Anda di halaman 1dari 10

1. M.

Handy Mahendra

BANGUNAN
2. Isnaini Nur Hafizah
3. Firman N. Hakim
4. Rosmeiliyana

PELENGKAP DRAINASE 5.
6.
Josua P. Sinaga
M. Apriyandi
• Apabila terdapat saluran
terbuka dimana
STREET INLET pembuangannya akan
dimasukkan ke dalam saluran
tertutup yang lebih besar,
maka dibuat suatu konstruksi
khusus inlet.
• Inlet harus diberi saringan
agar sampah tidak asuk ke
dalam saluran tertutup.
GORONG GORONG

• Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air baik
untuk saluran irigasi atau pembuang yang melewati bawah jalan.
• Gorong-gorong mempunyai potongan melintang yang lebih kecil daripada
luas basah saluran hulu maupun hilir. Sebagian dari potongan melintang
mungkin berada diatas muka air.
• Dalam hal ini gorong-gorong berfungsi sebagai saluran terbuka dengan aliran
• Untuk pemeliharaan sistem saluran drainase tertutup di
setiap saluran diberi manhole pertemuan, perubaan dimensi,

MAINHOLE
perubahan bentuk selokan pada setiap jarak 10-25 m.
• Lubang manhole dibuat sekecil mungkin supaya ekonomis,
cukup, asal dapat dimasuki oleh orang dewasa.
• Biasanya lubang manhole berdiameter 60cm dengan tutup
dari besi tulang.
OUTFALL
Outfall merupakan bangunan tempat
pelepasan aliran air dari jaringan
drainase ke badan air penerima.
- Jika elevasi dasar pembuangan
diatas elevasi muka air di badan air
penerima sepanjang tahun, maka
menggunakan sistem gravitasi.
- Jika elevasi dasar pembuangan
berada dibawah elevasi muka air di
badan air penerima pada periode-
periode tertentu, maka
menggunakan sistem kombinasi
antara sistem gravitasi dan pintu air.
- Jika elevasi dasar pembuangan
berada dibawah elevasi muka air di
badan air penerima sepanjang tahun,
digunakan sistem kombinasi antara
BAK CONTROL
• Bak kontrol merupakan bak berlubang lengkap
dengan tutup di atasnya yang umumnya
ditempatkan pada belokan saluran atau pada
saluran tertutup setiap panjang sekian meter.
• Bak kontrol umumnya dibuat dengan dimensi 50 x
50 cm dengan kedalaman 50 cm sampai 60 cm.
Tetapi ukuran tersebut tentu saja bukan suatu acuan
yang pasti karena tergantung juga dari ukuran
saluran yang dihubungkan.
• Bak kontrol bisa terbuat dari pasangan bata merah
finish plester aci atau bisa juga dari bahan beton
bertulang, tergantung dari ukuran dan
peruntukannya. Untuk tutupnya bisa menggunakan
tutup pelat beton, tutup pelat besi, atau juga
menggunakan grill besi. 
• Bak kontrol beton bertulang sendiri bisa dibuat
dengan cor beton manual di tempat atau
menggunakan produk bak kontrol beton precast.
KOLAM RETENSI
Kolam Retensi atau waduk
penampungan air hujan dalam jangka
waktu tertentu yang berfungsi
memotong puncak banjir dan
menyimpan air sementara pada saat
air laut pasang.
SISTEM POLDER
Suatu cara penanganan banjir dengan bangunan
fisik, yang meliputi sistem drainase, kolam retensi,
tanggul yang mengelilingi Kawasan, serta pompa
dan / pintu air, sebagai datu kesatuan pengelolaan
tata air tak terpisahkan.
Sistem polder ini tujuannya untuk memberikan
model pengendalian banjir perkotaaan yang
terpadu
SUMUR RESAPAN
• Prinsip kerja sumur resapan adalah
menyalurkan dan menampung air hujan ke
dalam lubang atau sumur agar air dapat
memiliki waktu tinggal di permukaan tanah
lebih lama sehingga sedikit demi sedikit air
dapat meresap ke dalam tanah.
Tujuan utama dari sumur reasapan ini adalah
memperbesar masuknya air ke dalam tanah
sebagai air resapan (infiltrasi).
• Dengan demikian, air akan lebih banyak masuk
ke dalam tanah dan sedikit yang mengalir
sebagai aliran permukaan (run off).
• Semakin banyak air yang mengalir ke dalam
tanah berarti akan banyak tersimpan air tanah
di bawah permukaan bumi.
• Air tersebut dapat dimanfaatkan kembali
melalui sumur-sumur atau mata air yang dapat
BIOPORI

Anda mungkin juga menyukai