota dan Desa (Non Domestik)
xv
Ketegori berdasarkan jumlah penduduk (jiwa)
Kota
Kota Desa
Metropolita Kota Besar Kota Kecil
Uraian Sedang
n
500.000 – 100.000 – 20.000 – <20.000
>1.000.000
1.000.000 500.000 100.000
1. Konsumsi
unit sambungan 60 – 80
>150 150 - 120 90 - 120 80 - 120
rumah (lr/org/
hr)
2. Konsumsi
unit hidran 20 – 40 20 – 40 20 – 40 20 - 40 20 – 40
umum (lr/org/hr)
3. Konsumsi
unit non
domestic : 600 – 9.000 600 – 9.000 600 – 9.000
a. Niaga kecil
(lr/unit/hr) 1.000 – 1.000 - 1.000 –
b. Niaga besar 5.000 5.000 5.000
(lr/unit/hr)
c. Industri 0,2 – 0,8 0,2 – 0,8 0,2 – 0,8
besar
0,1 – 0,3
(lr/dt/hr)
0,1 – 0,3 0,1 -0,3
d. Pariwisata
(lr/dt/hr)
4. Kehilangan
20 – 30 20 – 30 20 – 30 20 - 30 20 - 30
air (%)
5. Faktor hari 1,15 – 1,25 1,15 – 1,25 1,15 – 1,15 – 1,25 1,15 –
6. Faktor jam 1,75 – 2,0 1,75 – 2,0 1,75 – 2,0 1,75 *hari 1,75 *hari
7. Jumlah
jiwa per SR 5 5 5 5 5
(jiwa)
8. Jumlah 100 100 100 100 - 200 200
Jiwa per HU
xvi
(jiwa)
9. Sisa tekan
di penyediaan 10 10 10 10 10
distribusi (m)
10. Jam operasi
24 24 24 24 24
(jam)
11. Volume
reservoir (%
15 – 25 15 – 25 15 – 25 15 - 25 15 – 25
max day
demand)
50 : 50 50 : 50
12. SR : HU 80 : 20 70 : 30 70 : 30
s/d 80 : 20 s/d 80 : 20
13. Cakupan
90 90 90 90 70
pelayanan (%)
Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996.
diketahui selain proyeksi penduduk dalam memprediksi jumlah kebutuhan air bersih
adalah :
Cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat rata – rata tingkat nasional
Cp = 80% x Pn
Keterangan :
xvii
Jumlah penduduk yang mendapatkan air bersih melalui sambungan rumah adalah,
dengan rumus :
S1 = 80% x Cp
Keterangan :
Sambungan tak langsung atau smbungan bak umum adalah sambungan untuk
melayani penduduk tidak mampu dimana sebuah bak umum dapat melayani kira –
kira 100 jiwa atau sekitar 20 keluarga. Jumlah penduduk yang mendapatkan air
bersih melalui sambungan tak langsung atau bak umum dihitung dengan rumus :
Sb = 20% x Cp
Keterangan :
100 lr/org/hr.
2. Konsumsi air bersih untuk sambungan tak langsung atau bak umum untuk
xviii
3. Konsumsi air non rumah tangga (kantor, sekolahan, tempat ibadah, industi,
pemadam kebakaran, dan lain – lain) ditentukan sebesar 15% dari jumlah
Keterangan :
5) Kehilangan Air
Kehilangan air merupakan kehilangan air pada pipa distribusi dan tidak termasuk
dalam kategori pemakaian air, akan tetapi dalam perhitungan akan kehilangan air
biasanya berdasarkan presentase dari total kebutuhan air (domestic dan non
air bersih. kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari total kebutuhan air bersih,
perkiraan kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan pipa yang
bocor, pipa yang retak dan akibat kurang sempurnanya pemasangan, kerusakan
L0 = 20% x Pr
Keterangan :
xix
Analisa produksi air total yang dibutuhkan oleh PDAM adalah jumlah konsumsi
air sambungan langsung ditambah dengan konsumsi air dari bak umum dan
konsumsi air untuk non rumah tangga kemudian dijumlahkan dengan kehilangan
Pr = S1 + Sb + Kn + L0
Keterangan :
Kebutuhan air harian maksimum adalah banyaknya air yang dibutuhkan terbesar
dalam satu tahun. Kebutuhan air pada harian maksimum digunakan untuk
Ss = f1 + Qt
Keterangan :
xx
Pemakaian air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tertinggi pada jam –
jam tertentu dalam satu hari. Kebutuhan air pada waktu jam puncak digunakan
untuk mengetahui beberapa kapasitas distribusi dari besarnya diameter pipa dan
Qp = f2 x Qt
Keterangan :
2.2. Penduduk
Penduduk adalah orang – orang yang berada di dalam suatu wilayah terkait oleh
aturan – aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menepati wilayah geografi dan
ruang tertentu.
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam populasi menggunakan “per
waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada
xxi
Untuk mengetahui jumlah perkembangan pertumbuhan penduduk perlu
a) Metode Aritmatika
P 2−P1
Pn = Po + ka (Tn – To) dengan ka =
T 2−T 1
Keterangan :
Tn = Tahun rencana
To = Tahun dasar
Ka = Konstanta aritmatika
b) Metode Geometrik
Pn = Po(1+r )n
Keterangan :
xxii
r = Laju pertumbuhan penduduk
Y=a+bX
Keterangan :
a = Konsanta
b = Parameter
∑ Y ∑ X −¿ ∑ X ∑ X Y ¿ n ∑ X Y −∑ X ∑ Y
2
a= dan b=
n ∑ X −¿ ¿
2 2
n ∑ X −¿ ¿
kebutuhan air domestic adalah kebutuhan air bersih dari tiap – tiap rumah tangga
yang meliputi masak, minum, mandi, cuci, kakus, dan lain sebagainya yang
sering digunakan dalam setiap rumah tangga sehari – hari. Untuk menghitung
D = Pn x Pa x Tp
Keterangan :
xxiii
Pn = Jumlah penduduk (jiwa)
untuk rumah tangga, yang meliputi kebutuhan untuk social, ibadah, industri,
2) Kebutuhan akan air bersih tiap orang (lr/dt/hr) bergantung dari macam
presentase dari kebutuhan domestic (missal 25% ata 30%), tetapi untuk
memperoleh data hasil survey dan pengolahan data yang dilakukan. Sebagai
hasil penelitian para ahli, yang telah menetapkan kebutuhan tiap orang
(lr/hr) pada tiap – tiap kegiatan, apakah untuk social, industri, niaga, dan
ND = 25% x D
Keterangan :
xxiv
ND = Kebutuhan Air Non Domestik (lr/dt)
air merupakan air hasil pengolahan atau produksi yang tidak dapat digunakan
kebocoran pada jaringan perpipaan distribusi. Adanya pencurian air melalui pipa
pelayanan biasanya berdasarkan presentase dari total kebutuhan air domestic dan
KA = 20% x T
Keterangan :
KA = Kehilangan Air
T = Kebutuhan Total
xxv
- Meter yang dipasang pada konsumen kurang baik.
pemukiman tanpa kegiatan industry yang berarti. Untuk daerah yang ramai/
T = D + 20%
xxvi
Keterangan :
yang telah memenuhi syarak ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi sistem
dan reservoir distribusi. Sistem distribusi air bersih terdiri atas perpipaan, katup –
katup, dan pompa yang membawa air yang telah diolah ari instalasi pengolahan
termasuk dalam sistem ini adalah fasilitas penampungan air yang telah diolah
(reservois distribusi), yang digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai
instalasi, meter air untuk menentukan banyak air yang digunakan, keran air. Dua hal
penting yang harus diperhatikan pada sistem distribusi adalah tersedianya jumlah air
yang cukup dan tekanan yang memenuhi (kontinuitas pelayanan), serta keamana
kualitas air yang berasal dari instalasi pengolahan. Tugas pokok distribusi air bersih
adalah menghantarkan air bersih kepada para pelanggan yang akan dilayani denga
tetap memperhatikan faktor kualitas, kuantitas, dan tekanan air sesuai dengan
xxvii
perancanaan awal. Faktor yang didambakan oleh para pelanggan adalah ketersediaan
Suplai air melalu pipa induk mempunyai dua macam sistem menurut Kamala,
a) Continous System
Dalam sistem ini air bersih yang disuplai ke konsumen mengalir terus menerus
selama 24 jam. Keuntungan sistem ini adalah konsumen setiap saat dapat
memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi pipa. Sedangkan
kerugiannya pemakian air akan cenderung lebih boros dan bila terjadi sedikit
b) Intermyten System
Dalam sistem ini air bersih disuplai 2 – 4 jam pada pgi hari dan 2 – 4 jam pada
sore hari. Keuntungan sistem ini adalah pemborosan air dapat dihindari dan juga
sistem ini cocok untuk daerah dengan sumber air terbatas. Sedangkan
kerugiannya adalah tempat pelanggan air tidak bisa setiap saat mendapatkan air
dan perlu penyediaan tempat penyimpanan air dan bila terjadi kebococran maka
air untuk pemadang kebakaran akan sulit didapat. Dimensi pipa yang digunakan
akan lebih besar karena kebutuhan air untuk 24 jam hanya disuplai dalam
xxviii
Pendistribusian air bersih kepada konsumen dengan kuantitisa, kualitas, dan
tekanan yang cukup memerlukan sistem perpipaan yang baik, reservoir, pompa, dan
peralatan yang lain. Dalam kriteria perencanaan dibedakan dalam dua bagian yaitu :
Sistem transmisi merupakan sistem yang terdiri dari pipa panjang yang
mengalirkan air dari sumber ke jaringan distribusi atau kelokasi konsumen (bak
langsung dari jaringan pipa transmisi. Pada beberapa lokasi, pipa transmisi harus
dilengkapi dengan bak pelepas tekan, kran penguras dan pelepas udara. Pipa
transmisi harus terlindungi cara menutupi dengan batu atau ditopang dengan taing
konsumen dengan berbagai cara, baik dengan sambungan rumah atau sambungan
xxix
melalui hidran umum/ kran umum. Jaringan pipa distribusi yang berfungsi untuk
Tekanan air dalam suatu sistem jaringan distribusi dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu :
1. Kecepatan aliran
2. Diameter pipa
5. Panjang pipa
Dalam pendistribusian air bersih tekanan air juga bisa mengalami penurunan.
xxx
2. Jangkauan pelayanan
3. Kebocoran pipa
Metode dari pendistribusian air tergantung pada kondisi topografi dari sumber
air dan posisi para konsumen berada. Menurut Howard, S. P. et. al (1985) sistem
a) Cara Gravitasi
perbedaan cukup besar dengan elevasi dari pelayanan, sehingga tekanan yang
b) Cara Pemompaan
Pada cara ini pompa digunakan untuk meningkatkan tekana yang diperlukan
digunakan jika elevasi antara sumber air atau instalasi pengolahan dan daerah
c) Cara Gabungan
diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi darurat, misalnya
saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energy. Selama periode pemakaian
rendah, sisa air dipompakan dan disimpan dalam reservoir distribusi. Karena
xxxi
tinggi atau pemakaian puncak, maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas
mengatasi problem naik turunnya kebutuhan air dan kecilnya sumber air, juga
dapat memperbaiki mutu air melalui pengedapan, bak ini dapat pula berfungsi
pembersihan. Pipa keluar (outlet) ke pipa transmisi harus di pasang kira – kira 5 –
20 cm, di atas lantai bak dan harus memakai saringan. Pipa lubang peluap
dipasang harus lebih tinggi dari pada pipa masukan, pipa peluap berfungsi sebagai
lubang hawa dan harus berdiameter cukup besar dan untuk melayani aliran
maksimum yang sudut di perhitungkan (minimal 50 mm). Atap atau plafon bak
harus mempunyai kemiringan yang cukup sehingga air hujan tergenang di atasnya
dan harus mempunyai lubang yang cukup besar untuk di masuki orang ke dalam
lungkungan alam yang ada seperti struktur batuan yang membentuk lapisan
aquifer, elevasi keluarnya sumber air, pemanfaatn air yang telah berlangsung
sebelumnya.
xxxii
Bangunan broncaptering terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut :
- Bangunan Penangkap
- Bak Pengumpul
- Bangunan Pelindung, baik terhdap pencemaran akibat alira air dari luar,
3) Pipa Tansmirasi
Adalah suatu jaringan yang bersifat membawa air baku dari sumber/ lokasi
4) Pipa Distribusi
Suatu perpipaan yang berfungsi mengalirkan air bersih dari titik akhir pipa
dapat langsung diterima oleh konsumen di rumah masing – masing melalui jaringan
perpipaan yang berbeda. Pemasangan sambungan ini oeh PDAM sampai batas di
dalam pagar halaman, tetapi tidak terpasang sampai kerumah. Jika akan dipasang ke
dalam rumah, harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain tidk boleh disambung
dari pipa sebelum water meter (harus dibuat bak penampung dulu, dan pengisapan
oleh pompa dari bak penampung tersebut), water meter tidak boleh dipisahkan dari
xxxiii
konsumen sesuai dengan kebutuhan pelayanan di daerah mana konsumen tersebut
Hidran umum digunakan secara bersama oleh beberapa keluarga, dimana air
yang berasal dari jaringan ditampung dalam satu bak tertentu atau ditempatkan pada
satu lokasih tertentu dengan membuat semacam bangunan dengan beberaoa keran
yang nantinya dapat mengalirkan air bersih untuk dapat digunakan oleh masyarakat
disekitar bangunan tersebut. Penggunaan air tersebut, akan ditanggung biaya secara
perorangan untuk hidran umum akan lebih kecil dari pada perhitungan kebutuhan
Kehilangan tinggi tekanan dalam pipa perlu diketahui karena dapat menentukan
besarnya tekanan yang terjadi dalam pipa, yang dapat mempengaruhi kekuatan pipa.
Selain itujuga, tinggi tekanan minimum dapat mempengaruhi kekuatan pipa, bahkan
pada pipa dengan diaemeter besar sekalipun. Kantong udara terjadi apabila tinggi
tekanan dalam pipa < 5,0m, dan tinggi tekanan pipa minimum haruslah > 5,0 m.
perbedaan ketinggian pada suatu daerah, kehilangga energy dapat berakibat pada
semakin kecilnya nilai tinggi atau kecepatan yang berkurang dan debit yang semakin
xxxiv
kecil. Pada penerapan praktis teknik sipil, kehilangan energy lebih sering disebut
Jenis – jenis kehilangan tinggi tekanan dalam pipa adalah sebagai berikut :
Aliran fluida yang melalui pipa akan selalu mengalami penurunan tinggi
tekanan. Hal ini disebabkan oleh gesekan yang terjadi antara fluida dengan
dinding pipa atau perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida. Penurunan
persamaan berikut :
L V2
Hf = f
D 2g
Keterangan :
bilangan Reynolds
xxxv
g = Percepatan gravitasi (m/dt²)
dalam pipa yang relative panjang seperti jalur pipa penyalur air minum.
10,666Q1,85
hf = L
C1,85 d 4,85
Keterangan :
xxxvi
- Rumus Kecepatan Aliran (V)
Keterangan :
Keterangan :
3. Persamaan Manning
1 2 /3 1/ 2
V = R I
n
Hf = S x L
n2 V 2
Hf = 4 /3 L
R
Keterangan :
xxxvii
n = Koefisien kekaaran menning
Rerugi di atas mungkin tidak begitu kecil, misalnya katup yang tertutup sebagian
dapat menyebabkan penurunan tekanan yang lebih besar dari pada yang panjang.
Karena pola aliran dalam piting dan katup cukup rumit, teorinya sangat lemah.
xxxviii
Rerugi ini biasanya diukur secara eksperimental dan dikorelasikan dengan
berikut :
V2
hm = k 2 g
Keterangan :
K = Koefisien kerugian
V2
Tabel 2.9. Harga K dalam h = K
2g
xxxix
11. Sambungan pengecil mulut lonceng 0,10
12. Lubang terbuka 1,80
Sumber : J. M. K. Dake, 1985
2.4. Reservoir
Reservoir adalah bangunan air bersih dari IPA/ instansi pengolahan air atau mata air
diletakkan di tempat dengan elevasi lebih tinggi dari pada tempat – tempat yang menjadi
Dalam perencanaan reservoir (bak tandon) besarnya diameter pipa di dasarkan atas
kebutuhan sehari – hari. Dalam perencanaan besarnya volume bak reservoir di ambil 40%
No Uraian Kriteria
xl
pemadaman kebakaran kota Berdasarkan
Debit aliran 250 l/dt
Periode 30 menit
Kapasitasnya menjdi 450 m.
ditentukan dalam perencananaan
instalasi pengolahan air (IPA)
xli
BAB III
METODE PENULISAN
Lokasi perencanaan dilakukan di Kelurahan Kayu Putih, Kec. Oebobo, Kota Kupang
xlii
3.2. Gambaran Peta Jalur Pipa
xliii
3.4. Metode Pengumpulan Data
- Data penduduk dari tahun 2016 – 2020 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
(BPS) Kota Kupang yang dibutuhkan untuk menghitung kebutuhan air bersih.
- Data topografi yang di dapat dari aplikasi Google Earth yang digunakan untuk
membuat skema jaringan air bersih dan mengetahui elevasinya yang digunakan
- Metode Aritmatika
- Metode Geometrik
Dari ketiga metode diatas digunakan untuk menghitung proyeksi pertambahan jumlah
penduduk dan untuk menentukan metode mana yang lebih tepat, biasanya dilihat dari
- Kebutuhan domestic merupakan kebutuhan air bersih dari tiap – tiap rumah tangga.
- Kebutuhan non domestic merupakan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat
xliv
- Kebutuhan air total merupakan total kebutuhan air yang dilayani, kategori daerah
pelayanan.
- Kehilangan air merupakan air bersih hasil pengolahan atau produksi yang tidak
Mulai
Data sekunder
Topogra Jumlah
Skema Perhitungan
jaringan pipa proyeksi penduduk
Analisa
kebutuhan air
Perencanaan
sisten jaringan
air
Gambar desain
jaringan hasil
perencanaan
Kesimpulan
dan saran
Selesai
xlv
BAB IV
PEMBAHASAN
standar perhitungan yang telah ditetapkan. Kebutuhan air untuk fasilitas – fasilitas social
ekonomi harus dibedakan sesuai peraturan dari PDAM dan memperhatikan kapasitas
produksi sumber yang ada, kebocoran dan pelayanan. Faktor utama dalam perhitungan
kebutuhan air adalah jumlah penduduk pada daerah studi. Untuk menghitung proyeksi
penduduk 25 tahun kedepan digunakan tiga metode yaitu, metode aritmatika, metode
geometric, dan metode least square. Dari proyeksi tersebut kemudian dihitung jumlah
kebutuhan air dari sektor domestic, non domestic, dan kehilangan air.
Dengan adanya perhitungan kebutuhan air bersih ini ditagetkan kebutuhan air bersih
masyarakat dapat terpenuhi dengan tinglat pelayanan 100% dari jumlah pendududk
Kelurahan Kayu Putih, Kec. Oebobo, Kota Kupang pada kurun waktu yang akan datang
dimana dengan menggunakan data penduduk terakhir tahun 2020 dan kemudian sampai
Penentuan banyaknya kebutuhan air bersih pada suatu wilayah pelayanan didasarkan
pada jumlah penduduk yang akan dilayani. Untuk perhitungan jumlah dan kebutuhan air
bersih metode yang digunakan adalah metode proyeksi penduduk yang telah dibahas pada
Tinjauan Pustaka atau pada BAB II. Berdasarkan data jumlah penduduk di Kelurahan Kayu
xlvi
Putih tahun 2016 sampai dengan 2020 seperti tertera pada tabel 4.1. di bawah ini,
perhitungan proyeksi penduduk 18 tahun akan datang yaitu pada tahun rencana 2038
sebagai berikut :
Tabel 4.1. Data Jumlah Penduduk Kelurahan Kayu Putih Berdasarkan Jenis Kelamin dari
Tahun 2016 sampai dengan 2020.
metode yang terdapat pada halaman 11 dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini :
1) Metode Aritmatika
Pn = Po + Ka (Tn – To)
P 2−P1
Ka =
T 2−T 1
P 2020−P2016
Ka =
T 2020−T 2016
13.868−12.622
=
2020−2016
= 311,5
xlvii
Maka didapat persamaan aritmatik tahun rencana 2038 :
= 19.475 Jiwa
Jadi jumlah penduduk tahun 2038 dengan menggunakan metode aritmatika adalah
19.475 Jiwa.
Untuk Perhitungan Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.2. dibawah ini :
2) Metode Geometri
Pn = Po(1+r )n
13.868
= ( 1+r )4
12.622
xlviii
( )
1 /4
13.868
1+r =
12.622
1+r = 1,0238
r = 1,0238 – 1
r = 0,238
= 13.868 (1,527)
= 21.183,58 jiwa
Jadi jumlah penduduk tahun 2038 dengan menggunakan metode geometri adalah
21.183,58 jiwa.
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.3. di bawah ini :
xlix
3) Metode Least Square
Y=a+bX
JUMLAH
TAHUN
TAHUN KE (X)
PENDUDU X·Y X²
K (Y)
2016 1 12622 12622 1
2017 2 12940 25880 4
2018 3 13241 39723 9
2019 4 13613 54452 16
2020 5 13868 69340 25
JUMLA
15 66284 202017 55
H
Sumber : Hasil Perhitungan
(Y X ¿¿ 2)−( X XY ) (n XY )−( X Y )
a= ¿ b=
( n X )−(X )²
2
( n X 2 )−( X )²
615.365 15.825
= =
50 50
= 12.307,3 = 316,5
Jadi :
= 18.004,3 jiwa
l
Jadi jumlah penduduk tahun 2038 dengan menggunakan metode least square adalah
18.004,3 jiwa.
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.5. di bawah ini :
Tahu
a B P Tahun a B P Tahun a b P
n
2021 12623,8 2031 15788,8 2041 18953,8
2022 12940,3 2032 16105,3 2042 19270,3
12307,
2023 13256,8 2033 16421,8 2043 316,5 19586,8
3
2024 13573,3 2034 16738,3 2044 19903,3
2025 13889,8 2035 316, 17054,8 2045 20219,8
12307,3 316,5 12307,3
2026 14206,3 2036 5 17371,3
2027 14522,8 2037 17687,8
2028 14839,3 2038 18004,3
2029 15155,8 2039 18320,8
2030 15472,3 2040 18637,3
Sumber : Hasil Perhitungan
Berdasarkan hasil perhitungan ketiga metode maka yang dipakai untuk menghitung
kebutuhan air adalah metode yang mempunyai jumlah proyeksi penduduk lebih besar yaitu
metode geometric, yang berdasarkan perhitungan di atas untuk jumlah proyeksi penduduk
Kebutuhan air domestic untuk daerah kota kecil adalah 130 lr/org/hr dan
cakupan pelayanan air bersih rata – rata tingkat nasional adalah 80% dari total
penduduk.
li
Dalam perencanaan ini digunakan 100 lr/org/hr dan jumlah penduduk yang
dilayani adalah 80% dari total penduduk. Kebutuhan air domestic pada tahun 2038.
D = Pn x Pa x Tp
= 2.203.092,32 lr/hr
2.203.092,32
D =
24 x 60 x 60
= 25,499 lr/dt
Jadi kebutuhan air domestic (D) untuk tahun rencana 2038 adalah 25,499 lr/dt.
Kebutuhan air non domestic diasumsikan 25% atau 30% dari total kebutuhan
ND= 25% x D
= 6,375 lr/dt
Jadi kebutuhan air non domestic (ND) untuk tahun rencana 2038 adalah 6,375 lr/dt.
lii
Perhitungan kebutuhan total didasarkan pada kebutuhan air domestic, non
domestic, dan kehilangan air. Kehilangan air diasumsi 20% dari kebutuhan air total.
Ka = 20% x T
T = D + ND + Ka
liii
T – 0,20T = 25,499 + 6,375
0,8T = 31,874
31,874
T =
0,8
= 39,842 lr/dt
KA = 20% x T
KA = 20% x 39,842
= 7,968 lr/dt
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.6. Analisa Kebutuhan Air
Tahu
D ND T KA Tahun D ND T KA
n
24,32 38,01
2021 17,091 4,273 26,704 5,341 2036 6,082 7,602
6 0
24,90 38,91
2022 17,498 4,374 27,340 5,468 2037 6,226 7,783
6 5
25,49 39,84
2023 17,914 4,479 27,991 5,598 2038 6,375 7,968
9 2
26,10 40,79
2024 18,341 4,585 28,658 5,732 2039 6,526 8,158
6 1
26,72 41,76
2025 18,778 4,694 29,340 5,868 2040 6,682 8,352
8 2
27,36 42,75
2026 19,225 4,806 30,039 6,008 2041 6,841 8,551
4 7
28,01 43,77
2027 19,683 4,921 30,754 6,151 2042 7,004 8,755
6 5
28,68 44,81
2028 20,151 5,038 31,487 6,297 2043 7,171 8,963
3 7
2029 20,631 5,158 32,236 6,447 2044 29,36 7,342 45,88 9,177
liv
6 5
30,06 46,97
2030 21,123 5,281 33,004 6,601 2045 7,516 9,395
6 7
2031 21,626 5,406 33,790 6,758
2032 22,141 5,535 34,595 6,919
2033 22,668 5,667 35,419 7,084
2034 23,208 5,802 36,262 7,252
2035 23,760 5,940 37,126 7,425
Sumber : Hasil Perhitungan
Kayu Putih termasuk dalam katagori kota kecil. Menurut kriteria perencanaan ditjen cipta
= 21183,6 x 80%
= 16946,9 jiwa
= 16946,9 x 130
= 2203092 lr/hr
= 25,5 lr/dt
lv
Pada tahun rencana 2038 :
= 16946,9 x 20%
= 3389,4 jiwa
Jumlah Terlayani
Hidran umum=
100 Jiwa/ Hu
3389,4
=
100
= 34 Hu
= 3389,4 x 150
= 5,88 lr/dt
= 25,5 + 5,88
= 31,38 lr/dt
= 31,38 x 25%
= 7,85 lr/dt
lvi
Total kebutuhan air domestik + non domestik = 31,38 +7,85
= 39,23 lr/dt
6) Kehilangan Air
= 39,23 x 20%
= 7,85 lr/dt
7) Kebutuhan Air
= 39,23 + 7,85
= 47.07 lr/dt
kapasitas pengolahan (produksi) dan hitung berdasarkan kebutuhan air rata – rata
sebagai berikut :
Ss = f₁ x Qt
= 1,15 x 47,07
= 54,14 lr/dt
lvii
Pemakaian air pada waktu jam puncak adalah pemakaian air tertinggi pada
jam – jam tertentu dalam satu hari dan dihitung berdasarkan kebutuhan air rata –
Qp = f2 x Qt
= 1,5 x 47,07
= 70,61 lr/dt
= 171,82 lr/dt
= 172 lr/dt
Kehilangan tinggi tekan pada pipa akibat gesekan (major losses), dapat dihitung
Elevasi P4 = 73 m
Elevasi P5 = 72 m
lviii
Panjang pipa (L) = 50,27 m
10,666Q1,85
hf = L
C1,85 d 4,85
1,85
10,666 0,140
= 1,85 4,85 50,27
130 0,5
= 0,05 m
= 0,95 m
Jadi, sisa tekanan pada junction 3 adalah 0,95m, sedangkan kecepatan air dalam pipa
adalah :
= ¼ x 3,13 x 0,5²
= 0,196 m²
V =QxA
lix
= 0,140 x 0,196
Kehilangan tinggi akibat gesekan pada jalur pipa yang terjadi pada komponen –
komponen tambahan seperti katub, sambungan, belokan, reducer, dan lain – lain.
2
V
hm = k 2 g
0 , 44²
= 1,25 x
2 x 9,81
= 0,0123 m
Kehilangan tinggi total merupakan jumlah hilangan tinggi besar (major losses)
dan kehilangan tinggi kecil (minor losses). Berdasarkan perhitungan diatas maka
hL = hf + hm
lx
= 0,05 + 0,0123
= 0,062 m
4.7. Reservoir
Dalam perencanaan besarnya volume reservoir untuk kapasitas reservoir diambil (40%
-80%). Besarnya debit yang dipakai dalam menentukan kapasitas reservoir air total
= 522,451 lr/hr
Untuk mengantisipasi adanya keperluan mendadak maka volume reservoir ditambah 10%
= 574,696 lr/hr
Kedalaman air = 15 m
Luas bak = 31 m
lxi
A =PXL
A = 2 L2
2
2L = 31
2
L = 15,5 m
L = 3,94 m
P = 2L
= 2 X 3,94
= 7,87 m
Volume reservoir = P x L x H
= 7,5 m x 5 m x 16 m
= 600 m3
lxii
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan halis pembahasan pada BAB IV maka dapat di ambil beberapa hal
1. Perhitungan kebutuhan air bersih pada tahun ke 18 yang akan datang, yaitu tahun 2038
di kelurahan Kayu Putih di ambil berdasarkan hasil terbesar dari perhitungan proyeksi
penduduk yaitu dengan metode geometri, dimana pada tahan 2038 memiliki penduduk
2. Total kebutuhan air perencanaan di Kelurahan Kayu Putih pada tahun 2038 sebesar 172
lr/dt.
lxiii
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 1994. Diklat Teknik Penyediaan Air Minum. PERPAMSI & ITB : BANDUNG.
Deputi SDA-LH Bappenas. (2008). Konsep Rancangan Awal RPJMN 2010 – 2014 Bidang
Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Potensi Sumber Air, Jakarta : Kementrian
PPN/Bappenas.
Dapartemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Cipta Karya. 1996. Analisa Kebutuhan Air
Bersih, Jakarta.
Klaas, Dua K. S. Y. 2009. Desain Jaringan Pipa Prinsip Dasar dan Aplikasi.
Lowa. A, 1983, Konsumen Air Saluran Tertutup, PT. Pradya Paramita, Jakarta.
Sularso Huroa Tahara, Pompa dan Kompresor Pemilihan Pemakaian dan Pemeliharaan, 1989.
http://google.co.id/SumberDayaAir
lxiv