Read more
https://khotbahjumat.com/2590-10-amalan-yang-pahalanya-
terus-mengalir.html
2
Konsep umum irigasi : Tujuan & Fungsi
Jenis & Klasifikasi Irigasi
Bangunan & Infrastruktur Irigasi
Jaringan Irigasi
Peraturan Irigasi
Standar Perencanaan Irigasi
3
er's 4
5
6
er's 7
er's 8
9
10
11
12
13
er's 14
15
16
17
er's 18
er's 19
20
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran air
dan kelengkapan fasilitas, Jaringan Irigasi dapat
dibedakan atas tiga tingkatan yaitu:
•Irigasi sederhana,
•Irigasi semi teknis dan
•Irigasi Teknis
er's 26
Klasifikasi Jaringan sebagai berikut:
Klasifikasi Jaringan Irigasi
Teknis Semi Teknis Sederhana
1. Bangunan Utama Permanen Permanen atau Sementara
Semi Permanen
2. Kemampuan Bangunan Baik Sedang Jelek
dalam mengukur & me
ngatur debit
3. Jaringan Saluran Irigasi dan Saluran Irigasi dan Saluran Irigasi
Pembuang terpisah Pembuang tidak dan Pembuang
sepenuhnya jadi satu
terpisah
4. Petak Tersier Dikembangkan Belum Belum ada
sepenuhnya dikembangkan atau jaringan terpisah
densitas bangunan yang
tersier jarang dikembangkan.
5. Efisiensi secara 50-60 % 40-50% < 40%
keseluruhan
6. Ukuran Tidak ada batasan Sampai 2.000 ha < 500 ha
er's 27
Komponen2 Fungsional Jaringan Irigasi
A. Waduk/ Bendungan (Dam)
• Berfungsi sebagai pengumpul air (reservoir)
• Untuk memenuhi kebutuhan:
- Irigasi
- Air Minum
- Tenaga Listrik (PLTA) dan
- Pariwisata
B. Bendung (Weir) & Bangunan Utama
• Berfungsi untuk meninggikan permukaan air di
sungai sehingga dapat mencapai elevasi sawah
yang diinginkan
er's 28
• Bendung, dapat berupa:
- Bendung Tetap
- Bendung Gerak (Garbage)
- Bendung Karet
- Bendung Tyroll (Bottom Rack Weir)
- Pompa (Pump Station)
er's 30
D. Jaringan Tersier (Tertiary Development)
er's 31
A. WADUK / BENDUNGAN
EMBUNG Pariwisata Gambar 1.1
B. BENDUNG (WEIR) & BANGUNAN UTAMA
Keperluan Listrik (PLTA)
Skema Komponen
(HEADWORK) Keperluan Air Bersih (PDAM)
Keperluan Irigasi
komponen Utama
C. JARINGAN UTAMA
(MAIN SYSTEM)
Sal. Muka
Sal. Induk Jalan Raya Jaringan Irigasi
Sal. Sekunder Jembatan
Blok
Tersier Sungai Utama
Main River
Cross Drain
Irrigation Culvert
Drainage Culvert
Anak Sungai
Small River
Legenda
Saluran Induk
Saluran Primer
Saluran Sekunder/
Sub Sekunder/Saluran Muka
Saluran Tersier
S = Survey (Pengukuran)
I = Investigasi (Penyelidikan)
D = Design (Perencanaan Teknis)
La= Land acquisition (Pembebasan tanah), tidak
berlaku untuk jaringan Tersier
C = Construction (Pelaksanaan)
O = Operation (Eksploitasi)
M = Maintenance (Pemeliharaan)
er's 33
Kondisi-kondisi batas yang harus diperhitungkan:
er's 34
DATA, PENGUKURAN DAN PENYELIDIKAN
Hidrologi
Parameternya :
i. Curah Hujan
→ Efektif untuk Kebutuhan Irigasi
→ Lebih untuk kebutuhan Pembuangan/Drainage
(excess rainfall)
ii. Evapotranspirasi
Data-data IKLIM → Menghitung Kebutuhan Air
Irigasi
er's 35
• Yaitu debit minimum sungai untuk kemungkinan
terpenuhi yang sudah ditentukan dapat dipakai untuk
irigasi
→ Areal Irigasi maksimum :
A = (Q and/DR)x1,000 m
Di mana:
A : luas areal yang dapat diairi untuk
alternative pola tanam tertentu
selama jangka waktu tertentu, Ha
Q and : debit andalan selama jangka waktu
tertentu,m3/dt
DR : kebutuhan pengambilan selama periode
tertentu, l/dt ha
er's 36
Kebutuhan Air
Data-data utama :
• meteorology
• agronomi dan tanah serta
• jaringan irigasi
er's 37
Efisiensi irigasi
Efisiensi irigasi secara keseluruhan (total)= et x es x ep = 0.59 - 0.77
Jaringan tersier et = 80%, Saluran sekunder es = 90%, saluran
primer ep = 90% Total = 65%
er's 38
Neraca Air
er's 39
Topografi
Merupakan pemetaan dan kegiatan pertama didalam
tahap perencanaan awal suatu proyek .
er's 40
Data – Data Morfologi
Keadaan Morfologi sungai sangat mempengaruhi konstruksi
bangunan pengelak pada sungai.
er's 41
Data – Data Geologi Teknik
Terhadap Bangunan Karakteristik perencanaan tanah/ batuan
a. Bendung - daya dukung
- penurunan
- kemantapan terhadap bahaya longsor
- kemantapan terhadap erosi bawah tanah/piping
- kelulusan
- daya tahan dasar terhadap erosi
- muka air tanah
er's 42
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
Disamping adanya Kriteria Perencanaan yang
dipersiapkan oleh Proyek.
Kriteria Perencanaan yang di adakan oleh Direktorat
Jenderal Pengairan terdiri dari bagian-bagian berikut:
er's 43
Yang ditunjang dengan:
er's 44
Proyek Irigasi Batang Hari
er's 45
Bendung Batang Hari
er's 46
Bendung (Weir) dan Bangunan Utama
(Head Work) :
er's 47
Data Penting Perencanaan Bendung
Proyek Irigasi Batang Hari
Item Spe cific ati on
1. Di ve rs ion W ei r (Be n du ng Pe ngel ak)
1.1. Fixed We ir (Ben du ng Teta p)
er's 48
Jaringan Utama (Main System) terdiri dari:
Saluran Pembawa (Irrigation Canal)
No. Jenis Saluran Lokasi dan Fungsi Saluran
1. Saluran Induk Pengantar (Headrace) Dimulai dari pengambilan di Bendung Batang
Hari, mengantar air sampai B.BH.1 Saluran
Utama Batang Hari
2. Saluran Utama (Main Canal) Melayani saluran-saluran sekunder di bangunan
bagi dan saluran-saluran tersier di bangunan
sadap.
- Saluran Utama Batang Hari Diawali dari B.BH.1 sampai B.BH.28
Mengantarkan air untuk melayani 39 pintu
pengambilan di 23 bangunan bagi ke saluran-
saluran sekunder.
- Saluran Utama Mimpi Diawali dari bendung mimpi melayani 1
bangunan bagi dan 6 bangunan sadap
Saluran
- Saluran Utama Palangko Dari bendung Palangko mensuplai ke bendung
Piruko, melayani 2 bangunan sadap.
- Saluran Utama Piruko Dari bendung Piruko memotong Headrace
sampai B.M3, melayani 1 bangunan bagi dan 6
bangunan sadap.
- Saluran Utama Siat Dari bendung Siat berakhir di B.BH.22 Saluran
Utama Batang Hari. Melayani 9 bangunan bagi
dan 6 bangunan sadap.
3. Saluran Sekunder (Secondary Canal) Pengambilan air dari bangunan-bangunan bagi di
saluran utama dan saluran sekunder sebelumnya
melayani saluran-saluran sub sekunder di
bangunan bagi dan saluran-saluran tersier di
bangunan sadap.
4. Saluran Sub Sekunder (Sub Secondary Pengambilan air dari bangunan-bangunan bagi di
Canal) saluran sekunder dan melayani saluran-saluran
tersier di bangunan sadap.
5. Saluran Muka Pengambilan dari saluran utama, saluran
sekunder atau saluran sub sekunder.
Hanya melayani satu bangunan sadap di ujung
saluran.
Saluran ini diperlukan jika hanya dengan saluran
tersier ke petak tersier terlalu panjang, melebihi
1500 m.
er's 49
Saluran Pembuang (Drainage Canal)
er's 50
Layout & Skema Jaringan Irigasi Batang Hari
er's 51
Bangunan – Bangunan (Structures)
No. Jenis Bangunan Lokasi Penempatan dan Fungsi Bangunan
1. Pengukur Debit Agar pe nge lol aan air irigasi menjadi efektif, maka debit ha rus
1.1. Alat Ukur Ambang Leba r diukur (dan diatur) pada hulu sa luran Primer, pada cabang saluran
1.2. Alat Ukur Romijn dan pada bangunan Sadap ke tersier.
1.3. Crump de Gruyt er Berupa pipa dengan di ameter 0,15,0,20,0,25,0,30, 0,40,0,50 atau
1.4. Pipa Sadap Sederhana 0,60.ditutup dengan pintu sorong
2. Pengatur Tinggi Muka Air
2.1. Skot Balok Jaringan irigasi dieksploitasi sedemikian rupa sehingga muka air di
2.2. Pintu Sorong (Slide Gat e) saluran primer dan saluran cabang dapat diatur pa da batas-batas
2.3. Pintu Radial tertentu. Be ri kut ini perbandingan a ntara bangunan pengatur muka
2.4. Mercu Tet ap air.
2.5. Kontrol Celah Trape sium
3. Bangunan B agi dan S adap Mungkin dapat digabung menjadi satu rangkai an.
3.1 Bangunan Bagi Terletak di Saluran P rimer dan Sekunder, berfungsi untuk membagi
aliran ant ara dua saluran atau lebih.
3.2 Bangunan Sadap Mengalirkan air dari Saluran Primer atau Sekunder ke Saluran
Tersier penerima.
3.3 Bangunan Boks-boks bagi Membagi aliran untuk dua saluran atau lebih (T ersi er, sub tersier
dan/atau kua rter)
4. Bangunan Pembawa Terdiri atas dua kelompok yaitu subkritis dan superkritis
Kelompok su bkritis
4.1 Gorong-gorong (Culvert) Dipasang di tempat-tempat di mana saluran lewat dibawah
Dapat berbentuk pipa ataupun bangunan lain (jalan, rel k api) atau lewat dibawah saluran.
segi empat
- Gorong-gorong Irigasi
- Gorong-gorong pembuang
- Persilangan Pembuang
4.2 Sipon (Syphon) Membawa air melewati bawah seperti saluran pembua ng, sungai,
cekungan, jalan, jalan k api atau bangunan-bangunan la in.
Air mengalir secara tekanan, dengan kecepatan minimum 1 m/det
dan maksimum 3m/det.
Kehilangan tinggi energi yang harus diperhitungkan adalah;
kehilangan masuk, kisi-kisi saringan sampah, akibat gesekan, pada
tikungan (siku) dan kehilangan keluar.
Sipon Jembatan Berupa “talang bert ekanan” membentang di atas lembah yang lebar
dan dalam.
4.3 Talang (Aqueduct) dan Fl ume Berupa saluran yang dibuat dari pasangan, beton, baja atau ka yu.
Pengaliran air de ngan permukaan bebas, dibuat melintasi lembah,
saluran, sungai, j alan, r el k api atau sepanjang lereng bukit dsb.
Flume dapat dipakai atas pertimbangan batas pembebasan t anah
atau bahan tanah yang tidak sesuai.
Kelompok Superkritis Diperlukan di tempat-tempat yang l ereng medannya l ebih curam
dari pada kemiringan maksimum sa luran.
4.4 Terjun (Drop) Untuk menghindari terjadi nya vol ume timbunan dan/ atau ga lian
- Terjun Tegak terlalu besar, atau dengan prinsi p me ngusahakan volume gal ian dan
- Terjun Miring timbunan yang seimbang maka di beberapa tempat sepanjang
saluran dibuat banguna n terjun.
4.5 Got Miri ng Dibua t apabila trase saluran melewat i ruas medan dengan
kemiringan ta jam jumlah perbedaan tinggi energi mencapai > 4,50
m.
er's
5. Kolam Olak Merupakan pe redam energi di sebelah hilir bangunan. 52
6. Bangunan Lindung
6.1 Pelimpah (Spi llway)
- Pelimpah Samping
- Sip on Pelimpah Untuk melindungi saluran baik dari dalam maupun dari luar akibat
- Pin tu Pelimpah Otomatis limpasan air yang berlebihan akibat kesalahan ekploitasi atau
6.2 Bang unan Penguras masuknya air dari luar s aluran.
(Wasteway)
6.3 Bang unan Pembuang Silang
7 Jalan dan Jembatan
7.1 Jalan/Jembatan Desa Jalan keluar/masuk desa
7.2 Jalan Penghubung Menghubungkan antara jalan desa
7.3 Jalan Inspeksi Untuk keperluan inspeksi saluran
7.4 Jalan/ Jembatan Usaha Tani Untuk keperluan trans portasi hasil pertanian
7.5 Jembatan Pejalan Kaki (Footh Keperluan petani menuju sawah
Bri dge)
8 Bangunan Pelengkap
8.1 Tanggul Dipakai untuk melindungi Daerah Irigasi dari banjir yang
Lindungan lereng tanggul disebabkan oleh sungai, pembuang yang besar atau laut.
berupa: Lereng tanggul dilindungi terhadap erosi oleh aliran air, baik yang
- rumput (sodding) berasal dari hujan maupun sungai .
- pasangan batu kosong
- -pasangan beton (lining)
- - bronjong (gabion)
8.2 Fasilitas Eksploitasi Merupakan hal pokok bagi jaringan yang dikelola dengan baik.
- Komunikasi
- Kantor dan Perumahan Staff
- Patok hectometer
- Pelat nama
- Papan pasten
- Papan duga muka air
8.3 Bang unan Lain Dibangun di dan sepanjang saluran irigasi.
- Peralatan Pengamanan Untuk mencegah orang atau ternak masuk ke luar saluran, atau
- Tempat Cuci (Washing Step) membantu keluar orang-orang yang dengan sengaja atau tidak
- Kolam mandi ternak masuk ke dalam saluran.
8.4 Pencegah Rembesan Rembesan terjadi apabila harus mengat asi beda tinggi muka air
- Dinding halang (Cut-off wall) yang mengakibatkan air meresap masuk ke dalam tanah disekitar
- Merupakan lindungan yang bangunan.
efektif terhadap rembesan. Aliran ini berpengaruh terhadap stabilitas bangunan yang
- Koperan menyebabkan erosi bawah tanah.
- Filter
- Lubang pembuang
- Alur pembuang
er's 53
PERENCANAAN JARINGAN TERSIER (TERTIARY DEVELOPMENT)
DAN PENGEMBANGAN LAHAN (LAND DEVELOPMENT) PROYEK
IRIGASI BATANG HARI
er's 54
Perencanaan meliputi 2 (dua) hal yaitu :
er's 55
Ruang Lingkup Perencanaan/ Design
er's 56
2) Perencanaan Terperinci Pencetakan Sawah
(LD: Land Development)
er's 57
Penerapan dan Batasan
Sistem irigasi gravitasi di daerah datar (0%) –
kemiringan 8%.
CL
JARINGAN UTAMA
TL IA
SC
TM TA
R
R
CL
ROW
W
ROW = Batas Pem be basan
h H Rmin = 3W untuk Q < 0.6 m 3/de t
= 7W untuk Q > 10 m3/det
JARINGAN TERSIER
- Trase saluran di batas kepemilikkan atau di punggung batas sawah
- Tanpa lengkungan
Istilah
er's 60
Jaringan bagi yaitu saluran tersier dan bangunan-
bangunannya yang membawa dan membagi air dari
bangunan sadap tersier ke petak-petak kuarter.
er's 61
Boks Kuarter hanya membagi air irigasi dari saluran
tersier terakhir ke saluran kuarter saja dan ke pembuang.
er's 62
Petak sawah adalah merupakan petak terkecil dalam
system irigasi, yang dibatasi oleh pematang-pematang
terhadap sawah lainnya dalam satu petak kuarter. Luas
satu petak sawah maksimum berkisar 0,25 ha atau atas
permintaan pemilik dalam satu kepemilikan. Pemberian
dan pembuangan air pada petak sawah diambil dari
saluran kuarter atau saluran cacing dialirkan ke petak
sawah terdekat selanjutnya dari sawah ke sawah sampai
akhirnya ke saluran pembuang.
er's 63
Tata Nama
A A1 B1 B2 C1
B
K2
C2
T1 T2 T3
K1 K3
C3
A3 A2 D3 D2 D1 D C
er's 64
Boks Tersier diberi kode T, → T1, T2, T3….dst.
er's 65
bangu nan sadap tersier BS 2
jalan inspek si
box tersier T1 T2
saluran te rsier (T1-T2)
salura n kuarter a1 a2
petak kuarter A1 A2
saluran t ersier (T1-T4) (T2-T3)
C1
B1
saluran t ersier (T1-T4) (T3-K1)
c2 b2
C2 B2
pembuang tersier dt1
dkc2 dkb 2
c3 b3
C3 b3
pembuang se kunder