(0,5 m ke arah udik) dan kondisi aliran merata ke arah bangunan pengambil
(≈ 450 – 700)
▪ Tinggi dinding pemisah 0,5 – 1,0 m di atas mercu (agar selama operasi
pembilas ditutup.
▪ Pada saat mulai surut (muka air 0,5 – 1,0 m < mercu), pintu pengambil
dan masuk ke lubang bawah (undersluice), yang pada saat operasi pembilasan
terbuang ke hilir bendung melalui pintu bilas,
▪ pembilasan dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu, agar didapat daerah
❑ Luas saluran pembilas bawah (lebar kali tinggi) harus sedemikian rupa
sehingga kecepatan minimum dapat dijaga (v = 1,0 – 1,5 m/s).
❑ Tata letak saluran pembilas bawah harus direncana dengan hati-hati untuk
menghindari sudut mati (dead corner) dengan kemungkinan terjadinya
sedimentasi atau terganggunya aliran.
Bangunan Pembilas Bawah
❑ Kriteria pengoperasian:
▪ vmax pada lubang pembilas dibatasi agar tidak merusak lantai pembilas → lantai
harus diperkuat bahan tahan gerusan/abrasi (a.l. lain batu candi/beton mutu tinggi),
▪ vmin ≈ ukuran/diamater butir yang bergerak atau dibilas.
▪ pintu bilas harus ditutup selama sungai banjir, untuk menghindarkan penghisapan
sampah dan penyedotan benda-benda padat lainnya yang dapat menyumbat lubang
pembilas,
▪ tinggi bukaan pintu selama operasi pembilasan sedimen harus diatur sedemikian
sehingga tidak menimbulkan pusaran udara di bawah penutup atas pelat pembilas
bawah yang menimbulkan bahaya kavitasi → pelat baja bertulang harus dihitung
sehubungan dengan beton yang ditahannya.
Bangunan Pembilas Bawah
❑ Kriteria pengoperasian:
pada saat di udik pintu terakumulasi benda-benda apung (sampah atau
dahan/pohon), dan akan dibuang ke hilir, maka:
▪ apabila pintu bilas hanya terdiri dari satu pintu, maka pintu tersebut dibuka
dengan cara pintu dinaikkan,
▪ apabila pintu bilas terdiri dari dua bagian (pintu atas dan pintu bawah), maka
pintu atas dapat diturunkan agar benda-benda apung dapat lewat.
❑ Rongga udara di bawah pelat dapat terjadi, apabila:
▪ pintu bilas dibuka penuh atau terlalu besar,
▪ muka air hilir terlalu rendah,
▪ tidak terjadi pelimpahan dari mercu pintu bilas.
Bangunan Pembilas Bawah
❑ Untuk mengatasi masalah rongga udara:
▪ pintu bilas tidak dibuka penuh,
▪ ujung pelat pembilas bagian udik dibuat bulat,
▪ pengoperasian pintu diatur sedemikan sehingga tidak terjadi
pusaran udara (bukaan pintu diperkecil/pintu diturunkan).
Potongan Melintang dan Memanjang Pembilas
Bawah (Dua Pintu – atas & bawah)
Bangunan Pembilas Bawah
❑ Keuntungan pintu di bagi 2 (pintu atas & bawah):
▪ pengoperasian pintu lebih ringan, karena pada saat akan membilas sedimen hanya
pintu bawah yang dioperasikan dengan cara menaikkan pintu sesuai kebutuhan.
Sedangkan pada saat akan membuang benda apung pintu atas dioperasikan dengan
cara menurunkan pintu.
▪ air yang terbuang ke hilir pada saat perlu dilakukan pembuangan benda apung lebih
sedikit, karena hanya pintu atas yang diturunkan.
❑ Kerugian pintu di bagi 2 (pintu atas & bawah):
biaya pembuatan pintu lebih mahal,
kadang-kadang terjadi kebocoran, apabila pemasangan antara pintu atas dan
pintu bawah kurang baik.
Bangunan Pembilas Samping (Shunt-undersluice)
❑ Pembilas samping adalah bangunan pembilas bawah yang penempatannya di luar bentang
bersih bendung dan atau di luar tembok pangkal bendung.
❑ Pembilas tipe ini berbentuk melengkung dan tidak menjadi penghalang aliran jika terjadi
banjir, sehingga pilar dan bangunan pembilas terhindar dari benturan batu gelundung atau
kayu yang terbawa hanyut pada waktu banjir.
❑ Manfaat tambahan tipe adalah kapasitas pelimpahan bendung lebih besar, karena lebar
bruto tidak berkurang oleh adanya pilar pembilas dan seluruh bentang bendung dapat
melimpahkan debit banjir sungai.
❑ Prinsip kerja bangunan pembilas samping sama dengan bangunan pembilas bawah,
namun demikian pengurangan daerah bebas endapan pada mulut pembilas samping lebih
kurang dibanding dengan pembilas bawah biasa.
❑ Hal ini diakibatkan karena efek aliran pada tikungan luar sungai (aliran helicoidal) yang
ditimbulkan oleh bangunan pembilas bawah biasa tidak ada pada pembilas samping
Bangunan Pembilas Samping (shunt-undersluice)
Bangunan Pengambil
❑ Bangunan Pengambil/Penyadap:
• menyadap air sesuai kebutuhan
• dilengkapi pintu/pilar dan tembok banjir
Bangunan Pengambil
❑ Bangunan pengambil adalah bagian dari bendung yang berfungsi untuk menyadap air
sungai, mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan masuknya sampah
ke bangunan pengambil.
❑ Air yang disadap selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain
jaringan irigasi, air minum. Bagian bangunan ini pada umumnya dibangun di sisi kiri atau
kanan bendung.
❑ Dimensi bangunan pengambil (lubang pengambil) sebaiknya direncanakan dengan
memperhitungkan:
▪ kebutuhan air maksimum, baik untuk pemasokan maupun pembilasan dengan
▪ perlengkapan pengendali sedimen dan sampah, dan alat duga muka air,
gerak.
▪ Guna memperkecil masuknya sedimen, lokasi bangunan pengambil lebih dianjurkan jika
pengambilan ditempatkan di ujung tikungan luar sungai atau pada ruas luar, pada lokasi
kurang lebih ¼ jari-jari tikungan, dengan memanfaatkan prinsip terjadinya aliran
helicoidal pada tikungan sungai.
Selain dari pada pemilihan lokasi pengambilan tersebut, masuknya sedimen juga
dipengaruhi antara lain oleh:
▪ arah/sudut antara pengambilan dan sumbu sungai,
Sponeng pemeliharaan
Endapan
Sungai
Kerugian :
Sungai
a
- Keuntungan : Keuntungan :
Sedimen yg masuk lebih sedikit Aliran ke intake lebih lancar H <
Pintu dapat dibuat sedekat mungkin ke sungai
Konstruksi lebih kompak Kerugian :
• Kapasitas pengaliran lebih kecil H >
Kerugian : • Lokasi pintu harus lebih jauh
Kapasitas pengaliran lebih kecil H > • Kemungkinan endapan di depan pintu
Parameter Desain Bangunan Pengambil
• Qdesain = Qkebutuhan irigasi (x 1,2 kalau penangkap sedimen hanya satu bagian)
dengan:
Qdesain = µ. b. a 2. g. z
v2
Kehilangan tinggi energi melalui saringan: hf = c
2g
s 4/3
c=β sin δ
b
dimana:
c : koefisien yang bergantung pada
b : faktor bentuk
s : tebal jeruji, m
L : panjang jeruji, m
b : jarak bersih antar jeruji, m
: sudut kemiringan jeruji diukur dari horizontal, 0