Anda di halaman 1dari 28

1.

DEFINISI DAN FUNGSI


2. SISTEM KERJA PEMBILAS DENGAN UNDERSLUICE
3. MACAM BANGUNAN DAN TATA LETAK
4. KOMPONEN DAN BENTUK BANGUNAN
5. TATA CARA DESAIN
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE
7. PEMBILAS SHUNT UNDERSLUICE
8. PENGOPERASIAN PINTU PEMBILAS

1. DEFINISI DAN FUNGSI

DEFINISI
adalah salah satu perlengkapan bendung yang
terletak di dekat dan menjadi satu kesatuan
dengan intake.

FUNGSI
menghindarkan angkutan muatan sedimen dasar
dan mengurangi angkutan muatan sedimen
layang masuk ke intake

1
2. SISTEM KERJA PEMBILAS DENGAN UNDERSLUICE

1. Aliran sungai dari


hulu menuju
bangunan akan
terbagi 2 lapis oleh
plat undersluice

2. Aliran sungai
lapisan atas yang
relatif tidak
mengandung
sedimen dasar
mengalir ke
intake

2. SISTEM KERJA PEMBILAS DENGAN UNDERSLUICE

3. Aliran sungai di
lapisan bawah
bersama-sama dengan
sedimen dasar
mengalir dan masuk
ke lubang undersluice,
yang akhirnya
terbuang kehilir
bendung melalui pintu
pembilas

4. Pembilasan dilakukan secara berkala/sewaktu2


sehingga mendapatkan daerah bebas endapan di
hulu dan mulut intake/undersluice

2
3. MACAM BANGUNAN DAN TATA LETAK

1. Macam Bangunan
• Tipe konvensional
tanpa undersluice
• Tipe undersluice dan
shunt undersluice
Bangunan pembilas
konvensional :
- Terdiri dari satu/dua
lubang
- Dibangun pada
bendung2 kecil dengan
bentang sekitar 20 m
- Banyak terdapat pada
bendung tua warisan
belanda

3. MACAM BANGUNAN DAN TATA LETAK

Bangunan pembilas undersluice :


- Pada bendung irigasi teknik (setelah tahun 1970-
an)
- Letak, pada bentang dibagian sisi yang arahnya
tegak lurus sumbu bendung

3
3. MACAM BANGUNAN DAN TATA LETAK

Bangunan pembilas shunt undersluice :


- Pada bendung di sungai ruas hulu, untuk
mengindari benturan batu dan benda padat lainnya
terhadap bangunan

3. MACAM BANGUNAN DAN TATA LETAK

2. Tata letak
Bangunan pembilas undersluice
• Merupakan satu kesatuan dengan bangunan
intake
• Segaris dengan sumbu bendung
• Di sisi luar tubuh
bendung dekat
tembok pangkal,
arahya tegak
lurus sumbu
bendung
• Mulut undersluice
mengarah ke
hulu, bukan ke
samping

4
3. MACAM BANGUNAN DAN TATA LETAK

2. Tata letak
Bangunan pembilas shunt undersluice
• Merupakan satu kesatuan dengan bangunan
intake
• Di sisi luar tubuh bendung dan atau diluar
tembok pangkal bendung
• Mulut undersluice
mengarah ke
samping, bukan
ke hulu
• Pilar pembilas
berfungsi
sebagai tembok
pangkal

4. KOMPONEN DAN BENTUK BANGUNAN

1. Komponen
Bangunan pembilas undersluice lurus, tdd :
• Undersluice dan perlengkapannya
• Pintu pembilas dan perlengkapannya
• Pilar-pilar penempatan pintu
• Tembok baya-baya/guide wall
• Jembatan pelayanan
• Rumah pintu
• Sponeng pintu dan sponeng cadangan
• Tembok pangkal
• Tangga, dll

5
4. KOMPONEN DAN BENTUK BANGUNAN

1. Komponen
Bangunan
pembilas
undersluice, tdd
bagian2 :
• Lubang/terowongan
• Plat undersluice
• Lantai dengan
lapisan tahan aus
• Tembok penyangga
bila lubang > 1
buah

4. KOMPONEN DAN BENTUK BANGUNAN

1. Komponen
Bangunan
pembilas
undersluice, tdd
bagian2 :
• Mulut undersluice
• Pintu bilas atas
dan bawah
• Saringan batu, dsb

Note : biasanya jenis


pintu sorong dari
kayu rangka baja/plat
besi rangka baja

6
4. KOMPONEN DAN BENTUK BANGUNAN

Pada bendung dengan bentang 20m, dijumpai


bangunan pembilas tanpa undersluice, yaitu hanya
tdd :
• Pintu pembilas dan perlengkapannya
• Pilar-pilar penempatan pintu
• Tembok baya-baya/guide wall

Lantai pembilas, yang harus tahan terhadap kikisan


aliran deras harus dilapisi dengan lapisan tahan aus,
dari :
• Lapisan batu candi
• Lapisan beton berkualitas tinggi

4. KOMPONEN DAN BENTUK BANGUNAN

2. Bentuk undersluice
• Undersluice lurus
• Shunt undersluice

7
4. KOMPONEN DAN BENTUK BANGUNAN

Bentuk mulut undersluice lurus :


• Undersluice satu/dua lubang dengan mulut
sejajar sumbu bendung
• Undersluice satu lubang atau lebih dengan
mulut menyudut terhadap sumbu bendung

4. KOMPONEN DAN BENTUK BANGUNAN

Bentuk mulut undersluice lurus :


• Undersluice dua lubang atau lebih dengan
mulut menyudut terhadap sumbu bendung

8
5. TATA CARA DESAIN

Urutan kegiatan desain undersluice lurus :

• Tentukan lebar undersluice dengan


memperhatikan pintu pembilas dan lebar intake
• Tentukan arah dan letak mulut undersluice
• Tentukan panjang undersluice dengan
memperhatikan bahwa mulut undersluice
harus terletak dihulu intake; panjang
undersluice berkisar 5-20m
• Tentukan letak elevasi plat bagian atas
undersluice dengan memperhatikan elvasi
ambang/lantai intake

5. TATA CARA DESAIN

Urutan kegiatan desain undersluice lurus :

• Tentukan ketebalan plat undersluice; berkisar


0.2-0.35m
• Tentukan tinggi lubang dan elevasi lantai
undersluice; sekitar 1.5m

9
5. TATA CARA DESAIN
Bentuk mulut undersluice miring pada Bendung
Singomerto (Jateng)

5. TATA CARA DESAIN


Bentuk mulut undersluice miring pada Bendung
Parigi (Sulawesi tengah)

10
5. TATA CARA DESAIN
Bangunan pembilas 3 lubang dengan dinding banjir
kombinasi pada Bendung Cisokan (Jabar)

5. TATA CARA DESAIN

Bangunan
pembilas tanpa
undersluice

11
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

1. Pembilas undersluice lurus


a. Bentuk mulut
• Diletakkan di hulu
mulut intake dg
arah tegak lurus
aliran menuju
intake/menyudut
45° thd tembok
pangkal
• Lebar harus > 1,2
x lebar intake

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

1. Pembilas undersluice lurus


a. Bentuk mulut
• Elevasi bag atas
plat undersluice
diletakkan sama
tinggi/lebih
rendah drpd
elevasi
ambang/lantai
intake
• Lubang dpt terdiri
atas 2 bagian
atau lebih

12
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

1. Pembilas undersluice lurus


a. Bentuk mulut
• Bila lebar mulut
bagian hulu jauh
lebih besar dari
bagian hilir dapat
dipersempit
dengan tembok
penyangga

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

1. Pembilas undersluice lurus


b. Lebar bangunan
• Lebar pembilas total diambil 1/6 – 1/10 dari
lebar bentang bendung, untuk sungai2 yang
lebarnya 100m
• Lebar satu lubang maksimum 2,5 m untuk
kemudahan operasi pintu & jumlah lubang
tidak boleh lebih dari 3

13
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

1. Pembilas undersluice lurus


c. Tinggi dan panjang undersluice
• Tinggi lubang undersluice diambil 1,5 m;
usahakan lbh tinggi dr 1,0 m tetapi tdk lbh
tinggi dr 2,0 m; agar memenuhi ketinggian tsb
lantai undersluice bisa dibuat lbh tinggi/lbh
rendah drpd lantai bendung
• Panjangnya ditentukan bahwa mulut
undersluice harus terletak di bag hulu intake
• Bentuk lantai undersluice rata tanpa
kemiringan

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

1. Pembilas undersluice lurus


d. Elevasi lantai lubang
• Sama tinggi dengan lantai hulu bendung

14
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

1. Pembilas undersluice lurus


d. Elevasi lantai lubang
• Lebih rendah dari lantai hulu bendung

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

1. Pembilas undersluice lurus


d. Elevasi lantai lubang
• Lebih tinggi dari lantai hulu bendung

15
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

2. Pintu pembilas
Macam pintu
• Dapat dibuat satu/dua pintu, yaitu pintu atas &
bawah
Fungsi pintu
• Pintu bawah untuk pembilasan sedimen yang
terdapat didalam, di hulu & disekitar mulut
undersluice
• Pintu atas untuk menghanyutkan benda2 padat
yang terapung dihulu pintu
• Pengoperasian pintu bawah dg cara
mengangkat pintu, & pintu atas dg cara
menurunkannya

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

2. Pintu pembilas
Jenis pintu
• Umumnya pintu sorong, & hampir tidak
dijumpai pintu radial

Bahan pintu
• Balok kayu dg kerangka baja atau Pelat baja
yang diperkuat dg gelagar baja
• Pelat perunggu dipasang pd pintu unt
mengurangi gesekan antara pintu &
sponengnya

16
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Pintu bilas besi dan kayu

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

2. Pintu pembilas
Dinding banjir
• Untuk pembilas dg undersluice lurus biasanya
tdk dilengkapi dg dinding banjir (1970an)
• Pintu bilas tanpa dinding banjir dapat
memperbesar kapasitas pelimpahan debit
banjir
Desain, perlu dipertimbangkan ;
• Berbagai beban yang bekerja pada pintu
• Alat pengangkat – tenang manusia/mesin
• Sistem kedap air
• Bahan bangunan

17
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

2. Pintu pembilas
Ukuran
• Untuk satu lubang/ruang pintu sorong yg
dioperasikan dg tenaga manusia, lebar maks
2,5m. Sedangkan ukuran unt 1 balok kayu hrs
dihitung; biasanya berukuran 0.2 x 0.25m
• Untuk yg dioperasikan dg mesin dpt dibuat >
2,5m tetapi tdk lbh besar dr 5,0m
• Ketinggian mercu pintu pembilas ditentukan
sama tinggi dg elevasi mercu bendung atau
0.1m lbh tinggi dr elevasi mercu bendung
(pembilas tanpa dinding banjir)

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Pilar pembilas

18
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

3. Pilar pembilas
Fungsi
• Penempatan pintu2, undersluice &
perlengkapan lainnya
Bahan
• Tembok pasangan batu
Bentuk
• Tembok pasangan batu bagian hulu bulat dg
jari2 pembulatan ½ lebar pilar
• Bagian hilir runcing dg jari2 peruncingan 2x
lebar pilar
• Bentuk bag hulu tegak & berawal dr bag muka
kepala bendung. Bag hilir dg kemiringan 1 : n

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

3. Pilar pembilas
Ukuran
• Lebar pilar sisi bag luar max 2,0 m & sisi bag
dalam 1,0—1,5 m.
• Panjang pilar tergantung dr panjang tubuh
bendung, panjang jembatan pelayan, dsb

19
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

a. Pilar pembilas bag hilir


b. Stang pintu
pembilas atas &
bawah
a b
c. Stang pintu masuk
ke dalam tembok,
sponeng pintu &
sponeng cadangan
bentuk T
d. Pintu bilas dari
bahan besi

c d

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Penempatan
Di bentang sungai, antara tubuh bendung &
tembok pangkal bendung

4. Sponeng & stang pintu


Fungsi sponeng
Pada pintu sorong kayu untuk menahan
tekanan air pada pintu.
Direncanakan sedemikian rupa, sehingga
masing2 balok kayu mampu menahan beban
dan meneruskannya ke sponeng

20
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Ukuran sponeng
Sponeng pintu bilas, 0.25 x 0.25m atau 0.25 x
0.30 m.

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Stang pintu
Fungsi stang pintu, untuk mengangkat dan
menurunkan pintu. Terbuat dari besi baja
bulat.

Penempatan stang pintu


Di dalam sponeng diluar bukaan bersih.
Keuntungannya; stang pintu tersebut
terlindungi dari bahaya kerusakan akibat
tekanan benda2 terapung dan tekanan air.

Stang pintu yang ditempatkan tidak didalam


sponeng, banyak mengalami kerusakan .

21
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

5. Tembok baya-baya
Fungsi
• Mencegah angkutan sedimen dasar meloncat
dari hulu bendung keatas plat undersluice
• Perletakan plat undersluice serta sebagai
deflector aliran dari hulu
Penempatan
Menerus kearah hulu dari pilar pembilas bagian
luar/sisi bendung
Bentuk
• Mengecil kearah hulu atau sama besar dari
hilir ke hulu. Lebar dibagian pangkal sama
lebar dengan tembok pilar

22
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Bentuk
• Dibagian hulu, dibuat setengah dari lebar
pilar/sama lebar dengan pilar

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Ukuran
• Tinggi; 0.5 dan 1.0 m di atas mercu bendung
• Panjang kearah hulu ditentukan berdasarkan
lebar mulut undersluice, serta tidak
menghalangi pengaliran ke intake
Note
Tinggi tembok baya2
pada pembilas tanpa
undersluice, yg
mempunyai satu
ruangan, tingginya
sama tinggi/lebih
tinggi 1 m diatas
mercu

23
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

6. Pengoperasian pintu
Kriteria pengoperasian
• Tinggi kecepatan aliran di lubang undersluice
harus terbatas sehingga tidak merusak lantai
undersluice
• Pintu bilas harus ditutup selama sungai banjir
untuk menghindarkan penghisapan sampah2
dan penyedotan benda2 padat lainnya yang dpt
menyumbat lubang undersluice

• Tinggi bukaan pintu bilas harus diatur


sedemikan sehingga tidak menimbulkan
pusaran isap/bahaya kavitasi

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Masalah rongga dibawah plat


Rongga udara dibawah plat undersluice dapat
terjadi bila :
• Pintu bilas dibuka penuh
• Muka air dihilir terlalu rendah
• Tidak terjadi
pelimpahan
dari mercu
pintu bilas

24
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Mengatasi hal diatas, dpt dilakukan :


• Pintu bilas tidak dibuka penuh
• Ujung plat bagian hulu undersluice dibuat hulu
• Pengoperasian pintu diatur sehingga tidak
terjadi pusaran isap

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

7. Dinding banjir
Ditinjau dari keberadaan dinding banjir pada
pembilas, maka dpt dibedakan ;
a. Tanpa dinding banjir
b. Dengan dinding banjir a
c. Kombinasi kedua macam diatas

25
6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Manfaat pintu bilas tanpa dinding banjir


• Memperbesar kapasitas Q pelimpahan banjir;
pintu lazimnya ditutup selagi banjir, shg aliran
dpt melimpah lewat atas pintu
• Sampah yg terapung dihulu pintu bilas dpt
dibuang secara hidraulik dgn mudah, apalagi
pembilas yg menggunakan pintu atas &
bawah. Cara pembuangan sampah yaitu dg
menurunkan pintu atas

6. DIMENSI BANGUNAN UNDERSLUICE

Kelemahan pintu bilas tanpa dinding banjir


• Dapat merusak pintu & stangnya waktu banjir,
oleh tekanan banjir & sampah
• Menimbulkan masalah penumpukan sedimen
dihulu pintu bangunan pembilas

26
8. PENGOPERASIAN PINTU PEMBILAS

Pembukaan pintu
• Pembilasan sistem terus menerus, tidak
pernah dilakukan
• Pintu bilas dibuka secara berkala pada waktu2
tertentu
• Pintu bilas dibuka dengan tinggi bukaan
tertentu bila selesai banjir/banjir sungai mulai
turun
• Besarnya tinggi bukaan pintu tergantung pada
besarnya Q sungai & keadaan tinggi muka air
sungai

8. PENGOPERASIAN PINTU PEMBILAS

27
8. PENGOPERASIAN PINTU PEMBILAS

Pembukaan pintu

• Pintu bilas ditutup selama banjir sungai


berlangsung
• Pintu bilas juga ditutup penuh saat pengaliran
ke intake & saat air kecil & banjir
• Contoh ; pada bendung Nambo (Jateng)
dilakukan pembilasan berkala yaitu tiap senin
(pagi-siang) seminggu sekali dimusim hujan;
lama pembilasan 08.00-siang; dan juga
pembilasan sewaktu2 setiap selesai banjir.

8. PENGOPERASIAN PINTU PEMBILAS

Pengangkatan & Penutupan pintu

• Dilakukan oleh tenaga manusia; jika ulir


perputaran stang pintu dari bahan tembaga
• Sangat berat jika bahan ulir dari besi baja

28

Anda mungkin juga menyukai