Anda di halaman 1dari 110

Bab ini memuat tentang Apresiasi dan inovasi dari Perusahaan CV.

ARTHA
GEMILANG ENGINEERING sebagai salah satu persyaratan dalam dokumen penawaran untuk
pekerjaan PENYUSUNAN STUDI INVENTARISASI SUMBER DAYA AIR KABUPATEN
KENDAL yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal Tahun Anggaran 2017.

7.1. APRESIASI

7.1.1. Pengertian Kawasan Kumuh

Kawasan kumuh umumnya dikaitkan dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran


tinggi. Kawasan kumuh dapat pula menjadi sumber masalah sosial seperti kejahatan, obat-
obat terlarang dan minuman keras serta di berbagai wilayah, kawasan kumuh juga menjadi
pusat masalah kesehatan karena kondisinya yang tidak higienis. Ciri lain permukiman kumuh
adalah tingkat kepadatan yang tinggi dan kurangnya akses ke fasilitas umum dan sosial. Status
permukiman kumuh seringkali tidak jelas, baik dari status administrasi dan hukum tanah,
maupun kesesuaian dengan rencana tata ruang kota. Terkait status hukum atas tanah,
biasanya hal ini yang membedakan permukiman kumuh (slum) dengan pemukiman liar
(squatter).
Penanganan kawasan permukiman kumuh sesungguhnya perlu dilakukan tidak saja di
kawasan-kawasan permukiman kumuh yang menjadi bagian kota metropolitan dan atau kota
besar, tetapi juga perlu dilakukan di kawasan-kawasan permukiman kumuh yang ada di kota
sedang dan kecil. Penanganan kawasan permukiman kumuh di kota besar, sedang, dan kota
kecil menjadi cukup strategis manakala kawasan itu memiliki kaitan langsung dengan bagian-
bagian kota metropolitan seperti kawasan pusat kota metropolitan, kawasan pusat
pertumbuhan kota metropolitan, maupun kawasan-kawasan lain misalnya kawasan industri,
perdagangan, pergudangan, dan perkantoran. Selain memiliki kaitan langsung, diduga
kawasan permukiman kumuh di daerah penyangga memberi andil kesulitan penanganan
permukiman kumuh yang ada di kota metropolitan. Untuk itulah perlu dilakukan identifikasi
lokasi kawasan permukiman kumuh di daerah penyangga.
Sasaran identifikasi lokasi kawasan permukiman kumuh diutamakan pada kawasan-
kawasan hinterland kota metropolitan yang ada di daerah penyangga. Meskipun demikian,
melalui identifikasi ini sangat dimungkinkan untuk ditemukan kawasan-kawasan permukiman
kumuh di daerah penyangga yang bukan kawasan hinterland. Hal ini mengingat metodologi
identifikasi ini tidak membedakan sebaran kawasan permukiman kumuh yang akan
ditemukan. Bisa saja lokasi yang ditemukan terletak di pusat kota daerah bersangkutan atau
kawasan perdesaan nelayan atau kawasan hinterland kota metropolitan. Untuk itu digunakan
kriteria prioritas penanganan yang akan menghasilkan lokasi-lokasi kawasan permukiman
kumuh hinterland yang berbatasan langsung dengan kawasan-kawasan bagian kota
metropolitan.
7.1.2. Penyebab Munculnya Permukiman Kumuh

Munculnya kawasan permukiman kumuh merupakan satu indikasi kegagalan program


perumahan yang terlalu berpihak pada produksi rumah langsung terutama bagi masyarakat
golongan ekonomi menengah ke atas, dan prioritas program perumahan pada rumah milik
dan mengabaikan potensi rumah sewa (Sueca, 2004:56-107). Secara umum, penyebab utama
munculnya kumuh dapat berasal dari kondisi fisik dan non fisik penduduk bersangkutan.
Kondisi fisik secara jelas dapat dilihat dari kondisi lingkungan penduduk yang rendah serta
status kepemilikan lahan yang ilegal, sedangkan non fisik yaitu berkaitan dengan kemampuan
ekonomi dan budaya penduduk tersebut.

7.1.2.1. Pengertian Kemiskinan

Pengertian Kemiskinan Secara etimologis kemiskinan berasal dari kata miskin


yang artinya tidak berharta benda dan serba kekurangan. Departemen Sosial dan Biro Pusat
Statistik, mendefinisikan sebagai ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
dasar minimal untuk hidup layak (BPS dan Depsos,2002). Kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan ,
pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini
secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan
karena berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan upaya penanganannya.
Dalam Panduan Keluarga Sejahtera (1996: 10) kemiskinan adalah suatu keadaan dimana tidak
sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang dimiliki dan juga tidak
mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam memenuhi kebutuhannya.
Penyebab kemiskinan Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000:107) sebagai berikut :
Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan
sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya
memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah
kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas
sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnyapun
rendah
kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal Sendalam ismawan (2003:102)
mengutarakan bahwa penyebab kemiskinan dan keterbelakangan adalah persoalan
aksesibilitas.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara, pemahaman utama mengenai kemiskinanan mencakup:
Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari,
sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami
sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan
dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini
mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia.
Definisi-definisi yang terkandung dalam teori kemiskinan tidak selalu lengkap mencakup
seluruh aspek. Definisi dibuat tergantung dari latar belakang dan tujuan, juga tergantung dari
sudut mana definisi tersebut ditinjaunya, untuk kepentingan apa definisi tersebut dibuat.
Biasanya definisi-definisi tersebut akan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya.

7.1.2.2. Indikator Kemiskinan dilihat dari beberapa segi

Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak/ pemenuhan kebutuhan pokok
Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan pokok/ dasar disebabkan karena adanya kekurangan barang-barang dan
pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar hidup yang layak. Ini
merupakan kemiskinan absolut/ mutlak yakni tidak terpenuhinya standar kebutuhan
pokok/ dasar.
Dilihat dari segi pendapatan/ penghasilan income Kemisikinan oleh golongan ini
dilukiskan sebagai kurangnya pandapatan/ penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang pokok.
Dilihat dari segi kesempatan / opportunity Kemiskinan adalah karena ketidaksamaan
kesempatan untuk mengakumulasikan (meraih) basis kekuasaan sosial meliputi :
a. Ketrampilan yang memadai.
b. Informasi/ pengetahuan-pengetahuan yang berguna bagi kemajuan hidup.
c. Jaringan-jaringan sosial/ social network.
d. Organisasi-organisasi sosial dan politik.
e. Sumber-sumber modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan
kehidupan.
Dilihat dari segi keadaan/ kondisi Kemiskinan sebagai suatu kondisi/keadaan yang bisa
dicirikan dengan :
a. Kelaparan/ kekurangan makan dan gizi.
b. Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.
c. Tingkat pendidikan yang rendah.
d. Sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
pokok.
Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-sumber
Menurut golongan ini kemiskinan merupakan keterlantaran yang disebabkan oleh penyebaran
yang tidak merata dan sumber-sumber (malldistribution of resources), termasuk
didalamnya pendapatan/ income.

7.1.3. Pedoman Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh

Dalam rangka melakukan identifikasi kawasan permukiman kumuh perlu ditetapkan pedoman
sebagai panduan dalam melaksanakan identifikasi. Untuk itulah disiapkan konsep pedoman
identifikasi kawasan permukiman kumuh.
Pedoman ini disusun dengan sasaran umum yaitu menghasilkan sebaran kawasan permukiman
kumuh yang ada di setiap daerah (kota/kabupaten). Dengan tambahan kriteria prioritas
penanganan maka pedoman ini dirancang dapat menghasilkan lokasi-lokasi kawasan
permukiman kumuh yang memiliki hubungan dengan kota metropolitan dan fungsi daerah
yang bersangkutan sebagai penyangga.
Secara keseluruhan pedoman identifikasi ini disusun dengan memperhatikan pokok-pokok
dibawah ini:
1. Lokasi identifikasi adalah kawasan-kawasan permukiman khusunya yang ada di
kota/kabupaten yang menjadi daerah penyangga kota metropolitan.
2. Kawasan kumuh yang diidentifikasi diprioritaskan pada kawasan permukiman yang
memiliki kaitan dan atau memberi andil tumbuhnya permukiman kumuh di daerah
bersasngkutan yang merupakan hinterland kota metropolitan sekaligus memberi andil
sulitnya penanganan kekumuhan di kota metropolitan.
3. Data-data dan informasi mengenai lokasi kawasan permukiman kumuh yang terkumpul
digunakan untuk melakukan analisis sebab akibat dan rekomendasi penanganan kawasan
permukiman yang ada di kota/kabupaten penyangga kota metropolitan.
4. Rekomendasi penanganan memperhatikan hasil analisis sebab akibat serta rencana
program penanganan kawasan kumuh oleh pemerintah daerah.

7.1.4. Kriteria Kawasan Permukiman Kumuh

Untuk melakukan identifikasi kawasan permukiman kumuh digunakan kriteria. Penentuan


kriteria kawasan permukiman kumuh dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek
atau dimensi seperti kesesuaian peruntukan lokasi dengan rencana tata ruang, status
(kepemilikan) tanah, letak/kedudukan lokasi, tingkat kepadatan penduduk, tingkat
kepadatan bangunan, kondisi fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat lokal. Selain itu
digunakan kriteria sebagai kawasan penyangga kota metropolitan seperti kawasan
permukiman kumuh teridentifikasi yang berdekatan atau berbatasan langsung dengan
kawasan yang menjadi bagian dari kota metropolitan.
Berdasarkan uraian diatas maka untuk menetapkan lokasi kawasan permukiman kumuh
digunakan kriteria-kriteria yang dikelompok kedalam kriteria:
Vitalitas Non Ekonomi
Vitalitas Ekonomi Kawasan
Status Kepemilikan Tanah
Keadaan Prasarana dan Sarana
Komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota
Prioritas Penanganan
Kegiatan penilaian kawasan permukiman kumuh dilakukan dengan sistem pembobotan pada
masing-masing kriteria diatas. Umumnya dimaksudkan bahwa setiap kriteria memiliki bobot
pengaruh yang berbeda-beda. Selanjutnya dalam penentuan bobot kriteria bersifat relatif dan
bergantung pada preferensi individu atau kelompok masyarakat dalam melihat pengaruh
masing-masing kriteria.
7.1.4.1. Kriteria Vitalitas Non ekonomi
Kriteria Vitalitas Non Ekonomi dipertimbangkan sebagai penentuan penilaian kawasan kumuh
dengan indikasi terhadap penanganan peremajaan kawasan kumuh yang dapat memberikan
tingkat kelayakan kawasan permukiman tersebut apakah masih layak sebagai kawasan
permukiman atau sudah tidak sesuai lagi. Kriteria ini terdiri atas variabel sebagai berikut:
a. Kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota atau
RDTK, dipandang perlu sebagai legalitas kawasan dalam ruang kota.
b. Fisik bangunan perumahan permukiman dalam kawasan kumuh memiliki indikasi terhadap
penanganan kawasan permukiman kumuh dalam hal kelayakan suatu hunian berdasarkan
intensitas bangunan yang terdapat didalamnya.
c. Kondisi Kependudukan dalam kawasan permukiman kumuh yang dinilai, mempunyai
indikasi terhadap penanganan kawasan permukiman kumuh berdasarkan kerapatan dan
kepadatan penduduk.
7.1.4.2. Kriteria Vitalitas Ekonomi

Kriteria Vitalitas Ekonomi dinilai mempunyai kepentingan atas dasar sasaran program
penanganan kawasan permukiman kumuh terutama pada kawasan kumuh sesuai gerakan city
without slum sebagaimana menjadi komitmen dalam Hari Habitat Internasional. Oleh
karenanya kriteria ini akan mempunyai tingkat kepentingan penanganan kawasan permukiman
kumuh dalam kaitannya dengan indikasi pengelolaan kawasan sehingga peubah penilai untuk
kriteria ini meliputi:
a. Tingkat kepentingan kawasan dalam letak kedudukannya pada wilayah kota, apakah
apakah kawasan itu strategis atau kurang strategis.
b. Fungsi kawasan dalam peruntukan ruang kota, dimana keterkaitan dengan faktor ekonomi
memberikan ketertarikan pada investor untuk dapat menangani kawasan kumuh yang ada.
Kawasan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pusat- pusat aktivitas bisnis dan
perdagangan seperti pasar, terminal/stasiun, pertokoan, atau fungsi lainnya.
c. Jarak jangkau kawasan terhadap tempat mata pencaharian penduduk kawasan
permukiman kumuh.

7.1.4.3. Kriteria Status Tanah

Kriteria status tanah sebagai mana tertuang dalam Inpres No. 5 tahun 1990 tentang Peremajan
Permukiman Kumuh adalah merupakan hal penting untuk kelancaran dan kemudahan
pengelolaanya. Kemudahan pengurusan masalah status tanah dapat menjadikan jaminan
terhadap ketertarikan investasi dalam suatu kawasan perkotaan. Perubah penilai dari kriteria
ini meliputi:
a. Status pemilikan lahan kawasan perumahan permukiman.
b. Status sertifikat tanah yang ada.

7.1.4.4. Kriteria Kondisi Prasarana dan Sarana

Kriteria Kondisi Prasarana dan sarana yang mempengaruhi suatu kawasan permukiman menjadi
kumuh, paling tidak terdiri atas:
a. Kondisi Jalan
b. Drainase
c. Air bersih
d. Air limbah

Kondisi prasarana dan sarana pendukung permukiman yang harus ditangani sebagai berikut:

No ASPEK KRITERIA
1. Kondisi Bangunan Hunian Keteraturan Bangunan Hunian
Kepadatan Bangunan Hunian
Kelayakan Bangunan Hunian
2. Kondisi Aksesibilitas (Jalan Lingk) Jangkauan Jaringan Jalan
Kualitas Jaringan Jalan
3. Kondisi Drainase Kejadian Genangan
4. Kondisi Pelayanan Air Minum/Baku Kualitas Sumber Air Minum/Baku
Kecukupan Pelayanan Air Minum
5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah Prasarana Sanitasi Lingkungan
6. Kondisi Pengelolaan Persampahan Pengelolaan Persampahan Lingkungan

a. Aspek kondisi bangunan yang diamati dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Keteraturan bangunan dapat dilihat pada perumahan formal, dimana orientasi umumnya
menghadap jalan, ukuran bangunan dan lahan walaupun berbeda-beda tetapi memiliki pola
tipe yang jelas serta bentuk bangunan, dan walaupun tampak berbeda-beda tetapi memiliki
keteraturan pola tertentu.
Ketidakteraturan bangunan dilihat dari orientasi, ukuran dan bentuk, sebagai contoh:
Bila orientasi bangunan berbeda-beda antara satu dengan yang lain, misalnya tidak
menghadap jalan, membelakangi sungai, dll
Bila orientasi bangunan cenderung menghambat pelayanan PSD Permukiman karena
terhadang oleh bangunan lainnya
Bila ukuran bangunan dan lahan berbeda sangat jauh satu dengan yang lain
Bila bentuk bangunan berbeda-beda satu sama lain
Bila jaringan jalan berkelok-kelok tidak menandakan struktur dan arah akses yang jelas
Penilaian yang dilakukan diprioritaskan pada kondisi lokasi permukiman kajian sebagai berikut:
Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak teratur
Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman teratur
b. Aspek aksesibilitas lingkungan
Kriteria yang diamati adalah kualitas jaringan jalan, kualitas jaringan jalan ditentukan
dengan melihat kondisi permukaan jalan yang ada di lokasi kajian, apakah kondisinya tidak
baik serta dapat dilalui namun tidak nyaman dan tidak menjamin keselamatan.
Hal ini tidak dipengaruhi oleh material penutupnya apakah beton, aspal, conblok, titian
kayu, sirtu, dll. Dalam arti apapun materialnya bila kondisinya baik tidak menjadi masalah.
Penilaian aksesibilitas lingkungan diprioritaskan sebagai berikut:
Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam keadaan rusak
Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam keadaan baik
c. Aspek Drainase
Kriteria yang diamati dari aspek drainase adalah kondisi Kondisi drainase ditentukan
dengan melihat genangan pada lokasi permukiman. Apakah di lokasi kajian terjadi genangan
dengan:
tinggi lebih dari 30 cm (setinggi betis dewasa);
selama lebih dari 2 jam;
terjadi lebih dari 2 kali setahun.
Apabila genangan yang terjadi tidak lebih dari ketiga hal tersebut, maka masih dalam
batasan toleransi.
Penilaian aspek drainase yang harus dikaji antara lain:
Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi, durasi, dan frekuensi)
pada lokasi permukiman
Tidak terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi, durasi, dan
frekuensi) pada lokasi permukiman
d. Aspek Pelayanan Air Minum/ Baku
Kriteria pelayanan air baku ditinjau dari kualitas sumber air minum/ baku. Kualitas air baku
terlindungi ditentukan dengan melihat kondisi sumber air yang tersedia, yaitu kondisi warna
(keruh), kondisi bau dan kondisi rasa (asam, asin, payau, dll). Sumber air baku yang tidak
memenuhi dimaksud berasal dari non perpipaan seperti air permukaan (sungai, danau, setu,
dll), dan air tanah/sumur.
Penilaian yang dilakukan dalam pelayanan air minum/ baku antara lain:
Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman tidak terlayani air baku
terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non perpipaan.
Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik perpipaan dan/atau
non perpipaan.
e. Aspek Pelayanan Pengelolaan Air Limbah
Kriteria pelayanan pengelolaan air limbah sangat erat kaitannya dengan prasarana sanitasi
lingkungan. Persyaratan teknis air limbah ditentukan dengan melihat apakah sistem
pengelolaan air limbah pada lokasi tidak memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Kloset leher angsa terhubung dengan septik tank, atau
Sistem pengolahan komunal atau terpusat.
Penilaian yang dilakukan pelayanan pengelolaan air limbah dapat dilakukan sebagai berikut:
Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa yang terhubung septiktank
atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal
Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung septiktank atau
terlayani MCK/Septik tank Komunal
f. Aspek Pengelolaan Persampahan
Kriteria pengelolaan persampahan lingkungan ditinjau dari sistem persampahannya.
Sistem persampahan pada lokasi tidak memenuhi ketentuan dengan melihat sistem
pengangkutan sampah skala lingkungan ( gerobak/ angkutan sampah) dengan frekuensi
pengangkutan sampah dua kali dalam seminggu.
Penilaian yang dilakukan dalam aspek pengelolaan persampahan sebagai berikut:
Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua kali seminggu ke TPS
dan/atau TPA.
Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua kali seminggu ke TPS dan/atau
TPA.

7.1.4.5. Kriteria Komitmen Pemerintah Setempat

Komitmen pemerintah daerah (kabupaten/kota/propinsi) dinilai mempunyai andil sangat besar


untuk terselenggaranya penanganan kawasan permukiman kumuh. Hal ini mempunyai indikasi
bahwa pemerintah daerah menginginkan adanya keteraturan pembangunan khususnya
kawasan yang ada di daerahnya. Perubah penilai dari kriteria ini akan meliputi:
a. Keinginan pemerintah untuk penyelenggaraan penanganan kawasan kumuh dengan
indikasi penyediaan dana dan mekanisme kelembagaan penanganannya.
b. Ketersediaan perangkat dalam penanganan, seperti halnya rencana penanganan (grand
scenario) kawasan, rencana induk (master plan) kawasan dan lainnya.
7.1.4.6. Kriteria Prioritas Penanganan

Untuk menentukan lokasi prioritas penanganan, selanjutnya digunakan kriteria lokasi kawasan
permukiman kumuh yang diindikasikan memiliki pengaruh terhadap (bagian) kawasan
perkotaan metropolitan sekaligus sebagai kawasan permukiman penyangga. Kriteria ini akan
menghasilkan lokasi kawasan permukiman yang prioritas ditangani karena letaknya yang
berdekatan dengan kawasan perkotaan. Penentuan kriteria ini menggunakan variabel sebagai
berikut:
a. Kedekatan lokasi kawasan permukiman kumuh dengan pusat kota metropolitan.
b. Kedekatan lokasi kawasan permukiman kumuh dengan kawasan pusat pertumbuhan
bagian kota metropolitan.
c. Kedekatan lokasi kawasan permukiman kumuh dengan kawasan lain (perbatasan) bagian
kota metropolitan.
d. Kedekatan lokasi kawasan kumuh dengan letak ibukota daerah yang bersangkutan.

7.1.5. Upaya Penanganan Permukiman Kumuh

Menangani permasalahan permukiman tidak terbatas pada perbaikan lingkungan fisik


namun juga perlu penanaman kesadaran akan pentingnya lingkungan sehat dan tertata. Salah
satu model penanganan kawasan permukiman kumuh adalah dengan konsep peremajaan dan
pembangunan bertumpu pada masyarakat yang terbagi dalam:
1. Konsep Peremajaan
Peremajaan permukiman kota adalah segala upaya dan kegiatan pembangunan yang
terencana untuk mengubah/memperbaharui suatu kawasan terbangun di kota yang fungsinya
sudah merosot atau tidak sesuai dengan perkembangan kota, sehingga kawasan tersebut dapat
meningkat kembali fungsinya dan menjadi sesuai dengan pengembangan kota. Peningkatan
fungsi dalam peremajaan kota dimaksudkan untuk memperbaiki tatanan sosial ekonomi di
kawasan bersangkutan agar lebih mampu menunjang kehidupan kota secara lebih luas.
Peremajaan harus dapat memecahkan kekumuhan secara mendasar, karenanya tidak hanya
memberi alternatif pengganti lain yang pada kenyataannya dapat menimbulkan kekumuhan di
tempat lain dan menjadikan beban baru bagi masyarakat, tetapi peremajaan harus tanpa
menggusur dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara umum, sehingga
peremajaan yang antara lain dengan perbaikan fisik dipakai sebagai suatu alat untuk
peningkatan taraf hidup, yang sekaligus memperbaiki pula kondisi fisik kota sejalan dengan
program nasional penanggulangan kemiskinan.
2. Pembangunan bertumpu pada masyarakat
Pembangunan yang bertumpu pada kelompok masyarakat secara umum dapat
dikaitkan sebagai metode, proses, pendekatan dan bahkan pranata pembangunan yang
meletakkan keputusan-keputusannya berdasarkan keputusan masyarakat. Tujuan dari
pendekatan ini yaitu agar hasil pembangunan dapat diterima oleh masyarakat penghuni
kawasan tersebut sesuai dengan kegiatan yang telah mereka laksanakan. Partisipasi masyarakat
dalam pendekatan ini menjadi faktor penting dalam proses perencanaan dan perancangan
program pembangunan. Hal yang dapat ditarik dari pendekatan untuk permukiman adalah
metode partisipasi merupakan metode penting karena dengan metode ini keputusan-keputusan
pembangunan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dapat diambil dan pendekatan
partisipatif dalam konteks ini adalah bersifat langsung, pengertian masyarakat selalu diartikan
kelompok yang langsung memiliki kepentingan dengan proses pembangunan permukiman yang
terkait, maka seringkali pendekatan pembangunan bertumpu pada masyarakat dilakukan untuk
pembangunan yang bersifat lokal dan berorientasi pada kepentingan-kepentingan lokal.
7.1.5.1. Redevelopment

Danang Priatmodjo (Aqli, Adhianto dan Hajjar, 2003) menjelaskan bahwa redevelopment
adalah salah satu golongan dalam garis besar pengembangan kawasan yang berarti menata
kawasan kembali. Penghidupan kembali kawasan dilakukan dengan cara memperbaharui fisik
dan non fisik kawasan (proses peremajaan), kemudian ketika proses dilakukan akan ditemui
kebutuhan-kebutuhan baru sehingga dilakukan infill. Tujuan redevelopment adalah membuat
nilai tambah yang dimiliki kawasan tersebut (perbaikan ekonomi atau mengikis kerawanan
lingkungan) dan menciptakan kawasan dengan kualitas yang lebih baik.
Metode Konsep Townscape (Papageorgiou, 1970) menjelaskan bahwa peremajaan kota
menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan pembongkaran bangunan-bangunan
yang rusak, yang memberi ciri lingkungan rusak dan menggantikannya dengan bangunan
baru. Peremajaan kota juga termasuk usaha-usaha untuk menghidupkan berbagai kegiatan
ekonomi di daerah yang rusak, dengan cara meningkatkan pendapatan keluarga hingga taraf
hidup yang cukup sehingga memungkinkan mereka memperbaharui tempat-tempat
tinggalnya. Keberhasilan peremajaan kota juga menuntut dikuasainya keterampilan yang
cukup di dalam perencanaan dan perancangan, untuk meminimalkan kondisi-kondisi buruk
pada lingkungan secara fisik pada awal pembangunan. Masalah utama lain di dalam
peremajaan permukiman kota muncul sebagai akibat dari pemindahan penduduk
berpendapatan rendah yang tinggal di dalam bangunan-bangunan yang akan dibongkar dan
dipindahkan ke bangunan baru.
7.1.5.2. Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
Pengertian rusunawa menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.
18/PERMEN/M/2007 adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu
lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam
arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing
digunakan secara terpisah, status penguasaannya sewa serta dibangun dengan menggunakan
dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dengan fungsi utamanya sebagai hunian. Tujuan pembangunan rumah susun seperti
yang tercantum dalam UU No. 16/1985, antara lain: 1) Memenuhi kebutuhan perumahan
yang layak bagi rakyat, terutama golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang
menjalani kepastian hukum dalam pemanfaatannya dan 2) Meningkatkan daya guna dan
hasil guna tanah di daerah perkotaan dengan memperhatikan kelestarian sumber daya alam
dan menciptakan lingkungan permukiman yang lengkap, serasi dan seimbang.
Pembangunan hunian bertingkat mempertimbangkan hal-hal berikut:
a) Rumah susun terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
bagian pribadi, yaitu satuan hunian rumah susun (sarusun), dengan luas lantai bangunan
setiap unit rumah tidak lebih dari 45 m
bagian bersama, yaitu bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk
pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun dan dapat
berupa ruang untuk umum, struktur dan komponen kelengkapan rumah susun, prasarana
lingkungan dan sarana lingkungan yang menyatu dengan bangunan rumah susun.
Benda bersama, yaitu benda yang terletak di atas tanah bersama di luar bangunan rumah
susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi
dengan rumah susun dan dapat berupa prasarana lingkungan dan sarana umum.
Tanah bersama, yaitu bagian lahan yang dibangun rumah susun.
b) Rumah susun harus dilengkapi sarana lingkungan yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan
pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, termasuk sarana perniagaan, sarana
ibadah, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana pemerintahan dan pelayanan umum
serta pertamanan.
c) Bangunan rumah susun harus dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, pintu dan
tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm kebakaran, alat pemadam kebakaran,
penangkal petir, dan jaringan-jaringan air bersih, saluran pembuangan air hujan, saluran
pembuangan air limbah, tempat pewadahan sampah, tempat jemuran, kelengkapan
pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, generator listrik, gas, tempat untuk kemungkinan
pemasangan jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya, yang memenuhi persyaratan
teknis, mengacu kepada Standar Nasional atau peraturan bangunan yang sudah ada.
7.1.6. STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

Standar Nasional Indonesia berdasarkan kebutuhan penyediaan perumahan dan permukiman


dapat diketahui sebagai berikut:
Tabel 7.1.
Kebutuhan Rumah Susun Berdasarkan Kepadatan Penduduk
Klasifikasi Kawasan Kepadatan Kepadatan Kepadatan Kepadatan
Rendah Sedang Tinggi Sangat Padat
Kepadatan < 150 151 200 200 400 > 400
penduduk jiwa/ha jiwa/ha jiwa/ha jiwa/ha
Kebutuhan Rumah Alternatif Disarankan Disyaratkan Disyaratkan
Susun (untuk kawasan (untuk pusat-pusat
(peremajaan lingkungan (peremajaan
tertentu) kegiatan kota permukiman kota) lingkungan
dan kawasan permukiman
tertentu) kota)
Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan

Tabel 7.2.
Kebutuhan Lahan bagi sarana pada unit Kelurahan (30.000 jiwa penduduk)
Sarana Luas lahan minimal
(m)
Kantor kelurahan 1.000
Sarana Peribadatan Masjid 3.600
Puskesmas Pembantun dan Balai Pengobatan 300
Lingkungan
Pos kamtib 200
Pos pemadam kebakaran 200
Agen pelayanan pos 72
Loket pembayaran air bersih 60
Loket pembayaran listrik 60
Telepon umum, bis surat, bak sampah besar 60
Parkir umum (standar satuan parkir 25 m) 500
Balai serba guna/balai karang taruna 1.000m2 Luas lantai
minimal 500 m
Sumber: SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di
perkotaan

Parkir umum yang disediakan akan diintegrasikan antara kebutuhan kantor kelurahan dengan
kebutuhan gedung serba guna/balai karang taruna ini. Tempat sampah pada lingkup
Kelurahan berupa bak sampah besar, merupakan tempat pembuangan sementara sampah-
sampah dari lingkungan RW yang diangkut gerobak sampah, dengan ketentuan sebagai
berikut:
- kapasitas bak sampah besar minimal 12-15 m
- sampah diangkut 3 x 1 minggu (dari bak sampah RW ke bak sampah Kelurahan)
- sampah diangkut 3 x 1 minggu (dari bak sampah Kelurahan ke TPA kota)
Sumber: Pedoman Teknis Pelaksanaan Pembangunan Komponen Prasarana dan Sarana Dasar
(PSD), Perbaikan Lingkungan Perumahan Kota, Buku 2, Direktorat Bina Teknik, Ditjen Cipta
Karya, 1996.

7.1.7. SUSTAINABLE NEIGHBOURHOOD

Sustainable Neighbourhood meliputi 3 aspek, yakni ekonomi, ekologi, dan sosial,


dengan penjelasan sebagai berikut:
A. Economic Sustainability
Konsep modern yang mendasari keberlanjutan ekonomi dilakukan dengan cara
memaksimalkan aliran pendapatan yang bisa dihasilkan dan mempertahankan
persediaan aset (modal) yang menghasilkan pendapatan ini. Efisiensi ekonomi
memainkan peran kunci dalam memastikan konsumsi yang optimal dan produksi.
Ketahanan sistem ekonomi lebih baik dinilai oleh kemampuan untuk memberikan
layanan ekonomi dan mengalokasikan sumber daya secara efisien dalam menghadapi
guncangan besar (misalnya, 1973 guncangan harga minyak atau kekeringan parah).
B. Environmental Sustainability
Penafsiran lingkungan keberlanjutan yang berfokus pada kelangsungan hidup secara
keseluruhan dan sistem kehidupan. Ide-ide ini berlaku untuk alam (liar) dan dikelola
(pertanian), padang gurun, pedesaan serta perkotaan. Ketahanan adalah potensi
keadaan sistem untuk mempertahankan struktur/fungsi dalam menghadapi gangguan.
Petersen berpendapat bahwa ketahanan ekosistem yang diberikan tergantung pada
kelangsungan proses ekologi yang terkait pada kedua skala spasial yang lebih besar dan
lebih kecil. Kapasitas adaptif merupakan aspek ketahanan yang mencerminkan unsur
pembelajaran perilaku sistem dalam menanggapi gangguan. Sistem alamiah cenderung
lebih rentan terhadap perubahan eksternal yang cepat dibandingkan dengan sistem
sosial. Hal ini sejalan dengan output dan pertumbuhan sebagai indikator dinamika
dalam sistem ekonomi. Organisasi bergantung pada kompleksitas dan struktur suatu
sistem ekologi atau biologi, sebagai contoh, sebuah organisme multiseluler seperti
manusia lebih sangat terorganisir (memiliki lebih beragam sub komponen dan
interkoneksi di antara mereka). Sumber utama dari energi ini radiasi matahari, dalam
konteks ini, degradasi sumber daya alam, polusi dan hilangnya keanekaragaman hayati
yang merugikan karena mereka meningkatkan kerentanan, merusak sistem kesehatan,
dan mengurangi ketahanan. Ciriacy-Wantrup memperkenalkan ide ambang batas aman
(juga terkait dengan daya dukung), yang penting - sering untuk menghindari bencana
runtuhnya ekosistem. Keberlanjutan dapat dipahami juga dalam hal fungsi normal dan
umur panjang dari hirarki bersarang sistem ekologi dan sosial ekonomi, memerintahkan
menurut skala.
C. Social Sustainability
Kuantitas dan kualitas dari interaksi sosial yang mendasari kehidupan manusia, termasuk
tingkat saling percaya dan tingkat norma-norma sosial bersama, membantu untuk
menentukan persediaan modal sosial, dengan demikian modal sosial cenderung tumbuh
dengan penggunaan yang lebih besar dan mengikis melalui penggunaan yang dilakukan,
seperti modal ekonomi dan lingkungan yang nilainya menyusut akibat digunakan. Selain
itu, beberapa bentuk modal sosial dapat membahayakan (misalnya, kerjasama dalam
kelompok-kelompok kriminal dapat menguntungkan mereka, tetapi membebankan
biaya jauh lebih besar pada komunitas yang lebih besar). Mengurangi kerentanan dan
menjaga kesehatan (yaitu, ketahanan, kekuatan dan organisasi) sistem sosial dan
budaya, dan kemampuan mereka untuk menahan guncangan. Meningkatkan sumber
daya manusia (melalui pendidikan) dan penguatan nilai-nilai sosial, lembaga dan ekuitas
akan meningkatkan ketahanan sistem sosial dan tata kelola. Munasinghe menarik
kesejajaran antara peran masing-masing keanekaragaman hayati dan budaya keragaman
dalam melindungi ketahanan sistem ekologi dan sosial, serta keterkaitan antara mereka.
Memahami link yang memancar keluar dari masyarakat miskin, dan dengan instansi dan
pemerintah sangat penting untuk membina hubungan dan menyalurkan sumber daya
secara lebih langsung untuk membuat pembangunan sosial yang lebih berkelanjutan.
Penekanan kadang-kadang ditempatkan pada pembentukan organisasi baru di tingkat
masyarakat, yang kadang-kadang merusak jaringan yang ada dan kelompok-kelompok
lokal, akhirnya menyebabkan penduduk setempat merasa bahwa mereka tidak memiliki
saham atau kepemilikan dalam proyek tersebut. Fokus pada perbaikan tata kelola
dengan memberikan masyarakat miskin hak untuk berpartisipasi dalam keputusan yang
mempengaruhi mereka. Bekerja dengan modal sosial berbasis masyarakat yang ada
menghasilkan jalur untuk tuas orang ke atas dari kemiskinan.

7.2. INOVASI

Inovasi yang akan diuraikan Konsultan sangat erat dengan pekerjaan penanganan
kawasan permukiman kumuh yang sudah pernah ditangani oleh Konsultan.

Profil Permukiman Kumuh Kabupaten Kendal


Pola perkembangan permukiman berdasarkan perkembangan aktivitas perkotaan terbagi
menjadi dua,terdiri dari permukiman perkotaan dan permukiman kampung. Permukiman perkotaan
merupakan kawasan yang berkembang yang dapat dilihat dari kepadatan bangunan yang
mendominasi wilayah perkotaan, sedangkan permukiman kampung merupakan kawasan yang masih
bercirikan perdesaan dan akan berkembang pada masa yang akan datang.

Karakteristik perkembangan permukiman terdiri dari permukiman tradisional, permukiman


kumuh, permukiman rawan banjir, dan permukiman perbatasan. Permukiman kumuh yang
diidentifikasi merupakan permukiman kumuh pada lahan yang diperuntukan sebagai permukiman
(slum). Permukiman kumuh ini berkembang pada area Tanggul dan Bantaran Sungai, kawasan pantai
dan kawasan permukiman padat perkotaan.

Berdasarkan arahan dan masukan dari Bappeda, pihak kelurahan, ketua RT dan RW
teridentifikasi 14 permukiman kumuh yang tersebar di seluruh Kabupaten Kendal. Lebih jelasnya
sebaran kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Kendal disajikan pada bagian berikut ini.
4.1.1 Profil Permukiman Kumuh Desa Krajan Kulon Kecamatan Kaliwungu
Desa Krajan Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Kaliwungu dengan jumlah
penduduk terbanyak yaitu sebanyak 10.123 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4830
jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 5293 jiwa. Dengan jumlah penduduk 10.123 jiwa dan luas
wilayah sebesar 2,16 Km2 maka kepadatan penduduknya adalah 4683 jiwa/Km2. Jumlah ini termasuk
yang tertinggi di Kecamatan Kaliwungu yang terbagi dalam 37 Rukun Tetangga dan 11 Rukun Warga.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Krajan Kulon adalah sebesar 510 keluarga atau sekitar
18% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Krajan Kulon. Jumlah keluarga terbanyak berada pada
tahapan sejahtera III dengan jumlah 1579 keluarga atau sebanyak 56%.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Krajan Kulon hanya ada sampai setingkat Sekolah Dasar.
Jumlah PAUD yang ada di Desa Krajan Kulon adalah sebayak 1 unit. Jumlah Taman Kanak-kanak
sebanyak 5 unit dan jumlah Sekolah Dasar sebanyak 6 unit.
Sarana kesehatan yang ada di Desa Krajan Kulon adalah berupa Rumah Bersalin, Praktek
Dokter, Balai Kesehatan, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Apotik.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 4830 jiwa
Wanita 5293 jiwa
Jumlah 10123
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 510 KK
Sejahtera I 413 KK
Sejahtera II 186 KK
Sejahtera III 1579 KK
Sejahtera III Plus 112 KK
Jumlah 2800 KK
3 Sarana Pendidikan
PAUD 1 unit
Taman Kanak-kanak 5 unit
Sekolah Dasar 6 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
4 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 1 unit
Praktek Dokter 2 unit
Balai Kesehatan 2 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 4 unit
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan Kp. Kandangan Barat
b. Kelurahan Krajan Kulon
c. Kecamatan Kaliwungu
d. Lingkup RT 003
e. Lingkup RW 007
f. Luas Kawasan (Ha) 0,09 Km2
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak teratur

3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi


4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai > 7,2 m2;
Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan dinding
permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman tidak terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan jalan lingkungan kondisinya cukup baik tetapi lebar jalan belum
memenuhi standart
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat genangan sesuai yang dipersyaratkan
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman terlayani air baku
terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non
perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per
orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN AIR LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal

F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua kali
seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW : 007
Keterangan Lokasi berada di pinggiran perkotaan Kaliwungu Kendal, yang
berbatasan langsung dengan sawah
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak
teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai >
7,2 m2; Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas,
atap dan dinding permanen tetapi masih terdapat bangunan
rumah non permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Kondisi jalan lingkungan cukup baik dengan lebar jalan 1-2 meter
sehingga belum memenuhi standart. Beberapa ruas jalan juga
mengalami kerusakan

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai yang dipersyaratkan
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman tidak terlayani air baku
terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per
orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Krajan Kulon


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 003
RW :007
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA

4.1.2 Profil Permukiman Kumuh Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu


Desa Kutoharjo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kaliwungu dengan jumlah penduduk
terbanyak yaitu sebanyak 11.821 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5857 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 5964 jiwa. Dengan jumlah penduduk 11.821 jiwa dan luas wilayah
sebesar 2,31 Km2 maka kepadatan penduduknya adalah 5110 jiwa/Km2. Jumlah ini termasuk yang
tertinggi di Kecamatan Kaliwungu yang terbagi dalam 52 Rukun Tetangga dan 9 Rukun Warga.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Kutoharjo adalah sebesar 821 keluarga atau sekitar 18%
dari jumlah keluarga yang ada di Desa Kutoharjo. Jumlah keluarga terbanyak berada pada tahapan
sejahtera I dengan jumlah 927 keluarga atau sebanyak 27%.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Kutoharjo hanya ada sampai setingkat Sekolah Menengah
Pertama. Jumlah PAUD yang ada di Desa Kutoharjo adalah sebayak 4 unit. Jumlah Taman Kanak-kanak
sebanyak 4 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak 5 unit dan jumlah Sekolah Menengah Pertama
sebanyak 3 unit. Sarana kesehatan yang ada di Desa Kutoharjo adalah berupa Puskesmas, Rumah
Bersalin, Praktek Dokter, Balai Kesehatan, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Apotik.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 5857 jiwa
Wanita 5964 jiwa
Jumlah 11821
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 821 KK
Sejahtera I 927 KK
Sejahtera II 759 KK
Sejahtera III 634 KK
Sejahtera III Plus 186 KK
Jumlah 3327 KK
No Uraian Jumlah
3 Sarana Pendidikan
PAUD 4 unit
Taman Kanak-kanak 4 unit
Sekolah Dasar 5 unit
Sekolah Menengah Pertama 3 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
4 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 1 unit
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 1 unit
Praktek Dokter 4 unit
Balai Kesehatan 1 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 2 unit
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan Kp. Jagalan
b. Kelurahan Kutoharjo
c. Kecamatan Kaliwungu
d. Lingkup RT 002
e. Lingkup RW 003
f. Luas Kawasan (Ha) 0,095 Km2
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di dataran
rendah
2. Keteraturan Bangunan Hunian Bangunan teratur mengikuti pola jaringan jalan
3. Kepadatan Bangunan Hunian kepadatan bangunan sangat tinggi sehingga tidak ada jarak
antara rumah yang satu dengan rumah lainnya
4. Kelayakan Bangunan Hunian mayoritas bangunan layak terbuat dari bahan permanen,
namun masih ada beberapa bangunan yang terbuat dari
papan dan memiliki luas dibawah 7,2 meter persegi
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan rusak
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Tidak terdapat genangan sesuai yang dipersyaratkan
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas
baik perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60
liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau terlayani MCK/Septik tank
Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua
kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Kutoharjo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di dataran
rendah
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan mayoritas bangunan layak terbuat dari bahan permanen, namun
masih ada beberapa bangunan yang terbuat dari papan dan
memiliki luas dibawah 7,2 meter persegi
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan kondisi saluran mampet ketika hujan karena
penyumbatan oleh sampah, dan menimbulkan bau
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik perpipaan
dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per orang
per hari (Mandi, Minum, Cuci)

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau terlayani MCK/Septik tank Komunal
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Kutoharjo


Kecamatan : Kaliwungu
RT : 002
RW : 003
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua kali seminggu ke TPS
dan/atau TPA, namun dibeberapa titik masih ditemukan sampah yang terdapat
di jaringan pembuangan

4.1.3 Profil Permukiman Kumuh Desa Sarirejo Kecamatan Kaliwungu


Desa Sarirejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kaliwungu dengan jumlah penduduk
sebanyak 5793 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2837 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 2902 jiwa. Dengan jumlah penduduk 5793 jiwa dan luas wilayah sebesar 1,33 Km2 maka
kepadatan penduduknya adalah 4315 jiwa/Km2. Jumlah ini termasuk yang tertinggi di Kecamatan
Kaliwungu yang terbagi dalam442 Rukun Tetangga dan 9 Rukun Warga.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Sarirejo adalah sebesar 327 keluarga atau sekitar 19%
dari jumlah keluarga yang ada di Desa Sarirejo. Jumlah keluarga terbanyak berada pada tahapan
sejahtera III Plus dengan jumlah 738 keluarga atau sebanyak 44%.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Sarirejo hanya ada sampai setingkat Sekolah Menengah
Atas. Jumlah PAUD yang ada di Desa Sarirejo adalah sebayak 2 unit. Jumlah Taman Kanak-kanak
sebanyak 2 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak 4 unit, jumlah Sekolah Menengah Pertama sebanyak
1 unit dan jumlah Sekolah Menengah Atas sebanyak 1unit. Sarana kesehatan yang ada di Desa Sarirejo
adalah berupa Praktek Dokter, Balai Kesehatan, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan Apotik.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 2837 jiwa
Wanita 2902 jiwa
Jumlah 5739 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 327 KK
Sejahtera I 289 KK
Sejahtera II 162 KK
Sejahtera III 738 KK
Sejahtera III Plus 127 KK
No Uraian Jumlah
Jumlah 1643 KK
3 Sarana Pendidikan
PAUD 2 unit
Taman Kanak-kanak 2 unit
Sekolah Dasar 4 unit
Sekolah Menengah Pertama 1 unit
Sekolah Menengah Atas 1 unit
4 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 1 unit
Balai Kesehatan 1 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 3 unit
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan
b. Kelurahan Sarirejo
c. Kecamatan Kaliwungu
d. Lingkup RT 005 - 007
e. Lingkup RW 001
f. Luas Kawasan (Ha) 0,04 Km2
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan dan permukiman kumuh di dataran rendah
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan sedang
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai >
7,2 m2; Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan jalan lingkungan kondisinya cukup baik tetapi lebar jalan
belum memenuhi standart
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Banyak dijumpai kondisi saluran drainase yang mengalami
sedimentasi serta banyak sampah sehingga menimbulkan
banjir atau genangan air pada saat musim hujan.
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman telah
terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik dari
perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60
liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN AIR LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga telah memiliki kloset leher angsa
yang terhubung septiktank atau tidak terlayani
MCK/Septik tank Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Lokasi berada di pinggiran perkotaan Kaliwungu Kendal, yang
berbatasan langsung dengan Kota Semarang
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Mayoritas bangunan telah teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan sedang

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai > 7,2 m2;
Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan
dinding permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Kondisi jalan lingkungan cukup baik dengan lebar jalan 1-2
meter sehingga belum memenuhi standart. Beberapa ruas
jalan juga mengalami kerusakan

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Banyak dijumpai kondisi saluran drainase yang mengalami sedimentasi
serta banyak sampah sehingga menimbulkan banjir atau genangan air pada
saat musim hujan.
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman terlayani air baku
terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per
orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung septiktank
atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sarirejo


Kecamatan :Kaliwungu
RT : 005 - 007
RW : 001
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua kali seminggu ke
TPS dan/atau TPA

4.1.4 Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Ngilir Kecamatan Kota Kendal


Kelurahan Ngilir merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Kota Kendal dengan jumlah
penduduk sebanyak 2004 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 828 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 1776 jiwa. Dengan jumlah penduduk 2004 jiwa dan luas wilayah sebesar 1,05
Km2 maka kepadatan penduduknya adalah 1909 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 18 Rukun Tetangga dan
18 Rukun Warga.
Jumlah keluarga prasejahtera di Kelurahan Ngilir adalah sebesar 70 keluarga atau sekitar 12%
dari jumlah keluarga yang ada di Kelurahan Ngilir. Jumlah keluarga terbanyak berada pada tahapan
sejahtera III Plus dengan jumlah 200 keluarga atau sebanyak 35%. Jumlah rumah dengan dinding dari
batu sebanyak 314 unit atau 52%. Jumlah rumah dengan dinding sebagian dari batu sebanyak 187 unit
sedangkan 98 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat dari kayu/papan.
Sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Ngilir hanya ada sampai setingkat Sekolah Dasar.
Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 2 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak 2 unit. Sarana kesehatan
yang ada di Kelurahan Ngilir adalah berupa Rumah Sakit dan Poskesdes.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 826 jiwa
Wanita 1176 jiwa
Jumlah 2004 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 70 KK
Sejahtera I 95 KK
Sejahtera II 121 KK
Sejahtera III 200 KK
Sejahtera III Plus 85 KK
No Uraian Jumlah
Jumlah 571 KK
3
Dinding dari batu 314 unit
Dinding sebagian dari batu 187 unit
Dinding dari kayu/papan 98 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 0 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 2 unit
Sekolah Dasar 2 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 1 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 0 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 0 unit
Sumber: Kecamatan Kaliwungu Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan -
b. Kelurahan Ngilir
c. Kecamatan Kota Kendal
d. Lingkup RT 005
e. Lingkup RW 003
f. Luas Kawasan (Ha) 1,39
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan sedang
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai <
7,2 m2, Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding permanen walaupun masih terdapat
beberapa unit yang terbuat dari bahan papan
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan baik
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas
baik perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60
liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau terlayani MCK/Septik tank
Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua
kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi
permukiman teratur, mengikuti pola
jaringan jalan

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan sedang

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai <
7,2 m2, Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas,
atap dan dinding permanen walaupun masih terdapat
beberapa unit yang terbuat dari bahan papan
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam
keadaan baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik
perpipaan dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per
orang per hari

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank atau terlayani MCK/Septik tank Komunal
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Ngilir


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 005
RW : 003
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua kali
seminggu ke TPS dan/atau TPA

4.1.5 Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Patukangan Kecamatan Kota Kendal


Desa Patukangan merupakan salah satu desa di Kecamatan Kota Kendal dengan jumlah
penduduk sebanyak 1397 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 675 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 722 jiwa. Dengan jumlah penduduk 1397 jiwa dan luas wilayah sebesar 0,13
Km2 maka kepadatan penduduknya adalah 10.746 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 12 Rukun Tetangga
dan 3 Rukun Warga.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Patukangan adalah sebesar 80 keluarga atau sekitar 20%
dari jumlah keluarga yang ada di Desa Patukangan. Jumlah keluarga terbanyak berada pada tahapan
sejahtera III dengan jumlah 149 keluarga atau sebanyak 38%.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 235 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 39 unit sedangkan 22 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Patukangan hanya ada sampai setingkat Sekolah Dasar.
Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 2 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak 2 unit. Sarana kesehatan
yang ada di Desa Patukangan adalah berupa Poskesdes dan Apotik.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 675 jiwa
Wanita 722 jiwa
Jumlah 10746 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 80 KK
Sejahtera I 34 KK
Sejahtera II 28 KK
Sejahtera III 149 KK
No Uraian Jumlah
Sejahtera III Plus 93 KK
Jumlah 384 KK
3
Dinding dari batu 235 unit
Dinding sebagian dari batu 39 unit
Dinding dari kayu/papan 22 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 0 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 2 unit
Sekolah Dasar 2 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 0 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 2 unit
Sumber: Kecamatan Kota Kendal Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan -
b. Kelurahan Petukangan
c. Kecamatan Kota Kendal
d. Lingkup RT 001 004 dan 011, 012
e. Lingkup RW 002 dan 003
f. Luas Kawasan (Ha) 0,065
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai >
7,2 m2, Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan baik
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman. Saat
musim hujan sungai meluap dan masuk rumah warga
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas
baik perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60
liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau terlayani MCK/Septik tank
Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua
kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan :Kota Kendal
RT : 011, 012
RW : 003
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan :Kota Kendal
RT : 011, 012
RW : 003
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur, mengikuti pola jaringan jalan

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan :Kota Kendal
RT : 011, 012
RW : 003
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan
sedang

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan :Kota Kendal
RT : 001 - 004
RW :002
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas
lantai > 7,2 m2, Mayoritas bangunan hunian
memiliki material alas, atap dan dinding permanen

JANGKAUAN JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan :Kota Kendal
RT : 011 dan 012
RW : 003
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai, namun terdapat satu jaringan jalan yang belum
tertutupi perkerasan (tanah)

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan :Kota Kendal
RT : 011 dan 012
RW : 003
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam
keadaan baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001-004, 011 dan 012
RW :002, 003
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan, terjadi genangan
akibat meluapnya air sungai
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001-004, 011 dan 012
RW :002, 003
Keterangan Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik perpipaan
dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001-004, 011 dan 012
RW :002, 003
Keterangan Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per orang
per hari

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001-004, 011 dan 012
RW :002, 003
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Petukangan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001-004, 011 dan 012
RW :002, 003
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua kali
seminggu ke TPS dan/atau TPA

4.1.6 Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Pekauman Kecamatan Kota Kendal


Desa Pekauman merupakan salah satu desa di Kecamatan Kota Kendal dengan jumlah
penduduk sebanyak 984 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 482 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 502 jiwa. Dengan jumlah penduduk 984 jiwa dan luas wilayah sebesar 0,36 Km2
maka kepadatan penduduknya adalah 2733 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 8 Rukun Tetangga dan 3
Rukun Warga.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Pekauman adalah sebesar 32 keluarga atau sekitar 12%
dari jumlah keluarga yang ada di Desa Pekauman. Jumlah keluarga terbanyak berada pada tahapan
sejahtera III Plus dengan jumlah 165 keluarga atau sebanyak 65%.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 88 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 59 unit sedangkan 31 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 12 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Pekauman hanya ada sampai setingkat Sekolah Dasar.
Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 1 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak 1 unit. Sarana kesehatan
yang ada di Desa Pekauman adalah berupa Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Apotik.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 482 jiwa
Wanita 502 jiwa
Jumlah 984 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 32 KK
Sejahtera I 23 KK
Sejahtera II 11 KK
Sejahtera III 22 KK
Sejahtera III Plus 165 KK
Jumlah 253 KK
3
Dinding dari batu 88 unit
Dinding sebagian dari batu 59 unit
Dinding dari kayu/papan 31 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 12 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 1 unit
Sekolah Dasar 1 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 1 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 0 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 1 unit
Sumber: Kecamatan Kota Kendal Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan -
b. Kelurahan Pekauman
c. Kecamatan Kota Kendal
d. Lingkup RT 001 dan 002
e. Lingkup RW 002
f. Luas Kawasan (Ha) 0,041
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan sedang
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai >
7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding permanen walaupun masih dijumpai
bangunan dengan dinding non permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan baik
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas
baik perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60
liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau terlayani MCK/Septik tank
Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua
kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan
sedang

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas
lantai > 7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian
memiliki material alas, atap dan dinding permanen
walaupun masih dijumpai bangunan dengan dinding
non permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam
keadaan baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai
dipersyaratkan
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik perpipaan
dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air

RASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank atau terlayani MCK/Septik tank Komunal
ENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pekauman


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 dan 002
RW : 002
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua kali
seminggu ke TPS dan/atau TPA

4.1.7 Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Pegulon Kecamatan Kota Kendal


Desa Pegulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Kota Kendal dengan jumlah penduduk
sebanyak 984 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 482 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 502 jiwa. Dengan jumlah penduduk 984 jiwa dan luas wilayah sebesar 0,36 Km2 maka
kepadatan penduduknya adalah 2733 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 8 Rukun Tetangga dan 3 Rukun
Warga.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Pegulon adalah sebesar 32 keluarga atau sekitar 12%
dari jumlah keluarga yang ada di Desa Pegulon. Jumlah keluarga terbanyak berada pada tahapan
sejahtera III Plus dengan jumlah 165 keluarga atau sebanyak 65%.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 88 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 59 unit sedangkan 31 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 12 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Pegulon hanya ada sampai setingkat Sekolah Dasar.
Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 1 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak 1 unit.
Sarana kesehatan yang ada di Desa Pegulon adalah berupa Puskesmas Pembantu, Poskesdes
dan Apotik.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 482 jiwa
Wanita 502 jiwa
Jumlah 984 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 32 KK
Sejahtera I 23 KK
Sejahtera II 11 KK
No Uraian Jumlah
Sejahtera III 22 KK
Sejahtera III Plus 165 KK
Jumlah 253 KK
3
Dinding dari batu 88 unit
Dinding sebagian dari batu 59 unit
Dinding dari kayu/papan 31 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 12 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 1 unit
Sekolah Dasar 1 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 1 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 0 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 1 unit
Sumber: Kecamatan Kota Kendal Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan -
b. Kelurahan Pegulon
c. Kecamatan Kota Kendal
d. Lingkup RT -
e. Lingkup RW 007
f. Luas Kawasan (Ha) 0,048
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di daerah
rawan bencana
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan sedang
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai >
7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan baik
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas
baik perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60
liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau terlayani MCK/Septik tank
Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua
kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di daerah rawan bencana
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan sedang

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai > 7,2 m2 dan
Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan dinding
permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam
keadaan baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi, durasi, dan
frekuensi) pada lokasi permukiman (musim hujan) karena luapan air
sungai
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Mayoritas terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik perpipaan
dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per orang per
hari

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank atau terlayani MCK/Septik tank Komunal
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Pegulon


Kecamatan : Kota Kendal
RT :-
RW : 007
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga terangkut dua kali seminggu
ke TPS dan/atau TPA

4.1.8 Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Karangsari Kecamatan Kota Kendal


Kelurahan Karangsari merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Kota Kendal dengan
jumlah penduduk sebanyak 4637 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2295 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 2342 jiwa. Dengan jumlah penduduk 984 jiwa dan luas wilayah
sebesar 4,03 Km2 maka kepadatan penduduknya adalah 1151 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 26 Rukun
Tetangga dan 5 Rukun Warga.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 609 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 187 unit sedangkan 311 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 89 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Jumlah keluarga prasejahtera di Kelurahan Karangsari adalah sebesar 300 keluarga atau
sekitar 23% dari jumlah keluarga yang ada di Kelurahan Karangsari. Jumlah keluarga terbanyak berada
pada tahapan sejahtera III dengan jumlah 331 keluarga atau sebanyak 26%.
Sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Karangsari hanya ada Taman Kanak-kanak sampai
setingkat Sekolah Dasar. Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 1 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak
1 unit. Sarana kesehatan yang ada di Kelurahan Karangsari adalah berupa Puskesmas, dan Poskesdes.
No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 2295 jiwa
Wanita 2342 jiwa
Jumlah 4637 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 300 KK
Sejahtera I 175 KK
Sejahtera II 199 KK
Sejahtera III 331 KK
Sejahtera III Plus 247 KK
No Uraian Jumlah
Jumlah 1252 KK
3
Dinding dari batu 609 unit
Dinding sebagian dari batu 187 unit
Dinding dari kayu/papan 311 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 89 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 1 unit
Sekolah Dasar 1 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 1 unit
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 0 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 0 unit
Sumber: Kecamatan Kota Kendal Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan -
b. Kelurahan Karangsari
c. Kecamatan Kota Kendal
d. Lingkup RT 001 s/d 004
e. Lingkup RW 004
f. Luas Kawasan (Ha) 1,39
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan rendah
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai >
7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding non permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan baik
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Tidak terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan
(tinggi, durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman tidak
terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik dari
perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
air 60 liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa
yang terhubung septiktank atau tidak terlayani
MCK/Septik tank Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di atas air
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur, bercirikan pedesaan

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan
rendah

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai
> 7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki
material alas, atap dan dinding non permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam keadaan
baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Tidak terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman tidak terlayani air baku
terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per orang
per hari

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher
angsa yang terhubung septiktank atau tidak
terlayani MCK/Septik tank Komunal, di sungai
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Karangsari


Kecamatan : Kota Kendal
RT : 001 s/d 004
RW : 004
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua
kali seminggu ke TPS dan/atau TPA

4.1.9 Profil Permukiman Kumuh Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota Kendal


Kelurahan Bandengan merupakan salah satu Kelurahan di Kecamatan Kota Kendal dengan
jumlah penduduk sebanyak 4824 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2511 jiwa dan
penduduk erempuan sebanyak 2313 jiwa. Dengan jumlah penduduk 4824 jiwa dan luas wilayah
sebesar 1,97 Km2 maka kepadatan penduduknya adalah 1909 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 4 Rukun
Tetangga dan 30 Rukun Warga.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 310 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 331 unit sedangkan 456 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 31 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Jumlah keluarga prasejahtera di Kelurahan Bandengan adalah sebesar 260 keluarga atau
sekitar 21% dari jumlah keluarga yang ada di Kelurahan Bandengan. Jumlah keluarga terbanyak berada
pada tahapan sejahtera III dengan jumlah 384 keluarga atau sebanyak 26%.
Sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Bandengan hanya ada Taman Kanak-kanak sampai
setingkat Sekolah Dasar. Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 1 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak
3 unit.
Sarana kesehatan yang ada di Kelurahan Bandengan adalah berupa Puskesmas Pembantu, dan
Poskesdes.
No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 2511 jiwa
Wanita 2313 jiwa
Jumlah 4824 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
No Uraian Jumlah
Prasejahtera 260 KK
Sejahtera I 244 KK
Sejahtera II 318 KK
Sejahtera III 384 KK
Sejahtera III Plus 14 KK
Jumlah 1220 KK
3
Dinding dari batu 310 unit
Dinding sebagian dari batu 331 unit
Dinding dari kayu/papan 456 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 31 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 1 unit
Sekolah Dasar 3 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 1 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 0 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 0 unit
Sumber: Kecamatan Kota Kendal Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan
b. Kelurahan Bandengan
c. Kecamatan Kota Kendal
d. Lingkup RT -
e. Lingkup RW 002 s/d 004
f. Luas Kawasan (Ha) 2,06
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di tepi air
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai <
7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding non permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan rusak
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman tidak
terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik dari
perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
air 60 liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa
yang terhubung septiktank atau tidak terlayani
MCK/Septik tank Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Milik pemerintah

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di tepi air
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai < 7,2 m2 dan
Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan dinding non
permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam
keadaan baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi, durasi, dan
frekuensi) pada lokasi permukiman
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT :
RW :
Keterangan Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman tidak terlayani air baku
terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per orang
per hari

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal, disungai
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Bandengan


Kecamatan : Kota Kendal
RT : -
RW : 002 s/d 004
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua kali seminggu
ke TPS dan/atau TPA

4.1.10 Profil Permukiman Kumuh Desa Penyangkringan Kecamatan Weleri


Desa Penyangkringan merupakan salah satu desa di Kecamatan Weleri dengan jumlah
penduduk sebanyak 9027 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 4563 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 4464 jiwa. Dengan jumlah penduduk 9027 jiwa dan luas wilayah sebesar 1,78
Km2 maka kepadatan penduduknya adalah 5071 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 17 Rukun Tetangga dan
60 Rukun Warga.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 1381 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 289 unit sedangkan 774 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 13 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Penyangkringan adalah sebesar 585 keluarga atau
sekitar 25% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Penyangkringan. Jumlah keluarga terbanyak berada
pada tahapan sejahtera II dengan jumlah 636 keluarga atau sebanyak 27%.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Penyangkringan hanya ada Taman Kanak-kanak sampai
setingkat Sekolah Dasar. Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 5 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak
5 unit. Sarana kesehatan yang ada di Desa Penyangkringan adalah berupa Rmah Bersalin, Praktek
Dokter, Poskesdes, dan Apotek.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 4536 jiwa
Wanita 4464 jiwa
Jumlah 9027 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 585 KK
Sejahtera I 500 KK
Sejahtera II 636 KK
No Uraian Jumlah
Sejahtera III 474 KK
Sejahtera III Plus 123 KK
Jumlah 2318 KK
3 Bangunan
Dinding dari batu 1381 unit
Dinding sebagian dari batu 289 unit
Dinding dari kayu/papan 774 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 13 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 5 unit
Sekolah Dasar 5 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 2 unit
Praktek Dokter 3 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 3 unit
Sumber: Kecamatan Weleri Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan
b. Kelurahan Penyangkringan
c. Kecamatan Weleri
d. Lingkup RT 01-04
e. Lingkup RW 06
f. Luas Kawasan (Ha) 2,15
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Permukiman kumuh
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian tidak memiliki dengan luas
lantai > 7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki
material memiliki alas, atap dan dinding non permanen
dengan jumlah rumah tidak layak 2082.
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
cukup memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan baik
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan akibat beberapa saluran
drainase mati dan banyak sampah
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman telah
terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik dari
perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60
liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga telah memiliki kloset leher angsa
yang terhubung septiktank atau terlayani MCK/Septik tank
Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Permukiman kumuh
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai > 7,2 m2 dan Mayoritas
bangunan hunian memiliki material alas, atap dan dinding permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam keadaan
baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi, durasi, dan
frekuensi) pada lokasi permukiman
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman tidak terlayani air baku
terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per orang
per hari

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Penyangkringan


Kecamatan : Weleri
RT : 01 - 04
RW : 06
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua kali seminggu ke
TPS dan/atau TPA
4.1.11 Profil Permukiman Kumuh Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari
Desa Gempolsewu merupakan salah satu desa di Kecamatan Weleri dengan jumlah penduduk
sebanyak 2782 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1424 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 1358 jiwa. Dengan jumlah penduduk 2782 jiwa dan luas wilayah sebesar 1,21 Km2 maka
kepadatan penduduknya adalah 2299 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 4 Rukun Tetangga dan 19 Rukun
Warga.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 203 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 161 unit sedangkan 173 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 64 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Gempolsewu adalah sebesar 352 keluarga atau sekitar
53% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Gempolsewu. Jumlah keluarga terbanyak berada pada
tahapan prasejahtera.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Gempolsewu hanya ada Taman Kanak-kanak sampai
setingkat Sekolah Menengah Pertama. Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 1 unit, jumlah Sekolah
Dasar sebanyak 2 unit, jumlah sekolah Menengah Pertama sebanyak 1 unit.
Sarana kesehatan yang ada di Desa Gempolsewu adalah berupa Puskesmas, Praktek Dokter,
Poskesdes, dan Apotek.
No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 1424 jiwa
Wanita 1358 jiwa
Jumlah 2782 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 352 KK
Sejahtera I 50 KK
Sejahtera II 59 KK
Sejahtera III 180 KK
Sejahtera III Plus 21 KK
Jumlah 662 KK
3 Bangunan
Dinding dari batu 203 unit
Dinding sebagian dari batu 161 unit
Dinding dari kayu/papan 173 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 64 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 1 unit
Sekolah Dasar 2 unit
Sekolah Menengah Pertama 1 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
No Uraian Jumlah
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 2 unit
Praktek Dokter 3 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 3 unit
Sumber: Kecamatan Rowosari Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan
b. Kelurahan Sendang Dawuhan
c. Kecamatan Rowosari
d. Lingkup RT -
e. Lingkup RW 001 s/d 004
f. Luas Kawasan (Ha) 3,06
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Permukiman kumuh di dataran rendah
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan rendah
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai <
7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding non permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan rusak
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman terlayani
air baku terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan
dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
air 60 liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang
terhubung septiktank atau tidak terlayani MCK/Septik tank
Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di tepi air
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai < 7,2 m2 dan
Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan dinding
non permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam keadaan rusak

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT :
RW : 001 s/d 004
Keterangan Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman terlayani air baku terlindungi
yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan
minimal air 60 liter per orang per hari

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung septiktank
atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal, disungai
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Dawuhan


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 001 s/d 004
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua kali seminggu ke
TPS dan/atau TPA

4.1.12 Profil Permukiman Kumuh Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari


Desa Gempolsewu merupakan salah satu desa di Kecamatan Weleri dengan jumlah penduduk
sebanyak 13384 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 6873 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 6511 jiwa. Dengan jumlah penduduk 13384 jiwa dan luas wilayah sebesar 4,74 Km2 maka
kepadatan penduduknya adalah 2824 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 17 Rukun Tetangga dan 85 Rukun
Warga.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 739 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 958 unit sedangkan 920 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 129 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Gempolsewu adalah sebesar 1662 keluarga atau sekitar
41% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Gempolsewu. Jumlah keluarga terbanyak berada pada
tahapan prasejahtera.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Gempolsewu hanya ada Taman Kanak-kanak sampai
setingkat Sekolah Dasar. Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 4 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak
6 unit.
Sarana kesehatan yang ada di Desa Gempolsewu adalah berupa Puskesmas pembantu,
Praktek Dokter, Poskesdes, dan Apotek.
No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 6873 jiwa
Wanita 6511 jiwa
Jumlah 13384 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 1662 KK
Sejahtera I 505 KK
Sejahtera II 1031 KK
Sejahtera III 595 KK
Sejahtera III Plus 197 KK
Jumlah 3990 KK
3 Bangunan
Dinding dari batu 739unit
Dinding sebagian dari batu 958 unit
Dinding dari kayu/papan 920 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 129 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 4 unit
Sekolah Dasar 6 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 1 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 2 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 1 unit
Sumber: Kecamatan Rowosari Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan
b. Kelurahan Gempolsewu
c. Kecamatan Rowosari
d. Lingkup RT -
e. Lingkup RW 008
f. Luas Kawasan (Ha) 3,04
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Permukiman Kumuh di tepi air
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai <
7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding non permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan rusak
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Tidak terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan
(tinggi, durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman tidak
terlayani air baku terlindungi yang berkualitas baik dari
perpipaan dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
air 60 liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa
yang terhubung septiktank atau tidak terlayani
MCK/Septik tank Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di tepi air
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Mayoritas bangunan hunian tidak memiliki dengan luas lantai < 7,2 m2
dan Mayoritas bangunan hunian tidak memiliki material alas, atap dan
dinding non permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam keadaan
kurang baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi, durasi, dan frekuensi) pada
lokasi permukiman
PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Mayoritas rumah tangga memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal, disungai

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Gempolsewu


Kecamatan : Rowosari
RT : -
RW : 008
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua
kali seminggu ke TPS dan/atau TPA

4.1.13 Profil Permukiman Kumuh Desa Sendang Sikucing Kecamatan Rowosari


Desa Sendang Sikucing merupakan salah satu desa di Kecamatan Weleri dengan jumlah
penduduk sebanyak 3127 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1604 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 1523 jiwa. Dengan jumlah penduduk 3127 jiwa dan luas wilayah sebesar 8,23
Km2 maka kepadatan penduduknya adalah 380 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 16 Rukun Tetangga dan
5 Rukun Warga.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 406 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 86 unit sedangkan 706 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 4 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Sendang Sikucing adalah sebesar 270 keluarga atau
sekitar 32% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Sendang Sikucing. Jumlah keluarga terbanyak
berada pada tahapan sejahtera III sebesar 469 keluarga atau sekitar 56%.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Sendang Sikucing hanya ada Taman Kanak-kanak sampai
setingkat Sekolah Dasar. Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 2 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak
1 unit.
Sarana kesehatan yang ada di Desa Sendang Sikucing adalah berupa Poskesdes.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 1604 jiwa
Wanita 1523 jiwa
Jumlah 3127 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 270 KK
Sejahtera I 21 KK
Sejahtera II 47 KK
Sejahtera III 469 KK
Sejahtera III Plus 22 KK
Jumlah 829 KK
3 Bangunan
Dinding dari batu 406 unit
Dinding sebagian dari batu 86 unit
Dinding dari kayu/papan 706 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 4 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 2 unit
Sekolah Dasar 1 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
Puskesmas Pembantu 0 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 0 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 0 unit
Sumber: Kecamatan Rowosari Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan
b. Kelurahan Sendang Sikucing
c. Kecamatan Rowosari
d. Lingkup RT 001 s/d 002
e. Lingkup RW 004
f. Luas Kawasan (Ha) 1,74
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Permukiman Kumuh di tepi air
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan sedang
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai >
7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding permanen meskipun masih terdapat
bangunan non permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan kurang baik
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman terlayani
air baku terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan
dan/atau non perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat terpenuhi kebutuhan minimal air 60
liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa
yang terhubung septiktank atau tidak terlayani
MCK/Septik tank Komunal (95%)
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman teratur
KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan tinggi

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai > 7,2 m2 dan
Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan dinding
permanen meskipun masih terdapat bangunan non permanen

JANGKAUAN JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
KUALITAS JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam
keadaan kurang baik

ONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi, durasi,
dan frekuensi) pada lokasi permukiman

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua
kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
KUALITAS SUMBER AIR MINUM/BAKU
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman terlayani air baku
terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan dan/atau non perpipaan

KECUKUPAN PELAYANAN AIR MINUM/BAKU


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal air 60 liter per
orang per hari

PRASARANA SANITASI LINGKUNGAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan :Sendang Sikucing


Kecamatan : Rowosari
RT : 001 s/d 002
RW : 004
Keterangan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa yang terhubung
septiktank atau tidak terlayani MCK/Septik tank Komunal, disungai
4.1.14 Profil Permukiman Kumuh Desa Parakan Kecamatan Rowosari
Desa Parakan merupakan salah satu desa di Kecamatan Weleri dengan jumlah penduduk
sebanyak 1222 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 629 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 593 jiwa. Dengan jumlah penduduk 1222 jiwa dan luas wilayah sebesar 0,93 Km2 maka
kepadatan penduduknya adalah 365 jiwa/Km2 dan terbagi dalam 13 Rukun Tetangga dan 3 Rukun
Warga.
Jumlah rumah dengan dinding dari batu sebanyak 99 unit. Jumlah rumah dengan dinding
sebagian dari batu sebanyak 96 unit sedangkan 148 unit rumah lainnya memiliki dinding yang terbuat
dari kayu/papan dan terdapat 8 unit rumah yang dindingnya terbuat dari bambu/lainnya.
Jumlah keluarga prasejahtera di Desa Parakan adalah sebesar 185 keluarga atau sekitar 22%
dari jumlah keluarga yang ada di Desa Parakan. Jumlah keluarga terbanyak berada pada tahapan
prasejahtera.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Parakan hanya ada Taman Kanak-kanak sampai setingkat
Sekolah Dasar. Jumlah Taman Kanak-kanak sebanyak 1 unit, jumlah Sekolah Dasar sebanyak 1 unit.
Sarana kesehatan yang ada di Desa Parakan adalah berupa Puskesmas Pembantu dan
Poskesdes.

No Uraian Jumlah
1 Penduduk
Pria 629 jiwa
Wanita 593 jiwa
Jumlah 1222 jiwa
2 Tingkat Kesejahteraan
Prasejahtera 185 KK
Sejahtera I 33 KK
Sejahtera II 18 KK
Sejahtera III 117 KK
Sejahtera III Plus 0 KK
Jumlah 353 KK
3 Bangunan
Dinding dari batu 99 unit
Dinding sebagian dari batu 96 unit
Dinding dari kayu/papan 148 unit
Dinding dari Bambu/lainnya 8 unit
4 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 1 unit
Sekolah Dasar 1 unit
Sekolah Menengah Pertama 0 unit
Sekolah Menengah Atas 0 unit
5 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 0 unit
Puskesmas 0 unit
No Uraian Jumlah
Puskesmas Pembantu 1 unit
Rumah Bersalin 0 unit
Praktek Dokter 0 unit
Balai Kesehatan 0 unit
Poskesdes 1 unit
Apotik 0 unit
Sumber: Kecamatan Rowosari Dalam Angka, 2013
a. Nama Kawasan
b. Kelurahan Parakan
c. Kecamatan Rowosari
d. Lingkup RT 001, 004
e. Lingkup RW 002
f. Luas Kawasan (Ha) 1,83
KRITERIA
No. PARAMETER
INDIKATOR
A KONDISI BANGUNAN
1. Tipologi Kawasan Permukiman Kumuh di dataran rendah
2. Keteraturan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman
teratur
3. Kepadatan Bangunan Hunian Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan rendah
4. Kelayakan Bangunan Hunian Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai <
7,2 m2 dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material
alas, atap dan dinding non permanen
B AKSESIBILITAS (JALAN LINGKUNGAN)
5. Jangkauan Jaringan Jalan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang
memadai
6. Kualitas Jaringan Jalan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman
dalam keadaan baik
C DRAINASE
7. Kondisi Drainase (Genangan) Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi,
durasi, dan frekuensi) pada lokasi permukiman
D PENGELOLAAN AIR MINUM/BAKU
8. Kualitas Sumber Air Minum/ Baku Mayoritas rumah tangga pada lokasi permukiman terlayani
air baku terlindungi yang berkualitas baik dari perpipaan
dan/atau perpipaan
9. Kecukupan Pelayanan Air Minum/Baku Mayoritas masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal
air 60 liter per orang per hari (Mandi, Minum, Cuci)
E PENGELOLAAN LIMBAH
10. Prasarana Sanitasi Lingkungan Mayoritas rumah tangga tidak memiliki kloset leher angsa
yang terhubung septiktank atau tidak terlayani
MCK/Septik tank Komunal
F PERSAMPAHAN
11. Pengelolaan Persampahan Lingkungan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut
dua kali seminggu ke TPS dan/atau TPA
G LEGALITAS TANAH
12. Legalitas Tanah Sertifikat Hak Milik

TIPOLOGI KAWASAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Parakan


Kecamatan : Rowosari
RT : 001, 004
RW : 002
Keterangan Perumahan kumuh dan permukiman kumuh di tepi air
KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Parakan


Kecamatan : Rowosari
RT : 001, 004
RW : 002
Keterangan Mayoritas bangunan hunian pada lokasi permukiman teratur

KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Parakan


Kecamatan : Rowosari
RT : 001, 004
RW : 002
Keterangan Lokasi permukiman memiliki kepadatan bangunan rendah

KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Parakan


Kecamatan : Rowosari
RT : 001, 004
RW : 002
Keterangan Mayoritas bangunan hunian memiliki dengan luas lantai < 7,2 m2
dan Mayoritas bangunan hunian memiliki material alas, atap dan
dinding permanen
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Parakan


Kecamatan : Rowosari
RT : 001, 004
RW : 002
Keterangan Mayoritas lokasi permukiman terlayani jaringan jalan yang memadai

KUALITAS JARINGAN JALAN


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Parakan


Kecamatan : Rowosari
RT : 001, 004
RW : 002
Keterangan Mayoritas kondisi jaringan jalan pada lokasi permukiman dalam
keadaan baik

KONDISI DRAINASE (GENANGAN)


Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Parakan


Kecamatan : Rowosari
RT : 001, 004
RW : 002
Keterangan Terdapat kejadian genangan sesuai dipersyaratkan (tinggi, durasi, dan
frekuensi) pada lokasi permukiman dan menyatu dengan jaringan irigasi
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN LINGKUNGAN
Sesuai Penilaian di Form Surveyor

Lokasi Kelurahan : Parakan


Kecamatan : Rowosari
RT : 001, 004
RW : 002
Keterangan Mayoritas sampah domestik rumah tangga tidak terangkut dua kali seminggu ke
TPS dan/atau TPA

Anda mungkin juga menyukai