( IPDMIP ) TA.2019
TA. IRIGASI DAN RAWA
pertanian irigasi baru dan rehabilitasi tiga juta lahan irigasi guna
mendukung ketahanan pangan merupakan prioritas nasional yang
harus mendapat perhatian khusus dari para pemangku kepentingan
yang terkait dengan pangan dan pertanian.
Sejalan dengan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 bidang Irigasi,
Pemerintah melaksanakan program ketahanan pangan melalui
rehabilitasi dan OP jaringan Irigasi dan Rawa di 74 Kabupaten yang
masuk dalam IPDMIP. Program ini diharapkan akan mendorong
pembaharuan-pembaharuan dalam pemerintahan sektor irigasi dalam
upaya menjamin berkelanjutannya peningkatan infrastruktur dan OP
dan perbaikan pengelolaan. Manfaat dari strategi ini dapat
digambarkan dalam empat kelompok hasil :
1. Penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi pertanian yang
berkelanjutan,
2. Perbaikan pengelolaan dan OP irigasi,
3. Peningkatan infrastruktur jaringan irigasi1, dan
4. Peningkatan pendapatan pertanian beririgasi. Dari program ini
diharapkan akan tercapai :
a. Peningkatan produksi beras untuk ketahanan pangan;
b. Pengembangan tanaman bernilai tinggi untuk meningkatkan
mata pencaharian pedesaan, dan
c. Terwujudnya infrastruktur irigasi yang lebih produktif dan
pengelolaannya yang berkesinambungan.
Program ini akan memprioritaskan rehabilitasi jaringan irigasi air
permukaan di daerah lumbung pangan yang belum ditangani oleh
kegiatan lain. Berdasarkan penilaian cepat (rapid assessment) kondisi
jaringan irigasi di seluruh Indonesia, maka daerah irigasi (DI) target
baik di pusat dan Kabupaten adalah yang memiliki kondisi jaringan
irigasi rusaknya rusak sedang hingga berat yang tidak sepenuhnya
dapat ditanggulangi dengan alokasi DAK hingga saat ini. Untuk
mewujudkan sasaran di atas, arah kebijakan pembangunan ketahanan
Maksud :
Maksud kegiatan ini adalah untuk membantu Balai Besar Wilayah
Sungai Kalimantan I dalam melakukan pelaksanaan kegiatan
rehabilitasi prasarana irigasi dan rawa kewenangan Pusat, kewenangan
provinsi dan kewenangan kabupaten, dan mendampingi serta
mendukung pelaksanaan pembinaan kegiatan rehabilitasi prasarana
irigasi kewenangan daerah.
Tujuan :
Tujuan pekerjaan ini ialah :
1. Memberikan bantuan teknis dan pendampingan kegiatan
program IPDMIP yang menjadi kewajiban BWS Kalimantan I
yang tersebar di Bidang Perencanaan, Bidang Pelaksanaan
Jaringan Pemanfaatan Air serta Bidang Operasi dan
Pemeliharaan, dan melakukan koordinasi guna memastikan
terlaksananya rencana kegiatan-kegiatan di seluruh tingkatan
sesuai jadwal;
2. Membantu BWS Kalimantan I melaksanakan pembinaan dan
pendampingan kepada Dinas PSDA1 Provinsi dan Kabupaten
dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi pedoman, kegiatan
Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I), P3A,
PSETK, PAI, KOMIR, alokasi air, pelaksanaan rehabilitasi
dan/atau modernisasi jaringan Irigasi serta pelaksanaan
koordinasi antar pemangku kepentingan program dengan tim
pelaksana subkomponen program sehingga dapat sejalan
dengan kebutuhan, serta melakukan monitoring kegiatan
yang dilaksanakan baik di Daerah Irigasi kewenangan Pusat
maupun Kabupaten berupa peningkatan pengelolaan jaringan
irigasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia,
3. Kewenangan Kabupaten
3.1. Kabupaten Kubu Raya :
a. DI Baharu Ambawang
b. DI Padu Empat
c. DIR Bemban
d. DIR Tanjung Saleh
e. DIR Kuala Mandor B
f. DIR Mengkalang
5 25 Jan 2019 → Koordinasi dengan Dinas PUPR Sambas - Draft AWP. AWP 2018 ada yang belum terlaksana, sehingga Kantor Dinas PUPR Sambas
Bertemu dengan Kabid SDA PUPR Sambas AWP tersebut dimasukkan ke AWP 2019 (luncuran).
Pak Zul AWP 2019 juga dalam proses perbaikan.
- Untuk P3A sedang menunggu pengesahan, rencana jumlah
P3A untuk 6 DIR adalah 15. GP3A belum ada. IP3A jg blm ada.
- Prioritas lokasi Sambas utk rehab DIR adalah 2 DIR, yaitu :
DIR Sei. Toman dan DIR Sendoyan.
- Permasalahan :
1. TPM yang blm ada. Karena TPM ini sangat penting dalam
proses pendampingan dengan P3A.
2. Penyusunan RP2I.
6 25 Jan 2019 → Koordinasi dengan Dinas Pertanian Sambas - AWP 2018 tidak semua nya terserap Kantor Dinas Pertanian Sambas
Bertemu dengan Pak Uray Joni Silais - AWP 2018 yang tidak terserap dimasukkan ke dalam AWP
2019.
- Permasalahan :
1. Dana 2018 yang ada di AWP 2018 kemarin banyak yang tidak
terserap. Pemahaman mengenai aturan reimburst masih
agak kebingungan karena ada aturan di dalam JUKLAK yang
beberapa kali mengalami perubahan.
2. Permasalahan mengenai lahan pertanian.
Kondisi lahan pertanian yang cenderung datar membuat air
sulit utk masuk ke lahan pertanian, sehingga perlu
ditambahkan pompanisasi dengan pipanisasi untuk
mengairi sawah (namun di kegiatan ini takut nya tidak
diperbolehkan).
4.1. Kesimpulan
Dari hasil uraian bab-bab diatas maka dapat disimpulkan
bahwa progres pekerjaan sampai dengan akhir Bulanan Februari
2019 bobot realisasi pelaksanaan pekerjaan adalah sebesar …………….
%, sedangkan bobot yang direncanakan pada bulan ini adalah ………….
%, sehingga realisasi pelaksanaan terdapat deviasi sebesar -………..%
4.2. Saran
Dari hasil progres kegiatan selama Bulan Februari 2019,
pelaksanaannya belum optimal, sehingga diperlukan konsolidasi tim
dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan.