Anda di halaman 1dari 6

III.

BANGUNAN INTAKE
Bangunan intake adalah suatu bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai
penyadap aliran sungai, mengatur pemasukkan air dan sedimen serta menghindarkan
sedimen dasar sungai dan sampah masuk ke intake.
Tata letak bangunan intake sebaiknya :
• sedekat mungkin dengan bangunan pembilas
• merupakan satu kesatuan dengan bangunan pembilas
• tidak menyulitkan dengan penyadapan aliran
• tidak menimbulkan pengendapan sedimen dan turbulensi aliran di udik intake.
Macam macam intake
1. Intake biasa
2. Intake gorong-gorong
3. Intake frontal
4. Dua intake di satu sisi bendung
Arah intake terhadap sumbu sungai :
- tegak lurus membentuk sudut 900 terhadap sumbu sungai
- menyudut membentuk sudut 450 – 600 terhadap sumbu sungai
- keadaan tertentu berdasarkan hasil uji

Komponen utama bangunan intake terdiri atas :


- ambang atau lantai, dinding bangunan tembok sayap
- pintu perlengkapannya serta dinding penahan banjir
- pilar penempatan pintu bila pintu lebih dari satu buah
- jembatan pelayan
- rumah pintu
- saringan sampah
- sponeng dan cadangan

Letak intake harus sedemikian rupa sehingga berada ditikungan


luar aliran yang membentuk aliran helicoidal.
Bentuk dan ukuran hidrolik
Lantai intake dirancang datar tanpa kemiringan. Di hilir pintu lantai
dapat berbentuk kemiringan dan dengan bentuk terjunan sekitar 0,5 m.
Ketinggian lantai intake, bila intake ditempatkan pada bangunan
pembilas dengan undersluice yaitu :
• sama tinggi dengan plat lantai undersluice
• sampai 0,5 m di atas plat undersluice
• tergantung kepada keadaannya

Ketinggian intake di atas lantai udik bendung, bila ditempatkan pada


bangunan pembilas tanpa undersluice :
• 0,5 m jika sungai mengangkut lanau
• 1 m jika sungai mengangkut pasir dan kerikil
• 1,5 m jika sungai mengangkut kerakal dan bongkah
• tergantung keadaan.
Lebar dan tinggi lubang intake
Lebar lubangintake dapat dihitung dengan rumus pengaliran sbb :
Qi = c x b x h1/2 atau
Qi = µ x b x a √2gz
Keterangan : Qi = debit intake
c dan µ = koefisien pengaliran
b = lebar bukaan
a = tinggi bukaan lubang (m)
g = percepatan gravitasi
z = kehilangan tinggi energi
Pilar intake dan dinding banjir
1. Pilar untuk penempatan pintu ; bila lebar intake > 1m maka diperlukan pilar
Penempatan pilar diatur sedemikian rupa yaitu :
• Bagian awalnya diletakkan agak mundur, sebesar R, ini agar diperoleh aliran
yang masuk lebih mulus
• Bentuk awal pilar bulat dan tegak atau dengan kemiringan
• Bagian hilirnya dapat dibuat tegak atau dengan kemiringan
• Ketebalan pilar sekitar 0,7 – 1,0 m
2. Dinding banjir dan sponeng
Dinding banjir diperlukan pada bangunan intake, diletakan dihilir pintu intake,
fungsinya untuk mencegah banjir masuk lewat intake.
Sponeng pada pilar diperlukan untuk penempatan pintu dimana ukuran sponeng
lebih besar dari balok kayu. Sponeng cadangan diperlukan dalam rangka
pemeliharaan.
Dua intake di satu sisi bendung
Maksud : intake dirancang disatu sisi bendung untuk dua daerah irigasi yang terletak di
kedua sisi bendung. Dapat pula di bangun 2 intakenya, tergantung debit air
pengambilannya.
Desain : dua bangunan intake yang ditempatkan di satu sisi bendung diatur sedemikian
yaitu :
• Pintu intake ditempatkan di pilar pembilas
• Gorong-gorong ditempatkan di dalam tubuh bendung
• Kecepatan aliran dlm gorong-gorong diambil sekitar 2,50 m/det
• Hendaknya dirancang fasilitas pembilas sedimen tepat dipengeluaran gorong-
gorong di awal saluran induk
• Tebal pilar pembilas, t ≥ 2 m.
t minimum = 1,0 m; t untuk pasangan batu 1,0 – 2,0 m
Contoh penempatan dua intake di satu sisi :
• Intake bendung Nambo di S. Comal Jawa Tengah
• Intake bendung Suliti di bangun di S Batang Suliti. Sumatera Barat

Anda mungkin juga menyukai