Anda di halaman 1dari 27

BANGUNAN PEMBILAS

Disusun oleh :
Bimo Nur Prastowi
1942100004
Definisi Bangunan Pembilas
 Pada tubuh bendung tepat di hilir pengambilan, dibuat bangunan
guna mencegah masuknya bahan sedimen kasar ke dalam jaringan
saluran irigasi yang disebut dengan bangunan pembilas. Bangunan
pembilas merupakan salah satu perlengkapan pokok bendung yang
terletak didekat intake dan hilir setelah kantong lumpur.

 Bangunan pembilas dirancang pada bendung yang dibangun di


sungai dengan angkutan sedimen yang relatif besar yang
dikhawatirkan mengganggu aliran ke bangunan pengambilan.Oleh
karenanya diperlukan tinggi tekan yang cukup untuk pembilasan
dan pertimbangan tidak akan terjadi penggerusan setempat di hilir
bangunan.
Bangunan Pembilas

 Lokasi : Bendung Poitan, Karangnongko, Klaten selatan


Skema Bangunan Pembilas
Bendung Poitan
Fungsi Bangunan Pembilas
 1.Bangunan pembilas di dekat intake Bangunan pembilas
(penguras) berfungsi untuk mengontrol pergerakan sedimen,
menghindarkan angkutan muatan dasar, dan mengurangi angkutan
muatan layang masuk ke bangunan pengambil.

 2.Bangunan pembilas setelah kantong lumpur


Bangunan pembilas setelah kantong lumpur berfungsi untuk
menguras atau membilas sedimen keluar dari saluran kantong lumpur
dengan aliran terkonsentrasi yang berkecapatan tinggi. Faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam mendimensi kantong lumpur
Kantong Lumpur Pada Saluran Irigasi
Secara umum macam bangunan pembilas
dibedakan atas :
 1.Bangunan pembilas konvensional terdiri 1 dan 2 pintu, umumnya
dibangun di bendung kecil (bentang 20 m). Seperti bangunan tua
warisan belanda.
 2.Bangunan pembilas undersluice untuk bendungan irigasi,
ditempatkan pada bentang dibagian sisi yang arahnya tegak lurus
sumbu bendung.
 3.Bangunan pembilas shunt undersluicedigunakan di bendung
sungai ruas hulu, untuk menghindarkan benturan batu/benda
padat lainnya terhadap bendungan.
 4.Bangunan pembilas bawah tipe box
Bangunan Pembilas Konvensional
Tipe bangunan pembilas konvensional, terdiri dari satu dan dua
lubang pintu. Umumnya dibangun pada bendung kecil dengan
bentang berkisar 20 m dan banyak terdapat pada bendung tua
warisan Belanda di Indonesia.

 Lokasi : Bendung Bugel, Klaten Tengah


Bangunan Pembilas Undersluice

 Bangunan pembilas dengan undersluice banyak dijumpai pada


bendung yang dibangun sesudah tahun 1970-an, untuk bendung
irigasi teknis. Pembilas ditempatkan pada bentang dibagian sisi
yang arahnya tegak lurus sumbu bendung.
 Pembilas bawah direncanakan untuk mencegah masuknya
angkutan sedimen dasar dan fraksi pasir yang lebih kasar kedalam
pengambilan. Mulut pembilas bawah ditempatkan dihulu
pengambilan dimana ujung penutup pembilas membagi air
menjadi dua lapisan, lapisan atas mengalir ke pengambilan dan
pembilas bawah lewat bendung.
Tata Letak Bangunan Pembilas
Undersluice
 Saluran pembilas bawah harus direncana dengan hati – hati untuk
menghindari sudut mati (dead corner) dengan kemungkinan
terjadinya sedimentasi atau terganggunya aliran.
 Sifat tahan gerusan dari bahan yang dipakai untuk lining saluran
pembilas bawah membatasi kecepatan maksimum yang diizinkan
dalam saluran bawah, tetapi kecepatan minimum bergantung
kepada ukuran butir sedimen yang akan dibiarkan tetap bergerak.
Tata Letak Bangunan Diatur Sebagai
Berikut :
 a) Bersatu dengan bangunan intake,
 b) Pintu pembilas diletakkan segaris dengan sumbu
bendung,
 c) Bangunan diletakkan di sisi luar tubuh bendung
dekat tembok pangkal, arahnya tegak lurus sumbu
bendung,
 d) Mulut undersluice mengarah ke udik bukan ke arah
samping.
Bangunan Pembilas Tipe Undersluice
Bentuk dan Dimensi Bangunan
Undersluice
a. Bentuk Mulut
 Mulut undersluice diletakkan di udik mulut intake dengan arah
tegak lurus,
 Lebar mulut undersluice harus lebih besar dari (1,2 x lebar intake),
 Elevasi bagian atas palat undersluice diletakkan sama tinggi atau
lebih rendah dari pada elevasi ambang/lantai intake, Lubang dapat
terdiri dari atas 2 bagian atau lebih,
b. Lebar bangunan
 lebar pembilas total diambil (1/6 – 1/10) dari lebar bentang
bendung untuk sungai–sungai yang lebarnya kurang dari 100
meter.
 Lebar satu lubang maksimum 2,5 m untuk kemudahan operasi
pintu dan jumlah lubang tidak lebih dari tiga buah
Bentuk dan Dimensi Bangunan
Undersluice
c. Tinggi dan panjang undersluice
 Tinggi lubang undersluice diambil 1,5 m
 Panjang ditentukan, mulut undersluice harus terletak dibagian udik
intake,
 Bentuk lantai undersluice rata tanpa kemiringan.

d. Elevasi lantai lubang


 sama tinggi dengan lantai udik bendung,
 lebih rendah atau lebih tinggi dari lantai udik bendung.
Dimensi – dimensi dasar pembilas bawah
(undersluice) adalah :

• Dimensi – dimensi dasar pembilas bawah hendaknya


lebih besar 1,5 x diameter terbesar sedimen dasar sungai.
• Tinggi saluran pembilas bawah sekurang – kurangnya
1,0 m.
• Tinggi sebaiknya diambil (1/3 – 1/4)x kedalaman air
didepan pengambilan selama normal.
Macam Penempatan Lantai Lubang
Undersluice
Bangunan Pembilas Shunt Undersluice

 Bangunan pembilas shunt underslice adalah bangunan undersluice


yang penempatannya diluar bentang sungai dan diluar pangkal
bendung, dibagian samping melengkung kedalam dan terlindung
tembok pangkal.
 Pembilas shunt undersluice dipilih pada bendung-bendung yang
dibangun di sungai ruas hulu. Bermaksud agar pilar dan bangunan
undersluice terhindar dari bahaya benturan batu dan kayu yang
hanyut sewaktu banjir. Manfaatnya yaitu kapasitas pelimpah
bendung tidak dikurangi oleh adanya pilar pembilas atau seluruh
bentang bendung tidak terganggu melimpahkan debit banjir
sungai.
Bangunan Pembilas Shunt Undersluice
Tata Letak Bangunan Diatur Sebagai Berikut :
 Bersatu dengan bangunan intake,
 Ditempatkan dibagian luar tubuh atau diluar tembok
pangkal bendung,
 Mulut undersluice mengarah ke samping bukan ke arah
udik,
 Pilar pembilas berfungsi sebagai tembok pangkal.
Bentuk dan Dimensi Bangunan
ShuntUndersluice
 Tinggi lubang 1–2 m, diusahakan 1,5 m. Lebar sekitar 2
m.
 Mulut undersluice mengarah kearah bendung bukan
kearah udik.
 Bentuk melengkung kearah luar bendung.
 Umumnya dilengkapi dengan dinding banjir
ditempatkan di hilir pintu bilas.
Bangunan Pembilas Tipe Shunt
Undersluice
Bendung Jalidin
Kriteria Desain Bangunan Pembilas
Sesuai dengan Pd T-xx-200x-A : Tata Cara Desain Hidraulik Bendung
Tetap, sebagai berikut :
i.lebar pembilas total 1/6 – 1/10 dari lebar bendung;
ii.bangunan dilengkapi dengan pilar-pilar dan pintu;
iii.bentuk pilar bagian hulu bulat dengan jari-jari pembulatan
setengah lebar pilar;
iv.bagian hilir runcing dengan jari-jari peruncingan 2 x lebar pilar;
v. bentuk bagian hulu tegak dan berawal dari bagian muka kepala
bendung;
vi.kemiringan bagain hilir dapat diambil dengan perbandingan 1 :
vii.lebar pilar sisi bagian luar dapat diambil sampai dengan 2,0 m;
viii.lebar sisi bagian dalam 1,0 m dan 1,5 m;
Komponen Bangunan Pembilas
Pengoperasian pintu pembilas (pembukaan pintu) dilakukan dengan
cara :
1. Pembilasan sistem terus-menerus, pintu bilas dibuka sewaktu-waktu.
2. Pintu bilas bibuka dengan tinggi bukaan tertentu bila selesai banjir
atau banjir sungai mulai turun
3. Pintu bilas bukaan pintu tergantung pada besar debit sungai dan
keadaan tinggi muka air sungai. Pintu bilas ditutup selama banjir sungai
berlangsung
4. Pintu bilas ditutup penuh saat pengaliran keintake dan saat air kecil
dan banjir.
5. Pengangkatan dan Penutupan Pintu; yang dilakukan oleh tenaga
manusia akan lebih mudah dan ringan bila ulir tempat perputaran
stang pintu terbuat dari bahan tembaga.
6. Evektifitas Pembilas; akan sangat tinggi bila terdapat head yang
cukup, debit sungai yang memadai dan tinggi bukaan pintu bilas yang
sesuai daerah bebas endapan dimulut undersluice selalu terjadi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai