Republik Indonesia
Contohpengukuranheadlosspada
jaringanpipadenganslopetertentuda
ΔZ
perubahandiamter
α
Electronic/
LAPORAN
mechanicalAKHIR
Pressure Contohpengukuranheadlosspada
gauge jaringanpipadenganelbow,valvedan
DACInterface
percabangan
KAJIAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI
Valve
NON PADI
Pressuretransducer
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
2007 Valve
LAPORAN AKHIR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi I-1
LAPORAN AKHIR
tingkat teknologi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para petani kita.
Dengan teknologi on-farm yang masih sangat terbatas, air irigasi
dalam jumlah besar tetap dibutuhkan oleh masyarakat.
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi I-2
LAPORAN AKHIR
1.2. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun rumusan kebijakan
pengelolaan jaringan irigasi non-padi di Indonesia. Hasil kegiatan ini
diharapkan menjadi kebijakan penyediaan infrastruktur penunjang di
tingkat tersier dan konsep operasi dan pemeliharaan, serta
rehabilitasi infrastruktur irigasi dengan mengedepankan peranan
pemerintah daerah dan masyarakat.
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi I-3
LAPORAN AKHIR
Kesejahteraan petani
Produksi Palawija
Benchmark
Produksi padi Rata-
rata 5 tahun
25 tahun
.
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi I-4
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi I-5
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi I-6
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi II- 1
LAPORAN AKHIR
Tabel 2.1. Luas lahan sawah dan intensitas tanam padi di Indonesia.
Sumber: Survai Pertanian BPS, 2006 (tidak termasuk sawah rawa pasang surut).
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi II- 2
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi II- 3
LAPORAN AKHIR
Tabel 2.2. IP tanaman padi dihitung dari luas panen padi dan luas sawah
berpengairan berdasarkan data PODES 2003.
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi II- 4
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi II- 5
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi II- 6
LAPORAN AKHIR
Sistem jaringan non padi yang dimaksud akan dipelajari tingkah lakunya
dengan melakukan pemodelan terhadap sistem JINP tersebut dan
kemudian melakukan simulasi untuk mengetahui tingkah lakunya
sepanjang waktu di masa mendatang. Dibuat model dinamis yang di
dalamnya menggambarkan interaksi berbagai komponen secara simultan,
sehingga suatu aksi (dalam hal ini kebijakan) akan diketahui pengaruhnya
terhadap kinerja sistem, bukan hanya pada waktu kebijakan mulai
dilakukan, namun sampai tahun-tahun berikutnya.
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 1
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 2
LAPORAN AKHIR
Peran P3A
Perbaikan dan
Rehabilitas Jaringan Kerusakan
-
Jaringan
+
-
+
Peran + -
Pemerintah
Kapasitas Jaringan
Irigasi
+
+
+
+ Cetak Konversi Lahan
Tingkat Lahan
Teknologi
+ +
Luas Baku +
Perbaikan -
kondisi DAS
+ + +
Air Irigasi
Luas Tanam
Kondisi DAS
+
+ + Penerimaan
Petani
IP
+ +
+
Yield
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 3
LAPORAN AKHIR
Index_PeranP3A Prosentase_Perbaikan
Peningkatan_Peran
Prosentase_Rehab
Pendanaan_Pemkab
Konstruksi_Jaringan
Pendanaan_Pemprop
4. Sub Produksi Tanaman
Pendanaan_Pempus
Yield
Index_KemampuanUT
Peningkatan_Kemampuan IP
1. Sub Pengelolaan
Perbaikan_KondisiDAS
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 4
LAPORAN AKHIR
Prosentase_Perbaikan
Umur_Teknis Gangguan
Perbaikan_FungsiJaringan
Prosentase_Rehab Laju_KerusakanJaringan
Sub Pengelolaan ?
Kapasitas_Jaringan
Net_PenambahanKapasitas Penurunan_Kapasitas
Konstruksi_Jaringan
IndexPeranP3A
JIP
Air_Irigasi
Pendanaan_Pemkab
Perbaikan_FungsiJaringan_1 Laju_KerusakanJaringan_1
Pendanaan_Pempus Prosentase_Rehab_1
Konstruksi_Jaringan_1
Debit_Andalan
Teknologi_Irigasi
Air_Irigasi_1
JINP
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 5
LAPORAN AKHIR
Sub Pengelolaan
Pendanaan_PemKab
Pendanaan_Pemprop
Pendanaan_Pempus
Index_LajuKerusakan_Das
Index_Kondisi_Das
Perbaikan_IndexKondisi Penurunan_Index Sub Jaringan Irigasi
3. Sub Sumber
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 6
LAPORAN AKHIR
Persen_BenihUnggul
Sub Pengelolaan
Produksi_Padi
Yield_Padi
Pendanaan_Pemkab
Luas_Tanam_Padi
Pendanaan_Pemprop IP_Padi
Kemampuan_Petani
Luas_Baku Penerimaan_Petani
Sub Jaringan Irigasi Cetak_Sawah Konversi_Lahan
Luas_Panen_NonPadi
Air_Irigasi
Yield_NonPadi
IP_NonPadi Produksi_NonPadi
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 7
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 8
LAPORAN AKHIR
Unit_BiayaPerbaikan
Persen_Pertambahan
Kerusakan Umur_Teknis
Unit_Biaya
Jaringan_Pipa
Persentase_Penghematan
Tambahan_Jaringan Pengurangan
PendanaanPemerintah
Penghematan_Air
IP_Baru
Faktor_Loss IP_Awal
Kenaikan_IP
Luas_Baku
Peningkatan_Yield
IP_Padi
Konversi_Lahan
Luas_Tanam_Padi Yield_PadiAwal
Yield_Padi
Luas_Tanam_NonPadi
Porsi_NonPadi Produksi_Gabah
Yield_NPAwal
IP_NonPadi Produksi_Beras_Kotor
Produksi_NP Yield_NonPadi
Peningkatan_Harga
Harga_Beras
Tahun
Biaya_Usahatani Harga_BerasAwal
PertambahanPenduduk
Penerimaan Harga_NonPadi
JumlahPenduduk
Harga_NPAwal
Kebutuhan_Beras Produksi_Beras
Keuntungan_RataRata
Neraca_Beras
Konsumsi_Perkapita
LajuPertambahanPenduduk Beras_NonPangan
Pemilikan_Lahan
Jumlah_KK_Petani
Persentase_Petani
Jumlah_Penduduk_Petani
Jml_Anggota_Keluarga
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 9
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 10
LAPORAN AKHIR
Berikut ini diuraikan rincian hasil simulasi dengan beberapa skenario luas
lahan beririgasi, IP padi, dan IP non padi.
Skenario 1: Existing Condition
Luas baku lahan : 6,15 juta ha
IP Padi 1,83
IP Non Padi 0,37
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 11
LAPORAN AKHIR
2
38.000.000
2
36.000.000
Produksi_Beras
34.000.000 2 1
Kebutuhan_Beras
2
32.000.000 2
1 1 1 1 1
30.000.000
2
0 5 10 15 20
Time
Keuntungan_RataRata
Luas_Tanam_Padi
4.000.000
11.000.000
3.500.000
10.500.000 3.000.000
2.500.000
0 5 10 15 20
0 5 10 15 20
Time
Time
Dari skenario 1 ini tampak bahwa produksi beras nasional hanya akan
mencukupi kebutuhan beras nasional hingga tahun 2008. Setelah itu
Indonesia akan mengalami kekurangan beras. Di pihak yang lain luas
tanam padi akan menurun sebagai akibat adanya konversi lahan. Lebih
lanjut keuntungan rata-rata petani akan menurun karena adanya
penurunan pemilikan lahan, baik karena adanya konversi alih fungsi lahan
maupun karena adanya kenaikan jumlah penduduk.
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 12
LAPORAN AKHIR
1 6.000.000
Keuntungan_RataRata
38.000.000
1 5.000.000
36.000.000
Kebutuhan_Beras
34.000.000 1 1 4.000.000
Produksi_Beras
2
32.000.000
1
2 2 2 2 2 3.000.000
30.000.000
1
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Time Time
1 1 1 1 1 1 1
1 1
10.000.000 1
1,5
8.000.000
1,0
Luas_Tanam_Padi IP_Padi
6.000.000 1 1
Luas_Tanam_NonPadi 2 2 2 IP_Nonpadi
4.000.000 2 0,5 2
2 2 2
2 2
2
2.000.000 2 0,0
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Time Time
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 13
LAPORAN AKHIR
Seperti ditunjukkan pada Tabel 3.6 dan Gambar 3.9, Skenario 3 memberi
kecukupan beras yang lebih baik daripada Skenario 1 dan Skenario 2
karena penghematan air dialokasikan untuk meningkatkan IP padi.
Kecukupan beras dapat bertahan hingga tahun 2021. Setelah itu produksi
beras tidak mencukupi kebutuhan beras nasional yang semakin
meningkat sementara luas baku cenderung menurun. Keuntungan rata-
rata petani lebih tinggi daripada Skenario 2 karena keuntungan menanam
padi masih lebih itnggi daripada menanam jagung.
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 14
LAPORAN AKHIR
2
Keuntungan_RataRata
38.000.000
6.000.000
1 1 12 1
36.000.000
5.000.000
Produksi_Beras
34.000.000 2 1
Kebutuhan_Beras 4.000.000
2
32.000.000
2
1 3.000.000
30.000.000
2
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Time Time
1 1 1 1 1 1
1 1 2,0
1 1
10.000.000 1,5
2 0,0
2 2 2 2
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Time Time
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 15
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 16
LAPORAN AKHIR
10.000.000
1
Keuntungan_RataRata
38.000.000 1
8.000.000
2
36.000.000 1
Produksi_Beras 6.000.000
34.000.000 2 1
1
Kebutuhan_Beras
2
32.000.000 4.000.000
2
1
30.000.000
2
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Time Time
1 1 1 1 1 1 1
1 1
10.000.000 1
1,5
8.000.000
1,0
Luas_Tanam_Padi IP_Padi
6.000.000 1 1
Luas_Tanam_NonPadi 2 2 2 IP_Nonpadi
2 2
0,5
4.000.000 2 2
2 2 2
2
2.000.000 2 0,0
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Time Time
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 17
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 18
LAPORAN AKHIR
Perbaikan_OlehPetani
Pendanaan_Pemerintah
Unit_BiayaPerbaikan
Persen_Pertambahan
Perbaikan Umur_Teknis
Unit_Biaya
Jaringan_Pipa
Pemerintah
Tambahan_Jaringan Kerusakan
Luas_Lahan_Kering
Persen_Terpasang
Persentase_Palawija
Target_Terpasang Kenaikan_IP
Luas_Baku
Kenaikan_Luas_Tanam
Konversi_Lahan
Yield_Jagung Peningkatan_Yield
Prod_Jagung
Porsi_Jagung Yield_Singkong
Prod_Singkong
Porsi_Singkong Yield_Ubijalar Peningkatan_Harga
Porsi_Ubi Prod_Ubijalar
Yied_Kedelai Harga_Jagung
Tahun
PertambahanPenduduk
JumlahPenduduk Harga_Ubijalar
Kenaikan_Keuntungan_Total
Harga_Kedelai
Kenaikan_Keuntungan_RataRata
LajuPertambahanPenduduk
Jumlah_Penduduk_Petani
Jumlah_KK_Petani
Persentase_Petani
Jml_Anggota_Keluarga
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 19
LAPORAN AKHIR
Hasil Simulasi
Di samping meningkatkan keuntungan petani yang dapat mencapai
sekitar Rp. 600 000/tahun, produksi keempat produk tersebut juga
akan mengurangi impor, dan bahkan ubi jalar bahkan bisa diekspor.
Secara keseluruhan penambahan JINP akan menambah aktivitas
ekonomi nasional.
Tabel 3.8. Tambahan produksi beberapa komoditas dan tambahan
keuntungan petani akibat penerapan JINP di lahan non irigasi
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 20
LAPORAN AKHIR
2 2 2 2 25.000 4 4
1.000.000 1 1 1 1 20.000 4
Yield_Jagung
15.000 4 1
Jaringan_Pipa Yied_Kedelai
1 2
500.000 Kenaikan_Luas_Tanam Yield_KacangT
2 10.000 4 3
2 Yield_Ubijalar
1 4
1
5.000 1
1 3 2
1 3 2
01 3 2
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Time Time
4 4
600.000
4 500.000
Keuntungan_Petani
6e9
Prod_KacangT 400.000
4 1
Prod_Jagung 300.000
2
3e9 Prod_Kedelai
3
200.000
2 Prod_Ubijalar
2 4
2 1
4 2 13 100.000
13
13
01 2 3 0
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Time Time
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi III- 21
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi IV- 1
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi IV- 2
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi IV- 3
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi IV- 4
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi IV- 5
LAPORAN AKHIR
Kajian Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Non Padi IV- 6
LAPORAN AKHIR
BAB 5. REKOMENDASI
5.1. KEBIJAKAN
• JINP sebagai kebijakan nasional untuk 2010 – 2030 (visi Ind
2030), akan tertuang dalan RPJM 2009-2014, dan RPJM-RPJM
berikutnya, sehingga merupakan RPJP sebagai upaya
mencapai Visi Indonesia 2030.
• Program JINP mengandung muatan pembaruan dan
modernisasi kawasan sentra produksi (lahan irigasi teknis dan
lahan kering) menjadi komponen utama dalam rancangan
kegiatan JINP
• JINP dilaksanakan secara partisipatif, bottom up dan insentif
yang dikaitkan dengan kinerja OTDA, serta memerlukan dana
pendapingan dari pemda kab/kota.
5.2. TEKNOLOGI
Teknologi JINP terdiri dari 3 komponen utama, yaitu:
1. Komponen fisik jaringan tersier
• Lebih efisien dan tepat waktu
• Perbaikan drainasi
2. Komponen Layanan publik jaringan utama
• Kompatibilitas teknis jaringan utama ke jaringan tersier untuk
operasi intermittent.
• Kompatibilitas jumlah dan waktu serta kualitas air sesuai
dengan tujuan irigasi untuk memberikan air ke lahan .
Kompatibilitas ini termasuk kepastian adanya air yang
mempunyai qualitas tertentu.
3. Komponen operasinal dan manajemen sebagai strategi
implementasi
5.3. FINANSIAL
JINP sebagai program nasional yang dilaksanakan secara
bersama-sama dengan pemerintah kabupaten perlu perencanaan
bertahap dan sistematis yang mencakup:
• Dana pemda untuk pendampingan, indikator keberhasilan
pendampingan sebelum dapat disetujui sebagai penerima
program JINP.
• Dana pendampingan JINP yang terkait dengan harmonisasi dan
keterpaduan proses industriaoisasi pertanian di pedesaan.
5.4. KELEMBAGAAN
init Jaringan_Pipa = 0
flow Jaringan_Pipa = -dt*Pengurangan
+dt*Tambahan_Jaringan
init JumlahPenduduk = 220000000
flow JumlahPenduduk = +dt*PertambahanPenduduk
init Luas_Baku = 6150000
flow Luas_Baku = -dt*Konversi_Lahan
aux Konversi_Lahan = 0.005*Luas_Baku
aux Pengurangan = Konversi_Lahan+Kerusakan
aux PertambahanPenduduk =
JumlahPenduduk*LajuPertambahanPenduduk
aux Tambahan_Jaringan = Kerusakan+PendanaanPemerintah/Unit_Biaya
aux Biaya_Usahatani =
Luas_Tanam_NonPadi*4000000+Luas_Tanam_Padi*4000000
aux Harga_Beras = IF(Peningkatan_Harga<0.3,
(1+Peningkatan_Harga)*Harga_BerasAwal, 1.3*Harga_BerasAwal)
aux Harga_NonPadi =
IF(Peningkatan_Harga<0.3,(1+Peningkatan_Harga)*Harga_NPAwal,1.3*Harg
a_NPAwal)
aux IP_Baru = IF(IP_Awal+Kenaikan_IP<3,IP_Awal+Kenaikan_IP,3)
aux IP_NonPadi = IP_Baru*Porsi_NonPadi
aux IP_Padi = IP_Baru*(1-Porsi_NonPadi)
aux Jumlah_KK_Petani =
Jumlah_Penduduk_Petani/Jml_Anggota_Keluarga
aux Jumlah_Penduduk_Petani = JumlahPenduduk*Persentase_Petani
aux Kebutuhan_Beras = Konsumsi_Perkapita*JumlahPenduduk/1000
aux Kenaikan_IP = Penghematan_Air*(1-Faktor_Loss)
aux Kerusakan = Jaringan_Pipa/Umur_Teknis
aux Keuntungan_RataRata = (Penerimaan-
Biaya_Usahatani)/Jumlah_KK_Petani
aux Luas_Tanam_NonPadi = Luas_Baku*IP_NonPadi
aux Luas_Tanam_Padi = Luas_Baku*IP_Padi
aux Neraca_Beras = (Produksi_Beras-Kebutuhan_Beras)
aux Pemilikan_Lahan = Luas_Baku/Jumlah_KK_Petani
aux Pendanaan_Pemerintah = IF(Kerusakan-
Perbaikan_OlehPetani>0,(Kerusakan-
Perbaikan_OlehPetani)*Unit_BiayaPerbaikan,0)
aux PendanaanPemerintah =
IF(Jaringan_Pipa<Luas_Baku,Luas_Baku*Persen_Pertambahan*Unit_Biaya,
0)
aux Penerimaan =
Harga_Beras*Produksi_Beras_Kotor+Harga_NonPadi*Produksi_NP
aux Penghematan_Air =
Jaringan_Pipa/Luas_Baku*Persentase_Penghematan/100
aux Peningkatan_Harga = RAMP(0.0,0)
aux Peningkatan_Yield = RAMP(0.005, 0)
aux Perbaikan_OlehPetani =
IF(Keuntungan_RataRata>12000000,(Keuntungan_RataRata-
12000000)/Unit_BiayaPerbaikan,0)
aux Produksi_Beras = (1-
Beras_NonPangan/100)*Produksi_Beras_Kotor/1000
aux Produksi_Beras_Kotor = Produksi_Gabah*0.632
aux Produksi_Gabah = Luas_Tanam_Padi*Yield_Padi
aux Produksi_NP = Luas_Tanam_NonPadi*Yield_NonPadi
aux Tahun = TIME+2005
aux Yield_NonPadi = IF(Peningkatan_Yield+Yield_NPAwal>7500, 7500,
Peningkatan_Yield+Yield_NPAwal)
aux Yield_Padi = IF(Yield_PadiAwal+Peningkatan_Yield>8000, 8000,
(1+Peningkatan_Yield)*Yield_PadiAwal)
const Beras_NonPangan = 8
const Faktor_Loss = 0.2
const Harga_BerasAwal = 4500
const Harga_NPAwal = 1800
const IP_Awal = 2.2
const Jml_Anggota_Keluarga = 5
const Konsumsi_Perkapita = 135
const LajuPertambahanPenduduk = 0.014
const Persen_Pertambahan = 0.0
const Persentase_Penghematan = 0
const Persentase_Petani = 0.6
const Porsi_NonPadi = 0.17
const Umur_Teknis = 20
const Unit_Biaya = 5
const Unit_BiayaPerbaikan = 500000
const Yield_NPAwal = 3600
const Yield_PadiAwal = 4800
Lampiran 1.b. Listing Program Jaringan Irigasi non padi di lahan kering
init jaringan_pipa = 0
flow jaringan_pipa = -dt*kerusakan
+dt*tambahan_jaringan
init jumlahpenduduk = 220000000
flow jumlahpenduduk = +dt*pertambahanpenduduk
init luas_baku = luas_lahan_kering*persentase_palawija/100
flow luas_baku = -dt*konversi_lahan
aux kerusakan = jaringan_pipa/umur_teknis
aux konversi_lahan = 0.000*luas_baku
aux pertambahanpenduduk = jumlahpenduduk*lajupertambahanpenduduk
aux tambahan_jaringan = perbaikan+pendanaanpemerintah/unit_biaya
aux harga_jagung = 1800000*(1+peningkatan_harga)
aux harga_kedelai = 3000000*(1+peningkatan_harga)
aux harga_singkong = 250000*(1+peningkatan_harga)
aux harga_ubijalar = 550000*(1+peningkatan_harga)
aux jumlah_kk_petani = jumlah_penduduk_petani/jml_anggota_keluarga
aux jumlah_penduduk_petani = jumlahpenduduk*persentase_petani
aux kenaikan_ip = persen_terpasang
aux kenaikan_keuntungan_ratarata =
kenaikan_keuntungan_total/jumlah_kk_petani
aux kenaikan_keuntungan_total =
0.4*(harga_jagung*prod_jagung+harga_kedelai*prod_kedelai+harga_si
ngkong*prod_singkong+harga_ubijalar*prod_ubijalar)
aux kenaikan_luas_tanam = luas_baku*kenaikan_ip/100
aux pendanaan_pemerintah = if(perbaikan-
perbaikan_olehpetani>0,(perbaikan-
perbaikan_olehpetani)*unit_biayaperbaikan,0)
aux pendanaanpemerintah =
if(persen_terpasang<target_terpasang,luas_baku*persen_pertambaha
n/100*unit_biaya,0)
aux peningkatan_harga = ramp(0.03,0)
aux peningkatan_yield = ramp(0.1, 0)
aux perbaikan = kerusakan
aux perbaikan_olehpetani =
if(kenaikan_keuntungan_ratarata>12000000,(kenaikan_keuntungan_ra
tarata-12000000)/unit_biayaperbaikan,0)
aux persen_terpasang = jaringan_pipa/luas_baku*100
aux prod_jagung = kenaikan_luas_tanam*yield_jagung*porsi_jagung/100
aux prod_kedelai = kenaikan_luas_tanam*yied_kedelai*porsi_kedelai/100
aux prod_singkong =
kenaikan_luas_tanam*yield_singkong*porsi_singkong/100
aux prod_ubijalar = kenaikan_luas_tanam*yield_ubijalar*porsi_ubi/100
aux tahun = time+2005
aux yied_kedelai = if(1.200*(1+peningkatan_yield)>3.500, 3.500,
(1+peningkatan_yield)*1.200)
aux yield_jagung = if(2.500*(1+peningkatan_yield)>6.500, 6.500,
(1+peningkatan_yield)*2.500)
aux yield_singkong = if(12.000*(1+peningkatan_yield)>30.000, 30.000,
(1+peningkatan_yield)*12.000)
aux yield_ubijalar = if(10.000*(1+peningkatan_yield)>25.000, 25.000,
(1+peningkatan_yield)*10.000)
const jml_anggota_keluarga = 7
const lajupertambahanpenduduk = 0.014
const luas_lahan_kering = 10000000
const persen_pertambahan = 10
const persentase_palawija = 30
const persentase_petani = 0.6
const porsi_jagung = 25
const porsi_kedelai = 25
const porsi_singkong = 25
const porsi_ubi = 25
const target_terpasang = 70
const umur_teknis = 20
const unit_biaya = 5
const unit_biayaperbaikan = 500000
Lampiran 2. Daftar Luasan Daerah Irigasi di Indonesia
Luas Lahan
Luas lahan Sawah tidak Luas Lahan
Jumlah Luas panen Jumlah luas sawah berpengairan Sawah yang Luas panen IP non padi
No Provinsi Luas Jumlah KK IP
Penduduk padi lahan sawah berpengairan yg yang tidak nonpadi lahan sawah
diusahakan diusahakan diusahakan
(juta)
1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 4.718.719 880.575 4.054.191 283.094 0,63 450.428 189.832 0,17 90.595 64.795 0,38
2 SUMATERA UTARA 8.037.902 2.481.415 11.694.001 475.730 0,72 659.568 273.491 0,28 106.078 198.485 0,71
3 SUMATERA BARAT 4.643.317 1.010.939 4.461.454 215.434 0,67 321.824 196.437 0,01 115.387 34.161 3,42
4 RIAU 12.510.784 1.243.082 5.552.398 92.748 0,23 397.891 82.682 0,14 175.209 26.090 0,19
5 JAMBI 5.313.314 621.035 2.540.472 109.112 0,39 281.084 53.143 0,11 117.941 30.464 0,28
6 SUMATERA SELATAN 9.947.503 1.524.132 6.816.899 490.198 0,45 1.080.771 189.959 0,53 360.812 53.935 0,10
7 BENGKULU 1.734.540 391.434 1.644.532 88.453 0,59 148.898 62.417 0,06 26.480 21.078 0,35
8 LAMPUNG 4.407.555 1.617.352 7.070.095 260.212 0,65 400.155 168.083 0,16 72.072 350.297 2,19
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUN 1.705.233 234.542 991.534 4.815 0,35 13.868 1.809 0,00 12.059 4.410 -
10 DKI JAKARTA 64.578 1.502.434 7.374.898 798 0,60 1.335 716 0,00 619 151 -
11 JAWA BARAT 3.749.543 9.057.176 34.962.779 1.217.869 0,92 1.327.064 977.298 0,33 19.765 250.257 0,76
12 JAWA TENGAH 3.773.136 7.946.775 32.496.324 1.381.897 1,11 1.246.914 921.486 0,32 5.428 952.861 2,98
13 D I YOGYAKARTA 311.068 769.253 3.430.558 103.386 1,68 61.605 47.906 0,13 - 155.982 1,20
14 JAWA TIMUR 4.533.777 9.091.113 34.967.895 1.356.506 0,75 1.813.890 1.497.982 0,30 15.907 1.465.983 4,89
15 BANTEN 828.771 1.869.697 7.959.948 212.941 0,98 217.711 106.133 0,10 11.578 33.006 0,33
16 BALI 448.906 733.654 3.096.374 137.724 1,60 86.064 84.654 0,00 1.410 106.570 -
17 NUSA TENGGARA BARAT 2.232.999 1.033.121 4.060.998 242.084 0,68 356.642 295.126 0,06 1.516 153.421 2,56
18 NUSA TENGGARA TIMUR 5.332.338 854.655 4.003.883 138.871 0,69 201.352 87.693 0,07 43.659 356.881 5,10
19 KALIMANTAN BARAT 16.552.536 880.601 3.859.097 264.672 0,42 624.132 70.401 0,31 243.730 62.878 0,20
20 KALIMANTAN TENGAH 11.798.035 465.965 1.864.819 147.367 0,29 502.721 130.871 0,18 191.850 26.230 0,15
21 KALIMANTAN SELATAN 4.025.522 796.819 3.041.044 365.130 0,58 633.504 64.209 0,40 169.295 42.393 0,11
22 KALIMANTAN TIMUR 9.060.478 651.089 2.706.019 90.778 0,30 303.971 46.124 0,08 177.847 20.690 0,26
23 SULAWESI UTARA 1.502.685 532.942 2.041.067 65.397 0,94 69.362 41.878 0,02 7.484 74.706 3,74
24 SULAWESI TENGAH 4.645.629 524.985 2.207.845 138.010 0,68 204.173 121.778 0,03 52.395 52.762 1,76
25 SULAWESI SELATAN 5.581.625 1.796.902 8.043.995 613.697 0,80 762.584 363.911 0,35 48.673 227.850 0,65
26 SULAWESI TENGGARA 3.305.137 418.994 1.869.345 70.784 0,55 128.511 54.298 0,02 54.214 87.843 4,39
27 GORONTALO 861.814 221.132 851.972 19.177 0,54 35.783 22.664 0,00 13.118 30.391 -
28 MALUKU 4.815.281 274.580 1.259.133 4.237 0,08 55.368 15.316 0,00 40.052 72.395 -
29 MALUKU UTARA 2.688.861 163.293 800.278 6.462 0,85 7.623 3.453 0,00 4.170 60.010 -
30 PAPUA 17.307.815 193.580 763.972 9.252 0,46 19.946 601 0,02 - 63.173 3,16
JUMLAH 156.439.399 49.783.266 206.487.819 8.606.834 0,67 12.414.738 6.172.350 4,18 2.179.344 5.080.148 1,33
Lampiran 3. Data Irigasi Di Lokasi Kajian
Lampiran 4. Status Daerah Irigasi Kepmen PU Nomor : 390 /KPTS/M/2007 Tanggal : 11 September 2007
Lampiran 5. Skenario JINP
m Tahun Keuntungan_RataRata
1 1 1 1
10.000.000 1
8.000.000
1 1 1 1 1
1,5 Luas_Tanam_Padi
6.000.000 1
1,0
Luas_Tanam_NonPad
IP_Padi 4.000.000 2
1 2 2 2
2 2 2 IP_Nonpadi
0,5 2 2
2
2 2.000.000 2
0 5 10 15 20
0,0
0 5 10 15 20 Time
Time
Skenario 2
1
38.000.000 m Tahun Keuntungan_RataRata
2005 6.001.248
1 2006 5.928.646
36.000.000 2007 5.864.912
2008 5.810.122
Kebutuhan_Bera 2009 5.765.117
34.000.000 1 1 2010 5.731.600
Produksi_Beras 2011 5.712.368
2
32.000.000 2012 5.711.719
1 2013 5.679.051
2 2 2 2 2
2014 5.608.285
30.000.000 2015 5.538.352
1 2016 5.469.242
0 5 10 15 20 2017 5.400.949
Time 2018 5.333.462
2019 5.266.773
2020 5.200.874
2021 5.135.756
2022 5.071.412
2023 5.007.832
2024 4.945.008
2025 4.882.932
1 1 1 1
2,0
1
1,5
IP_Padi 1 1
1,0 1 1 1
IP_Nonpadi 1
0,5 2 10.000.000
2 2 2 2 2
0,0
0 5 10 15 20 Luas_Tanam_Padi
1
Time Luas_Tanam_NonPa
5.000.000 2
2 2 2 2 2
0 5 10 15 20
Time
Skenario 3
2 m Tahun Keuntungan_RataRata
38.000.000 0 2005 6.027.031
1 2006 5.954.073
1 1 1 1
2 2 2007 6.058.308
36.000.000 3 2008 6.345.305
4 2009 6.760.533
Produksi_Beras 5 2010 6.678.688
34.000.000 2 1 6 2011 6.597.757
Kebutuhan_Beras7 2012 6.517.731
2
8 2013 6.438.602
32.000.000
2 9 2014 6.360.360
1
0 2015 6.282.998
30.000.000 2016 6.206.507
2 2 2017 6.130.879
0 5 10 15 20 3 2018 6.056.106
Time 4 2019 5.982.179
5 2020 5.909.090
6 2021 5.836.831
7 2022 5.765.395
8 2023 5.694.772
9 2024 5.624.955
0 2025 5.555.936
8.000.000
Luas_Tanam_Padi
6.000.000 1
Luas_Tanam_NonPadi
2
4.000.000 2 1
2 2 1
38.000.000
2
2.000.000 2
0 5 10 15 20 2
36.000.000 1
Time
Produksi_Beras
34.000.000 2 1
1 1 1 1 1 1
Kebutuhan_Beras
1,5 2
32.000.000
2
1
1,0
IP_Padi 30.000.000
1 2
2 2 2 IP_Nonpadi 0 5 10 15 20
0,5 2
2
2 Time
0,0
0 5 10 15 20
Time
Skenario 4
1 1 1 1
5.000
1 m Tahun Keuntungan_RataRata
4.000 2005 6.027.031
3.000 2006 6.986.135
Harga_Beras
1 2007 7.957.271
2.000 2 2 2 2 2008 8.948.605
2 Harga_NonPadi
2 2009 9.066.534
1.000 2010 9.207.937
0 2011 9.382.615
2012 9.605.096
0 5 10 15 20
2013 9.752.142
Time 2014 9.798.656
2015 9.840.002
2016 9.876.359
10.000.000 2017 9.907.899
Keuntungan_RataRata
2018 9.934.789
2019 9.957.192
8.000.000
2020 9.975.268
2021 9.989.170
2022 9.999.050
6.000.000
2023 9.848.067
2024 9.699.232
4.000.000 2025 9.552.518
0 5 10 15 20
Time
2 2 2 2
1.000.000 1 1 1 1
Jaringan_Pipa
1
500.000
Kenaikan_Luas_Tanam
2
2
01
0 5 10 15 20
Time
Kenaikan luas tanam dialokasikan untuk 4 jenis tanaman.
Produksi (ton)
Tanaman Tahun ke-1 Tahun ke-5 Tahun ke-10 Tahun ke-15 Tahun ke-20
Jagung 154000 1000000 1500000 1800000 2100000
Kacang Tanah 107000 727000 960000 1200000 1500000
Kedelai 86000 581000 776000 969000 1100000
Ubi Jalar 718000 4800000 6400000 8000000 8000000
4 4
4
6e9
4 Prod_KacangT
1
Prod_Jagung
2
3e9 Prod_Kedelai
3
Prod_Ubijalar
2 2 4
2 1
2 1
13 3
4 13
01 2 3
0 5 10 15 20
Time
25.000 4 4 2
2
6.000 2
2
20.000 2
4
5.000
Time Time
600.000
500.000
Keuntungan_Petani
400.000
300.000
200.000
100.000
0
0 5 10 15 20
Time