Anda di halaman 1dari 40

ILMU LINGKUNGAN

PERTEMUAN 4 : SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH


VANITA KESUMAWATI YACUB, S.T., M.Eng
MATERI PEMBELAJARAN
• PENGERTIAN AIR BERSIH DAN AIR MINUM
• PERSYARATAN DALAM PENYEDIA AIR BERAIH
PENDAHULUAN

Air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan penyediaan


air bersih menjadi perhatian khusus, salah satu masalah pokok adalah kurang tersedianya
sumber air bersih, belum meratanya pelayan penyediaan air bersih terutama pada daerah
pedesaan dan sumber air bersih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Pengertian Air Bersih Dan Air Minum
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum, dimana
persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik,
kimia, biologis, dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping.
(Ketentuan Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990).
2. Air Minum
Air yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan yang dapat diminum. kriteria kualitas air
merupakan standar kualitas air. Perbedaan kualitas air bersih dan air minum adalah standar
kualitas setiap parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis maksimum yang diperbolehkan.
Persyaratan Dalam Penyediaan Air Bersih
1. Persyaratan Kualitatif
Persyaratan kualitatif yaitu mutu atau kualitas dari air baku air bersih. persyaratan, meliputi persyaratan
fisik, kimia, biologi, dan radiologis.
a. Syarat Fisik
Air minum harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa (air tawar).
b. Syarat Kimia
Air minum tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas.
c. Persyaratan Kuantitatif
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih ditinjau dari banyaknya air baku yang
tersedia.
d. Persyaratan Kontinuitas
Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air bersih berhubungan dengan kuantitas air yang
tersedia. kontinuitas yaitu air baku untuk air bersih dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi
debit yang relative tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
• Sumber/asal air baku utama
Sumber air baku dapat dikelompokkan :
1.Air hujan
2.Air permukaan
3.Air tanah
4.Mata air
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
• Sistem individual dan komunal
Sistem individual dan komunal diperlukan untuk menentukan system penyediaan air
bersih pada masyarakat. Sistem individual dititikberatkan pada pengusahaan
pemenuhan kebutuhan air bersih secara individu atau perorangan dan sistem komunal,
pemenuhannya dilakukan secara terorganisasi melalui system pipanisasi.
Beberapa sarana penyediaan air bersih secara individual :
1. Sumur
a. Sumur gali (dug well)
Sumur dibuat dengan penggalian tanah sampai kedalaman tertentu
maksimum 20 m
b. sumur pompa tangan dalam (drilled well)
sumur yang dibuat dengan pipa kedalaman 30 m, kedalaman muka air
lebih dari 7m.
c. sumur bor (bored well)
sumur yang dibuat dengan bantuan auger, kedalaman minimum 100m.
d. sumur pompa tangan dangkal
Sumur yang dibuat dengan kedalaman pipa maksimum 18 m dan sesuai
untuk kedalaman muka air lebih kecil dari 7m.
2. Bak penampungan air hujan
Air hujan ditampung dalam suatu bejana atau bak penampungan air hujan (pah). Bak
penampungan air hujan juga dapat digunakan untuk penyediaan air bersih secara
komunal/individu
Beberapa sistem penyediaan air bersih secara komunal :
1. Melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
PDAM adalah organisasi pengelola air pada daerah tingkat II yang melayani air melalui
sistem perpipaan yang telah mengalami pengolahan dan distribusikan pada masyarakat
yang berminat dan mampu membayar sumbangan.
2. HIPPAM (Himpunan Petani Pemakai Air)
HIPPAM adalah organisasi pengelola air di daerah perdesaan dimana hippam biasanya
akan memanfaatkan mata air yang ada diwilayah masing masing melalui pembinaan dari
departemen pekerjaan umum cipta karya sub teknik penyehatan dan lingkungan terutama
masalah teknis pembuatan bangunan pengolahan.
3. Pembangunan hidran umum, kran umum dan terminal air
Program pembangunan ini ditujukan untuk mengantisipasi semakin mahalnya harga air
relatif terhadap tingkat penghasilan masyarakat dan juga untuk daerah-daerah kumuh
dan terpencil yang rawan air.
4. Perlindungan mata air (PMa)
Perlindungan mata air merupakan system penyediaan air bersih dengan memanfaatkan
sumber mata air. Cakupan pelayanan maksimum pma adalah 500 jiwa. Pma diigunakan
untuk wilayah atau perdesaan dimana masih terdapat sumber mata air.
• Kebutuhan air bersih
1. Macam kebutuhan air bersih
Kebutuhan air bersih dibedakan menjadi :
a. Kebutuhan domestik
Kebutuhan air bersih untuk pemenuhan kegiatan sehari-hari atau rumah tangga seperti
air minum, mencuci dll
b. Kebutuhan non domestiik
Kebutuhan air bersih untuk beberapa kegiatan seperti kebutuhan institusional,
kebutuhan komersial dan industri, kebutuhan fasilitass umum
2. Penentuan kebutuhan air bersih
-Perhitungan proyeksi penduduk
Beberapa metode proyeksi penduduk yang digunakan dalam perencanaan system
penyediaan air bersih :
a.Metode rata-rata aritmatik
Pt =P0 + (pn+1-pn)t
Dimana :
P0 = jumlah penduduk tahun ke 0
Pn+1 = pn = rata-rata pertumbuhan penduduk
T = periode perencanaan
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n
Pn + 1 = jumlah penduduk pada tahun ke n+1
b. Metode geometrik
Metode ini sering digunakan karena mudah dan mendekati kebenaran
Pt =p0 + (1+r)n
Dimana :
Pt = jumlah penduduk tahun proyeksi
P0 = jumlah penduduk tahun yang diketahui
R = persen pertambahan penduduk tiap tahun
N = tahun proyeksi
c. Metode pertumbuhan seragam
Metode ini mengasumsi persen pertumbuhan penduduk dari dekade ke dekade adalah
konstan dan perhitungan didasarkan pada proses pertumbuhan rata-rata. Metode ini cocok
untuk kota yang pertumbuhan penduduk cepat.
d. Metode selisih pertumbuhan
Jumlah penduduk saat ini ditambahkan dengan rata-rata pertambahan penduduk dalam
sepuluh tahun dan rata-rata selisih pertumbuhan.
e. Metode grafis (rentang grafis populasi)
Proyeksi penduduk dihitung dengan menggunakan kurva, plotting antara waktu (tahun) dengan
populasi. Dari data yanng dikumpulkan dan terbentuk kurva kemudian direntangkan ke depan
sesuai dengan bentuk nature kurva, akan diperoleh populassi dari tahun yang diinginkan.
3. Penentuan fluktuasi debit air yang dibutuhkan
Untuk mendapatkan data fluktuasi pemakaian air jam perjam secara tepat untuk keperluan
perencanaan bangunan pengolahan air bersih dengan cara membandingkan kota yang
direncanakan dengan kota yang telah direncanakan (telah mempunyai data fluktuasi air jam
perjam).
4. Perhitungan kebutuhan air bersih
Kebutuuhan air bersih didassarkan pada jumlah penduduk yang akan dilayani dan rata-rata
kebutuhan air bersih pada setiap orang. Untuk mengetahui kebutuhan hari maksimum dan
kebutuhan jam puncak adalah nilai faktor hari maksimum (f1) umumnya 1 – 1.5 dan nilai
factor jam puncak (f2) umumnya 1.5-2.5. Dapat disimpulkan bahwa debit (kapasitas)
pengolahan bisa berbentuk q hari maksimum, q rata-rata, q jam puncak untuk perencanaan
distribusi
Contoh perhitungan kebutuhan air bersih
Jumlah penduduk kota a adalah 100.000 pada tahun 1995.Tingkat pertumbuhan penduduk
dalam setiap tahun dalam 10 tahun terakhir rata-rata 1%. Hitung kapasitas pengolahan,
kapasitas distribusi dan kapasitass produksi jika direncanakan untuk memenuhi kebutuhan
air bersih sampai tahun 2015.
Jawab :
Asumsi :
- Kebutuhan air bersih rata-rata/orang/hari = 100 liter
- Faktor harian maksimum = 1,5
- Faktor jam puncak = 1,75
Jawab :
Proyeksi jumlah penduduk tahun 2015 (metode geometrik)
Pt =p0 + (1+r)n

Pt = 100.000 (1+0,01)10

Pt = 110.463 jiwa
- Kebutuhan air bersih = jumlah penduduk x kebutuhan air rata-rata
- Kebutuhan air bersih = 110.463 jiwq x 100 l/org/hr
- Kebutuhan air bersih = 11.046.300 l/hari = 1227,85 l/dt
- Kapasitas pengolahan (kebutuhan hari maksimum) :
kebutuhan air bersih x faktor hari maksimum
=127,85 l/dt x 1,5
= 191,775 l/dt
JAWAB :
- Kapasitas distribusi (Kebutuhan jam puncak) :
Kebutuhan air bersih x faktor jam puncak
=127,85 l/dt x 1,75
= 223,74 l/dt
• Bangunan pengambilan dan sistem transmisi air bersih
1. Intake
Intake adalah bangunan pengambilan air baku untuk penyediaan air bersih. Kapasitas
intake dibuat sesuai dengan debit yang diperlukan untuk pengolahan. Fungsi utama intake
adalah untuk menagkap air dari sumber air untuk diolah dalam instalasi pengolahan air
bersih.
Air baku yang akan diambil intake dibedakan menjadi :
a.Air baku permukaan
-River intake
Untuk menyadap air baku yang berasaldari sungai atau danau.
-Direct intake
Dipakai apabila muka air dari air baku sangat dalam
- Canal intake
Dipakai bila air baku disadap dari kanal. Bak dibangun pada satu sisi dari tanggul kanal
yang dilengkapi dengan saringan kasar. Dari bak air dialirkan melalui pipa yang memiliki
ujung berbentuk bell mouth yang tertutup saringan berbentuk parabola.
- Reservoir intake (DAM)
Digunakan untuk air baku yang diambil dari danau, baik yang alamiah atau buatan.
Bangunan ini dilengkapi dengan beberapa inket dengan ketinggian yang bervariasi untuk
mengatasi adanya fluktuasi muka air. Dapar juga dibuat menara intake terpisah dengan
dan pada bagian upstream.
b. Air baku dari mata air
- Spring intake (bround captering)
Digunakan untuk air yang diambil dari mata air.
- Sistem transmisi air bersih
Sistem perpipaan dari bangunan pengambilan air baku ke bangunan air bersih. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menentukan sistem transmisi air bersih :
1.Tipe pengaliran jaringan pipa transmisi yang meliputi sistem perpompaan, sistem
gravittasi dan sistem gabungan perpompaan dan gravitasi
2.Menentukan tempat bak pelepas tekan
3.Bak pelepas tekan dibuat untuk menghindari tekanan yang tinggi, sehingga tidak akan
merusakkan sistem perpipaan yang ada, dibuat ditempat dimana tekanan tertinggi
mungkin terjadi atau pada stasiun penguat (boaster pump) sepanjang jalur transmisi
4. Menghitung panjang dan diameter pipa
Panjang pipa dihitung berdasarkan jarak dari bangunan penagkap air ke bangunan
pengolahan, sedangkan diameter pipa ditentukan sesuai dengan debit harian
maksimum.
5. Jalur pipa sebaiknya mengikuti jalan raya dan dipilih jalur yang tidak memerlukan
banyak perlengkapan.
• Perlengkapan yang ada pada system transmisi perpipaan air bersih :
1. Wash out : berfungsi untuk penggelontor sedimen atau endapan yang ada pada pipa
2. Air valve : berfungsi untuk mengurangi tekanan pada pipa sehingga pipa tidak pecah
3. Blow off
4. Gate valve : berfungsi untuk mengatur debit aliran
5. Pompa
• Proses pengolahan air bersih
1. Pengolahan lengkap
a. Pengolahan fisik : menurunkan parameter-parameter fisik seperti kekeruhan, total
dissolved solid, warna dan bau.
b. Pengolahan kimiawi :pengolahan untuk menurunkwn pwrwmeter-parameter kimiawi
seperti kes nitrat, magnesium, mn, fe
c. Pengolahan biologis : pengolahan untuk menurunkn parameter-parameter biologis
seperti e.Coli dan coli tinja
- Pengolahan air minum menurut jenisnya :
a. Pengolahan lengkap : Sistem pengolahan yang melibatkan pengolahan fisik, kimia dan
biologis
b. Pengolahan tidak lengkap : sistem pengolahan yang hanya melibatkan salah satu atau
dua diantara proses pengolahan fisik, kimia, biologis.
- Secara umum kita membedakan proses pengolahan air bersih atas pengolahan air
permukaan ( penngolahan lengkap) dan pengolahan air tanah (pengolahan tidak lengkap)
1.Pengolahan air permukaan
Proses perngolahan air permukaan (misal : sungai) adalah proses pengolahan lengkap.
Bangunan yang diperlukan untuk proses pengolahan lengkap :
a. Bangunan penangkap air (intake) : bangunan ini berfungsi untuk menangkap air dari
badan air (sungai) sesuai dengan debit yang diperlukan bagi pengolahan air bersih)
b. Bangunan pemenang dan bak pembagi : berfungsi untuk menenangkan air baku jika
digunakan pepompaan pada bangunan sadap (intake). Bak pembagi berfungsi untuk
membagikan air jika digunakan lebih dari 1 (satu) unit bangunan pengolahan
(paralel).
c. Bangunan prresedimentasi : berfungsi sebagai tempat proses pengendapan partikel diskrit seperti
pasir, lempung, dan zat-zat padat lainnya yang bisa mengendap secara gravitasi.
d. Bangunan pengaduk cepat (rapid mixing) : sebagai tempat proses pengendapan partikel diskrit
seperti pasir,lempung, dan zat-zat padat lainnya yang bisa mengendap secara gravitasi.
e. Bangunan pengaduk lambat(slow mixing) : berfungsi sebagai tempat proses terbentuknya flok-
flok, dimana prosesnya disebut dengan proses flokulasi.
f. Bangunan sedimentasi : berfungsi sebagai tempat proses mengendapnya flokulen (flok-flok) dari
bak flokulasi).
g. Bangunan filtrasi: berfungsi untuk tempat proses penyaringan butir-butir yang tidak ikut terendap
papda bak sedimentasi dan juga berfunggsi sebagai penyaring mikroorganisme/bakteri yang ikut
larut dalam air.
h. Unit pembubuhan bahana kimia : berfungsi untuk tempat melarutkan bahan-bahan kimia dan
membubuhkannya ke bangunan pengolahan. Pembubuhan bahan kimia diantaranya berfungsi
sebagai bak pembubuhan desinfektan. Desinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme
pathogen yang dapat bermanfaat sebagai pengoksidasi zat organic, mengurangi bau, mencegah
berkembang-biaknya bakteri.
i. Bangunan reservoir berfungsi untuk tempat penampungan air bersih sebelum didistribusikan dan
tempat penampunggan air bersih untuk isntalasi.
2. Pengolahan air tanah
Proses pengolahan air baku air tanah adalah proses yang tidak lselengkap pengolahan air
permukaa. Beberapa proses pengolahan yang tidak lengkap adalah proses pengolahan
untuk menghilangkan kesadahan dengan penambahan kapur dan soda, sehingga
bangunan yang diperlukan adalah bak pengaduk cepat, floklator, bak pengendap
disamping bak recarbonisasi untuk penambahhan co2.
Proses pengolahan air baku tanah sebagai berikut :
a. Air tanah yang sifatnya aerobk
Kualitas atau kandungan bahan-bahan kimia pada air tanah yang sifatnya aerobic masih
memenuhi persyaratan tetapi sedikit asam sehiingga diperlukan pengolahan terhadap
kadar ph agar ph menjadi naik.
b. Air tanah yang sifatnya anaerobik
Biasanya banyak mengandung unsur-unsur besi, mangan, ammonia, h2s. Sistem yang
sesuai adalah aerasi yang berfungsi untuk mendapatkan oksigen, meremove h2s,ch4,
mereduksi konsentrasi c02.
• Sistem distribusi air bersih
1. Definisi sistem distribusi air bersih
Sistem distribusi air bersih adalah ppendistribusian atau pembagian air melaluisistem
perpipaan dari bangunan pengolahan (reservoir) ke daerah pelayanan (konsumen).
Faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan system distribusi air bersih yaitu :
a.Daerah layanan dan jumlah penduduk yang akan dilayani meliputi ikk (ibukota
kecamatan atau wilayah kabupaten/kotamadya. Jumlah penduduk yang dilayani
tergantung pada kebutuhan, kemauan/minat, kemampuan atau tingkat social ekonomi
masyarakat. Sehingga tidak semua penduduk terlayani
b.Kebutuhan air
Kebutuhan air adalah debit air yang harus disediakan untuk distribusi daerah pelayanan.
3. Letak topografi daerah layanan yang akan menentukan system jaringan dan pola aliran
yang sesuai.
4. Jenis sambungan sistem
Jenis sambungan sistem distribusi dibedakan menjadi :
a. Sambungan halaman : sambungan pipa distribusi dari pipa induk/pipa utama ke tiap
tiap rumah atau halaman.
b. Sambungan rumah : sambungan pipa distribus dari pipa indu/pipa utama ke masin-
masing utilitas rumah tangga.
c. Hidran umum : pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal pada suatu
daerah tertentu untuk melayani 100 orang dalam setiap hidran umum.
d. Terminal air : distribusi air bersih melaluuii pengiriman.
d. Terminal air : distribusi air bersih melaluuii pengiriman tangka-tangka air yang diberikan
pada daerah-daerah kumuh, daerah terpencil atau daerah yang rawan air
bersih.
e. Kran umum: pelayanan air bersih yang digunakan secara komunalpada kelompook
masyarakat tertentu, yang mempunyai minat tetapi kurang mampu dalam
membiayai penyambungan pipa ke masing-masing rumah. Biasanaya 1
kran umum dipakau untuk melayani kurang lebih 20 orang.
5. Pipa distribusi : Pipa yang membawa air ke konsumen terdiri dari :
a. Pipa Induk : Pipa utama pembawa air yang akan dibagikan kepada konsumen.
b. Pipa Cabang : Pipa cabang dari pipa induk.
c. Pipa Dinas: Pipa pembawa air yang langsung melayani konsumen,
6. Tipe pengaliran : Sistem distribusi air bersih meliputi aliran gravitasi dan aliran secara
pemompaan. Tipe aliran gravitasi diterapkan bila tekanan air pada titik terjauh yang diterima
konsumen masih mencukupi, jika tidak mencukupi, pengaliran menggunakan sistem
pemompaan.
7 Pola jaringan
Macam Pola Jaringan sistem distribusi :
a.Sistem Cabang : Sistem pendistribusian air bersih yang bersifat terputus membentuk
cabang-cabang sesuai daerah pelayanan.
Keuntungan :
- Tidak membutuhkan dimensi pipa yang rumit karena debit dapat dibagi berdassarkan
cabang-cabang pelayanan.
- Pelayanan lebih mudah karena hanya menambah sambungan pipa yang telah ada.
Kerugian :
- Jika terjadi kebocoran, kerusakan pengaliraan pada seluruh daerah akan berhenti.
- Pembagian debit tidak merata.
- Operasional lebih sulitt karena antara pipa yang saatu dengan yang lain saling
berhubungan.
b. Sistem Loop : Sistem perpipaan melingkar dimana ujung yang satu bertemu Kembali dengan
ujung yang lain.
Keuntungan :
- Debit terbagi rata karena perencanaan diameter berdasarkan pada jumlah kebutuhan total.
- Jika terjadi kebocoran atau kerusakan atau perubahan diameter pipa maka hanya daerah
tertentu yang tidak dapat pengaliran, untuk daerah yang tidak mengalami kerusakan aliran
tetap berfungsi.
- Pengoperasian jaringan lebih mudah
Kerugian :
- Perhitungan dimensi perpipaan membutuhkan kecermatan agar debit yang masuk pada setiap
pipa merata.
8. Perlengkapan system distribusi
a. Reservoir berfungsi untuk menampung air bersih yang telah diolah dan memberi
tekanan
Jenis Reservoir :
- Grand Reservoir : Bangunan penampung air bersih dibawah permukaan tanah.
- Elevated Reservoir : Bangunan penampuung air yang terletaj diatas permukaan tanah
dengan ketinggian tertentu sehingga tekanan air pada titik terjauh massih tercapai.
b. Bahan Pipa : Bahan pipa yang dipakai untuk pipa induk adalah pipa galvanis, bahan
pipa cabang adalah pipa PVC sedangakan pipa dinas pipa dari jenis PVC.
c. Valve : Mengatur arah aliran air dalan pipa dan menghentikan air pada suatu daerah
apabila terjadi kerusakan
d. Meter Air : Mengukur besar aliran yang melalui suatu pipa.
e. Flow Restrictor : Pembatas air baik untuk rumah atau kran umum agar air merata.
f. Assesories Perpipaan
- Sok : Menyambungkan pipa pada posisi lurus.
Sok dibagi menjadi :
- Sok Turunan : Dua pipa yang memppunyai diameter berbeda
- Sok Adaptor : Menghubungkan dua pipa yang mempunyai tipe berbeda missal PVC dan GI
-Flens : Menyambung pipa yang kedudukan diatas permukaan tanah dengan diameter > 50 mm.
g. Water Mul dan Nipel : Menyambung pipa dalam posisi lurus, dapat dibuka kembali meskipun
kedudukan pipa-pipa yang disambung dalam keadaan mati.
h. Penyambung Gibault : Menyambung pipa asbesatos semen.
i. Dop dan plug : Menutup ujung akhir pipa
j. Bend : Menyambung pipa yang posisi nya membentuk sudut. 95, 45, 22 ½, 11 1/4
k. Tee : Menyambung pipa bila ada percabangan tiga pipa yang saling tegak lurus.
9. Deteksi kebocoran

Dalam perencanaan system distribusi air bersih, tidak menutup kemungkinan terjadi
kebocoran atau kehilangan air. Kehilangan air adalah jumlah air yang hilang akibat
pemasangan sambunggan tidak tepat, terkena tekanan dari luar sehingga menyebabkan
pipa retak atau pecah, penyambungan liar.

Untuk mengetahui jika terjadi kebocoran yang tidak tepat seperti air rembesan dari
keretakan pipa, dapat diatasi dengan alat pendeteksi kebocoran yaitu Leak Detector.
Sedangkan upaya untuk mengurangi terjadinya kehilangan air yang lebih besar dalam
perencanaan sistem distrubusi air bersih dilakukan pembagian wilayah untuk
memudahkan pengontrolan kebocoran pipa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai